• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)."

Copied!
424
0
0

Teks penuh

(1)

DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Jalan AM. Sangaji No. 47 Yogyakarta

Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017 15 Juli–15 September 2016

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Herminarto Sofyan, M.Pd

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD REZKY FATHURROCHIM NIM. 13504241043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

TAHUN AJARAN 2016/2017

Yang bertanda tangan di bawah ini kami pembimbing Praktik Pengalaman Lapangan di SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa di bawah ini :

Nama : Muhammad Rezky Fathurrochim

NIM : 13504241043

Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas : Teknik

Telah melaksanakan kegiatan PPL di SMKN 2 Yogyakarta dari tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016.

Demikian pengesahan ini kami berikan semoga dapat dipertanggung-jawabkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 15 September 2016 Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pembimbing

Prof. Dr. Herminarto Sofyan, M.Pd Atun Budiharjana, S.Pd NIP. 19540809 197803 1 005 NIP. 19740409 200604 1 018

Mengetahui,

Kepala Sekolah Koordinator PPL

SMKN 2 Yogyakarta SMKN 2 Yogyakarta

(3)

iii

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Yogyakarta tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai sosok suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia.

Laporan kegiatan PPL ini disusun untuk memberikan gambaran secara luas tentang keseluruhan rangkaian PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang telah dilaksanakan. Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016

Dalam pelaksanaan PPL maupun penyusunan laporan ini penulis penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan hantaran semangat dari berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd. M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan PPL.

3. Dr. Windarto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah memberikan ijin dalam melakukan PPL.

4. Prof. Dr. Herminarto Sofyan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL di SMK N 2 Yogyakarta yang senantiasa memberikan arahannya. 5. Drs. Sentot Hargiardi, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Yogyakarta

yang telah memberi ijin dan pengarahan selama PPL berlangsung.

6. Drs. M. Kharis. selaku Koordinator PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang senantiasa memberikan ijin dan pengarahan untuk melaksanakan PPL di sekolah.

7. Atun Budiharjana, S.Pd selaku Ketua Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Yogyakarta dan guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan dan petunjuk dalam melaksanakan PPL. 8. Serta semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Praktik

Pengalaman Lapangan ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

Berbagai ilmu dan pengalaman yang penulis dapatkan, antara lain pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar, selain itu juga pengalaman dalam bersosialisasi di lingkungan sekolah baik dengan guru maupun siswa.

(4)

iv pustaka bagi kita semua.

Yogyakarta, 15 September 2016

(5)

v

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

ABSTRAK ix BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi... 2

1. Visi dan Misi………... 2

2. Bidang Studi Keahlian di SMK Negeri 2 Yogyakarta…... 3

3. Kondisi Fisik Sekolah……….. 3

4. Kondisi Fisik Non Sekolah……….. 6

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL………..……… 10

1. Pembelajaran Mikro………. 10

2. Observasi Sekolah……… 11

3. PembekalanPPL……….. 11

4. Perumusan dan Perancangan Program PPL………. 11

5. Persiapan PPL……….. 11

6. Praktik Mengajar……….. 12

7. Penarikan PPL……….. 13

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL……….... 14

1. Pengajaran Mikro…………...……….. 14

2. Pembekalan PPL………..……… 16

3. Observasi………...………... 17

4. Penyusunan Program PPL………...………... 18

5. PembuatanPerangkat Pembelajaran………...…………. 19

B. Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan Mandiri)………..…….. 22

1. Praktik Mengajar Terbimbing…...……...……… 22

2. Praktik Mengajar Mandiri..………..………... 22

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi…..…….……… 31

1. Analisis Hasil Pelaksanaan………..………..……….. 31

2. Refleksi…………..………....……….. 34

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 36

(6)
(7)

vii

Tabel 1.Pelaksanaan Praktik Mengajar Terbimbing…... 22 Tabel 2. Jadwal Mengajar Mandiri Wajib... 23 Tabel 3. Jadwal Mengajar Mandiri Membantu Guru yang Diklat (Teori)... Tabel 4. Daftar Job Praktik Mata Pelajaran PDTO Kelas X……… Tabel 5. Daftar Job Praktik Mata Pelajaran PKKR Kelas XI………..

(8)

viii Lampiran 1. Matriks

Lampiran 2. Laporan Mingguan

Lampiran 3. Kartu Bimbingan PPL/Magang III Lampiran 4. Observasi Kondisi Sekolah

Lampiran 5. Observasi Pembelajaran di Kelas dan Peserta Didik Lampiran 6. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017 Lampiran 7. Jadwal Mengajar

Lampiran 8. Perhitungan Jam Efektif Lampiran 9. Program Semester Lampiran 10. Silabus

(9)

ix

Oleh :

MUHAMMAD REZKY FATHURROCHIM NIM. 13504241043

Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

ABSTRAK

Universitas Negeri Yogyakarta yang sebagai besar program studinya adalah kependidikan sangat perlu selalu meningkatkan dan mengembangkan efisiensi serta kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran, untuk itu mahasiswa harus terjun secara langsung di sekolah melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). PPL adalah mata kuliah wajib yang harus dijalankan mahasiswa program studi kependidikan baik disekolah maupun lembaga yang berwenang. Pelaksanaan PPL dilaksanakan untuk mengembangkan potensi mahasiswa dalam hal mengajar karena nantinya mereka akan menjadi calon pendidik. Sesuai dengan visi dari PPL yaitu wahana pembentukan calon guru atau tenaga pendidikan yang profesional. PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri dan menerapkan kemampuannya sebelum masuk ke dunia kependidikan yang sebenarnya. Saat PPL mahasiswa akan terlatih dan mengerti bagaimana proses guru dapat menyampaikan materi di depan kelas, bagaimana mengendalikan kelas secara langsung dimana yang diajarkan adalah calon penerus bangsa ini. Dari bekal ilmu yang didapat di bangku perkuliahan juga diharapkan bisa menyumbangkan sesuatu yang berharga pada lembaga atau sekolah yang dijadikan tempat praktik sesuai dengan bidang yang ditekuni masing-masing. Sebelum melaksanakan PPL ada serangkaian kegiatan pra PPL yang dilaksanakan dari mulai pembekalan,micro teaching, dan penyerahan mahasiswa ke sekolah untuk observasi agar mahasiswa siap melaksanakan PPL.

PPL dilaksanakan di SMK Negeri 2 Yogyakarta pada tanggal 15 Juli–15 September 2016 dengan mengampu mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif (PDTO) dan Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR). Pelaksanaan mengajar dimulai dari persiapan, yaitu: konsultasi dengan guru pembimbing dan dosen pembimbing, pemahaman silabus, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan sistem penilaian, pembuatan media, dan persiapan bahan ajar. Setelah itu adalah praktik mengajar di kelas, dimana mengajar berpedoman pada RPP yang sudah disusun. Kegiatan apersepsi, motivasi, penguatan dan pengelolaan kelas adalah hal yang harus dikuasai agar kelas tetap kondusif. Pembelajaran pada kelas inti dilakukan di kelas X TKR 3 dan X TKR 4 untuk mata pelajaran PDTO dengan total 7 kali pertemuan dan kelas XI TKR 3 untuk mata pelajaran PKKR dengan total 7 kali pertemuan selama 6 jam pelajaran per pertemuan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL adalah pengalaman secara nyata baik dalam pengalaman mengajar serta pengalaman menyusun administrasi pendidik. Selama mengajar siswa menerima pembelajaran dengan baik, dan mereka juga senang karena ada suasana baru, apalagi jika pembelajarannya menggunakan media seperti presentasi power point dengan tambahan gambar dan video animasi yang membuat siswa aktif selama kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah proses berfikir ilmiah (saintifik), model pembelajaran yang digunakan adalah peer teaching sedangkan metode pembelajaran yang digunakan adalah praktik, diskusi kelompok dan penugasan praktik. Secara keseluruhan program PPL terlaksana dengan baik walaupun masih terdapat kekurangan. Harapannya adalah dengan adanya PPL mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga menjadi calon tenaga pendidik yang baik.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Negeri Yogyakarta yang sebagai besar program studinya adalah kependidikan sangat perlu selalu meningkatkan dan mengembangkan efisiensi serta kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran bagi siswa selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman dan mahasiswa yang nantinya akan meneruskan cita-cita menjadi pengajar juga terbuka pemikirannya untuk semakin mengembangkan kependidikan di Indonesia. Dari adanya tantangan untuk membuat pendidikan semakin maju dan lebih baik, mahasiswa UNY yang menempuh pendidikan untuk mendapat gelar sebagai sarjana pendidikan harus terjun secara langsung di sekolah melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

PPL adalah mata kuliah wajib yang harus dijalankan mahasiswa program studi kependidikan baik disekolah maupun lembaga yang berwenang. Pelaksanaan PPL dilaksanakan untuk mengembangkan potensi mahasiswa dalam hal mengajar karena nantinya mereka akan menjadi calon pendidik. Sesuai dengan visi dari PPL yaitu wahana pembentukan calon guru atau tenaga pendidikan yang profesional. PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri dan menerapkan kemampuannya sebelum masuk ke dunia kependidikan yang sebenarnya.

Saat PPL mahasiswa akan terlatih dan mengerti bagaimana proses guru dapat menyampaikan materi di depan kelas, bagaimana mengendalikan kelas secara langsung. Di mana yang diajarkan adalah calon penerus bangsa ini. Dari bekal ilmu yang didapat di bangku perkuliahan juga diharapkan bisa menyumbangkan sesuatu yang berharga pada lembaga atau sekolah yang dijadikan tempat praktik sesuai dengan bidang yang ditekuni masing-masing.

Guru sebagai tenaga profesional bertugas melaksanakan dan merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan profesionalitasnya (Depdiknas, 2004:8). Maka dari itu, persiapan tenaga guru merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum memasuki proses belajar mengajar.

Lokasi PPL UNY adalah sekolah atau lembaga pendidikan yang ada di wilayah Propinsi DIY dan Jawa Tengah dimana meliputi SD, SLB, SMP, MTs, SMA, SMK, dan MAN. Lembaga pendidikan mencakup lembaga pengelola pendidikan seperti Dinas Pendidikan, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik kedinasan, klub cabang olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta.

(11)

mahasiswa. Pada program PPL 2016 penulis mendapatkan lokasi pelaksanaan program PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang beralamat di Jl. AM. Sangaji No. 47 Yogyakarta.

A. Analisis Situasi

SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu SMK yang mengunggulkan bidang teknologi dan rekayasa. Dari tahun ke tahun SMK Negeri 2 Yogyakarta melakukan berbagai pengembangan sehingga memiliki kualitas saing baik lingkup regional maupun nasional.

SMK Negeri 2 Yogyakarta beralamat di Jalan AM. Sangaji No. 47 Yogyakarta. SMK yang terletak di Dusun Jetis ini memiliki lahan yang cukup luas yaitu dengan total luas bangunan 16.000 m2di atas tanah 5,5 Ha dan luas halaman sekolah 1.972 m2. SMK Negeri 2 Yogyakarta memiliki nomor telepon yaitu (0274) 513490 dan Faximile (0274) 513490.

SMK Negeri 2 Yogyakarta selalu mengembangkan sarana dan prasarana sekolah agar terwujud kegiatan belajar dan mengajar sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan sehingga mampu bersaing dengan SMK yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya dan SMK yang berada pada lingkup nasional pada umumnya.

Di taraf Sekolah Menengah Kejuruan di DIY dan sekitarnya, SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang terbaik, hal ini dapat dilihat dari antusiasme tinggi dari para calon peserta didik yang mendaftar. SMK Negeri 2 Yogyakarta juga aktif dalam berbagai lomba ketrampilan siswa dan berhasil menjadi juara pada setiap kesempatan. Tidak hanya itu, SMK Negeri 2 Yogyakarta juga memliki kerjasama dengan dunia insustri yang baik. Hal ini menyebabkan dampak positif diantaranya lulusan SMK Negeri 2 Yogyakarta terhitung memiliki masa tunggu kerja yang relatif cepat, kebanyakan dari mereka sudah diterima di perusahanan-perusahaan ternama di Indonesia, walaupun ada pula yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

1. Visi dan Misi a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan bertaraf internasional

dan berwawasan lingkungan yang menghasilkan tamatan professional,

mampu berwirausaha, beriman dan bertaqwa.

b. Misi

1) Melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) berbasis ICT dan

berkelanjutan.

(12)

3) Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang nyaman memenuhi

standar kualitas dan kuantitas.

4) Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem

penilaian berbasis kompetensi

5) Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT (Competency-Based

Training) dan PBE (Production-Based Education) menggunakan bilingual dengan pendekatan ICT.

6) Membangun kemitraan dengan lembaga yang relevan baik dalam maupun luar negeri.

7) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik mampu

mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dan berakhlak mulia.

c. Motto

“Pelayanan Prima, Unggul dalam Mutu, Tinggi dalam Prestasi”.

2. Bidang Studi Keahlian di SMK Negeri 2 Yogyakarta

SMK Negeri 2 Yogyakarta memiliki empat bidang keahlian dengan sembilan program keahlian dalam tiap tingkatan kelas.

a. Bidang Studi Keahlian Teknologi Komputer Jaringan, dengan Program Studi Keahlian Teknik Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan

b. Bidang Studi Keahlian Teknik Mesin, dengan Program Studi Keahlian Teknik Pemesinan dan Teknik Kendaraan Ringan.

c. Bidang Studi Keahlian Teknik Bangunan, dengan Program Studi Keahlian Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu dan Beton dan Teknik Survei dan Pemetaan.

d. Bidang Studi Keahlian Teknik Elektro, dengan Program Studi KeahlianTeknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Audio Video.

3. Kondisi Fisik Sekolah

SMK Negeri 2 Yogyakarta ini memiliki luas tanah 37.905 m2. Tanah tersebut merupakan tanah kasultanan yang bersifat permanen. Bangunan yang didirikan di tanah tersebut seluas 10.912,75 m2yang terdiri dari :

a. Ruang teori sebanyak 30 ruangan dengan luas 1818,70 m2

Ruang teori dalam kondisi layak pakai dimana setiap kelas terdapat ± 40 kursi dan meja yang dilengkapi dengan 1 unit LCD proyektor dan 1 unit komputer.

b. Ruang gambar sebanyak 11 ruangan dengan luas 1373 m2

(13)

c. Ruang laboratorium sebanyak 5 ruangan dengan luas 576 m2

Ruang laboratorium ini layak digunakan untuk melakukan eksperimen yang mengacu pada bidang ilmu sains dimana di dalamnya dilengkapi dengan peralatan standar labolatorium penelitian seperti gelas ukur, timbangan, cairan-cairan kimia yang sangat menunjang proses pembelajaran di bidang sains.

d. Ruang praktik bengkel sebanyak 18 ruangan dengan luas 1.487 m2

Ruang praktek ini berada di masing-masing jurusan dengan standar proses pembelajaran yang sangat layak digunakan untuk praktik selain itu di dalam ruang praktik ini dilengkapi dengan peralatan-peralatan penunjang praktik dan juga media-media penunjang proses pembelajaran. e. Ruang kepala sekolah dengan luas 140 m2

Ruang kepala sekolah ini sangat layak digunakan dan sangat nyaman digunakan sehingga akan menunjang kinerja kepala sekolah baik itu untuk menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah maupun untuk menyambut tamu dari sekolah itu sendiri.

f. Ruang kantor sebanyak 6 ruangan dengan luas 298 m2

Ruang kantor ini sangat layak digunakan dimana di dalamnya dilengkapi dengan peralatan-pralatan penunjang karyawan sekolah untuk menjalankan pekerjaan baik itu administrasi, keuangan, manajemen, perlengkapan dan sebagainya sehingga pendukung berjalannya proses pembelajaran berjalan dengan baik.

g. Ruang BP dengan luas 84 m2

Ruang BP ini sangat layak digunakan dimana di dalamnya terdapat meja-meja guru BP serta ruangan yang digunakan untuk melakukan konseling dengan siswa.

h. Ruang Perpustakaan 2 ruangan dengan luas 212 m2

Ruang perpustakaan ini sangat layak digunakan diamana di dalamnya dilengkapi dengan koleksi-koleksi buku yang menunjang proses pembelajaran siswa.

i. Ruang guru dengan luas 102 m2

Ruang guru ini dalam kondisi baik dan layak digunakan dimana di dalamnya terdapat meja dan kursi sejumlah guru yang ada di SMK Negeri 2 Yogyakarta, dimana ruangan ini selain digunakan untuk piket guru juga digunakan untuk transit maupun istirahat guru ketika menunggu perpindahan jam pelajaran.

j. Ruang UKS dengan luas 102 m2

(14)

tidur untuk siswa atau warga sekolah yang mengalami kecelakaan. k. Ruang ibadah dengan luas 256 m2

Ruang ibadah atau mushola ini dalam kondisi baik dan layak digunakan dimana tempat ibadah ini dilengkapi dengan tempat wudhu, mimbar, tempat Al-Quran dan mukena, serta sekat antara pria dan wanita. Mushola ini selain digunakan untuk sholat berjamaah warga sekolah juga digunakan untuk sholat jumat.

l. Ruang OSIS 2 ruangan dengan luas 76 m2

Ruang osis ini dalam kondisi baik dan layak digunakan untuk siswa melakukan kegiatan, ruangan ini dilengkapi dengan meja dan kursi dan juga peralatan invetaris sekolah yang menunjang kegiatan OSIS. m. Ruang Koperasi sebanyak 2 ruangan dengan luas 48 m2

Ruang koperasi ini dalam kondisi baik dan layak digunakan dimana ruangan ini ada 2 yaitu ruangan untuk penjualan makanan dan alat tulis dan ruang satunya untuk ruangan pelayanan jasafoto copydanprint. n. Ruang kantin dengan luas 27 m2

Ruang kantin ini dalam kondisi baik dan layak digunakan dimana ruang kantin ini ada sekitar 10 kios penjual makanan dan minuman, yang menjadi salah satu tempat untuk siswa untuk membeli makan maupun minum.

o. Kamar mandi/WC sebanyak 10 dengan luas 240 m2

Kamar mandi/WC ini dalam kondisi baik dan layak digunakan diamana kebersihannya selalu terjaga oleh karyawan petugas kebersihan sekolah. p. Gudang dengan luas 399 m2

Gudang ini dalam kondisi sangat baik sehingga layak digunakan untuk menyimpan peralatan inventaris sekolah.

q. Ruang pertemuan/aula dengan luas 454,50 m2

Ruang pertemuan ini dalam kondisi sangat baik dan layak digunakan dimana d idalamnya terdapat kursi dan meja berjumlah ± 200 selain itu dilengkapi dengan LCD proyektor yang menunjang kegiatan rapat ataupun kegiatan lainnya.

r. Lapangan olahraga dengan luas 13.851,25 m2

Lapangan olahraga ini dalam kondisi baik sehingga layak untuk digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran kesehatan jasmani tau olahraga.

s. Kebun sekolah dengan luas 2.229 m2

Kebun sekolah ini dalam kondisi terawat dan tertata karena rutin dilakukan perawatan dan penataan oleh karyawan sekolah.

t. Tempat parkir sebanyak 2 dengan luas 1575 m2

(15)

parkir baik siswa maupun guru dimana terdapat atap yang melindungi kendaraan dari terik matahari maupun saat hujan.

u. Halaman sekolah dengan luas 1972 m2

Halaman sekolah dalam kondisi bersih dan tertata karena dengan rutin dilakukan perawatan oleh karyawan sekolah.

4. Kondisi Fisik Non Sekolah

a. Kondisi Umum SMK Negeri 2 Yogyakarta

Secara umum kondisi SMK Negeri 2 Yogyakarta yaitu lokasi sekolah cukup strategis dan kondusif sebagai tempat belajar. Jalan menuju ke sekolah cukup ramai dikarenakan SMK Negeri 2 Yogyakarta berada pada kawasan perkantoran dan sekolah-sekolah tetapi juga cukup kondusif sebagai tempat belajar. Fasilitas penunjang cukup lengkap. Adanya perawatan yang saat ini semakin baik menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat berjalan lancar sehingga siswa merasa nyaman untuk mengikuti KBM di sekolah.

b. Kondisi Kedisiplinan di SMK Negeri 2 Yogyakarta

Hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMK Negeri 2 Yogyakarta sebagai berikut :

1) Masuk sekolah/ jam efektif dimulai pukul 06.45 WIB. Dan tiap jurusan menyelenggarakan KBM dengan sistem blok maka terdapat penyesuaian terhadap jam masuk dan jam pulang sekolah.

2) Kedisiplinan siswa masih perlu ditingkatkan, ada sebagian kecil siswa yang masih terlambat masuk sekolah dan tidak rapi dalam berpenampilan sebagai siswa yang tertib.

3) Personalia Sekolah

Kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil kepala sekolah per bidang yang dibawahinya. Staf TU, Kepala Koordinator Program, Kepala Bursa Tenaga Kerja dan Praktik Kerja Industri. Di masing-masing jurusan dipimpin oleh satu kepala jurusan. Dari hasil observasi yang dilakukan, karyawan sekolah dan staf TU di SMK Negeri 2 Yogyakarta secara umum skillnya sudah baik, hal ini dibuktikan dengan background pendidikan mereka yang sesuai dengan bidang mereka serta pengalaman kerja mereka yang bisa dibilang cukup memadai.

4) Lingkungan

(16)

sehingga keamanan selama KBM terjamin. 5) Fasilitas Olah Raga

Kelebihan sekolah ini juga memiliki lapangan dan alat olahraga seperti lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan badminton (di dalam auditorium) dan lapangan bola volley yang sudah berstandar nasional sehingga SMK Negeri 2 Yogyakarta sering digunakan sebagai rujukan penyelenggara kompetisi olahraga siswa baik tingkat kabupaten maupun provinsi.

6) Kegiatan Kesiswaan

Program kesiswaan di SMK Negeri 2 Yogyakarta cukup baik. Masing- masing organisasi telah memiliki ruang tersendiri antara lain: OSIS, Pramuka, pecinta alam, pleton inti, KSR dan kegitan Kerohanian.

c. Potensi Siswa, Guru dan Karyawan SMK Negeri 2 Yogyakarta

Sesuai dengan tujuan dari sekolah menengah kejuruan yaitu menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional, siap kerja dengan memiliki keterampilan dan kemampuan intelektual yang mempuni, sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Oleh sebab itu kualitas guru sebagai pengajar sangatlah menjadi prioritas, walapun ada banyak penunjang di luar sekolah. Rata-rata untuk guru yang mengampu mata pelajaran berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1) begitu juga untuk karyawan yang membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Disamping itu ada beberapa guru yang menempuh pendidikan S2, bahkan S3 dan banyak guru senior di bidangnya.

Selain peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan SDM, baik guru maupun karyawan. Peningkatan SDM dilakukan dengan upaya-upaya berikut. Adapun upaya- upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut ialah dengan, pelatihan-pelatihan guru, diklat guru baik di dalam lingkungan sekolah ataupun di lembaga-lembaga luar sekolah, menyekolahkan ketingkat lanjut, sharing ataupun study banding di perusahaan atau lembaga serta kordinasi dan evaluasi kinerja SDM setiap bulannya.

(17)

Penjaringan bibit-bibit unggul dari wilayah sekitar sekolah, untuk mendapatkan siswa-siswa yang kompeten dalam bidang kejuruan dan teknologi. Siswa baru yang diterima di SMK Negeri 2 Yogyakarta perlu untuk mendapatkan “pandangan pertama” tentang hal-hal yang akan mereka hadapi selama mereka menjadi siswa. Orientasi terhadap siswa dimaksudkan sebagai pemberian wawasan kepada siswa baru agar mereka mengetahui kondisi dan situasi sekolah, peraturan-peraturan yang berlaku, serta aturan mainnya.

Kegiatan belajar di bengkel merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh siswa SMK. Kegiatan di bengkel diharuskan untuk sangat berhati-hati, berdisiplin dan mengikuti aturan yang sudah ada untuk menjaga keselamatan kerja siswa itu sendiri ataupun peralatan yang ada dibengkel. Untuk lebih mencermati tentang keselamatan kerja diperlukan sosisalisasi K3 pada siswa SMK.

d. Kegiatan Akademik

SMK Negeri 2 Yogyakarta ini memiliki fasilitas ruang kelas dan ruang bengkel yang memadai dengan kegiatan belajar meliputi ; kegiatan belajar mengajar kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler yang merupakan kegiatan pendidikan dan pembinaan di sekolah sesuai dengan kurikulum masing-masing jurusan sedangkan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya meliputi; keagamaan, kepemimpinan, kepanduan/ pramuka, sepak bola, bulu tangkis, bola basket, bola voly, pencinta alam. Semua kegiatan ekstrakurikuler tersebut masih memerlukan pembinaan dalam skill manajemen organisasi dan pengolaan organisasinya. Ekstrakulikuler siswa juga menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris. SMK Negeri 2 Yogyakarta mempunyai pelatihan untuk siswa kelas XII antara lain cara menghadapi test wawancara dan tes-tes tertulis.

e. Fasilitas KBM dan Media

Sarana pembelajaran digunakan di SMK Negeri 2 Yogyakarta cukup mendukung bagi tercapainya proses belajar mengajar, karena ruang teori dan praktik terpisah serta ada ruang teori di dalam bengkel (untuk teori pelajaran praktik). Sarana yang ada di SMK Negeri 2 Yogyakarta meliputi :

1) Media pembelajaran yang ada

White board, Black board, kapur, OHP, LCD, modul, komputer,

jobsheetdan alat-alat peraga lainnya. 2) Laboratorium/bengkel

(18)

memiliki laboratorium dan bengkel. Praktik untuk paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan dilaksanakan di bengkel Teknik Kendaraan Ringan. Sedangkan pada paket keahlian yang berbeda praktik di bengkelnya masing-masing. Di SMK Negeri 2 Yogyakarta mempunyai Laboratorium Jurusan, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Laboratorium SAS (perpustakaan dan akses data), Laboratorium Fisika dan Kimia. Lapangan olahraga dan Auditorium.

3) Ruang bimbingan dan konseling

Bimbingan konseling yang ditujukan kepada siswa yang mempunyai masalah dengan kegiatan belajarnya.

4) Perpustakaan

Di dalam perpustakaan lama terdapat 2 ruangan: i. Ruangan pertama, terdapat buku paket.

ii. Ruangan kedua, terdapat buku umum, koran, dan majalah. Koleksi buku-buku yang dimiliki antara lain ensiklopedia, kamus, fiksi, bahasa, sosial, teknik, ilmu sosial, filsafat, teknik keterapian, dan karya umum.

Di perpustakaan juga terdapat poster-poster motivasi membaca, lemari katalog, penitipan tas, meja dan kursi untuk membaca, satu set peralatan komputer, TV, satu set meja petugas perpustakaan, dan data statistik kegiatan perpustakaan SMK Negeri 2 Yogyakarta. 5) Kelas teori

Sesuai dengan tuntutan yang harus dipenuhi oleh pemerintah Indonesia agar tamatan memiliki daya saing tingkat nasional maupun internasional, maka fasilitas pembelajaran dikembangkan secara bertahap untuk implementasi pembelajaran berbasis Information and Comunication Technology (ICT). Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang telah dilakukan.

iii. Menyediakan fasilitas hotspot di beberapa tempat sehingga guru dan siswa dapat mengakses internet secara gratis.

iv. Melengkapi ruang kelas dengan PC,ViewerdanWall Screen guna pembelajaran menggunakan perangkat berbasis ICT.

v. Menyediakan ruang Self Access Study (SAS) yang merupakan

digital library (perpustakaan digital), guna pembelajaran mandiri menggunakan internet. Materi pembelajaran yang telah dibuat guru disimpan pada server dan dapat diakses oleh pengguna

digital library.

(19)

meneruskan kuliah serta untuk bersaing di tingkat internasional. vii. Mengembangkan pembelajaran bahasa Inggris, Físika dan

Kimia dengan Laboratorium Bahasa dan Laboratorium IPA. viii. Memberikan pelajaran dengan model teaching factory, yaitu

siswa dibimbing langsung untuk menghasilkan barang-barang standar pabrik untuk dijual di pasar umum.

ix. Memberikan kegiatan pengembangan diri berupa ketrampilan ekstrakurikuler dan kegiatan keagamaan dengan fasilitas yang memadai.

x. Selalu dilakukan pembenahan peralatan praktik dan laboratorium sehingga tidak tertinggal oleh perkembangan ilmu dan teknologi.

xi. Menerapkan Sistem Administrasi Manajemen Sekolah (SAMS) berbasis IT sehingga pelayanan lebih cepat dan akurat.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL 1. Pembelajaran Mikro

Pembelajaran mikro dilaksanakan pada semester sebelumnya untuk memberi bekal awal pelaksanaan PPL. Dalam pembelajaran mikro mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Dalam pembelajaran mikro ini setiap mahasiswa dididik dan dibina untuk menjadi seorang pengajar, mulai dari persiapan perangkat mengajar, media pem-belajaran dan materi. Persiapan yang dibutuhkan sebelum mengajar mikro antara lain membuat RPP, jobsheet, materi ajar, media pembelajaran dan lain-lain. Pada saat mengajar, mahasiswa yang lain diperankan menjadi peserta didik dan sebagai komentator untuk mengomentari penampilan mahasiswa mulai dari membuka pembelajaran sampai menutup pembelajaran.

(20)

kriteria mengajar yang baik. 2. Observasi Sekolah

Observasi lingkungan sekolah bertujuan untuk mempoeroleh gambaran tentang aspek-aspek karakteristik komponan pendidikan, iklim dan norma yang berlaku di sekolah tempat PPL. Aspek yang diobservasi meliputi lingkungan fisik sekolah, proses pembelajaran di sekolah, perilaku atau keadaan siswa, administrasi guru, fasilitas pembelajaran dan pemanfaatannya. Kegiatan observasi di SMK Negeri 2 Yogyakarta dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan mahasiswa PPL yang telah diatur oleh pihak sekolah. Kemudian informasi tentang SMK Negeri 2 Yogyakarta dan unit-unitnya disampaikan secara singkat oleh pihak sekolah pada tanggal 1 Juli 2016 pada saat acara penerjunan ke sekolah.

3. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum penerjunan ke sekolah. Pembekalan PPL dilaksanakan secara serentak diikuti oleh bebrapa jurusan di Fakultas Teknik UNY. Diselenggarakan oleh koordinator PPL dan juga dari pihak LPPMP. Dengan adanya pembekalan PPL diharapkan peserta PPL sudah memiliki bekal yang cukup sebelum melaksanakan PPL di sekolah-sekolah yang ditentukan.

4. Perumusan dan Perancangan Program PPL

Kegitan PPL dilakukan oleh masing-masing individu mahasiswa sebagai pengalaman langsung tentang kenyataan yang terjadi dan harus dihadapi oleh masing-masing individu mahasiswa. Kegitan PPL merupakan kegitan sebagai mana yang dilakukan oleh seorang tenaga pendidik yaitu guru. Kegitan yang dilakukan oleh guru tidak hanya mengajar saja tetapi juga membuat admistrasi guru, membuat media pembelajaran, penilaian, program perbaikan, pengayaan dan lain sebagainya.

Pada perusmusan kegiatan PPL penyusun melakukan koordinasi/ meminta penjelasan dari guru pembimbing terkait dengan praktik mengajar pada program studi Otomotif dengan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Sesuai pembagian tugas dari guru pembimbing lapangan penulis diminta mengajarkan mapel produktif yaitu Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif (PDTO) untuk kelas X-TKR 3 dan X-TKR 4 dan Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR) untuk kelas XI-TKR 3.

5. Persiapan PPL

(21)

Adapun rencana pelaksanaan PPL SMK Negeri 2 Yogyakarta selama kurang lebih dua bulan (15 Juli - 15 September 2016) adalah sebagai berikut: a. Mengetahui mata diklat dan kompetensi kejuruan yang akan diajarkan. b. Menyusun administrasi guru yang selanjutnya dikonsultasikan dengan

guru pembimbing.

c. Menyiapkan materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator kompetensi pada silabus.

d. Melaksanakan praktik mengajar di kelas.

e. Melakukan evaluasi pengajaran dan melakukan pengambilan nilai pada setiap pertemuan.

f. Melakukan penilian terhadap hasil evaluasi yang telah dilakukan.

g. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPL dengan guru pembimbing lapangan.

h. Menyusun laporan PPL. 6. Praktik Mengajar

Kegiatan praktik mengajar dimulai bersamaan dengan tahun ajaran baru 2016/2017. Setiap mahasiswa bertugas untuk mengampu mata pelajaran sesuai dengan jurusan/kompetensi mengajar masing-masing dan mempunyai kewajiban mengajar minimal 8 kali pertemuan. Kegiatan PPL ini dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa PPL bersama guru pembimbingnya hingga kegiatan PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta berakhir.

a. Praktik Mengajar Terbimbing

Praktik mengajar terbimbing adalah praktik mengajar dimana masih mendapat arahan saat proses pembuatan komponen pembelajaran oleh guru pembimbing yang telah ditunjuk. Komponen-komponen yang dimaksud meliputi RPP, Media Pembelajaran, dan Metode Pembelajaran yang akan digunakan saat mengajar di kelas. Dalam praktik terbimbing ini didapatkan bim-bingan dari guru bidang studinya masing-masing. Bimbingan dilaksanakan sebelum praktikan mengajar di kelas dan bentuk bimbingan yang diberikan oleh guru pembimbing adalah materi yang akan diampu dan kelas tempat mengajar, serta contoh-contoh komponen pembelajaran lainnya seperti, penyiapan alat peraga yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

b. Praktik Mengajar Mandiri

Dalam praktik mengajar mandiri, praktikan melaksanakan praktik mengajar yang sesuai dengan bidang ajar guru pembimbing masing-masing di kelas yang diampu. Di bawah ini yang meliputi kegiatan praktik mengajar, yaitu:

(22)

a) Salam pembuka dan do’a b) Apersepsi

c) Memberikan Motivasi 2) Pokok pembelajaran

a) Menyampaikan materi

b) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya (diskusi) aktif dua arah

c) Menjawab pertanyaan siswa d) Memotivasi siswa untuk aktif 3) Menutup Pelajaran

a) Membuat kesimpulan b) Penegasan materi

c) Memberi tugas dan evaluasi

d) Memberi motivasi untuk terus semangat belajar e) Salam penutup

7. Penarikan PPL

(23)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Sebagai seorang guru tentunya memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi pelajaran yang akan disampaikan, pembuatan media pembelajaran dan melakukan persiapan lainnya yang sekiranya mendukung berjalannya kegiatan belajar mengajar. Demikian pula yang akan melakukan praktik mengajar, persiapan tersebut diatas juga perlu dilakukan untuk memperoleh ketrampilan dan pengalaman belajar sebelum melaksanakan praktik mengajar.

Pelaksanaan PPL melalui beberapa rangkaian kegiatan, dimulai dari persiapan untuk melaksanakan PPL, langkah tersebut dilakukan sebagai agenda pematangan dan persiapan mahasiswa untuk siap melaksanakan PPL. Setelah itu pelaksanaan PPL yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016, yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Dari pelaksanaan PLL maka selanjutnya akan didapatkan sebuah analisa hasil PPL.

A. Persiapan PPL

Persiapan kegiatan PPL dimaksudkan untuk melatih mahasiswa sebelum melaksanakan PPL secara langsung. Karena dari adanya persiapan kegiatan PPL yang terdiri dari berbagai kegiatan akan menentukan keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan PPL nantinya. Kemantapan saat persiapan akan mematangan kesiapan fisik dan mental mahasiswa saat menghadapi dan menjalankan PPL.

Serangkaian persiapan kegiatan PPL yang harus dijalankan untuk mempersiapkan mahasiswa agar melaksnaakan PPL secara lancar, siap mental, maupun fisik akan dijelaskan di bawah. Dari persiapan diharapkan mahasiswa akan memiliki pedoman yang baik ketika melaksanakan PPL.

Berikut penjelasan mengenai persiapan kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa:

1. Pengajaran Mikro

(24)

Pengajaran mikro merupakan simulasi kecil suatu kelas, sehingga dapat memberikan gambaran tentang suatu suasana kelas. Pengajaran mikro merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk menerapkan teori-teori dasar kependidikan dan teori dasar metodologi dan media pembelajaran.

Guru adalah sebagai pendidik, pengajar pembimbing, pelatih, pengembangan program, pengelolaan program, dan tenaga professional. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. Program pengajaran mikro dilakukan selama satu semester yaitu pada semester 6 dan merupakan mata kuliah wajib lulus.

Dalam pembelajaran mikro praktikan melakukan praktik mengajar pada kelas yang kecil. Berperan sebagai guru adalah praktikan sendiri dan yang berperan sebagai siswa adalah teman satu kelompok yang didampingi oleh dosen pembimbing di kelas penulis yaitu Bapak Martubi, M.Pd.,M.T. Dosen pembimbing memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran setiap kali praktikan selesai praktik mengajar. Berbagai macam metode dan media pembelajaran dicobakan dalam kegiatan ini, sehingga praktikan memahami media yang sesuai untuk setiap kondisi dan materi. Dengan demikian, pengajaran mikro bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih siap dalam melaksanakan PPL, baik segi mental, materi pembelajaran maupun penyampaian/metode mengajarnya. Pengajaran mikro yang dilakukan menjadi syarat lulus atau tidaknya mahasiswa untuk dapat melaksanakan PPL dengan nilai minimal“B”.

Adapun praktik pengajaran mikro adalah sebagai berikut: a. Praktik pengajaran mikro meliputi :

1) Latihan menyusun RPP

2) Latihan penguasaan kompetensi dasar mengajar terbatas

3) Latihan penguasaan kompetensi dasar mengajar secara terpadu 4) Latihan penguasaan kompetensi kepribadian dan sosial.

b. Praktik pengajaran mikro berusaha mengkondisikan mahasiswa memiliki profil dan penampilan yang mencerminkan penguasaan empat kompetensi yaitu : pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

c. Pengajaran mikro dibatasi aspek-aspek yang meliputi: 1) Jumlah siswa (10–15 orang)

2) Materi pelajaran

3) Waktu penyajian (20-25 menit)

4) Kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang dilatih-kan. d. Pembelajaran mikro merupakan bagian integral dari mata kuliah

(25)

dengan bimbingan seorangsupervisor.

Adapun tujuan dan manfaat pengajaran mikro adalah sebagai berikut : a. Tujuan Pengajaran Mikro

Secara umum memiliki tujuan untuk membentuk dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktik mengajar di sekolah dalam proses PPL.

Sedangkan secara khusus tujuan pengajaran mikro adalah sebagai berkut: 1) Memahami dasar-dasar pengajaran mikro

2) Melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (PPL)

3) Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas 4) Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu

dan utuh

5) Membentuk kompetensi kepribadian 6) Membentuk kompetensi sosial. b. Manfaat Pengajaran Mikro

Adanya pengajaran mikro yang dilaksanakan secara intensif memberikan manfaat kepada mahasiswa diantaranya :

1) Mahasiswa menjadi peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses pembelajaran di kelas.

2) Mahasiswa menjadi lebih siap untuk melakukan kegiatan praktek pembelajaran di sekolah.

3) Mahasiswa dapat melakukan refleksi diri atas kompetensinya dalam mengajar.

4) Mahasiswa menjadi lebih tahu dan mengenal tentang profil guru atau tenaga kependidikan sehingga dapat berpenampilan sebagaimana seorang guru atau tenaga kependidikan.

2. Pembekalan PPL

Kegiatan pembekalan merupakan salah satu persiapan yang diselenggarakan oleh lembaga UNY yang bertempat di KPLT FT UNY. Adapun dalam pelaksanaan pembekalan PPL memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Memahami dan menghayati konsep dasar, arti, dan tujuan, pendekatan, program, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi PPL.

b. Memiliki bekal pengetahuan tata krama kehidupan di sekolah/ lembaga. c. Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga

pendidikan.

(26)

e. Memiliki pengetahuan untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompok secara indisipliner dan lintas sektoral dalam rangka penyelesaian tugas di sekolah/lembaga.

f. Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien pada saat melaksanakan program PPL.

3. Observasi

a. Observasi Pembelajaran di Kelas

Observasi pembelajaran di kelas dilaksanakan sebelum praktikan mengajar di langsung depan siswa. Observasi kelas dilaksanakan tanggal 18 dan 20 Juli 2016 yang bertujuan untuk memberikan gambaran awal, pengetahuan dan pengalaman lapangan mengenai tugas guru, khususnya dalam mengajar sehingga saat pelaksanaan PPL atau real teaching

mahasiswa sudah siap baik mental maupun fisik.

Adapun yang menjadi observasi pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:

1) Perangkat Pembelajaran a) Kurikulum 2013 b) Silabus

c) Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) 2) Proses Pembelajaran

a) Membuka pelajaran b) Memberi apersepsi c) Menyajikan materi d) Metode pembelajaran

e) Bahasa yang digunakan di dalam KBM f) Penggunaan alokasi waktu

g) Gerak

h) Cara memotivasi siswa i) Teknik bertanya

j) Memberi umpan balik kepada siswa k) Teknik penguasaan kelas

l) Teknik penguasaan siswa m) Penggunaan media n) Bentuk dan cara evaluasi o) Menutup pelajaran 3) Perilaku siswa

(27)

Kelas yang diobservasi oleh penulis sebanyak 2 kelas yaitu kelas XI TKR 4 dan XII TKR 4 pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR).

Hasil observasi mahasiswa di SMK Negeri 2 Yogyakarta pada kelas tersebut dimana guru PKKR yang mengajar adalah Bapak Ridho Saputro, S.Pd.T menunjukan bahwa suasana belajar sudah berjalan baik (terlampir). Fasiltas yang ada untuk dipergunakan oleh siswa-siswa juga sudah baik. SMK Negeri 2 Yogyakarta sudah memiliki langkah pasti dalam pengembangan sekolah dari waktu ke waktu. Lingkungan di SMK Negeri 2 Yogyakarta yang begitu bersahabat antara Guru dengan siswa, atau Guru dengan Karyawan, ataupun siswa dengan karyawan menjadi poin plus tersendiri. Setelah melaskanakan observasi mahasiswa dimasing-masing jurusan tempat mengajar dibersamai oleh Guru Pembimbing. Guru pembimbing penulis selama PPL di SMK Negeri 2 Yogyakarta adalah Bapak Atun Budiharjana, S.Pd. Karena kondisi sekolah sudah baik dan berjalan sebagaimana mestinya, setelah observasi mahasiswa bisa melanjutkan penyusunan program PPL.

b. Observasi Alat dan Media Pembelajaran

Praktikan melakukan observasi alat dan media pembelajaran di ruang bengkel TKR. Pada observasi tersebut, ruangan bengkel sudah tersedia fasilitas white board dan LCD proyektor serta media pembelajaran praktik lainnya seperti engine stand, stand kelistrikan, mobil untuk praktik, mesin diesel satu silinder, alat ukur baik mekanik, elektrik maupun pneumatik, peralatan tangan, power tool, special service tool, workshop equipment, dan lain-lain. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain ceramah, diskusi kelompok dan tanya jawab.

4. Penyusunan Program PPL

(28)

dilaksanakan terdapat pada matriks PPL (terlampir). Program PPL harus memenuhi jam minimal pelaksanaan PPL yaitu 240 jam.

5. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan observasi diatas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Suatu kegiatan belajar pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila persiapan guru dalam mengajar sudah baik. Pembuatan perangkat pembelajaran sangat penting dilakukan sebagai persiapan mengajar. Karena persiapan mengajar yang akan membuat mahasiswa lebih siap dan matang secara mental. Adanya persiapan mengajar membuat kemampuan mahasiswa diasah atau diolah terlebih dahulu sebelum nantinya harus mengajar. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi administrasi guru dan kesiapan dalam mengajar sehingga selama kegiatan PPL maka mahasiswa dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Dalam pembuatan perangkat pembelajaran perlu dilakukan persiapan yaitu sebagai berikut : a. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru

Pembimbing Lapangan (GPL)

Berdasarkan prosedur atau pedoman pelaksanaan PPL kolaboratif, sebelum melaksanakan PPL mahasiswa harus melakukan koordinasi dengan DPL dan GPL. Ini terkait RPP dan waktu mengajar. Nantinya koordinasi dan konsultasi atau bimbingan dilaksanakan saat pelaksanaan PPL. Setelah mengajar, GPL memberikan evaluasi mengenai cara mengajar yang dilakukan mahasiswa. Selama konsultasi dengan GPL, mahasiswa mendapat tugas untuk menyusun dan membantu mengerjakan administrasi guru dimana hal ini akan membiasakan mahasiswa ketika sudah menjadi guru kelak karena mengetahui prosedur pembuatan administrasi guru. Administrasi guru yang perlu dipersiapkan, yaitu: 1) Sumpah janji guru

2) Kalender akademik 3) Jadwal mengajar 4) Perhitungan jam efektif 5) Program tahunan 6) Program semester 7) Silabus

8) RPP

9) Agenda kegiatan guru 10) Buku pegangan 11) Daftar hadir siswa 12) Daftar nilai

(29)

14) Instrumen penilaian 15) Pedoman penskoran

b. Penguasaan Materi

Penguasaan materi merupakan hal yang tidak boleh disepelekan karena mahasiswa PPL nantinya harus menyampaikan materi di depan seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran. Penguasaan materi harus sesuai dengan kurikulum dan silabus yang digunakan sebagai pedoman. Dalam penguasan materi didapatkan dari berbagai referensi seperti buku-buku, materi milik guru, dan lainnya sehingga materi yang dimiliki mahasiswa luas, dalam penyampaian pada pembelajaran sudah tidak kaku dan materi tersampaikan dengan baik.

c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan Silabus yang Ada.

RPP disusun sebagai acuan mahasiswa dalam melaksanakan praktik mengajar. Adanya acuan diharapkan mahasiswa dalam praktik mengajar lebih terstuktur dan sudah dikonsep baik sehingga tidak kebingungan atau membuang waktu dalam mengajar. RPP disusun dari Komptensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), tujuan pembelajaran, indikator materi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. RPP yang dibuat adalah RPP mata pelajaran PDTO untuk kelas X dan PKKR yang diajarkan untuk kelas XI. Acuan pembuatan RPP adalah dari silabus yang sudah ada dari pihak sekolah. Ada 9 RPP yang dibuat untuk sembilan kali pertemuan pada mata pelajaran PDTO (K3, Kontaminasi dan P3K, Pemadaman Kebakaran, Alat Ukur Mekanik, Alat Ukur Elektrik dan Elektronik, Alat Ukur Pneumatik, Hand Tool, Power Tool dan Special Service Tool) dan 5 RPP mata pelajaran PKKR. RPP mata pelajaran PDTO dibuat per KD sedangkan RPP pada mata pelajaran PKKR ada yang dibuat untuk beberapa KD, yaitu pada RPP pertama yang membahas tentang Kelistrikan Bodi Kendaraan. Sementara 4 RPP lainnya dibuat per KD yang membahas Sistem Pengapian Konvensional, Sistem Starter, Sistem Pengisian Konvensional, danPre Delivery Inspection.

d. Penentuan Metode Pembelajaran

(30)

270 menit.

e. Penyusunan Materi Pembelajaran

Materi yang akan disampaikan perlu disusun terlebih dahulu sebelum waktunya mengajar. Hal ini terkait dengan kefektifan waktu yang digunakan dalam penyampaian materi. Persiapan materi pembelajaran juga bertujuan agar siswa yang mendapatkan pembelajaran lebih mengerti dan memperoleh banyak materi. Adanya penyusunan materi pembelajarn membuat materi yang disampaikan kepada siswa antar kelas menjadi seragam.

f. Pembuatan Media Pembelajaran

Media pembelajaran menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam melaksanakan pengajaran. Media dapat memudahkan pengajar dalam menyampaikan pembelajaran dan membuat siswa lebih mudah mengerti mengenai materi yang disampaikan. Media dibuat sebleum melaksanakan praktik mengajar, berisi mengenai materi yang akan disampaikan. Media dapat dibuat secara manual atau menggunakan bantuan teknologi yang ada. Adanya pergantian media dalam menyampaikan pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dipakai adalah papan tulis, alat peraga, alat riil dan slide presentasi yang diberi gambar menarik maupun video simulasi dimana ditayangkan menggunakan LCD proyektor. Siswa lebih tertarik menggunakan power point karena ringkas dan karena ditambah gambar-gambar maupun video yang membuat mereka terpancing untuk aktif mendengarkan dan mengajukan sebeuah pertanyaan, sehingga terjadi dinamika yang selaras di dalam kelas.

g. Pembuatan Evaluasi/Penilaian Siswa Beserta Program Perbaikan dan Pengayaan

(31)

perbaikan. Batasan mengikuti program perbaikan tidak ditentukan selama masih ada waktu sebelum pembagian raport atau semester baru. Program pengayaan diberikan ketika pembelajaran masih menyisahkan waktu dan ditujukan terutama agar siswa belajar dan berfikir untuk memecahkan atau menjawab soal tersebut.

B. Pelaksanaan PPL (Praktik Mengajar Terbimbing dan Mandiri) 1. Praktik Mengajar Terbimbing

Mahasiswa PPL sebelum melaksanakan praktik mengajar mandiri, perlu mengadakan praktik mengajar terbimbing. Pada praktik ini mahasiswa mengajar dibersamai oleh guru pembimbing, seperti pada observasi bedanya mahasiswa pada praktik ini diperbolehkan sesekali menjelaskan materi atau mencoba menguasai kelas. Dalam pelaksanaannya mahasiswa diberi waktu untuk mengajar sebelum atau setelah GPL mengajar kelasnya, mahasiswa hadir dari awal proses pembelajaran hingga akhir pembelajaran hanya saja kesempatan mengajar yang diberikan tergantung dari GPL. Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing selama 4 kali pertemuan awal pada mata pelajaran PDTO yang dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Pelaksanaan Praktik Mengajar Terbimbing Hari/Tanggal Kelas Kesempatan

Mengajar

Jam Pelajaran (WIB) Rabu, 27 Juli

2016 X TKR 4 Kegiatan Inti 06.45–11.45 Kamis, 28 Juli

2016 X TKR 3

Menutup

Pelajaran 12.15–17.00 Rabu, 03

Agustus 2016 X TKR 4

Membuka-Kegiatan Inti 06.45–11.45 Kamis, 04

Agustus 2016 X TKR 3

Kegiatan

Inti-Menutup 12.15–17.00

Setelah itu mahasiswa diberikan bimbingan mengenai bagaimana bisa mengajar dan yang terpenting adalah mengelola kelas. Mengelola kelas terdiri dari : bagaimana cara mengatasi siswa yang belum fokus, siswa yang membuat gaduh, kurang disiplin, siswa yang kurang bsia menghargai, dan bagaimana menyampaikan materi agar siswa selalu fokus terhadap materi yang sedang disampaikan.

2. Praktik Mengajar Mandiri

(32)

Setelah mengalami serangkaian proses persiapan hingga pra PPL mahasiswa harus mempraktikan langsung seluruh ilmu dan keterampilan yang telah didapatkan. Pada masa praktik mengajar ini, mahasiswa ditugaskan untuk mengajar mata pelajaran PDTO kelas X TKR 3 dan X TKR 4 serta mata pelajaran PKKR pada kelas XI TKR 3. Tetapi pada pelaksanaannya, selain mengajar kelas tersebut, juga diberikan tugas untuk mengajar di kelas lain. Hal ini dikarenakan saat mahasiswa PPL pada pertengahan bulan Agustus bersamaan dengan adanya beberapa guru yang melaksanakan diklat di VEDC Malang selama 2 minggu. Oleh karena itu, mahasiswa PPL diberi tugas untuk mengampu kelas yang ditinggalkan seperti pada mata pelajaran TDO kelas X, PKKR kelas XI dan PKKR kelas XII. Akan tetapi mahasiswa hanya mambantu sebatas program KBMnya saja, tidak untuk administrasinya.

Mata pelajaran PDTO kelas X dan PKKR kelas XI setiap minggunya dijalankan 1 kali untuk masing-masing kelas, yaitu 6 jam pelajaran (6 x 45 menit) seperti pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Jadwal Mengajar Mandiri Wajib

Hari Kelas Mata

Pelajaran Jam Pelajaran Rabu X TKR 4 PDTO 06.45–11.45 Kamis X TKR 3 PDTO 12.15–17.00 Jum’at XI TKR 3 PKKR 06.45–11.35

Berikut ini adalah uraian dari pelaksanaan PPL dengan bentuk mengajar teori dan praktik pada beberapa kelas di SMK Negeri 2 Yogyakarta karena dalam pelaksanaannya penulis mendapat tugas utama untuk mengajar teori dan praktik mata pelajaran PDTO pada kelas X TKR 3 dan X TKR 4 serta mata pelajaran PKKR pada kelas XI TKR 3:

a. Mengajar Teori

(33)

Pada proses pembelajaran di awal masuk dari libur semester, bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri pembelajaran di kelas X merupakan pemberian teori diselingi penyesuaian karakter SMK dan dunia kerja serta penyampaian metode pembelajaran dan sistem penilaian yang akan digunakan selama di SMK. Sedangkan untuk kelas XI materi yang disampaikan lebih kea rah penyegaran kembali terhadap materi yang didapatkan siswa pada tingkat sebelumnya. Proses KBM pun berlangsung dengan pengenalan mata pelajaran (cakupan materi dan manfaat menguasai pelajaran), kompetensi yang dicapai, dan pra lab. Pada siswa kelas XII selama mahasiswa menggantikan guru yang sedang diklat, kegiatan belajar ditekankan untuk kesiapan mereka menghadapi dunia kerja, penanaman sikap kerja yang baik dan benar terutama sikap disiplin terhadap waktu serta penanganan secara profesional menjadi kuncinya.

Pelaksanaan dalam mengajar mata pelajaran PDTO dan PKKR dilakukan pada masa pra lab dengan pembagian waktu yang diatur oleh guru pembimbing dan untuk evaluasi pembelajaran diadakan pada setiap akhir pertemuan. Penggunaan waktu mengajar teori adalah setiap pertemuan 6 jam pelajaran (270) menit. Dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis untuk mata pelajaran PDTO kelas X TKR 4 dan X TKR 3, sedangkan hari Jum’at untuk mata pelajaran PKKR kelas XI TKR 3. Pelaksanaan mengajar teori atau pra lab yaitu 5 kali pertemuan pada kelas X dan 3 kali pada kelas XI.

Selain diberi tugas untuk mengajar di kelas tersebut, mahasiswa juga mendapat tugas untuk membantu mengajar kelas-kelas lainnya. Hal ini dikarenakan beberapa guru melaksanakan diklat di VEDC Malang selama kurang lebih 2 minggu, sehingga mahasiswa iminta untuk mengisi kekosongan kelas yang ditinggalkan oleh guru yang bersangkutan. Selain itu, terkadang mahasiswa juga dimintai tolong untuk team teaching dengan guru dikarenakan ada guru yang mendadak tidak dapat mengajar. Dalam mengajar kelas-kelas tersebut, tidak dibebankan untuk membuat administrasi. Kelas yang diminta untuk diajar oleh penulis dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Jadwal Mengajar Mandiri Membantu Guru yang Diklat (Teori) Hari/ Tanggal Kelas Mata

Pelajaran

Jam Pelajaran (WIB) Senin, 15

Agustus 2016 XI TKR 4 PKKR 06.45–11.45 Senin, 22

(34)

Dalam membantu mengajar kadang terdapat kendala, yaitu persiapan materi maupun media ajar yang kurang matang walaupun sebelumnya mahasiswa sudah mempersiapkannya dimana terdapat beberapa materi ajar yang belum dikuasai secara penuh, tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan arahan langsung dari guru pembimbing dan guru guru yang lain.

Dalam kegiatan pembelajaran teori meliputi tiga hal yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

1 ) Kegiatan awal/membuka pelajaran

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan saat membuka pelajaran yaitu : a) Mengkondisikan diri sendiri, meletakkan barang di atas meja, lalu

bersiap mengkondisikan siswa.

b) Berdiri di depan kelas bagian tengah, untuk membuka pembelajaran dengan menyiapkan siswa lalu berdoa bersama.

c) Memberikan salam, menanyakan kabar, dan menanyakan semangat mereka di hari itu.

d) Melakukan presensi siswa dan sambil mencermati siswa satu per satu.

e) Setelah itu membuka pelajaran dengan menyakan pembelajaran minggu lain, lalu A-presepsi, yaitu mengkaitkan pembelajaran yang akan diajarkan dengan hal-hal yang diketahui oleh siswa dari kehidupan sehari-hari mereka sebelumnya.

f) Memberikan motivasi kepada siswa tentang pelajaran dan sikap yang baik.

g) Bersiap memulai pembejalaran.

(35)

pelajaran dan sikap yang baik. 2) Kegiatan inti

Kegiatan inti meliputi penyampaian materi kepada peserta didik. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan media slide presentasi power point (LCD dan proyektor) dan media nyata,

dengan menampilkan gambar- gambar dan animasi serta video yang berhubungan dengan mata pelajaran atau materi yang bersangkutan. Kemudian dari media-media tersebut diterangkan mengenai pengertian, tujuan, sasaran K3 kemudian contoh-contoh perilaku tidak aman dan perilaku aman K3. Selain itu juga disisipkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan gambar yang ditampilkan. Hal ini cukup menarik perhatian dari siswa sehingga proses pembelajaran berjalan dapat dilaksanakan dengan baik.

Metode yang digunakan dalam penyampaian materi diantaranya: a) Paparan

b) Ceramah diselingi tanya jawab c) Diskusi

Gerak yang dilaksanakan selama praktik mengajar yaitu ketika menerangkan materi diawali dengan berdiri di depan kelas, ketika membersamai siswa berdiskusi, mahasiswa berkeliling untuk melihat siswa satu per satu. Terkadang juga harus duduk disamping siswa yang sedang mencari perhatian agar tidak memecahkan konsentrasi siswa yang sedang serius menerima pembelajaran.

Pemberian penguatan berupa pujian dan apresiasi poin keaktifan diberikan kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari mahasiswa dimana pertanyaan berupa aplikasi materi guna menambah wawasan dan mendorong kreativitas siswa. Jika siswa menjawab salah pertanyaan yang diberikan maka mahasiswa tidak langsung menyalahkannya tetapi memberikan pernyataan jawaban kurang tepat, adakah yang bisa menyempurnakan ? tetapi jika siswa menjawab benar juga tidak langsung dibenarkan tetapi melemparkannya ke siswa lain untuk mendapatkan pendapatnya mengenai jawaban yang telah diberikan.

(36)

pada saat selesai menjelaskan materi. Selain itu juga memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menjawab, dari situlah dapat dilihat bagaimana perkembangan setiap siswa.

Teknik penguasaan kelas di awal praktikan mengajar belum begitu baik walaupun sebenarnya sudah mempersiapkan ice breaking berupa cerita pengalaman industri, modifikasi yang sesuai dengan materi. Setelah beberapa pertemuan praktikan dapat dengan baik menguasai kelas terlebih ketika telah memahami karakter masing-masing siswa kemudian ditambah dengan ice breaking video animasi juga dapat memusatkan kembali perhatian siswa. Terkadang juga praktikan mengikuti ritme siswa yang ingin bercerita mengenai kebingungannya. Praktikan juga harus tegas ketika ada siswa yang membuat gaduh atau membuat konsentrasi (fokus) siswa lainnya terganggu. Teguran berupa sindiran halus atau teguran langsung kepada siswa jika kegaduhannya sudah menyebabkan keramaian di kelas.

3) Kegiatan akhir yang meliputi evalusasi, kesimpulan, dan penutup. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dua jenis tergantung dari materi yang diberikan. Jika materi lebih banyak teori seperti K3 maka evaluasi dengan memberikan soal mengenai materi yang baru saja disampaikan. Siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal dalam waktu 30 menit. Soal dikejakan secara mandiri dan tidak boleh membuka buku. Jika materi pengetahuan bisa dipraktikkan atau diperagakan seperti penggunaan alat ukur maka evaluasi langsung menggunakan alat ukur tersebut dan dinilai di tempat.

Kemudian praktikan membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah diberikan. Kesimpulan ini diutarakan oleh siswa kemudian praktikan mencatatnya di papan tulis. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar materi yang diserap siswa. Setelah itu baru disimpulkan bersama-sama. Setelah kesimpulan disampaikan maka pelajaran ditutup dengan berdoa dan diakhiri dengan salam dan pesan untuk tetap semangat belajar.

b. Mengajar Praktik

(37)

dan prosedur penggunaannya.

Dalam mengajar praktik didapatkan tugas untuk mengajar praktik mata pelajaran PDTO kelas X TKR 3, X TKR 4, dan mata pelajaran PKKR kelas XI TKR 3. Pada proses mengajar praktik dilakukan secara kelompok dan bergilir sesuai dengan waktu pekerjaan praktik yang dilakukan dan telah diatur oleh guru pembimbing dan mahasiswa PPL sehingga siswa sudah diarahkan dalam pekerjaan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan praktik.

Dalam praktik yang dilakukan pada kelas tersebut, sebagai kelas yang wajib untuk diajar dengan mata pelajaran PDTO dan PKKR, terdapat beberapa job praktik yang dilakukan, yaitu:

Table 4. Daftar Job Praktik Mata Pelajaran PDTO Kelas X

Kode Job Deskripsi Job

JOB 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

JOB 2 Mengidentifikasi dan Melaksanakan Prosedur Pemadaman Api

JOB 3 Mengidentifikasi, Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur MekanikDial Gauge/Dial Test IndicatorSesuai SOP

JOB 4

Mengidentifikasi, Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Mekanik Jangka Sorong, Mikrometer danCylinder Bore GageSesuai SOP

JOB 5

Mengidentifikasi, Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Elektrik Dwell Tacho TesterdanTiming Light Sesuai SOP

JOB 6 Mengidentifikasi, Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Pneumatik Sesuai SOP

JOB 7 Mengidentifikasi, Menggunakan dan Memelihara Peralatan Tangan Bengkel Otomotif (Hand Tools) Sesuai SOP

JOB 8 Mengidentifikasi SST (Special Service Tools) Pada Buku Manual Kendaraan

Table 5. Daftar Job Praktik Mata Pelajaran PKKR Kelas XI

Kode Job Deskripsi Job

JOB 1

Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengapian (Rangkaian Pengapian Konvensional Tanpa dan dengan Ballast Resitor)

JOB 2 Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengapian ( melepas dan memasang distributor )

JOB 3 Perawatan dan Perbaikan Sistem Starter ( Overhoul Motor

(38)

Kode Job Deskripsi Job

JOB 4 Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional (Overhoul Alternatordan IdentifikasiRegulator)

JOB 5 Perawatan dan Perbaikan Body Electrical Pengendali Positif (+)

JOB 6 Perawatan dan Perbaikan Body Electrical Pengendali Negatif (-)

JOB 7 Identifikasi Kerja Saklar Kombinasi

JOB 8 Pre Delivery Inspection ( pengisian, pengapian, starter, lampu penerangan + indikator)

Dalam mengajar praktik juga ada beberapa kegiatan yaitu kegiatan awal yang meliputi pembukaan yang disebut dengan soft talk, persiapan alat dan bahan praktik, pembagian kelompok, pengarahan tentang hal-hal yang akan dipraktikan serta pembagian job. Jika pembelajaran dijadwalkan pada jam pertama sekolah maka siswa diwajibkan membaca literasi berupa kajian kitab suci sesuai agamanya masing-masing atau literasi berupa buku bacaan umum. Kegiatan inti yaitu siswa melakukan kegiatan praktik dalam pengawasan instruktur dan kegiatan akhir yang meliputi penyelesaian praktik dengan membersihkan dan mengembalikan alat dan bahan praktik dengan kondisi seperti semula, kemudian membahas permasalahan-permasalahan praktik, dan diakhiri dengan berdoa dan salam.

Penggunaan waktu mengajar praktik adalah setiap pertemuan 6 jam pelajaran (270) menit. Dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis untuk mata pelajaran PDTO kelas X TKR 4 dan X TKR 3, sedangkan hari Jum’at

untuk mata pelajaran PKKR kelas XI TKR 3. Pelaksanaan mengajar praktik yang praktikan laksanakan yaitu 2 kali pertemuan pada kelas X dan 4 kali pada kelas XI.

(39)

Kelas yang diminta untuk diajar oleh penulis dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 6. Jadwal Mengajar Mandiri Membantu Guru yang Diklat (Praktik) Hari/ Tanggal Kelas Mata

Pelajaran

Jam Pelajaran (WIB) Selasa, 16

Agustus 2016 X TKR 1 TDO 10.00–12.15 Kamis, 18

Agustus 2016 X TKR 4 TDO 10.00–12.15 Sabtu, 20

Agustus 2016 XII TKR 3 PKKR 06.45–14.00 Rabu, 24 Agustus

2016 XII TKR 4 PKKR 12.15–17.00 Kamis, 25

Agustus 2016 X TKR 4 TDO 06.45–11.45 Sabtu, 27

Agustus 2016 XII TKR 3 PKKR 06.45–14.00

Dalam membantu mengajar kadang terdapat kendala, yaitu persiapan materi maupun media ajar yang kurang matang walaupun sebelumnya mahasiswa sudah mempersiapkannya dimana terdapat beberapa materi ajar yang belum dikuasai secara penuh, tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan arahan langsung dari guru pembimbing dan guru guru yang lain.

Dalam pelaksanaan praktik selama PPL khususnya PDTO dan PKKR, terdapat beberapa kendala yang sering terjadi, yaitu:

a. Pada awal pelaksanaan praktik (praktik pertama kali pada mapel tertentu) ada masalah tentang jobsheet, yaitu siswa belum mendapatkan jobsheet dikarenakan ada kesalahpahaman antara siswa dengan kelas lainnya. b. Siswa kerap tidak siap dengan yang namanya praktik secara mandiri. c. Terdapatnya beberapa media dan peralatan praktik yang rusak dan

sering mengalami gangguan, sehingga sangat menganggu saat praktik berlangsung.

d. Jumlah ketersediaan bahan habis pakai kurang contohnya bensin sehingga pernah suatu waktu praktik pemadaman kebakaran dan alat ukur elektrik harus ditunda dikarenakan bensin yang habis.

e. Kurangya media pembelajaran dan perlatan praktik sehingga sering bertabrakan dengan kelas praktik lain, misalnya ketersediaanengine stand

yang dapat di running kurang sehingga job praktik yang menggunakan

engine runningterhambat. Contoh lain adalah siswa tidak mendapat jatah Baterai dengan kondisi yang baik karena baterai yang kondisinya baik telah habis dipakai untuk kelas paktik lain.

(40)

praktik dan tidak mencermati job sheet yang diberikan, sehingga banyak siswa yang kebingungan ketika melaksanakan praktik

g. Terdapatnya beberapa kesalahan fatal yang dilakukan oleh siswa sehingga membuat pelaksanaan praktik terhambat. Misalnya kesalahan dalam pelepasan busi dikarenakan siswa kelas X belum terbiasa menggunakan kunci sehingga beberapa busi rusak.

Beberapa kendala tersebut sering terjadi dalam praktik, tetapi dengan bantuan dari guru pembimbing dan para teknisi, semua masalah tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga beberapa permasalahan yang tidak dapat dikuasai mahasiswa, terlebih dahulu diajarkan oleh guru pembimbing kepada mahasiswa PPL agar dapat mengajar praktik lebih matang lagi.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Analisis Hasil Pelaksanaan

Pelaksanaan PPL dalam agenda praktik mengajar (real teaching)di SMK Negeri 2 Yogyakarta, dimulai pada tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016, berjalan lancar dan baik. Agenda mengajar kelas X TKR 3 dan X TKR 4 pada mata pelajaran PDTO maupun kelas XI TKR 3 pada mata pelajaran PKKR serta kegiatan membantu guru mengajar berjalan dengan baik.

Adapun hasil yang diperoleh dan dirasakan oleh praktikan dalam pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut:

a. Praktikan mendapatkan pengalaman yang sesungguhnya bagaimana menjadi guru, mengajar di depan kelas, bersama siswa secara nyata dan langsung.

b. Praktikan belajar bagaimana mengelola kelas agar baik dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar dan berprestasi.

c. Praktikan menjadi mengerti bahwa metode mengajar yang digunakan harus disesuaikan dengan karakter sebagian besar siswa, siswa menjadi pusat bukan guru seperti sebelumnya.

d. Secara administrasi pengajaran, hasil yang diperoleh yaitu : 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Buku Administrasi Pendidik

e. Praktikan belajar memberikan arahan dan motivasi, dari yang awalnya gugup sampai sangat bersemangat untuk melaksanakannya.

f. Menjadi mengetahui pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam proses pembelajaran baik dengan DPL, dengan GPL, guru-guru, maupun siswa agar perencanaan pembelajaran yang sudah dibuat dapat dilaksanakan dengan lancar.

(41)

h. Praktikkan belajar bagaimana bersikap tegas demi kepentingan siswa, demi kamajuan pendidikan karakter siswa yang akan dibawa kelak menuju dunia industri.

i. Praktikkan mampu membuat evaluasi, dan mengerti cara memberikan penilaian baik pengetahuan, maupun keterampilan hingga program perbaikkan dan program pengayaan.

j. Siswa kelas X dari yang masih banyak bercanda saat proses pembelajaran praktikum berlangsung kini sudah banyak berkurang dikarenakan praktikkan memberikan sanksi yang disesuaikan kemampuan siswa. k. Dalam mengerjakan tugas individu/ulangan para siswa aktif

mengerjakan, terlihat dari beberapa tugas yang diberikan penulis semua siswa mengerjakannya dan mengumpulkan hasil pekerjaanya sesuai waktu yang ditentukan, meskipun ada beberapa siswa yang terlambat mengumpulkan.

l. Saat proses pembelajaran berlangsung siswa menjadi lebih mudah diberi arahan dan materi yang disampaikan menjadi lebih mudah diterima karena praktikkan membuat suasana siswa yang harus belajar yaitu praktikkan member penugasan resume materi pelajaran yang akan diajarkan di pertemuan selanjutnya sehingga saat proses pembelajaran dimulai siswa sudah membaca dan mempelajarai materi tersebut yang ditandai dengan mengumpulkan resume.

m. Sebagian besar siswa sudah menjadi lebih dewasa dan termotivasi untuk bangkit dari kegagalan dalam test atau ujian yang diberikan, terlihat dari hasil ujian yang kian meningkat.

Adapun hasil yang diperoleh dan dirasakan oleh praktikan dalam pelaksanaan PPL tidak lepas dari beberapa faktor pendukung, antara lain: a. Kedisiplinan tinggi dari seluruh komponen sekolah menjadi faktor

pendukung yang penting demi tercapainya efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.

b. Motivasi dari seluruh komponen untuk menjadi yang terbaik sangat mendorong semangat bagi praktikan agar mampu melaksanakan PPL dengan baik.

c. Hubungan yang baik dengan guru pembimbing, dosen pembimbing dan seluruh komponen sangat membantu praktikan dalam melaksanakan praktik mengajar.

Gambar

Tabel 6. Jadwal Mengajar Mandiri Membantu Guru yang Diklat (Praktik)
Gambar 3. Tangki Oli yang Terkontaminasi
Gambar 10. Dial Indikator 0,01 mm
Gambar 1. Multimemeter
+7

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran bimasakti penulis tertarik untuk merancang sebuah aplikasi visualisasi dari sistem bimasakti yang menggunakan teknologi multimedia lengkap dengan

Memory data register (MDR) digunakan untuk menampung data atau instruksi hasil pengiriman dari memori utama ke CPU atau menampung data yang akan direkam ke memori utama dari

Pendaftaran dan Pengunduhan ( download ) Dokumen Lelang Alamat : Situs Internet http://lpse.banjarmasin.go.id. Tanggal : Mulai tanggal 21-07-2010 (Jadwal dapat dilihat pada

Pada Tabel 4 dapat dilihat jumlah anak obesitas tanpa riwayat penyakit atopik di dalam keluarga dengan kadar IgE total serum yang tinggi yaitu sebanyak 21/32

Dari hasil sumbangan efektif harga diri terhadap kekerasan dalam pacaran yaitu sebesar 91,8% hal tersebut menandakan variabel kepribadian intrapersonal yaitu harga diri individu

[r]

Beberapa profil tenaga kependidikan yang diharapkan dapat mengantisipasi perubahan di atas pada pendidikan vokasional pada masa mendatang, antara lain: (1) tenaga

Jalan Jenderal Gatat Subrata