• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kegiatan Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data (Inventarisasi Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kegiatan Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data (Inventarisasi Data"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kegiatan Aplikasi Instrumentasi dan Himpunan Data (Inventarisasi Data Pribadi)

Dalam buku pedoman PLPG BK (2009), disebutkan bahwa aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik test maupun non test. Himpunan data yaitu, kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

Pemahaman individu didasarkan pada adanya keterangan yang akurat dan terpercaya. Data pribadi yang tidak akurat dapat menimbulkan pemahaman yang keliru. Data yang demikian itu, jika disertai dengan pengamatan yang keliru oleh pihak individu yang bersangkutan terhadap data itu, dapat menyesatkan guru BK. Karena itulah untuk kepentingan bimbingan dan konseling diperlukan data atau informasi atau keterangan yang tepat tentang konseli. Keterangan atau informasi atau data yang lengkap dan menyeluruh tentang pribadi konseli inilah yang biasanya disebut sebagai data pribadi. Jadi yang dimaksudkan dengan inventarisasi data pribadi adalah kegiatan atau usaha pengumpulan data mengenai konseli secara utuh dan menyeluruh baik fisik maupun psikis.

(2)

8 Kegiatan inventarisasi data pribadi ini diperlukan bukan hanya dalam rangkaian konselor memahami konseli dan konseli memahami dirinya sendiri, tetapi dengan terhimpunnya data pribadi dapat pula dipakai untuk mengidentifikasi masalah-masalah beserta faktor-faktor penyebabnya. Kemudian data tersebut, dapat juga dipergunakan untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihadapi konseli. Perlu diingat bahwa data yang berhasil dikumpulkan tidak dimaksudkan hanya disimpan di dalam almari saja sebagai dokumen (himpunan data), karena memahami individu lebih dari mengerti data, fakta dan informasi yang telah dikumpulkan, tetapi lebih dari itu adalah menangkap arti dan makna dari keseluruhan data, fakta dan informasi tersebut. Penangkapan arti ini menurut seorang konselor, individu yang bersangkutan, dan pihak-pihak yang terkait untuk mengembangkan individu ke arah perkembangan yang optimal dan dinamis. Dengan demikian kegiatan inventarisasi data pribadi bukan pekerjaan yang sekali selesai, tetapi terus menerus, sesuai kebutuhan dan perkembangan konseli. Inventarisasi data pribadi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam keseluruhan pelayanan bimbingan dan konseling, dan merupakan salah satu kegiatan yang mendasari (sebagai langkah awal) dari kegiatan bimbingan dan konseling secara keseluruhan. (Susilo & Gudnanto, 2011).

Data tentang siswa yang diperoleh dari berbagai sumber data perlu disimpan dengan baik dan sistematis agar mempermudah bila sewaktu-waktu diperlukan untuk keperluan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

(3)

9 siswa. Alat penyimpanan data tersebut dapat bersifat individual yaitu untuk setiap siswa satu alat penyimpanan data, dan dapat pula bersifat kelompok, misalnya menurut jenis kelamin, kelas, jurusan, permasalahan yang dihadapi, dan sebagainya (Surya & Natawijaya, dalam Susilo & Gudnanto, 2011).

Menurut Susilo & Gudnanto (2011), Alat-alat penyimpanan data sebagaimana dimaksud di atas, baik yang bersifat individual maupun kelompok dapat berupa :

a. Kartu

Kartu ini bentuknya hanya satu lembar (baik terdiri atas satu halaman atau dua halaman). Seyogyanya dibentuk sedemikian rupa dengan warna dan ukuran tertentu, sehingga mudah untuk disimpan dalam filling cabinet. Kartu ini digunakan untuk mencatat data siswa dalam aspek-aspek tertentu, misalnya kesehatan, absensi dan sosiometris, kejadian-kejadian khusus.

b. Folders

Folders, bentuknya hampir sama dengan kartu tetapi dapat dilipat menjadi empat halaman, Folders ini juga untuk mencatat data siswa sebagaimana dengan kartu, hanya memungkinkan memuat catatan data yang lebih banyak dan lebih lengkap. Seperti halnya dengan kartu, folders ini pun dapat dibentuk dalam berbagai warna dan ukuran, sehingga dapat disimpan dengan tertib dalam filling cabinet.

(4)

10 c. Booklets

Booklets merupakan suatu buku kecil yang lembarannya terdiri dari empat halaman, sehingga dapat mencatat data lebih luas yang meliputi aspek-aspek khusus: nilai-nilai hasil belajar, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan kelompok, dan sebagainya.

d. Map

Map digunakan utuk menyimpan data tertentu yang tidak dapat tersimpan dalam alat seperti tersebut di atas. Dalam map disimpan salinan STTB, surat keterangan dokter, biografi, catatan harian, hasil wawancara konseling, angket siswa, angket orang tua, hasil kunjungan rumah, dan sebagainya.

Map ini dapat dibuat untuk setiap murid (individual) ataupun kelompok (klasikal) misalnya setiap kelas ada satu map tersendiri : hasil wawancara konseling, angket siswa, catatan anekdot.

e. Commulative records (buku pribadi)

Data tentang siswa yang harus dicatat dan disimpan sangat banyak, karena itu perlu suatu alat pencatatan yang menampung seluruh aspek data murid yang lengkap. Alat tersebut disebut commulative record atau buku pribadi dan bentuknya berupa buku. Semua data tentang siswa dicatat dalam buku pribadi ini. Setiap siswa dicatat datanya dalam satu buku pribadi, satu buku pribadi hanya untuk satu siswa.

(5)

11 f. Komputer

Alat penyimpan data sebagaimana diuraikan dari poin a sampai d merupakan alat-alat konvensional, maka sekarang ini komputer seharusnya digunakan oleh setiap konselor sebagai alat penyimpan data. Karena computer dengan berbagai asesorisnya seperti hard disk, compact disk, flash

disk dapat menggantikan peran alat-alat konvensional dengan lebih sempurna,

misalnya commulative record atau buku pribadi siswa satu sekolah dapat disimpan dalam satu CD. Dengan demikian tidak memerlukan banyak almari atau filling cabinet sebagai penyimpanan buku pribadi, disamping itu komputer dapat mengolah dan menyajikan data secara tepat dan akurat baik dalam bentuk hard copy (cetakan) mau pun soft copy.

Tabel 2.1 Teknik Pengumpulan Data & Himpunan Data PERBANDINGAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

& HIMPUNAN DATA

Manual Komputer

Berwujud kartu, folder, booklet, map, buku, lembar lepas.

Memanfaatkan perangkat lunak (aplikasi dekstop, aplikasi web contoh:/ ms.office)

Tersimpan di almari / filling cabinet Tersimpan di harddisk / database Tersaji dalam bentuk hard copy Tersaji dalam bentuk soft copy Membutuhkan tempat dan ruang,

kemungkinan data hilang / rusak / terselip, membutuhkan tidak sedikit kertas, pencarian data lama,

mengubahan data susah.

Proses memasukkan data lebih cepat, proses pencarian data / informasi lebih cepat, proses pengubahan data lebih mudah, tidak boros waktu, tempat dan tenaga.

(6)

12 2.2 Kartu Pribadi Siswa

Menurut W.S Winkel & Sri Hastuti (2006), kartu pribadi merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting tentang seseorang. Dalam bahasa inggris kartu itu dikenal dengan nama cumulative

record, yaitu suatu seri catatan yang disusun secara kronologis dan semakin

bertambah luas karena penambahan data secara continue.

Banyak tenaga professional memiliki catatan seperti itu yang disimpan dalam map-map arsip, misalnya dokter bagi pasiennya, akuntan bagi langganannya, dan petugas kepolisian bagi pelanggar hukum serta pemilik SIM. Dalam rangka pelayanan bimbingan di sekolah, comulative record berarti : suatu seri catatan tentang masing-masing siswa yang disusun selama beberapa tahun dan memuat data yang signifikan bagi keperluan bimbingan. Data itu dimasukkan secara kronologis dan ditambah secara continue selama siswa terdaftar di sekolah, sehingga akhirnya terdapat komulasi data yang membantu untuk memperoleh gambaran tentang siswa dalam berbagai aspek kehidupannya.

Secara ideal kumpulan catatan ini merupakan suatu arsip perseorangan, yang diorganisasi dengan baik dan bersfat komprehensif, sehingga akkhirnya dapat menghasilkan suatu deskripsi kualitatif dan kuantitatif tentang kepribadian siswa dalam berbagai aspeknya. Maka, di samping sebagai alat pengumpul data, juga bermanfaat sebagai alat penyimpan data, sekaligus alat pengolah data. Arsip perseorangan ini disimpan di sekretariat bimbingan atau di kantor konselor sekolah, namun terbuka bagi tenaga-tenaga kependidikan

(7)

13 yang lain. Arsip ini menjadi milik sekolah, bukan menjadi milik siswa atau orang tua siswa.

Disini cumulative record disebut kartu pribadi, karena secara ideal arsip perseorangan dimuat pada suatu kartu berukuran besar supaya dapat mudah dipegang dan dipelajari. Semua inormasi yang penting dan relevan untuk disimpan, dimuat secara padat pada kartu itu. Adanya kartu pribadi pada masing-masing siswa sangat berguna bagi petugas bimbingan, terutama konselor, yang memberi pelayanan individual kepada seorang siswa, dan bagi wali-wali kelas serta bagi guru-guru yang menaruh perhatian pada perkembangan siswa-siswanya selama terdaftar di sekolah. Bahkan dapat berguna bagi siswa untuk memahami perkembangannya sendiri dan bagi orang tua siswa. Namun, kegunaannya sebagai alat bimbingan tergantung dari relevansi serta signifikansi data yang dimuat di dalamnya, dan dari kemahiran orang yang menggunakannya. Oleh karena itu koordinator bimbingan harus membiasakan wali-wali kelas dan guru-guru dengan cara menggunakan serta memanfaatkan kartu pribadi.

Terdapat tiga bentuk dasar dari kumpulan catatan ini, yaitu stopmap folio atau folder yang di dalamnya ditaruh lembar-lembar lepas, kartu yang berukuran besar, yang ditulisi di depan dan di belakang, kartu folder berukuran besar yang ditulisi dan dapat dilipat, sehingga dapat ditaruh kertas-kertas lepas di dalamnya. Bentuk yang disarankan disini adalah kartu folder. Kartu pribadi tidak dapat dikombinasikan dengan buku rapor, karena kartu

(8)

14 pribadi tidak seharusnya dipegang oleh siswa dan oran tua siswa. (W.S Winkel & Sri Hastuti 2006).

Buku pribadi adalah buku kecil berukuran kitab tulis, bentuk ini tidak disarankan karena halamannya harus dibolak-balik untuk mendapat gambaran tentang keseluruhan data. Yang disebut kartu induk adalah kmpulan catatan-catatan yang diperlukan untuk administrasi sekolah dan disimpan di kantor tata usaha sekolah. Yang disebut kartu wawancara adalah kumpulan catatan yang disusun oleh konselor dalam rangka proses konseling. Data itu bersifat rahasia pribadi dan disimpan oleh konselor sendiri. (W.S Winkel & Sri Hastuti 2006).

Data yang dimuat dalam kartu pribadi meliputi bidang-bidang pokok sebagai berikut: identitas siswa, data keluarga, riwayat pendidikan, riwayat kesehatan, catatan konseling, riwayat mutasi, laporan kegiatan referal, laporan hasil kunjungan rumah, dan laporan hasil konferensi kasus. Data itu untuk sebagian disalin dari alat-alat pengumpulan data yang telah digunakan, untuk sebagian tercatat pada lembar-lembar lepas. Tidak semua data dimasukkan pada arsip perseorangan ini, tetapi hanya data yang penting dan relevan untuk disimpan selama jangka waktu yang agak lama. Yang mengisikan data pada kartu pribadi adalah petugas bimbingan bagi siswa-siswa yang menjadi tanggungjawabnya, atau tenaga administratif bimbingan dibawah pengawasan koordinator bimbingan, setelah mempelajari contoh-contoh yang dimuat dalam sumber-sumber literature professional dan digunakan di sekolah-sekolah lain.

(9)

15 2.3 Dukungan Sistem

Dalam Rambu-Rambu Penataan Pendidikan Profesi Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (2008), menyebutkan bahwa dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dalam kegiatan managemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada koseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan. Sedangkan bagi personel pendidik yang lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah/madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek: (a) pengembangan jejaring (networking), (b) kegiatan manajemen, (c) riset dan pengembangan.

Kegiatan riset dan pengembangan merupakan aktifitas konselor yang berhubungan dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan, meliputi : (1) merancang, melaksanakan dan memanfaatkan penelitian dalam bimbingan konseling untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling, sebagai sumber data bagi kepentingan kebijakan sekolah dan implementasi proses pembelajaran ; serta pengembangan program bagi peningkatan unjuk kerja profesional konselor; (2) merancang, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pengembangan diri konselor profesional sesuai dengan standar kompetensi konselor; (3) mengembangkan kesadaran

(10)

16 komitmen terhadap etika profesional; (4) berperan aktif di dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling.

2.4 PHP

2.4.1 Pengenalan PHP

Menurut Afriyudi (2008), PHP merupakan script untuk pemrograman berbasis web server-side. Dengan menggunakan PHP maka maintance suatu

website menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan

menggunakan aplikasi yang dibuat dengan script PHP.

Nama awal dari PHP adalah PHP/IF (Personal Home Page/Form

Interface) dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff (Afriyudi, 2008). PHP

sendiri tidak lain adalah program CGI (Common Gateway Interface) yang dikhususkan untuk menerima masukan melalui form yang ditampilkan dalam

browser web. PHP dikembangkan sebagai web-spesific language sehingga

menyediakan fungsi-fungsi khusus yang membuat pengembangan suatu web dapat dilakukan dengan mudah.

Keamanan bagi sebuah program menjadi sangat penting, disamping sistem operasi, misalnya, fasilitas fungsi lengkap dari bahasa pemprograman yang memberikan opsi ketika terjadi kesalahan.

Dibutuhkan berbagai komponen untuk membangun sebuah aplikasi yang aman. Pertama adalah jenis web server yang digunakan. Kedua adalah jenis bahasa pemprograman dan ketiga adalah teknik pemrogramannya. Jadi meski menggunakan PHP, jika teknik yang digunakan buruk maka akan

(11)

17 menjadi mudah terkena deface, apalagi jika menggunakan database seperti MySQL.

2.4.2 Integrasi dengan Database

PHP yang digabungkan dengan database akan lebih berkekuatan jika digabungkan dengan database yang reliable, gratis, dan mudah diinstalasi. Terdapat 2 jenis database yang memenuhi, yaitu MySQL dan PostgresSQL. Kedua jenis database tersebut dipergunakan karena kinerja yang bagus dan dan untuk mengaksesnya PHP mempunyai fungsi khusus.

2.4.3 Kecepatan dan Efisiensi

PHP mempunyai kinerja yang cepat dan efisien dengan hanya menggunakan fungsi built-in PHP. Berikut adalahbenchmark yang bersumber dari situs http://PHP.webblogs.com/. isinya mengenai perbandingan kecepatan akses terhadap database.

Tabel 2.2 Perbandingan Akses Database

PHP Querying MSSQL7 Second (lower is better)

Using MSSQL extention 01.88

Using ODBC extention 09.54

Using ODBC via COM (ADO) 17.28

Using OLEDB via COM 06.19

2.4.4 Cross-plalform

PHP mendukung berbagai sistem operasi, misalnya semua varian Linux, semua turunan Unix termasuk HP/UX, Solaris dan *BSD, tanpa terkecuali untuk jenis Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. Selain itu, jenis web

(12)

18 server yang didukung, selain Apache adalah Microsoft Internet Information Servers, Oreilly Website Pro Server, Caudium, Xitami, OmniHTTPd.

2.4.5 Memory Management

Untuk ASP (Web server pengguna IIS 4), jika terdapat file hearder. ASP yang kemudian disisipkan (include) ke dalam 20 halaman web maka 20 kopian halaman web tersebut akan tersimpan di memory

(http://PHP.weblogs.com/PHP_ASP_7_reasons). 2.4.6 Reliabilitas

PHP telah menjadi bahasa pemrograman umun berbasis Web di dunia. Bahkan semua hosting center rata-rata menginstalasi PHP di dalam servernya. Berbagai macam alasan, diantaranya ialah dokumentasi yang lengkap, aman dan lain-lain, telah menyebabkan pasar secara tegas memutuskan menggunakan PHP.

(13)

19 Dari situs http://www.zend.com/zend/PHP_survey_results. PHP yang menampilkan informasi statistik penggunaan PHP dibandingkan dengan jenis pemrograman yang lain, dapat ditarik kesimpulan PHP mempunyai tingkat popularitas pengguna lebih dari 90%, dibanding dengan yang lain.

2.4.7 Sintaks Program PHP

Penulisan script PHP sangat fleksibel. Dapat berdiri sendiri dalam sebuah file namun dapat juga dituliskan menyatu dengan kode HTML. Penulisan script HTML, yaitu disisipkan di sela-sela kode HTML. Penulisan script HTML yaitu diawali dengan tanda <? Atau <?php dan diakhiri dengan tanda ?>. Artinya, setiap karakter atau angka yang diketikkan diantara kedua tanda tersebut dianggap sebagai script PHP dan diperlakukan sebagai fungsi dalam script PHP.

2.5 MySQL

Menurut Bunafit (2005), MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Dikembangkan oleh MySQL AB, sebuah perusahaan komersil yang membangun layanan bisnisnya melalui database MySQL. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL bersifat gratis pada berbagai platform (kecuali pada windows, yang bersifat shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk digunakan keperluan produksi). MySQL dilisensi GNU General Public Lisence (GPL).

(14)

20 Dengan adanya keadaan seperti ini maka software database ini dapat dengan bebas digunakan tanpa harus takut dengan lisensi yang ada.

MySQL termasuk jenis DBMS (Database Management System) yang bersifat multiuser dan multiraedin. SQL (Structured Query Language) yang merupakan bahasa standar yang digunakan untuk system managemen

database relational, itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom

digunakan pada MySQL.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IMB, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industri.

2.5.1 Keistimewaan MySQL

Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL: 1. MySQL sebagai Database Management System (RDBMS)

2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)

3. MySQL adalah sebuah software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

4. MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini, dapat menghubungkannya ke internet sehingga dapat diakses dari jauh.

5. MySQL merupakan sebuah database klien. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukuan query

(15)

21 yang mengakses database pada Server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai klien.

6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Treanding.

7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar sehingga berukuran Gigabyte sekalipun. 8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL

dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi mau pun Visual Basic.

9. MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

10. MySQL merupakan Server database yang multi user, atinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom).

12. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci Unique.

13. MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan Perl API, sehingga database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah protocol internet berupa web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP atau Perl.

(16)

22 14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun

peng-update-an tabel.

15. MySQL menggunakan suatu bahasa permitaan standar yang bernama SQL (Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa database server Oracle, PostGreSQL, dll.

2.5.2 Perintah dalam MySQL

Berikut adalah ketentuan memberi perintah pada MySQL :

1. Setiap perintah harus diakhiri dengan tanda titik koma (;) atau dengan memberikan perintah \g atau \G.

2. Setiap perintah akan disimpan dalam buffer (memori sementara) untuk menyimpan histori perintah-perintah yang pernah diberikan. 3. Perintah dapat berupa perintah SQL atau perintah khusus MySQL. 4. Perintah-perintah yang bukan SQL dapat dipendekkan dengan

menggunakan \ dan huruf depan perintah.

5. Perintah help atau \h digunakan untuk menampilkan daftar dan aturan memberikan perintah di lingkungan MySQL.

6. Perintah-perintah dalam lingkungan MySQL tidak menerapkan aturan case sensitive, tetapi case insensitive yaitu perintah bisa dituliskan dalam huruf besar atau pun huruf kecil.

7. Aturan case sensitive diterapkan pada penamaan objek-objek dalam database seperti nama database atau nama table, namun aturan ini hanya ada dalam lingkungan Unix dan Linux.

(17)

23 8. Untuk melihat perintah-perintah yang sudah pernah diketikkan,

tekan tombol tanda panah atas.

2.6 Perancangan Aplikasi

Menurut Ruhman (2012), salah satu hal yang penting dalam memenuhi interaksi manusia dan komputer adalah perancangan tampilan, karena perancangan tampilan menjadi salah satu faktor apakah sebuah aplikasi yang kita buat bisa diterima oleh user atau tidak.

Adapun kriteria perancangan tampilan yang user friendly adalah :

1. Memiliki tampilan warna dan desain yang bagus. Karena tampilan yang bagus bisa membuat user tertarik pada aplikasi yang dibuat.

2. Mudah dioperasikan. Karena kebanyakan user tidak mau memakai aplikasi yang rumit.

3. Mudah dipelajari. Agar user tidak terlalu memikirkan apa yang menjadi bagian pembuat

4. Pengguna selalu merasa senang setiap kali menggunakan software tersebut. Alasannya agar software atau aplikasi yang dibuat menjadi suatu kebutuhan user.

Selain itu ada 4 prinsip dalam perancangan aplikasi, yaitu :

1. Model User. Merupakan model konseptual yang diinginkan user dalam memanipulasi informasi dan proses.

(18)

24 2. Bahasa Perintah/Command Language. Merupakan bahasa perintah dimana

user dengan cepat dapat mengoperasikannnya

3. Umpan Balik. Kemampuan sebuah program yang membantu user untuk mengoperasikan program itu sendiri.

4. Penampilan Informasi. Digunakan untuk menunjukkan status informasi atau program ketika user melakukan tindakan

Dalam perancangan tampilan juga kita mengenal langkah-langkah untuk membuat sebuah perancangan tampilan, yaitu :

1. Urutan perancangan. Urutan peranacangan bisa dikerjakan secara top-down dan prosesnya bisa dikerjakan sebagai berikut :

a. Pemilihan ragam dialog. Pemilihan ragam dialog dipengaruhi oleh karakteristik populasi pengguna (pengguna mula, menengah atau pengguna ahli), tipe dialog yang diperlukan, dan kendala teknologi yang ada untuk mengimplementasikan ragam dialog tersebut

b. Perancangan struktur dialog adalah melakukan analisis tugas dan menentukan model pengguna dari tugas tersebut untuk membentuk struktur dialog yang sesuai. Pada tahap ini pengguna sebaiknya banyak dilibatkan sehingga pengguna langsung mendapatkan umpanbalik yang berupa diskusi informal maupun prototipe dari dialog yang nantinya akan digunakannya

c. Perancangan format pesan. Tata letak tampilan dan keterangan tektual secara terinci harus mendapat perhatian lebih, dan

(19)

25 kebutuhan data masukan yang mengharuskan pengguna untuk memasukkan data ke dalam komputer juga harus dipertimbangkan dari segi efisiensinya. Contoh : dengan mengurangi pengetikan yang tidak perlu dengan cara mengefektifkan penggunaan tombol. d. Perancangan penangan kesalahan (dengan validasi,proteksi user,

pemulihan dari kesalahan dan penampilan pesan kesalahan). Dalam pengoperasian sebuah program aplikasi, tidak dapat dihindarkan adanya kesalahan yang dilakukan oleh pengguna. Untuk menghindari adanya kondisi abnormal termination, yaitu eksekusi program berhenti karena terjadi kesalahan. Bentuk-bentuk penanganan kesalahan yang dapat dilakukan antara lain adalah : Validasi pemasukan data (mis: hrs input >0 tetapi yang diinput >Proteksi pengguna (mis: program memberi peringatan ketika. pengguna melakukan suatu tindakan secara tidak sengaja). Pemulihan dari kesalahan (tersedianya mekanisme untuk membatalkan tindakan yang baru saja dilakukan). Penampilan pesan salah yang tepat dan sesuai dengan kesalahan yang terjadi. e. Perancangan struktur data. Harus menentukan struktur data yang

dapat digunakan untuk menyajikan dan mendukung fungsionalitas komponen-komponen antarmuka yang diperlukan.Struktur ini harus dipetakan langsung ke dalam model pengguna yang telah dibuat, meskipun tingkat kompleksitas antara satu aplikasi dengan aplikasi lain dapat saja berbeda.

(20)

26 2. Perancangan tampilan berbasis teks

Pada perancangan tampilan untuk antarmuka berbasis teks, ada 6 faktor yang harus dipertimbangkan agar diperoleh tata letak yang berkualitas tinggi, antara lain:

a. Pengelompokan. Data yang saling berkaitan sebaiknya dikelompokkan untuk mempermudah penstrukturan layar tampilan secara keseluruhan.

b. Relevansi. Tampilkan hanya pesan-pesan yang relevan dengan topik yang sedang ditampilkan pada layar.

c. Konsistensi. Dalam sistem berbasis frame, pengguna dihadapkan pada sejumlah tampilan yang penuh dengan informasi. Perancang harus konsisten dalam menggunakan ruang tampilan.

d. Kesederhanaan. Cara paling mudah untuk menyajikan aras informasiyang dapat dipahami dengan cepat oleh pengguna.

3. Perancangan tampilan berbasis grafis

Ada 5 faktor yang harus diperhatikan pada saat merancang antarmuka berbasis grafis, yaitu :

a. Struktur internal. Merupakan suatu tanda khusus yang digunakan untuk menunjukkan adanya perbedaan Khusus pada obyek-obyek yang dapat dimanipulasi perancang harus memberikan struktur

(21)

27 internal dalam bentuk yang berbeda dengan yang digunakan pada dokumen tekstual

b. Kosakata grafis yang konsisten dan sesuai. Penggunaan simbol-simbol obyek/icon, tidak ada standar dan biasanya disesuaikan dengan kreatifitas perancang.

c. Kesesuaian dengan media. Karakteristik khusus dari layar tampilan yang digunakan akan mempunyai pengaruh yang besat terhadap keindahan antarmuka yang akan ditampilkan.

d. lusi pada obyek-obyek yang dapat dimanipulasi. Harus melibatkan 3 komponen,yaitu : Gunakan kumpulan obyek yang sesuai dengan aplikasi, jika belum ada dikembangkan sendiri, penampilan obyek-obyek harus dilakukan dengan keyakinan agar mudah dimengerti oleh pengguna, Gunakan mekanisme yang konsisten untuk memanipulasi obyek yang akan muncul dilayar, urutan visual dan fokus pengguna. Antarmuka grafis dapat digunakan untuk menarik perhatian pengguna dengan membat suatu obyek berkedip/menggunakan warna tertentu/animasi. Gunakanlah rangsangan visual tertentu untuk maksud tertentu.

4. Waktu tanggap

Keinginan user agar program aplikasinya memberikan waktu tanggap yang sependek-pendeknya. Jika waktu tanggap > 14 detik merupakan waktu

(22)

28 tanggap yang lama. Jika waktu tanggap < 2 detik merupakan waktu tanggap yang cukup memadai.

5. Penanganan kesalahan

a. Kesalahan sintaksis yaitu kesalahan pada saat program dikompilasi (compile-time error). Sebelum kesalahan itu dibetulkan, program tidak akan dapat dioperasikan.

b. Kesalahan logika yaitu kesalahan pada saat program sedang dijalankan (run-time error). Kesalahanini akan mengakibatkan terhentinya eksekusi program secara abnormal.Penyebabnya adalah dari user atau pada saat proses program aplikasi di eksekusi.

2.7 Kerangka Berfikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Membuat aplikasi pengolahan data pribadi siswa menggunakan PHP MySQL

Proses input cepat pengubahan data

mudah

pencarian dan output menjadi cepat & mudah

Memanfaatkan kinerja computer

Selebaran data yang terkumpul disimpan di map dalam almari :

Boros tempat Data hilang, rusak, terselip Pengubahan data susah Pencarian data lama Keamanan data kurang terjaga

Data ditulis dan dikelola secara manual sehingga kurang praktis karena boros dan relative lama

Tugas BK : mengumpulkan data tentang siswa

Gambar

Tabel 2.1 Teknik Pengumpulan Data &amp; Himpunan Data  PERBANDINGAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Tabel 2.2 Perbandingan Akses Database
Gambar 2.1 Statistik Penggunaan PHP
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan Karya Tulis Imiah yang berjudul “Perbedaan Diameter Lumen Arteri Umbilikalis pada Preeklampsia Berat dan Kehamilan Normotensi” ini dilakukan dalam rangka memenuhi

D/A : Jabatan Agama Islam Negeri Perak, Tingkat 5, Kompleks Islam Darul Ridzuan, Jalan Panglima Bukit Gantang Wahab, 30000 Ipoh, Perak. Yahanis

Laju pendinginan yang maksimum tidak akan tercapai dengan metode ini, sehingga tujuan pembentukan baja yang seluruh bagiannya bermikrostruktur martensit (untuk baja karbon

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dikemukakan, terkait dengan penelitian “Pengaruh Kecerdasan Interpersonal dan

Laporan tugas akhir ini berkaitan dengan salah satu protocol routing dalam Mobile ad hoc network (MANET) yaitu protocol routing Ad hoc on demand multipath distance

daging ayam digantikan oleh kacang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara pembuatan nugget tahu kacang merah yang paling disukai ditinjau dari

Dari hasil angket dan wawancara (Rabu, 20 Januari 2010) penulis kepada responden yang mewakili responden lain pada saat siswa mengembalikan kuesioner yang telah diisi, tanggapan

Deteksi bakteri Salmonelle-Shigella dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada media selektif Salmonella-Shigella Agar (SSA) dan menunjukkan hasil positif untuk