SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
oleh
Rika Wulandari
0902642
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
2013
Halaman Hak Cipta
PEMANFAATAN MEDIA BERITA
PERISTIWA DALAM SURAT KABAR PADA
PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH
DRAMA
(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas XI
MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
oleh Rika Wulandari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Rika Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PEMANFAATAN MEDIA BERITA PERISTIWA DALAM SURAT KABAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA
(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013)
oleh
Rika Wulandari
0902642
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama sebelum dan setelah menggunakan media berita peristiwa di kelas eksperimen. Mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama sebelum dan setelah menggunakan media gambar berseri di kelas pembanding, dan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis naskah drama siswa kelas eksperimen dan kelas pembanding.
Penelitian ini menggunakan desain “Pretest-postest control group design” , dengan rancangan prates dan pascates dengan kelompok pembanding. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata prates kemampuan menulis naskah drama siswa di kelas eksperimen sebesar 60,7 dan pascates sebesar 69,8. Adapun nilai rata-rata prates kemampuan menulis naskah drama siswa kelas pembanding 57,1 dan pascates sebesar 61,7. Peningkatan nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen sebesar 9,1 dan di kelas pembanding sebesar 4,6. Uji reliabilitas antarpenimbang untuk prates kelas eksperimen dan kelas pembanding sebesar 0,99 dan 0,96. Sementara itu uji reliabilitas antarpenimbang pascates untuk kelas eksperimen dan pembanding sebesar 0,95 dan 0,91. Berdasarkan tabel Guilford, reliabilitas antarpenimbang untuk nilai prates dan pascates kelas eksperimen maupun kelas pembanding termasuk dalam reliabilitas sangat tinggi.
Uji normalitas yang dilakukan yaitu menggunakan rumus Xhitung dengan hasil
keempat kelas berdistribusi normal. Prates kelas eksperimen memiliki nilai X2hitung = -68,3 <
X2tabel = 11,3, prates kelas pembanding X2hitung = -142,2 < X2tabel = 11,3, pascates kelas
eksperimen X2hitung = -72,2 < X2tabel = 11,3, dan pascates kelas pembanding X2hitung = -51,2 <
X2tabel = 11,3. Sedangkan untuk menentukan homogenitas varian populasi penulis
menggunakan uji Fhitung hasilnya prates 0,780 < 3,96 dan pascates 1,45 < 3,96, artinya kedua
populasi bersifat homogen.
Hasil perhitungan statistik menunjukan nilai signifikansi sebesar thitung (8,6824) > ttabel
(2,4056), maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN………. i
ABSTRAK………... ii
KATA PENGANTAR………... iii
UCAPAN TERIMA KASIH………... iv
DAFTAR ISI………... vi
DAFTAR TABEL……….. x
DAFTAR BAGAN………... xii
DAFTAR LAMPIRAN………... xiii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian……… 1
B.Identifikasi Masalah………...……….. 5
C.Batasan Masalah………...……….... 5
D.Rumusan Masalah………...………. 6
E.Tujuan Penelitian……….. 6
F. Manfaat Penelitian……… 6
G.Sistematika Penulisan………... 7
BAB II MENULIS NASKAH DRAMA, MEDIA BERITA PERISTIWA, HIPOTESIS PENELITIAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A.Drama………..…….….. 8
1. Pengertian Drama………...……… 8
2. Unsur-unsur dalam Drama………..……... 8
a. Unsur Intrinsik……….………..….... 8
b. Struktur Drama……….. 10
c. Kerangka Drama……… 11
d. Jenis Drama………... 15
3. Pengertian Naskah Drama………... 17
b. Teknik Menulis Naskah Drama………... 17
c. Struktur Naskah Drama………... 18
d. Kriteria Penulisan Naskah Drama………... 18
4. Pembelajaran Menulis Naskah Drama dalam KTSP SMA Kelas XI…………...…. 20
B.Media Pembelajaran Berita Peristiwa……… 21
1. Media dalam Pembelajaran……… 21
a. Fungsi Media Pembelajaran………... 21
b. Macam-macam Media Pembelajaran……… 23
2. Media Berita Peristiwa dalam Surat Kabar……… 25
a. Berita………... 25
b. Peristiwa……… 27
c. Surat Kabar……… 27
d. Manfaat Media Berita Peristiwa dalam Surat Kabar………... 28
e. Contoh Media Berita Peristiwa dalam Surat Kabar……….. 28
C.Hipotesis Penelitian………... 28
D.Kerangka Pemikiran... 29
BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian... 32
B.Alur Penelitian……….. 33
C.Populasi dan Sampel Penelitian………... 35
1. Populasi……….. 35
2. Sampel……… 36
D.Definisi Operasional……….. 37
E.Instrumen Penelitian……….... 38
1. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa……….. 39
2. Lembar Soal………... 42
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……….. 43
4. Format Observasi Guru……….. 50
F. Prosedur Penelitian………... 52
1. Tahap Persiapan………... 52
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian……….... 52
3. Tahap Pengolahan Data……….. 53
A.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian……… 58
1. Kelas Eksperimen………... 58
2. Kelas Pembanding……….. 59
B.Analisis Hasil Prates dan Pascates Siswa……… 68
1. Deskripsi Analisis Data Prates………... 69
a. Deskripsi Analisis Data Prates Kelas Eksperimen……… 69
b. Deskripsi Analisis Data Prates Kelas Pembanding………... 80
c. Deskripsi Analisis Data Pascates Kelas Eksperimen……….... 90
d. Deskripsi Analisis Data Pascates Kelas Pembanding………... 100
C.Analisis Data……….. 112
1. Uji Reliabilitas Antarpenimbang……… 112
a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Prates……… 112
1) Prates Kelas Eksperimen……….. 113
2) Prates Kelas Pembanding………. 116
b. Uji Reliabilitas Antar Penimbang Data Pascates……….. 120
1) Pascates Kelas Eksperimen………... 120
2) Pascates Kelas Pembanding……….. 124
2. Uji Normalitas……… 128
a. Uji Normalitas Data Prates……… 128
1) Prates Kelas Eksperimen……….. 128
2) Prates Kelas Pembanding………. 131
b. Uji Normalitas Data Pascates……… 134
1) Pascates Kelas Eksperimen……….. 134
2) Pascates Kelas Pembanding………. 136
c. Uji Homogenitas………..…. 139
1) Prates Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding……….... 139
2) Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding……….... 140
d. Uji Hipotesis……….. 141
D.Analisis Data Proses Pembelajaran……….... 146
E.Pembahasan Hasil Penelitian………... 149
Menggunakan Media Berita Peristiwa………... 150
2. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas Eksperimen Setelah
Menggunakan Media Berita Peristiwa………... 151
3. Kemampuan Menulis Naskah drama siswa Kelas Pembanding Sebelum
Menggunakan Media Gambar Berseri………... 152
4. Kemampuan Menulis Naskah drama siswa Kelas Pembanding Setelah
Menggunakan Media Gambar Berseri……….….. 154
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan……….... 156
B.Saran……….. 157
DAFTAR PUSTAKA……….... 159
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemampuan berbahasa yang dapat menunjang keberhasilan seseorang
dalam mempelajari berbagai bidang studi ini bisa didapatkan ketika kita
belajar Bahasa Indonesia. Selain sebagai pelajaran utama di sekolah,
pembelajaran Bahasa Indonesia ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa siswa. Kemampuan berbahasa ini meliputi kemampuan
mendengarkan, kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan
menulis yang keseluruhan tujuannya tidak lain adalah agar tercapainya
kemampuan berkomunikasi yang mumpuni. Dari keempat aspek tersebut
penulis memilih aspek keterampilan menulis karena merupakan suatu kegiatan
produktif dan ekspresif yang harus selalu dikembangkan.
Berdasarkan hasil wawancara penulis pada tanggal 18 Januari 2013
dengan guru bahasa Indonesia MAN 1 Bandung, Abdul Azis Muslim S.Pd,
serta pengamatan awal penulis prakegiatan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) pada bulan Januari sampai Februari 2013, siswa MAN 1 Bandung
khususnya kelas XI sering menganggap kegiatan menulis adalah kegiatan
yang cukup membosankan dan sangat kurang diminati oleh siswa.
Keterampilan menulis juga dinilai paling sulit oleh siswa dibandingkan
dengan tiga keterampilan berbahasa lainnya. Pendapat tersebut tidak
sepenuhnya salah, karena kurangnya pemahaman mengenai konsep
keterampilan menulis, serta pengalamannya di sekolah ketika belajar
keterampilan menulis mungkin tidak menyenangkan bagi siswa.
Dari empat keterampilan berbahasa, keterampilan menulis biasanya
yang banyak menemukan kesulitan dalam praktiknya, tidak lain karena siswa
merasa kurang mendapat ide atau gagasan yang ingin dijadikan tulisannya.
Sehubungan dengan masalah tersebut, maka pembelajaran menulis harus lebih
ditingkatkan. Keterampilan menulis sebagai keterampilan berbahasa yang
2
keterampilan yang memupuk keterampilan bernalar, berasa dan berimajinasi,
amat perlu dikembangkan (Suhendar dan Supinah,1993:143). Memang sudah
hal yang mutlak jika keterampilan menulis perlu ditingkatkan di setiap
individunya karena semua mata pelajaran yang ditempuh di sekolah menuntut
kegiatan menulis, dan menuntut tingkat kemampuan menulis yang maksimal
dari anak didiknya. Karena keterampilan menulis ini pun tidak akan datang
secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan
teratur (Suhendar dan Supinah, 1993:143). Keterampilan menulis itu tidak
datang dengan sendirinya, dia menuntut latihan yang cukup dan teratur serta
pendidikan yang berprogram (Tarigan 1982:9). Beranjak dari pemaparan di
atas maka dengan kemampuan menulis siswa dapat mengembangkan dan
menuangkan pengalaman, ide serta gagasannya dalam berbagai macam
bentuk, salah satunya dalam bentuk menulis naskah drama.
Merujuk pada Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia
tingkat SMA/MA kelas XI semester 2, pembelajaran menulis naskah drama
merupakan salah satu dari ragam keterampilan menulis yang harus
dilaksanakan. Dengan menulis naskah drama siswa akan memperoleh
pengalaman bersastra yang akan menyentuh pada berbagai aspek kehidupan.
Hal ini sejalan dengan Waluyo (2001:1) mengemukakan bahwa drama
merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan atau
diimplementasikan di atas pentas. Dalam sebuah drama manusia bisa melihat
potret kehidupan, potret suka duka, pahit manis, hitam putih kehidupan
manusia. Sebenarnya jika dilihat dari segi materi pembelajaran menulis
naskah drama di jenjang SMA kelas XI cukup menyenangkan. Tetapi hingga
kini, siswa terbilang kaku dalam menulis naskah drama dan cenderung terpaku
pada konsep-konsep lama yang kurang begitu memacu siswa untuk berpikir
kreatif. Namun yang menjadi permasalahan di kelas ketika siswa diminta
untuk menuliskan naskah drama dari sebuah pengalaman manusia, siswa
cenderung bingung dan malas dalam mengerjakannya, dikarenakan siswa sulit
untuk menenentukan tema pengalaman apa yang mereka akan pilih, lalu
tepat untuk pembelajaran drama dikelas hal ini berujung pada ketiadaan
motivasi siswa untuk menulis.Sebagaimana dikemukakan oleh Waluyo
(2001:1) bahwa di sekolah-sekolah, naskah drama paling tidak diminati.
Kemampuan menulis, seperti menulis naskah drama membutuhkan
perhatian dan keseriusan dari instrumen penyelenggara pendidikan, terutama
guru. Karena di dalam keadaan nyata keterampilan menulis belum optimal
dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, perlunya guru mencari dan menerapkan
pendekatan yang sesuai dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis
siswa. Maka dari itu peran guru sangatlah diperlukan dalam rangka
meningkatkan pembelajaran siswa. Fenomena yang terjadi saat ini, menulis
tekesan memiliki citra sebagai hal yang memerlukan perhatian, dan harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, sekiranya perlu ada
sebuah inovasi agar pembelajaran menulis itu dapat menyenangkan sehingga
memudahkan siswa untuk mengorganisasikan ide-idenya. Maka dalam hal ini
media dan sumber belajarlah yang akan menjadi patokannya.
Halimah (Hamalik, 2001: 57) mengemukakan bahwa pembelajaran
sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan media yang tepat ketika
pembelajaran berlangsung dapat mempengaruhi pemahaman dan hasil belajar
siswa bisa menjadi jauh lebih baik. Saat ini masih banyak guru yang masih
menggunakan metode ceramah dari awal hingga akhir pembelajaran
sedangkan siswa hanya berperan sebagai pendengar. Metode seperti ini
membuat siswa menjadi pasif, kegiatan ini membuat pikiran siswa tidak
bekerja karena siswa tidak diberikan gambaran tentang materi yang sedang
disampaikan. Siswa tidak akan memperoleh keterampilan menulis hanya
dengan duduk, menyimak keterangan guru dan mencatat apa yang
disampaikan gurunya. Kemampuan menulis bisa berkembang jika siswa
terlatih untuk membuat tulisan dengan mengamati objek secara langsung.
4
Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Media Foto Dramatik
(Penelitian Tindakan Kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2009/2010)”. Media foto dramatik merupakan media yang mengandalkan ilustrasi gambar yang bersifat dramatis atau mampu menyentuh perasaan
orang yang melihatnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah drama dengan media foto
dramatik dapat membangkitkan minat belajar siswa dan meningkatkan
rata-rata nilai menulis naskah drama.
Penelitian lain yang serupa pun dilakukan oleh Amaturrasyidah pada tahun 2012 dengan judul “Keefektifan Media Cuplikan Film Senyap dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas
VIII SMPN 43 Bandung Tahun Ajaran 2011/2013). Media pembelajaran
cuplikan film senyap merupakan media yang memanfaatkan cuplikan film
dengan menyenyapkan volume atau suara yang menyertainya. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah
drama dengan media cuplikan film senyap dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam menulis naskah drama.
Berangkat pada pemaparan di atas, peneliti berencana untuk
menciptakan suatu nuansa baru dalam kegiatan pembelajaran menulis naskah
drama dengan melakukan eksperimen penggunaan media pembelajaran yang
dekat dengan keseharian siswa sehingga bisa menumbuhkan minat terhadap
pembelajaran menulis naskah drama. Pada penelitian ini penulis
memanfaatkan media berita peristiwa dalam surat kabar yang bisa
meningkatkan pembelajaran menulis naskah drama. Media berita peristiwa
dalam surat kabar adalah sebuah media yang memanfaatkan sebuah kolom
pada surat kabar yang membahas mengenai berita peristiwa tentang manusia
yang mengalaminya yang nantinya akan dijadikan sebuah naskah drama.
Media berita peristiwa dalam surat kabar ini mencoba memfasilitasi
pembelajaran siswa ketika menulis naskah drama karena dengan media ini
siswa memiliki banyak peluang untuk menuliskan ide/gagasan untuk dijadikan
percakapan-percakapan dalam dialog drama, serta menentukan latar dalam
naskah drama. Lewat berita peristiwa dalam surat kabar dapat menepis
anggapan bahwa belajar menulis karya sastra, khususnya menulis naskah
drama, adalah hal yang sangat berat, menjengkelkan, dan membosankan.
Hal tersebutlah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Pemanfaatan Media Berita Peristiwa dalam Surat Kabar pada
Pembelajaran Menulis Naskah Drama (Penelitian Eksperimen pada Siswa
Kelas XI MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Menulis naskah drama adalah salah satu aspek dalam bersastra yang cukup
sulit dikuasai oleh siswa.
2. Metode pembelajaran menulis naskah drama yang dilakukan guru di
sekolah belum memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
membuat naskah drama.
3. Kurangnya media yang kreatif dari guru untuk pembelajaran menulis
naskah drama sehingga siswa tidak merasakan variasi media dalam
pembelajaran di kelas.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya
batasan-batasan masalah agar penelitian lebih terarah. Batasan-batasan-batasan masalahnya
sebagai berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada submateri menulis naskah drama dalam bentuk
adegan dan latar pada naskah drama.
2. Sampel penelitian adalah siswa SMA/MA kelas XI yang belum
mendapatkan materi tentang naskah drama.
3. Media pembelajaran yang digunakan adalah berita peristiwa dalam surat
6
4. Hasil belajar yang diukur adalah kemampuan menulis naskah drama.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis naskah drama sebelum
dan setelah diterapkan media berita peristiwa di kelas eksperimen?
2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis naskah drama sebelum
dan setelah diterapkan media gambar berseri di kelas pembanding?
3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis
naskah drama di kelas eksperimen dan kelas pembanding?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan
yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama sebelum dan
setelah menggunakan media berita peristiwa di kelas eksperimen.
2. Kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama sebelum dan
setelah menggunakan media gambar berseri di kelas pembanding.
3. Ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa
dalam pembelajaran menulis naskah drama di kelas eksperimen dan kelas
pembanding.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Dengan penelitian ini diharapkan dapat lebih menyosialisasikan
penggunaan media berita peristiwa dalam pembelajaran menulis naskah
drama siswa.
2. Media berita peristiwa ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para
mengembangkan pembelajaran menulis naskah drama sehingga dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini meliputi Bab I
Pendahuluan, Bab II Menulis Naskah Drama dan Media Berita Peristiwa pada
Surat Kabar, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian, Bab III
Metodologi Penelitian, Ban IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V
Kesimpulan dan Saran. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi mengenai menulis
naskah drama serta media pembelajaran dan media berita beristiwa pada surat
kabar, berisi pula kerangka pemikiran penulis dan hipotesis penelitian. Bab III
metodologi penelitian berisi, populasi dan sampel penelitian, alur penelitian,
definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Bab IV hasil penelitian dan
pembahasan berisi pemaparan dan pembahasan data yang didapatkan dalam
penelitian. Kemudian Bab V berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian
eksperimen. Sugiyono (2010:72) mengungkapkan bahwa metode penelitian
eksperimen ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan. Penelitian dengan pendekatan eksperimen dilakukan untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect) dengan cara
mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi
eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok pembanding
yang tidak dikenai perlakuan.
Arikunto (2010:123-124) mengungkapkan bahwa garis besar penelitian
eksperimen itu terbagi menjadi dua yaitu pre experimental (pra-eksperimen) dan
true experimental (eksperimen murni) dalam penelitian ini penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan true experimental design yaitu jenis-jenis
eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Yang
dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain
yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan
adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok
pembanding ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti
karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan (Arikunto,
2010:125).
Adapun desain yang dipilih adalah pretest-posttest control group design.
Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
eksperimen dan setelah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen disebut pretest dan observasi sesudah eksperimen disebut posttest.
Tujuan pengambilan eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
Pretest-Posttest Control Group design
Pola:
(Arikunto, 2010:125)
Keterangan:
E adalah kelompok eksperimen
K adalah kelompok pembanding
01 adalah uji awal pada kelompok eksperimen
02 adalah uji akhir pada kelompok eksperimen
03 adalah uji awal pada kelompok pembanding
04 adalah uji akhir pada kelompok pembanding
X1 adalah perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis
naskah drama dengan menggunakan media berita peristiwa
X2 adalah perlakuan pada kelompo pembanding berupa pembelajaran menulis
naskah drama dengan menggunakan media gambar berseri
Dalam penelitian ini penulis ingin mencari efektivitas media berita
peristiwa dalam surat kabar terhadap pembelajaran menulis naskah drama.
Kelompok eksperimen dan kelompok pembanding diberikan uji awal untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok pembanding. Selanjutnya kelompok eksperimen mendapat perlakuan
dengan media berita peristiwa sedangkan kelompok pembanding mendapatkan
perlakuan berupa gambar berseri.
B. Alur Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media berita peristiwa.
Untuk mencapai tujuan tersebut disusun langkah-langkah penelitian seperti tertera
pada bagan 3.1.
E 01 X1 02
34
Perbaikan
Bagan 3.1
Skema Alur Penelitian
Pada skema alur penelitian terlihat bahwa dalam penelitian ini dilakukan
beberapa langkah sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan untuk mempelajari landasan teoritis tentang topik dan
subjek yang akan diteliti sekaligus untuk mendapatkan rumusan masalah, alat
penilaian dan menentukan sampel penelitian.
Pengalihan Teks Dasar menjadi Naskah Drama
Analisis Materi KTSP Analisis Bahan Ajar
Analisis Materi pada Buku Teks
Media Berita Peristiwa
Pembuatan Instrumen
Pembuatan Soal
Validasi Instrumen
Penentuan Sampel Penelitian
Kelas Pembanding Kelas Eksperimen
Prates Prates
Pembelajaran tanpa Media Berita Peristiwa
Pembelajaran tanpa Media Berita Peristiwa
Pascates Pascates
Temuan
Pengolahan Data
Pembahasan
b. Menentukan sampel penelitian. Sampel penelitian yang dipilih adalah dua kelas
yang belajar dengan guru yang sama. Siswa yang terpilih berasal dari dua kelas
yang memiliki kemampuan berkategori sedang. Hal ini bertujuan untuk lebih
menampilkan peranan media berita peristiwa dalam pembelajaran menulis
naskah drama.
c. Menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari lembar analisis aspek-aspek
yang terdapat pada naskah drama.
d. Validitas instrumen.
e. Perbaikan instrumen penelitian.
f. Mempersiapkan instrumen dan mengurus surat izin penelitian.
g. Observasi awal untuk mengetahui keadaan sekolah dan untuk mendapatkan
informasi tentang data siswa yang akan dijadikan sampel penelitian.
h. Menentukan jadwal penelitian.
i. Melaksanakan prates mengenai kemampuan menulis naskah drama sebelum
pembelajaran menulis naskah drama.
j. Melakukan pembelajaran dengan memberikan perlakuan menggunakan media
berita peristiwa untuk kelas eksperimen dan menggunakan media gambar
berseri untuk kelas pembanding.
k. Melaksanakan pascates mengenai kemampuan menulis naskah drama siswa
pada sampel yang sama.
l. Menganalisis hasil prates dan pascates kemampuan menulis naskah drama
siswa.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam sebuah penelitian tentu membutuhkan subjek yang menjadi fokus
penelitian. Adapun populasi dan sampel yang akan menjadi subjek penelitian dan
36
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian (Arikunto,
2010:173). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek tersebut (Sugiyono, 2012:80). Berdasarkan
uraian tersebut, yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas
XI MAN 1 Bandung tahun pelajaran 2012/2013, dengan sebaran sebagai
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat
kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto,
2010: 174). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi (Arikunto, 2010:174). Pada penelitian ini, penulis
menggunakan teknik random sampling kelas, artinya memilih secara acak
kelas mana yang bisa dijadikan sampel. Setelah melakukan pemilihan sampel,
akhirnya kelas XI IPA 1 yang berjumlah 30 orang, terpilih sebagai sampel
pelaku kelas eksperimen. Siswa kelas XI IPA 3 yang berjumlah 30 orang,
terpilih sebagai sampel pelaku kelas pembanding.
Tablel 3.3
Sampel Penelitian
Sampel Jumlah
Kelas XI IPA 1 30 siswa
Kelas XI IPA 3 30 siswa
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang diinterpretasikan
sebagai berikut:
1. Keterampilan menulis naskah drama adalah kemampuan
mengekspresikan drama secara tertulis dalam bentuk dialog untuk
kepentingan pementasan. Menulis naskah drama dalam penelitian ini
difokuskan pada kelengkapan aspek formal drama yaitu naskah drama
yang baik adalah yang memuat judul yang sesuai dengan isi cerita,
informasi tokoh, kramagung atau petunjuk lakuan, wawancang atau
dialog, pembagian babak dan adegan. Lalu, kelengkapan unsur
intrinsik, yaitu berisi fakta cerita (plot atau alur jalannya cerita, tokoh
serta latar; baik latar tempat, waktu, dan suasana), sarana cerita (gaya
bahasa, simbolisme dan ironi), dan pengembangan tema. Kemudian,
38
harus mampu memperhatikan struktur yang disusun dengan
memperhatikan kaidah dan penahapan plot/alur baik alur secara maju
ataupun alur mundur, dimensi tokoh yaitu siswa dalam menulis naskah
drama tidak hanya menuliskan tokohnya saja namun juga memberikan
gambaran tentang fisiologis tokoh, sosiologis tokoh serta psikologis
tokoh, dimensi latar sama halnya dengan dimensi tokoh latar pun harus
menggambarkan secara konkret tempat, waktu dan suasana yang sesuai
dengan isi cerita. Terakhir, kesesuaian penggunaan bahasa yaitu
kesesuaian dengan kaidah EYD, keajekan penulisan dan ragam bahasa
yang digunakan oleh tokoh harus sesuai dengan dimensi tokoh yang
digambarkan. Keempat kemampuan tersebut diukur menggunakan satu
instrument yang sama dan dinilai melalui jumlah skor.
2. Media berita peristiwa dalam surat kabar adalah media yang
memanfaatkan surat kabar baik media cetak ataupun elektronik yang
memiliki kolom berisi berita suatu peristiwa yang sedang atau sudah
terjadi untuk dijadikan idea tau gagasan dalam menulis naskah drama.
Karena didalam berita tersebut memuat 5W + 1 H yang mempermudah
siswa untuk bisa mengeksplorasikannya ke dalam bentuk naskah
drama. Berita peristiwa yang digunakan dalam proses pembelajaran ini
adalah berita peristiwa sosial mengenai penggusuran rumah
semipermanen warga oleh pemerintah. Media berita peristiwa ini
diharapkan dapat mampu membantu siswa untuk menuangkan ide dan
mengispirasi apa yang mereka lihat kedalam naskah drama.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini didasarkan atas data yang
diperlukan. Tabel di bawah meringkaskan hubungan antara data yang diperlukan,
Tabel 3.3
Hubungan Data yang diperlukan, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian
Data yang Diperlukan Sumber Data Instrumen Penelitian
Kemampuan menulis
drama siswa, lembar soal,
lembar observasi guru
1. Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar analisis
kemampuan menulis naskah drama siswa yang berisi indikator-indikator
aspek-aspek naskah drama untuk menjaring data kemampuan siswa tentang menulis
naskah drama. Penggunaan instrumen ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa.
Pada kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas pembanding
dilakukan dua kali tes, yaitu:
a) Tes awal (prates), tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa
masing-masing di antara kedua kelas tersebut.
b) Tes akhir (pascates), tes ini digunakan untuk melihat efektifitas hasil belajar
pada kedua kelas.
Tabel 3.4
Format Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama
No Aspek penilaian Nilai Skor
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kelengkapan aspek
formal drama
2 Kelengkapan unsur
intrinsic
40
unsur/struktur
4 Kesesuaian penggunaan
bahasa
Jumlah
Tabel 3.5
Format Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa
Aspek yang
- Kramagung & wawancang
- Pembagian babak & adegan
8
3 Memuat empat subaspek, namun tidak
lengkap
7
Memuat tiga subaspek 6
Memuat tiga subaspek, namun tidak
lengkap
5
Memuat dua subaspek 4
Memuat dua subaspek, namun tidak
lengkap
3
Memuat satu subaspek 2
Memuat satu subaspek, namun tidak
lengkap
1
Tidak memuat satupun subaspek 0
Memuat tiga subaspek:
- Fakta cerita (plot, tokoh dan latar)
- Sarana cerita (gaya bahasa, 6
Aspek yang
Memuat satu subaspek 2
Memuat satu subaspek, namun tidak
lengkap
1
Tidak memuat satupun subaspek 0
Keterpaduan
Unsur/Struktur
Memuat tiga subaspek:
- Kaidah & penahapan plot
- Dimensi tokoh: fisiologi, sosiologis
dan psikologis
- Dimensi latar: tempat, waktu dan
suasana
3 Memuat tiga subaspek, namuntidak
lengkap
5
Memuat dua subaspek 4
Memuat dua subaspek, namun tidak
lengkap
3
Memuat satu subaspek 2
Memuat satu subaspek, namun tidak
lengkap
1
Tidak memuat satupun subaspek 0
Kesesuaian
Memuat tiga subaspek:
- kaidah EYD
6
42
Memuat dua subaspek 4
Memuat dua subaspek, namun tidak
lengkap
3
Memuat satu subaspek 2
Memuat satu subaspek, namun tidak
lengkap
1
Tidak memuat satupun subaspek 0
2. Lembar Soal
Dalam penelitian ini, format lembar soal yang digunakan seperti dibawah
ini:
Kerjakanlah !
1. Tulislah identitas pada lembar menulis yang disediakan!
2. Buatlah satu naskah drama dengan tema pengalaman manusia!
3. Tulislah naskah dramamu pada lembar yang disediakan kemudian tentukan
judul yang sesuai dengan tema dan isi cerita!
Anak-anak sekalian!
Siapa bilang menulis naskah drama itu sulit? Menulis naskah drama itu
mudah. Coba kalian pikirkan, sebenarnya banyak sekali persoalan
kehidupan yang bisa kalian gunakan sebagai bahan penulisan naskah
drama. Apalagi kalian sebelumnya telah mendapatkan visualisasi
persoalan kehidupan yang bisa kalian jadikan sebagai bahan penulisan
naskah drama. Tentu kalian dapat lebih mudah untuk mendapatkan
ide/gagasan bukan? Oleh karena itu, silahkan kalian tuangkan semua
ide/gagasan kalian ke dalam bentuk naskah drama!
Selamat mengerjakan!
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran digunakan sebagai pedoman dalam
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas
pembanding. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat dengan mengacu pada
silabus yang merupakan penjabaran dari KTSP. Adapun rencana pembelajaran
yang penulis gunakan adalah sebagai berikut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen
Sekolah : MAN 1 Bandung
Kelas/semester : XI/2
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (tiga kali pertemuan)
a. Standar Kompetensi
16. Menulis naskah drama
b. Kompetensi Dasar
16.2 Menarasikan pengalaman dalam bentuk adegan dan latar pada naskah
drama
c. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengungkapkan ide pikiran serta mengembangkan
44
2. Siswa mampu menulis naskah drama satu babak dengan memperhatikan
keaslian ide
d. Materi Pokok: Menulis naskah drama
e. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah surat kabar yang
memuat pemberitaan mengenai peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat.
f. Skenario Pembelajaran
Pertemuan ke-1
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Metode
1 Pembukaan
a. Guru memasuki kelas berdoa lalu
mengabsen siswa.
b. Guru melakukan apersepsi terhadap
kompetensi yang akan dipelajari.
10 menit Tanya jawab
2 Inti
a. Siswa dan guru tanya jawab
mengenai unsur intrinsik drama dan
penulisan naskah drama.
b. Siswa menulis naskah drama satu
babak berdasarkan pengalaman
pribadi.
60 menit Tanya jawab,
inkuiri, dan
penugasan
3 Penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran.
b. Guru menyampaikan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pertemuan ke-2
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Metode
1 Pembukaan
a. Guru memasuki kelas berdoa lalu
mengabsen siswa.
b. Guru melakukan apersepsi terhadap
kompetensi yang akan dipelajari.
10 menit Tanya jawab
c. Siswa diberikan pemahaman dan
perlakuan berupa media berita
peristiwa.
60 menit Tanya jawab,
inkuiri, dan
penugasan
3 Penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran.
b. Guru menyampaikan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit Tanya jawab
Pertemuan ke-3
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
46
1 Pembukaan
a. Guru memasuki kelas berdoa lalu
mengabsen siswa.
b. Guru melakukan apersepsi terhadap
kompetensi yang akan dipelajari.
10 menit Tanya jawab
2 Inti
a. Siswa diberikan pemahaman ulang
mengenai media berita peristiwa.
b. Siswa diberikan contoh berita
peristiwa sosial dalam surat kabar.
c. Siswa menulis naskah drama satu
babak berdasarkan media yang telah
diberikan.
60 menit Tanya jawab,
inkuiri, dan
penugasan
3 Penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran.
b. Guru menyampaikan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit Tanya jawab
g. Alat/bahan/sumber
1. Lembar kerja siswa.
2. Naskah drama bebas yang dibawa siswa.
3. Media surat kabar.
4. Buku paket Bahasa Indonesia kelas XI SMA.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Pembanding
Kelas/semester : XI/2
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (tiga kali pertemuan)
a. Standar Kompetensi
16. Menulis naskah drama
b. Kompetensi Dasar
16.2 Menarasikan pengalaman dalam bentuk adegan dan latar pada naskah
drama
c. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengungkapkan ide pikiran serta mengembangkan
imajinasi
2. Siswa mampu menulis naskah drama satu babak dengan memperhatikan
keaslian ide
d. Materi Pokok: Menulis naskah drama
e. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah gambar berseri
dengan tema sosial yang terjadi di masyarakat.
f. Skenario Pembelajaran
Pertemuan ke-1
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Metode
1 Pembukaan
a. Guru memasuki kelas berdoa lalu
mengabsen siswa.
b. Guru melakukan apersepsi terhadap
kompetensi yang akan dipelajari.
10 menit Tanya jawab
2 Inti
a. Siswa dan guru tanya jawab mengenai
unsur intrinsik drama dan penulisan
naskah drama.
60 menit Tanya jawab,
inkuiri, dan
48
b. Siswa menulis naskah drama satu
babak berdasarkan pengalaman
pribadi.
3 Penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran.
b. Guru menyampaikan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit Tanya jawab
Pertemuan ke-2
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Metode
1 Pembukaan
a. Guru memasuki kelas berdoa lalu
mengabsen siswa.
b. Guru melakukan apersepsi terhadap
kompetensi yang akan dipelajari.
10 menit Tanya jawab
2 Inti
a. Siswa membawa contoh naskah drama
bebas.
b. Siswa membaca contoh naskah drama
bebas.
c. Siswa diberikan pemahaman dan
perlakuan berupa media gambar
berseri dengan tema sosial serta
kaitannya dengan menulis naskah
drama.
60 menit Tanya jawab,
inkuiri, dan
3 Penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran.
b. Guru menyampaikan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
10 menit Tanya jawab
Pertemuan ke-3
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Metode
1 Pembukaan
a. Guru memasuki kelas berdoa lalu
mengabsen siswa.
b. Guru melakukan apersepsi terhadap
kompetensi yang akan dipelajari.
10 menit Tanya jawab
2 Inti
a. Siswa diberikan pemahaman ulang
mengenai media gambar berseri
bertema sosial serta kaitannya dengan
naskah drama.
b. Siswa diberikan contoh gambarberseri
dengan temasosial.
c. Siswa menulis naskah drama satu
babak berdasarkan media yang telah
diberikan.
60 menit Tanya jawab,
inkuiri, dan
penugasan
3 Penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran.
50
b. Guru menyampaikan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
g. Alat/bahan/sumber
1. Lembar kerja siswa.
2. Naskah drama bebas yang dibawa siswa.
3. Media gambar berseri.
4. Buku paket Bahasa Indonesia kelas XI SMA.
4. Format Observasi Guru
Penelitian ini menggunakan lembar observasi kegiatan guru di kelas seperti
pada Tabel 3.6
Tabel 3.6
Format Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Menulis
Naskah Drama dengan Menggunakan Media Berita Peristiwa
No Aspek yang Dinilai Nilai
A B C D E
1 Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memotivasi siswa
c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan
yang akan diajarkan
d. Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan
2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa
b. Tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang
No Aspek yang Dinilai Nilai
A B C D E
c. Antusiasme mimik dalam penampilan
d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas
3 Penguasaan Materi Pembelajaran
a. Materi ajar disampaikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek
kompetensi ( kognitif, afektif dan psikomotorik)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi
sesuai tuntutan aspek kompetensi
d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara
proporsional
4 Implementasi Skenario Pembelajaran
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan yang tertuang
dalam RPP
b. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi
guru-siswa, dengan berpusat pada siswa
c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan
respon dari siswa
d. Cermat dalam memanfaatkan waktu sesuai alokasi
yang ditentukan
5 Penggunaan Media Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media
b. Tepat saat penggunaan
c. Terampil dalam mengoperasionalkan
d. Membantu kelancaran proses pembelajaran
6 Evaluasi
a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek
52
No Aspek yang Dinilai Nilai
A B C D E
b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang
telah direncanakan dalam RPP
c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis
yang dirancang
7 Kemampuan Menutup Pembelajaran
a. Meninjau kembali atau menyimpulkan materi
kompetensi yang diajarkan
b. Memberi kesempatan bertanya
Jumlah Nilai
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan pada saat penelitian, dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu:
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan penelitian
3) Tahap pengolahan data
Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian diatas sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pengajuan proposal penelitian pada dosen pembimbing sampai disetujui.
b. Melengkapi perizinan dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
dan pihak sekolah.
c. Pembuatan instrumen penelitian.
d. Penentuan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian.
e. Menghubungi guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk diminta
kesediaannya dalam penelitian.
a. Pelaksanaan prates
Tahap pengumpulan data awal dilakukan dengan mengadakan tes uraian
menulis naskah drama dengan alokasi waktu 60 menit secara langsung
terhadap sampel penelitian.
b. Pelasanaan KBM menggunakan media berita peristiwa
Pada pertemuan ke dua, penulis mulai melaksanakan perlakuan yakni
dengan pengenalan media berita peristiwa dalam pembelajaran menulis
naskah drama. Pada pertemuan ini siswa diberikan satu lembar kertas yang
memuat berita peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat. Guru
memberikan pemahaman kepada siswa kaitan antara media tersebut dengan
penulisan naskah drama serta memberikan pemahaman mengenai drama dan
unsur-unsur pembentuknya.
c. Pelaksanaan pascates
Tahap pengumpulan data akhir dilakukan dengan mengadakan tes uraian
menulis naskah drama yang sama pada pelaksanaan prates dengan alokasi
waktu 60 menit secara langsung terhadap sampel penelitian.
3. Tahap Pengolahan Data
a. Memberikan skor terhadap naskah–naskah drama yang dikerjakan siswa,
pratesdan pascatesyang telah dilaksanakan.
b. Hasil prates dan pascatesnaskah drama masing-masing siswa dianalisis
berdasarkan nilai yang didapatkan, kemudian diubah menjadi nilai sebagai
berikut:
Nilai Siswa =
x 100 %
c. Menentukan nilai rata-rata yang diperoleh siswa untuk masing-masing kelas
eksperimen dan kelas pembanding.
d. Membandingkan hasil rata-rata nilai prates dan pascates dari setiap
masing-masing kelas.
54
Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul dengan
menggunakan perhitungan statistik. Adapun langkah-langkah dalam
pengolahan data sebagai berikut.
1) Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa untuk mendapatkan skor tes awal
dan tes akhir.
2) Mendeskripsikan skor hasil tes awal dan tes akhir siswa menjadi nilai.
3) Menguji reliabilitas antar penimbang dengan menggunakan rumus
rn= (Vt– Vkk)
Vt
(Arikunto, 2010:234)
Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel
Guilford sebagai berikut.
Tabel 3.7
Tabel Guilford
Rentang Kriteria
0,80 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,60 – 0,80 Reliabilitas tinggi
0,40 -0,60 Reliabilitas sedang
0,20 – 0,40 Reliabilitas rendah
0,00 – 0,20 Reliabilitas sangat rendah
(Subana dan Sudrajat, 2000: 104)
4) Uji normalitas
Untuk menentukan teknik statistik yang akan dipakai penulis terlebih dahulu
menguji normalitas prates dan pascates pada kedua kelompok. Langkah-langkah
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
(1)Menentukan nilai rataan mean dengan rumus
√
Keterangan:
S = simpangan standar
∑f i = jumlah frekuensi
Xi = nilai data
(3) Menggunakan daftar observasi dan ekspektasi
Rentang skor ® = skor terbesar – skor terkecil
Banyak kelas (Bk) = 1,33 log n
Panjang kelas (P) = =
Drajat kebebasan (db) = n1 + n2– 2
(4) Menggunakan rumus chi – kuadrat untung memperoleh thitung
Keterangan:
x2 = nilai chi-kuadrat
fi = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Data dinyatakan normal jika chi-kuadrat (x)2 hitung, chi-kuadrat tabel. Untuk itu, harga (x)2 (thitung) dikonsultasikan pada tabel chi-kuadrat
dengan derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya kelas interval
dikurangi 3 (dk = k-3).
Jika diperoleh harga (x)2 (thitung) , (x)2 (ttabel) pada taraf nyata α
tertentu maka dapat dikatakan bahwa distribusi normal. Jika (x)2 (thitung)
lebih besar dari (x)2 (ttabel) maka dapat dikatakan data distribusi tidak
56
5) Uji Homogenitas
Untuk mengetahui apakah ke dua sampel homogen atau tidak, maka perlu di
uji homogenitas variannya terlebih dahulu dengan uji F.
F = Varian terbesar
Varian terkecil
Melakukan uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dengan
menggunakan rumus:
Keterangan:
f hitung = nilai yang dicari Vb = varian terbesar
Vk = varian terkecil
Data yang dinyatakan jika fhitung<ftabel (Subana, 2000:188).
6) Uji hipotesis
Jika data normal dan homogen, selanjutnya melakukan uji hipotesis data
dengan menggunaka uji t.
Rumus: thitung = X1 -X2 sdg
1+ 1
n1 n2
data dinyatakan signifikan bila thitung> dari ttabel
H0 diterima jika ttabel < thitung
b. Pengolahan Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari kegiatan observasi. Data hasil observasi
yang diperoleh dari hasil pengamatan observer, dideskripsikan untuk
mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung. Teknik nontes
berupa lembar observasi, digunakan untuk mengevaluasi kegiatan guru
naskah drama di kelas.Pengolahan data teknik nontes dihutung dengan
rumus sebagai berikut.
Nilai = O1 + O2
2
Keterangan : O1= observer pertama
O2= observer kedua
Setelah data diperoleh kemudian disesuaikan dengan tabel berikut.
Tabel 3.8
Kriteria Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Nilai RentangNilai Keterangan
A 4,00 – 3,50 BaikSekali
B 3,49 – 3,00 Baik
C 2,99 – 2,50 Cukup
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penggunaan media pembelajaran sangat bermanfaat bagi
keberlangsungan proses pembelajaran. Keterkaitan materi, media dan sumber
belajar masing-masing akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
simpulan sebagai berikut.
1) Sebelum menggunakan media berita peristiwa, nilai rata-rata
kemampuan menulis naskah drama siswa kelas eksperimen yaitu kelas
XI IPA 1 MAN 1 Bandung mencapai 60,7 yang termasuk dalam
kategori cukup dengan rentang skor antara 50 - 69. Sedangkan setelah
menggunakan media berita peristiwa pada pembelajaran menulis
naskah drama kemampuan siswa jauh lebih baik dengan perolehan
nilai meningkat menjadi 79,8 yang termasuk dalam kategori baik
dengan rentang skor antara 70 – 84, antara prates dan pascates nilai
siswa mengalami peningkatan sebesar 19,1 poin. Maka, media berita
peristiwa dapat digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama.
2) Sementara itu, sebelum menggunakan media gambar berseri, nilai
rata-rata kemampuan menulis naskah drama siswa kelas pembanding yaitu
kelas XI IPA 3 MAN 1 Bandung mencapai 57,1 yang termasuk dalam
kategori cukup dengan rentang skor antara 50 - 69. Sedangkan setelah
menggunakan media gambar berseri pada pembelajaran menulis
naskah drama kemampuan siswa meningkat menjadi 61,7 yang
termasuk dalam kategori cukup dengan rentang skor antara 50 – 69,
antara prates dan pascates nilai siswa mengalami peningkatan sebesar
4,6 poin.
3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kemampuan menulis
naskah drama siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan
pembanding. Ini terbukti melalui pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t. dari hasil penghitungan uji t, didapatkan thitung
(8,6824) dan ttabel (2,4056). Dapat dinyatakan bahwa thitung (8,6824) >
ttabel (2,4056). Dengan demikian hipotesis yang diterima adalah H0
ditolak atau H1 diterima. Dengan kata lain, media berita peristiwa
bermanfaat digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di MAN 1 Bandung yang
diperoleh, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1) Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menunjukan bahwa
media berita peristiwa efektif digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran menulis naskah drama sehingga dapat dijadikan suatu
alternatif sumber belajar agar siswa lebih terinspirasi dan tergugah
dalam proses pembelajaran, utamanya pelajaran bahasa indonesia
khususnya materi menulis naskah drama.
2) Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa apabila dalam
pelaksanaan media berita peristiwa tidak dibimbing secara individual
oleh guru ketika pembelajaran menulis naskah drama, maka media
kurang terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, hendaknya guru juga
membimbing siswa dalam menulis naskah drama agar media dapat
terlaksana dengan baik.
3) Dalam pelaksanaannya, media berita peristiwa dalam surat kabar
masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap
agar muncul penelitian-penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan
penelitian mengenai penerapan media berita peristiwa dalam surat
kabar dengan aspek kemampuan berbahasa lain seperti berbicara,
membaca dan menyimak begitupun dengan pemilihan tema berita yang
berbeda.
4) Penulis menyarankan kepada seluruh guru untuk menggunakan media
158
media ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
DAFTAR PUSTAKA
Addin. (2000). Menulis Naskah Drama. Bandung: Puri Delco.
Anshori, S., dan Kurniawan, K. (2005). Bahasa Jurnalistik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Amaturrasyidah. (2012). “Keefektifan Media Cuplikan Film Senyap dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama (Kuasi Eksperimen pada
Siswa Kelas VIII 43 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. Skripsi
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2010). Bahasa Jurnalistik. Bandung: Rineka Cipta.
Endraswara, S. (2011).Pembelajaran Drama. Yogyakarta: CAPS.
Fathurrohman, P., dan Sutikno, S. (2011). Strategi Belajar Mengajar
Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung:
Refika Aditama.
Halimah. (2011). Pembelajaran Menulis Naskah Drama. [Online].
Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SA
STRA_INDONESIA/198104252005012-HALIMAH/Pembelajaran_Menulis_Naskah_Drama.pdf. [14
Desember 2012].
Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasanuddin. (1996). Drama: Karya dalam Dua Dimensi. Bandung:
Angkasa.
Ishwara, L. (2011). Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas.
Luxemburg, J. V.et al. (1984). Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Rahmawati, W. (2010). “Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah
Tindakan Kelas XI SMA Negeri 1 Rancaekek Tahun Ajaran
2009/2010)”.Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rohani, A. (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadiman, A. S. et al. (2007). Media Pendidikan, Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:RajaGrafindo
Persada.
Sambodja. (2007). Cara Mudah Menulis Fiksi. Jakarta: Buku Pop.
Subana, Rahadi, dan Sudrajat. (2000). Statistik Pendidikan.Bandung:
Pustaka Setia.
Suhendar, M.E. dan Supinah, P. (1993). Pendekatan Teori Sejarah dan
Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung: Pionir Jaya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Sumiyadi. (2010). Kriteria Penilaian Penulisan Naskah Drama. [Online].
Tersedia: http://www.gobookee.net/kriteria-penilaian-drama/. [28
November 2012].
Tambayong, J. (1981). Dasar-dasar Dramaturgi. Bandung: Pustaka
Prima.
Tarigan, H.G. (1993). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Tarigan,H.G. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Waluyo, H.J. (2001). Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: PT