PABRIK WATER GLASS DARI SODIUM CARBONATE DAN PASIR
SILICA DENGAN PROSES ALKALI CARBONATE
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
DHEA AYOM BINGAR KUSUMA
NPM. 0931010044
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan
segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan
tugas akhir “Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir
Silica dengan Proses Alkali Carbonate”, dimana tugas akhir ini merupakan tugas
yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas akhir “Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan
Pasir Silica dengan Proses Alkali Carbonate” ini disusun berdasarkan pada
beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur, data – data, majalah kimia,
dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan
baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya tugas akhir ini
kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri, UPN ”Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Novel Karaman, MT
Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
i
4. Dosen Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Seluruh Civitas Akademika Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Industri, UPN “Veteran” Jawa Timur.
6. Kedua orangtua yang selalu mendoakan kami.
7. Semua pihak yang telah membantu, baik saran serta dorongan dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena
itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya
tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga tugas akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, Juni 2013
Penuyusun
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
INTISARI iv
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II-1
BAB III NERACA MASSA III-1
BAB IV NERACA PANAS IV-1
BAB V SPESIFIKASI ALAT V-1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA VI-1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII-1
BAB VIII UTILITAS VIII-1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK IX-1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN X-1
BAB XI ANALISA EKONOMI XI-1
BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN XII-1
DAFTAR PUSTAKA
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
v
INTISARI
Perencanaan pabrik Waterglass ini diharapkan dapat berproduksi dengan
kapasitas 45.000 ton/tahun dalam bentuk gel. Pabrik beroperasi secara continuous
selama 330 hari dalam setahun.
Pada saat ini waterglass digunakan secara luas pada bidang industri kimia
seperti : industri silica gel, detergent, bleaching textile, deflocculant untuk
keramik, dan pada industri pengolahan air.
Secara singkat, uraian proses dari pabrik waterglass adalah sebagai berikut :
Pertama, sodium carbonate direaksikan dan silica direaksikan pada furnace
sehingga membentuk waterglass. Produk kemudian didinginkan pada cooling
conveyor pada suhu kamar. Waterglass kemudian dilarutkan dengan penambahan
air dan dipanaskan oleh steam pada rotary dissolver. Produk kemudian
diumpankan pada clarifier untuk memisahkan padatan. Produk waterglass 50%
kemudian dikeluarkan scara overflow pada tangki penampung sebagai produk
akhir waterglass 50%
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 126 orang
Sistem Operasi : Continuous
Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
vi Analisa Ekonomi :
Massa Konstruksi : 2 Tahun
Umur Pabrik : 10 Tahun
Fixed Capital Investment ( FCI ) : Rp. 80.460.388.557
Working Capital Investment ( WCI ) : Rp 14.198.892.098
Total Capital Investment ( TCI ) : Rp 94.659.280.656
Biaya Bahan Baku : Rp 66.564.413.407
Biaya Utilitas :
- Steam =655835 lb/tahun
- Air Pendingin =414 m3/hari
- Listrik =1658880 kW/tahun
- Bahan Bakar =1346400 liter/tahun
Biaya Produksi Total ( Operation Cost ) : Rp 116.943.289.276
Hasil Penjualan Produk ( Sale Cost ) : Rp 153.638.169.112
Laju Pengembalian Modal Terhadap Bunga Bank
Internal Rate Of Return : 8,34%
Rate On Equity : 7,3%
Waktu Pengembalian Modal ( Pay Out Periode ) : 3,66 tahun
Break Even Point ( BEP ) : 32,37%
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pendahuluan I-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Water glass merupakan nama lain dari sodium silicate dan dikenal pula
dengan nama soluble glass, silicate of soda, serta silicic acid sodium salt. Pada
jaman Phoenisia purba, para pedagang menemukan bahan ini sencara tidak sengaja, dimana pada saat mereka memasak makana. Periuk yang digunakan
untuk memasak secara tidak sengaja diletakkan pada suatu trona pantai. Hal ini
menyebabkan penyatuan antara pasir dan alkali. Sodium silikat yang ditemukan
secara tidak sengaja menarik perhatian masyarakat pada saat itu, karena mempunyai sifat yang mengkilap jika terkena cahaya.
Pada saat ini water glass digunakan secara luas pada bidang industri kimia
seperti : industri silica gel, detergent, bleaching textile, deflocculant untuk keramik, dan pada industri pengolahan air.
Di Indonesia, kebutuhan akan water glass yang digunakan pada industri
detergent merupakan kebutuhan yang utama dalam perkembangan industri di
Indonesia. Industri pengolahan air di Indonesia juga menaikkan permintaan akan
sodium silikat sebagai bahan penyaring maupun sebagai campuran flokulan,
sehingga pendirian industri water glass ini dapat diharapkan mempunyai masa
depan yang cerah dengan berkembangnya industri kimia di Indonesia, serta
diharapkan mampu meningkatkan devisa negara pada sektor non-migas.
I.2. Kegunaan
Kegunaan utama dari water glass adalah sebagai bahan baku utama pada
industri silica gel, dan dipergunakan secara luas untuk industri adhesive, sizing,
dan pelapisan. Kegunaan lain dari water glass dapat kita temui pada industri
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pendahuluan I-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
detergent, dimana water glass digunakan sebagai bahan anti soil-redeposition.
Pada industri petroleum, water glass dapat dipergunakan sebagai pemecah emulsi
atau dapat digunakan untuk pencegah korosi.
I.3. Aspek Ekonomi
Kebutuhan water glass di Indonesia khususnya, semakin meningkat
dengan peningkatan pertumbuhan kapasitas pada bidang industri kimia.
Kebutuhan water glass untuk Indonesia dapat ditabelkan pada tabel sebagai
berikut :
Tabel I.1. Kebutuhan water glass di Indonesia.
Tahun Kapasitas (ton/th)
2007 46.400
2008 47.500
2009 49.270
2010 50.300
2011 51.700
Sumber : Disperindag Surabaya
I.4. Sifat Bahan dan Produk
I.4.1. Sodium Carbonate (Perry 7ed ; T.2-1)
Nama Lain : Soda ash, Carbonic acid disodium salt
Formula : Na2CO3
Berat Molekul : 106
Warna : Putih
Bentuk : Granular
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pendahuluan I-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate Spesific Gravity : 2,533
Melting Point : 8510C
Boiling Point : Terdekomposisi
Solubility, cold water : 7 gr / 100 gr H2O (H2O = 00C)
Solubility, hot water : 48,5 gr / 100 gr H2O (H2O = 1040C)
Sifat kimia :
1. Reaksi pembentukan natrium nitrat
Na2CO3 (s) + 2NO (g) + ½ O2 (g) 2NaNO2 (s) + CO2 (g) ...(1)
2. Reaksi natrium klorida dengan kalsium karbonat
2NaCl (s) + CaCO 3(s) CaCl2 (s) + Na2CO3 (s) ...(2)
3. Reaksi natrium peroksida dengan karbondioksida
Na2O2 (s) + CO2 (g) Na2CO3 (s) + ½ O2 (g) ...(3)
I.4.2 Pasir Silika (Perry 7ed ; T.2-1)
Nama Lain : Silica sand, Quartz, Kwarsa
Formula : SiO2
Berat Molekul : 60
Warna : Kehitam-hitaman
Bentuk : Kristal Hexagonal
Spesific Gravity : 2,65
Melting Point : 14250C
Boiling Point : 22300C
Solubility, water : Tidak larut
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pendahuluan I-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate Sifat kimia :
1. Silika dioksida dibentuk dengan proses hidrolisa dari silika tetraklorit dengan
air.
SiCl4 + 4H2O SiO2.2H2O + 4HCl ...(4)
2. Pembentukan garam dan hasil reaksi pasir silika dan natrium oksida.
SiO2 + 2NaOH Na2SiO3 + H2O ...(5)
I.4.3 Water Glass (Chemicalland21.com)
Nama Lain : Sodium silicate, Soluble glass
Formula : Na2O.4SiO2
Berat Molekul : 302
Warna : Jernih
Bentuk : Larutan 50%
Spesific Gravity : 1,53
Melting Point : 10180C
Boiling Point : -
Solubility, cold water : Larut
Solubility, hot water : Larut
Sifat kimia :
1. Berbentuk cair bening
2. Sangat larut dalam air panas dan dingin.
3. Tidak larut dalam alkohol.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Seleksi dan Uraian Proses II-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II.1. Macam-macam Proses
Pada umumnya di dalam proses pembuatan water glass dapat diperoleh
dengan meleburkan suatu alkali atau soda kedalam pasir sehingga dapat
menghasilkan alkali silicate. Pembuatan water glass dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bahan baku soda yang digunakan.
1. Pembuatan Water Glass dari Sodium Sulfate
2. Pembuatan Water Glass dar Sodium Carbonate
Keterangan proses :
1. Pembuatan Water Glass dari Sodium Sulfate
Water
penambahan coke (karbon) kedalam sistem agar dapat terjadi pembentukan water
glass yang diinginkan. Pertama-tama bahan baku sodium sulfate, pasir dan coke
diumpankan pada reaktor sehingga terjadi reaksi :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Seleksi dan Uraian Proses II-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
1. Na2SO4(S) + C(S) Na2SO3(S) + CO(G)
2. 2Na2SO4(S) + C(S) 2Na2SO3(S) + CO3(G)
3. Na2CO3(S) + SiO2(S) Na2O.4SiO2(S) + CO2(G)
Reaksi berjalan pada suhu antara 12040C sampai dengan 14270C. Produk
reaksi berupa solid kemudian diumpankan pada chill conveyor untuk didinginkan,
sedangkan produk reaksi berupa gas buang yang berbahaya diumpankan pada
kolom scrubber untuk proses penyerapan limbah gas dengan air proses.
Produk reaktor kemudian diumpankan pada chill conveyor untuk proses
pendinginan. Pada saat pendinginan terdapat kehilangan bahan karena tercecer ke
luar chill conveyor dan dihaluskan kemudian ditampung sebagai produk samping
sodium silicate. Produk water glass yang sudah didinginkan, kemudian
diumpankan pada tangki dissolver untuk melarutkan water glass sampai dengan
kadar larutan 50% dengan penambahan air proses dari utilitas. Campuran
kemudian diumpankan pada settling tank untuk mengendapkan solid yang
terkandung pada water glass. Produk bawah dissolver berupa limbah padat
kemudian dibuang ke pengolahan limbah, sedangkan produk larutan water glass
50% dapat dikemas dan siap untuk dipasarkan.
2. Pembuatan Water Glass dari Sodium Carbonate
REAKTOR SETTLING
TANK CHILL
CONVEYOR DISSOLVER
Sodium Carbonate
Sand Water
Waste Solid
Water Glass
Pada Proses pembuatan water glass dari sodium carbonate ini, tidak
diperlukan penambahan coke (karbon) kedalam sistem, sehingga dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Seleksi dan Uraian Proses II-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
menghemat investasi. Pertama-tama bahan baku sodium carbonate dan pasir
diumpankan pada reaktor sehingga terjadi reaksi :
Na2CO3(I) + SiO2(S) Na2O.4SiO2(S) + CO2(G)
Sodium karbonat Pasir Silikat Sodium Silikat Karbondioksida
Secara umum sodium silikat diproduksi dengan 2 metode :
1. Dengan mencampurkan sodium karbonat dan pasir silika pada temperatur
1200oC-1450oC, yang dilanjutkan dengan penghalusan dan pengayakan.
2. Alternatif lain dengan cara mengeringkan larutan sodium silikat dalam drum
granulator. Selanjutnya dilakukan pengayakan menggunakan screen untuk
memperoleh sodium silikat dalam bentuk powder.
(Kirk & Othmer, vol. 2, hal. 886)
Sodium tetra silikat (waterglass) diproduksi dengan mencampurkan sodium silikat
solid dengan air.
Na2Si4O9(S) + 5H2O (l) Na2Si4O9.5H2O (l)
Sodium silikat Air Water glass
(Alfred, 2001)
Pada proses pembuatan water glass dari sodium carbonate ini, tidak
diperlukan penambahan coke (karbon) kedalam sistem, sehingga dapat
menghemat investasi. Pertama-tama bahan baku sodium carbonate dan pasir diumpankan kedalam reaktor.
Reaksi berjalan pada suhu antara 12040C sampai dengan 14270C. Produk
raeaksi berupa solid kemudian pada chill conveyor untuk didinginkan, sedangakn
produk reaksi berupa gas buang dapat dibuang langsung karena tidak berbahaya.
Pada saat pendinginan terdapat kehilangan bahan karena tercecer ke uar chill
conveyor diambil dan diumpankan pada rotary dissolver untuk melarutkan water
glass sampai dengan kadar larutan 50% dengan penambahan air proses dari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Seleksi dan Uraian Proses II-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
utilitas. Campuran kemudian diumpankan pada settlingtank untuk mengendapkan
solid yang terkandung pada water glass. Produk bawah dissolver berupa limbah
padat kemudian dibuang ke pengolahan limbah, sedangkan produk larutan water
glass 50% dapat dikemas dan siap untuk dipasarkan.
II.2. Seleksi Proses
Berdasarkan uraian macam proses aliran, maka dapat ditabelkan
perbandingan masing-masing sebagai berikut :
Parameter Macam Proses
Sodium Sulfate Sodium Carbonate
Bahan Baku Na2SiO3, SiO2, C Na2CO3, SiO2
Peralatan Penambahan kolom scrubber Konvensional
Waste Treatment Gas, solid Solid
Instrumentasi Kompleks Mudah
Dan uraian diatas, maka dipilih pembuatan water glass dari sodium
carbonate dengan beberapa pertimbangan :
a. Bahan baku lebih ekonomis
b. Peralatan lebih sedikit sehingga investasi lebih ekonomis
c. Produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pasar
II.3. Uraian Proses
Pada pra rencana pabrik water glass ini, dapat dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan pembagian :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Reaksi Dissolving Kode Unit : 200 3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Seleksi dan Uraian Proses II-5
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Adapun uraian proses pembuatan water glass ini adalah sebagai berikut :
Pertama-tama bahan baku soda ash dari gudang F-110 diumpankan pada
silo F-113 dengan bantuan belt conveyor J-111 dan bucket elevator J-112, dari
silo F-113, soda ash kemudian diumpankan pada furnace Q-210 dengan screw
conveyor J-114. Secara bersamaan untuk bahan baku pasir silica dari gudang
F-120 diumpankan pada silo F-123 dengan bantuan belt conveyor J-121 dan bucket
elevator J-122, dari silo F-123, pasir silica kemudian diumpankan pada furnace Q-210 dengan screw conveyor J-124.
Pada furnace terjadi reaksi antara soda ash dan pasir silica membentuk
sodium silicate dengan suhu operasi 12040C dengan waktu tinggal selama 1 jam. Reaksi yang terjadi :
Na2CO3 (l) + 4SiO2 (l) Na2O.4SiO2(S) + CO2 (g)
Sodium Karbonat Pasir Silikat Sodium Silika Karbondioksida
Produk atas furnace, berupa gas carbon dioxide kemudian dibuang ke
udara bebas, sedangkan produk bawah berupa water glass dan impuritis
didinginkan secara mendadak dengan udara bebas yang dihembuskan blower
G-212 pada cooling conveyor J-211 yang terdiri dari belt conveyor J-211 dan
disintegrator C-214. Produk bawah pada saat pendinginan, akan menggumpal,
sehingga dipecahkan oleh disintegrator yang berupa pisau berputar dengan fungsi
memecah gumpalan menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga mudah untuk
proses selanjutnya. Pada saat proses pendinginan, terdapat kehilangan bahan
selama perjalanan melalui belt conveyor, ceceran bahan kemudian diumpankan dengan belt conveyor J-217 menuju bin 215 dengan bucket elevator J-214.
Dari bin 215, water glass kemudian dilarutkan dengan bantuan steam
dalam rotary dissolver X-220. Pada rotary dissolver X-220, terjadi proses
pelarutan water glass dengan penambahan air proses. Air proses ditambahkan
kedalam campuran sehingga kadar produk water glass akhir mencapai 50%.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Seleksi dan Uraian Proses II-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Steam yang digunakan mempunyai tekanan 80 psi (Keyes, 1969) dengan suhu
steam sebesar 155,60C (team table). Berdasarkan suhu steam masuk, maka dipilih
kondisi operasi rotary dissolver X-220 sebesar 105,60C, dimana ΔT=500C
didasarkan pada Ulrich.
Na2Si4O9 (S) + 5H2O (l) Na2Si4O9.5H2O (l)
Sodium silikat Air Water glass
Produk water glasss kemudian diumpanakn pada clarifier H-230 dengan
bantuan cooling conveyor J-221 dimana pada conveyor J-221 terjadi proses
pendinginan sampai 330C. Pada clarifier H-230 terjadi proses pengendapan
impurities water glass. Produk bawah clarifier H-230 berupa impurities kemudian
dibuang ke pengolahan limbah pdat, sedangkan produk atas berupa water glass
dengan kadar 50% diumpankan secara overflow menuju ke tangki penampung
produk F-310 dan siap untuk dipasarkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Neraca Massa III-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas produksi = 45.000 ton/tahun
Waktu Operasi = 24 jam/hari = 330 hari/tahun
Satuan massa = kilogram
Basis = 1169 kg/jam Na2CO3
1. Furnace (Q-210)
Komponen Masuk(kg/j) Komponen Keluar(kg/j)
Sodium Carbonate Water glass
Na2CO3 = 1166.6620 Na2O.4SiO2 = 2991.4975
Na2SO4 = 1.1690 Na2SO4 = 1.1690
NaCl = 0.5845 NaCl = 0.5845
H2O = 0.5845 SiO2 = 264.1499
1169 Fe2O3 = 4.2795
Silika Al2O3 = 3.4771
SiO2 = 2641.4989 CaO = 5.6168
Fe2O3 = 4.2795 MgO = 8.2915
Al2O3 = 3.4771 3279.0656
CaO = 5.6168 Gas buang
MgO = 8.2915 CO2 = 484.2748
H2O = 11.5011 Na2O = 68.2387
2674.6647 H2O = 12.0856
564.5991
Total = 3843.6647 Total = 3843.6647
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Neraca Massa III-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate 2. Rotary Dissolver (X-220)
Komponen Masuk (Kg/jam) Komponen Keluar (kg/j)
Water glass dari J-211 Water glass ke H-230
Na2Si4O9 = 2,991.4975 Na2O.4SiO2 = 2991.4975
Na2SO4 = 1.1690 Na2SO4 = 1.1690
NaCl = 0.5845 NaCl = 0.5845
SiO2 = 264.1499 SiO2 = 264.1499
Fe2O3 = 4.2795 Fe2O3 = 4.2795
Al2O3 = 3.4771 Al2O3 = 3.4771
CaO = 5.6168 Ca(OH)2 = 7.4222
MgO = 8.2915 Mg(OH)2 = 12.0226
3279.0656 H2O = 2969.9402
6254.5424
Air proses dari utilitas Uap air ke udara
H2O = 11885.2974 H2O 8909.8206
Total = 15164.3630 Total = 15164.3630
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Neraca Massa III-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate 3. Clarifier (H-230) 2821.4432
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
Water glass dr X-220 Water glass ke F-310
Na2Si4O9 = 2991.4975 Na2O.4SiO2 2841.9226
Na2SO4 = 1.1690 Na2SO4 1.1106
NaCl = 0.5845 NaCl 0.5553
SiO2 = 264.1499 Ca(OH)2 7.0511
Fe2O3 = 4.2795 Mg(OH)2 11.4215
Al2O3 = 3.4771 H2O 2821.4432
Ca(OH)2 = 7.4222 5683.5042
Mg(OH)2 = 12.0226 Limbah padat
H2O = 2969.9402 Na2Si4O9 = 149.5749
6254.5424 Na2SO4 = 0.0585
NaCl = 0.0292
SiO2 = 264.1499
Fe2O3 = 4.2795
Al2O3 = 3.4771
Ca(OH)2 = 0.3711
Mg(OH)2 = 0.6011
H2O = 148.4970
571.0382
Total = 6254.5424 Total = 6254.5424
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Neraca Panas IV-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB IV
NERACA PANAS
1. Furnace (Q-210)
Komponen Masuk (kkal/jam) Komponen Keluar (kkal/jam)
Sodium Carbonate dari F-110 Water glass ke-J211
Na2CO3 1590.4024 Na2O.4SiO2 858063.2507
Na2SO4 1.3501 Na2SO4 318.4916
NaCl 0.6021 NaCl 171.1074
H2O 2.9225 SiO2 93770.1050
1595.2772 Fe2O3 1198.8389
Silica Dari F-120 Al2O3 1160.3720
SiO2 2381.8954 CaO 1662.4393
Fe2O3 3.3243 MgO 2799.2420
Al2O3 3.2378 Gas buang
CaO 5.1455 CO2 160054.6494
MgO 9.2355 Na2O 12682.1721
H2O 57.5053 H2O 14107.1077
2460.3439 186843.9293
ΔH reaksi 6731384.77 ΔH Flue gas 6800403.7888
ΔH flue gas 7596042.3838 Q loss 6385091.2098
Total 14331482.7747 Total 14331482.7747
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Neraca Panas IV-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate 2. Disintegrator (-213)
Komponen Masuk
(kkal/jam) Komponen
Keluar
(kkal/jam)
Water glass dari Q-210 Water glass ke J-211
Na2Si4O9 858063.2507 Na2O.4SiO2 3935.7658
Na2SO4 318.4916 Na2SO4 2.1602
NaCl 171.1074 NaCl 0.9639
SiO2 93770.1050 SiO2 382.4845
Fe2O3 1198.8389 Fe2O3 5.3339
Al2O3 1160.3720 Al2O3 5.1996
CaO 1662.4393 CaO 8.2480
MgO 2799.2420 MgO 14.8173
959143.8468 4354.9732
Udara bebas Udara
panas
Udara + H2O uap
915.5766 Udara + H2O
uap
955704.4501
Total 960059.4233 Total 960059.4233
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Neraca Panas IV-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate 3. Rotary Dissolver (X-220)
Komponen Masuk (kkal/jam) Komponen Keluar (kkal/jam)
Water glass dari J-211 Water glass ke H-230
Na2Si4O9 3935.7658 Na2O.4SiO2 42755.5961
Na2SO4 2.1602 Na2SO4 21.7638
NaCl 0.9639 NaCl 9.8340
SiO2 382.4845 SiO2 4145.4811
Fe2O3 5.3339 Fe2O3 56.9111
Al2O3 5.1996 Al2O3 56.2955
CaO 8.2480 Ca(OH)2 173.0013
MgO 14.8173 Mg(OH)2 304.0727
4354.9732 H2O 239377.1804
Air proses dari utilitas 286900.1360
H2O 59426.4868
Uap air ke
udara
ΔH reaksi -3942.7232 H2O 5149857.5794
Q supply 5659914.714 Q loss 282995.7357
Total 5719753.4512 Total 5719753.4512
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Neraca Panas IV-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate 4. Cooling Conveyor ( J -211 )
Komponen Masuk
(kkal/jam) Komponen
Keluar
(kkal/jam)
Water glass dari X-220 Water glass ke H-230
Na2Si4O9 42755.5961 Na2O.4SiO2 3935.7658
Na2SO4 21.7638 Na2SO4 2.1602
NaCl 9.8340 NaCl 0.9639
SiO2 4145.4811 SiO2 382.4845
Fe2O3 56.9111 Fe2O3 5.3339
Al2O3 56.2955 Al2O3 5.1996
Ca(OH)2 173.0013 Ca(OH)2 17.1713
Mg(OH)2 304.0727 Mg(OH)2 30.1809
H2O 239377.1804 H2O 23759.5216
286900.1360 28138.7818
Q terserap 258761.3542
Total 286900.1360 Total 286900.1360
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. GUDANG Na2CO3 (F-110)
Spesifikasi :
Fungsi : Menampung sodium carbonate dari supplier
Kapasitas : 221.69 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 11.6 m
Lebar = 11.6 m
Tinggi = 5.8 m
Bahan kontruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
2. BELT CONVEYOR -1 ( J-111)
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt widht : 14 in
trough widht : 9 in
skirt seal : 2 in
Belt speed : (1,0 / 30) x 100 ft/mnt = 3.3 ft/min
Panjang : 31.62 ft
Sudut elevasi : 18,43°
Power : 4 ft
jumlah : 1 buah
3. BUCKET ELEVATOR -1 (J-112)
Spesifikasi :
Type = Continuous Discharger Bucket Elevator
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing = 12 in
tinggi elevator = 35 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = (1,0 / 1,4) x 225 ft/mnt = 16.071 ft/menit
Putaran Head Shaft = (1,0 / 14) x 43 rpm = 3.071 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power Total = 3 hp
Jumlah = 1 buah
4. SILO Na2CO3 (F-113)
Spesifikasi :
Type : silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah coins
Volume : 391.44 cuft
Diameter : 5 ft
Tinggi : 15 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C (brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
5.SCREW CONVEYOR-1 ( J-114 )
Spesifikasi :
Type : Plain spouts or chutes
Kapasitas : 16.31 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 6 in
Kec. Putaran : 14 rpm
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate Power : 0.5 hp
Jumlah : 1 buah
6. GUDANG (SiO2) (F-120)
Spesifikasi :
Kapasitas : 488.50 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 5.0 m
Lebar = 5.0 m
Tinggi = 5.0 m
Bahan kontruksi : beton
Jumlah : 1 buah
7. BELT CONVEYOR -2 ( J-121)
Spesifikasi :
Type : Troughed belt on 45° idlers with rolls of equal
length
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt widht : 14 in
trough widht : 9 in
skirt seal : 2 in
Belt speed : (1,0 / 30 ) x 100 ft/mnt = 3.3 ft/min
Panjang : 31.62 ft
Sudut elevasi : 18,43°
Power : 4 hp
jumlah : 1 buah
8. BUCKET ELEVATOR -2 (J-122)
Spesifikasi :
Type = Continuous Discharger Bucket Elevator
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = 35 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = (2,24/ 1,4) x 225 ft/mnt = 39 ft/menit
Putaran Head Shaft = (2,24/ 14) x 43 rpm = 7 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power Total = 3 hp
Jumlah = 1 buah
9. SILO SiO2 (F-123)
Spesifikasi :
Type : silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah coins
Volume : 859.34 cuft
Diameter : 7 ft
Tinggi : 21 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C (brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
10.SCREW CONVEYOR-2 ( J-124 )
Spesifikasi :
Fungsi : Membawa bahan dari F-123 ke Q-210
Type : Plain spouts or chutes
Kapasitas : 35.81 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 6 in
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-5
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Fungsi : Mereaksikan sodium carbonate dengan silica membentuk
water glass.
Type : Counterbalanced Pneumatic Vertical Door
Tebal : 6 in
Safety Interlock : Air Pressure Switch
Refraktori :
Tebal : 6 in
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Type : Heavy Duty Case
Bahan : Silicon yang dilapisi enamel
12. COOLING CONVEYOR (J-211)
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt
widht : 14 in
trough widht : 9 in
skirt seal : 2 in
Belt speed : (3,0 / 32) x 100 ft/mnt = 10.2 ft/min
Panjang : 70.71 ft
Sudut elevasi : 7,97°
Power : 5 Hp
Jumlah : 1 buah
13. BLOWER (G-212)
Spesifikasi :
Rate volumetrik : 372 cuft/mnit
Adiabatik head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 3.8 hp
Jumlah : 1 buah
14. DISINTEGRATOR (C-213)
Spesifikasi :
Jenis mesin : mesin no.2½
Luas ruangan : 96 in x 39 in
Kapasitas maksimum : 6000 lb
Speed : 500 rpm
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-7
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Power : 20 Hp
Ukuran Screen : 35 in x 36 in
Jumlah cutter : 7 buah
Jumlah mesin : 1 buah
15. BUCKET ELEVATOR -3 (J-214)
Spesifikasi :
kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = 35 ft
Ukuran feed (max.) = ¾ in
Bucket speed = (3,0/ 1,4) x 225 ft/mnt = 53 ft/menit
Putaran Head Shaft = (3,0/ 14) x 43 rpm = 10 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power Total = 3 hp
Jumlah = 1 buah
16. BIN ( F-215)
Spesifikasi :
Volume : 581.87 cuft
Diameter : 6 ft
Tinggi : 18 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Stell SA-283 grade C (brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-8
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
17. SCREW CONVEYOR-3 ( J-216 )
Spesifikasi :
Kapasitas : 72.73 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 10 in
Kec. Putaran : 10 rpm
Power : 0.7 hp
Jumlah : 1 buah
18. BELT CONVEYOR -3 ( J-217 )
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt widht : 14 in
trough widht : 9 in
skirt seal : 2 in
Belt speed : (0,2/ 30 ) x 100 ft/mnt = 3.3 ft/min
Panjang : 31.62 ft
Sudut elevasi : 18,430
Power : 4 hp
jumlah : 1 buah
19. ROTARY DISSOLVER (X-220)
Spesifikasi :
Kapasitas : 15164.363 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Tebal isolasi : 12 in
Tebal shell : 3/16 in
Diameter : 4.318 ft
Panjang : 42.372 ft
Tinggi bahan : 0.135 ft
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-9
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate Sudut rotary : 2,8°
Time of passes : 10 menit
Power : 63.39 hp
Jumlah : 1 buah
20. COOLING CONVEYOR (J-211)
Spesifikasi :
Kapasitas : 177.69 cuft/jam
Panjang : 50 ft
Diameter : 12 in
Kec. Putaran : 12 rpm
Power : 3.0 hp
Jumlah : 1 buah
21. CLARIFIER (H-230)
Spesifikasi :
Kapasitas : 533.07 cuft
Diameter : 8.9 ft = 106.9 in
Tinggi : 10.69 ft= 128.3 in
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Panjang pengaduk : 8.019 ft
Speed : 30 ft / menit
Power : 16 hp
Bahan kontruksi : Carbon Steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 buah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat V-10
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate 22. POMPA (L-231)
Spesifikasi alat :
Type : Centrifugal Pump
Bahan : Commercial steel
kapasitas : 17.131 gpm
Dynamic Head -Wf : 29 ft lbf/lbm
Efisiensi motor : 45%
Power : 1.5 hp = 1.2 kW
jumlah : 1 buah
23. TANGKI WATER GLASS 50% ( F-310)
Spesifikasi :
Fungsi : Untuk menampung produk water glass 50%
Type : Silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Bahan berwujud liquid
Volume : 9893 cuft = 280 m3
Diameter : 23
Tinggi : 23
Tebal shell : 3/8
Tebal tutup atas : 3/8
Tebal tutup bawah : 3/8
Bahan kontruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 2 buah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat Utama VI-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB VI
ALAT UTAMA
Rotary Dissolver
Prinsip kerja :
Rotary dissolver merupakan silinder besi yang berputar pada “bearing”
dengan membentuk sudut kemiringan berdasarkan sumbu horizontal. Feed masuk
pada ujung silinder yang lebih tinggi dan dengan gaya gravitasi dikarenakan sudut
kemiringan dan perputaran dari silinder, maka bahan yang diumpankan akan
keluar melalui ujung yang lain dengan mengalami pemanasan dengan steam yang
dilewatkan sparger.
Pada saat yang bersamaan feed masuk dilarutkan dengan air proses dengan
perbandingan yang ditentukan. Proses pelarutan dengan bantuan pemanasan
dengan steam bertujuan untuk mempercepat proses pelarutan.
Perhitungan :
Dari neraca massa dan neraca panas :
Feed masuk = 15164,3630 kg/jam = 33431,35 lb/jam
Total panas = 5659914,7144 kkal/jam = 22459956,57 Btu/jam
Suhu bahan masuk = 33 °C = 92 °F
Suhu bahan keluar = 105,6 °C = 223 °F
Suhu steam masuk = 155,6 °C = 313 °F
Suhu steam keluar = 105,6 °C = 223 °F
Log mean Temperature difference :
t1 = 313 - 223 = 90 °F
t2 = 223 - 92 = 131 °F
Perpindahan panas :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat Utama VI-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Q = Ua x V x T [ Perry 6ed, pers.20-35]
dengan : Q = panas total , J/dt
Ua = koefisien volumetrik heat tranfer,J/m3.dt.K
Ua = 25 - 60 kJ / m3 . dt . K (Perry 7ed ; 12-58)
V = Volume Drum ; m3
T = Log mean temperature difference, K
Q = 5659914,7144 kkal/jam = (5659914,7144 x 4190) / 3600
Perhitungan diameter rotary dissolver :
[Perry 6ed, pers.20-36] ; Q =
Q = Total heat tranfer ; = 5659914,7144 kkal/jam = 22459956,5633 Btu/jam
G = rate media pemanas ; lb/j.ft² [0,5 s/d 5 kg/dt.m² ; Ulrich, T.4-10] diambil
[Perry 6ed, pers.20-39 ; pers.20-40 :hal. 20-23]
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat Utama VI-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Perhitungan tebal shell drum :
Rotary drum memakai shell dari carbon stell SA 515 grade dengan stress
allowable = 13700 psi (Perry 5ed , tabel 6-57, hal.6-691). Untuk las dipakai double
welded butt joint dengan efisiensi 80% ; faktor korosi : C = 1/8 H / D = 0,16 (Perry5ed , tabel 6-57, hal.6-691)
H = 0,16 x D = 0,16 x 5,5 = 0,88 ft
= 77,6 lb/cuft
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat Utama VI-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate Tekanan vertikal pada tangki :
[Mc.cabe,pers.26-24]
PB = tekanan vertikal dasar bejana
B = bulk densitas bahan, lb/cuft
' = koefisien gesek = 0,35 - 0,55 diambil 0,45 [Mc.Cabe, hal 302] k' = ratio tekanan normal
k' =
= 0,334 (sudut = 30°)
Zt = tinggi total material dalam tangki , asumsi tinggi bahan = 15% dari
tinggi drum
Tebal shell, digunakan API-ASME Code
[ H&R,p.85 ]
dipakai double welded butt jooint, e = 80%
= 0,1253 in, digunakan 3/16 in
Penentuan Panjang drum :
Asumsi time of passage, = 10 menit [ Perry ed, pers.20-39; hal.20-33 ]
=
tanda (+) untuk aliran counter-current [ Perry 6ed, hal.20-33 ]
B = 5 x (DP)-0,5
B = 5 x (0,024397502) = 0,12
A drum = 23,9 ft2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat Utama VI-5
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate F = 1395,911 lb/jam.ft2
10 =
[untuk counter-current (+)] Didapat L 448,856 ft
Sudut untuk rotary drum :
slope = 0,05 ft/ft
sudut rotary = arc tg (0,05) = 2,8°
Isolasi :
Batu isolasi dipakai setebal 12 in ( Petrokimia Manual,338)
Diameter luar rotary = 5,5 + 2 [ 3/16)/12 = 5,5547 ft
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Spesifikasi Alat Utama VI-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
c) berat bahan dalam drum
Untuk solid hold-up = 15 % [Ulrich T.4-10]
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. Dengan alat
instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat dicatat
kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki seta
mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses
produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa adanya alat instrumentasi
maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah ditentukan
dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi maka dapat segera
diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti densitas, kandungan air dll.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
Level, range dan fungsi dari alat instrumentasi.
Ketelitian hasil pengukuran.
Konstruksi material.
Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.
Mudah diperoleh di pasaran.
Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat intrumentasi manual
atau otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai
dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif,
sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat
faktor-faktor ekonomis dan investasi modal yang ditanamkan pada alat
instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perencanaan pabrik ini
sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut.
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
Melakukan pengukuran.
Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai.
Melakukan perhitungan.
Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol
menjadi signal yang bisa dibaca ( yaitu dengan tekanan fluida ).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
2. Receiving Element / Elemen Pengontrol
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari
sensing element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca,
digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian
sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang
terjadi.
3. Transmitting Element
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element.
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang
lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga
terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila
terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal
yang dikeluarkan lemah. Motor operator sinyal error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Final control element adalah untuk mengkoreksi harga variabel
manipulasi. Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini :
1. Flow Control ( FC )
Mengontrol aliran setelah keluar pompa.
2. Flow Ratio Control ( FRC )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa.
3. Level Control ( LC )
Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan
sebagai ( WC ) Weight Control.
4. Level Indicator ( LI )
Mengindikasikan / informatif ketinggian bahan didalam tangki.
5. Pressure Control ( PC )
Mengontrol tekanan pada aliran / alat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-4
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
6. Pressure Indicator ( PI )
Mengindikasikan / informatif tekanan pada aliran / alat.
7. Temperature Control ( TC )
Mengontrol suhu pada aliran / alat.
Tabel VII.1. Instrumentasi Pada Pabrik
No. Nama Alat Instrumentasi
1. Rotary Hearth Furnace TC
2. Blower TC
3. Silo WC
4. Rotary Dissolver TC
5. Cooling Conveyor TC
6. Clarifier FC
7. Pompa LC
8. Tangki Penampung LI
VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang
harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan besar yang disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh
peralatan itu sendiri.
Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia. 3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-5
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
dan pabrik ini pada khususnya.
VII.2.1. Bahaya Kebakaran
A. Penyebab Kebakaran
Adanya nyala terbuka ( open flame ) yang datang dari unit utilitas, workshop dan lain-lain.
Adanya loncatan bungan api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik seperti pada stop kontak, saklar serta instrument
lainnya.
B. Pencegahan
Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan.
Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan tertutup.
Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas serta memungkinkan
untuk terjadinya kebakaran.
Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran.
C. Alat Pencegah Kebakaran
Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlah pada
perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.
Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadan kebakaran tipe karbon dioksida.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-6
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Karena bahan baku ada yang beracun maka perlu digunakan kantong - kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan
pada daerah - daerah strategis pada pabrik ini.
No. Tempat Jenis Berat serbuk Jarak semprot Jumlah
1. Pos Keamanan YA-10L 3,5 Kg 8 m 3
2. Kantor YA-20L 6,0 Kg 8 m 2
3. Daerah Proses YA-20L 8,0 Kg 7 m 4
4. Gudang YA-10L 4,0 Kg 8 m 2
5. Bengkel YA-10L 8,0 Kg 7 m 2
6. Unit Pembangkitan YA-20L 8,0 Kg 7 m 2
7. Laboratorium YA-20L 8,0 Kg 7 m 2
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan
maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk
kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain
mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh
maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena
mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai
berikut:
A. Vessel
Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan
kerusakan fatal, cara pencegahannya :
Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik
ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan
pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasa
dipakai untuk tangki penyimpanan, perpipaan dan peralatan lainnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-7
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan
standart ASME ( America Society Mechanical Engineering ).
Memperhatikan teknik pengelasan.
Memakai level gauge yang otomatis.
Penyediaan manhole dan handhole ( bila memungkinkan ) yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan
tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk dipergunakan.
B. Heat Exchanger
Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena
kebocoran-kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :
Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion.
Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan.
Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri-sendiri.
Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak
terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan
fase dalam pipa.
C. Peralatan yang Bergerak
Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati maka akan
menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan
dengan :
Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa.
Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang gerak.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-8
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate D. Perpipaan
Selain ditinjau dari segi ekonomisnya, perpipaan juga harus ditinjau dari segi
keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat
membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti terbentur, tersandung
dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kebocoran - kebocoran bahan kimia yang berbahaya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka dapat dilakukan dengan cara :
Pemasangan pipa hendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadinya
kebocoran.
Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai bahan konstruksi dari steel.
Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena
perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing
atau pondasi yang bergerak.
Pemberian warna pada masing - masing pipa yang bersangkutan akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran.
E. Listrik
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik
dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya
dapat dilakukan :
Alat-alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda dengan cara di cat berbeda warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.
Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat operasi disamping starter.
Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak mengalami kesulitan dalam bekerja.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-9
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses.
Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi.
Meletakkan jalur-jalur kabel pada posisi aman.
Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo dan lain sebagainya. F. Insulasi
Insulasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap para karyawan dari
kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu dilakukan :
Pemakaian insulasi pada alat-alat yang menimbulkan panas seperti reaktor, exchanger, kolom distilasi dan lain-lain. Sehingga tidak
mengganggu konsentrasi pekerjaan.
Pemasangan insulasi pada kabel instrumen, kawat listrik dan perpipaan yang berada pada daerah yang panas, hal ini dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya kebakaran.
G. Bangunan Pabrik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan perencanaan bangunan pabrik adalah :
Bangunan-bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 meter maka harus diberi lampu suar ( mercu
suar ).
Sedikitnya harus ada dua jalam keluar dari dalam bangunan.
VII.2.3. Bahaya Karena Bahan Kimia
Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para
pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
bahan kimia seperti bahan-bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak
berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering
diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat
mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Cara lainnya adalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja VII-10
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
memberikan tanda atau gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat-alat
berbahaya, sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada.
Selain hal-hal tersebut diatas, usaha-usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja
dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal-hal seperti :
1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang
merokok.
2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai
sepatu yang alasnya berpaku.
3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang
yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan helm dan
rompi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan
barang-barang dari atas.
4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya maka harus
disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung
tangan yang harus dikenakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Utilitas VIII-1
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
UTILITAS
Dalam sebuah pabrik, utilitas meupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan
kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik
terdiri atas :
1. Unit pengolahan air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air
proses, air sanitasi, dan air pengisi boiler.
2. Unit pembangkitan “steam”
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan “steam” pada proses evaporasi, pemanasan, dan “supplay” pembangkitan tenaga listrik.
3. Unit pembangkitan tenaga listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat –
alat bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya.
4. Unit bahan bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia bahan bakar bagi alat – alat,
generator, boiler, dan sebagainya.
5. Unit pengolahan limbah
Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah
cair, maupun gas dari proses pabrik.
Sistem Pengolahan Air
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan
tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan
karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Utilitas VIII-2
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Didalam pabrik ini dibedakan menjadi 2 bagian utama dalam sistem
pengolahan air. Bagian pertama adalah unit pengolahan air sebagai unit penyedia
kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolahan air buangan
pabrik sebelum dibuang kebadan penerima air.
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan
sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus
mengalami pengolahan terlebih dahulu sehingga pabrik dapat berfungsi dengan
handal, aman, dan efisien.
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem
pemakaian, masing – masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda
sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain
adalah :
1. Sebagai air pengisi boiler
2. Sebagai air sanitasi
3. Sebagai air proses
4. sebagai air pendingin
VII.1. Unit Penyediaan Steam
Unit penyediaan “steam” berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam,
yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini.
Direncanakan “boiler” mnghasilkan “steam jenuh pada tekanan 4,5 atm
pada suhu = 148oC dengan hv = 995,4 Btu/lb
Jumlah steam yang dibutuhkan untuk memproduksi produk adalah :
No. Nama Alat Kode
1. Rotary dissolver X-220 8635,8174 19039
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Utilitas VIII-3
Pra Rencana Pabrik Water Glass dari Sodium Carbonate dan Pasir Silika
Dengan Proses Alkali Carbonate
Total kebutuhan “steam” = 22846 lb/jam
Untuk faktor keamanan dari kebocoran-kebocoran yang terjadi, maka direncanakan “steam” yang dihasilkan 20% dari kebutuhan “steam” total : = 1,2 x kebutuhan normal (22846 lb/jam) = 27415 lb/jam
Menghitung kebutuhan bahan bakar :
mf = x 100 [ Savern W.H, hal 142 ]
Dimana :
mf = massa bahan bakar yang dipakai, lb/jam
ms = massa stearth yang dihasilkan, lb/jam
hv = enthalpy uap yang dihasilkan, Btu/lb
hf = enthalpy liquida masuk, Btu/lb
eb = efisiensi boiler = 85-92% ditetapkan eb = 92% [Savern W.H, hal 143 ]
F = nilai kalor bahan bakar, Btu/lb
hv = 1183,1 Btu/lb [Steam Table]
hf = 970,3 Btu/lb (suhu air = 1000C) [Steam Table]
eb = 92% [diambil efisiensi maksimum]
F = nilai kalor bahan bakar
Digunakan Petroleum Fuels Oil 330 API (0,22% sulfur) (Perry 7ed, T.27-6)
Dari Perry 7ed, Fig.27-3 didapat : Relative Density, = 0,86 gr/cc
Heating Value = 137273 Btu/gal
= 0,86 gr/cc = 54 lb/cuft = 7,2 lb/gal
Maka Heating Value bahan bakar =
= 19066 Btu/lb
mf = x 100 [ Savern W.H, hal 142 ]
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :