• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI (Study Deskriptif Pada Civitas Akademik SMPN 15 Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI (Study Deskriptif Pada Civitas Akademik SMPN 15 Bandung)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

(Study Deskriptif Pada Civitas Akademik SMPN 15 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Roies Saban Fauzi 0901479

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH

TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

(Study Deskriptif di SMPN 15 Bandung)

Oleh:

ROIES SABAN FAUZI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Roies Saban Fauzi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(3)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ROIES SABAN FAUZI

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd. NIP. 196509091991021001

Pembimbing II

Didin Budiman, M.Pd. NIP. 197409072001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(4)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Roies Saban Fauzi (0901479). Skripsi ini berjudul “Persepsi Civitas Akademika Sekolah Terhadap Pendidikan Jasmani” (Studi Deskriptif di SMPN 15 Bandung). Skripsi ini dibawah bimbingan Dr. Bambang

Abduljabar, M.P.d Sebagai Pembimbing I, dan Didin Budiman M.P.d

Sebagai Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi civitas akademika sekolah terhadap pendidikan jasmani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari jumlah populasi 1070 anggota civitas akademik, di dapat 291 sampel civitas akademik. Sejumlah 291 sampel dikirimi angket persepsi yang terdiri dari faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural. Data yang diperoleh di analisis menggunakan uji skala Guttman, skala persentase, dan Analisis Chi Kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; Pertama, terdapat pengaruh antara faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural dengan persepsi kepala sekolah terhadap pendidikan jasmani sebanyak 90%. Kedua, terdapat pengaruh antara faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural dengan persepsi guru terhadap pendidikan jasmani sebanyak 90,82%. Ketiga, terdapat pengaruh antara faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural dengan persepsi peserta didik terhadap pendidikan jasmani sebanyak 84,43%. keterikatan persepsi civitas akademik dengan faktor persepsi dalam penelitian ini adalah keterikatan dalam hal keberadaan atau pengakuan saja bukan atas peran, fungsi dan kontribusi pendidikan jasmani itu sendiri. Tidak dalam koridor operasional pelaksanaan namun hanya dalam tingkatan opini. Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk lebih melihat sisi peran, fungsi dan kontribusi dari pendidikan jasmani.

(6)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERCEPTIONS OF SCHOOL ACADEMIC COMMUNITY TOWARD PHYSICAL EDUCATION

Roies saban Fauzi

Health Physical Education and Recreation Faculty of Physical Education And Health Indonesia University of Education

E - mail : sfroies@gmail.com

Author Second , Third Author ,

( Bambang Abduljabar ) ( Didier Budiman ) " Writers in Charge " " Writers in Charge "

ABSTRACT

This study aims to determine how perceptions of the school community toward physical education. The method used in this research is descriptive method. From the total population of 1070 members of the academic community, there are 291 samples. A number of 291 samples were sent questionnaires perception consists of functional factors, structural factors, and cultural factors. The data obtained were analyzed using Guttman scale testing, scale percentages, and Chi Square Analysis. These results indicate that; First, there is a correlation between the functional, structural, and cultural factors to the principal’s perception toward physical education as much as 90 %. It means that there are 90 possibilities for the events from 100 possibilities events. Secondly, there is a correlation between the functional, structural, and cultural factors in the teachers’ perception toward the physical education as much as 90.82 %. It means there are 90.82 possibility of events from 100 possibilities events. Third, there is a correlation between the functional, structural, and cultural factors to the students’ perception toward physical education as much as 84.43 %. It means there are 84.43 possibility of events from 100 possibilities events. Entanglement perception of the academic community with the perception factor in this study is an attachment in terms of the presence or recognition not only of the role, function and contribution of physical education itself. This study is not in the operational implementation, but only in the level of opinion.

(7)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Hakikat Pendidikan ... 8

1. Pengertian Pendidikan ... 8

2. Konsep Pendidikan ... 9

3. Jenis-jenis Pendidikan ... 10

4. Manfaat Pendidikan ... 11

5. Fungsi Pendidikan ... 12

B. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 13

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 13

2. Konsep Pendidikan Jasmani ... 15

3. Peran Pendidikan Jasmani ... 16

(8)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Proses Belajar Mengajar ... 20

6. Evaluasi ... 21

7. Hasil Belajar ... 24

C. Konsep Sekolah ... 26

1. Sekolah Sebagai Institusi Pendidikan ... 26

2. Hubungan Sekolah Dengan Kebutuhan Sosial ... 28

3. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat ... 29

D. Persepsi Civitas Akademika Sekolah Terhadap Pendidikan Jasmani ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 39

1. Lokasi Penelitian ... 39

2. Populasi ... 39

3. Sampel ... 39

B. Metode Penelitian ... 40

C. Operasional Variabel ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 42

E. Teknik Pengolahan Data ... 42

1. Analisis Instrumen ... 42

2. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Deskripsi Objek Penelitian ... 47

B. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jabatan ... 48

C. Analisis Data ... 50

1. Uji Skala Guttman ... 50

(9)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Analisis Chi Kuadrat ... 59

D. Diskusi Temuan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(10)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

(11)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangatlah penting, tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan membantu seseorang untuk mengembangkan kemampuannya yang berguna bagi kehidupanya. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas. Maka dari itu, pendidikan harus diselenggarakan secara utuh agar dapat mengarah pada peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Pendidikan telah membuat perubahan terhadap perkembangan bangsa, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Dalam pembukaan UUD

1945 alinea IV, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pernyataan ini diperkuat

oleh pasal 31 UUD 1945 yaitu:1) tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran dan 2) pemerintah mengesahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang di atur oleh undang-undang. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam undang-undang sitem pendidikan No. 11 tahun 1989 bahwa:

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(12)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan salah satu cara untuk menjadikan manusia yang berkualitas baik jasmani maupun rohani.

Untuk mencapai tujuan tersebut tentu bukan hal yang mudah, menjadikan manusia yang berkualitas baik jasmani maupun rohani. rohaniah adalah sumber dari semua kreasi manusia. Oleh sebab itu kenapa pendidkan itu sendiri harus mengarah kepada pembinaan potensi rohaniah. Meskipun begitu, dukungan kondisi jasmani yang baik sangatlah penting. Keduanya tidak dapat terpisahkan dalam mewujudkan tujuan pendidikan dan dalam menciptakan manusia yang seutuhnya, manusia yang berkualitas. Untuk menciptakan dan memelihara jasmani tentu tidak akan tercapai tanpa adanya suatu pemikiran dan tindakan matang. Dalam hal ini, pendidikan mempunyai peran penting. Pendidikan mempunyai posisi yang strategis untuk membina dan menciptakan kesehatan jasmani tersebut.

Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani, aktivitas gerak, permainan dan olahraga yang menjadi wahana untuk meningkatkan individu secara keseluruhan guna mencapai tujuan pendidikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Mahendra (2009, hlm. 21) bahwa “pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani,

permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.”

(13)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tujuan perkembangan organik: sebagai contoh kebugaran, kesehatan, kekuatan, daya tahan, power, tahan terhadap derita, dan mudah bergerak 2. Tujuan perkembangan kognitif: yaitu tujuan pengetahuan, sebagai contoh

pemahaman, kebebasan, kemerdekaan, wawasan, dan kenyataan.

3. Tujuan perkembangan psikomotor: keterampilan, bergerak efektif, kompetens, bebeas mengekspresikan, partisipasi (dalam budaya olahraga) dan kreativitas.

4. Tujuan perkembangan afektif: sebagai contoh perkembangan karakter, apresiasi, makna, keringanan, dan kesenangan.

(14)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan jasmani sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan. Hal ini sejalan dengan SK Mendikbud No. 413/U/1978. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuromusculer, intelektual, dan emosiaonal melalui berbagai aktivitas jasmani.

Mencermati penjelasan diatas dari beberapa definisi, tujuan, manfaat pendidikan jasmani yang begitu komperhensif dalam meningkatkan kualitas individu peserta didik baik itu dalam aspek fisikal maupun intelektual peserta didik. Dan dari begitu banyaknya kontribusi yang dihasilkan dari proses pendidikan jasmani, ternyata hingga saat ini masih sering timbul keraguan dari berbagai kalangan terhadap peran dan fungsi pendidikan jasmani, Hal tersebut tentu sangat mengusik pikiran kita sebagai pelaku secara penyelenggara pendidikan jasmani. Bagi kita sebagai seorang mahasiswa yang diarahkan untuk menjadi guru mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terjadi salah satunya karena persepsi tentang pendidikan jasmani yang kurang baik. Dimana dalam hal ini, persepsi yang baik perlu dibangun dari setiap kalangan yang terbentuk oleh beberapa individu.

(15)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajar terlaksana dengan maksimal sehingga akan berdampak pada tercapainya tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani.

Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Persepsi Civitas Akademika Sekolah Terhadap Pendidikan Jasmani (Study Deskriptif di SMPN 15 Bandung)

B. Rumusan Masalah

(16)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kecapean, berkeringat dan sebagainya. Menurut staf dan karyawan mengganggap mata pelajaran penjas berlangsung berisik, sehingga dapat menggagu siswa lain yang sedang belajar. Menurut siswa pembelajaran penjas adalah mata pelajaran yang membuat cape, setelah belajar penjas siswa enggan melakukan kegiatan belajar selanjutnya. Menurut orangtua pembelajaran penjas adalah mata pelajaran yang banyak mengeluarkan biaya dan sebagainya. Fenomena yang telah di deskripsikan di atas, hanya merupakan gambaran peristiwa yang dibangun untuk menjelaskan kenyataan yang terjadi. namun hal tersebut harus dibuktika secara ilmiah melalui penelitian.

Maka dari itu, penelitian ini akan membahas terkait bagaimana persepsi civitas akademika sekolah terhadap pendidikan jasmani.

Atas dasar latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas dapat dimunculkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi kepala sekolah terhadap pendidikan jasmani? 2. Bagaimana persepsi guru terhadap pendidikan jasmani?

3. Bagaimana persepsi siswa terhadap pendidikan jasmani?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pegangan/pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitianya. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui persepsi kepala sekolah terhadap pendidikan jasmani? 2. Mengetahui persepsi guru terhadap pendidikan jasmani?

(17)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan pemikiran mengenai pendidikan jasmani.

2. Manfaat Praktis

(18)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penetilian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 15 Bandung, yang terletak di Jl.Dr.Setiabudhi No.89. Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Bandung Barat.

2. Populasi

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173), “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.”

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Civitas akademik di SMP N 15 Bandung. Adapun data dari anggota civitas akademika di smpn 15 bandung sebagai berikut:

Tabel 3.1

Data Civitas Akademik SMPN 15 Bandung No Anggota Civitas

Sumber : Data SMPN 15 Bandung

3.Sampel

(19)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi itu. Apa yang di pelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Setelah memperolah jumlah populasi yang akan diteliti, maka langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel. Adapun jumlah anggota civitas akademik secara keseluruhan sebanyak 1070. Untuk penarikan sampel siswa, penulis menggunakan rumus pengambilan sampel dengan metode Solvin sebagai berikut: (www.analisis-statistika.blogspot.com)

Dimana

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

E : batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Dengan menggunakan rumus tersebut, didapat sampel civitas akademik SMPN 15 Bandung sebagai berikut :

Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa ukuran sampel yang diambil yaitu, 291 anggota civitas akademik di SMP N 15 Bandung.

B. MetodePenelitian

(20)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa”metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat”.

Adapun tujuan menggunakan metode ini yaitu untuk mengumpulkan data, fakta-fakta di lokasi penelitian, informasi dan keterangan yang menggambarkan persepsi civitas akademika sekolah terhadap pendidikan jasmani. sejumlah 291 sampel di kirimi angket persepsi yang terdiri dari tanggapan fungsional, struktural dan kulturan. Data yang diperoleh akan di analisis

C. Operasionalisasi Variabel

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini buat penjabaran konsep yang dapat dijadikan pedoman dalam menemukan aspek-aspek yang di teliti, adapun tabel operasional variabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tabel Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator

Persepsi Civitas Faktor Struktural 1. Intensitas

mengenal (informasi) 2. Pertentangan Faktor Kultural 1. Kepercayaan

2. Bahasa 3. Struktur

(21)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Teknologi

D. TeknikPengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuisioner.

Teknik angket ini merupakan bentuk komunikasi antara peneliti dengan responden. Yaitu civitas akademika sekolah SMPN 15 Bandung. Sejumlah pernyataan yang di tulis oleh peneliti, akan di jawab secara tertulis juga oleh responden.

E. Teknik Pengolahan Data

Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pengolahan data hasil penelitian ini, yaitu:

1. Analisis Instrumen

Agar hasil penelitian ini tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah kuisionaer yang diberikan kepada sampel dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

a. Uji Validitas Instrumen.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010, hlm. 211). Untuk menguji validitas instrumen, digunakan teknik Korelasi Product Momentdari Pearson dengan rumus dibawah ini:

(22)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rxy = koefisien validitas yang dicari

X = skor yang diperoles dari subjek tiap item Y = skor total item instrumen

= jumlah skor dalam distribusi X = jumlah skor dalam distribusi Y

= jumlah kuadrat pada masing-masing skor X = jumlah kuadrat padamasing-masingskor Y N = Jumlah sampel

Dalam hal ini kriterianya adalah sebagai berikut : rxy< 0,20 = validitas sangat rendah

0,20 – 0,39 = validitas rendah 0,40 – 0,59 = validitas sedang/cukup 0,60 – 0,89 = validitas tinggi

0,90 – 1,00 = validitas sanga ttinggi

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisian korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan, dibandingkan dengan table korelasi table nilai r dengan derajat kebebesan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak sampel.

Jikaryx> r 0,05 maka valid, danjikarxy< r 0,05 makatidak valid.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Instrumen (Guru)

Item Soal Validitas Keterangan Item Soal Validitas Keterangan

(23)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 1.348 Valid 20 2.409 Valid

(Sumber = Hasil Pengolahan Data)

Dari hasil perhitungan setiap item soal kuisioner diperoleh nilai dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan 30-2, yaitu 0,344. Dengan demikian jumlah pernyataan yang valid adalah 19 dan yang tidak valid 1.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen (Siswa) (Sumber = Hasil Pengolahan Data)

Dari hasil perhitungan setiap item soal kuisioner diperoleh nilai dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan 100-2, yaitu 0,194. Dengan demikian semua item dalam kuisioner ini valid.

b. TesReabilitas

Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221).

Rumus untuk menghitung reabilitas angket adalah :

(Arikunto, 2010, hlm. 224) Item Soal Validitas Keterangan Item Soal Validitas Keterangan

(24)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan keterangan:

= reabilitas instrumen

= rxy yang disebutkan sebgai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.

Selanjutnya dengan taraf signifikansi α = 0,05, nilai reabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari table korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak sampel. Jika r11> rtabel maka reabel, dan jika r11< rtabel maka tidak reabel.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reabilitas Instrumen (Guru)

Item Soal Validitas Keterangan Item Soal Validitas Keterangan

1 0.699 Valid 11 0.600 Valid

(Sumber = Hasil Pengolahan Data)

Dari hasil perhitungan setiap item soal kuisioner diperoleh nilai dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan 49-2, yaitu 0,344. Dengan demikian jumlah pernyataan yang valid adalah 19 dan yang tidak valid.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Siswa

Item Soal Validitas Keterangan Item Soal Validitas Keterangan

(25)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 0.615 Valid 12 0.207 Valid

(Sumber = Hasil Pengolahan Data)

Dari hasil perhitungan setiap item soal kuisioner diperoleh nilai dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan 100-2, yaitu 0,194. Dengan demikian semua item dalam kuisioner ini valid.

2. TeknikAnalisis data

Uji Skala Guttman

Skala Guttman adalah penelitian bila ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan ditanyakan, dan selalu dibuat dalam pilihan ganda ya/tidak, benar/salah, setuju/tidak setuju. Untuk pemberian skor diperoleh dengan cara, misalkan jawaban untuk setuju diberi nilai 1, dan jawaban yang bertentangan atau tidak setuju diberi nilai 0. Bila skor dikonversikan dalam persentase, maka secara logika dapat dijabarkan untuk menjawab setuju skor 1 = 1 x 100% = 100%, dan tidak setuju diberiskor 0 = 0 x 100% = 0%.

(26)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(27)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji skala guttman untuk kepala sekolah di peroleh hasil frekuensi untuk faktor fungsional sebanyak 6, faktor struktural 4, dan faktor kultural 8. Jika di persentasekan maka faktor fungsional adalah 30%, faktor struktural 20%, dan faktor kultural 40%. Artinya terdapat pengaruh antara faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural terkait terbentuknya persepsi kepala sekolah terhadap pendidikan jasmani. Hasil dari jumlah persentase yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebesar 90%. 2. Hasil uji skala guttman untuk Guru di peroleh hasil frekuensi untuk faktor

fungsional sebanyak 335, faktor struktural 165, dan faktor kultural 370. Jika di persentasekan maka faktor fungsional adalah 36.22%, faktor struktural 16,84%, dan faktor kultural 37,76%. Artinya terdapat pengaruh antara faktor fungsional, faktor struktural, dan faktor kultural terkait terbentuknya persepsi guru terhadap pendidikan jasmani. Hasil dari jumlah persentase yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebesar 90,82%. 3. Hasil uji skala guttman untuk siswa di peroleh hasil frekuensi untuk faktor

(28)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat dilihat dari pemaparan diatas, bahwa persepsi civitas akademik di SMPN 15 lebih memusat ke faktor persepsi kultural. Dan keterikatan persepsi civitas akademik dengan faktor persepsi dalam penelitian ini adalah keterikatan dalam hal keberadaan atau pengakuan saja bukan atas peran, fungsi dan kontribusi pendidikan jasmani itu sendiri. Tidak dalam koridor operasional pelaksanaan namun hanya dalam tingkatan opini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Nilai hubungan yang di dapat antara faktor fungsional dengan persepsi ini dapat di tingkatkan dengan cara menumbuhkan motivasi dan perhatian terhadap pendidikan jasmani serta menambah wawasan terkait pendidikan jasmani melalui catatan-catatan atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pola pikir.

2. Nilai hubungan yang di dapat antarafaktor struktural dengan persepsi ini dapat ditingkatkan maka intensitas harus lebih ditingkatkan dengan cara pihak penyelenggara harus lebih menyosialisasikan lagi pendidikan jasmani agar lebih di kenal, di pahami, serta di harapkan agar para penyelenggara pendidikan memberikan dukungan dan pengarahan kepada peserta didik.

3. Nilai hubungan yang di dapat antara faktor kultural dengan persepsi. hal ini tentunya membutuhkan penambahan wawasan pendidikan jasmani. 4. Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk lebih melihat sisi peran,

(29)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Dari Buku Teks :

Abduljabar, Bambang. (2008). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung.FPOK UPI Bandung.

Abduljabar, Bambang. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung. Rizki Press.

Abduljabar, B. & Kusumah, J. D. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmadi, uhbiyanti (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta. RINEKA CIPTA.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta. Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta. Balai Pustaka.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung.PT REMAJA ROSDAKARYA.

Hasbullah. (1999). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

(30)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lutan, Rusli. (2001). Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta. Depdiknas.

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung. FPOK UPI Bandung.

Rakhmat, Jalaludin. (2007)(2012). Psikologi Komunikasi. Bandung:PT.Remaja Posdaya.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung. Alfabeta.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Sukintaka. (2004). Filosofi, Pembelajaran, dan Masa Depan Teori Pendidikan Jasmani. Bandung. Nuansa.

Dari Jurnal Penelitian, Skripsi atau Tesis :

Fitriyani, Sisca (2013). Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. UPI. Skripsi

(31)

Roies Saban Fauzi, 2014

PERSEPSI CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Internet dan Lain-lain :

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/YUSMIATI-FITK.pdf

Undang-Undang SISDIKNAS No.20 tahun 2003.

Gambar

Tabel 3.1 Data Civitas Akademik SMPN 15 Bandung
Tabel Operasional Variabel
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

Justifikasi : Rencana kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air PT KJP tertuang dalam Dokumen Rencana Kelola Lingkungan (RKL) PT Karya Jaya Parakawan Tahun 2001. Beberapa

Berdasarkan dari penilaian berdasar kriteria yang telah ditentukan diatas, maka lokasi perancangan yang terpilih untuk dijadikan Surakarta Pet Centre adalah lokasi

2.2.1.2 Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) 2.1 Legal framework and fiscal regime Poin C.1 2.2.1.3 Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak

Makna yang diperoleh dari judul tersebut adalah pemanfaatan potensi bantaran sungai dan TSTJ sebagai sebuah ruang yang memiliki fungsi sebagai Rekreasi Taman Air, yaitu

Pada Simulasi numerik, akan dihitung jumlah iterasi, orde konvergensi secara komputasi dan nilai galat mutlak dari metode baru (MMC4) yang diberikan pada Persamaan (15), dan

Berdasarkan penelitian ini nampaknya usuran bangku untuk Sekolah Dasar murid laki-laki dan perempuan di kelas yang sama tidak perlu dibedakan, karena hanya ada sedikit

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat diambil adalah “Bagaimana merancang sebuah sistem basis data akademik yang nantinya akan mampu menyimpan

Evaluation of physical chemical and function properties of composite flour from cassava, rice, potato, soybean and xanthan gum as alternative of wheat