• Tidak ada hasil yang ditemukan

Enchante De Femme Fatale.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Enchante De Femme Fatale."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Enchanté de Femme Fatale merupakan konsep perancangan tugas akhir yang

terinspirasi dari sosok femme fatale. Femme fatale adalah istilah Bahasa Perancis terhadap para wanita yang berpenampilan memikat dan cukup cerdik di kehidupannya. Sosok femme

fatale selalu mempunyai kemauan yang keras untuk mencapai tujuannya. Keunikan dari

desain Enchanté de Femme Fatale adalah dari segi warna, warna yang digunakan cenderung warna-warna gelap yang diolah sedemikian rupa sehingga tampak memikat.

Produksi dari evening gown Enchanté de Femme Fatale dimulai dengan mendesain sketsa dan memilih kain yang sesuai dengan konsep perancangan. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pola, jahit dan dilengkapi dengan reka bahan. Kemudian masing-masing busana diberikan berbagai aplikasi, seperti payet, corsage, dan aplikasi kecil lain yang diperlukan.

Koleksi dengan tema Enchanté de Femme Fatale terwujud dalam 4 busana gaun malam dengan siluet gaun yang elegan, dan seksi. Hal tersebut ditunjang dengan bahan yang digunakan pada perancangan Enchanté de Femme Fatale yang menggunakan sutra terbaik, sehingga semakin menimbulkan kesan mewah. Pada akhirnya perancangan koleksi Enchanté

de Femme Fatale ditujukan bagi para wanita dengan kisaran usia 25-35 tahun agar dapat

tampil dewasa dan bersiluet tubuh ideal.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Enchanté de Femme Fatale is the final concept of design which is inspired by the figure of femme fatale. Femme fatale is a French term for women who look alluring and quite ingenious in her life. Femme fatale’s figure always had a strong willed to achieve her purposes. The uniqueness of the design Enchanté de Femme Fatale is in the terms of color, the colletion used dark colors that tend to be treated in such a way to produce an attractive looks.

The production of Enchanté de Femme Fatale’s evening gowns began with designed the sketches and choosed the fabric according to the concept. Then proceed with pattern making, sewed the materials and equipped with them. Then each outfit was given a variety of applications, such as sequins, corsage, and other small applications are required.

The collection of Enchanté de Femme Fatale were realized in 4 evening gowns collections with elegant, sexy silhouette. Material of evening gowns Enchanté de Femme Fatale are from the best silk which can make a glamour image looks. In the end the design of Enchanté de Femme Fatale collection is aimed for woman with a range between 25-35, years of age in order to appear mature, seemed ideal body silhouettet.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II : LANDASAN TEORI...7

2.1 Teori Fashion...7

2.1.1 Pengertian Fashion...7

2.1.2 Pengertian Tren...8

2.2 Inspirasi Pendukung Karya...9

2.2.1 Femme Fatale...9

2.2.2 Gaya Busana dan Fashion Femme Fatale...9

2.3 Teori Reka Bahan Tekstil...13

2.3.1 Teknik Draping...13

2.3.2 Teknik Aplikasi...13

2.3.3 Teknik Corsage...13

2.4 Teori Warna...14

BAB III : DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN...19

3.1 Deskripsi Objek Studi...19

3.1.1 Femme Fatale...19

(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.3 Deskripsi dan Survey Fungsi...25

BAB IV : KONSEP PERANCANGAN...26

(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : UKURAN, RUMUS POLA DASAR WANITA, & POLA

KECIL...48

LAMPIRAN B : MATERIAL...64

LAMPIRAN C : FOTO BUSANA...66

LAMPIRAN D : GAMBAR TEKNIK...70

LAMPIRAN E : FASHION ILLUSTRATION...78

LAMPIRAN F : REKA BAHAN...82

LAMPIRAN G : PROSES PEMBUATAN...84

LAMPIRAN H : MIND MAP...88

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Proses Prosedur Praktik Perancangan...5

Gambar 2.1 Siluet Busana Femme Fatale...10

Gambar 2.2 Siluet Busana Femme Fatale...10

Gambar 2.3 Siluet Busana Femme Fatale...11

Gambar 2.4 Gaya Hiasan Kepala Femme Fatale...11

Gambar 2.5 Gaya Rambut Femme Fatale...12

Gambar 2.6 Contoh Make Up Femme Fatale...12

Gambar 2.7 Warna Primer...14

Gambar 2.8 Warna Sekunder...15

Gambar 2.9 Warna Tersier...16

Gambar 2.10 Warna Kontras Komplementer...17

Gambar 2.11 Warna Split Komplementer...18

Gambar 2.12 Warna Kontras Tetrad Komplementer...18

Gambar 3.1 La Belle Dame sans Merci...19

Gambar 3.2 Lamia...20

Gambar 3.3 Mata Hari...21

Gambar 4.1 Mood Board Enchanté de Femme Fatale...26

Gambar 4.2 Keseluruhan Ilustrasi Fashion Enchanté de Femme Fatale...28

Gambar 4.3 Koleksi I...29

Gambar 4.4 Koleksi II...30

Gambar 4.5 Koleksi III...31

Gambar 4.6 Koleksi IV...32

Gambar 4.7 Detail Busana Koleksi I...33

Gambar 4.8 Detail Busana Koleksi I...33

Gambar 4.9 Detail Busana Koleksi I...34

Gambar 4.10 Sepatu Koleksi I...34

Gambar 4.11 Aksesoris Koleksi I...35

Gambar 4.12 Make Up & Hair Do Koleksi I...35

Gambar 4.13 Detail Busana Koleksi II...36

(7)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.15 Detail Busana Koleksi II...37

Gambar 4.16 Sepatu Koleksi II...37

Gambar 4.17 Aksesoris Koleksi II...38

Gambar 4.18 Make Up & Hair Do Koleksi II...38

Gambar 4.19 Detail Busana Koleksi III...39

Gambar 4.20 Detail Busana Koleksi III...39

Gambar 4.21 Sepatu Koleksi III...40

Gambar 4.22 Aksesoris Koleksi III...41

Gambar 4.23 Make Up & Hair Do Koleksi III...41

Gambar 4.24 Detail Busana Koleksi IV...42

Gambar 4.25 Detail Busana Koleksi IV...42

Gambar 4.26 Aksesoris & Sepatu Koleksi IV...43

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia fashion sudah mulai diminati oleh kalangan masyarakat Indonesia,

masyarakat Indonesia sudah mulai melirik karya-karya para desainer lokal.

Permintaan masyarakat Indonesia saat ini terkesan trend minded menuju ke arah

yang lebih selektif dalam memilih pakaian. Hal tersebut membuat para desainer

harus lebih berinovasi dengan konsep dan gaya-gaya baru yang sedang tren saat ini.

Sehingga para desainer sebaiknya mempelajari pasar ketika akan memproduksi suatu

rancangan, apakah konsep dan model dari rancangan tersebut akan diminati di

pasaran atau tidak. Membuat suatu konsep untuk dijadikan suatu koleksi adalah hal

yang tidak mudah, para desainer harus bisa membuat suatu makna tertentu pada

koleksinya. Seperti yang kita ketahui mungkin sosok protagonis dalam suatu tokoh

lebih diminati pada pasaran, maka dari itu desainer memilih sosok femme fatale yaitu

sosok antagonis dalam suatu film noir dengan maksud mengubah pandangan

masyarakat khususnya para wanita agar dapat mengambil sisi positif dari sosok

femme fatale yang selalu kuat menghadapi berbagai masalah yang cukup berat.

Sosok femme fatale atau lebih dikenal dengan sebutan wanita penggoda,

memiliki sejarah yang panjang. Terdapat berbagai referensi seperti; sejarah Cleopatra

yang menggoda Marc Anthony dengan kecantikannya, bahkan dalam cerita Alkitab

pun terdapat referensi untuk sosok femme fatale; Delilah, seorang wanita penggoda

Samson dan akhirnya menipu Samson. Karakteristik seorang wanita dapat

ditonjolkan melalui cara berpakaiannya. Dengan adanya sosok femme fatale yang

terkenal dengan keseksiannya, kecantikannya, dan kemisteriusannya, maka haruslah

ada suatu ciri khas yang menonjol dengan pakaian-pakaian yang dipakai oleh sosok

(9)

Berbagai desainer ternama mancanegara telah beberapa kali mengadaptasi

tema femme fatale ke dalam rancangannya, seperti Christian Dior, Jenny Packham,

Meera Sharma, dan John Galliano. Hal ini menunjukkan bahwa kostum yang dipakai

sesosok femme fatale cukup diminati di pasaran. Hal tersebut didukung oleh

maraknya film-film bertema noir (pembunuhan) yang sangat diminati oleh pasar,

membuat penulis tertarik dengan sosok femme fatale yang selalu menjadi incaran,

pacuan, dan perhatian yang penuh dalam film noir (pembunuhan) tersebut.

Contohnya film yang baru saja dirilis bulan Januari 2013 lalu adalah Gangster Squad,

yang mengangkat tema berlatar belakang tahun 1949, menjadikan Grace Faraday

(Emma Stone) sebagai sosok femme fatale yang menjadi simpanan mafia berbahaya

seantero Los Angeles bernama Mickey Cohen.

Enchanté de Femme Fatale diharapkan memenuhi permintaan masyarakat

Indonesia yang mencintai busana bergaya feminin, sexy, dan elegan. Enchanté de

Femme Fatale memodernisasi siluet-siluet dari kostum pemeran sosok Femme Fatale

yang terkenal dalam film noir tahun 1940-1950an. Enchanté de Femme Fatale juga

diharapkan akan membuat wanita yang mengenakan koleksinya terlihat elegan, tidak

pasaran, dan sexy tetapi tidak terkesan murahan.

Perancangan busana yang desainer buat mencakup empat koleksi evening

gown dengan potongan yang cukup tinggi di bagian kaki atas, mempunyai model

lipit-lipit yang mempunyai arti hidup sosok femme fatale yang selalu naik turun, dan

mempunyai warna-warna yang gelap.

1.2 Identifikasi Masalah

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang Enchanté de Femme Fatale,

maka identifikasi masalah yang muncul meliputi siluet-siluet busana yang

ditunjukkan pada rancangan ini lebih terkesan seksi, elegan, dan misterius. Kata

„seksi‟ sebenarnya banyak orang yang mengaitkannya dengan kata „murahan‟. Maka

penulis harus mengolah rancangan-rancangan yang terkesan seksi namun tidak

(10)

Target market pun sangat terbatas, karena seperti yang kita ketahui sebagian

masyarakat Indonesia lebih cenderung memakai pakaian yang tertutup dibandingkan

yang terbuka karena sebagian masyarakat Indonesia masih menanamkan adat dan

budaya timur yang berlaku.

Pada sisi lain, rancangan Enchanté de Femme Fatale harus disesuaikan

dengan pacuan buku tren 2013 yaitu buku “Virtualuxe Tren Forecasting 2013

dengan salah satu tema yang berjudul Mature Glam. Rancangan Enchanté de Femme

Fatale harus disesuaikan atau dipadupadankan dengan tema Mature Glam sehingga

menghasilkan suatu karya yang baru yang bakal diminati oleh pasaran.

1.3 Batasan Masalah

Permasalahan dalam perancangan dibatasi pada koleksi evening gowns

Enchanté de Femme Fatale mempunyai varian warna yang berbeda-beda tetapi

dengan manipulating; lipit atau pleats, bahan; sutra dan kain prada yang sama.

Warna dari koleksi evening gowns Enchanté de Femme Fatale adalah hitam, merah

tua, maroon, dan ungu tua. Siluet koleksi evening gown Enchanté de Femme Fatale

adalah siluet yang menonjolkan lekuk tubuh ideal wanita dengan adanya potongan

pada bagian kaki atas ke bawah. Target marketing dari koleksi evening gown

Enchanté de Femme Fatale adalah wanita dewasa berusia 25-35 tahun, mempunyai

tubuh yang ideal, dan mampu pada bidang keuangan.

1.4 Tujuan Perancangan

Enchanté de Femme Fatale diharapkan dapat memberikan varian busana

yang dapat membuat wanita yang memakainya tampil beda, classic, sexy, namun

tidak murahan. Banyaknya pakaian sexy, membuat wanita mejadi “fashion disaster

tetapi dengan adanya Enchanté de Femme Fatale, diharapkan para wanita dapat

berpenampilan sexy tetapi masih dengan charming yang kuat, jati diri yang terkesan

(11)

1.5 Metode Perancangan

Metode perancangan adalah langkah-langkah yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan perancangan yang mencakup prosedur, teknik, dan alat bantu

tertentu yang digunakan penulis dalam proses keseluruhan yakni; pemilihan konsep

yang disertai dengan alternatif beberapa sketsa, memilih sketsa yang cocok dengan

konsep, membuat pola, memilih kain dan warna kain yang sepadan, memotong kain

sesuai pola yang sudah dibuat, menjahit dan menggabungkan kain, membuat

manipulating dan tambahan accessories lainnya. Prosedur praktik perancangan

adalah suatu proses perubahan dari suatu keadaan awal menjadi suatu karya yang

diharapkan. Berikut merupakan langkah-langkah penulis untuk mewujudkan koleksi

(12)

Gambar 1.1 Bagan Proses Prosedur Praktik Perancangan

(Sumber : Laurin, 2013)

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab yang berisikan tentang pengenalan dan tujuan-tujuan

dengan dirancangnya koleksi Enchanté de Femme Fatale. Alasan-alasan dibuatnya

Enchanté de Femme Fatale juga dibahas pada bab ini .

Bab II merupakan bab yang berisikan landasan-landasan teori yang

digunakan dalam perancangan, meliputi penjelasan pola dan siluet tersendiri dari Pencarian Ide

Pengumpulan Data

Penelitian Lebih Dalam

Penentuan Target Market dan Aspek Lainnya

Pembuatan Mood Board

Pembuatan Sketsa

Pemilihan Warna

Pemilihan Jenis Kain

Pembuatan Reka Bahan

Pembuatan Pola

(13)

koleksi busana Enchanté de Femme Fatale dan material-material dari Enchanté de

Femme Fatale.

Bab III merupakan bab yang berisikan tentang rancangan-rancangan

Enchanté de Femme Fatale beserta material-material yang digunakan pada

rancangan Enchanté de Femme Fatale.

Bab IV merupakan bab yang berisikan tentang aplikasi konsep dan tema pada

perancangan, seperti perancangan umum, perancangan khusus, dan perancangan

detail fashion pada koleksi busana Enchanté de Femme Fatale.

Bab V merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan rangkuman

hasil perancangan dan jawaban akhir dari identifikasi masalah berdasarkan hasil

perancangan. Bab ini juga memberikan gagasan atau saran untuk memperbaiki dan

menambah nilai guna rancangan sebagai solusi atas identifikasi masalah yang

(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Koleksi perancangan busana Enchanté de Femme Fatale merupakan koleksi evening gown yang cocok dikenakan untuk acara-acara besar, seperti acara

pernikahan, event tertentu, dan acara-acara besar lainnya. Enchanté de Femme Fatale

ditujukan untuk wanita berusia 25-35 tahun dan tidak menutup kemungkinan jika ada

yang memakainya di luar usia tersebut, semua tergantung selera konsumennya. Rok

yang membelah di bagian kaki menjadi suatu ciri khas koleksi evening gown

Enchanté de Femme Fatale. Koleksi evening gown Enchanté de Femme Fatale

dilengkapi dengan manipulating yang sama yaitu adanya corsage dan lipit, tetapi

dengan peletakkan dan model yang berbeda. Kesimpulannya, koleksi evening gown

Enchanté de Femme Fatale menonjolkan sisi kekuatan seorang wanita, keseksian,

kemisteriusan, dan kemewahan sorang wanita sesuai dengan peran femme fatale pada

film noir.

Dalam pengolahan perpaduan baru ditemukan kesimpulan :

a. Warna satu koleksi yang biasanya sama, bisa dijadikan warna yang berbeda-

beda asalkan manipulating dan beberapa bagian modelnya ada yang sama.

b. Bahan draping tidak bisa diaplikasikan pada tubuh bagian tertentu karena akan

menampilkan aksen yang tidak ramping.

5.2 Saran

Merancang suatu koleksi mulai dari konsep hingga menjadi produk akhir yang

dapat dikenakan oleh target market tidaklah mudah, yang ditemukan beberapa

permasalahan dalam perancangan kali ini adalah menentukan masing-masing sketsa

desain sehingga dapat terlihat sebagai satu kesatuan koleksi Enchanté de Femme

(15)

Perancang memilih warna pakaian evening gown yang berbeda-beda dan agar

tetap dapat terlihat sebagai satu kesatuan koleksi, maka dalam proses perancangan

menggunakan teknik reka bahan serupa pada setiap busana. Kesulitan lainnya yang

terjadi adalah teknik menjahit yang cukup rumit pada bagian manipulating, membuat

corsage harus ditumpuk beberapa bagian tetapi agar tidak terlihat menggembung,

dan teknik draping yang diganti dengan teknik pleats pada bagian perut sehingga

meninggalkan kesan ramping pada tubuh pemakainya.

Perancang menyarankan apabila hendak menciptakan suatu koleksi, sebaiknya

perancang memikirkan dahulu secara matang dalam pencarian ide, pemilihan sketsa

yang harus menjadi suatu kesatuan konsep, pemilihan material yang sangat detail

karena bisa saja bahan yang akan dipakai tidak bisa dipakai nantinya dan hanya

menghamburkan uang, dan setelah semua selesai ditelaah, pikirkan kembali dan lihat

balik-baik dari koleksi yang sudah diyakini akan diproses, apakah akan menjadi

selera masyarakat, dan apakah semua koleksi yang akan dibuat itu cocok menjadi

suatu rangkaian.

Melalui perwujudan koleksi evening gown Enchanté de Femme Fatale

diharapkan dapat memberikan wacana dalam dunia fashion, agar dapat memberikan

(16)

KESIMPULAN

Koleksi perancangan busana Enchanté de Femme Fatale merupakan koleksi evening gown yang cocok dikenakan untuk acara-acara besar, seperti acara

pernikahan, event tertentu, dan acara-acara besar lainnya. Enchanté de Femme Fatale

ditujukan untuk wanita berusia 25-35 tahun dan tidak menutup kemungkinan jika ada

yang memakainya di luar usia tersebut, semua tergantung selera konsumennya. Rok

yang membelah di bagian kaki menjadi suatu ciri khas koleksi evening gown

Enchanté de Femme Fatale. Koleksi evening gown Enchanté de Femme Fatale

dilengkapi dengan manipulating yang sama yaitu adanya corsage dan lipit, tetapi

dengan peletakkan dan model yang berbeda. Kesimpulannya, koleksi evening gown

Enchanté de Femme Fatale menonjolkan sisi kekuatan seorang wanita, keseksian,

kemisteriusan, dan kemewahan sorang wanita sesuai dengan peran femme fatale pada

film noir.

Dalam pengolahan perpaduan baru ditemukan kesimpulan :

a. Warna satu koleksi yang biasanya sama, bisa dijadikan warna yang berbeda-

beda asalkan manipulating dan beberapa bagian modelnya ada yang sama.

b. Bahan draping tidak bisa diaplikasikan pada tubuh bagian tertentu karena akan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR BUKU UNTUK PUSTAKA :

Brown, Carol. 2010. Fashion & Textiles : The Essential Careers Guide. United

Kingdom : Laurence King Publishing L.td

Doane, Mary Ann. 1992. Femmes Fatales : Feminism, Film Theory, Psychoanalysis.

New York : Routledge

Duburg, Annette. 2010. Draping : Art and Craftsmanship in Fashion Design.

Netherlands : d’Jonge Hand Publishers

Mix, Elizabeth K. 2006. Evil by Design : The Creation and Marketing of The Femme

Fatale in 19th Century France. Chicago : University of Illinois

Praz, Mario. 1996. The Romantic Agony. Firenze : Sansoni

Seeling, Charlotte. 1999. Fashion : The Century of The Designer 1900-1999. Italy :

Konemann

DAFTAR SITUS UNTUK PUSTAKA :

Aziz, Abdul. 2012. Seni Budaya : Teori Warna. Artikel Online,

http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/teori-warna.html (diakses : 23 Maret

2013)

Lingeman, Richard. 2012. Birth of Femme Fatale. Artikel Online,

http://www.salon.com/2012/12/13/birth_of_femme_fatale (diakses : 15 Maret

2013)

Low, Andrew. 2010. Film Noir City : Femme Fatale. Artikel Online,

http://www.filmnoircity.com/femmefatale (diakses : 15 Maret 2013)

Thomas, Weston. 2011. Theories of Fashion Costume and Fashion History. Artikel

Online, http://www.fashion-era.com(diakses : 3 April 2013)

Tyrrell, Katherine. 2008. Colour Schemes : Split Complementaries, Triad, and

Tetrads. Artikel online,

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Proses Prosedur Praktik Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Perempuan dewasa muda, seperti digambarkan pada tokoh Sri Tanjung dan Dewi Suwistri ikon visualnya adalah gam- bar perempuan muda yang langsing tidak terlalu tinggi,

Tujuan penelitian disusun untuk menguji hipotesis yaitu panjang badan lahir, berat badan lahir, usia kehamilan, lama ASI eksklusif, usia pengenalan MP-ASI dan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI FRAKSI EKTRAK ETANOL DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Staphylococcus aureus.. YUSANTI AGUSTINA

Pada tahap pengujian Web Application Firewall, peneliti akan menguji 3 serangan yang termasuk kedalam top 10 OWASP, yaitu serangan berupa Brute Force, SQL Injection,

Bagaim Bagaimanapu anapun, n, pankr pankreatitis akut eatitis akut yang berkaitan dengan penyakit saluran empedu lebih sering terjadi pada wanita yang berkaitan dengan

Waktu kerusakan yang singkat kemungkinan diakibatkan oleh pemasangan yang kurang sempurna atau dalam pemasangannya terburu-buru sehingga saat mobil digunakan pada

Output : Formulir Kosong Pendaftaran Pasang Baru, Surat Penangguhan, Kwitansi, Data Calon Pelanggan PLN, Surat Persetujuan Pemasangan Listrik Yang Blm Di ACC, Surat

Sehubungan dengan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa klasik dalam musik memiliki tiga pemahaman, pertama adalah periode seni Yunani kuno pada masa 350 tahun sebelum Masehi,