• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Aplikasi Kartu Pribadi Siswa Menggunakan Program PHP dan MySql T1 132009024 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Aplikasi Kartu Pribadi Siswa Menggunakan Program PHP dan MySql T1 132009024 BAB II"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kegiatan Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data (Inventarisasi Data

Pribadi)

Dalam buku pedoman PLPG BK (2009), disebutkan bahwa aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik test maupun non test. Himpunan data yaitu, kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

(2)

8 Kegiatan inventarisasi data pribadi ini diperlukan bukan hanya dalam rangkaian konselor memahami konseli dan konseli memahami dirinya sendiri, tetapi dengan terhimpunnya data pribadi dapat pula dipakai untuk mengidentifikasi masalah-masalah beserta faktor-faktor penyebabnya. Kemudian data tersebut, dapat juga dipergunakan untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihadapi konseli. Perlu diingat bahwa data yang berhasil dikumpulkan tidak dimaksudkan hanya disimpan di dalam almari saja sebagai dokumen (himpunan data), karena memahami individu lebih dari mengerti data, fakta dan informasi yang telah dikumpulkan, tetapi lebih dari itu adalah menangkap arti dan makna dari keseluruhan data, fakta dan informasi tersebut. Penangkapan arti ini menurut seorang konselor, individu yang bersangkutan, dan pihak-pihak yang terkait untuk mengembangkan individu ke arah perkembangan yang optimal dan dinamis. Dengan demikian kegiatan inventarisasi data pribadi bukan pekerjaan yang sekali selesai, tetapi terus menerus, sesuai kebutuhan dan perkembangan konseli. Inventarisasi data pribadi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam keseluruhan pelayanan bimbingan dan konseling, dan merupakan salah satu kegiatan yang mendasari (sebagai langkah awal) dari kegiatan bimbingan dan konseling secara keseluruhan. (Susilo & Gudnanto, 2011).

(3)

9 siswa. Alat penyimpanan data tersebut dapat bersifat individual yaitu untuk setiap siswa satu alat penyimpanan data, dan dapat pula bersifat kelompok, misalnya menurut jenis kelamin, kelas, jurusan, permasalahan yang dihadapi, dan sebagainya (Surya & Natawijaya, dalam Susilo & Gudnanto, 2011).

Menurut Susilo & Gudnanto (2011), Alat-alat penyimpanan data sebagaimana dimaksud di atas, baik yang bersifat individual maupun kelompok dapat berupa :

a. Kartu

Kartu ini bentuknya hanya satu lembar (baik terdiri atas satu halaman atau dua halaman). Seyogyanya dibentuk sedemikian rupa dengan warna dan ukuran tertentu, sehingga mudah untuk disimpan dalam filling cabinet. Kartu ini digunakan untuk mencatat data siswa dalam aspek-aspek tertentu, misalnya kesehatan, absensi dan sosiometris, kejadian-kejadian khusus.

b. Folders

(4)

10 c. Booklets

Booklets merupakan suatu buku kecil yang lembarannya terdiri dari empat halaman, sehingga dapat mencatat data lebih luas yang meliputi aspek-aspek khusus: nilai-nilai hasil belajar, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan kelompok, dan sebagainya.

d. Map

Map digunakan utuk menyimpan data tertentu yang tidak dapat tersimpan dalam alat seperti tersebut di atas. Dalam map disimpan salinan STTB, surat keterangan dokter, biografi, catatan harian, hasil wawancara konseling, angket siswa, angket orang tua, hasil kunjungan rumah, dan sebagainya.

Map ini dapat dibuat untuk setiap murid (individual) ataupun kelompok (klasikal) misalnya setiap kelas ada satu map tersendiri : hasil wawancara konseling, angket siswa, catatan anekdot.

e. Commulative records (buku pribadi)

(5)

11 f. Komputer

Alat penyimpan data sebagaimana diuraikan dari poin a sampai d merupakan alat-alat konvensional, maka sekarang ini komputer seharusnya digunakan oleh setiap konselor sebagai alat penyimpan data. Karena computer dengan berbagai asesorisnya seperti hard disk, compact disk, flash

disk dapat menggantikan peran alat-alat konvensional dengan lebih sempurna,

[image:5.595.96.520.197.744.2]

misalnya commulative record atau buku pribadi siswa satu sekolah dapat disimpan dalam satu CD. Dengan demikian tidak memerlukan banyak almari atau filling cabinet sebagai penyimpanan buku pribadi, disamping itu komputer dapat mengolah dan menyajikan data secara tepat dan akurat baik dalam bentuk hard copy (cetakan) mau pun soft copy.

Tabel 2.1 Teknik Pengumpulan Data & Himpunan Data

PERBANDINGAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

& HIMPUNAN DATA

Manual Komputer

Berwujud kartu, folder, booklet, map, buku, lembar lepas.

Memanfaatkan perangkat lunak (aplikasi dekstop, aplikasi web contoh:/ ms.office)

Tersimpan di almari / filling cabinet Tersimpan di harddisk / database Tersaji dalam bentuk hard copy Tersaji dalam bentuk soft copy Membutuhkan tempat dan ruang,

kemungkinan data hilang / rusak / terselip, membutuhkan tidak sedikit kertas, pencarian data lama,

mengubahan data susah.

(6)

12 2.2 Kartu Pribadi Siswa

Menurut W.S Winkel & Sri Hastuti (2006), kartu pribadi merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting tentang seseorang. Dalam bahasa inggris kartu itu dikenal dengan nama cumulative

record, yaitu suatu seri catatan yang disusun secara kronologis dan semakin

bertambah luas karena penambahan data secara continue.

Banyak tenaga professional memiliki catatan seperti itu yang disimpan dalam map-map arsip, misalnya dokter bagi pasiennya, akuntan bagi langganannya, dan petugas kepolisian bagi pelanggar hukum serta pemilik SIM. Dalam rangka pelayanan bimbingan di sekolah, comulative record berarti : suatu seri catatan tentang masing-masing siswa yang disusun selama beberapa tahun dan memuat data yang signifikan bagi keperluan bimbingan. Data itu dimasukkan secara kronologis dan ditambah secara continue selama siswa terdaftar di sekolah, sehingga akhirnya terdapat komulasi data yang membantu untuk memperoleh gambaran tentang siswa dalam berbagai aspek kehidupannya.

(7)

13 yang lain. Arsip ini menjadi milik sekolah, bukan menjadi milik siswa atau orang tua siswa.

Disini cumulative record disebut kartu pribadi, karena secara ideal arsip perseorangan dimuat pada suatu kartu berukuran besar supaya dapat mudah dipegang dan dipelajari. Semua inormasi yang penting dan relevan untuk disimpan, dimuat secara padat pada kartu itu. Adanya kartu pribadi pada masing-masing siswa sangat berguna bagi petugas bimbingan, terutama konselor, yang memberi pelayanan individual kepada seorang siswa, dan bagi wali-wali kelas serta bagi guru-guru yang menaruh perhatian pada perkembangan siswa-siswanya selama terdaftar di sekolah. Bahkan dapat berguna bagi siswa untuk memahami perkembangannya sendiri dan bagi orang tua siswa. Namun, kegunaannya sebagai alat bimbingan tergantung dari relevansi serta signifikansi data yang dimuat di dalamnya, dan dari kemahiran orang yang menggunakannya. Oleh karena itu koordinator bimbingan harus membiasakan wali-wali kelas dan guru-guru dengan cara menggunakan serta memanfaatkan kartu pribadi.

(8)

14 pribadi tidak seharusnya dipegang oleh siswa dan oran tua siswa. (W.S Winkel & Sri Hastuti 2006).

Buku pribadi adalah buku kecil berukuran kitab tulis, bentuk ini tidak disarankan karena halamannya harus dibolak-balik untuk mendapat gambaran tentang keseluruhan data. Yang disebut kartu induk adalah kmpulan catatan-catatan yang diperlukan untuk administrasi sekolah dan disimpan di kantor tata usaha sekolah. Yang disebut kartu wawancara adalah kumpulan catatan yang disusun oleh konselor dalam rangka proses konseling. Data itu bersifat rahasia pribadi dan disimpan oleh konselor sendiri. (W.S Winkel & Sri Hastuti 2006).

(9)

15 2.3 Dukungan Sistem

Dalam Rambu-Rambu Penataan Pendidikan Profesi Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (2008), menyebutkan bahwa dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dalam kegiatan managemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada koseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan. Sedangkan bagi personel pendidik yang lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah/madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek: (a) pengembangan jejaring (networking), (b) kegiatan manajemen, (c) riset dan pengembangan.

(10)

16 komitmen terhadap etika profesional; (4) berperan aktif di dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling.

2.4 PHP

2.4.1 Pengenalan PHP

Menurut Afriyudi (2008), PHP merupakan script untuk pemrograman berbasis web server-side. Dengan menggunakan PHP maka maintance suatu

website menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan

menggunakan aplikasi yang dibuat dengan script PHP.

Nama awal dari PHP adalah PHP/IF (Personal Home Page/Form

Interface) dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff (Afriyudi, 2008). PHP

sendiri tidak lain adalah program CGI (Common Gateway Interface) yang dikhususkan untuk menerima masukan melalui form yang ditampilkan dalam

browser web. PHP dikembangkan sebagai web-spesific language sehingga

menyediakan fungsi-fungsi khusus yang membuat pengembangan suatu web dapat dilakukan dengan mudah.

Keamanan bagi sebuah program menjadi sangat penting, disamping sistem operasi, misalnya, fasilitas fungsi lengkap dari bahasa pemprograman yang memberikan opsi ketika terjadi kesalahan.

(11)

17 menjadi mudah terkena deface, apalagi jika menggunakan database seperti MySQL.

2.4.2 Integrasi dengan Database

PHP yang digabungkan dengan database akan lebih berkekuatan jika digabungkan dengan database yang reliable, gratis, dan mudah diinstalasi. Terdapat 2 jenis database yang memenuhi, yaitu MySQL dan PostgresSQL. Kedua jenis database tersebut dipergunakan karena kinerja yang bagus dan dan untuk mengaksesnya PHP mempunyai fungsi khusus.

2.4.3 Kecepatan dan Efisiensi

[image:11.595.97.513.214.624.2]

PHP mempunyai kinerja yang cepat dan efisien dengan hanya menggunakan fungsi built-in PHP. Berikut adalahbenchmark yang bersumber dari situs http://PHP.webblogs.com/. isinya mengenai perbandingan kecepatan akses terhadap database.

Tabel 2.2 Perbandingan Akses Database

PHP Querying MSSQL7 Second (lower is better)

Using MSSQL extention 01.88

Using ODBC extention 09.54

Using ODBC via COM (ADO) 17.28

Using OLEDB via COM 06.19

2.4.4 Cross-plalform

(12)

18 server yang didukung, selain Apache adalah Microsoft Internet Information Servers, Oreilly Website Pro Server, Caudium, Xitami, OmniHTTPd.

2.4.5 Memory Management

Untuk ASP (Web server pengguna IIS 4), jika terdapat file hearder. ASP yang kemudian disisipkan (include) ke dalam 20 halaman web maka 20 kopian halaman web tersebut akan tersimpan di memory

(http://PHP.weblogs.com/PHP_ASP_7_reasons). 2.4.6 Reliabilitas

[image:12.595.97.515.220.718.2]

PHP telah menjadi bahasa pemrograman umun berbasis Web di dunia. Bahkan semua hosting center rata-rata menginstalasi PHP di dalam servernya. Berbagai macam alasan, diantaranya ialah dokumentasi yang lengkap, aman dan lain-lain, telah menyebabkan pasar secara tegas memutuskan menggunakan PHP.

(13)

19 Dari situs http://www.zend.com/zend/PHP_survey_results. PHP yang menampilkan informasi statistik penggunaan PHP dibandingkan dengan jenis pemrograman yang lain, dapat ditarik kesimpulan PHP mempunyai tingkat popularitas pengguna lebih dari 90%, dibanding dengan yang lain.

2.4.7 Sintaks Program PHP

Penulisan script PHP sangat fleksibel. Dapat berdiri sendiri dalam sebuah file namun dapat juga dituliskan menyatu dengan kode HTML. Penulisan script HTML, yaitu disisipkan di sela-sela kode HTML. Penulisan script HTML yaitu diawali dengan tanda <? Atau <?php dan diakhiri dengan tanda ?>. Artinya, setiap karakter atau angka yang diketikkan diantara kedua tanda tersebut dianggap sebagai script PHP dan diperlakukan sebagai fungsi dalam script PHP.

2.5 MySQL

(14)

20 Dengan adanya keadaan seperti ini maka software database ini dapat dengan bebas digunakan tanpa harus takut dengan lisensi yang ada.

MySQL termasuk jenis DBMS (Database Management System) yang bersifat multiuser dan multiraedin. SQL (Structured Query Language) yang merupakan bahasa standar yang digunakan untuk system managemen

database relational, itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom

digunakan pada MySQL.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IMB, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industri.

2.5.1 Keistimewaan MySQL

Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL: 1. MySQL sebagai Database Management System (RDBMS)

2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) 3. MySQL adalah sebuah software database yang OpenSource, artinya

program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

4. MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini, dapat menghubungkannya ke internet sehingga dapat diakses dari jauh.

(15)

21 yang mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai klien.

6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Treanding.

7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar sehingga berukuran Gigabyte sekalipun. 8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL

dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi mau pun Visual Basic.

9. MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

10.MySQL merupakan Server database yang multi user, atinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

11.MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom).

12.MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci Unique.

(16)

22 14.MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun

peng-update-an tabel.

15.MySQL menggunakan suatu bahasa permitaan standar yang bernama SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa database server Oracle, PostGreSQL, dll.

2.5.2 Perintah dalam MySQL

Berikut adalah ketentuan memberi perintah pada MySQL :

1. Setiap perintah harus diakhiri dengan tanda titik koma (;) atau dengan memberikan perintah \g atau \G.

2. Setiap perintah akan disimpan dalam buffer (memori sementara) untuk menyimpan histori perintah-perintah yang pernah diberikan. 3. Perintah dapat berupa perintah SQL atau perintah khusus MySQL. 4. Perintah-perintah yang bukan SQL dapat dipendekkan dengan

menggunakan \ dan huruf depan perintah.

5. Perintah help atau \h digunakan untuk menampilkan daftar dan aturan memberikan perintah di lingkungan MySQL.

6. Perintah-perintah dalam lingkungan MySQL tidak menerapkan aturan case sensitive, tetapi case insensitive yaitu perintah bisa dituliskan dalam huruf besar atau pun huruf kecil.

(17)

23 8. Untuk melihat perintah-perintah yang sudah pernah diketikkan,

tekan tombol tanda panah atas.

2.6 Perancangan Aplikasi

Menurut Ruhman (2012), salah satu hal yang penting dalam memenuhi interaksi manusia dan komputer adalah perancangan tampilan, karena perancangan tampilan menjadi salah satu faktor apakah sebuah aplikasi yang kita buat bisa diterima oleh user atau tidak.

Adapun kriteria perancangan tampilan yang user friendly adalah :

1. Memiliki tampilan warna dan desain yang bagus. Karena tampilan yang bagus bisa membuat user tertarik pada aplikasi yang dibuat.

2. Mudah dioperasikan. Karena kebanyakan user tidak mau memakai aplikasi yang rumit.

3. Mudah dipelajari. Agar user tidak terlalu memikirkan apa yang menjadi bagian pembuat

4. Pengguna selalu merasa senang setiap kali menggunakan software tersebut. Alasannya agar software atau aplikasi yang dibuat menjadi suatu kebutuhan user.

Selain itu ada 4 prinsip dalam perancangan aplikasi, yaitu :

(18)

24 2. Bahasa Perintah/Command Language. Merupakan bahasa perintah dimana

user dengan cepat dapat mengoperasikannnya

3. Umpan Balik. Kemampuan sebuah program yang membantu user untuk mengoperasikan program itu sendiri.

4. Penampilan Informasi. Digunakan untuk menunjukkan status informasi atau program ketika user melakukan tindakan

Dalam perancangan tampilan juga kita mengenal langkah-langkah untuk membuat sebuah perancangan tampilan, yaitu :

1. Urutan perancangan. Urutan peranacangan bisa dikerjakan secara top-down dan prosesnya bisa dikerjakan sebagai berikut :

a. Pemilihan ragam dialog. Pemilihan ragam dialog dipengaruhi oleh karakteristik populasi pengguna (pengguna mula, menengah atau pengguna ahli), tipe dialog yang diperlukan, dan kendala teknologi yang ada untuk mengimplementasikan ragam dialog tersebut

b. Perancangan struktur dialog adalah melakukan analisis tugas dan menentukan model pengguna dari tugas tersebut untuk membentuk struktur dialog yang sesuai. Pada tahap ini pengguna sebaiknya banyak dilibatkan sehingga pengguna langsung mendapatkan umpanbalik yang berupa diskusi informal maupun prototipe dari dialog yang nantinya akan digunakannya

(19)

25 kebutuhan data masukan yang mengharuskan pengguna untuk memasukkan data ke dalam komputer juga harus dipertimbangkan dari segi efisiensinya. Contoh : dengan mengurangi pengetikan yang tidak perlu dengan cara mengefektifkan penggunaan tombol. d. Perancangan penangan kesalahan (dengan validasi,proteksi user,

pemulihan dari kesalahan dan penampilan pesan kesalahan). Dalam pengoperasian sebuah program aplikasi, tidak dapat dihindarkan adanya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna. Untuk menghindari adanya kondisi abnormal termination, yaitu eksekusi program berhenti karena terjadi kesalahan. Bentuk-bentuk penanganan kesalahan yang dapat dilakukan antara lain adalah : Validasi pemasukan data (mis: hrs input >0 tetapi yang diinput >Proteksi pengguna (mis: program memberi peringatan ketika. pengguna melakukan suatu tindakan secara tidak sengaja). Pemulihan dari kesalahan (tersedianya mekanisme untuk membatalkan tindakan yang baru saja dilakukan). Penampilan pesan salah yang tepat dan sesuai dengan kesalahan yang terjadi. e. Perancangan struktur data. Harus menentukan struktur data yang

(20)

26 2. Perancangan tampilan berbasis teks

Pada perancangan tampilan untuk antarmuka berbasis teks, ada 6 faktor yang harus dipertimbangkan agar diperoleh tata letak yang berkualitas tinggi, antara lain:

a. Pengelompokan. Data yang saling berkaitan sebaiknya dikelompokkan untuk mempermudah penstrukturan layar tampilan secara keseluruhan.

b. Relevansi. Tampilkan hanya pesan-pesan yang relevan dengan topik yang sedang ditampilkan pada layar.

c. Konsistensi. Dalam sistem berbasis frame, pengguna dihadapkan pada sejumlah tampilan yang penuh dengan informasi. Perancang harus konsisten dalam menggunakan ruang tampilan.

d. Kesederhanaan. Cara paling mudah untuk menyajikan aras informasiyang dapat dipahami dengan cepat oleh pengguna.

3. Perancangan tampilan berbasis grafis

Ada 5 faktor yang harus diperhatikan pada saat merancang antarmuka berbasis grafis, yaitu :

(21)

27 internal dalam bentuk yang berbeda dengan yang digunakan pada dokumen tekstual

b. Kosakata grafis yang konsisten dan sesuai. Penggunaan simbol-simbol obyek/icon, tidak ada standar dan biasanya disesuaikan dengan kreatifitas perancang.

c. Kesesuaian dengan media. Karakteristik khusus dari layar tampilan yang digunakan akan mempunyai pengaruh yang besat terhadap keindahan antarmuka yang akan ditampilkan.

d. lusi pada obyek-obyek yang dapat dimanipulasi. Harus melibatkan 3 komponen,yaitu : Gunakan kumpulan obyek yang sesuai dengan aplikasi, jika belum ada dikembangkan sendiri, penampilan obyek-obyek harus dilakukan dengan keyakinan agar mudah dimengerti oleh pengguna, Gunakan mekanisme yang konsisten untuk memanipulasi obyek yang akan muncul dilayar, urutan visual dan fokus pengguna. Antarmuka grafis dapat digunakan untuk menarik perhatian pengguna dengan membat suatu obyek berkedip/menggunakan warna tertentu/animasi. Gunakanlah rangsangan visual tertentu untuk maksud tertentu.

4. Waktu tanggap

(22)

28 tanggap yang lama. Jika waktu tanggap < 2 detik merupakan waktu tanggap yang cukup memadai.

5. Penanganan kesalahan

a. Kesalahan sintaksis yaitu kesalahan pada saat program dikompilasi (compile-time error). Sebelum kesalahan itu dibetulkan, program tidak akan dapat dioperasikan.

b. Kesalahan logika yaitu kesalahan pada saat program sedang dijalankan (run-time error). Kesalahanini akan mengakibatkan terhentinya eksekusi program secara abnormal.Penyebabnya adalah dari user atau pada saat proses program aplikasi di eksekusi.

[image:22.595.99.513.216.706.2]

2.7 Kerangka Berfikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

M embuat aplikasi pengolahan dat a pribadi sisw a menggunakan PHP M ySQL

Proses input cepat pengubahan dat a

m udah

pencarian dan out put m enjadi cepat & m udah

M emanfaat kan kinerja comput er

Selebaran dat a yang t erkumpul disimpan di map dalam almari :

Boros t em pat

Dat a hilang, rusak, t erselip

Pengubahan dat a susah

Pencarian dat a lam a

Keam anan dat a kurang

t erjaga

Dat a dit ulis dan dikelola secara manual sehingga kurang prakt is karena boros dan relat ive lama

Gambar

Tabel 2.1 Teknik Pengumpulan Data & Himpunan Data
Tabel 2.2 Perbandingan Akses Database
Gambar 2.1 Statistik Penggunaan PHP
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu test yang dapat dilakukan adalah dengan test karir

PHP dapat berjalan dalam webserver yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi

[r]

yang sudah ada) supaya dapat diakses secara online oleh Guru BK

Untuk dapat menyajikan resital dengan baik, seorang penyaji harus benar- benar menguasai ketrampilan teknik dan interpretasi dari repertoar yang akan dimainkan. Penyaji

Dalam menyajikan fakta dalam film dokumenter, dapat menggunakan beberapa metode, bisa dengan cara merekam langsung pada saat peristiwa benar-benar berlangsung, metode

Untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah memenuhi kebutuhan pengguna maka dilakukan pengujian sistem secara langsung kepada pengguna. Pengujian sistem adalah

Masalah yang timbul adalah bagaimana membeli dan mencari buku dengan mudah tanpa harus datang secara langsung ke toko buku untuk mencari dan membeli buku yang