• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS Pengantar Ushul Fiqh. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SILABUS Pengantar Ushul Fiqh. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Firmansyah, S.Pd., M.E.Sy. Juliana, S.Pd., M.E.Sy. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si.

(Dosen Pengampu) (Tim KBK Prodi) (Ketua Prodi)

1. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Pengantar Ushul Fiqh

Kode Mata Kuliah : IE111

Jumlah SKS : 3

Semester : 1

Kelompok Mata Kuliah : MKK (Mata Kuliah Keahlian) Program Studi

Prasyarat : -

Dosen Pengampu/Kode : 1. Firmansyah, S.Pd., M.E.Sy./2703 2. Dr. Arim Nasim, SE, M.Si, Ak./2125 3. Juliana, S.Pd., M.E.Sy./2763

4. Rida Rosida, BS., M.Sc./2785

2. Kompetensi (capaian pembelajaran)

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan konseptual tentang hukum syara’ (Segala peraturan yang telah disyari’atkan Allah) dan jenis hukum syara’ serta sumbernya. Menguasai pengetahuan konseptual tentang bagaimana menggali hukum syara’ dari sumbernya (al-Qur’an, hadits, ijma’ sahabat dan qiyas syar’i).

3. Deskripsi isi/materi Mata Kuliah

Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang metodologi pengambilan/penggalian hukum (istinbath al-ahkam) dalam Islam, khususnya untuk topik ekonomi dan keuangan. Secara deskriptif, mata kuliah ini memberikan pemahaman terkait dengan definisi ushul fiqih dan cakupannya, siapa pihak yang berhak menetapkan hukum, seputar hukum syariat, pengertian dan ragam khithab al-taklif dan khithab al-wadi’iy, perbedaan kaidah fiqih dengan kaidah ushul fiqih, dalil-dalil syara’ dan macam-macamnya, dalil-dalil yang masih diperselisihkan keabsahannya, konsep maqashid al-syariah, aqad muamalah dan konsekuensinya, kaidah dharar, kaidah mashlahat, serta konsep qiyas,dan illat syar’i dalam praktik ekonomi. Dengan kalimat lain, mata kuliah ini membekali paradigma berpikir tasyri’i pada mahasiswa (tasyri’ menjelaskan bagaimana cara seseorang ulama menetapkan suatu ketentuan hukum atau fiqih yang bersumber kepada nash (sumber hukum).

(2)

4. Pendekatan Pembelajaran

 Pendekatan : Ekspositori, inquiri, kolaboratif

 Metode : Ceramah, Diskusi, Studi kasus.

 Tugas : Merangkum bacaan dari buku maupun artikel

5. Media atau alat bantu belajar

 LCD Projector  Power Point  Pointer  Laptop  Whiteboard  Handout

6. Evaluasi hasil belajar mahasiswa

Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang bersangkutan dalam :

a. Kehadiran minimal 80% sebagai prasyarat UTS dan UAS

b. Pembobotan penilaian didasarkan kepada :

1. Keterlibatan dalam diskusi/Tanya jawab di kelas 5 %

2. Tugas-tugas individual dan kelompok 25 %

3. Ujian Tengah Semester 35%

4. Ujian Akhir Semester 35%

c. Kriteria Nilai Akhir berdasarkan kepada PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PENDIDIKAN UPI TAHUN 2014 Nomor: 4517/UN40/HK/2014:

Kategori Nilai Tingkat

Kemampuan (%)

Keterangan Huruf Angka Derajat Mutu

A 4,0 Istimewa 90-100 A- 3,7 Hampir Istimewa 85-89 B+ 3,4 Baik Sekali 80-84 B 3,0 Baik 75-79 B- 2,7 Cukup Baik 70-74 C+ 2,4 Lebih dari Cukup 65-69 C 2,0 Cukup 60-64

Batas minimum kelulusan jenjang S-2 dan S-3

D 1,0 Kurang 55-59 - Batas minimum kelulusan

jenjang D-3 dan S-1. - Tidak diberlakukan untuk

jenjang S-2 dan S-3.

E <1,0 Gagal Lebih kecil

dari 55

(3)

7. Rincian Materi Perkualiahan Tiap Pertemuan

PERTEMUAN ke TOPIK PEMBAHASAN REFERENSI

1 Definisi Ushul Fiqh dan Cakupannya

 Perbedaan ushul fiqih (uf) dengan

fiqih,

 objek pembahasan uf,

 tujuan pembahasan uf, dan

sejarah uf

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press. BAB I. SUBSTANSI USHUL FIQH hal 7-24

2 Konsep al-Hakim (Pihak yang Berhak

Menetapkan Hukum)

 Deskripsi al-Hakim,

 dalil Qur’an, dan dalil

al-Hadits

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press.

BAB 2. SISTEMATIKA

HUKUM, hal. 25-33

3 Hukum Syariat (al-Hukm al-Syar’iy)

 Pengertian,

 keberadaan,

 cakupan,

 objek hukum, dan sasaran hukum

syariat

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press.

BAB 2. SISTEMATIKA

HUKUM, hal. 30-33

BAB 2. SISTEMATIKA

HUKUM, hal. 58-63

4 Hukum Syara’ dari aspek khitab

(seruan)

 Khithab al-Taklif : Hukum wajib (fardhu), sunnah (mandub), mubah, makruh, dan, haram, serta

 Khithab al-Wadl’iy: hukum

sebab, syarat, mani’ (halangan), sah, fasid dan bathal, rukhshah dan ‘azimah, serta contoh-contohnya dalam ekonomi

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press.

BAB 2. SISTEMATIKA

HUKUM, hal. 33-51

5 Hukum Syara’ dari aspek lafazh yang

menjadi sandaran

 Hukum khusus

 Hukum umum

 Hukum kulli

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press.

BAB 2. SISTEMATIKA

(4)

PERTEMUAN ke TOPIK PEMBAHASAN REFERENSI

6 Dalil-Dalil Syara’ dan

Macam-macamnya

 Al-Qur’an,

 al-Sunnah,

 Ijma’ Shahabat dan

 Qiyas Syar’i

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press. BAB 3. DALIL SYARA, hal. 65-107

Atha’ Bin Khalil. 2003.

Ushul Fiqih Praktis (Terj).

Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah.

e-book hal 77-178

7 Dalil-Dalil yang Masih Diperselisihkan

Keabsahannya

 Istihsan,

 mashalih mursalah,

 syariat umat terdahulu, dan

 madzhab shahabat

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press. BAB 3. DALIL SYARA, hal. 107-125

Atha’ Bin Khalil. 2003.

Ushul Fiqih Praktis (Terj).

Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah.

e-book hal 178-186

8 UTS

9 Qarinah dan perannya dalam penetapan

hukum syara’

 Pengertian Qarinah

 Peran Qarinah

 Kewajiban mencari qarinah

 Macam-macam qarinah

 Bentuk Mafhum

Qarinah Dan Perannya

Dalam Istinbath Hukum

Syara’ oleh KH. M. Shiddiq al-Jawi, M.S.I. (artikel) Atha’ Bin Khalil. 2003.

Ushul Fiqih Praktis (Terj).

Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah.

e-book hal 22-41

10 Nasakh, Nasikh dan Mansukh

 Tatacara terjadinya Nasakh

 Perbedaan antara nasakh dengan

takhsis

Atha’ Bin Khalil. 2003.

Ushul Fiqih Praktis (Terj).

Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah.

(5)

PERTEMUAN ke TOPIK PEMBAHASAN REFERENSI Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press. BAB 4. Bagian Nasikh dan Mansukh, hal. 211-222.

11 Ijtihad dan Taklid

 Ijtihad dan Mujtahid

 Taklid dan Muqallid

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press. BAB 6. Ijtihad dan Taklid hal. 291-308

Atha’ Bin Khalil. 2003.

Ushul Fiqih Praktis (Terj).

Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah.

e-book hal 499-531

12 Tarjih diantara beberapa dalil

 Tarjih diantara dua dalil

 Tarjih di antara penunjukan

lafadz-lafadz dalam satu dalil

Atha’ Bin Khalil. 2003.

Ushul Fiqih Praktis (Terj).

Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah.

e-book hal 531-575.

Hafidz Abdurrahman. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i. Bogor: Al-Azhar Press. BAB 6. Bagian Ta’adul dan Tarjih hal. 308-324

13 Konsep Maqashid al-Syari’ah

 Pengertian,

 dalil,

 cakupan, dan

 penggunaan konsep maqashid

al-syari’ah

Maqashid al-Syari’ah Oleh KH. M. Shiddiq Al-Jawi, M.S.I. (artikel)

14 Kaidah Dharar

 Pengertian,

 dalil,

 pendapat para ulama

Darurat (Dharûrah) Oleh KH. M. Shiddiq Al-Jawi, M.S.I. (artikel)

(6)

PERTEMUAN ke TOPIK PEMBAHASAN REFERENSI

15 Kaidah Mashlahat

 Pengertian,

 dalil,

 pendapat para ulama

Maslahat Perspektif Islam Oleh Yahya Abdurrahman (artikel)

16 UAS

8. Daftar Pustaka Utama

Abdullah, Muhammad Husain. 1995. Al-Wadhih fi Ushul al-Fiqh. Beirut: Dar al-Bayariq. Abdurrahman, Hafidz. 2003. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i.

Bogor: Al-Azhar Press.

Al-Amidi. 1402. Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam. Beirut: Al-Maktab al-Islami. Al-Ghazali. 2000. Al-Mustashfa. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Al-Jawi, M. S. (2012, Oktober 27-28). Retrieved September 27, 2016, from http://www.al-khilafah.org/2012/10/qarinah-dan-perannya-dalam-istinbath.html Al-Nabhani. 1953. Al-Syakhshiyyah al-Islamiyyah Juz III. Beirut: Dar al-Ummah.

Al-Sabatin, Yusuf. 2009. Bisnis Islami dan Kritik atas Praktik Bisnis ala Kapitalis (Terj). Bogor: Al Azhar Press.

Al-Sayis, Ali. 1999. Tarikh al-Fiqh al-Islami. Damaskus: Dar al-Fikr.

Al-Sya’rawi, Ayid Fadhl. Al-Mashrif Islamiyyah: Dirasah ‘Ilmiyyah Fiqhiyyah li

al-Mumasarat al-‘Ilmiyyah. Beirut: Al-Dar al-Jam’iyyah li al-Thiba’ah wa al-Nasyr.

Al-Syafi’i. 1996. Al-Risalah. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Al-Syayrazi. 1985. Al-Luma fi Ushul al-Fiqh. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah. Hilal, Iyad. 2000. Studies in Usul ul Fiqh. Kalifornia: Khalifornia.

Khalil, Atha’ Bin. 2003. Ushul Fiqih Praktis (Terj). Bogor: Pustaka Thariqul Izzah. Zaydan. 1993. Al –Wajiz fi Ushul al-Fiqh. Kairo: Dar al-Tawzi wa al-Nasyr al-Islami.

Referensi

Dokumen terkait