• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, DAN POWER TRAIN) DENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, DAN POWER TRAIN) DENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, DAN POWER TRAIN) DENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI

TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin pada Kelompok Bidang Keahlian Otomotif

oleh

AGUNG NOVIANTO NIM 0800351

DEPERTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIDKAN INDONESIA

(2)

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH

KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN,

CHASIS, DAN POWER TRAIN) DENGAN

MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI

KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK TEKNOLOGI TERHADAP MATERI UJI

KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP

Oleh Agung Novianto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Agung Novianto 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

i

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF DENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI STANDAR BSNP

DPTM FPTK UPI sebagai lembaga yang bertugas menyiapkan tenaga pendidik untuk sekolah khususnya SMK, sudah seharusnya memahami kondisi dan perkembangan yang ada di SMK, salah satu caranya adalah dengan membuat pemetaan materi pembelajaran pada kompetensi yang sama, seperti materi kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan (TKR) yang ada di SMK dengan materi mata kuliah keahlian (MKK) otomotif yang sama-sama mempelajari teknologi kendaraan ringan, namun selama ini belum dilakukan pemetaan materi dan relevansinya. Dunia SMK yang dihadapkan dengan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) sebagai syarat kelulusan khususnya pada Kompetensi Keahlian TKR menjadikan mahasiswa pun semestinya mampu melaksanakan hal yang sama, sebagai tolak ukur kompetensi yang dimiliki pada bidang keahlian tertentu, meskipun sejauh ini sebagian besar mahasiswa DPTM UPI belum melakukannya. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan deskripsi relevansi materi, dan pemetaan sekuen dari materi keahlian TKR yang ada di SMK, Keahlian Otomotif yang ada di Perkuliahan, dan UKK TKR. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi dengan model descrepancy. Relevansi materi antara MKK Otomotif, Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR serata UKK TKR dan pemetaan materi diperoleh melalui hasil penelitian yang kemudian dipaparkan dan dibahas. Hasil dari penelitian ini adalah Materi MKK Otomotif telah Relevan dan Memenuhi Keseluruhan (173) Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR di SMK, dan (130) materi UKK TKR I, II, dan III, sedangakan materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR SMK telah memenuhi materi UKK paket I dan II, namun belum memenuhi materi UKK TKR paket III (10 materi yang belum terpenuhi).

(5)

ii

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

RELEVANCE OF THE SUBJECT MATTER OF EXPERTISE WITH AUTOMOTIVE ENGINEERING SKILLS COMPETENCE SUBJECT VEHICLES LIGHT OF COMPETENCY STANDARDS TEST MATERIALS

BSNP

DPTM FPTK UPI as an institution in charge of preparing teachers for vocational

schools in particular, should understand the conditions and developments in vocational school, one way is to create a mapping learning materials at the same competence , such as materials engineering competence light vehicles (TKR) in vocational skills with course materials (MKK) automotive equally studying light vehicle technology, but has not done mapping of matter and relevance. In vocational faced with Skills Competency Test (UKK) as a graduation requirement, especially in the Skill Competency TKR make any student should be able to carry out the same thing, as a measure of their competence in specific areas of expertise , although so far most of the students have not done DPTM

UPI. This study was conducted to produce a description of the relevance of the

material, and the mapping of sequences of material TKR existing expertise in vocational , Automotive Expertise in Class , and UKK TKR. The method used is the evaluation of the models descrepancy. The relevance of the material between MKK Automotive, Subjects Competency serata UKK TKR TKR and mapping of material obtained through the research are then presented and discussed. Relevant material has MKK Automotive and Meets Overall (173) Subject Matter Competency TKR in vocational, and (130) UKK material TKR I, II, and III, while the material Subjects Vocational Skills Competency TKR has met UKK material package I and II, but does not meet the UKK material TKR package III

(10 material that has not been met).

Keywords: Relevance, fulfillment, Mapping Material, Light Vehicle Technical

(6)

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

3. Komponen-Komponen Kurikulum... 14

4. Keterkaitan antara Kurikulum dan Pembelajaran... 19

5. Pengembangan Kurikulum ... 19

6. Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 20

7. Prinsip Pengembangan Kurikulum UPI ... 23

B. Kurikulum Perguruan Tinggi ... 30

C. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 33

D. Uji Kompetensi ... 36

E. Konsep Relevansi ... 38

F. Model-Model Evaluasi ... 40

1. Model CIPP (Context, input, process,product) ... 41

2. Model Kesenjangan (Discrepancy model) ... 41

3. Model Evaluasi Formatif... 42

(7)

vii

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

5. Model Pengukuran ... 43

6. Model Persesuaian... 44

7. Model Evaluasi Sistem Pendidikan... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 47

B. Desain Penelitian ... 47

C. Metode Penelitian yang Digunakan ... 48

D. Paradigma Penelitian ... 49

E. Definisi Operasional ... 50

1. Relevansi ... 50

2. Mata Kuliah Keahlian Otomotif (MKK Otomotif)... 51

3. Mata Pelajaran Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ... 52

4. Materi Uji Kompetensi... 52

F. Instrumen Penelitian ... 52

G. Teknik Pengumpulan Data ... 54

H. Teknik Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data... 59

1. Pemaparan Data Relevansi ... 59

2. Pemetaan Sekuen Materi ... 71

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 78

B. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(8)

viii

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

(9)

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal.

2.1. Kelompok Mata Kuliah Keahlian pada Konsentrasi Teknik Otomotif.. 31

2.2. Mata Pelajran Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ... 35

3.1. Relevansi Antara Materi Mata Kuliah Teknik Kendaraan Ringan

(10)

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.

2.1. Hubungan Komponen Kurikulum ... 15

2.2. Kerangka Utuh Pendidikan Profesional Guru ... 24

3.1. Paradigma Penelitian ... 50

3.2. Grafik Relevansi Materi Pembelajaran ... 57

4.1. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR.... 60

4.2. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi UKK Paket I TKR BSNP... . 63

4.3. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi UKK Paket II TKR BSNP ... . 64

4.4. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi UKK Paket III TKR BSNP ... . 66

4.5. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR dengan Materi UKK Paket I TKR BSNP ... . 67

4.6. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR dengan Materi UKK Paket II TKR BSNP ... . 69

(11)

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal.

1. a. Tabel Relevansi ... 83

b. Pemetaan Sekuen Materi ... 119

2. a. Materi MKK DPTM UPI ( Kelistrikan Otomotif I Dan II, Chassis Otomotif, Dan Power Train Otomotif) ... 122

b. Materi MP Kompetensi Keahliah Teknik Kendaraan Ringan SMK ... 133

c. Materi UKK BSNP Teknik Kendaraan Ringan ... 145

d. Silabus MK Kontrol Elektronik Otomotif... 154

e. Daftar Materi MK Motor Bensin Otomotif ... 156

3. a. Angket ... 157

b. Lembar Wawancara... 175

4. a. Surat Penelitian... 177

b. Berita Acara Seminar I dan II ... 178

c. Surat Tugas Pembimbing ... 180

(12)

1

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI) memiliki visi dan misi, salah satu misi-nya adalah

“Menyelenggarakan pendidikan dalam lingkup Pendidikan Teknik Mesin untuk menyiapkan tenaga pendidik, profesional, yang berdaya saing global”

(Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI). Ini berarti DPTM harus

mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta

kehidupan global guna menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Lulusan berkualitas yang dimaksud adalah lulusan yang memiliki kompetensi

untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di sekolah, dengan standar yang baik.

Dalam hal ini sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK),

karena DPTM dikhususkan untuk menyiapkan tenaga pendidik SMK. Standar

yang baik yang dimaksud adalah standar yang telah ditetapkan oleh Mendiknas,

yang tercantum dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 16 tahun 2007, tentang

standar kualifikasi akademik dan kompetensi profesional tenaga pendidik/guru.

Diantaranya mencakup:

1. Penguasaan terhadap materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. Penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

3. Pemahaman standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. 4. Pemahaman kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 5. Pemahaman tujuan pembelajaran yang diampu.

6. Pengembangan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 7. Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

8. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

9. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

(13)

2

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

11.Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. 12.Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan. 13.Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

14.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

15.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.

16. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

Dilihat dari poin-poin kompetensi profesional tenaga pendidik di atas, maka

lulusan DPTM juga harus dapat memahami perkembangan kondisi di SMK.

Perkembangan kondisi dan kebutuhan di SMK, secara garis besar dapat dilihat

dari kurikulum yang digunakan. Kurikulum memperlihatkan

kompetensi-kompetensi apa saja yang akan diberikan kepada peserta didik dan berarti harus

dikuasai oleh tenaga pendidik.

DPTM sebagai lembaga yang menyiapkan tenaga pendidik SMK, harus

membekali peserta didiknya, minimal sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan

oleh SMK, baik dari segi kompetensi keahlian maupun dari kompetensi

kependidikannya. Kompetensi keahlian yang dimaksud adalah

kompetensi-kompetensi dibidang keteknikan (misal bidang otomotif ada kompetensi-kompetensi keahlian

teknik kendaraan ringan), minimal harus sesuai dengan kompetensi yang

digunakan di SMK.

Pembekalan peserta didik DPTM dengan kompetensi-kompetensi keahlian

yang digunakan di SMK dapat dilakukan dengan cara merujuk pada kurikulum

SMK, saat melakukan pengembangan kurikulum di DPTM. Merujuk kurikulum

yang dimaksud bukan menyamakan semua tanpa ada pengembangan, namun

merujuk yang dimaksud adalah, hanya sebagai patokan minimal kompetensi yang

harus ada di dalam kurikulum DPTM.

Kurikulum menurut Nasution (2003:18) memiliki empat komponen utama,

yaitu tujuan, isi/materi, proses, dan evaluasi. Pembekalan yang diberikan kepada

peserta didik DTPM dengan kompetensi-kompetensi keahlian yang sesuai dengan

(14)

3

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Isi/materi pembelajaran di kurikulum DPTM minimal harus mencakup isi/materi

pembelajaran di kurikulum yang digunakan SMK.

Pengembangan kurikulum DPTM khususnya komponen isi/materi

pembelajaran, harus merujuk pada isi/materi pembelajaran di kurikulum SMK,

agar kompetensi keahlian yang dimiliki peserta didik DPTM mencakup

kompetensi keahlian yang ada di SMK. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip

pengembangan kurikulum UPI, yaitu prinsip Koherensi antar konten kurikulum,

yang tercantum dalam Buku I Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI

tahun 2013.

Koherensi mengandung arti keterpaduan (unity), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitan diantara kelompok mata kuliah bidang studi...

Selain koherensi internal, kurikulum untuk program studi/jurusan kependidikan harus memperhatikan pula keterkaitan kontennya baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten mata kuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di sekolah laboratorium sebagai

teaching school dan sekolah mitra (school partner) sehingga terbangun

keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di sekolah (university-school curriculum linkage).

Berdasarkan prinsip koherensi di atas, seharusnya memang terbangun

keterkaitan kurikulum antara kurikulum bidang studi (DPTM) dengan kebutuhan

pembelajaran di sekolah (SMK). Relevansi isi/materi pembelajaran kurikulum

DPTM dengan isi/materi pembelajaran SMK, dapat terlihat dengan adanya

pemetaan sekuen isi/materi pembelajaran antara DPTM dengan SMK.

Kenyataan di lapangan, pemetaan sekuen isi/materi pembelajaran antara

DPTM dengan SMK belum ada, khususnya antara materi mata kuliah keahlian

konsentrasi otomotif di DPTM dengan materi mata pelajaran keahlian teknik

kendaraan ringan di SMK. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Wakasek Bidang

Kurikulum SMKN 8 Bandung, 5 Juni 2014, yaitu “Kesesuaian materi kurikulum

SMK dan Uji Kompetensi disesuaikan dan materi kurikulum SMK dengan UPI

tidak tahu”.

Pernyataan Wakasek Bidang Kurikulum SMKN 8 Bandung di atas,

(15)

4

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DPTM dengan SMK, khususnya materi mata kuliah keahlian otomotif dengan

materi mata pelajaran keahlian teknik kendaraan ringan. Hal ini sangat

memungkinkan bahwa, isi/materi pembelajaran di DPTM belum mencakup

sepenuhnya isi/materi pembelajaran di SMK. Dapat dikatakan juga bahwa

pembekalan yang dilakukan DPTM kepada peserta didiknya untuk menjadi tenaga

pendidik yang profesional, belum sepenuhnya dapat diwujudkan, karena belum

diketahui apakah isi/materi yang di DPTM, telah memenuhi keseluruhan

isi/materi SMK atau belum.

Menyiapkan tenaga pendidik yang profesional tidak cukup hanya dengan

memberikan bekal materi yang mencakup keseluruhan materi yang ada di SMK

(khususnya materi keahlian otomotif), namun juga harus di uji dengan standar uji

keahlian yang ada, yaitu standar uji kompetensi yang di keluarkan oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar uji kompetensi BSNP adalah

standar uji yang digunakan untuk menilai kemampuan/kompetensi, yang dimiliki

oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang digelutinya, dan dikeluarkan oleh

BSNP.

Pelaksanaan uji kompetensi ini juga dapat dijadikan standar, apakah peserta

didik sudah kompeten pada bidangnya atau belum (khususnya kompetensi

keahlian kendaraan ringan). Peserta didik yang lulus dari uji kompetensi baru

dapat dikatakan bahwa peserta didik tersebut kompeten dibidang keahliannya.

Kenyataan di lapangan bahwa, sebagian besar peserta didik DPTM belum

melaksanakan uji kompetensi, sehingga DPTM belum sepenuhnya mampu

menyiapkan tenaga pendidik yang profesional. Hambatan terbesar peserta didik

tidak melaksanakan uji kompetensi adalah besarnya biaya yang dibutuhkan,

namun secara cakupan materi hal ini dapat diminimalkan, dengan melihat

relevansi antara materi pembelajaran di DPTM dengan materi yang digunakan

dalam uji kompetensi, namun DPTM belum pernah membuat pemetaan materi,

antara materi DPTM dengan materi uji kompetensi, sehingga belum dapat

diketahui apakah materi di DPTM sudah relevan dengan materi yang digunakan

(16)

5

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan di atas, yaitu belum adanya pemetaan sekuen

materi yang dilakukan DPTM dengan SMK dan materi uji kompetensi serta

sebagian besar peserta didik DPTM (mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin) belum

melakukan uji kompetensi, penulis terdorong untuk melakukan suatu penelitian

dengan judul “Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif (Kelistrikan,

Chassis, dan Power Train) dengan Materi Mata Pelajaran Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Teknologi terhadap Materi Uji Kompetensi Keahlian Standar BSNP.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Belum pernah dilakukan pemetaan materi keahlian otomotif antara DPTM

UPI dengan SMK dan BSNP.

2. Masih terdapat kemungkinan adanya kesenjangan materi antara DPTM UPI

dengan SMK dan BSNP

3. Umumnya mahasiswa teknik mesin otomotif belum melakukan uji

kompetensi (uji kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan).

C. Pembatasan Masalah

Memperhatikan masalah yang ada di identifikasi masalah yang masih luas,

maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah, agar masalah yang

diteliti tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ditentukan. Batasan

masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Materi mata kuliah yang diteliti adalah kelompok materi mata kuliah keahlian

otomotif, yaitu mata kuliah Kelistrikan Otomotif I, Kelistrikan Otomotif II,

Chassis Otomotif, dan Power Train Otomotif.

2. Materi mata pelajaran yang diteliti adalah kelompok materi mata pelajaran

kompetensi keahlian (C3) teknik kendaraan ringan, yaitu pemeliharaan engine

kendaraan ringan, Pemeliharaan Chassis dan Pemindah Tenaga, serta

(17)

6

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Materi Uji Kompetensi Keahlian yang digunakan adalah materi Uji

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan tahun ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam tiga pertanyaan

dibawah ini:

1. Apakah materi mata kuliah keahlian otomotif DPTM FPTK UPI (Kelistrikan,

Chassis, dan Power Train) relevan dengan materi mata pelajaran kompetensi

keahlian teknik kendaraan ringan di SMKN 8 Bandung.

2. Apakah materi mata kuliah keahlian otomotif DPTM FPTK UPI (Kelistrikan,

Chassis, dan Power Train) relevan dengan materi UKK teknik kendaraan

ringan standar BSNP.

3. Apakah materi mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan

di SMKN 8 Bandung relevan dengan materi UKK teknik kendaraan ringan

standar BSNP.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terbagi dalam dua kategori, yakni tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

relevansi materi mata kuliah keahlian otomotif DPTM FPTK UPI dan materi

pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMKN 8 Bandung dengan

materi UKK teknik kendaraan ringan standar BSNP, sedangkan tujuan khususnya

adalah:

1. Menghasilkan deskripsi relevansi dari materi mata kuliah keahlian otomotif

(Kelistrikan, Chassis, dan Power Train) dengan materi mata pelajaran

kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan.

2. Menghasilkan deskripsi relevansi dari materi mata kuliah keahlian otomotif

(Kelistrikan, Chassis, dan Power Train) dengan materi UKK teknik

kendaraan ringan Paket I, II, dan III.

3. Menghasilkan deskripsi relevansi dari materi mata pelajaran kompetensi

keahlian teknik kendaraan ringan dengan materi UKK teknik kendaraan

(18)

7

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4. Menghasilkan pemetaan sekuen materi mata kuliah keahlian otomotif

(Kelistrikan, Chassis, dan Power Train) dengan materi mata pelajaran

kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan terhadap materi UKK teknik

kendaraan ringan Paket I, II, dan III.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:

1. Bagi guru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan, hasil penelitian

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyampaian materi ajar

sehingga dapat mendukung pada materi UKK dan terlaksananya

pembelajaran yang optimal.

2. Bagi kelompok dosen pengampu mata kuliah keahlian otomotif, hasil

penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyampaian

materi kuliah.

3. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini diharapkan pembelajaran pada mata

pelajaran keahlian teknik kendaraan ringan memberikan keterampilan yang

sesuai dengan kompetensi yang dibutuhan dunia industri dan menunjang pada

pelaksanaan UKK.

4. Bagi sekolah, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi penyusunan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran

dan penyediaan alat praktik yang sesuai dengan tuntutan kompetensi

keahlaian.

5. Bagi DPTM FPTK UPI, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat

memberikan masukan dalam penyusunan kurikulum bidang keahlian,

peningkatan kualitas pembelajaran dan penyediaan alat praktik yang sesuai

dengan tuntutan pihak yang berkaitan (Steakholder).

G. Struktur Organisasi Penelitian

Struktur organisasi penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN; Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah,rumusan masalah, tujuan dan manfaat

(19)

8

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA; Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori umum yang

dipakai pada pembahasan dan analisis masalah. Teori diambil dari literatur yang

berkaitan dengan pembahasan masalah, internet, pembahasan mengenai teori yang

mendasari prinsip relevansi dalam kurikulum.

BAB III METODE PENELITIAN; Bab ini berisi perangkat atau instrumen yang

digunakan dan metode yang dapat digunakan dalam penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA; Bab ini berisi hasil

perhitungan dan data yang dikumpulkan dari proses penelitian dan analisis hasil

penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN; Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari

(20)

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 47

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada dua instansi, pertama di Universitas

Pendidikan Indonesia pada Depertemen Pendidikan Teknik Mesin konsentrasi

Teknik Otomotif. Berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung. Instansi

kedua adalah SMK Teknologi dan Rekayasa yang diwakili oleh SMKN 8

Bandung Program Keahliaan Teknik Kendaraan Ringan. Berlokasi di Jalan

Kliningan No.31 Kota Bandung. Pemilihan kedua instansi karena memiliki

kegiatan pembelajaran dibidang kejuruan yang saling berkaitan satu sama lain

yang mendukung kegiatan penelitian, serta SMKN 8 Bandung merupakan salah

satu sekolah mitra bagi DPTM UPI. Subjek penelitian yang digunakan adalah

materi MKK program studi teknik mesin konsentrasi otomotif yakni materi mata

kuliah kelistrikan otomotif I dan II, chassis otomotif, dan power train otomotif di

DPTM dan materi mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan pada materi Mata

Pelajaran Kompetensi Keahlian di SMK. Standar uji kompetensi dapat diuraikan

melalaui materi yang diujikan yakni menggunakan materi uji kompetensi dari

BSNP Tahun Pelajaran 2013/2014. Uji kompetensi yang dilakukan berkaitan

dengan pemahaman dan ketrampilan terhadap perawatan dan perbaikan kendaraan

ringan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana atau tahapan dalam penelitian yang

akan dilakukan. Arikunto (2006: 22) mengemukakan bahwa “Desain penelitian

merupakan tahapan yang meliputi pemilihan masalah, studi pendahuluan,

perumusan masalah, pemilihan pendekatan, dan sumber data”. Pemilihan masalah

merupakan tahapan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi untuk diperoleh

kemungkinan penyelesaiannya. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui

apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Perumusan

(21)

48

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang ingin dicapai. Pemilihan pendekatan dilakukan untuk mengetahui cara yang

dapat digunakan untuk memperoleh targetan yang ingin dicapai. Tahapan

penelitian yang dilakukan oleh penliti adalah sebagai berikut:

1. Tahap penyusunan desain, yaitu merumuskan standar dalam hal ini

standar yang dipakai dalam penelitian ini yakni UKK BSNP Teknik

Kendaraan Ringan yang terdiri dari Paket I, II, dan III.

2. Tahap penetapan kelengkapan program, yaitu mengumpulkan data yaitu

silabus mata kuliah maupun silabus mata pelajaran kompetensi keahlian

teknik kendaraan ringan. Kemudian di validasi kepada Dosen ataupun

kepada Guru pengampu.

3. Tahap proses (process), dalam tahap ketiga dari evaluasi kesenjangan ini

adalah mengadakan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud yaitu melakukan

penelitian kepada Dosen pengampu dan Guru pengampu tentang materi

mana saja yang relevan dan tidak relevan derngan menggunakan

instrumen penelitian berupa angket.

4. Tahap pengukuran tujuan (product), yakni tahap mengadakan analisis

data. Dalam tahap analisis data ini penulis mengolah data dan

menyajikannya dengan pemetaan sekuen.

5. Tahap Pembandingan (Programe Comparison). Pada tahap ini dapat

dilihat materi yang relevan dan tidak relevan dari masing-masing subjek

penelitian.

C. Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk menjawab

permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai tujuan penelitian

yang diinginkan. Sukmadinata (2011:5) mengungkapkan bahwa “Metode

penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan

secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Secara lugas

metode penelitian merupakan cara untuk memahami objek yang diteliti melalui

proses pengumpulan dan analisis data untuk memperoleh data yang valid, guna

(22)

49

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ini adalah untuk mengetahui tingkat relevansi materi mata kuliah keahlian

otomotif DPTM FPTK UPI dengan materi mata pelajaran kompetensi keahlian

teknik kendaraan ringan SMKN 8 Bandung, serta dengan materi UKK teknik

kendaraan ringan BSNP.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode evaluasi dengan

model discrepancy. Metode evaluasi menurut Tyler (Arikunto, 2008: 5) adalah

proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan.

Tujuan pendidikan yang dikaitkan dalam penelitian ini adalah tujuan pendidikan

di DPTM UPI, yaitu menyiapkan tenaga pendidik yang profesional, untuk

mencapai tujuan tersebut perlu dilihat apakah alat yang digunakan telah sesuai

untuk mencapai tujuan atau belum.

Alat yang digunakan salah satunya adalah kurikulum, dan kurikulum

memiliki komponen-komponen, yang berarti bahwa setiap komponen harus

dilihat kesesuaiannya untuk mencapai tujuan DPTM (yaitu menyiapkan tenaga

pendidik profesional guna memenuhi kebutuhan SMK). Salah satu komponennya

adalah materi pembelajaran, maka perlu dilihat apakah materi pembelajaran yang

digunakan sudah sesuai/relevan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan atau

belum. Kesesuaian komponen materi pembelajaran dari kurikulum untuk

mencapai tujuan DPTM, dapat dilihat dengan melihat tingkat kesenjangan antara

materi pembelajaran DPTM dengan materi pembelajaran SMK dan materi UKK,

yaitu dengan menggunakan metode evaluasi model discrepancy. Model

kesenjangan/discrepancy menurut (Arikunto dan Jabar 2008:58) “merupakan

model yang luwes karena dapat, dan bahkan harus digunakan pada semua jenis

evaluasi”.

D. Paradigma Penelitian

Sugiyono (2010:66), “Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui

(23)

50

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian ini, yang akan dilihat pola hubungannya adalah materi mata

kuliah keahlian otomotif, materi mata pelajaran teknik kendaraan ringan dan

materi uji kompetensi teknik kendaraan ringan. Paradigma penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan/penafsiran variabel atau data yang

terdapat pada penelitian dan digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data

sehingga tidak terjadi bias/penafsiran yang salah terhadap data yang akan diteliti.

Definisi operasional dalam penelitian ini mencakup relevansi, mata kuliah

keahlian otomotif, mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan,

dan materi uji kompetensi.

1. Relevansi

Relevansi dapat diartikan secara kata sebagai kesesuaian. Kamus Besar

(24)

51

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

sesuai dan berguna secara langsung terhadap kebutuhan siswa dalam menghadapi

kehidupan masyarakat yang terus berkembang. Penelitian ini berdasarkan pada

prinsip relevansi eksternal, yaitu kurikulum yang digunakan menunjukkan adanya

kesesuaian dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan

kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang, serta tuntutan dan

kebutuhan dunia pekerjaan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh

Seotopo & Seomanto dan Sabandijah dalam Abdullah Idi (2011: 201), “Prinsip

relevansi kurikulum ada empat jenis, salah satunya adalah relevansi pendidikan

dengan dunia kerja, selain itu prinsip relevansi eksternal juga sesuai dengan

prinsip pengembangan kurikulum UPI, yaitu prinsip koherensi eksternal.

Relevansi eksternal dalam penelitian ini, lebih menitik beratkan kepada

relevansi isi/materi pembelajaran yang ada pada dokumen kurikulum, yaitu

relevansi isi/materi pembelajaran pada dokumen kurikulum DPTM UPI

Konsentrasi Otomotif (MKK Otomotif), dengan isi/materi pembelajaran pada

dokumen kurikulum SMK Teknologi dan rekayasa (MP Kompetensi Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan), terhadap Materi Uji Kompetensi Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan standar BSNP. Berdasarkan konsep relevansi, bahwa sebuah

materi atau dokumen dianggap relevan jika sesuai/cocok dan dapat memenuhi

kebutuhan pengguna, maka relevansi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai

penelitian ilmiah, tentang kesesuaian/kecocokan dan keterpenuhan antara materi

mata kuliah keahlian otomotif yang ada di DPTM, dengan materi mata pelajaran

teknik kendaraan ringan yang ada di SMK, terhadap materi yang diujikan pada uji

kompetensi bagi peserta didik yang berada di SMK. Data relevansi diperoleh

melalui dokumentasi dan teknik angket yang kemudian diolah untuk

menghasilkan deskripsi relevansi.

2. Mata Kuliah Keahlian Otomotif (MKK Otomotif)

Mata kuliah keahlian merupakan kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk

mengembangkan kemampuan mahasiswa, dalam penguasaan keahlian bidang

studi/bidang ilmu terkait. Mata kuliah keahlian (MKK) terdiri dari MKK Fakultas

dan MKK Program studi. Penelitian ini memfokuskan pada MKK program studi

(25)

52

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Otootif I dan II, Chassis Otomotif, dan Power Train Otomotif. Kurikulum DPTM

2011 menjelaskan kedudukan mata kuliah keahlian otomotif sebagai mata kuliah

dasar konsentrasi otomotif. Penelitian yang dilakukan pada mata kuliah ini adalah

dengan teknik dokumentasi untuk mendapatkan validasi digunakan angket untuk

konfirmasi dari setiap materi yang ada dan untuk mendapatkan data relevansi.

3. Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan pada dasarnya

termasuk mata pelajaran paket pilihan keahlian yang ada di SMK. Kata teknik

secara lugas memiliki arti sebagai cara dalam suatu tindakan, namun dalam buku

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan “teknik” dapat digolongkan pada

kata benda berupa “kepandaian”, kata “kendaraan” menurut Kamus Besar Bahas

Indonesia menyatakan kata benda yang berarti “sesuatu yang dikendaraai” atau

dapat berupa “kendaraan bermotor”, sedangkan kata “ringan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “sedikit bobotnya”. Dapat dikatakan bahwa teknik kendaraan ringan merupakan kepandaian dasar pada bidang otomotif khususnya

kendaraan bermotor yang memiliki beban dan kemampuan mengangkat beban

dalam katagori ringan. Mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan

ringan merupakan mata pelajaran yang membahas tentang perawatan dan

perbaikan pada kendaraan bermotor yang memiliki beban dan kemampuan

mengangkat beban dalam katagori ringan. Adapun materi mata pelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah materi mata pelajaran Kompetensi Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan (kelompok C3), yang terdiri dari Engine, Power Train,

Chasis, dan Kelistrikan. Penelitian yang dilakukan pada mata pelajaran ini adalah

dengan mengikuti teknik pengumpulan data yang dilakukan di DPTM.

4. Materi Uji Kompetensi

Uji Kompetensi merupakan kegiatan evaluasi keahliaan yang dimiliki oleh

seseorang untuk mencapai standar tertentu agar dapat dinyatakan kompeten atau

(26)

53

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BSNP agar kompetensi berlaku secara nasional. Materi uji kompetensi merupakan

materi yang mendukung terhadap pelaksanaan uji kompetensi bagi para peserta

didik di SMK yang dikelompokkan dalam tiga paket, yaitu Paket I, II, dan III.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data dari variabel-variabel

yang diteliti. Sugiyono (2010:148) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian

adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi,

pedoman wawancara, dan angket (kuesioner).

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat

dipakai sebagai bukti atau keterangan. Dokumentasi berasal dari kata dokumen,

yang berarti barang-barang tertulis. Arikunto (2006:135) mengatakan bahwa “Saat

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian

dan sebagainya yang mendukung proses penelitian”.

Dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya pengumpulan

data dokumen kurikulum disetiap jenjang pendidikan pada bidang keahliaan

teknik kendaraan ringan. Materi pembelajaran pada MKK otomotif yakni materi

kelistrikan otomotif I dan II, chassis otomotif, dan power train otomotif di DPTM

dan materi pembelajaran pada materi paket keahlian yakni materi kompetensi

keahlian teknik kendaraan ringan di SMK. Materi uji kompetensi dari BSNP

yang digunakan pada Ujian Kompetensi Kejuruan Tahun 2013/2014 bidang

keahliaan teknik kendaraan ringan.

2. Lembar Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab untuk memperoleh informasi.

Arikunto (2006:155) mengatakan bahwa “Wawancara adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.

Wawancara dilakukan antara lain untuk membuat suatu kontruksi informasi

(27)

54

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

untuk memproyeksi hal-hal yang telah berlalu dan harapan yang mungkin akan

terjadi dimasa mendatang.

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini, ditujukan untuk melakukan

studi pendahuluan dan konfirmasi terhadap data/dokumen yang diambil.

Wawancara dilakukan pada pihak-pihak terkait, pihak dari DPTM melibatkan

dosen mata kuliah. Pihak dari SMK melibatkan guru mata pelajaran dan wakil

kepala sekolah bidang kurikulum.

3. Angket (Kuesioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data melalui pertanyaan-pertanyaan

tertulis. Sebagaimana yang telah dikemukakan Mardalis (2003:67) yang

mengartikan “Angket adalah pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau

sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi

yang diperlukan oleh peneliti”. Angket pada umumnya dibedakan menjadi angket

terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberikan

kebebasan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan pendapatnya sendiri.

Angket tertutup adalah angket yang sudah dilengkapi dengan jawaban sehingga

responden tinggal memilih jawaban yang ada. Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket terbuka dan tertutup, digunakan untuk mendapatkan

data mengenai tingkat relevansi materi kopetensi keahlian otomotif di DPTM UPI

dengan SMK serta BSNP, dan untuk mendapatkan validasi materi pembelajaran.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk dapat dianalisa

dengan teknik pengumpulan data yang relevan. Banyak teknik untuk

mengumpulkan data yang diperlukan, masing-masing cara mempunyai tujuan

tertentu yang ingin dicapai dengan meninjau bahwa pada setiap teknik

pengumpulan data memiliki keunggulan dan keterbatasan. Sebagaimna

diungkapkan Arikunto (2006:232) bahwa “Mengumpulkan data merupakan

(28)

55

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

observasi, kuesioner, dan sebagainya”. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, wawancara, dan angket.

1. Teknik Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat

hubungannya dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan

sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Teknik

dokumentasi menurut Sugiyono (2010:239) menerangkan bahwa “Teknik

dokumentasi merupakan cara memperoleh data dari sumber informasi dalam

bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari sesorang”. Studi

dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengunduh di website UPI

dan SMKN 8 Bandung. Berkaitan dengan kurikulum, silabus mata pelajaran dan

materi pembelajaran yang digunakan di DPTM dan di SMK. Dokumen silabus

yang didapat dari website UPI dan bidang kurikulum SMKN 8 Bandung

kemudian dirinci kedalam bentuk angket yang berisi cakupan materi setiap mata

kuliah ataupun mata pelajaran.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik

wawancara terstruktur untuk melakukan studi pendahuluan penelitian, yaitu

mengkonfirmasi tentang ada pemetaan materi antara sekolah dengan DPTM UPI,

maupun dengan UKK BSNP. Wawancara tidak terstruktur dilakukan pada saat

melakukan validasi cakupan materi kepada Dosen maupun Guru pengampu mata

kuliah/mata pelajaran yang menjadi subjek penelitian.

3. Teknik Angket

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket pada penelitian ini

dilakukan dengan cara peneliti merancang angket yang berbentuk tabel untuk

ditanggapi oleh responden. Penggunaan angket pada penelitian ini karena

responden memiliki waktu lebih banyak untuk memberikan jawaban secara

tertulis, sehingga mempermudah peneliti dalam mengelola data yang telah

ditanggapi. Angket yang digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen

(29)

56

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, dan untuk mendapatkan data relevansi materi pembelajaran yang

ada di DPTM UPI, SMK Negeri 8 Bandung dan Uji Kompetensi BSNP. Saat

melakukan validasi cakupan materi pembelajaran penulis mengalami hambatan

pada dua mata kuliah, yaitu mata kuliah Motor Bensin dan Motor Diesel, sehingga

dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan relevansi pada mata kuliah

Kelistrikan Otomotif I dan II, Chassis Otomotif dan Power Train Otomotif.

Empat mata kuliah yang digunakan dalam penelitian ini menurut penulis dapat

mewakili dari enam mata kuliah yang dapat dikategorikan kedalam Kompetensi

Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah kegiatan menguraikan data agar dapat disajikan

sebagai informasi yang mudah untuk dipahami. Pengertian lebih mendalam

diungkapkan Sugiyono (2010:335) bahwa Teknik analisis data merupakan suatu

proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil teknik pengumpulan data dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori yang telah dibuat, menjabarkan ke dalam unit-unit secara terperinci,

melakukan sintesa, meyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Teknik analisis data pada penelitian ini dapat dikatakan sebagai tahapan

dalam mengolah data hasil penelitian ke dalam bentuk tabel (dilampirkan) yang

kemudian dijelaskan secara deskriptif, sehingga memiliki makna dan dapat

dipahami. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan catatan dan

temuan dilapangan berupa arsip dokumen, angket, dan hasil wawancara dengan

responden.

1. Memaparkan Data ke dalam Bentuk Tabel

Data yang telah diperoleh dari kegiatan pengumpulan data akan disajikan

dalam bentuk tabel (tabel 3.1). Sebagai contoh pengisisan ke dalam tabel dengan

mencantumkan sejumlah materi MKK Otomotif pada kolom kedua. Pada kolom

(30)

57

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kolom keempat diisi dengan materi mata pelajaran kompetensi keahlian teknik

kendaraan ringan (MP Kompetensi Keahlian TKR). Baris kedua dari bawah diisi

dengan jumlah materi mata kuliah keahlian otomotif yang relevan, dan baris

paling bawah diisi dengan jumlah materi mata pelajaran kompetensi keahlian

teknik kendaraan ringan yang terpenuhi, pemaparan data dalam bentuk tabel,

ditampilkan pada lampiran.

Tabel 3.1

Relevansi antara Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi Mata Pelajaran keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Materi Mata Pelajaran Materi Mata Kuliah

Keahlian Otomotif yang Relevan

Materi Mata Kuliah

No Materi MKK Otomotif Materi MP Kompetensi

Keahlian TKR

1 ... ... 1...

2 ... ... 2...

Jumlah Materi MKK Otomotif yang Relevan ...

Jumlah Materi MP Kompetensi Keahlian TKR

yang Terpenuhi ...

2. Memvisualisasikan Data Keterpenuhan Materi

Data relevansi yang telah diperoleh baik antara materi kuliah keahlian

otomotif dengan materi pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan

maupun dengan materi UKK dapat dilihat keterpenuhannya dalam bentuk

(31)

58

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Grafik Relevansi Materi Pembelajaran

3. Menafsirkan Hasil Pengolahan Data yang Terdapat pada Tabel

Tahap ini, peneliti menafsirkan data yang terdapat pada tabel 3.1, sehingga

tabel lebih mudah untuk dipahami. Penafsiran dari data tabel yang dilakukan

peneliti berupa mendeskripsikan materi mata kuliah keahlian otomotif baik yang

tidak relevan, maupun yang tidak terpenuhi.

4. Memetakan Materi

Peneliti melakukan pemetaan materi dari setiap materi mata kuliah keahlian

otomotif dan materi pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan

dengan materi uji kompetensi. Pemetaan tersebut akan memberikan informasi

mengenai keterkaitan seluruh materi mata kuliah keahlian otomotif terhadap

materi yang dibutuhkan pada materi mata pelajaran kompetensi keahlian teknik

kendaraan ringan dan materi yang mendukung pencapaian kompetensi peserta

didik pada uji kompetensi. Hasilnya akan diketahui secara jelas antara materi yang

relevan dan materi yang tidak relevan.

5. Pembahasan Hasil Penelitian

0

(32)

59

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pembahasan hasil peneliltian merupakan jawaban terhadap rumusan masalah

penelitian. Jawaban tersebut diperoleh melalui hasil mengaitkan antara data hasil

penelitian dengan kajian pustaka. Pembahasaan hasil penelitian disampaikan

(33)

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 78

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian pemaparan data dan pembahasan, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Sebanyak 79 materi dari 102 materi MKK Otomotif DPTM UPI yang

direlevansikan (kelistrikan Otomotif I dan II, Power Train Otomotif, dan

Chassis Otomotif) telah relevan eksternal dengan materi MP Kompetensi

Keahlian TKR SMK Negeri 8 Bandung, dan materi MP Kompetensi Keahlian

TKR terpenuhi seluruhnya (173 dari 173 materi) oleh materi MKK Otomotif.

2. Sebanyak 41 materi dari 102 materi MKK Otomotif DPTM UPI yang

direlevansikan (kelistrikan Otomotif I dan II, Power Train Otomotif, dan

Chassis Otomotif) telah relevan eksternal dengan materi UKK TKR BSNP

yang direlevansikan, dan materi UKK TKR BSNP yang direlevansikan

terpenuhi seluruhnya (150 dari 150 materi) oleh materi MKK Otomotif

DPTM UPI.

3. Sebanyak 101 materi dari 200 materi MP Kompetensi Keahlian TKR SMK

Negeri 8 Bandung relevan dengan materi UKK TKR BSNP, dan materi UKK

TKR BSNP belum seluruhnya terpenuhi, oleh materi MP Kompetensi

Keahlian TKR SMK Negeri 8 Bandung (yaitu 10 materi dari 150 materi).

4. Berdasarkan pendeskripsian relevansi antara materi MKK Otomotif, MP

Kompetensi Keahlian TKR dan Standar UKK TKR BSNP, dihasilkan

pemetaan sekuen antara ketiga materi tersebut, sehingga memudahkan

pembacaan dan penafsiran dari hasil penelitian pada materi yang telah

diajarkan pada peserta didik maupun pada mahasiswa, disamping itu guru

pengampu MP Kompetensi Keahlian TKR SMK Negeri 8 Bandung maupun

dosen pengampu MKK Otomotif (kelistrikan Otomotif I dan II, Power Train

(34)

79

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pemetaan pada materi yang telah diajarkannya, sehingga bisa menjadi acuan

dalam penyampaian materi yang akan diberikan.

B. SARAN

1. Bagi DPTM UPI

Pemetaan relevansi materi MKK Otomotif (kelistrikan Otomotif I dan II,

Power Train Otomotif, dan Chassis Otomotif) dengan materi MP Kompetensi

Keahlian TKR dan materi UKK TKR BSNP ini diharapkan dapat menjadi

pertimbangan dalam proses pemberian materi agar lebih efektif dan efisien

sebagai pembekalan kepada mahasiswa, seperti materi EFI, GDI, dan EMS

yang juga telah dipelajari di SMK, maka perlu untuk memberikan

materi-materi tersebut lebih luas dan mendalam.

2. Bagi SMK

Pemetaan relevansi materi MP Kompetensi Keahlian TKR dan materi UKK

TKR BSNP diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan

kurikulum, yaitu dengan memasukkan materi Overhoul Engine Bensin EFI

pada materi MP Engine.

3. Bagi Mahasiswa dan Siswa SMK Program Kompetensi Keahlian TKR

Pemetaan materi pembelajaran khususnya mencakup keahlian TKR ini

diharapkan dapat menjadi acuan baik bagi mahasiswa dalam merencanakan

perkuliahan dan penguasaan materi pembelajaran yang diperlukan untuk

bekal melaksanakan tugas sebagai pendidik di sekolah seperti materi EFI,

GDI, dan EMS, maupun bagi siswa untuk lebih semangat dalam mempelajari

kompetensi yang diwajibkan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memacu untuk melakukan penelitian

lebih lanjut, penelitian yang meneliti tentang implementasi ketercapaian

materi Keahlian Otomotif yang ada di perkuliahan maupun materi

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di sekolah dengan

(35)

80

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. dan Jabar,C.S.A, (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dakir. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, O. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2007). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Idi, A. (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Laoli, Feriaman. (2010). Bab II Kajian Teoritis [Online]. Tersedia di: respository.usu.ac.id/bitstream123456789/17855/4/chapter%20II.pdf Diakses 12 Desember 2014.

Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

(36)

81

Agung Novianto, 2015

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Nasution, S. dan Thomas, M. (1995). Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi,

Disertasi, Makalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. [Online]. Tersedia: http://luk.staff.ugm. ac.id/atur/Permen08-2009.pdf.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/lampiran-permen-no-16-tahun-2007.pdf.

Pusat Bahasa Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Reksoatmodjo, T. N. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi

Kejuruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Ruhimat, T., dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Samsudi, (2004). Pengembangan Model Sinkronisasi Kurikulum Berbasis

Kompetensiproduktif SMK Bidang Rekayasa. Laporan penelitian Hibah

bersaing XII, Lembaga Penelitian UNNES, Semarang.

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

SMK Negeri 8 Bandung. (2014). Kurikulum 2013 SMK Negeri 8 Bandung, Paket

Keahlian: Teknik Kendaraan ringan. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Subijanto. (2000). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Uji Kompetensi Salah Satu

Keunggulan Program Sistem Ganda. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Pendidikan Nasional.

Suciptoardi.(2011). Evaluasi Program Malcolm Provus – Dem (Discrepancy Evaluation Model) [Online]. Diakses darihttps://suciptoardi.word- press.com/2011/01/03/evaluasi-program-malcolm-provus-dem-discrepancy-evaluation-model.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.1 Relevansi antara Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi
GRAFIK KETRPENUHAN DAN RELEVANSI MATERI MKK OTOMOTIF

Referensi

Dokumen terkait

IEBleots - lurenruRrouRl CourrneNcE oF EoucRrolr, ResrRRcn Rruo luttovRlox. This is to certify

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pasar sasaran warnet MAXIMA, TOM’Z, DENET, dan SMILE terdiri dari dua kelompok konsumen berbeda yang tidak memiliki kesamaan persepsi,

Metode analisis yang digunakan adalah Fishbein Analysis , data yang diperoleh diuji menggunakan analisis Fishbein untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut jasa

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami Pokja I pada Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kampar mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Klarifikasi dan

Metode analisis yang digunakan adalah Fishbein Analysis , data yang diperoleh diuji menggunakan analisis Fishbein untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut jasa yang

Mata kuliah ini terdiri 1 sks teori dan 2 sks praktek yang membahas tentang proses kimia bahan tekstil (kain) dari proses persiapan penyempurnaan, pewarnaan

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami POKJA.II Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Klarifikasi

Jika lembaga pendidikan kejuruan dikelola dengan manajemen yang professional dalam membangun sistem manajemen mutu sesuai standar yang diakui secara internasional