• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembel"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER

DENGAN PETA KONSEP

(PTK Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 5 Sukoharjo Kelas VII H Semester GenapTahun Ajaran 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikaan Matematika

YULIANA SITI AMINAH A 410 080 203

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER

DENGAN PETA KONSEP

(PTK Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 5 Sukoharjo Kelas VII H Semester GenapTahun Ajaran 2011/2012)

Oleh

Yuliana Siti Aminah1, Idris Harta2, dan Rita P Khotimah3

1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, yulianaaminah@yahoo.co.id

2

Staf Pengajar UMS Surakarta, idrisharta@yahoo.com

3

Staf Pengajar UMS Surakarta, rpramujiyanti@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine and describe the use of methods Advane Organizer with concept maps to enhance the independence of class VII students of SMP Negeri 5 H Sukoharjo. This research approach is qualitative research design Classroom Action Research (PTK). Research subjects in this study were all students in grade VII H SMP Negeri 5 Sukoharjo who are 32 students. Implementation of class actions implemented during the three rounds. Data collection methods used are observation, field notes and documentation. To ensure the validity of the data used investigator triangulation techniques. Data analysis technique used was the method comprising the flow of data reduction, data presentation, and verification data. Based on the research results can be concluded that the application of learning methods Advance Organizer to a concept map can improve the independence of cla ss VII students of SMP Negeri 5 H Sukoharjo. This can be seen from the indicators of the number of students who: 1) discuss the exercise of control, than before the action becomes 53.12% 37.50% by the end of the action, 2) answer questions from the teacher, 25.00% from the prior acts to 56, 25% at the end of the action, 3) do the practice questions independently, from before the action becomes 75.00% 34.37% by the end of the action.

(4)

PENDAHULUAN

Keunikan manusia dibandingkan dengan berbagai makhluk ciptaan Tuhan lainnya adalah manusia merupakan makhluk pembelajar. Menjadi pembelajar merupakan tugas, tanggung jawab dan panggilan pertama seorang manusia.

Pembelajaran yang bermakna dan bisa mengaktifkan siswa adalah pembelajaran yang berdasarkan pengalaman belajar yang mengesankan. Dalam pembelajaran matematika siswa harus dilibatkan penuh secara aktif dalam proses belajarnya. Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan menghargai perbedaan (pendapat, sikap, kemampuan prestasi) dan berlatih untuk bekerja sama mengkomunikasikan gagasan, hasil kreasi, dan temuannya kepada guru dan siswa lain. Dibutuhkan kemandirian siswa dalam belajar baik sendiri maupun bersama teman-temannya untuk mengembangkan potensinya masing-masing dalam belajar matematika.

Belajar mandiri juga cocok untuk semua tingkatan usia. Belajar mandiri sesuai untuk semua jenjang sekolah baik untuk sekolah menengah maupun sekolah dasar dalam rangka meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa.

(5)

bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain secara emosional dengan adanya kemandirian. Siswa yang mempunyai kemandirian belajar mampu menganalisis permasalahan yang kompleks, mampu bekerja secara individual maupun bekerja sama dengan kelompok, dan berani mengemukakan gagasan.

Kebanyakan pada pembelajaran sekarang ini masih didominasi guru, pengorganisasian siswa cenderung searah dan klasikal, serta guru jarang berkeliling mendekati siswa dan membantunya. Pengelolaan materi ajar dari contoh yang dibahas sampai soal-soal yang diberikan sebagai latihan kurang bervariatif dan tidak mencakup semua permasalahan pokok bahasan. Pemberian tugas tidak pernah diikuti dengan bantuan atau bimbingan cara penyelesaiannya.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan maka perlu dicarikan model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika. Para guru harus berusaha menyusun dan menerapkan sebagai model yang variasi agar siswa tertarik dan bersemangat dalam belajar matematika. Salah satu cara yaitu dengan menerapkan model pembelajaran matematika Advance Organizer dengan peta konsep.

(6)

Model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep tepat diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Ciri menonjol dari model pembelajaran Advance Organizer terletak pada pengorganisasian materi pembelajaran yang memungkinkan siswa memahami dan menguasai konsep-konsep yang diajarkan.

Memperhatikan uraian di atas, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatkan kemandirian siswa melalui metode Advance Organizer dengan peta konsep.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan peneliti dalam meningkatkan kemandirian siswa dengan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) mengumpulkan data (observasi), d) menganalisis data atau informasi untuk memusatkan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (Arikunto, 2007:20).

(7)

Perencanaan dan penyusunan yang dilakukan untuk mengadakan tindakan adalah mengidentifikasi masalah dan siswa yang diharapkan dapat digunakan untuk merumuskan permasalahan siswa terutama yang berhubungan dengan kemandirian siswa selama pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan berdasarkan pada perencanaan. Selanjutnya, dari perencanaan yang ada diimplemetasikan melalui penerapan metode Advance Organizer dengan peta konsep.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Metode observasi untuk mengetahui adanya perubahan perilaku tindak belajar siswa, peneliti mengamati proses pembelajaran dan penyimpulan data mengenai segala sesuatu yang terjadi saat proses pembelajaran, baik yang terjadi pada guru, siswa maupun situasi sekolah, 2) Catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian – kejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung, model catatan lapangan yang digunakan adalah catatan pengamatan , catatan pengamatan merupakan catatan tentang siapa, apa, bagaimana suatu kegiatan manusia, 3) Metode dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh data sekolah, nama siswa, dan foto proses tindakan penelitian, dokumentasi dalam penelitian ini berupa RPP, buku-buku, buku presensi. Selanjutnya metode Advance Organizer dengan peta konsep diaplikasikan pada pembelajaran matematika tentang segiempat pada siswa kelas VII H SMP Negeri 5 Sukoharjo dengan melibatkan guru pelajaran matematika.

(8)

penyidik. Teknik triangulasi penyidik ini dilakukan dengan memanfaatkan pengamatan lain untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data

Analisis data dilakukan sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksu sampai proses penyusunan laporan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian in adalah metode alur yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Peneliti hanya bergerak dianta ketiga komponen analisis ini, sesudah pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa dalam penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan metode Advance Organizer dengan peta konsep mendapat tanggapan yang positif dari guru matematika, hal ini terbukti dari adanya peningkatan indikator-indikator kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika yang meliputi siswa mendiskusikan soal latihan terkontrol, siswa menjawab pertanyaan dari guru, siswa mengerjakan latihan sendiri tanpa bantuan orang lain.

(9)

Tabel 1

Kemandirian Siswa Kelas VII H SMP Negeri 5 Sukoharjo Sebelum dan Sesudah Penelitian

No. Aspek yang diamati Sebelum

Tindakan

Sesudah Tindakan

Putaran I Putaran II

Putaran III

1. Mendiskusikan soal latihan terkontrol

12siswa ( 37,50% )

13 siswa ( 40,62% )

14 siswa ( 43,75% )

17 siswa ( 53,12% )

2. Menjawab pertanyaan dari guru 8 siswa ( 25,00% )

9 siswa ( 28,12% )

11 siswa ( 34,37% )

18 siswa ( 56,25% )

3. Mengerjakan soal latihan mandiri tanpa bantuan orang lain

11 siswa ( 34,37% )

14 siswa ( 43,75% )

18 siswa ( 56,25% )

24 siswa ( 75,00% ) Gambar dibawah ini menunjukkan grafik peningkatan kemandirian siswa

dalam pembelajaran matematika.

Gambar 1 Peningkatan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika

0 5 10 15 20 25 30 sebelum tindakan

putaran I putaran II putaran III

[image:9.612.114.590.194.406.2]

ju m la h s is w a pelaksanaan tindakan

Grafik Peningkatan Kemandirian Siswa melalui Model Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep

Mendiskusikan soal kemampuan

Menjawab pertanyaan dari guru

[image:9.612.149.521.457.678.2]
(10)

Hasil penelitian dari 32 siswa dalam pembelajaran matematika tentang segiempat menunjukkan bahwa semua indikator kemandirian siswa mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari gambar 1 indikator siswa yang mendiskusikan soal latihan terkontrol, indikator berani dalam menjawab pertanyaan dari guru secara individu mengalami peningkatan, indikator mengerjakan soal latihan sendiri tanpa bantuan orang lain juga mengalami peningkatan.

Pengamatan yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa siswa lebih mandiri dalam pembelajaran matematika. Proses pembelajaran melalui penerapan metode Advance Organizer dengan peta konsep merupakan upaya untuk meningkatkan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika. Penerapan metode Advance Organizer dengan peta konsep dalam pembelajaran matematika dapat menumbuhkan kemandirian siswa. Penelitian tindakan kelas telah dilakukan dengan penerapan metode Advance Organizer dengan peta konsep dalam pembelajaran matematika di kelas VII H SMP Negeri 5 Sukoharjo diperoleh bahwa kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika meningkat.

(11)

Tanggapan guru kelas setelah penelitian selesai dilaksanakan juga mendukung hipotesis ini. Guru kelas yang terlibat dalam penelitian mengatakan bahwa kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika meningkat setelah dilakukan tindakan. Hal ini berarti bahwa hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima dengan didukung hasil penelitian yang relevan.

Menurut Yuliani (2007:4), ciri menonjol dari model pembelajaran Advance Organizer terletak pada pengorganisasian materi pembelajaran yang memungkinkan siswa memahami dan menguasai konsep-konsep yang diajarkan.

Model Advance Organizer diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang pada prinsipnya siswa dapat menyerap, mencerna, dan mengingat bahan pelajaran dengan baik dalam kegiatannya siswa dapat menjelaskan kembali materi tersebut. Advance Organizer berupa kerangka-kerangka dasar materi yang akan dipresentasikan. Isinya berupa penjelasan, integrasi dan interelasi konsep-konsep dasar dengan struktur organisasi tertinggi dan umum dari materi yang akan diajarkan (Retnanto,2003:17).

(12)

Paryanto (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah metode yang digunakan yaitu Advance Organizer dengan peta konsep. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel yang ditingkatkan, dalam penelitian ini variabel yang ditingkatkan adalah kemandirian siswa sedangkan dalam penelitian Paryanto variabel yang ditingkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian yang telah dilakukan peneliti, berarti peneliti memperkuat penelitian-penelitian terdahulu dan memperkuat pendapat para ahli. Penerapan metode Advance Organizer dengan peta konsep telah meningkatkan kemandirian siswa kelas VII H SMP Negeri 5 Sukoharjo. Hal ini mendukung diterimanya hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu jika pada pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep maka kemandirian siswa dalam belajar matematika akan meningkat. Hal ini dapat memberikan kontribusi yang penting dalam siswa dan mampu meningkatkan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika.

SIMPULAN

(13)

sifatnya menuntun dan mengamati sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Siswa mengkonstruksi konsep, prinsip, aturan menjadi pengetahuan baru.

Kemandirian belajar siswa meningkat dengan adanya tindakan yang telah dilaksanakan. Peningkatan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep dapat dilihat dari peningkatan beberapa aspek yaitu kemandirian siswa dalam mendiskusikan soal latihan terkontrol, menjawab pertanyaan dari guru, dan mengerjakan soal latihan mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Anwarholil. 2008. Peta Konsep Untuk Menpermudah Konsep Sulit Dalam Pembelajaran. http://aryes-hidayat.blogspot.com/2008/01/model-pembelajaran-advenceorganizer.html. diakses 5 Maret 2012.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Haris Mudjiman. (2009). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press. Ikapi. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Nuansa Aulia.

Paryanto. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi: UMS (tidak diterbitkan).

Retnanto, Agus. 2003. Pengaruh Penggunaan Advance Organizer Pada Bahan Ajar IPS dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS_Sejarah Siswa SLTP Negeri Rembang. TESIS. Surakarta : Program Pasca Sarjana UNS. (Tidak diterbitkan)

(14)

Sanjaya, Yeni. 2009. Model Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep untuk Meningkatkan Minat dan Prestasi Matematika di Kelas VII SM Muhammadiyah 2 Surakarta . Skripsi: UMS (tidak diterbitkan).

Gambar

Grafik Peningkatan Kemandirian Siswa melalui Model Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep

Referensi

Dokumen terkait

[r]

ANALISIS WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 6 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Salah satu karakteristik yang harus dimiliki sebuah propeller pesawat tanpa awak adalah tingkat kebisingan yang rendah dan dari penelitian yang telah dilakukan

Baca petikan cerpen di bawah ini dengan teliti, kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan ntenggunakan ayot anda sendiri.. Setiap kali saya meluahkan hasrat

Konsep solidaritas merupakan kepedulian secara bersama kelompok bersama yang menunjuk pada suatu hubungan antara individu dan/atau kelompok yang didasarkan pada persamaan

(2) Dengan dibentuknya Desa Kaduagung Tengah Kecamatan Cibadak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka wilayah kerja Desa Kaduagung Timur Kecamatan Cibadak dikurangi

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk penerapan model pembelajaran quantum untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa di sekolah dasar.. Penelitian

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. It is proved from the need of 3D modeling in every sector of industry. Modeling is the process of creating