• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas: Studi Empirik pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas: Studi Empirik pada Kantor Akuntan Publik di Bandung."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRACT

This study aims to know there is any effect of the auditor's experience withthe level of

consideration of materiality. The populations in this study are the auditors who work at Public Accounting Firm in Bandung. The qualitative data which used in this study was collected through a questionnaire, and the data was analyzed using simple regression. The results showed that: Auditor Experiences (X) has a significant influence on consideration Materiality level (Y), which is indicated by a value of 0.000 sig

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Populasi dalam penelitian ini adalah Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik se-Bandung. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini telah dikumpulkan melalui kuesioner, dan data tersebut dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengalaman Auditor (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Y), yang ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,000

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Kontribusi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Pengertian Auditing ... 7

2.1.2 Tipe Audit ... 10

(4)

2.1.4 Bukti Audit ... 15

2.1.4.1 Sifat Bukti Audit ... 16

2.1.4.2 Berbagai Keputusan Bukti Audit ... 16

2.1.4.3 Jenis Bukti Audit... 17

2.1.5 Materialitas... 18

2.1.5.1 Menetapkan Pertimbangan Materialitas Awal ... 20

2.1.5.2 Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit ... 22

2.1.6 Resiko Audit ... 22

2.1.6.1 Unsur Risiko Audit ... 23

2.1.7 Pengalaman Audit ... 25

2.2 Kerangka Pemikiran ... 27

2.3 Penelitian yang Relevan ... 28

2.4 Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 32

3.2 Kantor Akuntan Publik ... 33

3.3 Hierarki Organisasi ... 34

3.4 Jasa yang Dihasilkan oleh Profesi Akuntan Publik ... 36

3.5 Metode Pengumpulan Data... 39

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Skala ... 42

3.6.1 Tipe Skala ... 42

3.6.2 Metode Penskalaan ... 43

3.6.3 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.7 Pengujian Data ... 45

(5)

x

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 46

3.7.3 Uji Regresi Sederhana ... 47

3.7.4 Penetapan Tingkat Signifikan ... 48

3.7.5 Koefisien Determinasi ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Jawaban Responden ... 50

4.1.1 Pengalaman Auditor ... 50

4.1.2 Pertimbangan Tingkat Materialitas... 53

4.2 Hasil Pengujian Data ... 55

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 55

4.2.1.1 Uji Validitas Pengalaman Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 56

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 57

4.2.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Auditor Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 57

4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 58

4.2.3.1 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Tipe Audit ... 11

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Kantor Akuntan Publik ... 32

Tabel II Klasifikasi dalam Kantor Akuntan Publik ... 34

Tabel III Ketentuan Penilaian ... 43

Tabel IV Operasionalisasi Variabel ... 44

Tabel V Daftar Kuesioner yang Disebar ... 50

Tabel VI Deskripsi Pengalaman Auditor ... 51

Tabel VII Deskripsi Jawaban Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 53

Tabel VIII Uji Validitas Pengalaman Auditor (Variabel X) ... 56

Tabel IX Uji Validitas Tingkat Materialitas (Variabel Y) ... 56

Tabel X Hasil Uji Reliabilitas Penglaman Auditor dan Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 57

Tabel XI Model Summary ... 58

Tabel XII Anova ... 59

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 68

Lampiran B Data Penelitian ... 73

(9)

BAB I – PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan

keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas

tersebut. Akuntan publik yang memberikan jasa audit disebut dengan istilah auditor.

Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas,

auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan tersebut

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil

usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Dalam menghasilkan

jasa audit ini, auditor memberikan keyakinan positif (positive assurance) atas asersi

yang dibuat oleh manajemen dalam laporan keuangan historis. keyakinan

(assurance) menunjukkan tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin

disampaikan oleh auditor bahwa simpulannya yang dinyatakan dalam laporannya

adalah benar. Tingkat keyakinan yang dapat dicapai oleh auditor ditentukan oleh

hasil pengumpulan bukti. Semakin banyak jumlah bukti kompeten dan relevan yang

dikumpulkan, semakin tinggi tingkat keyakinan yang dicapai oleh auditor. Jasa ini

merupakan jasa profesi akuntan publik yang paling dikenal dalam masyarakat dan

seringkali disebut sebagai jasa tradisional profesi akuntan publik (Mulyadi,

(10)

BAB I – PENDAHULUAN 2

Seorang auditor dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak

semata-mata bekerja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga untuk kepentingan

pihak lain yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan auditan. Untuk dapat

mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan

lainnya, auditor dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Menurut

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2, menyatakan bahwa

relevansi dan reliabilitas adalah dua kualitas utama yang membuat informasi

akuntansi berguna untuk pembuatan keputusan. Untuk dapat mencapai kualitas

relevan dan reliabel maka laporan keuangan perlu diaudit oleh auditor untuk

memberikan jaminan kepada pemakai bahwa laporan keuangan tersebut telah

disusun sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) yang berlaku di Indonesia (Kusuma, 2012).

Disamping akuntan harus telah menjalani pendidikan formal sebagai akuntan

seperti diatur dalam UU No. 34 tahun 1954 tersebut, standar umum yang pertama

mensyaratkan akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis yang cukup dalam

praktik akuntansi dan prosedur audit. Pendidikan formal akuntan publik dan

pengalaman kerja dalam profesinya merupakan dua hal yang saling melengkapi.

Oleh karena itu, jika seseorang memasuki karier sebagai akuntan publik, ia harus

lebih dulu mencari pengalaman profesi di bawah pengawasan akuntan senior yang

lebih berpengalaman. Di samping itu, pelatihan teknis yang cukup mempunyai arti

pula bahwa akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha

dan profesinya. Agar akuntan yang baru selesai menempuh pendidikan formalnya

(11)

BAB I – PENDAHULUAN 3

pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi

baik di bidang audit bagi akuntan yang ingin memperoleh izin praktik dalam profesi

akuntan publik (SK Menteri Keuangan No. 43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari

1997) (Mulyadi, 2011:25-26).

Semakin banyak pengalaman seorang auditor, maka semakin matang

pertimbangan auditor mengenai materialitas. Pertimbangan auditor mengenai

materialitas merupakan pertimbangan profesionalisme dan dipengaruhi oleh persepsi

auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan yang memadai dan yang

akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Definisi materialitas itu

sendiri adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi,

yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas

atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap

informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji (Iriyadi dan

Vannywati, 2011).

Oleh karena para auditor bertanggung jawab untuk menentukan apakah

terdapat salah saji material dalam laporan keuangan, maka jika terdapat penemuan

suatu salah saji material, mereka harus membuatnya menjadi perhatian klien

sehingga dapat dilakukan koreksi atas salah saji tersebut. Jika klien menolak untuk

mengoreksi salah saji tersebut, maka auditor harus menerbitkan opini wajar dengan

pengecualian atau tidak wajar, bergantung pada seberapa signifikan salah saji

tersebut. Untuk menentukan hal tersebut, auditor sangat bergantung pada

(12)

BAB I – PENDAHULUAN 4

Tujuan dari penetapan materialitas adalah untuk membantu auditor

merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup. Tidak semua informasi

keuangan diperlukan atau seharusnya dikomunikasikan dalam laporan akuntansi,

hanya informasi yang material yang seharusnya disajikan (Iriyadi dan Vannywati,

2011).

Secara umum, untuk akun yang saldonya besar dalam laporan keuangan

diperlukan jumlah bukti audit yang lebih banyak bila dibandingkan dengan akun

yang bersaldo tidak material. Dengan demikian, jumlah bukti audit yang

dikumpulkan oleh auditor dalam memeriksa sediaan di perusahaan manufaktur akan

lebih banyak bila dibandingkan dengan bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor

dalam pemeriksaan terhadap surat berharga (Mulyadi, 2011:76).

Seorang auditor juga harus mempunyai pengalaman yang cukup agar dapat

membuat keputusan dalam laporan auditan. Auditor yang mempunyai pengalaman

yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang

diperoleh selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit

terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. Pada saat auditor

mempertimbangkan keputusan mengenai pendapat apa yang akan dinyatakan dalam

laporan audit, material atau tidaknya informasi, mempengaruhi jenis pendapat yang

akan diberikan oleh auditor. Informasi yang tidak material atau tidak penting

biasanya diabaikan oleh auditor dan dianggap tidak pernah ada. Tetapi jika informasi

tersebut melampaui batas materialitas (materiality), pendapat auditor akan

(13)

BAB I – PENDAHULUAN 5

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh

Debataraja (2013) yaitu “Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Terhadap

Pertimbangan Tingkat Materialitas”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya terletak pada pengurangan variabel etika profesi. Hal ini didasarkan pada

pendapat bahwa akuntan yang beretika memberikan pengaruh paling kecil dalam

memberikan pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit atas laporan

keuangan (Debataraja, 2013).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis akan melakukan penelitian

dengan mengambil judul “Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini akan

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat

materialitas?

2. Seberapa besar pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat

materialitas?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan

(14)

BAB I – PENDAHULUAN 6

1. Pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

2. Besar pengaruh pengalaman aditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1.4. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Penelitian ini sangat berguna bagi para auditor dalam mengetahui pentingnya

pengalaman auditor dalam mengaudit.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengalaman auditor dapat

berpengaruh besar terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

c. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman

auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

1.5. Kontribusi Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian hubungan pengalaman auditor dengan

pertimbangan tingkat materialitas di KAP kota Bandung. Penelitian ini seperti halnya

penelitian sebelumnya yang memberikan bukti empiris mengenai pengaruh

(15)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 64

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

1. Terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat

materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,000 < tingkat kepercayaan

5%.

2. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel XI dengan menggunakan program SPSS

Pengalaman auditor mempunyai pengaruh terhadap pertimbangan tingkat

materialitas sebesar 35,2 % berdasarkan Adjusted R Square yang diperoleh

sebesar 0,352. Selebihnya 64,8 % dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti etika

profesi, profesionalisme auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan kualitas

audit, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang diberikan penulis sebagai berikut:

1. Bagi auditor dalam menjalankan profesinya, diharapkan untuk terus

meningkatkan pengetahuannya dengan cara mencari pengetahuan tambahan

yang dapat mendukung pertimbangan auditor dalam menentukan tingkat

(16)

BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 65

2. Hubungan dengan rekan seprofesi perlu dijaga dengan baik, sehingga tidak

terjadi perbedaan persepsi antara satu auditor dengan auditor lainnya terhadap

suatu laporan keuangan.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan bisa dengan menambahkan variabel

lain yang diduga mempengaruhi tingkat pertimbangan materialitas, seperti

profesionalisme auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan kualitas

(17)

66

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2005). Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu, Edisi Kesembilan, Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2011). Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu. Buku Satu , Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Arens & Loebbecke. (1997). Auditing Pendekatan Terpadu. Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ardi, W.C. (2010). Sejarah Akuntan dan Akuntan Publik di Indonesia, 22 November 2010 diakses dari http://cahyawisnuardi.wordpress.com/2010/11/22/sejarah-akuntan-publik-di-indonesia/

pada tanggal 10 maret 2013.

Debataraja, Parulian D. (2013). Pengaruh Pengalaman Auditor dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Hasan, M.I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Herliansyah, Yudhi. (2006). Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti tidak Relevan dalam Auditor Judgement. Bulletin Penelitian No.10.

Iriyadi dan Vannywati. (2011). Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurnal Ilmiah Rangga Gading, Volume 11 No.2.

Knoers dan Haditono. (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Cetakan ke-12. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Kusuma, Novanda F.B.A. (2012). Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. FE UNY. Yogyakarta.

Mulyadi. (2011). Auditing. buku satu, Edisi ke-6, Penerbit salemba empat, Jakarta.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. (1998). Auditing, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Purnamasari. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Hubungan Partisipasi dengan Efektivitas Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Vol.1 No.3.

(18)

67

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono dan Eri Wibowo. (2004). STATISTIKA untuk PENELITIAN dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Penerbit Alfabeta. Bandung

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, Albert Kurniawan. (2012). APLIKASI SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Penerbit Alfabeta. Bandung

Suraida, Ida. (2005). Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Sosiohumaniora, Vol. 7, No. 3, hal. 186 – 202

Susestyo, B. (2009). Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating. Tesis Magister Sains Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data penelitian, menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara keadilan distributif dengan perilaku kerja kontraproduktif sales Nissan Basuki

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-38/PJ.4/1995 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Sehubungan Dengan Perjanjian Bangun Guna Serah, pembayaran

Perusahaan dalam membuat perencanaan persediaan material dapat menggunakan metode Period Order Quantity supaya total biaya persediaan menjadi minimum, tidak terjadi

Keadaan ini identik dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hamzah (2009b) bahwa kematian massal anakan kerang mutiara yang terjadi di Teluk Kodek, Lombok Utara

Memiliki keterampilan hidup dalam aspek vocational skill dalam bidang produksi bahan bangunan berbahan pasir dengan baik. Memperoleh bekal keterampilan pengelolaan

Permohonan Pemisahan Harta Perkawinan dal am Penetapan i ni di l akukan setel ah perkawinan dilakukan. Permohonan Penetapan ini kemudian dikabulkan / ditetapkan oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduga statistik area kecil untuk data cacahan yakni penduga resiko relatif Bayes empirik dari model Poisson-Gamma dengan peubah

Bagir Manan mencatat bahwa bentuk negara republik yang dipilih pada saat Indonesia berdiri ter- inspirasi dari kehidupan desa, di mana di dalamnya terdapat