BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu
proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung (tatap muka)
atau tidak langsung (melalui media : internet atau telepon) dalam rangka
membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan
masalah yang dialaminya. Dalam BK itu sendiri memiliki beberapa tujuan,
fungsi, asas, macam-macam layanan dan kegiatan pendukung. Kegiatan
pendukung yang ada antara lain aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi
kasus dan kunjungan rumah.
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang
harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya
merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam
membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam
menghadapi masalah-masalah karir.
Permasalahan yang ditemui oleh penulis melalui wawancara beberapa guru
BK SMP dan SMK Kota Salatiga, bahwa dalam praktiknya hanya beberapa
pemberian karir. Tetapi ada juga sekolah yang tidak mengetahui tentang Holland,
oleh karena itu tidak melakukan Test Karir Holland (SDS).
Awal masa depan itu adalah “di sini dan sekarang”. Persiapan untuk
menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik
melaui pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di
sekolah, siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap-sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan untuk
mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Permasalahan yang sangat sering terjadi apabila seseorang salah dalam
menentukan apa yang akan dipilih dan dijalani dalam menuju cita-citanya adalah
penyesalan dan kurang berhasil di dalam menjalani pilihannya itu. Sering kali
siswa setelah lulus dari SMP akan melanjutkan sekolahnya hanya mengikuti
teman-temannya. Pada akhirnya siswa akan menyesal karena memilih jurusan
tidak dengan pertimbangan yang matang. Untuk menghindari permasalahan
seperti itu hendaknya seorang siswa harus mengetahui apa minatnya, apa
bakatnya, mau kemana tujuannya setelah menyelesaikan studinya di sekolah.
Salah satu test yang dapat dilakukan adalah dengan test karir Holland. Pada
teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu
pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara faktor
keturunan dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang
merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan
berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat.
Kemudian, setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model
teori yang disebut model orientasi. Model orientasi ini merupakan suatu rumpun
perilaku-perilaku penyesuaian yang khas. Setiap siswa memiliki urutan orientasi
yang berbeda-beda dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap siswa itu
mempunyai corak kehidupan yang berbeda-beda.
BK dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana pendukung untuk
peserta didik optimal dalam memecahkan masalah serta mengembangkan potensi
dirinya. BK dalam pendidikan formal senantiasa menyelaraskan dengan
perkembangan pedidikan yang juga selaras dengan perkembangan zaman, oleh
karena itu BK juga memerlukan suatu penyesuaian dengan kemajuan yaitu
dengan penerapan aplikasi teknologi informasi.
Salah satu kemajuan BK pada era globalisasi ini adalah penggunaan alat atau
media komunikasi serta informasi elektronik, baik secara online maupun offline.
Dengan kemajuan teknologi ini diharapkan akses informasi dalam BK dapat
mudah didapat tanpa mengubah konteks dari BK tersebut. Alat-alat atau media
dalam akses informasi di era global ini sangat beragam dan mutakhir, seperti
telepon selular, komputer, internet dan media lainnya yang langsung maupun
tidak langsung. Semua media teknologi informasi tersebut akan mempermudah
serta terlatih dalam penggunaan dan penerapan konseling melalui media
teknologi.
Maka atas latar belakang tersebut penulis ingin mengembangkan suatu proyek
tugas akhir dengan judul “Pengembangan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) dengan Menggunakan PHP dan MySQL”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang akan di bahas pada penelitian ini, yaitu : “Bagaimana cara
mengembangkan aplikasi Test karir Holland (SDS) dengan menggunakan PHP
dan MySQL?”
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah
mengembangkan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) menggunakan program PHP
& MySQL.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam
tentang pengembangan Aplikasi Test Karir Holland (SDS) dengan
menggunakan PHP dan MySQL.
b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Bimbingan dan Konseling, khususnya dalam memberikan informasi
tentang karir.
1.5 Batasan Masalah
Dalam pembahasan penelitian ini, permasalahan dibatasi pada beberapa hal,
yaitu sebagai berikut :
a. Aplikasi dibuat untuk guru BK di sekolah.
b. Aplikasi dibangun untuk mengolah test karir Holland (SDS).
c. Aplikasi dibuat menggunakan PHP dan MySQL.
d. Tidak membahas masalah keamanan jaringan dan hosting.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, berisi tentang landasan teori yang melandasi yaitu berisi
Bab III Prosedur Penelitian, berisi tentang langkah penelitian dan metode
penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang desain produk, hasil
pengujian produk dan pembahadan produk.