• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN LANSKAP TAMAN KOTA

CENTRAL PARK MALL,

JAKARTA BARAT

VIVI ANTANIA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip baik dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

VIVI ANTANIA. Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat. Dibimbing oleh WAHJU QAMARA MUGNISJAH.

Central Park Mall adalah sebuah mall di Jakarta Barat yang memiliki area taman hijau yang cukup luas. Pusat perbelanjaan ini dibangun dengan arsitektur modern, berkonsep bangunan hijau sebagai salah satu megaproyek dari P.T. Agung Podomoro Group, Tbk. yang bertempat di Jalan Letnan Jenderal S. Parman Kav. 28 Jakarta 11470. Konsep pembangunan ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat pembelajaran kegiatan magang pengelolaan taman kota dan implementasinya sebagai taman berbasis lingkungan. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah mempelajari dan menganalisis aspek pemeliharaan dan pengelolaan taman, menganalisis keinginan pengguna, dan membuat strategi pengelolaan taman Central Park Mall. Data yang dibutuhkan pada kegiatan magang ini meliputi aspek fisik, sosial, administrasi, pemeliharaan, serta pengelolaan taman. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pengunjung, dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil dari analisis SWOT, terdapat delapan butir strategi untuk pengelolaan taman Central Park Mall yang dapat dijadikan acuan untuk sistem pengelolaan bagi pihak pengelola di masa yang akan datang.

Kata kunci: pengelolaan lanskap, taman kota, pembangunan berkelanjutan, pusat perbelanjaan, bangunan hijau

ABSTRACT

VIVI ANTANIA. Landscape Management of Central Park Mall City Park, West Jakarta. Supervised by WAHJU QAMARA MUGNISJAH.

Central Park Mall is a mall in West Jakarta that has green garden area which is quite spacious. The shopping center was built with modern architecture and green building concept as one of the megaproject from P.T. Agung Podomoro Group, Tbk. located in Jalan Letnan Jenderal S. Parman Kav. 28 Jakarta 11470. The concept of development is very suitable as a place of internship activities to learn city park management and its implementation as a garden-based environment. The purpose of this internship is studying and analyzing aspects of the maintenance and management of the park, analyzing the desires of the users, and arranging the management strategies of Central Park Mall. Required data is on the activities of apprentices include physical aspects, social aspect, administration aspect, maintenance and management of park aspect. Analysis of data used the descriptive analysis, user analysis, and SWOT analysis. Based on result of the SWOT analysis, there are eight points strategies for management of Central Park Mall proposed to systems management on behalf of the manager in the future.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Departemen Arsitektur Lanskap

PENGELOLAAN LANSKAP TAMAN KOTA

CENTRAL PARK MALL,

JAKARTA BARAT

VIVI ANTANIA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)

© Hak Cipta Milik IPB, tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB.

(7)

Judul Skripsi : Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat Nama : Vivi Antania

NIM : A44100020

Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah, M. Agr. Pembimbing Skripsi

Diketahui oleh

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M. Agr. Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

(8)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala atas segala hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengelolaan Lanskap Taman Kota Central Park Mall, Jakarta Barat” ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis dari awal kegiatan magang sampai akhir penyusunan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada

1) Bapak Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah, M. Agr. selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya dalam memberikan masukan, bimbingan, arahan, dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini,

2) Bapak Dr. Ir. Aris Munandar, MS dan Ibu Pingkan Nuryanti, ST, M. Eng selaku dosen penguji sidang skripsi yang sangat banyak memberikan masukan untuk perbaikan skripsi agar menjadi lebih baik lagi,

3) Bapak Dr. Ir. Setia Hadi, MS selaku pembimbing akademik yang telah banyak memberikan masukan di bidang akademi,

4) Bapak Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M. Agr. selaku Ketua Departemen Arsitektur Lanskap yang telah membantu proses penyelesaian skripsi,

5) Bapak Jamaluddin dan Ibu Ayuniar serta Tia Malfa Yunita dan M. Yudha Malfikri selaku orang tua, kakak, dan adik yang telah banyak memberi dukungan serta semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,

6) Bapak Utar, Bapak Alam, Bapak Reza, Bapak Hafid dan seluruh Landscape Maintenance team Central Park Mall yang telah membantu selama proses pengumpulan data,

7) Ayu Riza Bestary, Binapri, Lolyta, Wulan, Mentari, dan Anggia Nur Pratiwi selaku sahabat yang telah membantu dalam memberikan saran dan dukungan dalam mengerjakan skripsi,

8) Nur Faizah Rani dan Putri Maryam selaku sahabat seperjuangan skripsi yang telah membantu memberi masukan dan saran selama mengerjakan skripsi, 9) Wisnu Lazuardi Zaman, Jaka Lesmana Putra, Tarmizi, Hasdevi Agrippina

Dradjat, dan Agnisaa Dwi Handayani selaku sahabat yang juga telah banyak memberi semangat dalam mengerjakan skripsi, dan

10) seluruh mahasiswa Arsitektur Lanskap Angkatan 47, dan berbagai pihak lainnya atas segala doa dan bantuannya.

Penulis berharap semoga hasil yang telah disajikan dalam bentuk skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan Magang 2

Manfaat Magang 2

Kerangka Pikir 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Lanskap Kota 3

Ruang Terbuka Hijau 4

Taman Kota 4

Pengelolaan Lanskap dan Pemeliharaan Taman 5

METODOLOGI 6

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan 6

Alat dan Bahan 7

Jenis Data 7

Tahap Kegiatan Magang 8

Prosedur Analisis Data 9

Penyusunan Skripsi 14

HASIL DAN PEMBAHASAN 14

Inventarisasi 14

Analisis dan Sintesis 39

SIMPULAN DAN SARAN 56

Simpulan 56

Saran 56

DAFTAR PUSTAKA 57

LAMPIRAN 59

(10)

DAFTAR TABEL

1 Jadwal pelaksanaan magang 7

2 Jenis data, sumber data, dan cara pengambilan data 8 3 Contoh tabel perbandingan dua variabel (teori dan keadaan 10 4 Contoh penilaian bobot strategis faktor internal 12 5 Contoh Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 12

6 Contoh Matriks SWOT 13

7 Frekuensi pemeliharaan tanaman area taman Central Park Mall 37 8 Frekuensi pemeliharaan kolam taman Central Park Mall 37 9 Penjumlahan poin nilai aspek pemeliharaan tanaman pada taman

Central Park Mall 39

10 Penjumlahan poin nilai aspek pemeliharaan kolam pada taman

Central Park Mall 40

11 Penjumlahan poin nilai aspek pengelolaan taman Central Park

Mall 40

12 Tingkat kepentingan faktor internal taman Central Park Mall 47 13 Tingkat kepantingan faktor eksternal taman Central Park Mall 47 14 Penilaian bobot faktor strategis internal 48 15 Penilaian bobot faktor strategis eksternal 48 16 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 49 17 Matriks External Factor Evaluation (EFE) 49

18 Matriks SWOT 51

19 Peringkat alternatif strategi 52

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pikir kegiatan magang 3

2 Lokasi pelaksanaan magang 6

3 Contoh Matriks Internal-Eksternal 13

4 Visual Central Park Mall pada saat malam (a) dan tampak keseluruhan

mata burung (b) 14

5 Piala penghargaan Flona 2012 dalam rangka lomba taman (a) dan

dokumentasi penerimaan penghargaan Flona 2012 (b) 15

6 Peta zonasi taman Central Park Mall 16

(11)

17 Penyiraman tanaman pada area outdoor (a) dan area indoor (b) 23

18 Penggemburan tanah pada tanaman rumput 24

19 Pemangkasan tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b) 25

20 Penyapuan sampah pada tanaman rumput 25

21 Pemupukan tanaman 26

22 Penyiangan gulma pada tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b) 27 23 Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman perdu (a) 27 24 Penyulaman tanaman pada tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b) 28 25 Pembiakan tanaman baru dengan cara stek (a) dan cangkok (b) 28 26 Perawatan tanaman indoor pada saat pergantian tanaman (a) dan

pengambilan tanaman dari nursery (b) 29

27 Penyikatan batu relief kolam 30

28 Kegiatan pemakuman kolam 30

29 Pemberian garam pada kolam ikan 31

30 Pemberian klorin pada kolam non-ikan 31

31 Pemberian pakan ikan 32

32 Pengecekan kualitas air kolam dengan mencampurkan zat kimia pada air kolam (a) dan penyocokan warna air kolam pada kertas parameter (b) 32 33 Struktur organisasi perusahaan P.T. Central Prima Kelola 34 34 Struktur organisasi perusahaan P.T. Frenkie Nursery Landscape 35 35 Struktur organisasi perusahaan P.T. Buana Biru Decorindo 36 36 Karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin dan usia 41 37 Karakteristik pengunjung berdasarkan pendidikan terakhir 41 38 Karakteristik pengunjung berdasarkan hari berkunjung dan frekuensi

berkunjung 42

39 Karakteristik pengunjung berdasarkan transportasi menuju taman kota 42 40 Persepsi pengunjung berdasarkan pentingnya taman kota dan fungsi CPM

sebagai taman kota 43

41 Persepsi pengunjung berdasarkan kesan pengunjung terhadap taman

kota 44

42 Keinginan pengunjung berdasarkan aktivitas yang dilakukan

pengunjung 45

43 Keinginan pengunjung berdasarkan fungsi tanaman yang ingin

ditambahkan 45

44 Keinginan pengunjung berdasarkan fasilitas yang ingin ditambahkan 45

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar nama vegetasi dan satwa pada taman Central Park Mall 61

2 Standar Kebersihan dan Kerapian Taman 62

3 Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) 64

4 Evaluasi Key Performance Indicator 71

5 Berita Acara Serah Terima 72

6 Monthly Landscape Programme 73

7 Alat dan Bahan Pemeliharaan Tanaman 75

8 Alat dan Bahan Pemeliharaan Kolam 76

9 Perbandingan Teori dan Keadaan di Lapangan pada Aspek Pemeliharaan

Taman 78

10 Perbandingan Teori dan Keadaan di Lapangan pada Aspek Pengelolaan

Taman 87

11 Kuesioner untuk Analisis Pengunjung 92

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk merupakan suatu masalah yang terjadi di semua negara, tidak terkecuali di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. Peningkatan populasi manusia ini menyebabkan tingkat kepadatan kota semakin tinggi. Pada sisi lain, luas lahan terbuka atau open space tidak bertambah, malah justru sebaliknya. Akibatnya, jumlah ruang terbuka hijau semakin berkurang karena open space tersebut telah digunakan untuk permukiman penduduk.

Pada hakikatnya, setiap manusia ingin merasa nyaman di mana pun mereka berada. Persoalan kehidupan di kota yang notabene berpolusi dan padat kendaraan lalu lintas menyebabkan suasana kota menjadi semakin buruk. Situasi seperti ini dapat menimbulkan rasa penat dan stress yang berlebih bagi masyarakat yang tinggal di daerah kota. Namun, suasana nyaman di daerah yang padat penduduknya seperti Jakarta dapat diwujudkan dengan menyediakan fasilitas yang dapat memberi suasana segar dan mampu memberikan kesan nyaman bagi orang yang berkunjung ke tempat tersebut seperti ruang terbuka hijau dan taman kota di pusat perbelanjaan.

Central Park Mall adalah sebuah mall di Jakarta Barat yang memiliki area taman hijau yang cukup luas yang terletak di area pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan ini dibangun di atas lahan seluas 21 hektar dengan arsitektur modernsebagai salah satu megaproyek dari P.T. Agung Podomoro Land, Tbk. yang dilengkapi dengan taman yang spektakular dengan luas 4 hektar, gedung perkantoran, hotel, apartement di bangunan tower, dan toko retail.

Konsep bangunan hijau atau green building yang sedang menjadi kecenderungan menginspirasi pembangunan pusat perbelanjaan Central Park Mall. Central Park Mall merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan yang telah mampu menciptakan suasana nyaman bagi pengunjungnya. Mall tersebut juga telah menjadi icon kota Jakarta dan merupakan salah satu shopping center yang sangat berkelas karena keunggulannya yang memiliki ruang terbuka hijau berbentuk taman kota. Kehadiran taman di pusat perbelanjaan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka.

Hingga saat ini, lanskap taman Central Park Mall telah mengalami perkembangan pesat. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kualitas lanskapnya, diperlukan sistem pemeliharaan dan pengelolaan yang baik agar taman ini tetap berfungsi secara optimal. Sternloff dan Warren (1984) menerangkan bahwa pengelolaan lanskap dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin dipertahankan pada keadaan yang sesuai dengan desain semula.

Perumusan Masalah

(14)

sehingga tercipta lanskap yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya (Arifin dan Arifin, 2005). Terwujudnya pengelolaan yang baik di taman Central Park Mall akan membuat makhluk hidup yang ada di dalamnya memperoleh kualitas lingkungan yang baik.

Tujuan Magang

Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah membuat dan mengajukan rekomendasi pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall yang dapat dijadikan acuan bagi pihak pengelola. Tujuan khusus dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut:

1) mengetahui dan mempelajari proses pelaksanaan kerja pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall baik pekerjaan softscape maupun hardscape mulai dari pelaksanaan administrasi hingga pelaksanaan pekerjaan fisik di lapang;

2) mengidentifikasi dan menganalisis masalah pada aspek pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall serta menghitung efektivitas penerapan teori di lapangan;

3) menganalisis keinginan pengunjung untuk dijadikan masukan dan bahan pertimbangan perbaikan taman di masa yang akan datang;

4) menyusun strategi pengelolaan taman Central Park Mall. Manfaat Magang

Manfaat dari kegiatan magang ini adalah sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam hal rencana pemeliharaan dan pengelolaan taman serta dapat dijadikan sebagai acuan solusi pemecahan masalah dalam proses pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan pada lanskap taman kota.

Kerangka Pikir

(15)

Secara garis besar, lingkup kajian yang dilakukan pada kegiatan magang di perusahaan P.T. Central Prima Kelola member of Agung Podomoro Group ini adalah mengamati dan mengevaluasi sistem pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall. Pada saat kegiatan magang berlangsung, mahasiswa melakukan pengenalan terhadap kondisi umum perusahaan dan mengikuti kegiatan pelaksanaan pengelolaan lanskap taman Central Park Mall.

Pada saat pengenalan kondisi umum perusahaan, mahasiswa sekaligus melakukan kegiatan inventarisasi data yang dianggap perlu seperti kondisi umum (meliputi aspek fisik, sosial, dan administrasi) serta aspek pengelolaan dan pemeliharaan taman (meliputi pemeliharaan tanaman dan pemeliharaan kolam) secara keseluruhan. Kemudian data yang telah didapat tersebut dianalisis permasalahannya hingga akhirnya didapat sebuah laporan kegiatan magang berupa rekomendasi pengelolaan taman Central Park Mall.

TINJAUAN PUSTAKA

Lanskap Kota

Lanskap kota merupakan lanskap buatan manusia sebagai akibat dari aktivitas manusia dalam mengelola lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Simonds dan Starke, 2006). Lanskap kota terjadi karena adanya pengorganisasian ruang yang mencerminkan kegiatan masyarakat setiap hari. Lanskap kota merupakan wajah bentang alam kota, tidak semata-mata lingkungan pertamanan dalam arti sempit, tetapi mencakup segala hal ruang luar (exterior, out door) baik yang alami maupun yang buatan dengan segala elemennya, baik keras (hardscape) maupun lunak (softscape).

(16)

Kota merupakan tempat yang dipandang dan dirasakan dari berbagai sudut pandang menggambarkan keaktifan, keberagaman, dan kompleksitasnya. Selain itu, kota merupakan tempat tinggal dari beberapa ribu penduduk atau lebih (Branch, 1995). Tarigan (2005) mengemukakan beberapa pandangan tentang kota sebagai sebuah pusat, yaitu sebagai berikut.

1) Kota adalah pusat pemerintahan.

2) Kota merupakan sebuah pusat perdagangan (kegiatan ekonomi dan industri yang berkembang).

3) Kota merupakan pusat pelayanan jasa (administrasi bagi warga kota itu sendiri). 4) Kota merupakan pusat prasarana perkotaan yang meliputi jalan, listrik,

persampahan, dan lain-lain.

5) Kota merupakan sebuah fasilitas sosial yang meliputi fasilitas pendidikan, olahraga, rekreasi, dan lain-lain.

6) Kota merupakan pusat komunikasi dan pangkalan transportasi, artinya dari kota tersebut masyarakat dapat berhubungan dengan banyak tujuan dengan berbagai pilihan alat penghubung.

7) Kota merupakan pusat lokasi tempat pemukiman yang tertata dengan baik. Menurut Simonds dan Starke (2006), lanskap kota yang ideal adalah kota-kota yang diwujudkan sebagai suatu seni umum tiga dimensi, serta dalam kerangka pola-pola dan bentuk dari ruang-ruang terbuka yang penuh arti. Lanskap kota tersebut tercermin dalam plaza, alun-alun, lapangan, gedung, dan air mancur seperti yang terdapat pada kota-kota lama di Eropa pada abad ke–18 yang masih meninggalkan kesan memikat sampai sekarang.

Ruang Terbuka Hijau

Menurut Dinas Pertamanan dan Keindahan Kota DKI Jakarta (2001), ruang terbuka adalah lahan tanpa atau dengan sedikit bangunan dan lahan dengan jarak bangunan yang saling berjauhan. Ruang terbuka ini dapat berupa pertamanan, tempat olahraga, tempat bermain anak, perkuburan, dan daerah hijau pada umumnya. Selain itu, Simonds dan Starke (2006) mengemukakan bahwa ruang terbuka memiliki kekuatan untuk membentuk karakter kota dan menjaga kualitas lingkungannya.

Ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur yang di dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka dan pada dasarnya tanpa bangunan, dengan 30% dari total wilayah yang bersangkutan harus dihijaukan (Instruksi UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang). Ruang terbuka hijau tidak saja memberikan fungsi arsitektural dan fisik, tetapi juga fungsi ekologis dan ekonomis.

Taman Kota

(17)

tiap aras (level), mulai dari skala kota, lingkungan, sampai ketetanggaan (Arifin et al., 2007).

Menurut Untermann dan Small (1986), taman dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan sifat kepemilikannya, yaitu sebagai berikut:

1) taman publik, yaitu taman yang dapat digunakan oleh umum,

2) taman semi publik, yaitu taman milik pribadi yang dapat digunakan oleh umum atau dapat digunakan secara bersama-sama, dan

3) taman pribadi, yaitu taman milik pribadi yang tidak dapat digunakan oleh umum.

Berdasarkan ukuran dan skala cakupan penggunaannya, taman umum di perkotaan biasanya dibedakan atas taman kota, taman lingkungan, dan taman ketetanggaan. Taman kota adalah taman umum pada skala kota, yang peruntukannya sebagai fasilitas untuk rekreasi, olahraga, dan sosialisasi masyarakat di kota yang bersangkutan. Taman kota biasanya terletak di lokasi yang strategis dan mudah diakses dari berbagai penjuru kota (Arifin et al., 2007).

Berdasarkan tata letaknya dalam kota, taman kota ini dikategorikan, antara lain, sebagai taman pertokoan, taman untuk kegiatan industri, taman lingkungan permukiman, dan taman-taman rekreasi umum (Eckbo, 1964). Selanjutnya, taman kota ini juga dikategorikan berdasarkan pengelolaannya, yaitu taman-taman privat dan taman yang dimiliki dan dibiayai oleh individu dari suatu perusahaan swasta.

Pengelolaan Lanskap dan Pemeliharaan Taman

Pengelolaan merupakan upaya manusia untuk mendayagunakan, memelihara, dan melestarikan lanskap/lingkungan agar memperoleh manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinuitas kelestariannya. Pengelolaan lanskap adalah upaya terpadu dalam penataan dan pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya (Arifin et al., 2007).

Pengelolaan atau manajemen merupakan suatu proses dari konsep, teori, dan analisis tujuan, yang dengannya seorang manajer merencanakan, mengatur, memimpin, dan menjalankan tujuan tersebut melalui usaha manusia secara sistematis, koordinatif, dan saling kerja sama (Kraus dan Curtis, 1982). Setelah taman dibangun, diperlukan pengelolaan/pemeliharaan agar kondisi taman tetap bersih dan asri serta nyaman digunakan oleh masyarakat. Fungsi utama proses manajemen adalah perencanaan (meliputi informasi-informasi dasar dan merupakan fase awal yang berkelanjutan), pengorganisasian, pengaturan, dan pengawasan.

Pemeliharaan merupakan suatu usaha untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisi tetap baik atau sedapat mungkin terpertahankan pada keadaan yang sesuai dengan tujuan dan fungsi awal. Selain itu, pemeliharaan juga bertujuan agar suatu areal lanskap memiliki keindahan dan memiliki nilai estetika serta nyaman dan aman (Dariati et al., 2011).

(18)

Siteplan Central Park Mall Peta Jakarta

pemeliharaan ideal tetap terjaga, diperlukan usaha yang menunjang pemeliharaan fisik, antara lain sebagai berikut :

1) pembuatan jadwal pemeliharaan elemen lunak dan elemen keras dan

2) penggunaan tanaman lokal untuk memudahkan penggantian/penyulaman pada renovasi tata hijau (Dariati et al., 2011).

Pemeliharaan fisik adalah kegiatan pemeliharaan terhadap elemen-elemen lanskap, baik hard material maupun soft material. Hard material terdiri dari perkerasan, bangku, shelter, dan lampu jalan, sedangkan soft material seperti vegetasi. Kegiatan pemeliharaan fisik ini bertujuan menjaga kondisi fisik elemen hard material dan soft material agar tetap berfungsi dengan baik, indah, dan berkelanjutan (Dariati et al., 2011).

METODOLOGI

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan magang ini dilaksanakan di Central Park Mall, P.T. Central Prima Kelola member of Agung Podomoro Group yang terletak di Podomoro City, Jalan Letnan Jenderal S. Parman Kav. 28 Jakarta 11470. Peta lokasi dapat dilihat pada Gambar 2.

Sumber: google.com

Gambar 2 Lokasi pelaksanaan magang

(19)

Kegiatan magang dilaksanakan di perusahaan pihak pengelola P.T. Central Prima Kelola, di bawah bimbingan Landscape Team, Housekeeping Departement, selama empat bulan, dimulai pada tanggal 17 Februari 2014 sampai 13 Juni 2014. Selama magang, mahasiswa mengikuti prosedur kerja perusahaan dengan jam kerja selama 8 jam per hari. Jadwal keseluruhan pelaksanaan magang, disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Jadwal pelaksanaan magang

Jenis Kegiatan

Bulan

Feb Mar Apr Mei Jun

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengenalan perusahaan √ √

Kegiatan administrasi √ √ Kegiatan pemeliharaan dan

pengambilan data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Kegiatan Pengelolaan √ √ √ √

Pengolahan laporan √ √

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam kegiatan magang adalah kamera digital dan laptop dengan software Adobe Photoshop, Microsoft Word, Microsoft Power Point, dan Microsot Excel. Alat-alat tersebut digunakan untuk menunjang seluruh proses kegiatan magang, mulai dari pengambilan data, pengolahan, hingga penyajian akhir data. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah data fisik, biofisik, sosial, administrasi, aspek pemeliharaan, pengelolaan pada tapak, dan kuesioner. Selain itu, dokumentasi kondisi tapak juga merupakan bahan yang diperlukan.

Jenis Data

(20)

Tabel 2 Jenis data, sumber data, dan cara pengambilan data

No. Jenis Data Sumber Data Cara Pengambilan Kegunaan

Aspek Fisik

1 Profil Central Park Mall Perusahaan Wawancara

Kondisi umum tapak

2 Topografi Perusahaan Wawancara, studi pustaka

3 Hidrologi Perusahaan Wawancara

4 Tanah Perusahaan Wawancara

5 Iklim Perusahaan Wawancara

6 Vegetasi dan satwa Perusahaan, lapangan Wawancara, survei

7 Aksesibilitas Perusahaan, lapangan Wawancara, survei

8 Fasilitas Perusahaan, lapangan Wawancara, survei

Aspek Administrasi

1 Standar kebersihan taman Perusahaan Wawancara

Analisis Deskriptif

2 Surat Perjanjian Kerja Sama Perusahaan Wawancara

3 Key performance indicator (KPI) Perusahaan Wawancara, studi pustaka

4 Berita acara serah terima

Perusahaan Wawancara, studi pustaka

5 Monthly landscape programme (MLP)

Aspek Sosial

1 Pengunjung Wawancara Wawancara, studi pustaka Analisis pengguna

taman

2 Masyarakat sekitar Wawancara Wawancara, studi pustaka

Aspek Pengelolaan

1 Struktur organisasi Perusahaan, lapangan Wawancara

Analisis deskriptif dan strategi pengelolaan

2 Tenaga kerja Perusahaan, lapangan Wawancara

3 Rencana anggaran biaya (RAB) Perusahaan, lapangan Wawancara

4 Jadwal kerja Perusahaan, lapangan Wawancara

5 Alat dan bahan Perusahaan, lapangan Wawancara

Aspek Pemeliharaan

1 Pemeliharaan tanaman Perusahaan, lapangan Wawancara, survey Analisis deskriptif

dan strategi pengelolaan

2 Pemeliharaan kolam Perusahaan, lapangan Wawancara, survei

.

Tahap Kegiatan Magang

Tahapan-tahapan kegiatan magang mengacu pada kerangka pikir yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan magang dimulai dengan pengenalan kondisi umum perusahaan (kondisi existing), pengumpulan data yang diperlukan dengan berpartisipasi aktif di lapangan, dan pelaksanaan kerja administrasi. Setelah data diperoleh, dilakukan pengolahan dan analisis data yang kemudian dijadikan output rekomendasi. Penjelasan tahapan–tahapan pelaksanaan magang akan diuraikan sebagai berikut.

Pengenalan kondisi umum perusahaan

(21)

dan pengenalan terhadap kondisi umum taman Central Park Mall. Dalam hal ini, mahasiswa juga diperkenalkan dengan kegiatan kerja administrasi perusahaan. Kegiatan administrasi

Pada tahap ini, mahasiswa mengikuti kegiatan pelaksanaan kerja administrasi dengan cara membantu staf memeriksa laporan bulanan, evaluasi key performance indicator (KPI), jadwal kegiatan pemeliharaan, dan lain sebagainya.

Kegiatan pemeliharaan fisik taman

Pada tahapan ini, mahasiswa melakukan inventarisasi keadaan existing taman Central Park Mall dengan melakukan wawancara kepada pihak pengelola taman dan survei secara langsung. Mahasiswa mengikuti seluruh kegiatan kerja yang dilakukan oleh pihak pengelola secara aktif dan mengumpulkan data yang dianggap perlu. Pekerjaan aktif yang dilakukan oleh mahasiswa berupa inventarisasi soft material, yaitu mengumpulkan dan mengidentifikasi data vegetasi dan satwa yang terdapat pada tapak, serta inventarisasi hard material, yaitu mengumpulkan dan mengidentifikasi data fasilitas seperti lampu taman, kursi taman, dan paving.

Pada tahapan ini juga dilakukan kegiatan pemeliharaan taman Central Park Mall. Kegiatan pemeliharaan taman dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang biasa dilakukan oleh staf landscape maintenance. Mahasiswa bertugas mengawasi, mengamati, dan melakukan wawancara kepada staf serta mencatat data yang dianggap penting. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi pemeliharaan soft material, yaitu penyiraman, pemupukan, penyulaman, pemangkasan, pengendalian hama penyakit, dan pemeliharaan hard material, yaitu pemeliharaan kolam ikan dan non-ikan.

Pengolahan dan analisis data

Setelah data terkumpul, data tersebut diolah, dianalisis, dan dievaluasi agar didapatkan sebuah penilaian terhadap kegiatan yang telah dilakukan selama 4 bulan magang. Hasil pengolahan dan analisis data ini didapatkan dengan memperhatikan teori yang telah dipelajari dan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. Laporan kegiatan magang dan rekomendasi

Tahapan ini merupakan tahapan akhir, yaitu mahasiswa memberikan rekomendasi pengelolaan taman kota berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan. Rekomendasi ini diberikan sebagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh pihak pengelola selama proses pelaksanaan pengelolaan taman Central Park Mall. Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja perusahaan dan pencapaian tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

Prosedur Analisis Data

(22)

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu bentuk analisis yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu berupa bentuk aktivitas, karakteristik perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang lainnya (Sukmadinata, 2006).

Penelitian deskriptif menurut Widodo dan Mukhtar (2000) kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan lebih pada menggambarkan apa adanya suatu gejala, variabel, atau keadaan. Namun, tidak berarti semua penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam penelitian deskriptif bukan dimaksudkan untuk diuji melainkan bagaimana berusaha menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penelitian melalui prosedur ilmiah.

Analisis ini menggunakan 2 variabel yang akan dijelaskan dan dibandingkan kesamaan serta perbedaannya yaitu variabel teori dan variabel keadaan yang diamati (di lapangan). Contoh tabel perbandingan dua variabel (teori dan keadaan pengamatan/di lapangan) akan disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Contoh tabel perbandingan dua variabel (teori dan keadaan pengamatan/di lapangan)

Teori Aktual Kendala dan Solusi Keterangan

Variabel analisis

Kolom keterangan diberi nilai/poin kesesuaian kecocokan antara dua variabel tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

1) sesuai jika semua keadaan aktual = teori (poin nilai : 3);

2) cukup sesuai jika (keadaan aktual = teori) > (keadaan aktual ≠ teori) (poin nilai : 2);

3) kurang sesuai jika (keadaan aktual = teori) < (keadaan aktual ≠ teori) (poin nilai : 1);

4) tidak sesuai jika semua keadaan aktual ≠ teori (poin nilai : 0).

Selanjutnya, poin-poin nilai ini diakumulasi dalam bentuk persentase untuk mengetahui efektivitas penerapan teori pada praktik di lapangan dalam pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall dengan rumus sebagai berikut:

Efektivitas penerapan teori = ℎ �

� x � x 100%

Analisis Pengunjung

Analisis pengunjung dilakukan untuk mengetahui persepsi pengunjung tentang pentingnya taman kota bagi mereka dan untuk mengetahui keinginan pengunjung terhadap taman kota tersebut. Karakteristik responden yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:

1) berkunjung ke taman Central Park Mall baik dari dalam Jabodetabek dan luar Jabodetabek,

(23)

4) berpendidikan minimal SD.

Dalam hal penentuan jumlah sampel responden, Kerlinger dan Lee (2000) menyarankan pengambilan sampel responden sebanyak 30 sampel sebagai jumlah minimal sampel dalam penelitian kuantitatif. Analisis ini dilakukan secara acak kepada 51 sampel responden. Hal ini disebabkan karena penggunaan sampel yang besar dalam penelitian kuantitatif dianggap akan menghasilkan perhitungan statistik yang lebih akurat daripada sampel dalam jumlah kecil (Kumar, 1999). Pengambilan sampel responden dengan jumlah ganjil bertujuan agar hasil dari jawaban responden tidak seimbang.

Metode sampel dilakukan secara langsung turun ke lapangan dengan menggunakan kuesioner dan alat tulis. Kuesioner ini disebar merata kepada pengunjung taman Central Park Mall dalam waktu 6 hari. Empat hari pertama dilakukan pada saat hari kerja, yaitu pada hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat, sedangkan 2 hari berikutnya dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Pada hari Selasa sampai dengan hari Jumat, jumlah responden yang mengisi kuesioner sebanyak 40 orang, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu sebanyak 11 orang. Metode ini juga mempertimbangkan ketersediaan (availability) dan kesediaan (willingness) individu untuk mengisi kuesioner dan tanpa paksaan dari mahasiswa. Setelah data persepsi dan keinginan pengunjung didapatkan, data kemudian diolah menjadi hasil akhir berupa grafik persentase. Lalu grafik ini dijelaskan dalam bentuk deskriptif yang berisikan hasil dan saran dari mahasiswa.

Analisis SWOT

Rangkuti (1998) menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi dengan menggunakan logika untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan secara bersamaan meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyusun analisis SWOT.

1) Analisis penilaian faktor internal dan faktor eksternal

Faktor internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan; faktor eksternal terdiri atas peluang dan ancaman.

2) Penentuan bobot setiap variabel

Bobot setiap variabel ditentukan sesuai dengan kepentingan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh. Pemberian nilai kepentingan dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan pihak pengelola menggunakan Skala Likert (Kinnear dan Taylor, 1991) pada kisaran bobot 4 (sangat penting), 3 (penting), 2 (cukup penting), dan 1 (tidak penting). Rangkuti (1998) menyebutkan bahwa nilai peringkat untuk faktor positif (kekuatan dan peluang) berbanding terbalik dengan faktor negatif (kelemahan dan ancaman).

3) Penentuan setiap bobot strategis

Bobot strategi ditentukan dengan menggunakan metode paired comparison (Kinnear dan Taylor, 1991) dengan ketentuan

(1) bobot = 1 jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada faktor vertikal;

(24)

(3) bobot = 3 jika indikator faktor horizontal lebih penting daripada faktor vertikal;

(4) bobot = 4 jika indikator faktor horizontal sangat lebih penting daripada faktor vertikal.

Contoh penilaian bobot strategis faktor internal akan disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Contoh penilaian bobot strategis faktor internal

Faktor Sumber: Kinnear dan Taylor (1991) dengan penyesuaian

Keterangan:

S1 s/d W3 = nilai dari paired comparison.

Total = Jumlah semua nilai. Bobot = a a a a a

a a a .

4) Pembuatan Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks IFE dan EFE dibuat untuk menentukan kekuatan kondisi internal dan eksternal dari tapak. Contoh matriks internal factor evaluation (IFE) akan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Contoh Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Simbol Faktor Internal Tingkat Kepentingan Rating Bobot Skor S1

S2 W1 W2

Total Sumber: David (2008) dengan penyesuaian

Keterangan:

Simbol S1 s/d W2 = simbol kekuatan dan kelemahan dari setiap faktor internal. Faktor internal = kalimat yang menjelaskan setiap faktor internal.

Tingkat kepentingan = kalimat penilaian kepentingan setiap faktor (kurang penting hingga sangat penting).

Rating = angka penilaian kepentingan setiap faktor.

Bobot = bobot setiap faktor sesuai paired comparison (Tabel 4). Skor = nilai setiap rating x nilai setiap bobot.

Total = jumlah keseluruhan skor, merupakan nilai kekuatan kondisi internal tapak.

5) Pembuatan Matriks Internal-Eksternal

(25)

TOTAL SKOR IFE

Sumber: David (2008) dengan penyesuaian

Gambar 3 Contoh Matriks Internal-Eksternal 6) Penentuan alternatif strategi dengan Matriks SWOT

Alternatif strategi ditentukan dengan cara menggabungkan kedua faktor internal (strengths dan weaknesses) dan kedua faktor eksternal (opportunities dan threats) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Contoh matriks SWOT akan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Contoh Matriks SWOT

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Opportunities (O) Threats (T)

1. 1.

2. 2.

Strengths (S) Strategi SO Strategi ST

1. 1. 1.

2. 2. 2.

Weaknesses (W) Strategi WO Strategi WT

1. 1. 1.

2. 2. 2.

Sumber: David (2008) dengan penyesuaian

Berdasarkan Matriks SWOT tersebut, terdapat empat jenis strategi yang dapat dihasilkan untuk menyelesaikan permasalahan, dengan mempertimbangkan masing-masing faktor. Rangkuti (1998) menyebutkan keempat strategi tersebut:

(1) SO (strengths-opportunities), strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya,

(2) ST (strengths-threats), strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman,

(3) WO (weaknesses-opportunities), strategi dengan meminimalisasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang, dan

(4) WT (weaknesses-threats), strategi dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman.

7) Penentuan peringkat analisis strategi

Setelah alternatif strategi didapatkan, alternatif tersebut disusun berdasarkan peringkat yang paling penting sampai dengan penting.

8) Penyusunan sintesis sebagai hasil dari analisis strategi

Penyusunan sintesis ini yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah yang terjadi di perusahaannya.

4,0

(26)

Penyusunan Skripsi

Tahapan terakhir adalah penyusunan skripsi, dilakukan setelah keseluruhan proses analisis data selesai. Skripsi ini merupakan media untuk mendokumentasikan seluruh proses magang, mulai dari tahapan persiapan hingga tersusunnya sintesis, yaitu strategi pengelolaan taman Central Park Mall.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Inventarisasi

Kondisi Umum Aspek Fisik Profil Central Park Mall

Central Park Mall merupakan sebuah pusat perbelanjaan yang dibangun oleh pengembang P.T. Agung Podomoro Land, Tbk. dan dikelola oleh anak perusahaannya, yaitu P.T. Central Prima Kelola member of Agung Podomoro Group. Central Park Mall ini terletak di kompleks Podomoro City Superblock, Jakarta Barat, dan berada di bangunan mix-use yang terdiri dari hotel, kantor, serta pusat perbelanjaan. Central Park merupakan proyek pengembangan superblok di area Podomoro City dengan total luas lahan sekitar 101.577 m2 dengan agregat luas lantai, tidak termasuk parkir, sekitar 404.877 m2, di mana pada saat penyelesaiannya terdiri dari 9 (sembilan) tingkat pusat perbelanjaan, 3 (tiga) menara apartemen, gedung kantor, hotel dan ruang terbuka hijau seluas 4 Ha. Superblok Central Park didesain oleh DP Architects Pte. Ltd. of Singapore, bersama dengan landscape consultant Bennit Design Group dari Amerika Serikat. Kontraktor utama proyek tersebut adalah P.T. Total Bangun Persada. Visual Central Park Mall pada saat malam dan tampak keseluruhan mata burung disajikan pada Gambar 4.

Sumber: (a) dokumentasi pribadi, (b) google.com

Nama Central Park sendiri terinspirasi dari sebuah taman dari negeri Paman Sam, yang memiliki arti sebagai pusat kehidupan. Konsep pengembangannya sendiri mengusung mix use development yang berarti suatu lingkungan hunian yang didesain dengan apik dan saling berintegrasi dengan baik.

Gambar 4 Visual Central Park Mall pada saat malam (a) dan tampak keseluruhan mata burung (b)

(27)

(a) (b)

Konsep bangunan hijau atau green building yang sedang menjadi kecenderungan menginspirasi pembangunan pusat perbelanjaan Central Park Mall. Menurut Very Y Setiady, Executive Director Central Park Mall yang dikutip dari sebuah artikel Properti Kompas (2012), taman merupakan ciri dari mall ini. Dengan hadirnya taman di pusat perbelanjaan, akan menjawab kebutuhan ruang terbuka bagi masyarakat. Konsep bangunan hijau juga dimatangkan dengan penggunaan water recycle dan penggunaan pembangkit listrik tenaga gas. Dengan memaksimalkan dua hal ini, diharapkan dapat menghemat energi dan mengurangi polusi.

Mall tersebut juga telah menjadi icon kota Jakarta dan merupakan salah satu shopping center yang sangat berkelas karena keunggulannya yang memiliki ruang terbuka hijau berbentuk taman kota. Kehadiran taman di pusat perbelanjaan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka. Central Park Mall juga mendapat juara 1 di ajang Lomba Taman dan Penghijauan Lingkungan Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diadakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menyambut HUT ke-485 Kota Jakarta pada tahun 2012. Hal ini membuktikan bahwa taman Central Park Mall memiliki peranan aktif terhadap penghijauan kota Jakarta. Dokumentasi penghargaan untuk Central Park Mall disajikan pada Gambar 5.

Sumber: P.T. Central Prima Kelola

Central Park Mall memiliki luas total area 21 hektar dengan total luas area hijau sekitar 4 hektar. Gedung pusat perbelanjaan ini berbatasan langsung dengan gedung pusat perbelanjaan Taman Anggrek di sebelah selatan, Jalan Letjen S. Parman di bagian timur, BPK Penabur di bagian barat, serta gedung parkir dari kompleks Podomoro City Superblock di bagian utara.

Untuk area ruang hijaunya, Central Park Mall memiliki 5 kawasan, yaitu taman Hotel, taman Tribeca, taman Lumina, taman Laguna dan taman indoor. Taman-taman ini dikelola dengan sangat baik sehingga memiliki kualitas visual yang sangat bagus dan dapat menarik pengunjung untuk datang ke Central Park Mall. Peta zonasi taman Central Park Mall akan disajikan pada Gambar 6.

(28)

1) Taman Hotel

Taman Hotel merupakan taman yang didesain untuk memaksimalkan kualitas visual area hotel agar terkesan mewah dan elegan. Taman ini hanya berfungsi sebagai taman estetika dan welcome area hotel. Tidak ada aktivitas khusus yang dapat dilakukan pengunjung pada taman ini karena taman ini merupakan tempat keluar atau masuknya kendaraan menuju tempat parkir. Visual taman hotel akan disajikan pada Gambar 7.

Sumber: dokumentasi pribadi

2) Taman Tribeca

Taman Tribeca merupakan taman utama yang berfungsi sebagai taman kota. Taman ini digunakan untuk semua pengunjung yang datang ke Central Park Mall, terkecuali apabila pada saat pengadaan event yang mengharuskan pengunjung masuk dengan menggunakan tiket masuk. Taman ini sering disewakan kepada yang mengadakan event pada hari Sabtu, Minggu, atau hari lainnya. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di taman ini seperti jogging, duduk-duduk, transaksi bisnis, rekreasi, dan lain –lain. Visual taman Tribeca akan disajikan pada Gambar 8.

Gambar 7 Visual taman hotel pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)

Sumber: P.T. Central Prima Kelola

Gambar 6 Peta zonasi taman Central Park Mall

(29)

Sumber: dokumentasi pribadi

3) Taman Lumina

Taman Lumina merupakan taman yang terletak di bagian depan Central Park Mall. Taman ini didesain khusus untuk dijadikan sebagai taman welcome area yang menonjolkan kualitas estetika yang sangat baik. Pada area ini terdapat tempat parkir sepeda dan drop off. Pengunjung yang mengunjungi taman ini biasanya melakukan aktivitas seperti memarkirkan kendaraan dan menunggu jemputan mobil. Visual taman Lumina akan disajikan pada Gambar 9.

Sumber: dokumentasi pribadi

4) Taman Laguna

Taman ini merupakan taman yang berfungsi sebagai penambah nilai estetika pada gedung mall. Taman ini didesain khusus untuk dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan umum seperti taxi dan shuttle bus. Pengunjung yang ingin pulang dengan menggunakan kendaraan umum dapat menunggu kendaraan umum tersebut di taman ini. Visual taman Laguna akan disajikan pada Gambar 10.

Gambar 8 Visual taman Tribeca pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)

(a) (b)

Gambar 9 Visual taman Lumina pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)

(30)

Sumber: dokumentasi pribadi

5) Taman Indoor

Taman indoor merupakan taman yang didesain untuk menambah kualitas visual area dalam gedung mall dan Agung Podomoro Land Tower agar terkesan mewah dan elegan. Taman ini hanya berfungsi sebagai taman estetika. Biasanya taman ini diletakkan di tengah-tengah sitting area yang ada di mall. Taman ini juga diletakkan pada sudut-sudut gedung. Visual taman indoor akan disajikan pada Gambar 11.

Sumber: dokumentasi pribadi

Topografi

Berdasarkan bentuk bentang alam (landscape) secara umum, geomorfologi wilayah Jakarta bagian barat termasuk ke dalam satuan geomorfologi fluvial yang terletak di bagian selatan dari satuan geomorfologi dataran pantai, memanjang dari barat ke timur. Satuan ini umumnya merupakan daerah dengan kelerengan datar hingga landai (1˚- 3˚) dan tidak begitu terpengaruh oleh proses interaksi dengan laut (Wahyudi, 2009). Topografi kompleks Central Park Mall ini relatif datar dengan kemiringan tanahnya berkisar 0-2% sehingga potensi terjadinya gerakan tanah sangat kecil.

Hidrologi

Pengertian hidrologi yang akan dibahas mencakup sumber air untuk pemeliharaan taman dan saluran drainase pembuangan air. Sumber air untuk melakukan kegiatan pemeliharaan taman ini berasal dari air PDAM, air sisa toilet

Gambar 10 Visual taman Laguna pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)

Gambar 11 Visual taman indoor pada Spot 1 (a) dan Spot 2 (b)

(a) (b)

(31)

dan wastafel yang telah diolah menjadi air bersih dengan menggunakan alat water treatment plant (WTP). Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya kebutuhan air untuk menyiram tanaman dan untuk keperluan lainnya. Untuk keperluan air kolam, pihak pengelola menggunakan air yang berasal dari PDAM secara langsung agar kesehatan ikan dan kura-kura tetap terjaga. Sisa-sisa air yang tidak terpakai lagi dibuang melalui saluran drainase dan dialirkan lagi ke alat WTP untuk diolah kembali menjadi air yang bersih.

Tanah

Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan tahun 2012, jenis tanah di wilayah Jakarta Barat adalah jenis tanah lempung lanauan dan lanau pasiran. Jenis ini merupakan endapan kipas aluvial vulkanik (tanah tufa dan konglomerat), berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari lempung lanauan dan lanau pasiran dengan tebal lapisan 3 – 13,5 m. Lempung lanauan tersebar secara dominan di permukaan, coklat kemerahan hingga coklat kehitaman, lunak-teguh, plasitisitas tinggi. Lanau pasiran berwarna merah-kecoklatan, teguh, plasitisitas sedang-tinggi. Di beberapa tempat nilai penetrometer saku untuk lempung 0,8 – 2,85 kg/cm2 dan lanau lempungan 2,3 – 3,15 kg/cm2, tebal lapisan (data sondir dan bor tangan) lempung 1,5 -6 m dan lanau lempungan 1,5 – 7,5 m. Kisaran nilai tekanan konus lempung 2 – 50 kg/m2 dan lanau lempungan 18 – 75 kg/m2. Tufa dan konglomerat melapuk menengah – tinggi, putih kecoklatan, berbutir pasir halus-kasar, agak padu dan rapuh.

Iklim

Indonesia termasuk dalam kawasan beriklim tropis yang identik dengan temperatur, kelembaban, serta curah hujan yang tinggi. Iklim menentukan kenyamanan pengunjung pada saat mengunjungi sebuah taman. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, suhu rata-rata wilayah DKI Jakarta adalah sebesar 28˚C, kelembaban udara rata-rata sebesar 82,73%, kecepatan angin rata-rata adalah 4,2 knot dengan angin bertiup dari arah barat akibat pengaruh angin muson. Angin Muson Barat bertiup pada bulan November sampai dengan bulan April dan angin Muson Timur pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Rata-rata curah hujan adalah sebesar 336,07 mm/bulan.

Vegetasi dan Satwa

Taman Central Park Mall memiliki banyak keanekaragaman vegetasi dan satwa. Vegetasi yang ada meliputi tanaman pelindung, perdu, semak, groundcover, dan tanaman rambat. Pemilihan jenis vegetasi yang tumbuh di taman Central Park Mall ini telah disesuaikan dengan jenis tanah dan iklim yang ada di Jakarta Barat. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan tanaman yang ditanam di taman Central Park Mall terlihat bagus dan subur. Penggunaan tanaman juga berasal dari tanaman yang dapat ditemukan di Indonesia sehingga tanaman ini dapat dirawat dengan mudah. Jenis satwa juga beraneka ragam yang meliputi jenis ikan, dan kura-kura. Jenis vegetasi dan satwa ini akan disajikan pada Lampiran 1.

Aksesibilitas

(32)

transportasi pribadi dapat ditempuh dengan menggunakan mobil, motor, atau bus pariwisata. Transportasi umum yang tersedia berupa bus way, kopaja, metromini, bus patas, taxi, dan shuttle bus. Alternatif transportasi tersebut juga didukung oleh adanya jalan tol lingkar luar Jakarta.

Fasilitas

Fasilitas merupakan sarana-sarana yang mendukung aktivitas pengunjung. Fasilitas yang terdapat pada taman Central Park Mall, antara lain adalah jogging track, event area, signage, hydrant, shuttle bus, taxi, ruang pertemuan, musical fountain, tempat sampah, stand makanan, dan car call. Fasilitas taman disajikan pada Gambar 12, Gambar 13, Gambar 14, Gambar 15, dan Gambar 16.

Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi

(a) (b)

Gambar 12 Fasilitas taman berupa jogging track (a) dan event area (b)

(a) (b)

(a) (b)

Gambar 14 Fasilitas taman berupa pangkalan taxi (a) dan ruang pertemuan (b)

(33)

Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi

Aspek Sosial

Aspek sosial adalah masyarakat yang berkunjung ke Central Park Mall dan tinggal di sekitar mall. Karakteristik pengunjung dan masyarakat sekitar adalah sebagai berikut.

Pengunjung

Pengunjung yang banyak mengunjungi taman Central Park Mall sebagian besar berasal dari Jabodetabek dan sebagian lagi berasal dari luar Jabodetabek. Central Park Mall khusus menargetkan pengunjung yang berasal dari golongan menengah atas, tetapi masih banyak yang berasal dari golongan menengah sedang seperti masyarakat sekitar yang ingin bermain-main di area taman dan berbelanja kebutuhan bulanan.

Masyarakat Sekitar

Sebagian masyarakat yang tinggal di sekitar gedung Central Park Mall berasal dari pendatang yang merantau dari beberapa daerah. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh mahasiswa pada saat melakukan kegiatan magang, mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar gedung Central Park Mall bekerja merupakan pegawai swasta yang berada di sekitar Jakarta Barat. Masyarakat asli bekerja sebagai pedagang, karyawan swasta, pegawai sipil, dan lain sebagainya.

Gambar 15 Fasilitas taman berupa musical fountain (a) dan tempat sampah (b)

(a) (b)

Gambar 16 Fasilitas taman berupa stand makanan (a) dan car call (b)

(34)

Aspek Administrasi

Aspek administrasi merupakan aspek yang membahas tentang berkas-berkas yang mendukung kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan taman Central Park Mall. Aspek administrasi yang akan dibahas adalah sebagai berikut.

Standar Kebersihan dan Kerapian Taman

Standar kebersihan dan kerapihan taman merupakan berkas yang dibuat untuk menghitung nilai kualitas visual taman dengan hasil nilai kuantitas. Nilai ini kemudian dihitung dan diakumulasi untuk mengetahui hasil kinerja karyawan dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan taman sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi setiap bulannya. Pengisian berkas ini dilakukan oleh landscape officer dari pihak developer setiap 2 minggu sekali. Berkas standar kebersihan dan kerapian taman disajikan pada Lampiran 2.

Surat Perjanjian Kerja Sama

Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) merupakan surat yang berisikan kesepakatan antara pihak developer dan pihak vendor yang terdiri dari pasal-pasal dan ayat-ayat. SPK ini membahas tentang peran antarpihak, jangka waktu kerja, hak dan kewajiban para pihak, biaya dan cara pembayaran, denda dan sanksi-sanksi, aspek legalitas, resiko, penyelesaian perselisihan, dan hal-hal lainnya. Berkas SPK salah satu vendor disajikan pada Lampiran 3.

Key Performance Indicator

Key performance indicator (KPI) merupakan berkas akumulasi dari seluruh penilaian kinerja vendor. Hasil akhir dari KPI ini dijadikan sebagai nilai evaluasi akhir. Aspek yang dinilai pada KPI meliputi aspek jumlah kehadiran operator lapangan, standarisasi performa operator, standar kebersihan dan kerapian taman, tingkat tanaman/hewan yang sakit dan mati, monthly landscape programme (MLP) atau jadwal pelaksanaan kerja, jumlah keluhan dari pengunjung, jumlah keluhan internal dari pihak developer, penilaian administrasi dengan sistem audit, penyerahan laporan, kelengkapan peralatan dan bahan kerja, jumlah kecelakaan kerja, respon terhadap komentar pihak developer, pelaksanaan training, dan kebersihan posko. Berkas evaluasi KPI disajikan pada Lampiran 4.

Berita Acara Serah Terima

Berita acara serah terima adalah berkas yang menjelaskan tentang bukti bahwa vendor telah menjalankan pekerjaan pada waktu 1 bulan terakhir dengan baik. Berita acara serah terima ini diberikan oleh pihak vendor kepada pihak developer setiap 1 bulan sekali beserta dengan invoice pembayaran yang telah diterima oleh pihak vendor. Berkas berita acara serah terima kerja ini disajikan pada Lampiran 5.

Monthly Landscape Programme

(35)

untuk tiap pekerjaan. Nilai-nilai ini akan diakumulasi pada akhir bulan untuk dimasukkan pada form penilaian evaluasi Key Performance Indicator (KPI). Berkas MLP ini disajikan pada Lampiran 6.

Kegiatan Pemeliharaan Taman

Kegiatan pemeliharaan taman Central Pak Mall terbagi menjadi dua aspek, yaitu pemeliharaan softscape dan hardscape. Pada pemeliharaan softscape, kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh Departemen Housekeeping, Bagian Landscape, sedangkan pada pemeliharaan hardscape, kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh Departemen Housekeeping, Bagian Cleaning Service kecuali pada elemen kolam. Pemeliharaan kolam diserahkan kepada landscape team. Pada aspek pemeliharaan ini yang akan dibahas adalah kegiatan pemeliharaan yang hanya dilakukan oleh Departemen Housekeeping, Bagian Landscape karena mahasiswa hanya melakukan kegiatan magang pada Bagian Landscape.

Pemeliharaan Softscape Taman Central Park Mall

Elemen softscape pada taman ini meliputi semua jenis tanaman yang ada di area taman hotel, taman Tribeca, Laguna, Lumina, dan tanaman yang berada di dalam gedung Mall serta gedung Agung Podomoro Land Tower (APLT). Jenis tanaman yang digunakan ada dua jenis, yaitu tanaman asli (tanaman hidup) dan tanaman artifisial (tanaman palsu). Kegiatan pemeliharaan softscape taman Central Park Mall ini dilakukan oleh vendor P.T. Frenkie Nursery Landscape dan kemudian diawasi oleh Departemen Housekeeping, Bagian Landscape. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi kegiatan berikut.

Penyiraman

Pada umumnya kegiatan penyiraman tanaman berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman dan sebagai pelarut unsur hara dalam tanah agar tanaman senantiasa hidup dan terlihat segar. Penyiraman dilakukan setiap hari pada saat pagi sekitar pukul 07.00 sampai selesai dan sore sekitar pukul 15.00 sampai selesai. Namun, kegiatan penyiraman ini tidak dilakukan jika kondisi tanah masih basah karena hujan. Kemudian tenaga kerja untuk penyiraman ini dialihkan kepada kegiatan penyiangan gulma dan daun-daun kering pada tanaman semak dan rumput. Kegiatan penyiraman tanaman disajikan pada Gambar 17.

Sumber: dokumentasi pribadi

Penyiraman tanaman dilakukan dengan dua cara, yaitu manual dan otomatis. Kegiatan penyiraman tanaman secara manual dilakukan langsung oleh gardener

(a) (b)

(36)

dengan menggunakan selang air dan hand sprayer (sprayer kecil yang biasa digunakan untuk menyemprot tanaman dari jarak dekat), sedangkan kegiatan penyiraman tanaman secara otomatis dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut sprinkler. Biasanya alat ini digunakan untuk menyiram semak dan rumput. Penyiraman manual dilakukan untuk menyiram pohon, perdu, dan tanaman indoor. Penggemburan Tanah

Kegiatan penggemburan tanah dilakukan untuk memperbaiki aerasi tanah sehingga akar tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur yang ada pada tanah sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Kegiatan ini dilakukan setiap satu bulan sekali dan dilakukan pada semua jenis tanaman. Pada jenis tanaman semak, kegiatan penggemburan tanah dilakukan dengan menggunakan alat obeng, sedangkan pada jenis tanaman rumput dan pohon, kegiatan penggemburan tanah dilakukan dengan menggunakan garpu yang disertai dengan selang air. Selang air ini berfungsi untuk mengalirkan air kepada garpu agar tanah tidak menempel pada garpu sehingga pekerjaan lebih mudah dilakukan dan untuk mengganti air tanah yang hilang akibat evapotranspirasi pada saat proses penggemburan tanah. Kegiatan penggemburan tanah disajikan pada Gambar 18.

Sumber: dokumentasi pribadi

Selain melakukan penggemburan tanah, gardener juga melakukan pembuatan saluran air yang berfungsi untuk mengalirkan air siraman berlebihan agar tidak terjadi genangan air yang dapat membuat pertumbuhan tanaman terganggu. Alat yang digunakan untuk pembuatan saluran air ini adalah cangkul. Penjarangan Tanaman Semak

Kegiatan penjarangan tanaman semak dilakukan agar tanaman semak dapat tumbuh dengan optimal dan terlihat rapi serta anakan tanaman semak dapat tumbuh secara baik. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang dianggap tidak baik dari segi kualitas tanamannya seperti tanaman yang sudah tua atau tanaman yang kering dan mati.

Pemangkasan

Kegiatan pemangkasan tanaman dilakukan dengan tujuan mengontrol pertumbuhan tanaman dan menjaga keindahan tanaman dari segi visual (estetika) serta menjaga keamanan bagi pengunjung. Kegiatan pemangkasan dilakukan pada semua jenis tanaman seperti tanaman pohon, perdu, semak, dan groundcover.

(37)

Untuk melakukan kegiatan pemangkasan pohon dan perdu, digunakan gergaji cabang, yaitu alat pemotong ranting yang telah dipasang dengan tongkat bambu. Untuk pemangkasan semak dan groundcover, digunakan gunting pangkas tanaman, sedangkan untuk pemangkasan tanaman rumput digunakan alat pemangkas rumput, yaitu mesin potong rumput. Kegiatan pemangkasan tanaman disajikan pada Gambar 19.

Sumber: dokumentasi pribadi

Pemangkasan semak dan groundcover bersifat rutin, sedangkan pemangkasan pohon dan perdu bersifat insidental atau tidak rutin. Pemangkasan dilakukan hanya jika terdapat ranting kering dan pelepah pohon yang telah mengenai jalan dan gedung mall atau hotel.

Penyapuan

Kegiatan penyapuan dilakukan untuk menjaga kebersihan taman dari sampah dan serasah daun. Kegiatan penyapuan dilakukan setiap hari. Jika musim kemarau, intensitas kegiatan penyampuan ini lebih sering dilakukan karena banyaknya daun-daun pohon yang berguguran. Alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan ini adalah sapu lidi, trashbag, dan pengki. Sampah yang diperoleh diangkut dan dikumpulkan ke nursery. Setelah sampah banyak, kemudian sampah diangkut dengan menggunakan truk menuju tempat pembuangan akhir. Kegiatan penyapuan pada taman disajikan pada Gambar 20.

Sumber: dokumentasi pribadi

Kegiatan penyapuan ini dibagi menjadi 2 area, yaitu area rumput dan area paving. Untuk area rumput, kegiatan penyapuan dilakukan oleh vendor Bagian

(a) (b)

Gambar 19 Pemangkasan tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b)

(38)

Landscape, sedangkan untuk area paving, kegiatan penyapuan dilakukan oleh vendor Bagian Cleaning Service.

Pemupukan

Agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal, kebutuhan tanaman akan unsur hara harus terpenuhi. Namun, ketersediaan unsur hara pada tanah belum tentu dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal sehingga harus ada penambahan unsur dari luar, yaitu dengan cara melakukan pemupukan.

Pemupukan menggunakan jenis pupuk organik dan inorganik. Jenis pupuk organik yang biasa digunakan adalah pupuk kandang, sedangkan jenis pupuk inorganik yang biasa digunakan adalah pupuk urea, TSP, dan pupuk NPK. Waktu pemupukan dilakukan setiap 1 bulan sekali sesuai dengan monthly landscape programme yang telah dibuat setiap bulannya. Jenis pupuk yang digunakan akan dirotasi setiap 3 bulan sekali. Kegiatan pemupukan tanaman disajikan pada Gambar 21.

Sumber: dokumentasi pribadi

Penyiangan Gulma

Biasanya tanaman tidak terlepas dari gangguan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tidak diinginkan kehadirannya selain tanaman utama. Gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman utama karena dapat menyerap unsur hara yang ada pada tanah secara berlebihan (terjadi kompetisi penyerapan unsur hara pada tanaman). Dari segi kualitas visual, gulma dapat mengurangi keindahan pada taman karena pertumbuhannya yang tidak teratur. Oleh karena itu, gulma harus dibuang secara rutin untuk menjaga keindahan taman. Kegiatan penyiangan gulma pada tanaman disajikan pada Gambar 22.

(39)

Sumber: dokumentasi pribadi

Kegiatan penyiangan gulma ini biasanya dilakukan pada semua jenis tanaman. Jenis gulma yang biasanya terdapat pada taman adalah rumput teki, bayam-bayaman, benalu, dan lain-lain. Penyiangan gulma ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti obeng dan kape. Penyiangan gulma juga dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mencabuti gulma dengan tangan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Kegiatan pengendalian hama dan penyakit bertujuan mempertahankan kesehatan tanaman agar tetap sehat dan menghindari tanaman dari serangan hama dan penyakit. Dalam hal ini, pengendalian hama dan penyakit disesuaikan dengan jenis tanaman dan jenis hama penyakit yang menyerang tanaman tersebut. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman adalah jenis kutu putih, belalang, jamur, bercak daun, dan lain-lain. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit disajikan pada Gambar 23.

Sumber: dokumentasi pribadi

Pengendalian hama dan penyakit menggunakan bahan kimiawi, yaitu insektisida dan fungisida. Insektisida yang digunakan untuk membasmi serangga seperti kutu putih dan belalang adalah Furadan, Dursban, dan Curacron. Fungisida yang digunakan untuk membasmi jamur seperti jamur putih, dan bercak daun adalah Dithane M-45, Antracol, dan Daconil. Waktu pemberian pestisida ini dilakukan pada pagi hari agar mengurangi proses penguapan yang akan terjadi pada pestisida.

Gambar 22 Penyiangan gulma pada tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b)

Gambar 23 Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman perdu (a) dan tanaman semak (b)

(a) (b)

(40)

Penyulaman

Kegiatan penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman yang mati atau rusak dengan tujuan mempertahankan bentuk dan nilai estetika pada taman. Selain itu, kegiatan penyulaman juga berfungsi menjaga bentuk awal atau desain awal agar taman tetap terlihat indah. Kegiatan penyulaman biasanya menggunakan alat seperti cangkul dan obeng. Penyulaman membutuhkan tanaman baru yang akan ditanam. Biasanya tanaman baru ini diperoleh dari nursery milik Central Park Mall atau dibeli dari nursery lain. Kegiatan penyulaman tanaman disajikan pada Gambar 24.

Sumber: dokumentasi pribadi

Penyulaman dilakukan setiap 1 bulan sekali dan biasanya bersifat kondisional. Bersifat kondisional disini artinya adalah jika pihak landscape mempunyai inovasi untuk melakukan pergantian jenis tanaman baru yang sedang trend saat ini. Penyulaman dapat dilakukan pada jenis tanaman apa saja bergantung pada kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Pembiakan Tanaman Baru

Kegiatan pembiakan tanaman baru hanya dilakukan pada area nursery saja. Kegiatan ini dilakukan untuk menambah koleksi tanaman baru yang ada di nursery dan untuk menambah stock tanaman apabila terdapat tanaman yang rusak atau mati. Bibit pembiakan tanaman baru dapat diperoleh dari berbagai tanaman yang ada di taman. Pembiakan tanaman yang biasa dilakukan adalah pembiakan dengan cara cangkok dan stek. Kegiatan pembiakan tanaman baru disajikan pada Gambar 25.

Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 24 Penyulaman tanaman pada tanaman semak (a) dan tanaman rumput (b)

Gambar 25 Pembiakan tanaman baru dengan cara stek (a) dan cangkok (b)

(a) (b)

(41)

Perawatan Tanaman Indoor

Kegiatan perawatan tanaman indoor dilakukan pada dua jenis tanaman yang berbeda yaitu untuk tanaman yang hidup dan untuk tanaman yang mati atau biasa disebut tanaman artifisial. Perawatan tanaman indoor disajikan pada Gambar 26.

Sumber: dokumentasi pribadi

Pada tanaman yang hidup dilakukan kegiatan penggantian tanaman setiap lima hari sekali. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kesehatan, kesegaran, dan kualitas tumbuh tanaman agar tetap mendapatkan sinar matahari untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Untuk tanaman artifisial, kegiatan pemeliharaan tanaman hanya dilakukan dengan cara pencucian dan penyemprotan tanaman dengan menggunakan air detergen. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kebersihan tanaman artifisial serta menimbulkan efek segar pada tanaman artifisial.

Pemeliharaan Hardscape Kolam pada Taman Central Park Mall

Elemen hardscape yang dipelihara oleh pihak landscape adalah semua jenis kolam, yaitu kolam ikan dan kolam non-ikan. Kegiatan pemeliharaan hardscape yang ada pada taman Central Park Mall dilakukan oleh vendor P.T. Buana Biru Decorindo dan kemudian diawasi oleh Departemen Housekeeping, Bagian Landscape. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi kegiatan berikut.

Penyikatan Batu Relief

Kegiatan penyikatan relief berfungsi membersihkan batuan relief dari lumut yang menempel pada batuan relief tersebut. Alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan ini adalah sikat. Selain berfungsi untuk membersihkan batuan, kegiatan ini difungsikan untuk tetap menjaga kualitas estetika dari batuan. Kegiatan ini dilakukan setiap dua kali seminggu. Kegiatan penyikatan batu relief disajikan pada Gambar 27.

Gambar 26 Perawatan tanaman indoor pada saat pergantian tanaman (a) dan pengambilan tanaman dari nursery (b)

(42)

Sumber: dokumentasi pribadi

Pemakuman Dasar Kolam

Kegiatan pemakuman berfungsi untuk membersihkan dasar kolam dari kotoran ikan dan sampah yang mengendap agar air kolam senantiasa jernih dan bersih. Alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan ini adalah mesin vakum kolam. Pemakuman dilakukan setiap dua kali seminggu. Kegiatan pemakuman kolam disajikan pada Gambar 28.

Sumber: dokumentasi pribadi

Pemberian Garam

Untuk menjaga keseimbangan kandungan senyawa yang terdapat di dalam kolam ikan, diperlukan penambahan garam. Penambahan garam hanya diberikan pada kolam ikan. Garam juga berfungsi untuk menjaga ikan agar bebas dari serangan penyakit seperti jamur. Pemberian garam dilakukan setiap 2 kali seminggu. Kegiatan pemberian garam disajikan pada Gambar 29.

Gambar 27 Penyikatan batu relief kolam

Gambar

Gambar 1 Kerangka pikir kegiatan magang
Gambar 2  Lokasi pelaksanaan magang
Tabel 1  Jadwal pelaksanaan magang
Tabel 2  Jenis data, sumber data, dan cara pengambilan data
+7

Referensi

Dokumen terkait