• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP DI SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP DI SEKOLAH DASAR."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN ASESMEN KINERJA

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP

DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Yanli Kaswati NIM 1004107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014

(2)

PENGEMBANGAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP

DI SEKOLAH DASAR

Oleh Yanli Kaswati NIM 1004107

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan program S1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar

© Yanli Kaswati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

YANLI KASWATI

PENGEMBANGAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP

DI SEKOLAH DASAR

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd. NIP. 19600825 198603 1 002

Pembimbing II,

Drs. Sumardi, M.Pd. NIP. 19560813 198811 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya,

(4)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Pengembangan Asesmen Kinerja pada Pembelajaran Tematik Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Sekolah Dasar ini dilatarbelakangi oleh tuntutan Kurikulum 2013 pada kegiatan penilaian. Penilaian yang relevan dengan tuntutan Kurikulum 2013 adalah penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan penilaian komprehensif yang mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, keterampilan, dan sikap. Pelaksanaan penilaian autentik pada kurikulum 2013 dapat menggunakan asesmen kinerja. Asesmen kinerja merupakan penilaian yang menuntut siswa melakukan tugas dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati oleh guru. Namun, berdasarkan hasil studi pendahuluan di SD N 1 Kawali, menunjukkan bahwa guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menyusun dan menggunakan asesmen kinerja dalam pembelajaran. Selain itu, terungkap pula kesulitan belajar (learning obstacle) siswa kelas IV pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan asesmen kinerja dan mengidentifikasi learning obstacle siswa yang relevan dengan penggunaan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Didactical Design Research (DDR). Metode ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap Prospective Analysis, tahap Metapedadidaktik Analysis dan tahap Retrospective Analysis. Lokasi penelitian berada di SD Negeri 1 Kawali Kabupaten Ciamis dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV-A dan IV-B SD tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui instrumen tes berupa soal, observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi. Penelitian ini menghasilkan desain asesmen kinerja I dan II yang digunakan untuk menilai kinerja siswa pada proses pembelajaran. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata learning obstacle pada implementasi I sebesar 36,6% dan persentase learning obstacle pada implementasi II sebesar 13,75%. Penurunan persentase learning obstacle yang relevan dengan penggunaan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Sekolah Dasar sebesar 22,85%.

Kata Kunci : Asesmen Kinerja, Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup, Didactical Design Research (DDR), Learning Obstacle

(5)

ABSTRAK

The study, entitled “Pengembangan Asesmen Kinerja pada Pembelajaran Tematik Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Sekolah Dasar” motivated by demands on Curriculum 2013 about assessment activities. Assessment relevant to the demands of Curriculum 2013 is an authentic assessment. Authentic assessment is a comprehensive assessment that includes three aspects: cognitive, skills, and attitudes. The implementation of authentic assessment on curriculum in 2013 can use performance assessment. Performance assessment is an assessment that requires students to perform a task in the form of actions that can be observed by the teacher. However, based on the results of pre-reserach at SD N 1 Kawali, showed that fourth grade teachers had difficulty to arranged and used performance assessment in learning. We also found out that learning obstacle of students at fourth grade at thematic learning with topic Peduli terhadap Makhluk Hidup subtheme Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku third lesson . This study aims to develop a performance assessment and identify learning obstacle which relevant with use of performance assessment on thematic learning with topic Peduli terhadap Makhluk Hidup in fourth grade of elementary school. Approaches and methods used in this research is Design Didactical Research (DDR). This method consist of Prospective Analysis, Metapedadidaktik Analysis, and Retrospective Analysis. . The location of the research was conducted at SD Negeri 1 Kawali,Ciamis. The subject of this research is the students of fourth grade (A and B). The data collection technique used is trough triangulation technique. Output of this research are performance assesment design I and II used to asses students performance. The results showed that the average learning obstacle to the implementation of I is 36.6% and the percentage of learning obstacle to the implementation of the second of 13.75%. The decrease in the percentage of relevant learning obstacle with use of performance assessment on the theme of Peduli tehadap Makhluk Hidup at primary school beings of 22.85%.

(6)

v DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7

2. Perumusan Masalah Penelitian... 7

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Penelitian Desain Didaktis ... 11

B. Metapedadidaktik ... 12

C. HLT (Hypothetical Learning Trajectory) ... 14

D. Asesmen Kinerja ... 15

1. Pengertian Asesmen Kinerja ... 16

2. Tugas (Tasks) dan Asesmen Kinerja ... 18

3. Teknik Asesmen Kinerja ... 20

4. Kelebihan Asesmen Kinerja ... 21

5. Manfaat Asesmen Kinerja ... 21

6. Langkah-langkah Asesmen Kinerja ... 22

(7)

vi

E. Pembelajaran Tematik Terpadu ... 23

1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu ... 23

2. Landasan Pembelajaran Tematik Terpadu ... 24

3. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu... 25

4. Kelebihan Pembelajaran Tematik Terpadu ... 26

5. Sintaks Pembelajaran Tematik Terpadu ... 27

F. Tinjauan Materi pada Pembelajaran Tematik Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Sekolah Dasar ... 28

G. Penelitian yang Relevan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 35

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Subjek Penelitian ... 34

B. Desain Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian ... 37

D. Definisi Operasional Variabel penelitian ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 40

1. Uji Keabsahan Data Kualitatif ... 41

2. Hasil Uji Instrumen Tes ... 42

G. Teknik Pengumpulan Data ... 47

H. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

1. Learning Obstacle Siswa ... 50

2. Desain Awal Asesmen Kinerja ... 55

a. Prospective Analysis 1 ... 55

b. Metapedadidaktik Analysis I ... 64

c. Retrospective Analysis I ... 85

3. Pengembangan Asesmen Kinerja ... 87

(8)

vii

b. Metapedadidaktik Analysis II ... 93

c. Retrospective Analysis II ... 110

4. Desain Akhir Asesmen Kinerja ... 111

B. Pembahasan ... 111

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 115

B. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119

LAMPIRAN ... 122

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Interpretasi Indeks Kesukaran ... 46

Tabel 3. 2 Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Studi Pendahuluan ... 46

Tabel 3. 3 Interpretasi Indeks Daya Pembeda ... 47

Tabel 3. 4 Daya Pembeda Instrumen Soal Tes ... 47

Tabel 4. 1 Kategori Pemahaman Siswa ... 52

Tabel 4. 2 Learning Obstacle Jenis 1 ... 54

Tabel 4. 3 Learning Obstacle Jenis 2 ... 55

Tabel 4. 4 Learning Obstacle Jenis 3 ... 56

Tabel 4. 5 Kegiatan Desain Awal Asesmen Kinerja pada Pembelajaran ... 60

Tabel 4. 6 Kriteria Kelayakan Analisis Persentase ... 65

Tabel 4. 7 Daftar Nama Kelompok dan Anggota ... 66

Tabel 4. 8 Rekapitulasi Aspek Menyiapkan Alat dan Bahan dalam Pengamatan 68 Tabel 4.9 Rekapitulasi Aspek Melaksanakan Pengamatan terhadap Bagian-bagian Tumbuhan dengan Cermat ... 69

Tabel 4.10 Rekapitulasi Aspek Melaksanakan Pengamatan secara Sistematis 70 Tabel 4.11 Rekapitulasi Aspek Menemukan Kosakata yang Belum dimengerti Maknanya dalam teks Cerita ... 72

Tabel 4.12 Rekapitulasi Aspek Membuat Kalimat Berdasarkan Kosakata yang Belum dimengerti Maknanya dalam Teks Cerita... 73

Tabel 4.13 Rekapitulasi Aspek Menyampaikan Pendapat selama Diskusi... 74

Tabel 4.14 Rekapitulasi Aspek Pembuatan Catatan Hasil Diskusi Kelompok 76 Tabel 4.15 Rekapitulasi Aspek Menyimpulkan Hasil Pengamatan dan Diskusi 77 Tabel 4.16 Rekapitulasi Aspek Presentasi Hasil Diskusi kelompok... 78

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Kinerja Siswa secara Keseluruhan ... 79

Tabel 4.18 Konversi Nilai ... 80

Tabel 4.19 Persentase Respon Siswa pada Soal Nomor 2 ... 82

Tabel 4.20 Persentase Respon Siswa pada Soal Nomor 4 ... 84

Tabel 4.21 Persentase Respon Siswa pada Soal Nomor 6 ... 85

(10)

ix

Tabel 4.23 Perbandingan Kategori Learning Obstacle Siswa Sebelum dan Setelah

Implementasi I ... 88

Tabel 4.24 Rancangan Implementasi Pengembangan Asesmen Kinerja ... 93

Tabel 4.25 Daftar Nama Kelompok dan Anggotanya ... 95

Tabel 4.26 Rekapitulasi Aspek Menyiapkan Alat dan Bahan dalam Pengamatan 97 Tabel 4.27 Rekapitulasi Aspek Mengamati Bagian-bagian Tumbuhan dengan Cermat ... 98

Tabel 4.28 Reakapitulasi Aspek melaksanakan Pengamatan secara Sistematis 99 Tabel 4.29 Rekapitulasi Aspek Menuliskan Kosakata yang Belum dimengerti Maknanya dalam Teks Cerita ... 101

Tabel 4.30 Rekapitulasi Aspek Membuat Kalimat Berdasarkan Kosakata yang Belum dimengerti Maknanya dalam Teks Cerita... 102

Tabel 4.31 Rekapitulasi Aspek Memberikan Pendapat dalam Diskusi Kelompok ... 103

Tabel 4.32 Rekapitulasi Aspek Pembuatan Catatan Hasil Diskusi ... 104

Tabel 4.33 Rekapitulasi Aspek Menyimpulkan Hasil Diskui ... 105

Tabel 4.34 Rekapitulasi Aspek Presentasi Hasil Diskusi Kelompok ... ` 107

Tabel 4.35 Rekapitulasi Aspek Ketepatan Waktu dalam Diskusi Kelompok .. 108

Tabel 4.36 Nilai Kinerja Kemampuan Siswa pada Implementasi I ... 109

Tabel 4.37 Konversi Nilai ... 110

Tabel 4.38 Perbandingan Kategori Learning Obstacle Siswa Sebelum dan Setelah Implementasi Desain II ... 113

Tabel 4.39 Desain Awal dan Desain Pengembangan Asesmen Kinerja ... 118

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Segitiga Didaktis yang dimodifikasi ... 13

Gambar 3. 1 Alur Desain Penelitian ... 35

Gambar 3. 2 Bagan Metode Didactical Design Research ... 37

Gambar 4.1 Grafik Learning Obstacle Siswa berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi... 52

Gambar 4.2 Grafik Hasil Rekapitulasi Aspek Menyiapkan Alat dan Bahan dalam Pengamatan... 67

Gambar 4.3 Grafik Hasil Rekapitulasi Aspek Melaksanakan Pengamatan terhadap Bagian-bagian Tumbuhan dengan Cermat ... 69

Gambar 4.4 Grafik Rekapitulasi Aspek Melaksanakan Pengamatan secara Sistematis ... 70

Gambar 4.5 Grafik Hasil Rekapitulasi Aspek Menuliskan Kosakata yang belum dimengerti Maknanya Berdasarkan Teks Cerita ... 71

Gambar 4.6 Grafik Hasil Rekapitulasi Aspek Membuat Kalimat Berdasarkan Kosakata yang Belum dimengerti Maknanya dalam Teks Cerita ... 72

Gambar 4.7 Grafik Hasil Rekapitulasi Menyampaikan Pendapat Selama Diskusi ... 73

Gambar 4.8 Grafik Hasil Rekapitulasi Aspek Pembuatan Catatan Hasil Diskusi Kelompok ... 75

Gambar 4.9 Grafik Hasil Menyimpulkan Hasil Pengamatan dan Diskusi Kelompok ... 76

Gambar 4.10 Grafik Hasil Rekapitulasi Aspek Presentasi Hasil Pengamatan dan Diskusi ... 77

Gambar 4.11 Hasil Asesmen Kinerja Berdasarkan Aspek Kinerja yang dinilai 80 Gambar 4.12 Grafik Respon Siswa pada Soal Nomor 2 ... 81

Gambar 4.13 Grafik Respon Siswa pada Soal Nomor 4 ... 82

Gambar 4.14 Grafik Respon Siswa pada Soal Nomor 6 ... 83

(12)

xi

Gambar 4.16 Grafik Rekapitulasi Aspek Menyiapkan

Alat dan Bahan dalam Pengamatan... 95

Gambar 4.17 Grafik Rekapitulasi Aspek Mengamati

Bagian-bagian Tumbuhan dengan Cermat ... 96

Gambar 4,18 Grafik Rekapitulasi Aspek Melaksanakan

Pengamatan secara Sistematis ... 97

Gambar 4.19 Grafik Rekapitulasi Aspek Menuliskan

Kosakata yang Belum dimengerti Maknanya Berdasarkan Teks Cerita ... 99

Gambar 4.20 Grafik Rekapitulasi Aspek Membuat

Kalimat Berdasarkan Kosakata yang Belum dimengerti Maknanya ... 100

Gambar 4.21 Grafik Rekapitulasi Aspek Menyampaikan

Pendapat dalam Diskusi ... 101

Gambar 4.22 Grafik Rekapitulasi Aspek Pembuatan Catatan Hasil Diskusi... 102

Gambar 4.23 Grafik Rekapitulasi Aspek

Penyampaian Hasil Diskusi Kelompok ... 104

Gambar 4.24 Grafik Rekapitulasi Aspek Presentasi Hasil Diskusi Kelompok 105

Gambar 4.25 Grafik Rekapitulasi Aspek Ketepatan Waktu dalam Diskusi .... 106

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian ... 122

Lampiran A.1 Kisi-kisi Instrumen ... 122

Lampiran A.2 Instrumen Tes ... 126

Lampiran A.3 Uji Validitas Instrumen Tes ... 133

Lampiran A.4 Uji Reliabilitas Instrumen Tes ... 134

Lampiran A.5 Uji Daya Pembeda Soal ... 135

Lampiran A,6 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 136

Lampiran A.7 Seleksi Butir Soal ... 137

Lampiran A.8 Lembar Kuesioner ... 138

Lampiran A.9 Lembar Observasi ... 143

Lampiran A.10 Pedoman Wawancara... 145

Lampiran A.11 Kisi-kisi Wawancara ... 145

Lampiran B Studi Pendahuluan ... 146

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Studi Pendahuluan ... 146

Lampiran B.2 Instrumen Tes... 158

Lampiran B.3 Kunci Jawaban Instrumen Studi Penelitian ... 166

Lampiran B.4 Prediksi Jawaban Siswa ... 167

Lampiran B.5 Hasil Kuesioner Guru dan Siswa ... 169

Lampiran B.6 Hasil Observasi ... 172

Lampiran B.7 Transkrip Hasil Wawancara ... 175

Lampiran B.8 Hasil Analisis Studi Pendahuluan ... 178

Lampiran C Desain Awal ... 220

Lampiran C.1 Jaringan Tema ... 220

Lampiran C.2 Silabus dan RPP ... 221

Lampiran C.3 LKS ... 241

Lampiran C.4 Media Pembelajaran... 244

Lampiran C.5 Desain Awal Asesmen Kinerja ... 246

Lampiran C.6 Hasil Kinerja Siswa pada Desain Awal Asesmen Kinerja... 257

(14)

xiii

Lampiran C.8 Hasil Validasi Desain Awal Asesmen Kinerja ... 269

Lampiran C.9 Biodata Validator ... 272

Lampiran D Pengembangan Instrumen ... 273

Lampiran D.1 Jaringan Tema ... 273

Lampiran D.2 RPP ... 274

Lampiran D.3 LKS ... 287

Lampiran D.4 Media Pembelajaran ... 290

Lampiran D.5 Pengembangan Asesmen Kinerja ... 292

Lampiran D.6 Hasil Kinerja Siswa pada Pengembangan Asesmen Kinerja .... 303

Lampiran D.7 Hasil Implementasi I ... 305

Lampiran D.8 Hasil Validasi Pengembangan Asesmen Kinerja ... 307

Lampiran D.9 Biodata Validator ... 310

Lampiran E Produk Penelitian ... 311

Lampiran F Dokumentasi Penelitian ... 323

Lampiran F.1 SK Dosen Pembimbing Skripsi. ... 323

Lampiran F.2 Surat Izin Penelitian dari Lembaga ... 324

Lampiran F.3 Surat Izin Penelitian dari KESBANG Kabupaten Ciamis... 325

Lampiran F.4 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis 326 Lampiran F.5 Surat Rekomendasi dari UPTD Pendidikan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis... 327

Lampiran F.6 Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kawali ... 328

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang kebijakan di negeri ini. Sebagaimana tercantum dalam pasal 1 Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa yang

dimaksud dengan pendidikan, yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Permendiknas (dalam Arifin, 2012, hlm. 5)

Inti dari pendidikan adalah proses pembelajaran. Pembelajaran menyangkut

kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh guru dan siswa. Agar pembelajaran berjalan dengan terarah, guru berpedoman pada kurikulum ketika melaksanakan pembelajaran. Guru sebagai pendidik, harus mempunyai kompetensi yang diperlukan dalam menunjang keberhasilan pendidikan itu sendiri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sembiring (2009, hlm. 39) mengenai “kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sebagai tuntutan dari profesi sebagai seorang guru.”

(16)

2

masyarakat di sekitar tempat kerja dan di lingkungan sekitar. Kompetensi profesional merupakan wujud nyata kemampuan guru menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam. Dengan memiliki keempat kompetensi tersebut, diharapkan seorang guru dapat membimbing dan mendidik siswa agar dapat belajar dengan baik. Selain itu, ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar, guru dengan bijaksana mampu memberikan bantuan belajar kepada siswa agar kesulitan tersebut dapat teratasi.

Kompetensi guru yang berkaitan dengan kemampuan untuk

mengembangkan kurikulum adalah kompetensi pedagogik. Guru mengembangkan kurikulum dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kurikulum mempunyai kedudukan penting dan strategis pada pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Haryati, M. (2013, hlm. 1) bahwa “kurikulum adalah seperangkat terencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Pengembangan kurikulum dalam bentuk Silabus dan RPP akan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran sehingga dapat menunjang keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Demi tercapainya tujuan pembelajaran, guru sebaiknya menyusun perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Sagala (2012, hlm. 141) tentang perencanaan, bahwa “perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.” Ditegaskan pula pendapat dari Gaffar (dalam Sagala, 2012, hlm. 141) tentang perencanaan, yaitu ‘perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang

(17)

3

Salah satu perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru adalah seperangkat pembelajaran. Perencanaan ini dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyusunan perangkat pembelajaran mempertimbangkan dari penggunaan model pembelajaran, media pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan penilaian yang sesuai pada pembelajaran tersebut.

Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penilaian. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan

menilai sejauh mana tingkat pencapaian kurikulum. Selain itu, penilaian juga dapat digunakan untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan proses pembelajaran. Depdikbud (dalam Arifin, 2012, hlm. 4) mengemukakan tentang penilaian bahwa ‘penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai oleh siswa.’

Penilaian pembelajaran dipandang sebagai salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar. Dalam hal ini, penilaian bukan hanya sebagai cara yang digunakan untuk menilai hasil belajar. Kegiatan penilaian diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar dan membantu peserta didik mencapai perkembangan belajar secara optimal. Mengingat pentingnya penilaian dalam suatu pembelajaran, seorang guru hendaknya dapat merencanakan dan melaksanakan penilaian tersebut dengan baik .

Perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013, maka merubah paradigma pada pelaksanaan pembelajaran dan penilaiannya. Salah satu aspek yang mendapat penekanan dalam kurikulum 2013 adalah aspek penilaian. Pelaksanaan penilaian di Kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar penilaian menurut Permendikbud (dalam Kunandar, 2013, hlm. 35), yaitu ‘kriteria mengenai

(18)

4

Kegiatan penilaian pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Kunandar (2013, hlm. 35) mengemukakan pendapatnya mengenai penilaian autentik, yaitu:

Penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang adadi Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Pada pelaksanaan penilaian autentik, siswa diminta menerapkan teori atau

konsep pada situasi yang nyata. Hal ini memungkinkan guru untuk dapat menilai kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, penilaian autentik juga tidak sekedar meminta siswa untuk mengingat dan menghafal pengetahuan yang dimilikinya, namun memperlihatkan sejauh mana kompetensi yang telah dicapai siswa. Penilaian autentik memiliki kaitan erat terhadap pendekatan ilmiah/scientific dalam pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Dengan menggunakan penilaian autentik diharapkan mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa dalam rangka mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring.

Pada kegiatan menilai siswa, guru memperhatikan hasil belajar siswa berdasarkan ketiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Benyamin S. Bloom (dalam Arifin, 2012, hlm. 21) bahwa ‘hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.’ Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar tidak hanya dilihat berdasarkan satu aspek tertentu, melainkan hasil belajar dipandang secara holistik atau menyeluruh. Menyeluruh disini berarti penilaian yang dilakukan oleh guru mencakup semua aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Penilaian autentik dikembangkan untuk menyeimbangkan pemakaian penilaian tradisional seperti tes. Penilaian tradisional yang selama ini sering

(19)

5

penilaian autentik dapat memfasilitasi bagaimana siswa menerapkan pengetahuannya dan dalam hal apa siswa mampu menerapkan perolehan belajar.

Salah satu teknik penilaian yang dapat digunakan pada penerapan penilaian autentik adalah asesmen kinerja. Asesmen kinerja tidak hanya menilai secara proses tetapi mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring dalam pembelajaran. Asesmen kinerja relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam kurikulum 2013, khususnya jenjang sekolah dasar. Tugas-tugas asesmen kinerja

menuntut siswa menggunakan berbagai macam keterampilan, konsep dan pengetahuan. Asesmen kinerja tidak dimaksudkan untuk menguji ingatan faktual, melainkan untuk mengakses penerapan pengetahuan faktual dan konsep-konsep ilmiah pada tugas-tugas yang diberikan guru ke peserta didik. Menurut Nur (dalam Trianto, 2009, hlm. 259) memberikan pendapatnya mengenai sesmen kinerja, yaitu ‘dalam asesmen kinerja, peserta didik merestruktur informasi faktual tidak sekadar menyatakan ulang informasi tersebut.’

Asesmen kinerja memiliki kelebihan atau kekuatan dibandingkan dengan penilaian lainnya. Sebagaimana pernyataan yang dikemukakan oleh Wulan (2008, hlm. 2) mengenai kekuatan asesmen kinerja pada jurnal mengenai Penilaian Kinerja dan Portofolio dijelaskan bahwa:

Kekuatan dari asesmen kinerja adalah :1) Peserta didik dapat mendemonstrasikan suatu proses, 2) Proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi langsung, 3) menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa macam penalaran, kemampuan lisan dan keterampilan-keterampilan fisik, 4) Adanya kesepakatan antara guru dan peserta didik tentang kriteria tentang kriteria penilaian tugas-tugas yang akan dikerjakan, 5) menilai hasil pembelajaran dan keterampilan-keterampilan yang kompleks,7) memberi motivasi yang besar bagi peserta didik, serta 8) mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata.

(20)

6

menggunakan tes tulis ini daripada menggunakan penilaian autentik yang dalam pembuatan dan penggunaannya lebih rumit. Penilaian terhadap proses belajar sering diabaikan dan kurang mendapatkan perhatian dibandingkan dengan penilaian hasil belajar yang sering dilakukan, contohnya dengan menggunakan tes tulis.

Selain itu, berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri 1 Kawali diperoleh informasi bahwa guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menyusun dan menggunakan penilaian kinerja pada

(21)

7

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Beranjak dari latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan, diantaranya:

a. Guru kelas IV mengalami kesulitan dalam menilai kinerja siswa SD Negeri 1 Kawali kelas IV pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku

pembelajaran ketiga.

b. Pada pembelajaran tematik di SD Negeri 1 Kawali kelas IV terdapat kesulitan belajar (learning obstacle) pada tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga, yaitu siswa masih mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan, kesulitan dalam menjelaskan bentuk luar tumbuhan serta fungsinya yaitu bagian daun, akar, biji, bunga, dan kesulitan dalam menafsirkan kosakata yang bertanda khusus dalam kalimat.

2. Rumusan Masalah

Supaya lebih terarah pelaksanaan penelitian, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah learning obstacle siswa yang relevan dengan penggunaan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar?

b. Bagaimana desain awal asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar?

c. Bagaimana pengembangan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar?

d. Bagaimana desain akhir asesmen kinerja pada pembelajaran tematik Tema

(22)

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan learning obstacle siswa yang relevan dengan penggunaan

asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar.

2. Mendeskripsikan desain awal asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar.

3. Mendeskripsikan pengembangan asesmen kinerja pada pembelajaran

tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar. 4. Mendeskripsikan desain akhir asesmen kinerja pada pembelajaran tematik

tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan, diantaranya:

1. Bagi siswa

Hasil penelitian pengembangan asesmen kinerja ini diharapkan dapat membantu siswa agar lebih memahami tentang konsep-konsep pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Kelas IV Sekolah Dasar, khususnya pada subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga.

2. Bagi peneliti

Peneliti sebagai calon guru, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang pemahaman dan pengembangan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar.

3. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang pemahaman dan pengembangan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar bagi pembaca.

4. Bagi Para Pendidik

(23)

9

kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Kelas IV Sekolah Dasar, sehingga pendidik dapat mengetahui hasil kinerja siswa selama pembelajaran.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun dengan struktur organisasi sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan

Pada bab I, yakni pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka

Bab II berisi penjelasan mengenai landasan teori yang berisikan pengertian penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research), Metapedadidaktik, HLT (Hypotetical Learning Trajectory, Asesmen Kinerja, pembelajaran tematik terpadu, tinjauan materi pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV, dan penelitian yang relevan mengenai asesmen kinerja.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III ini berisi penjabaran yang lebih rinci mengenai metode penelitian, yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional instrumen penelitian, pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan tentang masalah penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan berkaitan dengan teori yang digunakan dalam landasan teori.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini berisi simpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Penulisan simpulan

(24)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang berjudul “Pengembangan Asesmen Kinerja pada Pembelajaran Tematik Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Sekolah Dasar” diadakan di Sekolah Dasar Gugus 1 UPTD Kawali, yaitu SD Negeri 1

Kawali. Lokasi penelitian berada di jalan Veteran No.45 Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pengambilan data dan tahap implementasi. Untuk tahap pengambilan data dilaksanakan melalui studi pendahuluan. Studi pendahuluan dan implementasi I, penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Kawali kelas IV-A. Sedangkan untuk implementasi II penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Kawali kelas IV-B. 2. Subjek Penelitian

Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling, menurut Sugiyono (2010, hlm. 300) adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sugiyono (2010, hlm. 300) menyebutkan bahwa “snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.” Sampel yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV-A dan IV B SD Negeri 1 Kawali Kabupaten Ciamis.

Pada penelitian ini, pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pengambilan data dengan melaksanakan studi pendahuluan dan tahap implementasi desain I dan II. Kegiatan pengambilan data melalui studi pendahuluan diikuti oleh 20 siswa kelas IV-A SD Negeri 1 Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Untuk tahap implementasi desain I dilaksanakan di

(25)

35

Jumlah keseluruhan subjek penelitian adalah 41 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kawali.

B. Desain Penelitian

Suatu desain penelitian sebaiknya disusun dengan jelas agar memudahkan peneliti lebih terarah dalam melaksanakan penelitiannya. Desain penelitian merupakan suatu rancangan penelitian yang dibuat peneliti sebelum melakukan penelitian sebagai pedoman pada proses pelaksanaan penelitian peneliti. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design

(26)

36

Adapun penjelasan dari alur desain penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tema, subtema, dan pembelajaran dalam pembelajaran tematik yang akan menjadi bahan penelitian melalui studi literatur.

b. Menganalisis materi yang telah ditentukan, yaitu materi pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga.

c. Membuat instrumen awal yang bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar (learning obstacle) siswa pada pembelajaran tematik tema Peduli

terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga.

d. Melakukan uji instrumen yang telah dibuat sehingga instrumen tersebut dapat diketahui validitas dan reliabitasnya yang nantinya layak digunakan dalam penelitian.

e. Melaksanakan studi pendahuluan dengan menggunakan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengungkap learning obstacle siswa pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga.

f. Menganalisis hasil studi pendahuluan.

g. Menyimpulkan learning obstacle siswa berdasarkan studi pendahuluan. h. Menyusun desain awal asesmen kinerja

i. Melaksanakan implementasi desain awal asesmen kinerja yang telah dirancang.

j. Menganalisis dan merefleksi hasil dari implementasi desain awal asesmen kinerja.

k. Menyusun desain akhir Asesmen Kinerja dengan memperhatikan desain awal asesmen kinerja.

(27)

37

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode desain didaktis (Didactical Design Research). Penelitian desain didaktis terdiri dari tiga tahap yaitu: 1. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang berupa Desain Didaktis Hipotetis termasuk ADP, 2. Analisis metapedadidaktik, dan 3. Analisis retrospektif yaitu analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik.

Adapun fokus penelitian ini adalah pengembangan asesmen kinerja pada

pembelajaran tematik Tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Kelas IV Sekolah Dasar. Ketiga tahap pada metode Didactical Design Research (DDR) dapat disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Gambar 3.2

Bagan Metode Didactical Design Research

Penjelasan dari setiap tahap metode Didactical Design Research dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Prospective Analysis (Tahap Permulaan)

Pada tahapan prospective analysis, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan studi literatur. Peneliti mengumpulkan materi terkait

pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga dari berbagai sumber dan internet.

Metapedadidaktik

Analysis

Prospective

Analysis

Restropective

(28)

38

b. Melakukan rekonstektualisasi dan repersonalisasi dengan cara melakukan analisis kurikulum, materi terkait, karakteristik siswa, dan learning obstacle (LO) siswa.

c. Membuat instrumen untuk mengungkap learning obstacle siswa pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadp Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga. Instrumen untuk mengungkap learning obstacle disusun berdasarkan pada Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi.

d. Merancang desain asesmen kinerja sesuai tujuan pembelajaran dengan memperhatikan learning obstacle yang telah diketahui dan relevan dengan asesmen kinerja. Desain asesmen kinerja mencakup komponen HLT, yaitu: 1) Tujuan pembelajaran

2) Kegiatan pembelajaran

3) Hipotesis pembelajaran dengan membuat prediksi respon siswa (PRS) dan antisipasi didaktis pedagogis (ADP).

2. Metapedadidaktik Analysis (Tahap Pelaksanaan)

Tahap ini dilaksanakan ketika pembelajaran. langkah-langkah pada tahap metapedadidaktik analysis, meliputi:

a. Mengimplementasikan desain awal asesmen kinerja yang dilengkapi dengan prediksi respon siswa (PRS) dan antisipasi didaktis pedagogis (ADP). b. Melaksanakan pengamatan dan asesmen kinerja terhadap siswa yang dalam

hal ini sebagai subjek penelitian tentang kesulitan belajar (learning obstacle) pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup, subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku pembelajaran ketiga selama proses pembelajaran.

(29)

39

3. Restropective Analysis

Tahap ini dilaksanakan setelah pembelajaran. Retrospective analysis yaitu analisis yang mengaitkan analisis prospektif dengan analisis metapedadidaktik, meliputi:

a. Mengaitkan hasil metapedadidaktik dengan prospective analysis. b. Mengkategorikan jenis kesulitan belajar (learning obstacle) siswa. c. Melakukan perbaikan desain awal asesmen kinerja.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Secara teoritis, variabel menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2010, hlm 60) dapat didefinisikan sebagai ‘atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.’ Menurut Arikunto (2010, hlm. 161) “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2010, hlm. 61) menyebutkan bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini yang perlu diketahui, yaitu: 1) Pengembangan asesmen kinerja adalah penelitian rancangan instrumen

penilaian yang mengharapkan peserta didik untuk melaksanakan unjuk kerja pada saat pembelajaran. Pengembangan asesmen kinerja pada penelitian ini dirancang untuk membantu siswa menampilkan kinerjanya selama pembelajaran dan diharapkan mampu mengatasi learning obstacle siswa pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2013/2014

2) Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang memadukan atau

(30)

40

Materi yang dijadikan variabel penelitian adalah pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pada pembelajaran ketiga di Kelas IV semester 2 SD Negeri 1 Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2013/2014 yang mencakup materi tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya, menggali informasi dari hasil pengamatan, hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan, serta contoh kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dan hewan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan aspek penting dalam penelitian. Tanpa adanya instrumen penelitian, penelitian tidak dapat terlaksana. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Instrumen Penelitian Utama/Primer

Dalam penelitian ini, instrumen utama yang digunakan adalah peneliti itu sendiri atau Human Instrument. Sebagaimana pendapat dari Sugiyono (2010, hlm.306) mengenai instrumen utama pada penelitian kualitatif:

Peneliti kualitatif sebagai Human Instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atau temuannya.

2. Instrumen Pendukung/Sekunder

Untuk lebih menguatkan data penelitian, instrumen pendukung yang

digunakan adalah lembar kuesioner, pedoman wawancara ke guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Kawali, tes untuk mengetahui kesulitan belajar (learning obstacle) pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup dan studi dokumentasi.

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

(31)

41

1. Uji Keabsahan Data Kualitatif

Dalam uji keabsahan data kualitatif, meliputi uji credibility, Uji tranferability, uji dependability, uji conformability. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Uji Credibility

Uji credibility (kredibilitas/kepercayaan) dilaksanakan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Dalam uji credibility dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan member check. Kegiatan untuk meningkatkan ketekunan yang dilakukukan oleh peneliti diantaranya seperti : membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu, peneliti melaksanakan diskusi dengan pembimbing tentang instrumen yang akan diujikan ke siswa.

b. Uji Transferability

Uji transferability (keteralihan) dilaksanakan untuk menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Agar laporan penelitian sistematis, rinci, dan dapat dipercaya, peneliti melakukan validitas ahli dengan pembimbing sehingga laporan yang dihasilkan dapat memenuhi standar transferability.

c. Uji Dependability

Uji dependability (kebergantungan) atau biasa disebut reliabilitas dilaksanakan untuk mengetahui penelitian yang dilaksanakan reliabel atau tidak. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulang proses penelitian tersebut. Kegiatan uji dependability dilakukan dengan cara berdiskusi dengan pembimbing sehingga penelitian yang dihasilkan reliabel dan standar dependability penelitian tidak diragukan hasilnya.

d. Uji Confirmability

Uji confirmability (kepastian) berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan

(32)

42

benyak orang. Uji confirmability dapat dilakukan secara bersamaan dengan uji dependability.

2. Hasil Uji Instrumen Tes

Untuk mengungkap kesulitan belajar (learning obstacle) siswa salah satunya dengan menggunakan instrumen tes yang sebelumnya telah dilakukan uji instrumen terlebih dahulu. Pelaksanaan uji instrumen dilakukan di kelas V dengan jumlah responden 91 siswa yang berasal dari 3 sekolah, yakni 42 siswa dari SD Negeri Gunung Pereng 3, 25 siswa dari SD Negeri Gunung Pereng 4, dan 24

siswa dari SD Negeri Gunung Pereng 5 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Pemilihan sekolah yang diambil untuk uji instrumen, diasumsikan sekolah-sekolah tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah-sekolah tempat pelaksanaan penelitian.

Kegiatan uji instrumen tes ini bertujuan supaya peneliti dapat memperoleh instumen tes yang valid dan reliabel sehingga dapat menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel pula. Adapun hasil uji instrumen tes dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Dengan melakukan uji validitas, maka dapat diketahui bahwa instrumen tes yang telah dibuat itu valid atau tidak. Peneliti melakukan penghitungan analisis butir soal. Penghitungan uji validitas ini menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0 pada komputer.

Adapun tahap uji validitas instrumen soal dengan menggunakan komputer program SPSS 16.0 adalah sebagai berikut:

1) Masukkan data-data yang akan diuji validitasnya pada program Microsoft Excel 2007.

2) Buka program SPSS (Statistical Package Social Science) dengan klik Star >> All Programs >> SPSS Inc >> Statistic 16.0 >> SPSS 16.0 (Pada kotak dialog SPSS Statistics 16.0, klik Cancel, karena ingin membuat data baru).

(33)

43

menjadi 0 untuk semua nomor dan skor total. Kolom label diisi nomor 1 sampai nomor 30 dengan menggunakan spasi (bisa juga dikosongkan). Kolom Values diisi 1 “benar”, 0 “salah”. Pada kolom Measure dipilih Nominal untuk semua nomor.

4) Buka halaman data View dengan klik data View, maka didapat kolom variabel nomor 1 sampai nomor 30 dan skor total. Kemudian ketikan data sesuai variabelnya.

5) Klik Analyze >> Correlate >> Bivariate. Selanjutnya akan terbuka kotak

dialog Bivariate Correlations.

6) Klik semua nomor dan skor total, kemudian masukkan ke kotak Variables. Klik OK.

7) Maka didapatlah hasil output uji validitas soal yang dapat dilihat pada lampiran A.3.

Dari hasil penghitungan uji validitas tes dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 dengan tabel r product moment untuk N = 91 dengan taraf signifikan 5%, maka didapat nilai r tabel 0,207 didapat hasil seperti berikut ini:

1) Sebanyak 21 item valid dan 9 item masuk dalam kategori tidak valid. 2) Adapun nomor item yang tidak valid adalah item nomor 4, 5, 7, 8, 10, 14,

18, 20, dan 21.

3) Untuk item yang tidak valid, peneliti merevisi pertanyaan dalam item tersebut dari penggunaan kalimat pada pertanyaan dan jawabannya.

b. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas pada instrumen dilakukan supaya instrumen yang telah dibuat dapat dipakai untuk mengumpulkan data dengan baik. Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) menyebutkan reliabilitas dapat diartikan bahwa “sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik.”

Untuk menguji reliabilitas, peneliti melakukan uji reliabilitas pada

(34)

44

1) Masukkan data-data yang akan diuji validitasnya pada program Microsoft Excel 2007.

2) Buka program SPSS (Statistical Package Social Science) dengan klik Star >> All Programs >> SPSS Inc >> Statistic 16.0 >> SPSS Statistic 16.0 (Pada kotak dialog SPSS Statistics 16.0, klik Cancel, hal ini karena ingin membuat data baru).

3) Klik Variabel View. Pada kolom Name ketik item nomor 1 sampai nomor 30 tanpa spasi (banyak butir soal sebanyak 30 nomor), kemudian terakhir

ketikan skor total. Untuk Type pilih Numeric. Kolom desimal diubah menjadi 0 untuk semua nomor dan skor total. Kolom label diisi nomor 1 sampai nomor 30 dengan menggunakan spasi (bisa juga dikosongkan). Kolom Values diisi 1 “benar”, 0 “salah”. Pada kolom Measure dipilih Nominal untuk semua nomor, sedangkan kolom lainnya bisa dihiraukan. 4) Buka halaman data View dengan klik data View, maka didapat kolom

variabel nomor 1 sampai nomor 30 dan skor total. Kemudian ketikan data sesuai variabelnya.

5) Gunakan input yang sama dengan analisis Bivariate Pearson. Klik Analyze >> Scale >> Reliability Analysis. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Reliability Analysis.

6) Langkah selanjutnya yaitu, klik semua nomor lalu masukkan ke kotak items (skor total tidak dimasukkan).

7) Klik Statistic, pada kotak dialog Descriptives for scale if item deleted. 8) Klik OK, maka didapatlah hasil output reliabilitas soal yang dapat dilihat

pada lampiran A.4.

Adapun hasil penghitungan uji reliabilitas dengan bantuan komputer program SPSS 16.0, diperoleh nilai Alpha Cronbach keseluruhan sebesar 0, 569. Setelah dilakukan penghitungan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 16.00, diperoleh nilai Alpha Cronbach keseluruhan sebesar 0,569.Hasildari

penghitungan uji reliabilitas seperti berikut ini:

1) 20 Item reliabel dan 10 item tidak reliabel.

(35)

45

3) Item soal yang tidak reliabel dilakukan revisi atas saranpembimbing. Revisi pertanyaan dilakukan pada penggunaan kata dalam kalimat pertanyaan. c. Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Kunandar (2013, hlm. 234) tingkat kesukaran soal adalah “proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya.” Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus:

T B P =

Keterangan :

P = Tingkat Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar T = Jumlah Siswa/Testee

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran dimulai dari rentang 0,00 sampai 1,00.

Tabel 3.1

Interpretasi Indeks Kesukaran

No. Indeks Tingkat Kesukaran

1. 0 – 0,30 Sukar

2. 0,31 – 0,70 Sedang

3. 0,71 – 1,00 Mudah

(Sumber : Kunandar, 2013, hlm.234 ) Berdasarkan analisis hasil uji tingkat kesukaran butir soal instrumen tes, diperoleh hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Tes Studi Pendahuluan

Pembelajaran Tematik di Kelas IV SD

No. Kategori Soal Nomor Soal

1. Mudah 1, 2, 8, 13, 23, 24, 25, 26, 28, 30 2. Sedang 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 19, 20, 22, 27, 29

(36)

46

d. Daya Pembeda

Menurut Rakhmat, C. dan Solehuddin (2006, hlm. 75) “daya pembeda butir soal menunjukkan kepada kemampuan suatu soal untuk membedakan antara testi yang mampu dengan yang tidak mampu.”

Daya Pembeda dihitung dengan rumus:

D =

2

:

Keterangan:

D : Daya Pembeda Soal

A : Jumlah Peserta Tes pada Kelompok Atas yang Menjawab Benar B : Jumlah Peserta Tes pada Kelompok Bawah yang Menjawab Benar

T : Jumlah Peserta Tes yang Ikut Tes

Berdasarkan hasil rekapitulasi daya pembeda instrumen tes studi pendahuluan didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4

Daya Pembeda Instrumen Soal Tes

No. Kategori Soal Nomor Soal

(37)

47

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data, proses yang dilakukan menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 330) “teknik triangulasi yaitu teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.” Dengan menggunakan teknik triangulasi, peneliti menggunakan bermacam-macam cara pada sumber data yang sama atau menggabungkan data dari observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi peneliti. Jadi, dengan teknik triangulasi diharapkan data yang didapat lebih baik kuat kualitasnya datanya daripada pengumpulan data yang

hanya dengan satu cara.

1. Tes untuk mengungkap learning obstacle

Menurut Kunandar (2013, hlm. 169) “tes objektif adalah tes tertulis yang pertanyaannya bersifat tertutup, sehingga jawabannya pasti dan singkat atau pendek.” Pada penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengungkap learning obstacle adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir soal. Soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengungkap learning obstacle adalah soal-soal sesuai indikator pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Kelas IV Sekolah Dasar.

2. Kuesioner

Kuesioner menurut Sanjaya (2013, hlm. 255) adalah “instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya.” Pada penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka yang diberikan kepada guru sehingga guru dapat memberikan pendapat secara leluasa mengenai penggunaan asesmen kinerja dan pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga Kelas IV Sekolah Dasar.

3. Wawancara

Wawancara menurut Sanjaya (2013, hlm. 263) adalah “teknik penelitian

(38)

48

sebagai sumber data.” Alat-alat yang digunakan untuk kegiatan wawancara antara lain: buku catatan, pulpen, alat perekam, dan kamera.

Kegiatan wawancara dilakukan supaya peneliti lebih memahami mengenai materi penelitian, yaitu mengenai asesmen kinerja dan learning obstacle siswa pada pembelajaran tematik tema peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk melengkapi data penelitian. Studi

dokumentasi menurut Sukmadinata (2012, hlm. 221) yaitu “suatu teknik pengumpulan data, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.”

H. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah data terkumpul adalah tahap menganalisis data penelitian. Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus-menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian (Creswell, dkk. 2010, hlm. 274). Pada penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai penelitian di lapangan. Analisis data dalam penelitian ini berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Bogdan dan Biklen (dalam Gunawan, 2013, hlm. 210) mengemukakan bahwa:

Analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan,-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.

(39)

49

jenuh.’ Aktifitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2013, hlm. 91).

1) Data reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan mereduksi data, memudahkan peneliti untuk pengumpulan data.

2) Data display (Penyajian Data)

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data paling sering dengan teks yang bersifat naratif.

3) Conclusion drawing/verification (melakukan interpretasi dan kesimpulan) Menyimpulkan data yang diperoleh dan melakukan verifikasi antara kesimpulan yang dibuat terhadap jawaban rumusan masalah yang dibuat sejak awal.

Langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Mengorganisir informasi yang diperoleh;

2) Membaca keseluruhan informasi dan membuat klasifikasi;

3) Membuat uraian terperinci mengenai hal yang kemudian muncul dari hasil pengujian;

4) Menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori; 5) Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi;

(40)

116

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di bab IV, maka dapat disimpulkan mengenai learning obstacle yang relevan dengan penggunaan asesmen kinerja, desain awal asesmen kinerja, pengembangan asesmen kinerja, dan desain akhir asesmen kinerja pada pembelajaran tematik

tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar, yaitu sebagai berikut:

Terdapat 3 learning obstacle awal siswa yang relevan dengan penggunaan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di kelas IV Sekolah Dasar, yaitu: 1) learning obstacle jenis 1 terkait pemahaman siswa dalam mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan; 2) learning obstacle jenis 2 terkait pemahaman siswa menjelaskan bentuk luar tumbuhan serta fungsinya; dan 3) learning obstacle jenis 3 terkait pemahaman dalam menafsirkan kosakata yang bertanda khusus dalam kalimat.

Desain asesmen kinerja terdiri dari desain awal asesmen kinerja, pengembangan asesmen kinerja, dan desain akhir asesmen kinerja. Desain asesmen kinerja diimplementasikan pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku pembelajaran ketiga di kelas IV Sekolah Dasar. Desain ini dirancang dan disusun berdasarkan Kurikulum 2013 dan learning obstacle siswa yang relevan dengan asesmen kinerja. Desain asesmen kinerja mengacu pada Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi, serta Tujuan pembelajaran yang sesuai. Desain asesmen kinerja terdiri dari dua aspek penting penyusun asesmen kinerja, yaitu tasks dan rubrik. Penyusunan tasks dan rubrik dalam asesmen kinerja disesuaikan dengan

(41)

117

117

penilaian dilengkapi dengan deskriptor disertai nilai. Pelaksanaan implementasi I asesmen kinerja dilaksanakan di kelas IV-A SD Negeri Kawali. Sedangkan untuk implementasi II asesmen kinerja dilaksanakan di kelas IV-B. Pelaksanaan asesmen kinerja terintegrasi dengan pembelajaran tematik.

Pengembangan asesmen kinerja merupakan desain awal asesmen kinerja yang telah mengalami perbaikan. Pengembangan asesmen kinerja dilakukan dengan menambah aspek kinerja yaitu aspek ketepatan waktu dalam diskusi. Selain itu ada deskriptor pada rubrik yang mengalami perbaikan. Desain akhir

asesmen kinerja merupakan produk akhir desain asesmen kinerja.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan terhadap hasil kinerja siswa dari implementasi I desain asesmen kinerja ke implementasi II. Selain itu itu, diperoleh hasil bahwa adanya penurunan persentase learning obstacle siswa yang relevan dengan pengembangan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Sekolah Dasar. Rata-rata persentase learning obstacle pada implementasi I sebesar 36,6% dan persentase learning obstacle pada implementasi II sebesar 13,75%. Penurunan learning obstacle sebesar 22,85%.

B. Saran

Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka saran dari peneliti setelah melaksanakan penelitian mengenai pengembangan asesmen kinerja pada pembelajaran tematik tema Peduli terhadap Makhluk Hidup di Sekolah Dasar antara lain sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran, guru diharapkan mempertimbangkan kegiatan pembelajaran dengan baik yang nantinya akan diajarkan. Mulai dari proses merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran. Dengan memperhatikan kegiatan pembelajaran, diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi siswa.

(42)

118

118

3. Penggunaan asesmen kinerja pada pembelajaran di Sekolah Dasar, khususnya oleh guru alangkah baiknya lebih diperhatikan lagi mengenai penyusunan tasks dalam asesmen kinerja. Hal ini bertujuan agar tasks yang disusun dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Selain itu, penyusunan rubrik dalam asesmen kinerja juga perlu diperhatikan. Rubrik harus disusun dengan kriteria yang jelas dan dapat mewakili kriteria yang akan dinilai.

4. Bagi guru yang akan melaksanakan penilaian dengan menggunakan

asesmen kinerja, sebaiknya memberitahukan tasks dan rubrik asesmen kinerja kepada siswa sebelum memulai kegiatan pembelajaran yang memerlukan kinerja siswa. Hal ini bertujuan supaya kegiatan kinerja yang dilakukan oleh siswa dapat memotivasi dirinya sehingga dapat menampilkan kinerja yang terbaik.

(43)

119

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: Bumi Aksara

Creswell, J.W. (2010). Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Hajar, I. 2013. Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI. Yogyakarta: Diva Press

Haryati, M. (2013). Model dan Teknik Penilaian pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Referensi

Husamah & Setyaningrum, Yanuar. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Istiqomah, N.D. (2012). Desain Didaktis Konsep Perbandingan Segmen Garis pada Pembelajaran Matematika SMP. Skripsi pada Program Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan

Jihad, A. & Haris, A. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Kemendikbud. (2013). Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: Depdikbud.

Kemendikbud. (2013). Panduan Teknis Penilaian di SD. Jakarta: Depdikbud

Kunandar. (2013). Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Lidinillah, D. A. M. (2011). Educational Design Research : a Theoretical Framework for Action. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/KD-

TASIKMALAYA/DINDIN_ABDUL_MUIZ_LIDINILLAH_(KD-TASIKMALAYA).pdf. [11 November 2013]

Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

(44)

120

Program Sarjana PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Tidak diterbitkan

Mulyana, E. (2012). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Mulyoto. (2013). Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Popham, W. J. (1995). Classroom Assesment. Alyn & Bacon : Los Angeles

Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press

Rakhmat, C. & Solehuddin. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sembiring, G. (2009). Mengungkap rahasia dan tips Manjur menjadi Guru sejati. Yogyakarta: Best Publisher

Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata. (2002). Pendekatan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukmadinata. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suryadi, D. (2011). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. [Online]. Tersedia:

http://repository.upi.edu/operator/upload/pros_ui-uitm_2011_didi_didactical_design_research.pdf [11 Desember 2013]

(45)

121

Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS

Wahyudin, U. dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS

Widoyoko, P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wulan, R.A. (2008). Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi. Tidak diterbitkan.

Gambar

Gambar 3.2
Tabel 3.1 Interpretasi Indeks Kesukaran
Tabel 3.3 Interpretasi Indeks Daya Pembeda

Referensi

Dokumen terkait

Mengapa pemerintah tidak memperbesar peluang bagi masyarakat untuk berolahraga dengan memperbanyak lahan olahraga yang gratis untuk umum?.Dengan bertambahnya ruang terbuka

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar isian

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Dalam setiap pembangunan, pengadaan tanah selalu menjadi perhatian khusus karena selalu membawa dampak bagi masyarakat yang tanahnya dibebaskan. Begitu pula dengan

2, Agustus 2005 © Center fo r Indonesian Accounting and M anagement Research Postgraduate Program, Brawijaya

Berdasarkan pemaparan kedua subjek di atas (PDS 1 dan PDS 2), dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki intelligence quotient sedang telah mampu memahami

Benda uji yang akan dibuat pada penelitian ini adalah 52 benda uji. Benda uji berbentuk silinder dengan dimensi diameter 15 cm, tinggi 30 cm sebanyak 42 sampel

Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu