RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, DAN POWER TRAIN) DENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI
TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin pada Kelompok Bidang Keahlian Otomotif
oleh
AGUNG NOVIANTO NIM 0800351
DEPERTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIDKAN INDONESIA
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH
KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN,
CHASIS, DAN POWER TRAIN) DENGAN
MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI
KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK TEKNOLOGI TERHADAP MATERI UJI
KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP
Oleh Agung Novianto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Agung Novianto 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
i
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF DENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI STANDAR BSNP
DPTM FPTK UPI sebagai lembaga yang bertugas menyiapkan tenaga pendidik untuk sekolah khususnya SMK, sudah seharusnya memahami kondisi dan perkembangan yang ada di SMK, salah satu caranya adalah dengan membuat pemetaan materi pembelajaran pada kompetensi yang sama, seperti materi kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan (TKR) yang ada di SMK dengan materi mata kuliah keahlian (MKK) otomotif yang sama-sama mempelajari teknologi kendaraan ringan, namun selama ini belum dilakukan pemetaan materi dan relevansinya. Dunia SMK yang dihadapkan dengan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) sebagai syarat kelulusan khususnya pada Kompetensi Keahlian TKR menjadikan mahasiswa pun semestinya mampu melaksanakan hal yang sama, sebagai tolak ukur kompetensi yang dimiliki pada bidang keahlian tertentu, meskipun sejauh ini sebagian besar mahasiswa DPTM UPI belum melakukannya. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan deskripsi relevansi materi, dan pemetaan sekuen dari materi keahlian TKR yang ada di SMK, Keahlian Otomotif yang ada di Perkuliahan, dan UKK TKR. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi dengan model descrepancy. Relevansi materi antara MKK Otomotif, Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR serata UKK TKR dan pemetaan materi diperoleh melalui hasil penelitian yang kemudian dipaparkan dan dibahas. Hasil dari penelitian ini adalah Materi MKK Otomotif telah Relevan dan Memenuhi Keseluruhan (173) Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR di SMK, dan (130) materi UKK TKR I, II, dan III, sedangakan materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR SMK telah memenuhi materi UKK paket I dan II, namun belum memenuhi materi UKK TKR paket III (10 materi yang belum terpenuhi).
ii
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
RELEVANCE OF THE SUBJECT MATTER OF EXPERTISE WITH AUTOMOTIVE ENGINEERING SKILLS COMPETENCE SUBJECT VEHICLES LIGHT OF COMPETENCY STANDARDS TEST MATERIALS
BSNP
DPTM FPTK UPI as an institution in charge of preparing teachers for vocational
schools in particular, should understand the conditions and developments in vocational school, one way is to create a mapping learning materials at the same competence , such as materials engineering competence light vehicles (TKR) in vocational skills with course materials (MKK) automotive equally studying light vehicle technology, but has not done mapping of matter and relevance. In vocational faced with Skills Competency Test (UKK) as a graduation requirement, especially in the Skill Competency TKR make any student should be able to carry out the same thing, as a measure of their competence in specific areas of expertise , although so far most of the students have not done DPTM
UPI. This study was conducted to produce a description of the relevance of the
material, and the mapping of sequences of material TKR existing expertise in vocational , Automotive Expertise in Class , and UKK TKR. The method used is the evaluation of the models descrepancy. The relevance of the material between MKK Automotive, Subjects Competency serata UKK TKR TKR and mapping of material obtained through the research are then presented and discussed. Relevant material has MKK Automotive and Meets Overall (173) Subject Matter Competency TKR in vocational, and (130) UKK material TKR I, II, and III, while the material Subjects Vocational Skills Competency TKR has met UKK material package I and II, but does not meet the UKK material TKR package III
(10 material that has not been met).
Keywords: Relevance, fulfillment, Mapping Material, Light Vehicle Technical
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
3. Komponen-Komponen Kurikulum... 14
4. Keterkaitan antara Kurikulum dan Pembelajaran... 19
5. Pengembangan Kurikulum ... 19
6. Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 20
7. Prinsip Pengembangan Kurikulum UPI ... 23
B. Kurikulum Perguruan Tinggi ... 30
C. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 33
D. Uji Kompetensi ... 36
E. Konsep Relevansi ... 38
F. Model-Model Evaluasi ... 40
1. Model CIPP (Context, input, process,product) ... 41
2. Model Kesenjangan (Discrepancy model) ... 41
3. Model Evaluasi Formatif... 42
vii
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
5. Model Pengukuran ... 43
6. Model Persesuaian... 44
7. Model Evaluasi Sistem Pendidikan... 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 47
B. Desain Penelitian ... 47
C. Metode Penelitian yang Digunakan ... 48
D. Paradigma Penelitian ... 49
E. Definisi Operasional ... 50
1. Relevansi ... 50
2. Mata Kuliah Keahlian Otomotif (MKK Otomotif)... 51
3. Mata Pelajaran Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ... 52
4. Materi Uji Kompetensi... 52
F. Instrumen Penelitian ... 52
G. Teknik Pengumpulan Data ... 54
H. Teknik Analisis Data ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data... 59
1. Pemaparan Data Relevansi ... 59
2. Pemetaan Sekuen Materi ... 71
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 78
B. Saran... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
viii
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal.
2.1. Kelompok Mata Kuliah Keahlian pada Konsentrasi Teknik Otomotif.. 31
2.2. Mata Pelajran Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ... 35
3.1. Relevansi Antara Materi Mata Kuliah Teknik Kendaraan Ringan
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
2.1. Hubungan Komponen Kurikulum ... 15
2.2. Kerangka Utuh Pendidikan Profesional Guru ... 24
3.1. Paradigma Penelitian ... 50
3.2. Grafik Relevansi Materi Pembelajaran ... 57
4.1. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR.... 60
4.2. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi UKK Paket I TKR BSNP... . 63
4.3. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi UKK Paket II TKR BSNP ... . 64
4.4. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi UKK Paket III TKR BSNP ... . 66
4.5. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR dengan Materi UKK Paket I TKR BSNP ... . 67
4.6. Grafik Keterpenuhan dan Relevansi Materi Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian TKR dengan Materi UKK Paket II TKR BSNP ... . 69
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal.
1. a. Tabel Relevansi ... 83
b. Pemetaan Sekuen Materi ... 119
2. a. Materi MKK DPTM UPI ( Kelistrikan Otomotif I Dan II, Chassis Otomotif, Dan Power Train Otomotif) ... 122
b. Materi MP Kompetensi Keahliah Teknik Kendaraan Ringan SMK ... 133
c. Materi UKK BSNP Teknik Kendaraan Ringan ... 145
d. Silabus MK Kontrol Elektronik Otomotif... 154
e. Daftar Materi MK Motor Bensin Otomotif ... 156
3. a. Angket ... 157
b. Lembar Wawancara... 175
4. a. Surat Penelitian... 177
b. Berita Acara Seminar I dan II ... 178
c. Surat Tugas Pembimbing ... 180
1
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) memiliki visi dan misi, salah satu misi-nya adalah
“Menyelenggarakan pendidikan dalam lingkup Pendidikan Teknik Mesin untuk menyiapkan tenaga pendidik, profesional, yang berdaya saing global”
(Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI). Ini berarti DPTM harus
mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta
kehidupan global guna menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Lulusan berkualitas yang dimaksud adalah lulusan yang memiliki kompetensi
untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di sekolah, dengan standar yang baik.
Dalam hal ini sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK),
karena DPTM dikhususkan untuk menyiapkan tenaga pendidik SMK. Standar
yang baik yang dimaksud adalah standar yang telah ditetapkan oleh Mendiknas,
yang tercantum dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 16 tahun 2007, tentang
standar kualifikasi akademik dan kompetensi profesional tenaga pendidik/guru.
Diantaranya mencakup:
1. Penguasaan terhadap materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
3. Pemahaman standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. 4. Pemahaman kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 5. Pemahaman tujuan pembelajaran yang diampu.
6. Pengembangan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 7. Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
8. Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
9. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
2
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
11.Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. 12.Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan. 13.Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
14.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
15.Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
16. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
Dilihat dari poin-poin kompetensi profesional tenaga pendidik di atas, maka
lulusan DPTM juga harus dapat memahami perkembangan kondisi di SMK.
Perkembangan kondisi dan kebutuhan di SMK, secara garis besar dapat dilihat
dari kurikulum yang digunakan. Kurikulum memperlihatkan
kompetensi-kompetensi apa saja yang akan diberikan kepada peserta didik dan berarti harus
dikuasai oleh tenaga pendidik.
DPTM sebagai lembaga yang menyiapkan tenaga pendidik SMK, harus
membekali peserta didiknya, minimal sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
oleh SMK, baik dari segi kompetensi keahlian maupun dari kompetensi
kependidikannya. Kompetensi keahlian yang dimaksud adalah
kompetensi-kompetensi dibidang keteknikan (misal bidang otomotif ada kompetensi-kompetensi keahlian
teknik kendaraan ringan), minimal harus sesuai dengan kompetensi yang
digunakan di SMK.
Pembekalan peserta didik DPTM dengan kompetensi-kompetensi keahlian
yang digunakan di SMK dapat dilakukan dengan cara merujuk pada kurikulum
SMK, saat melakukan pengembangan kurikulum di DPTM. Merujuk kurikulum
yang dimaksud bukan menyamakan semua tanpa ada pengembangan, namun
merujuk yang dimaksud adalah, hanya sebagai patokan minimal kompetensi yang
harus ada di dalam kurikulum DPTM.
Kurikulum menurut Nasution (2003:18) memiliki empat komponen utama,
yaitu tujuan, isi/materi, proses, dan evaluasi. Pembekalan yang diberikan kepada
peserta didik DTPM dengan kompetensi-kompetensi keahlian yang sesuai dengan
3
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Isi/materi pembelajaran di kurikulum DPTM minimal harus mencakup isi/materi
pembelajaran di kurikulum yang digunakan SMK.
Pengembangan kurikulum DPTM khususnya komponen isi/materi
pembelajaran, harus merujuk pada isi/materi pembelajaran di kurikulum SMK,
agar kompetensi keahlian yang dimiliki peserta didik DPTM mencakup
kompetensi keahlian yang ada di SMK. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip
pengembangan kurikulum UPI, yaitu prinsip Koherensi antar konten kurikulum,
yang tercantum dalam Buku I Rambu-Rambu Pengembangan Kurikulum UPI
tahun 2013.
Koherensi mengandung arti keterpaduan (unity), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitan diantara kelompok mata kuliah bidang studi...
Selain koherensi internal, kurikulum untuk program studi/jurusan kependidikan harus memperhatikan pula keterkaitan kontennya baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten mata kuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di sekolah laboratorium sebagai
teaching school dan sekolah mitra (school partner) sehingga terbangun
keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di sekolah (university-school curriculum linkage).
Berdasarkan prinsip koherensi di atas, seharusnya memang terbangun
keterkaitan kurikulum antara kurikulum bidang studi (DPTM) dengan kebutuhan
pembelajaran di sekolah (SMK). Relevansi isi/materi pembelajaran kurikulum
DPTM dengan isi/materi pembelajaran SMK, dapat terlihat dengan adanya
pemetaan sekuen isi/materi pembelajaran antara DPTM dengan SMK.
Kenyataan di lapangan, pemetaan sekuen isi/materi pembelajaran antara
DPTM dengan SMK belum ada, khususnya antara materi mata kuliah keahlian
konsentrasi otomotif di DPTM dengan materi mata pelajaran keahlian teknik
kendaraan ringan di SMK. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Wakasek Bidang
Kurikulum SMKN 8 Bandung, 5 Juni 2014, yaitu “Kesesuaian materi kurikulum
SMK dan Uji Kompetensi disesuaikan dan materi kurikulum SMK dengan UPI
tidak tahu”.
Pernyataan Wakasek Bidang Kurikulum SMKN 8 Bandung di atas,
4
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DPTM dengan SMK, khususnya materi mata kuliah keahlian otomotif dengan
materi mata pelajaran keahlian teknik kendaraan ringan. Hal ini sangat
memungkinkan bahwa, isi/materi pembelajaran di DPTM belum mencakup
sepenuhnya isi/materi pembelajaran di SMK. Dapat dikatakan juga bahwa
pembekalan yang dilakukan DPTM kepada peserta didiknya untuk menjadi tenaga
pendidik yang profesional, belum sepenuhnya dapat diwujudkan, karena belum
diketahui apakah isi/materi yang di DPTM, telah memenuhi keseluruhan
isi/materi SMK atau belum.
Menyiapkan tenaga pendidik yang profesional tidak cukup hanya dengan
memberikan bekal materi yang mencakup keseluruhan materi yang ada di SMK
(khususnya materi keahlian otomotif), namun juga harus di uji dengan standar uji
keahlian yang ada, yaitu standar uji kompetensi yang di keluarkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar uji kompetensi BSNP adalah
standar uji yang digunakan untuk menilai kemampuan/kompetensi, yang dimiliki
oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang digelutinya, dan dikeluarkan oleh
BSNP.
Pelaksanaan uji kompetensi ini juga dapat dijadikan standar, apakah peserta
didik sudah kompeten pada bidangnya atau belum (khususnya kompetensi
keahlian kendaraan ringan). Peserta didik yang lulus dari uji kompetensi baru
dapat dikatakan bahwa peserta didik tersebut kompeten dibidang keahliannya.
Kenyataan di lapangan bahwa, sebagian besar peserta didik DPTM belum
melaksanakan uji kompetensi, sehingga DPTM belum sepenuhnya mampu
menyiapkan tenaga pendidik yang profesional. Hambatan terbesar peserta didik
tidak melaksanakan uji kompetensi adalah besarnya biaya yang dibutuhkan,
namun secara cakupan materi hal ini dapat diminimalkan, dengan melihat
relevansi antara materi pembelajaran di DPTM dengan materi yang digunakan
dalam uji kompetensi, namun DPTM belum pernah membuat pemetaan materi,
antara materi DPTM dengan materi uji kompetensi, sehingga belum dapat
diketahui apakah materi di DPTM sudah relevan dengan materi yang digunakan
5
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan permasalahan di atas, yaitu belum adanya pemetaan sekuen
materi yang dilakukan DPTM dengan SMK dan materi uji kompetensi serta
sebagian besar peserta didik DPTM (mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin) belum
melakukan uji kompetensi, penulis terdorong untuk melakukan suatu penelitian
dengan judul “Relevansi Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif (Kelistrikan,
Chassis, dan Power Train) dengan Materi Mata Pelajaran Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Teknologi terhadap Materi Uji Kompetensi Keahlian Standar BSNP”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:
1. Belum pernah dilakukan pemetaan materi keahlian otomotif antara DPTM
UPI dengan SMK dan BSNP.
2. Masih terdapat kemungkinan adanya kesenjangan materi antara DPTM UPI
dengan SMK dan BSNP
3. Umumnya mahasiswa teknik mesin otomotif belum melakukan uji
kompetensi (uji kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan).
C. Pembatasan Masalah
Memperhatikan masalah yang ada di identifikasi masalah yang masih luas,
maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah, agar masalah yang
diteliti tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ditentukan. Batasan
masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Materi mata kuliah yang diteliti adalah kelompok materi mata kuliah keahlian
otomotif, yaitu mata kuliah Kelistrikan Otomotif I, Kelistrikan Otomotif II,
Chassis Otomotif, dan Power Train Otomotif.
2. Materi mata pelajaran yang diteliti adalah kelompok materi mata pelajaran
kompetensi keahlian (C3) teknik kendaraan ringan, yaitu pemeliharaan engine
kendaraan ringan, Pemeliharaan Chassis dan Pemindah Tenaga, serta
6
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3. Materi Uji Kompetensi Keahlian yang digunakan adalah materi Uji
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan tahun ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan dalam tiga pertanyaan
dibawah ini:
1. Apakah materi mata kuliah keahlian otomotif DPTM FPTK UPI (Kelistrikan,
Chassis, dan Power Train) relevan dengan materi mata pelajaran kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan di SMKN 8 Bandung.
2. Apakah materi mata kuliah keahlian otomotif DPTM FPTK UPI (Kelistrikan,
Chassis, dan Power Train) relevan dengan materi UKK teknik kendaraan
ringan standar BSNP.
3. Apakah materi mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan
di SMKN 8 Bandung relevan dengan materi UKK teknik kendaraan ringan
standar BSNP.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini terbagi dalam dua kategori, yakni tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
relevansi materi mata kuliah keahlian otomotif DPTM FPTK UPI dan materi
pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMKN 8 Bandung dengan
materi UKK teknik kendaraan ringan standar BSNP, sedangkan tujuan khususnya
adalah:
1. Menghasilkan deskripsi relevansi dari materi mata kuliah keahlian otomotif
(Kelistrikan, Chassis, dan Power Train) dengan materi mata pelajaran
kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan.
2. Menghasilkan deskripsi relevansi dari materi mata kuliah keahlian otomotif
(Kelistrikan, Chassis, dan Power Train) dengan materi UKK teknik
kendaraan ringan Paket I, II, dan III.
3. Menghasilkan deskripsi relevansi dari materi mata pelajaran kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan dengan materi UKK teknik kendaraan
7
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
4. Menghasilkan pemetaan sekuen materi mata kuliah keahlian otomotif
(Kelistrikan, Chassis, dan Power Train) dengan materi mata pelajaran
kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan terhadap materi UKK teknik
kendaraan ringan Paket I, II, dan III.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:
1. Bagi guru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan, hasil penelitian
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyampaian materi ajar
sehingga dapat mendukung pada materi UKK dan terlaksananya
pembelajaran yang optimal.
2. Bagi kelompok dosen pengampu mata kuliah keahlian otomotif, hasil
penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyampaian
materi kuliah.
3. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini diharapkan pembelajaran pada mata
pelajaran keahlian teknik kendaraan ringan memberikan keterampilan yang
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhan dunia industri dan menunjang pada
pelaksanaan UKK.
4. Bagi sekolah, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi penyusunan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran
dan penyediaan alat praktik yang sesuai dengan tuntutan kompetensi
keahlaian.
5. Bagi DPTM FPTK UPI, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
memberikan masukan dalam penyusunan kurikulum bidang keahlian,
peningkatan kualitas pembelajaran dan penyediaan alat praktik yang sesuai
dengan tuntutan pihak yang berkaitan (Steakholder).
G. Struktur Organisasi Penelitian
Struktur organisasi penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN; Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah,rumusan masalah, tujuan dan manfaat
8
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB II KAJIAN PUSTAKA; Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori umum yang
dipakai pada pembahasan dan analisis masalah. Teori diambil dari literatur yang
berkaitan dengan pembahasan masalah, internet, pembahasan mengenai teori yang
mendasari prinsip relevansi dalam kurikulum.
BAB III METODE PENELITIAN; Bab ini berisi perangkat atau instrumen yang
digunakan dan metode yang dapat digunakan dalam penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA; Bab ini berisi hasil
perhitungan dan data yang dikumpulkan dari proses penelitian dan analisis hasil
penelitian.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN; Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 47
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada dua instansi, pertama di Universitas
Pendidikan Indonesia pada Depertemen Pendidikan Teknik Mesin konsentrasi
Teknik Otomotif. Berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung. Instansi
kedua adalah SMK Teknologi dan Rekayasa yang diwakili oleh SMKN 8
Bandung Program Keahliaan Teknik Kendaraan Ringan. Berlokasi di Jalan
Kliningan No.31 Kota Bandung. Pemilihan kedua instansi karena memiliki
kegiatan pembelajaran dibidang kejuruan yang saling berkaitan satu sama lain
yang mendukung kegiatan penelitian, serta SMKN 8 Bandung merupakan salah
satu sekolah mitra bagi DPTM UPI. Subjek penelitian yang digunakan adalah
materi MKK program studi teknik mesin konsentrasi otomotif yakni materi mata
kuliah kelistrikan otomotif I dan II, chassis otomotif, dan power train otomotif di
DPTM dan materi mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan pada materi Mata
Pelajaran Kompetensi Keahlian di SMK. Standar uji kompetensi dapat diuraikan
melalaui materi yang diujikan yakni menggunakan materi uji kompetensi dari
BSNP Tahun Pelajaran 2013/2014. Uji kompetensi yang dilakukan berkaitan
dengan pemahaman dan ketrampilan terhadap perawatan dan perbaikan kendaraan
ringan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana atau tahapan dalam penelitian yang
akan dilakukan. Arikunto (2006: 22) mengemukakan bahwa “Desain penelitian
merupakan tahapan yang meliputi pemilihan masalah, studi pendahuluan,
perumusan masalah, pemilihan pendekatan, dan sumber data”. Pemilihan masalah
merupakan tahapan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi untuk diperoleh
kemungkinan penyelesaiannya. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui
apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Perumusan
48
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
yang ingin dicapai. Pemilihan pendekatan dilakukan untuk mengetahui cara yang
dapat digunakan untuk memperoleh targetan yang ingin dicapai. Tahapan
penelitian yang dilakukan oleh penliti adalah sebagai berikut:
1. Tahap penyusunan desain, yaitu merumuskan standar dalam hal ini
standar yang dipakai dalam penelitian ini yakni UKK BSNP Teknik
Kendaraan Ringan yang terdiri dari Paket I, II, dan III.
2. Tahap penetapan kelengkapan program, yaitu mengumpulkan data yaitu
silabus mata kuliah maupun silabus mata pelajaran kompetensi keahlian
teknik kendaraan ringan. Kemudian di validasi kepada Dosen ataupun
kepada Guru pengampu.
3. Tahap proses (process), dalam tahap ketiga dari evaluasi kesenjangan ini
adalah mengadakan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud yaitu melakukan
penelitian kepada Dosen pengampu dan Guru pengampu tentang materi
mana saja yang relevan dan tidak relevan derngan menggunakan
instrumen penelitian berupa angket.
4. Tahap pengukuran tujuan (product), yakni tahap mengadakan analisis
data. Dalam tahap analisis data ini penulis mengolah data dan
menyajikannya dengan pemetaan sekuen.
5. Tahap Pembandingan (Programe Comparison). Pada tahap ini dapat
dilihat materi yang relevan dan tidak relevan dari masing-masing subjek
penelitian.
C. Metode Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai tujuan penelitian
yang diinginkan. Sukmadinata (2011:5) mengungkapkan bahwa “Metode
penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan
secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Secara lugas
metode penelitian merupakan cara untuk memahami objek yang diteliti melalui
proses pengumpulan dan analisis data untuk memperoleh data yang valid, guna
49
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
ini adalah untuk mengetahui tingkat relevansi materi mata kuliah keahlian
otomotif DPTM FPTK UPI dengan materi mata pelajaran kompetensi keahlian
teknik kendaraan ringan SMKN 8 Bandung, serta dengan materi UKK teknik
kendaraan ringan BSNP.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode evaluasi dengan
model discrepancy. Metode evaluasi menurut Tyler (Arikunto, 2008: 5) adalah
proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan.
Tujuan pendidikan yang dikaitkan dalam penelitian ini adalah tujuan pendidikan
di DPTM UPI, yaitu menyiapkan tenaga pendidik yang profesional, untuk
mencapai tujuan tersebut perlu dilihat apakah alat yang digunakan telah sesuai
untuk mencapai tujuan atau belum.
Alat yang digunakan salah satunya adalah kurikulum, dan kurikulum
memiliki komponen-komponen, yang berarti bahwa setiap komponen harus
dilihat kesesuaiannya untuk mencapai tujuan DPTM (yaitu menyiapkan tenaga
pendidik profesional guna memenuhi kebutuhan SMK). Salah satu komponennya
adalah materi pembelajaran, maka perlu dilihat apakah materi pembelajaran yang
digunakan sudah sesuai/relevan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan atau
belum. Kesesuaian komponen materi pembelajaran dari kurikulum untuk
mencapai tujuan DPTM, dapat dilihat dengan melihat tingkat kesenjangan antara
materi pembelajaran DPTM dengan materi pembelajaran SMK dan materi UKK,
yaitu dengan menggunakan metode evaluasi model discrepancy. Model
kesenjangan/discrepancy menurut (Arikunto dan Jabar 2008:58) “merupakan
model yang luwes karena dapat, dan bahkan harus digunakan pada semua jenis
evaluasi”.
D. Paradigma Penelitian
Sugiyono (2010:66), “Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
50
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian ini, yang akan dilihat pola hubungannya adalah materi mata
kuliah keahlian otomotif, materi mata pelajaran teknik kendaraan ringan dan
materi uji kompetensi teknik kendaraan ringan. Paradigma penelitian ini
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan/penafsiran variabel atau data yang
terdapat pada penelitian dan digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data
sehingga tidak terjadi bias/penafsiran yang salah terhadap data yang akan diteliti.
Definisi operasional dalam penelitian ini mencakup relevansi, mata kuliah
keahlian otomotif, mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan,
dan materi uji kompetensi.
1. Relevansi
Relevansi dapat diartikan secara kata sebagai kesesuaian. Kamus Besar
51
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
sesuai dan berguna secara langsung terhadap kebutuhan siswa dalam menghadapi
kehidupan masyarakat yang terus berkembang. Penelitian ini berdasarkan pada
prinsip relevansi eksternal, yaitu kurikulum yang digunakan menunjukkan adanya
kesesuaian dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan
kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang, serta tuntutan dan
kebutuhan dunia pekerjaan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh
Seotopo & Seomanto dan Sabandijah dalam Abdullah Idi (2011: 201), “Prinsip
relevansi kurikulum ada empat jenis, salah satunya adalah relevansi pendidikan
dengan dunia kerja, selain itu prinsip relevansi eksternal juga sesuai dengan
prinsip pengembangan kurikulum UPI, yaitu prinsip koherensi eksternal.
Relevansi eksternal dalam penelitian ini, lebih menitik beratkan kepada
relevansi isi/materi pembelajaran yang ada pada dokumen kurikulum, yaitu
relevansi isi/materi pembelajaran pada dokumen kurikulum DPTM UPI
Konsentrasi Otomotif (MKK Otomotif), dengan isi/materi pembelajaran pada
dokumen kurikulum SMK Teknologi dan rekayasa (MP Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan), terhadap Materi Uji Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan standar BSNP. Berdasarkan konsep relevansi, bahwa sebuah
materi atau dokumen dianggap relevan jika sesuai/cocok dan dapat memenuhi
kebutuhan pengguna, maka relevansi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai
penelitian ilmiah, tentang kesesuaian/kecocokan dan keterpenuhan antara materi
mata kuliah keahlian otomotif yang ada di DPTM, dengan materi mata pelajaran
teknik kendaraan ringan yang ada di SMK, terhadap materi yang diujikan pada uji
kompetensi bagi peserta didik yang berada di SMK. Data relevansi diperoleh
melalui dokumentasi dan teknik angket yang kemudian diolah untuk
menghasilkan deskripsi relevansi.
2. Mata Kuliah Keahlian Otomotif (MKK Otomotif)
Mata kuliah keahlian merupakan kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa, dalam penguasaan keahlian bidang
studi/bidang ilmu terkait. Mata kuliah keahlian (MKK) terdiri dari MKK Fakultas
dan MKK Program studi. Penelitian ini memfokuskan pada MKK program studi
52
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Otootif I dan II, Chassis Otomotif, dan Power Train Otomotif. Kurikulum DPTM
2011 menjelaskan kedudukan mata kuliah keahlian otomotif sebagai mata kuliah
dasar konsentrasi otomotif. Penelitian yang dilakukan pada mata kuliah ini adalah
dengan teknik dokumentasi untuk mendapatkan validasi digunakan angket untuk
konfirmasi dari setiap materi yang ada dan untuk mendapatkan data relevansi.
3. Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan pada dasarnya
termasuk mata pelajaran paket pilihan keahlian yang ada di SMK. Kata teknik
secara lugas memiliki arti sebagai cara dalam suatu tindakan, namun dalam buku
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan “teknik” dapat digolongkan pada
kata benda berupa “kepandaian”, kata “kendaraan” menurut Kamus Besar Bahas
Indonesia menyatakan kata benda yang berarti “sesuatu yang dikendaraai” atau
dapat berupa “kendaraan bermotor”, sedangkan kata “ringan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “sedikit bobotnya”. Dapat dikatakan bahwa teknik kendaraan ringan merupakan kepandaian dasar pada bidang otomotif khususnya
kendaraan bermotor yang memiliki beban dan kemampuan mengangkat beban
dalam katagori ringan. Mata pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan
ringan merupakan mata pelajaran yang membahas tentang perawatan dan
perbaikan pada kendaraan bermotor yang memiliki beban dan kemampuan
mengangkat beban dalam katagori ringan. Adapun materi mata pelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah materi mata pelajaran Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan (kelompok C3), yang terdiri dari Engine, Power Train,
Chasis, dan Kelistrikan. Penelitian yang dilakukan pada mata pelajaran ini adalah
dengan mengikuti teknik pengumpulan data yang dilakukan di DPTM.
4. Materi Uji Kompetensi
Uji Kompetensi merupakan kegiatan evaluasi keahliaan yang dimiliki oleh
seseorang untuk mencapai standar tertentu agar dapat dinyatakan kompeten atau
53
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BSNP agar kompetensi berlaku secara nasional. Materi uji kompetensi merupakan
materi yang mendukung terhadap pelaksanaan uji kompetensi bagi para peserta
didik di SMK yang dikelompokkan dalam tiga paket, yaitu Paket I, II, dan III.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data dari variabel-variabel
yang diteliti. Sugiyono (2010:148) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi,
pedoman wawancara, dan angket (kuesioner).
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat
dipakai sebagai bukti atau keterangan. Dokumentasi berasal dari kata dokumen,
yang berarti barang-barang tertulis. Arikunto (2006:135) mengatakan bahwa “Saat
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian
dan sebagainya yang mendukung proses penelitian”.
Dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya pengumpulan
data dokumen kurikulum disetiap jenjang pendidikan pada bidang keahliaan
teknik kendaraan ringan. Materi pembelajaran pada MKK otomotif yakni materi
kelistrikan otomotif I dan II, chassis otomotif, dan power train otomotif di DPTM
dan materi pembelajaran pada materi paket keahlian yakni materi kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan di SMK. Materi uji kompetensi dari BSNP
yang digunakan pada Ujian Kompetensi Kejuruan Tahun 2013/2014 bidang
keahliaan teknik kendaraan ringan.
2. Lembar Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab untuk memperoleh informasi.
Arikunto (2006:155) mengatakan bahwa “Wawancara adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.
Wawancara dilakukan antara lain untuk membuat suatu kontruksi informasi
54
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
untuk memproyeksi hal-hal yang telah berlalu dan harapan yang mungkin akan
terjadi dimasa mendatang.
Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini, ditujukan untuk melakukan
studi pendahuluan dan konfirmasi terhadap data/dokumen yang diambil.
Wawancara dilakukan pada pihak-pihak terkait, pihak dari DPTM melibatkan
dosen mata kuliah. Pihak dari SMK melibatkan guru mata pelajaran dan wakil
kepala sekolah bidang kurikulum.
3. Angket (Kuesioner)
Angket merupakan teknik pengumpulan data melalui pertanyaan-pertanyaan
tertulis. Sebagaimana yang telah dikemukakan Mardalis (2003:67) yang
mengartikan “Angket adalah pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau
sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi
yang diperlukan oleh peneliti”. Angket pada umumnya dibedakan menjadi angket
terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberikan
kebebasan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan pendapatnya sendiri.
Angket tertutup adalah angket yang sudah dilengkapi dengan jawaban sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang ada. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket terbuka dan tertutup, digunakan untuk mendapatkan
data mengenai tingkat relevansi materi kopetensi keahlian otomotif di DPTM UPI
dengan SMK serta BSNP, dan untuk mendapatkan validasi materi pembelajaran.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk dapat dianalisa
dengan teknik pengumpulan data yang relevan. Banyak teknik untuk
mengumpulkan data yang diperlukan, masing-masing cara mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai dengan meninjau bahwa pada setiap teknik
pengumpulan data memiliki keunggulan dan keterbatasan. Sebagaimna
diungkapkan Arikunto (2006:232) bahwa “Mengumpulkan data merupakan
55
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
observasi, kuesioner, dan sebagainya”. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, wawancara, dan angket.
1. Teknik Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat
hubungannya dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan
sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Teknik
dokumentasi menurut Sugiyono (2010:239) menerangkan bahwa “Teknik
dokumentasi merupakan cara memperoleh data dari sumber informasi dalam
bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari sesorang”. Studi
dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengunduh di website UPI
dan SMKN 8 Bandung. Berkaitan dengan kurikulum, silabus mata pelajaran dan
materi pembelajaran yang digunakan di DPTM dan di SMK. Dokumen silabus
yang didapat dari website UPI dan bidang kurikulum SMKN 8 Bandung
kemudian dirinci kedalam bentuk angket yang berisi cakupan materi setiap mata
kuliah ataupun mata pelajaran.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik
wawancara terstruktur untuk melakukan studi pendahuluan penelitian, yaitu
mengkonfirmasi tentang ada pemetaan materi antara sekolah dengan DPTM UPI,
maupun dengan UKK BSNP. Wawancara tidak terstruktur dilakukan pada saat
melakukan validasi cakupan materi kepada Dosen maupun Guru pengampu mata
kuliah/mata pelajaran yang menjadi subjek penelitian.
3. Teknik Angket
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket pada penelitian ini
dilakukan dengan cara peneliti merancang angket yang berbentuk tabel untuk
ditanggapi oleh responden. Penggunaan angket pada penelitian ini karena
responden memiliki waktu lebih banyak untuk memberikan jawaban secara
tertulis, sehingga mempermudah peneliti dalam mengelola data yang telah
ditanggapi. Angket yang digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen
56
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, dan untuk mendapatkan data relevansi materi pembelajaran yang
ada di DPTM UPI, SMK Negeri 8 Bandung dan Uji Kompetensi BSNP. Saat
melakukan validasi cakupan materi pembelajaran penulis mengalami hambatan
pada dua mata kuliah, yaitu mata kuliah Motor Bensin dan Motor Diesel, sehingga
dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan relevansi pada mata kuliah
Kelistrikan Otomotif I dan II, Chassis Otomotif dan Power Train Otomotif.
Empat mata kuliah yang digunakan dalam penelitian ini menurut penulis dapat
mewakili dari enam mata kuliah yang dapat dikategorikan kedalam Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah kegiatan menguraikan data agar dapat disajikan
sebagai informasi yang mudah untuk dipahami. Pengertian lebih mendalam
diungkapkan Sugiyono (2010:335) bahwa Teknik analisis data merupakan suatu
proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil teknik pengumpulan data dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori yang telah dibuat, menjabarkan ke dalam unit-unit secara terperinci,
melakukan sintesa, meyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain.
Teknik analisis data pada penelitian ini dapat dikatakan sebagai tahapan
dalam mengolah data hasil penelitian ke dalam bentuk tabel (dilampirkan) yang
kemudian dijelaskan secara deskriptif, sehingga memiliki makna dan dapat
dipahami. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan catatan dan
temuan dilapangan berupa arsip dokumen, angket, dan hasil wawancara dengan
responden.
1. Memaparkan Data ke dalam Bentuk Tabel
Data yang telah diperoleh dari kegiatan pengumpulan data akan disajikan
dalam bentuk tabel (tabel 3.1). Sebagai contoh pengisisan ke dalam tabel dengan
mencantumkan sejumlah materi MKK Otomotif pada kolom kedua. Pada kolom
57
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Kolom keempat diisi dengan materi mata pelajaran kompetensi keahlian teknik
kendaraan ringan (MP Kompetensi Keahlian TKR). Baris kedua dari bawah diisi
dengan jumlah materi mata kuliah keahlian otomotif yang relevan, dan baris
paling bawah diisi dengan jumlah materi mata pelajaran kompetensi keahlian
teknik kendaraan ringan yang terpenuhi, pemaparan data dalam bentuk tabel,
ditampilkan pada lampiran.
Tabel 3.1
Relevansi antara Materi Mata Kuliah Keahlian Otomotif dengan Materi Mata Pelajaran keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Materi Mata Pelajaran Materi Mata Kuliah
Keahlian Otomotif yang Relevan
Materi Mata Kuliah
No Materi MKK Otomotif Materi MP Kompetensi
Keahlian TKR
1 ... ... 1...
2 ... ... 2...
Jumlah Materi MKK Otomotif yang Relevan ...
Jumlah Materi MP Kompetensi Keahlian TKR
yang Terpenuhi ...
2. Memvisualisasikan Data Keterpenuhan Materi
Data relevansi yang telah diperoleh baik antara materi kuliah keahlian
otomotif dengan materi pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan
maupun dengan materi UKK dapat dilihat keterpenuhannya dalam bentuk
58
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Grafik Relevansi Materi Pembelajaran
3. Menafsirkan Hasil Pengolahan Data yang Terdapat pada Tabel
Tahap ini, peneliti menafsirkan data yang terdapat pada tabel 3.1, sehingga
tabel lebih mudah untuk dipahami. Penafsiran dari data tabel yang dilakukan
peneliti berupa mendeskripsikan materi mata kuliah keahlian otomotif baik yang
tidak relevan, maupun yang tidak terpenuhi.
4. Memetakan Materi
Peneliti melakukan pemetaan materi dari setiap materi mata kuliah keahlian
otomotif dan materi pelajaran kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan
dengan materi uji kompetensi. Pemetaan tersebut akan memberikan informasi
mengenai keterkaitan seluruh materi mata kuliah keahlian otomotif terhadap
materi yang dibutuhkan pada materi mata pelajaran kompetensi keahlian teknik
kendaraan ringan dan materi yang mendukung pencapaian kompetensi peserta
didik pada uji kompetensi. Hasilnya akan diketahui secara jelas antara materi yang
relevan dan materi yang tidak relevan.
5. Pembahasan Hasil Penelitian
0
59
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pembahasan hasil peneliltian merupakan jawaban terhadap rumusan masalah
penelitian. Jawaban tersebut diperoleh melalui hasil mengaitkan antara data hasil
penelitian dengan kajian pustaka. Pembahasaan hasil penelitian disampaikan
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 78
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian pemaparan data dan pembahasan, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Sebanyak 79 materi dari 102 materi MKK Otomotif DPTM UPI yang
direlevansikan (kelistrikan Otomotif I dan II, Power Train Otomotif, dan
Chassis Otomotif) telah relevan eksternal dengan materi MP Kompetensi
Keahlian TKR SMK Negeri 8 Bandung, dan materi MP Kompetensi Keahlian
TKR terpenuhi seluruhnya (173 dari 173 materi) oleh materi MKK Otomotif.
2. Sebanyak 41 materi dari 102 materi MKK Otomotif DPTM UPI yang
direlevansikan (kelistrikan Otomotif I dan II, Power Train Otomotif, dan
Chassis Otomotif) telah relevan eksternal dengan materi UKK TKR BSNP
yang direlevansikan, dan materi UKK TKR BSNP yang direlevansikan
terpenuhi seluruhnya (150 dari 150 materi) oleh materi MKK Otomotif
DPTM UPI.
3. Sebanyak 101 materi dari 200 materi MP Kompetensi Keahlian TKR SMK
Negeri 8 Bandung relevan dengan materi UKK TKR BSNP, dan materi UKK
TKR BSNP belum seluruhnya terpenuhi, oleh materi MP Kompetensi
Keahlian TKR SMK Negeri 8 Bandung (yaitu 10 materi dari 150 materi).
4. Berdasarkan pendeskripsian relevansi antara materi MKK Otomotif, MP
Kompetensi Keahlian TKR dan Standar UKK TKR BSNP, dihasilkan
pemetaan sekuen antara ketiga materi tersebut, sehingga memudahkan
pembacaan dan penafsiran dari hasil penelitian pada materi yang telah
diajarkan pada peserta didik maupun pada mahasiswa, disamping itu guru
pengampu MP Kompetensi Keahlian TKR SMK Negeri 8 Bandung maupun
dosen pengampu MKK Otomotif (kelistrikan Otomotif I dan II, Power Train
79
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pemetaan pada materi yang telah diajarkannya, sehingga bisa menjadi acuan
dalam penyampaian materi yang akan diberikan.
B. SARAN
1. Bagi DPTM UPI
Pemetaan relevansi materi MKK Otomotif (kelistrikan Otomotif I dan II,
Power Train Otomotif, dan Chassis Otomotif) dengan materi MP Kompetensi
Keahlian TKR dan materi UKK TKR BSNP ini diharapkan dapat menjadi
pertimbangan dalam proses pemberian materi agar lebih efektif dan efisien
sebagai pembekalan kepada mahasiswa, seperti materi EFI, GDI, dan EMS
yang juga telah dipelajari di SMK, maka perlu untuk memberikan
materi-materi tersebut lebih luas dan mendalam.
2. Bagi SMK
Pemetaan relevansi materi MP Kompetensi Keahlian TKR dan materi UKK
TKR BSNP diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan
kurikulum, yaitu dengan memasukkan materi Overhoul Engine Bensin EFI
pada materi MP Engine.
3. Bagi Mahasiswa dan Siswa SMK Program Kompetensi Keahlian TKR
Pemetaan materi pembelajaran khususnya mencakup keahlian TKR ini
diharapkan dapat menjadi acuan baik bagi mahasiswa dalam merencanakan
perkuliahan dan penguasaan materi pembelajaran yang diperlukan untuk
bekal melaksanakan tugas sebagai pendidik di sekolah seperti materi EFI,
GDI, dan EMS, maupun bagi siswa untuk lebih semangat dalam mempelajari
kompetensi yang diwajibkan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Adanya penelitian ini diharapkan dapat memacu untuk melakukan penelitian
lebih lanjut, penelitian yang meneliti tentang implementasi ketercapaian
materi Keahlian Otomotif yang ada di perkuliahan maupun materi
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di sekolah dengan
80
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. dan Jabar,C.S.A, (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dakir. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, O. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2007). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Idi, A. (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Laoli, Feriaman. (2010). Bab II Kajian Teoritis [Online]. Tersedia di: respository.usu.ac.id/bitstream123456789/17855/4/chapter%20II.pdf Diakses 12 Desember 2014.
Mardalis. (2003). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
81
Agung Novianto, 2015
RELEVANSI MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN OTOMOTIF (KELISTRIKAN, CHASIS, D AN POWER TRAIN) D ENGAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KEND ARAAN RINGAN SMK TEKNOLOGI TERHAD AP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STAND AR BSNP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Nasution, S. dan Thomas, M. (1995). Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi,
Disertasi, Makalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. [Online]. Tersedia: http://luk.staff.ugm. ac.id/atur/Permen08-2009.pdf.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/lampiran-permen-no-16-tahun-2007.pdf.
Pusat Bahasa Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Reksoatmodjo, T. N. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi
Kejuruan. Bandung: PT Refika Aditama.
Ruhimat, T., dkk. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Samsudi, (2004). Pengembangan Model Sinkronisasi Kurikulum Berbasis
Kompetensiproduktif SMK Bidang Rekayasa. Laporan penelitian Hibah
bersaing XII, Lembaga Penelitian UNNES, Semarang.
Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
SMK Negeri 8 Bandung. (2014). Kurikulum 2013 SMK Negeri 8 Bandung, Paket
Keahlian: Teknik Kendaraan ringan. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Subijanto. (2000). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Uji Kompetensi Salah Satu
Keunggulan Program Sistem Ganda. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan Nasional.
Suciptoardi.(2011). Evaluasi Program Malcolm Provus – Dem (Discrepancy Evaluation Model) [Online]. Diakses darihttps://suciptoardi.word- press.com/2011/01/03/evaluasi-program-malcolm-provus-dem-discrepancy-evaluation-model.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.