• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Visual Yoghurt Sebagai Solusi Intoleransi Laktosa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Visual Yoghurt Sebagai Solusi Intoleransi Laktosa."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER ……… i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ……… iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ………... iv

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.1 Data dan Fakta ……….. 14

3.1.1 Perusahaan / Lembaga Terkait ………... 14

3.1.2 Tinjauan tentang Intoleransi Laktosa ……… 19

3.1.2.1 Metode Diagnosis Intoleransi Laktosa ………... 19

3.1.2.2 Makanan yang Mengandung Hidden Lactose ………... 20

3.1.3 Tinjauan tentang Yogurt ………..………... 20

3.1.4 Data Wawancara ……….…. 21

3.1.5 Data Kuisioner ………...... 22

3.1.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ………....… 27

3.2 Analisa Segmentasi, Targeting dan Positioning ………...…….. 28

(3)
(4)

x Universitas Kristen Maranatha

4.4.10 X-banner Event ………...……….... 50

4.4.11 Backdrop ……….……..….. 51

4.4.12 Baliho Event ……….………..……. 52

4.4.13 Flyer Event ………..……… 53

4.4.14 Umbul-umbul Event ……….………..……… 54

4.5 Timeline Media Kampanye ………...…………..……. 55

4.6 Budgeting ………...…..…….. 56

BAB V PENUTUP ……….……….…………... 57

5.1 Kesimpulan ……….…….………….. 57

5.2 Saran Penulis ………. 57

DAFTAR PUSTAKA ……….……… 58

DAFTAR ISTILAH ……….………….. 59

DATA PENULIS ………...……… 60

UCAPAN TERIMA KASIH ……… 61

DAFTAR LAMPIRAN ………...………….. 63

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Dinas Kesehatan ………..… 14

Gambar 3.1.6 a Kampanye Tropicana Slim ……….……… 27

Gambar 3.1.6 b Kampanye Yogurt Activia ……….………. 28

Gambar 4.1 Logo Kampanye ………..………... 34

Gambar 4.5 Poster Conditioning 1 ………..……… 37

Gambar 4.6 Poster Conditioning 2 ………..……… 38

Gambar 4.7 Poster Conditioning 3 ……….………. 39

Gambar 4.8 Poster Informing 1 ……….……….. 40

Gambar 4.9 Poster Informing 2 ……….………….. 41

Gambar 4.10 Brosur Tampak Depan & Belakang ………..…..…………. 42

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.19 Mousepad ……….. 48

Gambar 4.20 Sendok ……….…….. 49

Gambar 4.21 Polo ………..………….. 49

Gambar 4.22 Ambient pada Cover Ban ……… 50

Gambar 4.23 Advertising Banner pada Mall ………..……….. 50

Gambar 4.24 X-banner Event ………..……….. 51

Gambar 4.25 Backdrop ……….. 52

Gambar 4.26 Baliho ……….... 53

Gambar 4.27 Flyer Event ……….……….. 54

Gambar 4.28 Umbul-umbul ……….……….. 55

Gambar 4.29 Timeline ………..…….. 56

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dengan porsi yang seimbang sangat

diperlukan untuk menjaga kesehatan karena tubuh yang sehat merupakan dambaan bagi

setiap orang. Untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dibutuhkan nutrisi yang baik bagi tubuh,

di antaranya adalah susu.

Susu merupakan salah satu nutrisi penting karena mengandung protein, kalsium, fosfor, zinc,

vitamin A, vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, asam amino dan asam pantotenant. Karena memiliki kandungan nutrisi yang kaya, maka susu memiliki manfaat yang tidak sedikit, di

antaranya adalah mencegah osteoporosis, menetralisir racun, mencegah terjadinya kanker dan

lain-lain.

Walaupun memiliki banyak manfaat, tetapi sebagian besar masyarakat Indonesia enggan

minum susu. Ini terlihat dari rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia per tahunnya

(berdasarkan data internal Tetra Pak Indonesia tahun 2010), salah satu penyebabnya adalah

intoleansi laktosa. Di dunia ada sekitar 75 % populasi manusia mengalami intoleransi laktosa,

terutama pada orang dewasa. Hal ini disebabkan seiring bertambahnya usia, enzim pencerna

laktosa mulai berkurang jumlahnya.

Seseorang yang menderita intoleransi laktosa akan mengalami kram perut, perut kembung

karena berisi banyak gas, mual dan diare setelah mengonsumsi susu. Hal ini dikarenakan

proses pemecahan laktosa tidak berlangsung sempurna sehingga laktosa yang tidak tercerna

masuk dalam usus besar dan dicerna oleh bakteri yang ada di dalamnya. Menurut majalah

Teen edisi 258 yang terbit pada tanggal 1 Juni 2011, di Asia sendiri jumlah masyarakat yang

dapat mengonsumsi susu tanpa masalah hanya mencapai 5%. Namun hal itu tidak perlu

(8)

2 Universitas Kristen Maranatha Yogurt adalah hasil fermentasi susu dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus

dan Streptococcus thermophilus. Kedua bakteri tersebut akan mengurai gula susu (laktosa)

yang merupakan penyebab intoleransi menjadi asam laktat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus

dan Streptococcus thermophilus tersebutlah yang membuat yogurt aman untuk dikonsumsi

anak-anak hingga lansia terutama bagi penderita intoleransi laktosa.

Berdasarkan kuisioner yang penulis bagikan, masih banyak masyarakat belum mengetahui

informasi mengenai intoleransi laktosa dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat

yogurt sebagai solusinya.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut akan dipaparkan

permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

 Sejauh mana masyarakat mengetahui yogurt sebagai solusi Intoleransi Laktosa bagi

orang dewasa ?

 Bagaimana menginformasikan kepada masyarakat tentang intoleransi laktosa dan

manfaat yogurt sebagai solusinya ?

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas berupa :

 Area dari kampanye ini mencakup daerah Bandung dan sekitarnya.

 Target dari kampanye sosial ini adalah orang dewasa. Karena orang dewasa tidak

memiliki cukup enzim yang mengurai laktosa sehingga mengakibatkan Intoleransi

Laktosa. Kisaran umur 25 – 40 tahun, yang merupakan usia aktif / produktif, berumah

tangga dan meniti karier.

 Segmen dari kampanye sosial ini adalah menengah dan menengah ke atas ( B & B+ ).

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan

dipaparkan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah diteliti dan dipecahkan,

yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai Intoleransi Laktosa dan manfaat yogurt sebagai

(9)

3 Universitas Kristen Maranatha 2. Penulis dapat mempelajari, menganalisis dan mengembangkan ilmu-ilmu yang telah

diperoleh untuk diterapkan di dunia nyata.

3. Menjadikan Yogurt sebagai trend gaya hidup yang menyehatkan.

4. Kampanye ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan perancangan desain kampanye mengenai yogurt sebagai solusi bagi

intoleransi laktosa dibutuhkan data yang dapat diperoleh melalui 3 macam cara yaitu

bersumber dari bahan bacaan, sumber dari penelitian dan wawancara. Diperlukan data yang

cukup memadai sebagai dasar pemikiran dan arah konsep di bidang Desain Komunikasi

Visual yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Metode Literatur / Studi Pustaka

Pencarian dan pengumpulan data dari buku-buku, majalah, pencarian situs internet dan

dokumen terbitan lembaga swasta sebagai referensi yang menguatkan topik yang

diangkat.

2. Metode Wawancara

Metode tanya jawab terhadap sumber terkait ( Dokter Umum & Ahli Gizi) dengan tujuan

untuk mengetahui informasi yang akurat dan terpercaya.

3. Metode Kuisioner

Metode membagikan kuisioner kepada target segmentasi dengan tujuan mengetahui

(10)

4 Universitas Kristen Maranatha

(11)

57 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pemahaman mengenai dampak intoleransi laktosa serta peranan yogurt sebagai solusinya masih

kurang diketahui masyarakat luas sehingga perlu diadakan sebuah upaya untuk

menginformasikan dampak dari intoleransi laktosa tersebut, penyebabnya hingga solusinya

sehingga masyarakat dewasa lebih peduli terhadap kesehatannya.

Untuk melakukan hal tersebut, maka perlu dilakukan sebuah kampanye sosial yang terdiri dari 2

tahapan, yaitu tahap conditioning yang dimana pada tahap ini diberitahukan dampak-dampak

dari intoleransi yang kemudian dilanjutkan dengan tahap informing yang di dalamnya terdapat

informasi penyebab intoleransi laktosa dan solusinya.

Cara efektif untuk menginformasikan kepada masyarakat dewasa adalah melalui media yang

dapat menarik dan mudah dimengerti, diharapkan dengan adanya kampanye ini masyarakat

dewasa memiliki informasi yang tepat dalam menangani masalah intoleransi laktosa.

5.2 Saran Penulis

Secara keseluruhan penulis merasa puas terhadap apa yang telah dilakukan oleh tim Koordinator

dalam mewujudkan kegiatan pelaksanaan Tugas Akhir yang sistematis, nyaman dan terkendali.

Namun penulis mengharapkan lingkungan akademis Fakultas Desain Kristen Maranatha menjadi

semakin lebih baik di masa yang akan datang. Oleh sebab itu saran untuk perancangan tugas

akhir atau penelitian lebih lanjut adalah :

 Demi keberhasilan kampanye perlu diadakan pendekatan secara terus menerus, karena

(12)

58 Universitas Kristen Maranatha

 Diharapkan dengan adanya kampanye ini, masyarakat mendapatkan informasi yang tepat

dan akurat mengenai intoleransi laktosa dan menjadikan yogurt sebagai trend gaya hidup

(13)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmat, Jalaluddin (2009), Manajemen Kampanye, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Kasali, Rhenald (1998), Membidik Pasar Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia.

http://www.dgraph-stmikdp.org

http://www.susukolostrum.com

http://www.Dinkes.Jabarprov.go.id

http://id.wikipedia.org/wiki/intoleransi-laktosa

(14)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

Asam amino : Asam organik yang mengan0dung paling sedikit satu gugusan amino(NH2) dan

paling sedikit satu gugusan karboksil (COOH) atau turunannya, merupakan

molekul dasar yang diikat satu sama lain melalui ikatan peptide di pembentukan

molekul protein yang lebih besar.

Bakteri : Makhluk hidup terkecil bersel tunggal, terdapat di mana-mana, dapat

berkembang biak dengan kecepatan luar biasa dengan jalan membelah diri, ada

yang berbahaya dan ada yang tidak, dapat menyebabkan peragian, pembusukan,

dan penyakit.

Enzim : Senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya

reaksi metabolism di dalam tubuh tanpa mempengaruhi keseimbangan reaksi.

Fosfor : Zat.\, organic ataupun anorganik, cair atau kristal yang mampu berpendar.

Gizi : Zat makanan pokok yang diperlukan tubuh bagi pertumbuhan dan kesehatan

badan.

Kalsium : Logam putih, menyerupai kristal.

Kuesioner : Alat riset / survey yang terdiri atas serangkaian pernyataan tertulis, bertujuan

mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi.

Laktosa : Gula susu tang keras, berupa bubuk putih berasa manis, tidak berbau, stabil di

udara, larut di air, berguna di pembuatan makanan bayi, mentega dan ragi.

Nutrisi : Proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh.

Osteoporosis : Suatu keadaan yang ditandai dengan massa(berat) tulang yang rendah dan

(15)

Universitas Kristen Maranatha Vitamin : Nutrient organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi

biokimiawi yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus didapat dari

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat kita lihat bahwa mayoritas karyawan yang bekerja di Grand Rocky Hotel Bukittinggi telah memperoleh kepuasan kerja karena apa yang mereka harapkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan senyawa urea dan amonium yang ter- kandung dalam limbah selama treatment dalam range waktu tertentu adalah urea

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara

Berdasarkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas II SDN Keper Krembung melalui model

Peneliti mendapatkan bukti dari hasil analisis penelitian yang mendukung kesimpulan bahwa dalam menjalankan bisnisnya KAP ADR sangat mengandalkan knowledge utilisation

75 Aswar (35) selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kecamatan Manggala.. hukum dan dasar hukum yang jelas, sehingga memungkinkan bermasalah dikemudian hari.

bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihin 2.500 milieter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan

Berdasarkan dari perhitungan kapasitas produksi setiap stasiun kerja UKM Aneka Karya Glass yang telah dilakukan, maka dapat diketahui stasiun yang memiliki kapasitas