vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
In the Value Taxes Added (VAT) there are taxes object include building, such as self build activities and construction activities using consultant service. The purpose of this study is to determine the significant differences in the VAT payable on the amount of tax to be paid if self build or use construction services,where is of the self build activities or use construction services which showed the smallest value of the VAT to the tax savings, and how much VAT savings that can be done between self build activities or use construction services. This study uses empirical methods. The data used are the data from Sumber Sari residence, Permata Ayu Residence, Kiaracondong, Taman Kopo Indah Residence, and Kopo Brujul period 2010. The data are analyzed using independent sample t – test. The results show that there is a difference between the amount of VAT payable between self build or use construction services.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dalam Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terdapat objek pajak berupa bangunan, yang terdiri dari kegiatan membangun sendiri dan kegiatan membangun menggunakan jasa konstruksi. Tujuan penelitian ini hendak mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah PPN yang harus dibayar jika orang pribadi membangun sendiri atau menggunakan jasa kontraktor, manakah dari kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa kontraktor yang menunjukkan nilai PPN paling kecil guna penghematan pajak, dan seberapa besar penghematan PPN yang dapat dilakukan melalui kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa kontraktor. Penelitian ini menggunakan metode empiris. Data yang digunakan merupakan data dari Perumahan Sumber Sari, Perumahan Permata Ayu, Kiaracondong, Perumahan Taman Kopo Indah, dan Kopo Brujul pada tahun 2010. Data dianalisis dengan metode independent sample t – test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan besarnya jumlah PPN yang terutang antara kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………... i
HALAMAN PENGESAHAN………...……...………...….…... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………... iii
KATA PENGANTAR………... iv
ABSTRACT... vi
ABSTRAK………...…………... vii
DAFTAR ISI………...…………... viii
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL………...…………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………….………...…..…... 1
1.2 Identifikasi Masalah...………..…………... 5
1.3 Tujuan Penelitian……….………...……... 5
1.4 Kegunaan Penelitian………...…………..…... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pajak...………...…... 7
2.1.1 Pengertian Pajak... 7
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak... 9
2.1.4 Penggolongan Pajak... 10
2.2 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)... 12
2.2.1 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN)………... 12
2.2.2 Sejarah Pajak Pertambahan Nilai... 12
2.2.3 Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai (PPN)…………...…. 15
2.2.4 Barang Kena Pajak (BKP)……….……... 18
2.2.7 Objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)………... 28
2.2.8 Dasar Pengenaan Pajak (DPP)………... 29
2.2.9 Tarif dan Cara Menghitung Pajak Pertambahan Nilai(PPN)... 31
2.3 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Kegiatan Membangun Sendiri... 32
2.3.1 Syarat Pengenaan PPN Atas Kegiatan Membangun Sendiri…...… 32
2.3.2 Saat dan Tempat Pajak Terutang………...……… 33
2.3.3 Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Kegiatan Membangun Sendiri………..…….… 34
2.4 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Penggunaan Jasa Konstruksi... 36
2.4.1 Pengertian Jasa Konstruksi………..…...…...… 36
2.4.2 Jenis – Jenis Usaha Jasa Konstruksi………..…...…. 37
x Universitas Kristen Maranatha 2.4.4 Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Penggunaan
Jasa Konstruksi... 39
2.5 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis... 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 46
3.1.1 Sejarah Singkat Kontraktor “H”... 46
3.1.2 Struktur Organisasi... 47
3.1.3 Uraian Tugas dalam Kontraktor “H”... 47
3.2 Metode Penelitian... 48
3.2.1 Metode yang Digunakan... 49
3.2.2 Populasi Penelitian... 49
3.2.3 Sampel Penelitian... 50
3.2.4 Teknik Penarikan Sampel... 50
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 50
3.2.6 Metode Analisis... 52
3.3 Hipotesis... 52
3.3.1 Uji Normalitas... 53
3.3.1.1 Fungsi Uji Normalitas... 53
3.3.1.2 Langkah Uji Normalitas... 54
3.3.2 Uji Beda T – Test... 55
xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perhitungan Data………...……… 57
4.1.1 Hasil Perhitungan PPN Atas Kegiatan Membangun Sendiri…….... 57
4.1.2 Hasil Perhitungan PPN Menggunakan Jasa Konstruksi………...… 74
4.2 Perbandingan PPN ……….………...…… 108
4.3 Uji Normalitas………...… 108
4.4 Independent Sample T – Test………...…… 109
4.5 Pembahasan………... 110
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 111
5.2 Saran... 112
DAFTAR PUSTAKA………...… 113
LAMPIRAN………...… 115
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I Contoh Perhitungan PPN Non Kumulatif……….….18
Tabel II Proyek Pembangunan Untuk Tempat Usaha
dan Rumah Tinggal di Kiaracondong………... 57
Tabel III Perhitungan PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri Kiaracondong……….………...59
Tabel IV Proyek Rumah Tinggal Kopo Brujul………...……...60
Tabel V Perhitungan PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri Kopo Brujul……….………..……...62
Tabel VI Proyek Rumah Tinggal Jalan Permata Ayu………63
Tabel VII Perhitungan PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri Permata Ayu……….……….……...66
Tabel VIII Proyek Rumah Tinggal Sumber Sari……….…….……....66
Tabel IX Perhitungan PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri Sumber Sari……….………..……...70
Tabel X Pembangunan Rumah Tinggal Perumahan Taman Kopo Indah……70
Tabel XI Perhitungan PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri
Taman Kopo Indah………73
Tabel XII Proyek Pembangunan untuk Tempat Usaha
dan Rumah Tinggal di Kiaracondong………... 74
Tabel XIII Perhitungan PPN atas Penyerahan Jasa Konstruksi Kiaracondong....82
Tabel XIV Proyek Rumah Tinggal Kopo Brujul……..………83
Tabel XV Perhitungan PPN atas Jasa Konstruksi Kopo Brujul……...……...87
xiv Universitas Kristen Maranatha Tabel XVII Perhitungan PPN atas Penyerahan Jasa Konstruksi
Permata Ayu………...95
Tabel XVIII Proyek Rumah Tinggal Sumber Sari………..………96
Tabel XIX Perhitungan PPN atas Penyerahan Jasa Konstruksi Sumber Sari………..……….100
Tabel XX Pembangunan Rumah Tinggal Perumahan Taman Kopo Indah…...101
Tabel XXI Perhitungan PPN atas Penyerahan Jasa Konstruksi Taman Kopo Indah.………...……...107
Tabel XXII Perbandingan PPN………..……….….108
Tabel XXIII One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………...109
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.03/2010…………..115
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman telah memicu banyak perubahan dalam segala bidang
kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, maupun hukum. Namun
yang paling utama adalah perubahan pada sektor ekonomi yaitu pajak yang
merupakan penerimaan negara dan digunakan untuk mengarahkan kehidupan
masyarakat agar lebih sejahtera. Kehidupan ekonomi sebagian besar dijalankan
dengan mengandalkan mekanisme pasar bebas, tetapi mekanisme tersebut tidak akan
berjalan dengan baik tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Untuk
menjalankan roda pemerintahan yang mampu menggerakkan mekanisme pasar
bebas, pemerintah memerlukan pajak dari masyarakat.
Di negara Indonesia, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar
negara yang dipungut oleh pemerintah. Pajak tersebut berasal dari rakyat dan
merupakan distribusi yang dilakukan dari rakyat kepada pemerintah. Pajak tersebut
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin negara
ataupun pengeluaran non rutin negara. Salah satu pendapatan pajak yang besar
berasal dari pembangunan, karena pembangunan tidak hanya dipusatkan pada
wilayah perkotaan, tetapi sekarang ini pemerintah mengupayakan pembangunan di
pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Karena itu,
masyarakat wajib memberikan kontribusinya untuk pembangunan nasional dengan
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Menurut Rochmat Soemitro seperti dikutip oleh Tunggul (2008:5) pengertian
pajak sebagai berikut:
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.”
Di Indonesia terdapat beberapa jenis pajak yaitu Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPNBM), Pajak
Bumi Dan Bangunan (PBB), Bea Materai (BM), Bea Perolehan Hak Tanah dan
Bangunan (BPHTB). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sendiri memiliki pengertian
pajak atas konsumsi Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang
dilakukan di dalam Daerah Pabean. Yang dimaksudkan dengan daerah pabean adalah
wilayah Republik Indonesia yang didalamnya berlaku Undang-Undang Nomor 10
tahun 1995 tentang Kepabeanan, diantara lain meliputi wilayah darat, perairan, dan
ruang udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan
Landas Kontinen.
Dalam Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terdapat objek pajak berupa bangunan
yang terdiri dari kegiatan membangun sendiri dan kegiatan membangun
menggunakan jasa konstruksi. Pembahasan ini muncul karena sekarang ini
pembangunan semakin pesat, maka baik perusahaan atau orang pribadi yang akan
memperluas bangunannya atau membangun tempat tinggal dapat menggunakan
beberapa alternatif, diantaranya dengan membangun sendiri atau menggunakan jasa
konstruksi. Alternatif ini digunakan karena baik akan membangun sendiri ataupun
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha Kegiatan membangun sendiri ini dikenakan PPN berdasarkan usulan dari
pengembang / developer untuk memberikan rasa adil bagi mereka, karena pada
waktu mereka membangun rumah, mereka akan dikenakan PPN, sehingga
seharusnya rumah yang dibangun sendiripun dikenakan PPN, tetapi pemerintah
kemudian membatasinya dengan batasan-batasan tertentu agar tidak merugikan
rakyat kecil, dengan membatasi luas bangunan yang akan dikenakan pajak tersebut.
Perubahan - perubahan yang terdapat dalam Undang – Undang mengenai kegiatan
membangun sendiri sebagai berikut:
1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 595/KMK.04/1994
mengenai Batasan Dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas
Kegiatan Membangun Sendiri Yang Dilakukan Oleh Orang Pribadi Atau Badan
Tidak Dalam Lingkungan Perusahaan Atau Pekerjaan menyebutkan bahwa luas
bangunan yang dikenakan PPN adalah 400m2.
2. Kemudian diubah melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP -
387/PJ./2002 mengenai Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan
Membangun Sendiri Yang Dilakukan Tidak Dalam Kegiatan Usaha Atau
Pekerjaan Oleh Orang Pribadi Atau Badan Yang Hasilnya Digunakan Sendiri
Atau Digunakan Pihak Lain menyebutkan bahwa luas bangunan yang dikenakan
PPN adalah 200m2.
3. Perubahan yang terakhir Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.03/2010
tentang Batasan dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan
Membangun Sendiri menyebutkan bahwa luas bangunan yang dikenakan PPN
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha Melalui perubahan – perubahan diatas, jumlah PPN yang dibayarkan tidak berubah,
tetap sebesar 10% dikalikan Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Dalam kegiatan
pembangunan menggunakan jasa konstruksi tidak terdapat perubahan – perubahan
pada undang – undangnya, PPN yang dibayarkan tetap adalah 10%.
Penelitian ini pernah dibahas oleh Vina pada tahun 2007 yang menggunakan
satu jenis objek yaitu suatu perusahaan yang akan memperluas gudangnya. Penelitian
ini memberikan hasil bahwa jumlah PPN yang dibayarkan melalui kegiatan
membangun sendiri lebih kecil jumlahnya, yaitu sebesar Rp. 14.704.760,00.
Sedangkan bila menggunakan jasa konstruksi, PPN yang harus dibayarkan sejumlah
Rp. 39.419.000,00, sehingga perusahaan melakukan penghematan pajak sebesar Rp.
24.714.240,00.
Pada penelitian ini, objek yang digunakan tidak hanya satu tetapi beberapa
objek, yaitu tempat yang akan dibangun menjadi tempat tinggal yang menggunakan
peraturan paling baru yaitu luas bangunan minimal 300m2, sehingga dapat
dibandingkan hasil perhitungannya secara lebih akurat. Tempat ini dimiliki oleh
orang pribadi, bukan badan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai
pemilihan antara membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi, dan melihat
apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap jumlah pajak terutang yang
harus dibayarkan oleh orang pribadi, sehingga peneliti akan menuangkannya dengan
judul “Analisis Pemilihan Antara Kegiatan Membangun Sendiri Atau Menggunakan
Jasa Konstruksi Ditinjau Atas PPN Yang Harus Dibayar Oleh Orang Pribadi Dalam
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan jumlah PPN yang harus dibayar jika orang pribadi
membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi?
2. Manakah dari kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi
yang menunjukkan nilai PPN paling kecil guna penghematan pajak?
3. Seberapa besar penghematan PPN yang dapat dilakukan melalui kegiatan
membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, tujuan penelitian yang akan
dilakukan sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah PPN yang harus dibayar jika orang
pribadi membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi.
2. Mengetahui manakah dari kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa
konstruksi yang menunjukkan nilai PPN paling kecil guna penghematan pajak.
3. Mengetahui seberapa besar penghematan PPN yang dapat dilakukan melalui
kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi.
1.4 Kegunaan Penelitian
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) terutama dalam hal kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa
konstruksi.
2. Bagi Orang Pribadi
Sebagai informasi agar dapat memilih nilai pajak yang paling kecil antara
kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi untuk objek yang
akan dibangun.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi untuk para peneliti selanjutnya dan untuk menambah
111 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka peneliti
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan jumlah PPN yang harus dibayar jika orang pribadi
membangun sendiri atau menggunakan jasa konstruksi.
2. Berdasarkan kegiatan membangun sendiri atau menggunakan jasa kontraktor,
yang menunjukkan nilai PPN paling kecil guna penghematan pajak adalah PPN
atas kegiatan membangun sendiri. Hal ini dipengaruhi harga – harga barang
kebutuhan yang dapat diperoleh langsung dari toko sehingga harga dapat
diperoleh lebih murah, sedangkan jika menggunakan jasa konstruksi, setiap bahan
baku sudah dinaikkan dahulu harganya.
Lokasi PPN atas Kiaracondong Rp 78.049.574,00 Rp 195.733.000,00
Kopo Brujul Rp 17.626.683,00 Rp 49.814.800,00
Permata Ayu Rp 68.635.682,00 Rp 234.351.100,00
Sumber Sari Rp 63.844.421,00 Rp 176.030.000,00
BAB V Simpulan dan Saran 112
Universitas Kristen Maranatha 3. Penghematan PPN yang dapat dilakukan melalui kegiatan membangun sendiri
atau menggunakan jasa kontraktor Kiaracondong Rp 78.049.574,00 Rp 195.733.000,00 Rp 117.683.426,00
Kopo Brujul Rp 17.626.683,00 Rp 49.814.800,00 Rp 32.188.117,00
Permata Ayu Rp 68.635.682,00 Rp 234.351.100,00 Rp 165.715.418,00
Sumber Sari Rp 63.844.421,00 Rp 176.030.000,00 Rp 112.185.579,00
Taman Kopo Indah
Rp 51.187.696,00 Rp 153.062.000,00 Rp 101.874.304,00
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah ditentukan, maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :
1. Bagi orang pribadi
Disarankan jika ingin membangun rumahnya lebih baik membangun
sendiri, karena PPN yang dibayarkan lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan
menggunakan jasa konstruksi.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti mengenai topik ini
dengan objek yang berbeda dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan
113 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, Tunggul. (2008). Pengantar Hukum Pajak, Bayumedia Publishing, Jawa Timur.
Bagus, Ida. (2010). Sistem Akuntansi Perusahaan Jasa Konstruksi, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Direktorat Jenderal Pajak. (1999). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
Direktorat Jenderal Pajak. (2002). Keputusan Jenderal Pajak Nomor 387/PJ./2002 tentang “Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun Sendiri Yang Dilakukan Tidak Dalam Kegiatan Usaha Atau Pekerjaan Oleh Orang Pribadi Atau Badan Yang Hasilnya Digunakan Sendiri Atau Digunakan Pihak Lain”.
Direktorat Jenderal Pajak. (2010). Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE
– 70/PJ/2010 tentang “ Penyampaian Peraturan Menteri Keuangan Nomor
39/PMK.03/2010 Tentang Batasan dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun Sendiri dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-27/PJ/2010 Tentang Tata Cara Pengisian Surat Setoran Pajak, Pelaporan, dan Pengawasan Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun Sendiri.”
Direktorat Jenderal Pajak. (2010). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.03/2010 tentang “Batasan dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun Sendiri.”
Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman – Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.
114
Universitas Kristen Maranatha Indriantoro, N., dan B. Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi 2, Jakarta.
Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi empat, Salemba Empat, Jakarta.
Sidharta, Vina. (2007). Analisis Pemilihan Alternatif Antara Membangun Sendiri Atau Menggunakan Jasa Kontraktor Ditinjau Atas PPN Yang Harus Dibayar Oleh Perusahaan (PT. Sinar Sosro) Dalam Melakukan Penghematan Pajak Yang Berdasarkan Pada Undang – Undang Perpajakan Yang Berlaku di Indonesia. Skripsi, Akuntansi, Maranatha, Bandung, (tidak dipublikasikan). Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Sukardji, Untung. (2005). Pajak Pertambahan Nilai, Edisi Revisi 2005, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Waluyo. (2002). Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.