1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemantauan dan pengendalian kedisiplinan pegawai merupakan hal yang penting untuk memastikan pegawai hadir dan bekerja di kantor selama jam kerja untuk meningkatkan produktivitas lingkungan kerja. Untuk itu diperlukan sistem untuk mengawasi pegawai dengan efektif.
Teknologi yang kini banyak digunakan berupa absensi berbasis smartcard atau
fingerprint kurang efektif karena sistem tersebut hanya mampu mencegah pemalsuan absensi saja namun tidak menjamin pegawai berada di kantor selama jam kerja. Bisa saja pegawai keluar kantor tanpa terdeteksi dan kembali ke kantor saat jam pulang kantor, sehingga data yang tersimpan hanya data pegawai masuk dan keluar kantor tanpa mendeteksi keberadaan pegawai tersebut[1].
Salah satu teknologi identifikasi yang berkembang dengan pesat adalah Radio Frequency Identification (RFID), RFID adalah sebuah metode identifikasi objek maupun orang dengan menggunakan sarana tag dan reader untuk menyimpan dan menerima data tanpa membutuhkan kontak secara langsung[2]. Proses tersebut terjadi saat pembacaan informasi dari tag ke reader menggunakan frekuensi radio. Selain mudah digunakan dan fleksibel, dengan teknologi RFID kita dapat membuat mencatat data tentang waktu kehadiran dan keluarnya pegawai, dan keluar masuknya pegawai ke tiap ruangan sehingga memudahkan pengawasan[3]. Data yang terekam secara otomatis disimpan ke database dan pimpinan dapat memantau secara realtime melalui aplikasi desktop. Kepraktisan sistem ini dapat membuat lingkungan kerja yang efisien dengan pengawasan kedisiplinan yang akurat sehingga dapat membantu dalam evaluasi kinerja pegawai.
1.2. Spesifikasi Sistem
Berdasarkan Surat Tugas No : 09/I.3/FTEK/II/2015 yang telah dikeluarkan pada tanggal 6 Februari 2015, tugas akhir memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Dapat mendeteksi dan mengidentifikasi tag RFID yang masuk ke ruangan
2. Akses masuk ke ruangan melewati pengunci yang dibuka dengan tag RFID dan
2
3. Dimensi ruangan yang diawasi adalah 3 meter × 3 meter × 3 meter 4. Data monitoring ruangan disimpan dalam database
5. Data dapat dilihat melalui aplikasi desktop
6. Data yang dicatat adalah informasi karyawan, waktu keluar-masuk pegawai di ruagan, serta siapa saja yang berada dalam ruangan
7. Koneksi data dari receiver RFID ke komputer menggunakan kabel 8. Pengujian dilakukan pada 2 ruangan dengan 5 tag RFID
9. Membuat simulasi ruangan (pintu)
1.3. Batasan Masalah
Sistem yang dirancang memiliki beberapa batasan sebagai berikut:
1. Masing-masing tag (kartu pengenal pegawai) harus digunakan oleh pegawai yang bersangkutan selama jam kerja di area kerja
2. Pada ruang yang diawasi hanya terdapat satu pintu untuk keluar dan masuknya pegawai
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Pada Bab I, pendahuluan, akan dibahas latar belakang pembuatan skripsi, spesifikasi sistem, dan sistematika penulisan. Konsep dasar sistem, cara kerja sistem serta penerapan sistem akan dibahas pada Bab II.
Pada Bab III akan dibahas perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras adalah realisasikan modul-modul yang terdapat pada sistem. Pada bagian ini dijelaskan penggunaan reader dan tag RFID serta modul pengunci pintu yang dikendalikan mikrokontroler. Selanjutnya perancangan perangkat lunak menjelaskan tentang perancangan database, aplikasi pencatat data dan aplikasi user.
Setelah perancangan perangkat lunak selesai dan tiap modul sudah direalisasikan, langkah selanjutnya adalah pengujian sistem secara keseluruhan. Pengujian diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari perancangan skripsi ini. Prosedur pengujian, hasil pengujian dan analisa pengujian secara keseluruhan dibahas pada Bab IV.