• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT REQRUITMENT PEGAWAI DI PT. MULIA DIVA SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT REQRUITMENT PEGAWAI DI PT. MULIA DIVA SURABAYA."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

SURABAYA

SKRIPSI

D

D

i

i

s

s

u

u

s

s

u

u

n

n

O

O

l

l

e

e

h

h

:

:

NIZAR KRISTANTO

0732010041

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

DAFTAR ISI……….. iv

DAFTAR TABEL………...……….… ix

DAFTAR GAMBAR……….……….… x

ABSTRAKSI... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Asumsi-asumsi ... 3

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 4

1.7. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 7

2.1.1 Elemen Sistem ... 8

2.1.2. karakteristik Sistem ... 10

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 12

2.2.1. Siklus Informasi ... 13

(3)

2.4. Organisasi dan Informasi ... 17

2.5. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen ... 18

2.5.1. Pendekatan Pengembangan Sistem ... 21

2.6. Siklus Hidup Sistem (system life cycle) ... 24

2.6.1. Tahap-tahap Siklus Hidup ... 25

2.7. Analisis dan Pengembangan Sistem ... 28

2.7.1. Langkah-langkah di Analisis Sistem ... 28

2.7.2. Alat-alat Pengembangan Sistem ... 30

2.7.2.1. Bagan Alir ... ... 30

2.8. Pemodelan Data ... ... ... 35

2.8.1. Entity Relationship Diagram ... 35

2.8.2. Entitas ... 35

2.8.3. Atribut ... 36

2.8.4. Relasi ... ... 36

2.8.5. Data Flow Diagram ... ... 37

2.8.6. Diagram Arus Data ... 39

2.8.7. Power Disaigner 9 ... .. ... 41

2.8.8. SQL Server ... 41

2.8.9. Visual Studio. Net 2005 ... ... 43

2.9. Penelitian Terdahulu ... 44

2.9.1. Brian Sandi Ngongoloy ... 44

(4)

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 46

3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 46

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 46

3.3.1. Metode Pengolahan Data ... ... 47

3.4. Tahap Analisis Sistem ... 47

3.5. Perancangan Sistem ... 49

3.6. Uji Validitas Program (Uji Coba Program) ... 50

3.7. Langkah-langkah Pemecahan Masalah ... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...56

4.1. Pengumpulan Data...56

4.1.1. Sistem Dan Prosedur Serta Fungsi Masing masing...56

4.2. Analisa Sistem...56

4.2.1. Perancangan Sistem...57

4.2.2. Deskripsi Umum...57

4.2.3. Identifikasi Variabel Input...58

4.2.4. Identivikasi Variabel Output...59

4.3. Perancangan Proses...59

4.3.1. Diagram Berjenjang...59

4.4. DFD Level Konteks...62

(5)

4.5.1. Entity Relation Diagram. ...67

4.6. Perancangan Tabel...68

4.7. Perancangan Desain Sistem Informasi...70

4.7.1. Tampilan Menu Utama...71

4.7.2. Tampilan Form Pelamar...72

4.7.3. Tampilan Upload Ijazah...73

4.7.4. Tampilan Form Hasil Penerimaan Pelamar...74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...75

5.1. Kesimpulan...75

5.2. Saran...76

DAFTAR PUSTAKA...

(6)

PT. Mulia Diva adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa percetakan dan outsorching. Pada perusahaan ini pada sistem kepegawaian masih

dilakukan secara manual pada departemen masing-masing, sehingga

menyebabkan terlambatnya informasi penerimaan karyawan baru.

Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan suatu Sistem kepegawaian yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik. Perancangan Sistem kepegawaian berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai sistem kepegawaian yang terkomputerisasi.

Metode SIM adalah suatu metode untuk memperbaiki sistem yang ada agar informasi yang diterima antar department atau lebih baik dari informasi yang diberikan sistem selama ini. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di PT. Mulia Diva, Surabaya dengan menggunakan software microsoft My SQL dan Php (personal home page). Dengan demikian Perancangan Sistem Informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian selama ini.

Prosedur pengoperasian SIM adalah, membuka program masukan user name dan password muncul tampilan input, data karyawan, pada tampilan form calon pegawai, jabatan, data karyawan, perusahaan dapat di edit sehingga dapat menghasilkan data yang di inginkan oleh manajemen HRD. Operator yang mengoperasikan program SIM kepegawaian adalah staff pada bagian administrasi PT. Mulia Diva, sehingga akan mempermudah tugas operator dalam menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

(7)

PT. Mulia Diva is a company outsorching . At this company on the staffing system is still done manually in theirrespective departments, causing delays in recruitment of new information.

To meet the need for this information, it is necessary to develop a system of adequate staffing so as to provide better information. The design of computer-based staffing system is expected to answer the problems that exist on the computerized personnel,system.

SIM method is a method to improve the existing system for inter-department information received to or better than the information provided for this system. The purpose of this study is to design a Management Information System Officer at PT. Mulia Diva, Surabaya using microsoft software My SQL and PHP (personal home page). Thus the design of computer based information system is expected to answer the problems that exist regarding the Personnel Management Information System so far. SIM operating procedure is, open the program input user name and password input display appears, employee data, on the view form the prospective employee, office, employee data, companies can be edited so as to produce the desired data by HRD management. Operator who operates the SIM program staffing is part of the administrative staff at the PT. Mulia Diva, which will simplify the task of the operator to produce accurate, timely, and relevant so that it can be used in decision-making,process.

(8)

1.1 Latar Belakang

Pada saat era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu

menghadapi persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya

perusahaan harus dapat dikerahkan secara maksimal dan professional untuk

mendukung keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan sangat tergantung

pada keberhasilan manajemen dalam melaksanakan pekerjaannya. Keberhasilan

manajemen perusahaan juga tergantung pada tersedianya informasi yang relevan

dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara

sistematis dan praktis perlu adanya manajemen system informasi.

Dalam kenyataannya PT. Mulia Diva berusaha untuk penanganan

manajemen tenaga kerjanya, berusaha secara sistematik semuanya menggunakan

sistim komputerisasi, tetapi pada sub sistem penerimaan pegawai masih manual

dan belum menggunakan data base.

Melihat kondisi tersebut diatas maka peneliti melakukan penelitian

perancangan system informasi Reqruitmen karyawan di PT. Mulia Diva Surabaya.

Perancangan system informasi merupakan solusi yang tepat dalam memudahkan

perusahaan dalam Reqruitmen karyawan.

Oleh karena itu PT. Mulia Diva sangat perlu membutuhkan adanya

perancangan system informasi manajemen Reqruitmen karyawan yang diharapkan

(9)

proses pengambilan keputusan secara tepat, dengan tersedianya

informasi-informasi yang tepat waktu, akurat dan relevan.

1.2 Per umusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan

yaitu :

“Bagaimana merancang system Informasi manajemen Reqruitment Pegawai

di PT. Mulia Diva?”

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih tepat sasarannya maka diperlukan

batasan-batasan sebagai berikut :

1. Perancangan sistem hanya dibatasi pada ruang lingkup Reqruitment pegawai

2. Sistem hanya mengelola informasi tentang calon yang menyangkut Curiculum

Vitae,ijazah terakhir dan waktu calon karyawan mulai melamar.

3. Tidak dilakukan analisa perangkat lunaknya/software,operator dalam

menggunakan sistem ini,adalah admin

1.4 Asumsi - asumsi

Dalam menyelesaikan penelitian dan untuk mencapai hasil yang

maksimal, maka digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Tidak ada kebijakan perusahaan yang mengalami perubahan secara signifikan

(10)

2. Selama penelitian ini lingkungan perusahaan dalam kondisi yang kondusif

(tidak terjadi unjuk rasa).

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merancang system

informasi manajemen penerimaan karyawan menjadi terintegrasi dan secara

terstruktur, sehingga bisa menjadi efektif, efisien, cepat serta akurat dengan

menyederhanakan system yang ada. Dan Agar dapat di akses seluruh lapisan

masyarakat untuk membantu proses penerimaan pegawai dengan mudah

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan mengangkat permasalahan yang terjadi di PT. Mulia Diva maka

manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat

memberikan informasi tentang kepegawaian secara lengkap sehingga

dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan bagi perusahaan

dalam hal perencanaan penambahan pegawai/karyawan

2. Dapat menapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini hanya

didapat secara teoritis untuk diterapkan dalam praktek nyata.

3. Sebagai bahan perbendaharaan dan studi banding bagi mahasiswa dimasa

(11)

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami pembahasannya, maka laporan ini secara

sitematika adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan, dan asumsi

yang digunakan dalam penyelesaian masalah, serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang konsep dasar sistem dan metode – metode

yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tahapan – tahapan

untuk menyusun langkah – langkah penyelesaian permasalahan

sehingga dapat menjadi pegangan dalam melakukan pengolahan

data.

(12)

Bab ini berisi tentang lokasi penelitian dan waktu penelitian,

identifikasi dan definisi data yang diperoleh, analisa sistem,

langkah – langkah penyelesaian masalah, bagaimana cara

mengolah data tersebut serta hasil apa saja yang akan didapat

setelah data tersebut di olah.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pengumpulan data yang diperlukan untuk

pembuatan program, pengolahan data, serta analisis sistem yang

digunakan sebagai penyusunan program.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran untuk

perbaikan sistem informasi manajemen perekrutan yang digunakan

perusahaan saat ini.

(13)

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan system, yaitu

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau

elemennya. Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur dalam buku

(Jogiyanto, 2005 ) menurut (FitzgGerald) mendefinisikan system sebagai berikut : “Suatu system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Pendekatan system yang merupakan jaringan kerja prosedur lebih

menekankan urut-urutan operasi dalam system. Dalam buku (Jogiyanto, 2005)

menurut (Neuschel), prosedur didefinisikan berikut :

“Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal

(tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu atau lebih departemen,

yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari

transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”.

Lebih lanjut dalam buku (Jogiyanto, 2005) menurut (J. F Kelly) dkk, mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

Suatu prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi

yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

(14)

Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefinisikan system sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”.

Semua defenisi tentang sistem mencakup lima unsur utama yang

terdapat dalam system yaitu :

1. Komponen – komponen dan bagian-bagian.

2. Adanya interaksi atau hubungan – hubungan antar komponen – komponen

atau bagian-bagian.

3. Adanya sesuatu yang mengikat komponen-komponen atau bagian-bagian

tersebut menjadi suatu kesatuan.

4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir.

5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

2.1.1 Elemen Sistem

Elemen-elemen yang terdapat dalam system meliputi : tujuan system,

batasan system, control, input, proses, output dan umpan balik.

Hubungan antara elemen-elemen dalam system dapat dilihat pada gambar

(15)

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem

(Sumber : Jogiyanto, 2000)

Gambar bisa dijelaskan bahwa tujuan, batasan dan control system akan

berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk dalam system akan

diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisa

dan akan jadi umpan balik bagi penerima. Dari umpan balik akan muncul

pertimbangan selanjutnya. Kemudian siklus ini akan berlanjut dan berkembang

sesuai dengan permasalahan yang ada.

TUJUAN

BATASAN

KONTROL

PROSES

UM PAN BALIK

(16)

2.1.2 Kar akter istik Sistem

Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu

komponen-komponen (components), batas system (boundary), lingkungan luar

system (environtments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran

(output), pengolah (proses), dan sasaran (objectives), atau tujuan (goal).

(Sumber : Jogiyanto, 2005: 3)

1. Komponen Sistem (components)

Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi.

Komponen-komponen system dapat berupa subsistem bagian-bagian dari

system. Setiap system berapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan keseluruhan.

2. Batas Sisitem (boundary)

Batas system merupakan daerah yang membatasi antara suatu system

dengan system yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan.

Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup dari system tersebut.

3. Lingkungan luar system (environtments)

Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system

yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat

(17)

4. Penghubung system (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya yang mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang

lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan input untuk

subsistem yang lain melalui penghubung. Dengan penghubung satu

subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk

satu kesatuan.

5. Masukan system (input)

Masukan adalah energy yang dimasukan kedalam system, dapat berupa

masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energy

yang dimasukan supaya system dapat beroperasi. Signal input adalah

energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh dalam

computer, program adalah merupakan maintenance input yang digunakan

untuk mengoperasikan komputernya, dan data adalah signal input untuk

diolah menjadi informasi.

6. Keluaran system (output)

Keluaran adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan, dapat berupa

masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk system computer,

panas yang dikeluarkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang

(18)

7. Pengolah system (proses)

Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu system produksi akan akan mengolah

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi barang

jadi.

Suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu system

tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada gunanya. Sasaran

dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan

keluaran yang akan dihasilkan system. Suatu system dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuan.

2.2 Konsep Dasar Infor masi

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang

kurang mendapat system informasi akan menjadi luruh tidak berkembang dan

berakhir.

Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Informasi adalah data-data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

yang lebih berarti bagi yang menerima”. (Sumber : Jogiyanto, 2005: 5)

Sumber informasi adalah data, yang merupakan bentuk jamak dari bentuk

tunggal data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada

saat tertentu. Dalam dunia bisnis, kejadian nyata yang sering terjadi adalah

(19)

berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang benar-benar

nyata ada dan terjadi. (Gordon B Davis, 1998)

2.2.1 Sik lus Infor masi

Merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model, untuk

menghasilkan informasi.

Diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang

berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data

kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch disebut

dengan siklus pengolahan data.

Gambar 2.2 Siklus Infor masi

(Sumber : Jogiyanto, 2005, hal 9) Proses ( model )

Out put ( Inform at ion )

Keput usan t indakan Input ( dat a )

Penerim a

(20)

2.2.2 Kualitas Infor masi

Kualiatas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi

akurat, tepat dan relavan. John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan

kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh 3 buah pilar.

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi

(Sumber : Jogiyanto, 2005, hal 10)

1. Akurat berarti informasi itu harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan.

2. Tepat berarti informasi yang datang dari penerima tidak boleh terlambat.

Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi

tersebut didapat,disisi operator bisa mempercepat waktu operasi program

3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakaiannya.

2.2.3 Nilai Infor masi

Kualit as Informasi

(21)

Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya. Suatu

informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi

digunakan dalam berbagai kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit

untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan

biaya yang diperolehnya, karena sebagaian informasi tidak dinikmati oleh satu

pihak dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis

diperkirakan keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai

efektivitasnya. (Sumber : Jogiyanto, 2005: 11)

2.3. Sistem Infor masi Manajemen

Defenisi Sistem Informasi adalah penerapan system informasi dalam

organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua

tingkatan manajemen. Lebih lanjut pendefinisian SIM adalah sebagai berikut:

(HM. Jogiyanto, 2005: 14)

menurut (George M. Scott,1986)

“ SIM adalah kumpulan dari interaksi antar system-sistem informasi yang

menyediakan informasi baik untuk kebutuhan, manajerial maupun kebutuhan

operasional”.

Sedangkan menurut (Barry E. Chusing 1980)

“SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal didalam suatu

(22)

menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam

kegiatan perencanaan dan pengendalian”.

Dari beberapa defenisi tersebut dapat dirangkum bahwa SIM adalah

kumpulan dari interaksi system-sistem informasi yang menghasilkan informasi

yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam suatu organisasi.

Secara teori, computer tidak harus digunakan dalam SIM, tapi

kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang kompleks dan berfungsi tanpa

melibatkan element non computer dan element computer. Element non computer

adalah system manusia dan element computer adalah system mesin. Lebih lanjut

SIM selalu berhubungan dengan pengolah informasi yang berbasis pada

computer.

Semua system informasi yang ada pada perusahaan dimaksudkan untuk

memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen

tingkat bawah, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat atas dengan

executive elemet non computer dan element computer. Element non computer

adalah system manusia dan element computer adalah system mesin. Lebih lanjut

SIM selalu berhubungan dengan pengelola informasi yang berbasis pada

computer.

Semua system informasi pada perusahaan dimaksudkan untuk

memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen

tingkat bawah, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat atas dengan

executive manajemen yang terdiri dari direktur utama, direktur dan executive

(23)

akuntansi sedang manajemen tingkat menengah terdiri dari manajer-manajer

divisi dan manajer-manajer cabang. Manajer tingkat bawah disebut dengan

operating manajemen meliputi supervisor dan pengawas.

2.4. Or ganisasi dan Infor masi

Organisasi adalah system yang saling mempengaruhi antara orang dalam

kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi secara

keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh satu orang saja. Organisasi dapat

diibaratkan sebagai satu kesatuan tubuh manusia yang bekerja sama sehingga

fungsi tubuh manusia dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Salah satun aspek pengorganisasian adalah menetapkan

departemen-departemen. Istilah departemen sebenarnya dimaksudkan untuk suatu area

terpisah atau bercabang dari suatu perusahaan sedang departemen didalam suatu

perusahaan menunjukkan hubungan dari suatu jenjang.

Untuk mencapai tujuan tiap organisasi memerlukan manajemen yang tepat

dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan mamajemen yang

tepat dan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Kegiatan manajemen

membutuhkan dukungan informasi. Dengan berkembangpesatnya alat pengolah

data computer dan teknologi telekomunikasi, maka pekerjaan manajemen dan

pelayanan masyarakat yang memerlukan dukungan data dan informasi juga

mengalami perkembangan pesat. Pekerjaan manajemen juga berkembang jauh

menjadi sangat rumit seiring dengan kemajuan era globalisasi dari berbagai

(24)

Tanpa dukungan informasi, manajemen suatu suatu organisasi tidak akan

mencapai tujuan yang direncanakan, terutama untuk mencapai secara efektif dan

efisien.

Ga mbar 2.4 Hubungan data dan tujuan or ganisasi

(Sumber : Jogiyanto, 1999)

2.5. Pengembangan sistem infor masi manajemen

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 35)

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:

a. Ketidak beresan

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, misalnya kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin, serta tidak effisiennya operasi.

b. Pertumbuhan organisasi

(25)

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, dikarenakan kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)

Untuk meraih kesempatan sehingga membutuhkan informasi yang lebih baik supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain dan kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada langganan.

3. Adanya instruksi-instuksi (directives)

Penyusunan sistem yang baru karena adanya instruksi-intruksi dari pimpinan ataupun dari luar (peraturan pemerintah).

Berikut ini dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan dan kesempatan yang dapat diraih, sehingga sistem yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti seluruhnya, yaitu :

- Laporan yang tidak tepat waktunya - Isi laporan yang sering salah

- Pengiriman barang yang sering tertunda - Kegiatan yang tumpah tindih

- Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi - File-file yang kurang teratur

- Pemesanan kembali barang yang tidak effisien

(26)

Karena adanya permasalahan tersebut maka sistem yang lama memerlukan perbaikan sehingga pengembangan sistem sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang ada memenuhi kesempatan yang diberikan.

Gambar 2.5 Pengembangan sistem (Sumber: Jogiyanto, 2005: hal 37)

Pengembangan sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES yaitu sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 38)

1. Performance (kinerja)

Peformance adalah peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughput adalah jumah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi

Sist em

yang ada

Permasalahan kesempat an

inst ruksi

Pengembangan

sist em

M emecahkan masalah

meraih kesempat an

mem enuhi inst ruksi

(27)

atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

2. Information (informasi)

Information adalah peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

3. Economy (ekonomis)

Economy adalah peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian)

Control adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

5. Efficiency (efisiensi)

Efficiency adalah peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang digunakan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

6. Services (pelayanan)

Services adalah peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

2.5.1. Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk pengembangan sistem, yaitu sebagai

(28)

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur ( dipandang dari metode

yang digunakan )

Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti

tahapan-tahapan di system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa

pendekatan sistem akan berhasil dalam mengikuti tahapan di system life

cycle. Akan tetapi sayangnya didalam praktek, hal ini tidaklah cukup.

Karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih lanjut tentang

bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan terinci. Orang

yang mengembangkan sistem masih memerlukan alat-alat dan

teknik-teknik untuk mengembangkan sistem tersebut. Mulai awal tahun 1970

muncul pendekatan baru yang disebut pendekatan terstruktur. Pendeketan

ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analisis tambahan

alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap

mengikuti ide dari sistem life cycle.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem ( dipandang dari sasaran

yang dicapai ).

Pendapatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang

menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada

kegiatannya aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan

posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran

keseluruhan dari organisasi. Pendekatan ini hanya memperhatikan sasaran

aplikasi itu saja. Lain halnya dengan pendekatan sistem yang

(29)

masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini

menekankan pada pencapaian sasaran dari organisasi, tidak hanya sasaran

dari sistem informasi itu saja.

3. Pendekatan bawah – naik lawan pendekatan atas – turun.

Pendekatan bawah-naik dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level

operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari

perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke

level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi

tersebut. Pendekatan ini juga merupakan cirri-ciri dari pendekatan klasik.

Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada tahap analisis sitem disebut

juga dengan istilah data analisis, karena yang menjadi tekanan adalah data

yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang dihasilkan mengikuti

datanya. Pendekatan atas-turun sebaiknya dimulai dari level atas

organisasi yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan

mendefiniskan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya dari

pendekatan ini adalah dilakukan analisa kebutuhan informasi. Setelah

kebutuhan informasi ditentukan, maka turun ke pemrosesan transaksi,

yaitu penentuan output, basis data, prosedur-prosedur dan kontrol.

Pendekatan ini juga merupakan cirri-ciri dari pendekatan terstruktur.

Pendekatan atas-turun bila digunakan pada analisis sistem disebut juga

dengan decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi

(30)

dahulu, kemudian data yang diperlukan diolah dan didefinisikan secara

menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4. Pendekatan sistem menyeluruh lawan pendekatan moduler.

Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan yang

mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini

kurang mengena untuk sistem uang komplek, karena akan menjadi sulit

untuk dikembangkan. Pendekatan moduler berusaha memecah sistem yang

rumit menjadi beberapa bagian atau modal yang sederhana, sehingga

sistem akan lebih mudah dipahami dan sederhana, sehingga sistem akan

lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut sistem akan

lebih mudah dikembangkan sesuai dengan waktu yang direncanakan,

mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara.

5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang.

Pendekatan lompatan jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara

serentak menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini banyak

mengandung, karena teknologi computer begitu cepat berkembang dan

untuk tahun-tahun mendatang sudah jadi usang. Pendekatan ini juga terlalu

mahal, karena memerlukan investasi untuk semua teknologi yang

digunakan, dan pendekatan ini sulit untuk dikembangkan karena terlalu

komplek. Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya

untuk menerapkan aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu

dan akan terus dikembangkan pada periode-periode berikutnya mengikuti

(31)

berkembang menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat

mengikuti perkembangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang

digunakan tidak menjadi cepat usang.

2.6. Sik lus hidup system ( system life cycle )

Siklus hidup sistem ( system life cycle ) adalah proses evolusioner yang

diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi berbasis computer.

SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat yang mengikuti langkah-langkah

pendekatan sistem down. SCL disebut sebagai pendekatan air terjun bagi pengem

bangan dan penggunaan sistem. (Raymond McLeod Jr, 1997: 228)

2.6.1. Tahap-tahap sik lus hidup

Empat tahap pertama adalah perenacanaan, analisis, rancangan, dan

penerapan, tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup

pengembangan sistem, tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yang

berlangsung sampai tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses

merancang kembali mengakibatkan siklus tersebut berulang.

1. Tahap Perancanaan

Selama tahap-tahap pengembangan awal, analisis sistem bertindak sebagai

spesialis informasi yang bertanggung jawab untuk bekerja dengan

pemakai. Dalam tahap ini dilakukan proses pengidentifikasian masalah

dan penyebabnya yang dibantu oleh seorang analis sistem. Pembuat

(32)

yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Pada tahap

ini, tujuan hanya dinyatakan secara umum. Nantinya tujuan-tujuan ini akan

dibuat lebih spesifik. Beberapa kendala timbul oleh karena lingkungan,

kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem

benar-benar mulai dikerjakan. Dengan cara ini, baik rancangan maupun

kegiatan proyek akan berada diantara kendala-kendala ini. Ada enam

dimensi yang harus diperhatikan yaitu teknis, pengambilan ekonomis,

pengambilan non ekonomis, hokum dan etika, operasional, jadwal.

Analisis sitem mengumpulkan informasi sesuai dengan dimensi tersebut

didalam sistem.

2. Tahap Analisis

Ketika perancanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan,

tim proyek beralih pada analisi sistem yang ada, analisis sistem adalah

penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang

sistem baru atau diperbaharui. Pada tahap ini analis mengumpulkan

dokumentasi dari sistem yang ada, dapat berupa flowchart, DAD, dan

grafik, kemudian mendefinisikan kebutuhan informasi secara spesifik.

3. Tahap Rancangan

Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh

sistem baru. Jika sistem itu berbasis computer, rancangan dapat

menyertakan spesifikasi jenis perawatan yang akan digunakan. Hasil dari

tahap rancangan ini adalah konfigurasi peralatan yang terbaik bagi sistem

(33)

4. Tahap Penerapan

Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber

daya fisik dan konseptual yang mengahasilkan suatu sistem yang bekerja,

langkah pertama yang harus dikerjakan pada tahap ini adalah

merancanakan penerapan, kemudian mengumumkan penerapan tujuannya

yaitu untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan

untuk menerapkan sistem yang baru dan meminta kerja sama mereka. Pada

tahap ini database yang akan diperlukan untuk memasukkan data yang

baru sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru. Jika perangkat keras

dari sistem yang baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada maka perlu

ada konstruksi baru atau perombakan. Sistem yang baru kemungkinan

akan mempengaruhi banyak orang maka orang-orang tersebut sebelumnya

harus dididik tentang peran meraka dalam sistem.

5. Tahap Penggunaan

Pada tahap ini pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang

diidentifikasikan pada tahap perencanaan. Sistem yang digunakan akan

dimodifikasi terus menerus, sehingga sistem dapat terus memberikan

dukungan yang diperlukan. Hal ini digunakan untuk memperbaiki

(34)

Gambar 2.6 Pola dar i Sistem Siklus Hidup

(Sumber : Gordon B. Davis, 1997)

2.7. Analisis dan Pengembangan Sistem

Analisis sistem dapat diidentifikasikan sebagai pengarahan dari suatu

sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan

sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan

sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini juga akan memnyebabkan

kesalahan ditahap selanjutnya. (Sumber : Jogiyanto, 1999: 52)

5. Tahap Penggunaan

1. Tahap Perencanaan

2.Tahap Analisis

3. Tahap Rancangan 4. Tahap

(35)

2.7.1. Langkah-langkah di Analisis Sistem

Langkah-langkah didalam analisis sistem hampir sama dengan

langkah-langkah yang dilakukan dalam mengidentifikasikan proyek-proyek sistem yang

akan dikembangkan dalam tahap perencanaan sistem. Perbedaan terletak pada

ruang lingkup tugasnya. Dianalisis sistem, ruang lingkup tugasnya lebih terinci,

sedangkan perancanaan system sifatnya hanya penelitian pendahuluan.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem anatara lain sebagai berikut ini : (Sumber : Jogiyanto, 1999)

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan

dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu

pertanyaan yang dipecahkan.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana

sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini

diperlukan data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Analisis

sistem dapat mengumpulkan data ini dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang ada, yaitu dengan wawancara, observasi, daftar

pertanyaan, dan pengambilan sampel.

(36)

Langkah ini dilakuakan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil

penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit

dilakukan analis sistem yang masih baru, mencoba untuk memecahkan

masalah tanpa menganalisisnya.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari

analis sistem dan timnya adalah membuat lapoaran hasil analisis. Laporan

ini diserahkan kepada steering commite yang nantinya akan diserahkan

kepihak manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia

pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan

analisa yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam

laporan ini.

2.7.2. Alat-Alat Pengembangan Sistem

Alat-alat pengembangan sistem terdiri dari bagan alir, diagram arus data,

ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).

(Sumber : Jogiyanto, 2005: 701)

2.7.2.1. Bagan Alir

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan untuk

(37)

suatu bagan alir, analisis sistem atau pemrograman dapat mengikuti

pedoman-pedoman sebagai berikut :

1. Bagan alir sebaiknya digambarkan dari atas kebawah dan mulai dari

bagian kiri halaman.

2. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan

berakhirnya.

4. Masing-masing bagian didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata

yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir harus didalam urutan yang

semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas menggunakan symbol penghubung.

7. Gunakan bagan alir yang standar.

Bagan alir ini terbagi menjadi :

a. Bagan alir sistem

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan

secara keseluruhan sistem. Bagan ini dijelaskan urutan-urutan dari

prosedur-prosedur yang ada didalam sistem. Bagan alir sistem

menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Bagan alir sistem digambarkan

(38)

Simbol Dokumen Menunjukkan dokumen input dan

output baik untuk proses manual,

mekanik atau computer.

Simbol Kegiatan Manual Menunjukkan pekerjaan manual.

Simbol Kegiatan Offline File non computer yang diarsipkan

dapat berupa urut angka, urut huruf,

urut tanggal.

Simbol Kartu Plong Menunjukkan input / output yang

menggunakan kartu plong

Simbol Proses Menunjukkan kegiatan proses dari

operasi program komputer

(39)

Symbol Operasi Luar Menunjukkan operasi yang

dilakukan diluar proses operasi

computer

Simbol Pengurutan Offline Menunjukkan proses pengurutan

data diluar proses komputer

Simbol Pita Magnetic Menunjukkan input / output

menggunakan pita magnetik

Simbol Hard Disk Menunjukkan input / output

menggunakan hard disk

Simbol Disket Menunjukkan input / output

(40)

Simbol Drum Magnetik Menunjukkan input / output

menggunakan drum magnetik

Simbol Pita Kertas Berlubang Menunjukkan input / output

menggunakan pita kertas berlubang

Simbol Keyboard Menunjukkan input menggunakan

on-line keyboard

Simbol Display Menunjukkan output yang

ditampilkan dimonitor

(41)

Simbol Penghubung Menunjukkan penghubung

kehalaman yang masih sama atau ke

halaman yang lain

Gambar 2.7 Simbol-simbol yang digunakan dibagan alir system

(Sumber : Jogiyanto, 2005, hal 796)

2.8 Pemodelan Data

Model Data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk

menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data

2.8.1 Entity Relationship Diagr am (ERD)

ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan

antar data, karena hal ini relatif kompleks. Sesuai dengan namanya, ERD

dibentuk dari 2 komponen utama, yakni:

- Entitas

- Atribut

- Relasi

2.8.2 Entitas

Entitas (entity), merupakan obyek yang mewakili sesuatu dalam

dunia nyata, baik secara fisik (mobil, rumah, manusia, pegawai dsb)

(42)

dibedakan antara satu dengan lainnya (unique). Entitas digambarkan dalam

bentuk persegi empat.

Gambar 2.8 Entitas

2.8.3 Atr ibut

Setiap entitas pasti memiliki attribut yang mendeskripsikan

karakteristik (property) dari entitas tersebut. Penetapan attribut dari sebuah

entitas berdasarkan fakta yang ada atau berdasarkan kebutuhan. Attribut

identik dengan kolom data atau field dalam sebuah tabel. Misalnya atribut

nama pegawai dari entitas pegawai.

Atribut digambarkan dalam bentuk ellips.

Pegawai

Nama_Peg

Al amat_Peg

Gambar 2.9 Atribut

2.8.4 Relasi

Relasi menayatakan hubungan antar entitas termasuk terhadap

entitas itu sendiri (rekursif). Misalnya dalam kasus hubungan antara entitas

(43)

Gambar 2.10 Relasi

J enis-jenis r elasi:

1. Satu ke satu (one to one)

Setiap data pada entitas A berhubungan dengan maksimal satu data

pada entitas B, begitu pula sebaliknya.

2. Satu ke banyak (one to many)

Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada

entitas B, tetapi data pada entitas B berhubungan maksimal hanya

dengan sebuah data di A.

3. Banyak ke satu (many to one)

Merupakan kebalikan dari relasi satu ke banyak.

4. Banyak ke banyak (many to many)

Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada

entitas B, demikian pula sebaliknya. Kardinalitas satu ke banyak

maupun banyak ke satu bisa dianggap sama.

(44)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

Komponen Data Flow Diagram (DFD) antara lain:

a. Komponen Terminator (Eksternal Entity)

Ada 2 jenis terminator:

a. Terminator sumber (source): merupkan terminator yang menjadi

sumber.

b. Terminator tujuan (sink): merupakan terminator yang menjadi

tujuan.

Terminator merupakan kesatuan di luar lingkungan sistem yang dapat

berupa orang, organisasi dan sebagainya yang akan memberikan input

atau menerima output dari sistem.

b. Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari system yang

mentrasformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk

menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan.

Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja

transitif (kata kerja yang membutuhkan objek.)

Gambar 2.11 Notasi pr oses di DAD

Ident ifikasi

nama

(45)

c. Komponen Data Flow (Alur Data)

Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau

paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

d. Komponen Penyimpanan Data (Data Store)

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket

data dan diberi nama dengan kata benda jamak. Data store ini biasanya

berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database

yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya

file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan

dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder,

dan agenda. Data store dihubungkan dengan alur data hanya pada

komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya.

2.8.6 Bentuk Diagram Ar us Data (DAD)

Diagram arus data (DAD) atau data flow diagram terdapat dua bentuk

diagram arus data, yaitu : (HM. Jogiyanto, 2005: 712)

1. Diagram Arus Data Fisik (DADF)

Yaitu lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, dan

lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada (sistem

lama). Dengan menggunakan DADF, bagaimana prose-proses dari sistem

yang ada alan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai

sistem, sehingga analisis akan dapat memperoleh gambaran yang jelas

(46)

2. Diagram Arus Data Logika (DADL)

Yaitu menekankan pada proses-proses yang terdapat didalam sistem dan lebih

tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang baru. DADL lebih tepat

digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang

baru). Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai

sistem dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif,

maka penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa

berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan

menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan DADF. Untuk

sistem komputerisasi, penggambaran DADL yang hanya menunjukkan

kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya

proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses-proses-proses secara komputer

saja.

Contoh aliran proses pada diagram context adalah sebagai berikut :

(47)

2.8.7 Power Desaigner 9

Bentuk notasi Elmasri adalah bentuk Entity Relationship Diagram

(ERD) yang sederhana, yang menerjemahkan konsep persepsi manusia

tentang suatu system kedalam bentuk tertulis yang mudah dipahami.

Power Designer memiliki notasi tersendiri yang berbeda dengan notasi

Elmasri, sehingga untuk dapat membuat ERD dalam atau menggunakan

Power Designer diperlukan suatu konversi notasi.

Berikut ini merupakan beberapa contoh perbedaan notasi antara

Elmasri dengan power designer:

Gambar 2.13 Perbedaan Notasi ERD dengan Power Designer

2.8.8 SQL Ser ver 2005

(48)

SQL Singkatan dari (Structured Query Language). Fungsi

utamanya adalah sebagai database server yang mengatur semua proses

penyimpanan data dan transaksi suatu aplikasi. SQL merupakan bahasa

query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional.

Standarisasi Internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh

ANSI (American National Standards Institution melalui publikasi

Database Language SQL (ANSI X3.136-1986).

Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization)

merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL.

Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai platferm dari mikro

komputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri

sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C.

SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle,

Sybase, dan Informix.

MS SQL Server adalah salah satu produk Relational Database

Management System (RDBMS) populer saat ini. Fungsi utamanya adalah

sebagai database server yang mengatur semua proses penyimpanan data

dan transaksi suatu aplikasi. Versi 2005 memiliki feature-feature lengkap

untuk membangun aplikasi mulai skala kecil sampai dengan tingkat

enterprise.

Penggunaan SQL pada DBMS yaitu:

1. Sebagai bahasa administrasi basis data

(49)

mengendalikan pengaksesan basis data

2. Sebagai bahasa query interaktif

Pengguna dapat memberikan perintah-perintah untuk mengakses basis

data yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Sebagai bahasa pemrograman basis data

Pemogram dapat menggunakan perintah-perintah SQL dalam program

aplikasi yang dibuat, guna mengakses basis data.

4. Sebagai bahasa client/server

SQL juga dipakai untuk mengimplementasikan system klien/server.

Sebuah klien dapat menjalankan sesuatu aplikasi yang mengakses

basis data yang ada pada suatu server.

Gambar 2.14 Proses SQL

2.8.9 Visual Studio. Net 2005

Mengenal Visual Studio.Net 2005, cara cepat dan mudah untuk

membuat aplikasi Microsoft Windows. Visual Basic akan membantu kita

mewujudkan impian kita untuk membuat aplikasi Microsoft Windows yang

(50)

Visual Basic menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat

graphical user interface (GUI) dengan cara ini kita tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah kita dapat

melakukan drag dan drop objek-objek yang akan kita gunakan. Jika kita ingin

menggunakan fasilitas program drawing, misalnya Paint, secara efektif kita

dapat menggunakan interfacenya.

Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang dalam

sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programer untuk menyusun aplikasi. Visual Basic dikembangkan dari bahasa pemrograman BASIC dan

sekarang berisi banyak statemen, fungsi, dan keywords, yang beberapa

diantaranya terhubung ke Windows GUI.

2.9 Desain Sistem secar a Umum

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan

gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem

secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum

mengidentifikasikan komponen – komponen sistem informasi yang akan didesain

secar terinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrograman komputer dan ahli

teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara

umum dilakukan setelah tahap analisis sistem dilakukan dan analisis disetujui oleh

manajemen.

(51)

Basis data (data base) merupakan umpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan diluar komputer dan digunakan

perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Data base merupakan salah satu

komponen yang penting disistem informasi., karena berfungi sebagai basis

penyedia informasi bagi pemakainya. Penerapan data base dalam sistem informasi

yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam –

macam didalam organisasi.

Data base dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi

dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya adalah :

1. File induk (master file)

Didalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap terus ada

selama hidupnya sistem informasi. File induk dapat dibedakan lagi menjadi :

a. File induk acuan (reference master file), yaitu file induk yang recordnya relative statis, jarang berubah nilainya.

b. File induk dinamik (dynamic master file), yaitu file induk yang nilai dari record – recordnya seiring berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai akibat dari transaksi.

2. File transaksi (transaction file)

(52)

3. File laporan (report file)

File ini disebut juga dengan nama file output, yaitu file yang berisi dengan

informasi yang akan ditampilkan. File ini dibuat untuk mempersiapkan

pembuatan suatu laporan dan biasanya dilakukan bila printer belum siap atau

masih digunakan.

4. File sejarah

File sejarah disebut juga file arsip, yaitu file yang berisi data masa lalu yang

sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang.

5. File pelindung

File pelindung merupakan salinan dari file – file yang masih aktif di data base

pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai cadangan atau pelindung

bila file data base yang aktif rusak atau hilang.

6. File kerja (working file)

File kerja ini disebut juga dengan file sementara atau scrath file. File ini dibuat

oleh suatu proses program secara sementara karena memori komputer tidak

mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan

dihapus bila proses telah selesai.

2.9.1.1. Langkah – langkah Desain Data Base secar a Umum

(53)

sistem informasi. File – file data base yang diperlukan oleh sistem dapat dilihat pada desain model yang digambarkan dalam bentuk diagram arus data. Langkah –

langkah desain data base secara umum adalah sebagi berikut :

1. Menentukan kebutuhan file data base untuk sistem baru.

File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat.

2. Menentukan parameter dari file data base

Setelah file – file yang dibutuhkan telah dapat ditentukan, maka parameter dari

file selanjutnya dapat ditentukan. Parameter ini meliputi :

- Tipe dari file : file induk, file transaksi, file sementara dan lain

sebagainya.

- Media file : hard disk, disket, atau pita magnetic.

- Organisasi dari file : apakah file tradisional (file urut, ISAM atau

file akses langsung) atau organisasi data base (struktur berjenjang, jaringan atau hubungan).

- Field kunci dari file

2.9.2 Desain Input secar a Umum

Bila anda berfikir tentang input, biasanya anda juga berfikir tentang alat input (input device) yang akan digunakan, semacam keyboard, card reader dan lain sebagainya. Alat input dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu alat

(54)

dengan CPU, misalnya adalah keyboard, mouse, touch screen dan lain sebagainya. Alat input tidak langsung adalah alat input yang tidak langsung dihubungkan

dengan CPU, misalnya KTC (key – to - card), KTT (key – to - tape) dan KTD (key – to – disk).

a. Pr oses Input

Tergantung dari alat input yang digunakan, proses dari input dapat

melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan dara entry.

1. Penangkapan data (data capture), merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi kedalam dokumen

dasar. Dokumen dasar merupakan bukti transaksi.

2. Penyimpanan data (data preparation), yaitu mengubah data yang telah ditangkap kedalam bentuk yang dibaca oleh mesin (machine readable form,

misalnya kartu plong, pita magnetic atau disket magnetik).

3. Pemasukan data (data entry) merupakan proses membacakan atau memasukan

data kedalam komputer.

b. Tipe Input

Input dapat dikelompokkan kedalam 2 tipe, yaitu input ekstern (eksternal

(55)

misalya faktur penjualan, order penjualan dan lain – lainnya. Umumnya dokumen

dasar yang akan didesain adalah dokumen dasar untuk data capture input intern.

c. Langkah – langkah Desain Input secar a Umum

Yang perlu didesain secara rinci untuk input adalah bentuk dari dokumen

adalah dasar yang digunakan untuk menangkap data, kode – kode input yang

digunakan dan bentuk dari tampilan input dialat output. Untuk tahap desain input secara umum, yang perlu diperhatikan analisis adalah mengidentifikasi terlebih

dahulu input – input yang akan didesain secara terinci tersebut. Langkah – langkah ini adalah disebut sebagai berikut :

1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru

Input yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat. Input di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu kesatuan luar ke

suatu proses dan bentuk tampilan input dialat input data yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan data.

2. Menentukan parameter dari input

Setelah input yang akan didesain selesai, maka parameter dari input

selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputi :

- Bentuk dari input, dokumen dasar atau bentuk isian dialat input

(dialog layar terminal)

- Sumber input

(56)

- Alat input yang digunakan - Volumeinput

- Periode input

2.9.3 Desain Output secar a Umum

Output (keluaran) adalah produk dari sistem yang dapat dilihat. Istilah

output ini kadang – kadang membingungkan, karena output dapat terdiri dari macam – macam jenis. Output dapat berupa hasil dimedia keras (seperti misalnya kertas atau microfilm) atau hasil dimedia lunak (berupa tampilan dilayar video). Disamping itu output dapat berupa hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan disuatu media seperti tape, disk atau kartu. Yang akan dimaksud dengan output pada tahap desain ini adalah output yang berupa tampilan dimedia keras atau layar video.

a. Tipe Output

Output dapat diklasifikasikan kedalam beberapa tipe, yaitu output intern

(internal ouyput) dan output ekstern (eksternal output). Output intern adalah

output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Output ini akan tetap tinggal didalam perusahaan dan akan tersimpan sebagai arsip atau akan

dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output ini dapat berupa laporan –

laporan ringkasan atau lainnya. Output ekstern adalah output yang akan didstribusikan kepada pihak luar yang mebutuhkan. Banyak output ekstern ini

(57)

b. For mat Output

Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan – keterangan

(narrative), table atau grafik. Yang banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk table. Akan tetapi sekarang dengan kemampuan teknologi komputer

yang dapat menampilkan grafik, maka output berupa grafik mulai banyak

dihasilkan, terutama output untuk keperluan manajemen tingkat menengah.

c. Langkah – langkah Desain Output secar a Umum

Desain output secara umum dapat dilakukan dengan langkah – langkah

sebagai berikut :

1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru

Output yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat. Output di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses kesatuan luar atau dari suatu proses ke proses lainnya.

2. Menentukan parameter dari output

Setelah output – output yang didesain dapat ditentukan, maka parameter dari

output selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputi tipe dari

(58)

2.10 Penelitia n Ter dahulu

Berikut akan dijelaskan secara singkat hasil penelitian yang

berhubungan dengan Sistem Informasi Manajemen.

2.10.1 Brian Sandi Ngongoloy (2002)

( PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DDII PPTT.. K

KEERREETTAAAAPPIIIINNDDOONNEESSIIAASSUURRAABBAAYYAA))

PT. KERETA API INDONESIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang perawatan atau maintenance. Pada perusahaan ini absensi karyawan dan lembur masih dilakukan secara manual pada departemen masing-masing, sehingga menyebabkan terlambatnya informasi absen dan lembur yang diberikan.

Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan suatu Sistem Informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik. Perancangan Sistem Informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen Penggajian selama ini.

2.10.2 MUHAMMAD FAHMI, 2002,

(USULAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN CALON SISWA BARU SMA WILAYAH SURABAYA SECARA ONLINE INTERNET )

(59)

pusat server DIKNAS, Banyak waktu dan biaya yang dikeluarkan hanya untuk melakukan pendaftaran siswa baru ke sekolah yang difavoritkan, sehingga informasi yang disampaikan ke panitia pendaftaran pusat menjadi terhambat, hal ini menyebabkan calon siswa dan orang tua calon siswa direpotkan oleh pengumuman yang lambat.

2.10.3 AGUNG SANDY WIJ AYA, (2001) (

(KOMPUTERISASI DAN PENYEMPURNAAN PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSONALIA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PG.GENDING PROBOLINGGO )

(60)

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. MULIA DIVA, Surabaya, Rungkut Lor gg VII

Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2011

sampai dengan data penelitian terpenuhi.

3.2. Identifikasi dan Definisi Oper asional Var iabel

Data yang digunakan adalah data yang berkaitan dengan judul penelitian

dimana data tersebut digunakan untuk mempermudah didalam analisa sistem

informasi manajemen penerimaan karyawan, data tersebut antara lain adalah :

a. Variabel Terikat

Sistem Informasi Manajemen Reqruitmen pegawai.

b. Variabel Bebas :

1. Variabel data seleksi calon karyawan

2. Variabel data Perusahaan

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara :

1. Metode Wawancara yaitu Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan

(61)

2. Metode Observasi, yaitu Metode dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap obyek yang diamati.

3. Metode Kepustakaan, yaitu Metode pengumpulan data berdasarkan studi

kepustakaan dengan membaca buku yang berhubungan dengan obyek yang

diamati.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian terdiri dari dua jenis data

yaitu :

a. Data Primer : Data yang langsung diperoleh dari hasil observasi langsung dan wawancara.

b. Data Sekunder : Data diperoleh dari literatur baik perpustakaan maupun

perusahaan. Dimana sumber data ini mendukung data primer.

3.3.1. Metode Pengolahan Data

Untuk melakukan perancangan sistem informasi manajemen pada

perusahaan, akan menggunakan php dan Database SQL 2005

3.4. Tahap Analisis Sistem

Setelah semua data yang diperlukan terkumpul dan data kita sudah

mengetahui sistem yang ada, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisa

data tersebut, sehingga diperoleh gambaran untuk perubahan sistem yang ada

menjadi terkomputerisasi. Analisa ini meliputi beberapa langkah, antara lain :

a. Identifikasi Sistem, Prosedur dan Permasalahan Sistem.

Gambar

Gambar bisa dijelaskan bahwa tujuan, batasan dan control system akan
Gambar 2.2 Siklus Informasi
Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi
Gambar 2.4 Hubungan data dan tujuan organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

The Centre invited Mr Bambang Trimansyah (Trim Komunikata), Dr Dewaki Kramadibrata (University of Indonesia), Dr Liliana Muliastuti (Jakarta State University) and Ms

3) Melakukan ujicoba lapangan awal desain model dalam skala terbatas dengan melibatkan beberapa sekolah dan guru produktif sebagai subjek. Tujuan langkah ini adalah

“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjaji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Pimpinan dan Anggota BPD dengan sebaik-baiknya , sejujur- jujurnya, dan

(1) Advokasi sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b, dimaksudkan untuk melindungi dan membela seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang

dalam pikiran konsumen, pertahanan sisi (flank) yang berarti pemimpin pasar juga harus membangun pos-pos luar untuk melindungi garis depan yang lemah atau yang

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5/W2, 2013 XXIV International CIPA Symposium, 2 – 6 September 2013,

Abstrak: Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mendeskripsikan beberapa hal, yaitu mengenai perencanaan pembekalan tes kerja, pengorganisasian pembekalan tes kerja,

Berdasarkan Tabel 4, Variabel karakteristik merek mempunyai nilai koefisien 0,301 dengan tingkat signifikan 0,000 (< α=0,05), artinya H1 diterima dan H0