• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal dalam MenunjangEfektifitas Pengendalian Internal Piutang (Studi Kasus pada PDAM Tirtawening Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal dalam MenunjangEfektifitas Pengendalian Internal Piutang (Studi Kasus pada PDAM Tirtawening Kota Bandung)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This research is a case study conducted in PDAM Bandung in order to determine and assess the implementation of the internal audit of the receivables held by PDAM Bandung, knowing and assessing internal control over accounts at PDAM Bandung. Research used in this study is the descriptive study. Data used in the study is the number of water account, water sales, account receivable and allowance for doubtful accounts in 2010 and 2011. Analysis is done by reviewing the internal audit role in supporting the effectiveness of internal control accounts PDAM Bandung. Based on the analysis conducted on PDAM Bandung, note that the internal audit was Instrumental in supporting the effectiveness of internal control of accounts receivable, because the internal audit aims to secure the company’s assets, check the accuracy and reliability accounting data and improve the efficiency of the company, as well as encourage compliance with established policy PDAM Bandung.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan di PDAM Kota Bandung dengan tujuan untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan audit internal atas piutang yang dilaksanakan oleh PDAM Kota Bandung, mengetahui dan menilai pengendalian internal atas piutang pada PDAM Kota Bandung. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah jumlah piutang air, penjualan air, rekening piutang tertagih dan penyisihan piutang tahun 2010 dan 2011. Analisa di lakukan dengan cara mengkaji peranan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal piutang PDAM Kota Bandung. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada PDAM Kota Bandung, diketahui bahwa audit internal sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal piutang, karena audit internal bertujuan untuk mengamankan harta perusahaan, memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi dan meningkatkan efisiensi perusahaan, serta mendorong ditaatinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan PDAM Kota Bandung.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Pengertian Peranan ... 7

2.2 Auditing.………...8

2.2.1 Pengertian Auditing ... 8

2.2.2 Jenis-Jenis Audit ... 13

2.3 Audit Internal ... 14

2.3.1 Pengertian Audit Internal ... 14

2.3.2 Fungsi dan Tanggung jawab Audit Internal ... 17

2.3.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ... 19

2.3.4 Program Audit Internal ... 20

2.3.5 Pelaksanaan Audit ... 22

2.3.6 Laporan Hasil Audit Internal dan Rekomendasi ... 23

2.3.7 Kualifikasi Auditor Internal yang Memadai ... 24

2.3.7.1 Independensi Audit Internal ... 25

2.3.7.2 Kompetensi Audit Internal ... 26

2.4 Efektifitas…..………..27

2.5 Pengendalian Internal... 28

(5)

xi

2.5.3 Tujuan Pengendalian Internal ... 34

2.5.4 Keterbatasan Pengendalian Internal ... 35

2.6 Piutang.………...36

2.6.1 Pengertian Piutang ... 37

2.6.2 Klasifikasi Piutang ... 38

2.6.3 Permasalahan Piutang ... 39

2.6.4 Piutang Tidak Tertagih ... 40

2.6.5 Penyisihan Piutang Ragu-ragu ... 43

2.6.6 Prosedur dan Tujuan Audit Internal atas Piutang ... 44

2.6.7 Pengendalian Internal Piutang ... 45

2.6.8 Perputaran Piutang ... 46

2.7 Kerangka Pemikiran ... 47

BAB III METODE PENELITIAN... 50

3.1 Objek Penelitian ... 50

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 50

3.1.2 Stuktur Organisasi ... 53

3.2 Metode Penelitian ... 73

(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76

4.1 Kebijakan dan Prosedur Penagihan Piutang ... 76

4.1.1 Kebijakan Penagihan Piutang ... 76

4.1.2 Prosedur Pembuatan Rekening Penagihan Piutang ... 76

4.1.3 Prosedur Penagihan melalui Bank ... 77

4.1.4 Prosedur Penagihan Loket Kas ... 78

4.2 Pelaksanaan Audit Internal pada PDAM Kota Bandung ... 80

4.2.1 Independensi ... 81

4.2.2 Kompetensi ... 81

4.2.3 Program Audit Internal ... 82

4.2.4 Pelaksanaan Audit Internal ... 84

4.2.5 Laporan Audit Internal dan Rekomendasi ... 87

4.2.6 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit oleh Manajemen ... 88

4.3 Pelaksanaan Pengendalian Internal Piutang... 89

4.3.1 Pelaksanaan Komponen Pengendalian Piutang ... 89

4.3.2 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Umum ... 98

(7)

xiii

4.4 Analisis mengenai Rekening Tagihan Piutang dan Penyisihan

Piutang Tak Tertagih... 103

4.5 Peranan Audit Internal Terhadap Pengendalian Internal PDAM Kota Bandung ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

5.1 Kesimpulan………...111

5.2 Saran.………115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(9)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Jumlah Piutang Air, Penjualan Air, Rekening Piutang

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Prosedur Pembuatan Rekening Tagih ... 118

Lampiran B Buku Pembantu Piutang Pelanggan (BPPP) ... 119

Lampiran C Laporan Rekening Air Tahun 2011 ... 120

Lampiran D Laporan Penagihan Bulanan Tahun 2011... 121

Lampiran E Laporan Efektifitas Penagihan Tahun 2011 ... 122

Lampiran F Shedule Pemeriksaan tahun 2011 ... 123

Lampiran G Surat Peryataan Bimbingan Skripsi ... 124

Lampiran H Surat Permohonan Mengadakan Penelitian ... 125

Lampiran I Surat Keterangan Laporan Keuangan Tahun 2012 Sedang Diaudit ... 126

Lampiran J Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ... 127

(11)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Guna mewujudkan Good Corporate Governance dalam penyelenggaraan perusahaan maka pengelolaan perusahaan harus mengikuti peraturan pemerintah dan semua sistem yang berlaku umum, oleh karena itu transparansi, akuntabilitas, integritas, kewajaran dalam proses pencatatan akuntansi dan tanggung jawab sosial serta lingkungan hidup sangat diperlukan, hal tersebut tidak akan terlepas dari fungsi pengawasan yang baik dan independen dari Auditor Internal (Kaunang; 2013:101).

Fungsi paling dasar yang dilaksanakan oleh pengawas internal dalam hal ini auditor internal adalah memberikan kepastian kepada dewan direksi mengenai baik tidaknya pengendalian internal yang ada dalam perusahaan, sedangkan perannya adalah menilai atau mengevaluasi suatu aktivitas berdasarkan kriteria yang tepat, dan merekomendasikan suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai berkaitan dengan tujuan perusahaan, serta memperkecil kesempatan untuk melakukan penyimpangan, kemungkinan terjadinya pemborosan, penyelewengan, kebocoran, ketidakefisienan dan ketidakefektifan. Peran pengawas internal tersebut harus dijalankan dengan posisi yang independen dalam organisasi (Tugiman; 1997:23).

(12)

BAB I PENDAHULUAN

ada; (2) mereview dan menilai kebenaran dan kecukupan data-data akuntansi dan keuangan dalam penerapan untuk pengawasan operasi perusahaan; (3) memastikan tingkat dipatuhinya kebijaksanaan, perencanaan, dan prosedur yang telah ditetapkan; (4) memastikan bahwa harta perusahaan telah dicatat dengan benar dan disimpan dengan baik sehingga dapat terhindar dari pencurian dan kehilangan; (5) memastikan dapat dipercayainya data-data akuntansi dan data lainnya yang disajikan oleh perusahaan; (6) menilai kualitas dan pencapaian prestasi manajemen perusahaan berkenaan dengan tanggung jawab yang diberikan oleh pemegang saham; (7) laporan dari waktu ke waktu kepada manajemen dari hasil pekerjaan yang dilakukan, identifikasi masalah, dan saran atau solusi yang harus diberikan; (8) bekerja sama dengan eksternal auditor sehubungan dengan penilaian atas Pengendalian Intern (Kaunang; 2013:6).

Dalam perusahaan industri maupun jasa, siklus penjualan dan piutang merupakan pos terpenting yang bisa menentukan laba dan ruginya suatu perusahaan serta dapat mempengaruhi likuiditas suatu perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek tepat pada waktunya (Sabardi; 1993:104).

(13)

BAB I PENDAHULUAN

karena itu prosedur yang wajar dan cara pengamanan yang cukup terhadap piutang sangat diperlukan bukan saja untuk keberhasilan perusahaan tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan para pelanggan. Tentunya yang dimaksud dengan piutang (receivables) bukan hanya piutang para pelanggan (piutang usaha), tetapi juga meliputi piutang kepada para pegawai dan lain-lain, namun piutang para pelanggan merupakan yang terpenting dalam jumlah totalnya. Piutang yang terlampau besar dan adanya ketidakmampuan pelanggan didalam membayar piutang saat jatuh tempo dapat mengakibatkan kerugian dalam perusahaan (Subramanyam dan Wild; 2010:274).

Untuk menghindari kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan, maka diperlukan audit internal atau pemeriksaan internal yang merupakan salah satu unsur dari pengendalian internal.

Pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations

yang dikutip oleh Boynton (2001:325) adalah:

“Internal control is the process effected by an entity’s board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories:

1. Reliability of financial reporting.

2. Effectiveness and efficiency of operation.

3. Compliance with applicable laws and regulations”.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

efektifitas dan efisiensi, serta ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Menurut Arens et al. (2006:290) tujuan pengendalian internal adalah:

1. “Reliability of financial reporting. 2. Effectiveness and efficiency of operation.

3. Compliance with applicable laws and regulations”.

Pengendalian internal harus cukup beralasan untuk dapat dipertanggungjawabkan seperti (1) semua transaksi telah dicatat dengan selayaknya; (2) transaksi yang dicatat benar; (3) transaksi telah diotorisasi oleh seorang yang berwenang; (4) transaksi yang ada telah dicatat semua; (5) transaksi yang terjadi dengan pantas dapat dinilai; (6) transaksi dapat diklasifikasikan; (7) transaksi dicatat tepat waktu; (8) transaksi telah dicatat dengan benar didalam buku besar atau tambahan (Kaunang; 2013:75).

(15)

BAB I PENDAHULUAN

tidak dapat dicairkan dapat ditekan seminimal mungkin. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perlu diciptakan pengendalian intern atas piutang yang memadai.

Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk menuangkannya ke dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “Peranan audit internal dalam

menunjang efektifitas pengendalian internal piutang” (Studi Kasus pada PDAM

Tirtawening Kota Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Bertitik tolak dari uraian tersebut diatas, dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengendalian internal atas piutang pada PDAM Kota Bandung dilaksanakan dengan memadai?

2. Apakah pelaksanaan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal piutang pada PDAM Kota Bandung telah memadai?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang akan digunakan sebagai bahan menulis skripsi dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui dan menilai pelaksanaan pengendalian internal atas piutang pada

PDAM Kota Bandung.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

a. Menambah pengetahuan tentang pengendalian internal dalam perusahaan, beserta penerapan dari teori yang telah penulis terima selama kuliah secara nyata.

b. Memenuhi persyaratan mengikuti ujian sarjana lengkap dalam rangka untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2.Bagi perusahaan

a. Memberikan masukan kepada manajemen mengenai perlunya audit internal atas piutang sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektifitas pengendalian internal.

b. Memberikan kontribusi teori dan kontribusi praktek, terutama yang berkaitan dengan peranan audit internal dalam menunjang efektifitas pengedalian piutang. 3.Bagi pembaca

a. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang dapat menambah informasi dan referensi ilmiah bagi pembaca yang sedang melakukan penelitian mengenai masalah yang sama.

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab 4 (empat), maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengendalian Internal Piutang pada PDAM Kota Bandung telah dilaksanakan secara memadai, hal ini didukung oleh adanya unsur-unsur pengendalian internal piutang dan tercapainya tujuan pengendalian internal piutang sebagai berikut: A.Unsur-unsur pengendalian internal piutang, meliputi:

a) Lingkungan pengendalian yang memadai, meliputi:

• Adanya kode etik yang harus ditaati oleh seluruh karyawan.

• Adanya prosedur dan kebijakan untuk mengatur penerimaan karyawan baru.

• Adanya job description yang menguraikan wewenang dan tugas yang jelas.

• Adanya pelimpahan tugas dan wewenang yang jelas.

• Adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang dapat mendukung pengendalian internal.

(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

c) Kegiatan pengendalian yang memadai, meliputi:

• Adanya pemisahan fungsi yang memadai.

• Mengolah informasi yang diperoleh.

• Dilakukannya pengendalian fisik atas aset dan catatan perusahaan.

• Adanya dokumen dan catatan yang layak sesuai dengan prosedur.

• Adanya pengawasan terhadap kegiatan perusahaan oleh SPI.

d) Adanya informasi yang dapat diandalkan dan didukung oleh dokumen yang lengkap dan transaksi yang sah.

e) Adanya tindakan evaluasi dan koreksi jika terdapat kelemahan. B.Tujuan umum pengendalian internal piutang telah memadai, meliputi:

a) Adanya beberapa laporan mengenai laporan saldo piutang, cadangan penghapusan piutang, piutang yang harus dihapuskan yang dibuat oleh manajemen kepada Direktur Utama.

b) Adanya sistem komputerisasi seperti data pelanggan yang sudah secara otomatis tercatat di komputer dengan kode alamat rumah pelanggan serta jumlah yang harus pelanggan bayar secara otomatis dapat diketahui apabila nama pelanggan diketik.

C.Tujuan khusus pengendalian internal piutang telah memadai, meliputi: a) Rekening piutang dalam neraca sesuai transaksi yang terjadi. b) Pencatatan penagihan piutang yang diperoleh dapat diandalkan.

(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

d) Adanya pemeriksaan terhadap transaksi piutang. e) Adanya klasifikasi yang tepat, meliputi:

• Adanya daftar umur piutang.

• Adanya identifikasi dan pengaturan pos-pos yang terkait atas seluruh transaksi penagihan piutang.

f) Setiap dokumen penagihan diberi nomor urut serta adanya pemisahan tugas antara fungsi penjualan dan fungsi penagihan.

g) Adanya pemeriksaan yang memadai oleh bagian akuntansi terhadap setiap dokumen penagihan piutang.

h) Adanya penyajian piutang yang diklasifikasikan berdasarkan umur piutang serta piutang yang sudah lama tidak tertagih diungkapkan dalam neraca. 2. Pelaksanaan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal

piutang pada PDAM Kota Bandung telah memadai. Hal tersebut dikarenakan audit internal diselenggarakan oleh perusahaan guna membantu pimpinan perusahaan dalam melakukan penilaian atas pelaksanaan pengendalian piutang serta memberikan saran atau rekomendasi untuk membantu sampai seberapa jauh penyimpangan yang terjadi di dalam perusahaan melalui laporan hasil pemeriksaan yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Beberapa unsur terpenting yang harus diperhatikan dan dijalankan dengan baik dalam audit internal yang dapat mendukung pelaksanaan pengendalian adalah sebagai berikut:

• Independensi.

(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

• Program Audit Internal.

• Pelaksanaan Audit Internal.

• Laporan Audit Internal dan Rekomendasi.

• Tindak Lanjut atas Laporan Audit Internal.

Disamping hal tersebut diatas, dari hasil penelitian yang dilakukan masih ditemukan beberapa kelemahan yang ada pada perusahaan ini, yaitu:

1. Audit Internal:

a. Masih adanya beberapa staf auditor internal yang tidak memahami inti masalah dari bagian atau objek yang diperiksanya khususnya penyebab piutang tak tertagih.

b. Staf audit internal bukan berlatar belakang pendidikan akuntansi, melainkan pendidikan hukum dan teknik.

c. Belum ada seorang pun staf audit internal yang memiliki sertifikasi kualifikasi internal auditor.

2. Efektifitas Pengendalian Internal Piutang:

a. Kurangnya pengawasan dalam penagihan piutang sehingga dapat memungkinkan terjadinya kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.

b. Tidak adanya petugas khusus verifikasi pelunasan piutang.

(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan audit internal terhadap pengendalian internal piutang, penulis mencoba mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas pengendalian internal piutang, terutama dalam hal:

1. Audit Internal, saran yang diberikan meliputi:

a. Sebaiknya SPI meningkatkan keterampilan dan keahlian mengenai administrasi piutang, agar kualitas pelaksanaan SPI dalam menjalankan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan optimal serta dapat meningkatkan kinerja SPI dalam menyelesaikan masalah piutang.

b. Sebaiknya dalam memilih audit internal sesuai dengan latar belakang pendidikan, karena saat ini latar belakang auditor internal dalam perusahaan masih memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

c. Sebaiknya staf audit internal yang memiliki persyaratan ujian sertifikasi kualifikasi internal audit diikutsertakan, agar staf audit internal tersebut memiliki peranan yang dapat menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan sehingga tujuan pemeriksaan dapat tercapai secara optimal.

(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

b. Memperkuat sistem pengendalian piutang, dengan menempatkan seorang petugas khusus verifikasi pelunasan piutang di setiap kopel (koordinator pelayanan) dan kantor pusat.

(23)

117

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Penerbit LP FEUI, Jakarta.

Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. Cetakan Pertama, Edisi satu, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Arens, Alvin A., dan James K, Loebbecke. 2003. Auditing Suatu Pendekatan

Terpadu. Cetakan Keenam, Buku Satu, Edisi Indonesia, Terjemahan Ilham

Tjakrakusuma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J, Elder., dan Mark S, Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan, Penerbit Indeks, Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J, Elder., dan Mark S, Beasley. 2006. Auditing and Assurance Service: An Intergrated Approch. Edisi 11, Prentice Hall, New Jersey.

Boynton, William C. 2001. Modern Auditing. Edisi Ketujuh, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kaunang, Alfred F. 2013. Pedoman Audit Internal. Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

Kieso, Weygant, and Warfield. 2007. Akuntansi Intermediate. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Komarudin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal. Jakarta.

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku satu dan dua, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nazir. 1999. Metode Penelitian. Edisi Satu, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Reider, Rob. 2002. Operational Review Maximum Result at Efficient Costs. Edisi 3,

(24)

Robbins, Stephen P., dan Mary, Coulter. 2007. Manajemen. Penerbit Indeks, Jakarat. Robertson, Jack C., dan Timothy J, Louwers. 2002. Auditing. Penerbit McGraw-Hill,

Boston.

Sabardi, Agus. 1993. Manajemen KeuanganJilid 1. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Santoso, Iman. 2006. Akuntansi Keuangan Menengah. Penerbit Refika Aditama, Jakarta.

Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Keempat, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Subramanyam, K.R., dan John J, Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesepuluh, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.

Tugiman, Hiro. 1997. The New Internal Auditing. Diterjemahkan Oleh Agung Widjanarko. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro. 2002. Laporan Audit Internal Wajib Ditandatangani Auditor Bersertifikat. Seminar HIMA Fakultas Ekonomi UNPAD dan Musyawarah Kerja FKSPI. Bandung.

Tunggal, Amin Widjaja. 2005. Internal Auditing (Suatu Pengantar). Penerbit Harvarindo, Jakarta.

Warren, Carl S., James M, Reeve., and Philip E, Fees. 2005. Pengantar Akuntansi.

Edisi 21, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carl S., James M, Reeve., and Philip E, Fees. 2006. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Edisi 21, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dalam suatu perusahaan yang mempersyaratkan pekerja/buruh tidak boleh memiliki ikatan perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam satu perusahaan/kantor dan

Maka dari pernyataan diatas disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan variabel Long term-debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

 Perbanyak asupan cairan yang masuk kedalam tubuh >> Selain perbanyak makanan yang mengandung serat, menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan cara lain

Secara deskriptif, mata kuliah ini memberikan pemahaman terkait dengan definisi ushul fiqih dan cakupannya, siapa pihak yang berhak menetapkan hukum, seputar hukum

Abstrak: Pengetahuan tentang asesmen sangat penting dalam melakukan kegiatan penilaian perkembangan anak usia dini untuk mengumpulkan informasi dan mengetahui

Peraturan tentang perdagangan orang menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan dijadikan sebagai alat untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formulasi yang tepat dalam pembuatan bakpao green tea yang disubstitusi dengan oat, serta mengetahui pengaruh substitusi tepung

Hasil analsis simultan menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang terdiri dari diversity dan employee support secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan