• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR PELURUSAN RAMBUT (SMOOTHING)SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR PRATAMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR PELURUSAN RAMBUT (SMOOTHING)SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR PRATAMA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR PELURUSAN RAMBUT (SMOOTHING) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR

PRATAMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh:

SYIFA NURDZAKIYAH NITIKANIA 0608600

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIDKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

MANFAAT HASIL BELAJAR PELURUSAN RAMBUT (SMOOTHING) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR PRATAMA

Oleh

Syifa Nurdzakiyah Nitikania

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Syifa Nurdzakiyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

SYIFA NURDZAKIYAH NITIKANIA

MANFAAT HASIL BELAJAR PPELURUSAN RAMBUT (SMOOTHING) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY OPERATOR PRATAMA

Disetujui dan Disahkan oleh : Pembimbing I

Dra. Marlina, M.Si NIP. 19590203 198603 2 001

Pembimbing II

Dra. Pipin Tresna P, M.Si NIP. 19631016 199001 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

MANFAAT HASIL BELAJAR PELURUSAN RAMBUT (SMOOTING) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY

OPERATOR PRATAMA

Syifa Nurdzakiyah Nitikania1, Dra. Marlina, M.Si2 dan Dra. Pipin Tresna P, M. Si3

Abstrak: Kajian penelitian ini mengenai bagaimana manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama yang dilakukan di SMK Negeri 9 Bandung pada peserta didik kelas XI program keahlian tata kecantikan rambut. Metode yang digunakan yaitu metode deskriftif. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari indikator konsep pelurusan rambut, teknik diagnosis rambut, peralatan dan kosmetik pelurusan rambut, teknik pelurusan rambut yang didalamnya mencakup faktor kegagalan pelurusan rambut dan perawatan pasca pelurusan rambut sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama. Temuan penelitian menunjukkan ditinjau dari indikator konsep pelurusan rambut sebagian besar memahami materi konsep pelurusan rambut(smoothing). Ditinjau dari indikator teknik diagnosis rambut lebih dari setengahnya peserta didik memahami materi teknik diagnosis rambut. Ditinjau dari indikator peralatan dan kosmetik pelurusan rambut lebih dari setengahnya mengetahui kegunaan peralatan dan kosmetik pelurusan rambut (smoothing). Ditinjau dari indikator teknik pelurusan rambut yang didalamnya mencakup faktor kegagalan pelurusan rambut dan perawatan pasca pelurusan rambut lebih dari setengahnya peserta didik sudah mengetahui teknik pelurusan rambut

(smoothing) . Rekomendasi yang diajukan adalah peserta didik dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dengan cara banyak berlatih pelurusan rambut agar lebih siap bekerja menjadi menjadi beauty operator pratama.

(5)

THE BENEFIT OF LEARNING OUTCOMES HAIR STRAIGHTENING

(SMOOTHING) AS READINESS TO BE A FIRST

OPERATOR BEAUTY

Syifa Nurdzakiyah Nitikania1, Dra. Marlina, M.Si2 dan Dra. Pipin Tresna P, M. Si3

Abstract: The research about how the benefit of learning outcomes hair straightening

(smoothing) as a readiness to be a first operator beauty do in SMKN 9 Bandung with the

student of class XI to hair beauty layout program. Method that use is deskriptif method.

Use of sample research is a total amount 30 people. A survey of data collection

techniques using anket. This research has purpose to get a benefit of learning outcomes

hair straightening (Smoothing) in terms of the indicator concept of hair straightening

(Smoothing). The survey of hair diagnosis, things and make up of hair straightening. The

survey of hair straightening has some shortage hair straightening and treatment when hair

straightening as readiness to be a first operator beauty. Find of research in terms from

indicator concept hair straightening show terms from indicator concept hair straightening

largely understand concept material hair straightening (Smoothing). Terms from

diagnosis survey hair more from half understand the survey material hair diagnosis. Term

from things and make up hair straigtening survey hair more from half understand. Terms

from survey indicator hair straightening thas has sortage hair straightening when hair

straightening more from half learnes know survey hair straightening (Smoothing).

Recomandations made in learnes can develop increase a skill with often practice hair

straightening to be better prepared and work as a first operator beauty.

Lock of word : benefit, learning outcome, hair straightening (Smoothing) a first operator

(6)

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR PELURUSAN RAMBUT (SMOOTING) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY

OPERATOR PRATAMA

Kajian penelitian ini mengenai bagaimana manfaat hasil belajar pelurusan rambut(smoothing)sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama yang dilakukan di SMK Negeri 9 Bandung pada peserta didik kelas XI program keahlian tata kecantikan rambut. Metode yang digunakan yaitu metode deskriftif. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total berjumlah 30 orang.Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing)ditinjau dari indikator konsep pelurusan rambut, teknik diagnosis rambut, peralatan dan kosmetik pelurusan rambut, teknik pelurusan rambut yang didalamnya mencakup faktor kegagalan pelurusan rambut dan perawatan pasca pelurusan rambut sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama. Temuan penelitian menunjukkan ditinjau dari indikator konsep pelurusan rambut sebagian besar memahami materi konsep pelurusan rambut (smoothing). Ditinjau dari indikator teknik diagnosis rambut lebih dari setengahnya peserta didik memahami materi teknik diagnosis rambut. Ditinjau dari indikator peralatan dan kosmetik pelurusan rambut lebih dari setengahnya mengetahui kegunaan peralatan dan kosmetik pelurusan rambut (smoothing). Ditinjau dari indikator teknik pelurusan rambut yang didalamnya mencakup factor kegagalan pelurusan rambut dan perawatan pasca pelurusan rambut lebih dari setengahnya peserta didik sudah mengetahui teknik pelurusan rambut (smoothing). Rekomendasi yang diajukan adalah peserta didik dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dengan cara banyak berlatih pelurusan rambut agar lebih siap bekerja menjadi beauty operator pratama.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing) Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat mengikuti ujian sidang skripsi di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Tata Busana Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung, Desember 2013

(8)

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Dra. Marlina, M. Si selaku Dosen Pembimbing I, serta Dra. Pipin Tresna P., M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah membimbing dengan penuh ketelitian, kesabaran dan keikhlasan, juga memberikan petunjuk, masukan, dan motivasi yang berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dr. Hj. Mally maeliah, M. Pd dan Mila Karmila, S. Pd, M. Ds selaku dosen partisipan yang telah memberikan kritik dan saran sehingga penulis dapat memperbaiki penulisan skripsi.

Dra. Tati Abas Iwan, M.Si selaku ketua jurusan PKK FPTK UPI, Dra. Cucu Ruhidawati, M.Pd. selaku ketua TPS Program Studi Tata Busana sekaligus dosen pembimbing akademik beserta Winwin Wiana, S. Pd, M. Ds, serta staf pengajar Jurusan PKK FPTK UPI yang telah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada penulis selama menempuh studi di Jurusan PKK FPTK UPI.

Guru Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut dan seluruh peserta didik kelas XI SMK Negeri 9 Bandung selaku responden yang telah memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian.

Teristimewa, orang tua Tatang S dan Cucu S, kakak M. Irsyad A, adik-adik Wildan F.S, Hikmat Fauzi F, Nadhya Gita A dan Diva Yunia K, dan yang tersayang usar Mulyana Radytia yang telah memberikan do’a, semangat dan dukungan moril maupun materil dan kasih sayang yang tiada henti.

Kepada sahabat-sahabat penulis Heni, Tri, Arsi, Enggies, Iis Anita, Leriza dan teman-teman Prodi Tata Busana angakatan 2006 yang telah memberikan do’a, motivasi, bantuan dan perhatiaanya.

Semoga Allah SWT membalas dengan berlipat ganda atas semua kebaikan dan bantuan dari semua pihak yang telah memberikan do’a, dukungan dan bantuan moril maupun materil. Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2013

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITAN A. Tinjauan Mata Diklat Pelurusan Rambut (Smoothing)………. 8

1. Tujuan pembelajaran Mata Diklat pelurusan Rambut (Smoothing)……… 8

2. Materi Pelurusan Rambut (Smoothing)………... 9

B. Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing)………... 31

1. Pengertian Hasil Belajar……… 31

2. Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar………. 33

C. Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama………. 35

1. Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama………... 35

(10)

F. Analisis Data……… 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data……… 46

B. Pembahasan Data……….. 87

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan……… 93

B. Rekomendasi……….. 96

DAFTAR PUSTAKA……….. 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-Kisi……….. ……… 100

Lampiran 2 Instrumen Penelitian……….. 103

Lampiran 3 Surat-Surat……….. 117

(11)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kondisi Rambut……….. 12

2.2 Bentuk Fisik Rambut………... 12

2.3 Peralatan Pelurusan Rambut………... 16

2.4 Lenan yang Digunakan Pelurusan rambut……….. 17

2.5 Kosmetika pelurusan rambut……….. 19

2.6 Langkah Kerja Teknik Dasar Smoothing………... 23

2.7 Langkah Kerja Teknik Smoothing pada Rambut yang Pernah Diluruskan……… 27

(12)

DAFTAR TABEL

2.1 Kartu Diagnosis Pelurusan Rambut……… 15

4.1 Motivasi Masuk di Program Tata Kecantikan……… 46

4.2 Tujuan Masuk Program Tata Kecantikan……… 47

4.3 Manfaat pengetahuan Konsep Pelurusan Rambut (Smoothing) Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama……….. 48 4.4 Manfaat Pengetahuan Tujuan Pelurusan Rambut (Smoothing) Sebagai

Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama………. 50 4.5 Manfaat Tujuan Diagnosis Rambut Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty

Operator Pratama……… 51

4.6 Manfaat Pengetahuan Diagnosis Kondisi Rambut Sebagai kesiapan

Menjadi Beauty Operator Pratama………... 53 4.7 Manfaat Pengetahuan Ciri-ciri Rambut Berminyak sebagai Kesipan

Menjadi BeautyOperator Pratama………... 54 4.8 Manfaat Pengetahuan Jenis-jenis Rambut Sebagai Kesiapan Menjadi

Beauty Operator Pratama……….. 56

4.9 Manfaat Pengetahuan Peralatan Pelurusan Rambut (Smoothing)

Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama………. 57 4.10 Manfaat Pengetahuan Kosmetika Pelurusan Rambut (Smoothing)

Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama……… 58 4.11 Manfaat kosmetika Vitamin (Anti Frizz) Sebagai Kesipan Menjadi

BeautyOperator Pratama……… 60

4.12 Manfaat Pengetahuan Kosmetika Conditioner Sebagai Kesiapan

Menjadi Beauty Operator Pratama……….. 61

4.13 Manfaat Pengetahuan Pemilihan Kosmetika Pelurusan Rambut

(Smoothing) Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama……. 62 4.14 Manfaat Pengetahuan Kosmetik Neutralizer Sebagai Kesiapan Menjadi

BeautyOperator Pratama………. 63

4.15 Manfaat Berlatih Memilih Kosmetika Pelurusan Rambut (Smoothing)

Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama………. 64 4.16 Manfaat Berlatih Kontra Indikasi Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty

Operator Pratama……… 65

4.17 Manfaat Pengetahuan Teknik Smooting Sebagai Kesiapan Menjadi

Beauty Operator Pratama……… 67

4.18 Manfaat pengetahuan Teknik Color Reflection On Smoothing Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama……….. 68 4.19 Manfaat Berlatih Mengaplikasikan Solution Sebagai Kesiapan Menjadi

(13)

4.20 Manfaat Pengetahuan Teknik Pelurusan Rambut (Smoothing) Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama……….. 71 4.21 Manfaat Pengetahuan Faktor Kegagalan Pelurusan Rambut (Smoothing)

Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama……….. 72 4.22 Manfaat Berlatih Pelurusan Rambut (Smoothing)Sebagai Kesiapan

Menjadi BeautyOperator Pratama………. 73 4.23 Manfaat Pengetahuan Perawatan Pasca Pelurusan Rambut(Smoothing)

Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama……… 74 4.24 Manfaat Berlatih Teknik Dasar Smoothing Untuk Meningkatkan

Motivasi Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama…………. 75 4.25 Manfaat Berlatih Pelurusan Rambut (Smoothing) Untuk Meningkatkan

Kemampuan Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama……. 77 4.26 Manfaat Pengetahuan Langkah Kerja Pada Teknik Dasar Smoothing

Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama……… 78 4.27 Manfaat Berlatih pencatokan Rambut Seabagai Kesiapan Menjadi

Beauty Operator Pratama……… 80

4.28 Manfaat pengetahuan Pelurusan Rambut (smoothing) Untuk Sikap

Kerja Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama…………... 81 4.29 Manfaat Pengetahuan Keterampilan Teknik Pelurusan Rambut

(Smoothing) Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama…….. 82 4.30 Manfaat Berlatih Teknik Pelurusan Rambut (Smoothing) Untuk Sikap

Hati-hati Sebagai Kesiapan Menjadi BeautyOperator Pratama…………. 83 4.31 Manfaat Pengetahuan Teknik Pelurusan Rambut (Smoothing) Untuk

Sikap Menambah Wawasan Sebagai Kesiapan Menjadi Beaut

Operator Pratama………. 84

4.32 Manfaat Melakukan Pelurusan Rambut (Smoothing) Untuk Mengatasi

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang melakukan program pembangunan. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera lahir batin serta maju dan mandiri. Kunci keberhasilan pembangunan ini terletak pada kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan salah satunya melalui bidang pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk mewujudkan, mengembangkan berbagai potensi yang ada pada manusia, atau untuk memanusiakan manusia. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengembangkan individu yang kreatif, inovatif, kepribadian mandiri dan bertanggung jawab, seperti tercantum dalam Undang-undang RI no. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Bab II pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional yaitu :

Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

(15)

2

Tujuan khusus Pendidikan Menengah Kejuruan dalam kurikulum SMK (2009:15), adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membelkali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melaluijenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Usaha untuk pencapaian tujuan dan pengembangan kemampuan sikap profesional pada pendidikan menengah kejuruan, dilakukan dengan menyelenggarakan program-program keahlian yang sesuai minat masyarakat dan selaras dengan kebutuhan lapangan kerja.

SMK Negeri 9 Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah kejuruan yang membina empat program keahlian pendidikan yaitu Program Keahlian Tata Busana, Tata Boga, Perhotelan dan Tata Kecantikan. Program Keahlian Tata Kecantikan memiliki dua bidang keahlian yaitu bidang Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Keahlian Tata Kecantikan Rambut.

(16)

3

Peserta didik mampu menjelaskan konsep pelurusan rambut, teknik diagnosis rambut, pengetahuan alat dan bahan untuk pelurusan rambut, teknik pelurusan rambut dan faktor kegagalan dalam pelurusan rambut dan perawatan pasca pelurusan rambut

Mata diklat pelurusan rambut (smoothing) pada Program Tata Kecantikan Rambut diajarkan pada kelas XI semester II, dalam bentuk teori dan praktek. Pada materi teori mencakup konsep pelurusan rambut, teknik diagnosis rambut, pengetahuan alat dan kosmetika untuk pelurusan rambut, teknik pelurusan rambut dan faktor kegagalan dalam pelurusan rambut dan perawatan pasca pelurusan rambut. Materi praktek mencakup praktek pelurusan rambut (smoothing) mulai dari mencuci rambut, pengeringan rambut, sampai praktek pelurusan rambut (smoothing).

Indikator pembelajaran mata diklat pelurusan rambut (smoothing) mencakup konsep pelurusan rambut, teknik diagnosis rambut, pengetahuan alat dan kosmetika pelurusan rambut, dan teknik pelurusan rambut.

Peserta didik yang telah mengikuti proses belajar pelurusan rambut (smoothing) dengan baik dan sungguh-sungguh diharapkan dapat memberikan perubahan pada diri peserta didik baik pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan-perubahan ke arah positif tersebut dinamakan hasil belajar. Ungkapan ini mengacu pada pendapat Nana Sudjana (2001:20) yaitu “Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah

laku, keterampilan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek-aspek lain yang ada

pada individu”

(17)

4

Hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta didik untuk siap bekerja menjadi beauty operator pratama di salon kecantikan. Kesiapan dapat diartikan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi, sesuai yang diungkapkan Slameto, (2003: 113) yaitu :

Kesiapan adalah suatu kondisi peserta didik yang mampu memberikan hasil terhadap situasi lingkungan kerja. Kesiapan kerja tersebut ditunjang oleh pendidikan dan latihan yang mengarah pada profesionalisme kerja yang terencana. Kesiapan sesorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental.

Beauty operator pratma menurut Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Tata Kecantikan Rambut pada jenjang SMK (2004:12) yaitu :

Beauty operator pratama adalah seorang tenaga kerja tingkat dasar yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan dalam bidang kecantikan. Seseorang yang memiliki kesiapan sebagai seorang beauty operator pratama harus memiliki kemampuan penguasaan pengetahuan sikap dan keterampilan dalam melakukan tata kecantikan rambut mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaan.

Kesiapan seseorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri sesorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental, oleh karena itu kesiapan merupakan hal terpenting yang harus dimilki oleh seseorang untuk siap

memasuki dunia kerja khususnya menjadi beauty operator pratama di salon kecantikan.

Uraian di atas menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian

mengenai ”Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing) Sebagai Kesiapan

Menjadi Beauty Operator Pratama”. Pada peserta didik Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut kelas XI SMK Negeri 9 Bandung.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

(18)

5

rambut (smoothing) diharapkan dapat menumbuhkan kesiapan pada peserta didik menjadi beauty operator pratama di salon kecantikan. Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) diharapkan dapat memberikan perubahan tingkah laku yang positif kepada peserta didik sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama.

2. Beauty operator pratama adalah seorang tenaga kerja tingkat dasar yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan dalam bidang kecantikan. Beauty

operator pratama merupakan jenis pekerjaan dengan kompetensi yang tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tata kecantikan rambut pada jenjang SMK.

3. Kesiapan adalah suatu kondisi peserta didik yang mampu memberikan hasil terhadap situasi lingkungan kerja. Kesiapan kerja tersebut ditunjang oleh pendidikan dan latihan yang mengarah pada profesionalisme kerja yang terencana. Kesiapan sesorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri sesorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental.

Rumusan masalah yang mengacu pada pendapat Nana Syaodih Sukmadinata (2007:271) adalah ”Rumusan masalah merupakan upaya untuk mengelompokkan, mengurutkan, sekaligus memetakan masalah-masalah tersebut secara sistematis berdasarkan bidang-bidang ilmu dan atau profesi peneliti”. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama pada peserta didik SMK Negeri 9 Bandung.

C. Tujuan Penelitian

(19)

6

pratama pada peserta didik kelas XI Program Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 9 Bandung. Secara spesifik tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk memeperoleh data tentang :

1. Manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari indikator konsep pelurusan rambut (smoothing), meliputi kemampuan memahami pengertian pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama. 2. Manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari indikator teknik

diagnosis rambut, mencakup kemampuan menguasai pengetahuan jenis-jenis

rambut dan kondisi rambut sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama. 3. Manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari indikator

peralatan dan kosmetika pelurusan rambut (smoothing), mencakup kemampuan menguasai pengetahuan jenis-jenis serta macam-macam peralatan dan kosmetika yang digunakan untuk pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama.

4. Manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari indikator teknik pelurusan rambut (smoothing), meliputi kemampuan melakukan pelurusan rambut (smoothing), faktor kegagalan dalam pelurusan rambut dan pasca pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak terutama dalam rangka pengembangan disiplin ilmu dan peningkatan mutu pendidikan, serta peningkatan sumber daya manusia Hasil penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:

1. Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya keilmuan dibidang tata kecantikan rambut, khususunya pelurusan rambut (smoothing)

2. Praktis

(20)

7

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terbagi menjadi lima bab. Bab I berisi uraian tentang pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II berisi kajian pustaka tentang hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama dan pertanyaan penelitian. Bab III berisi uraian mengenai metode penelitian yang terdiri atas lokasi, sampel dan populasi penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMK Negeri 9 Bandung di Jln. Soekarno Hatta KM 10 Bandung, dengan alasan bahwa lokasi penelitian tersebut merupakan sekolah menengah kejuruan dengan beberapa program keahlian di dalamnya. Salah satu program keahliannya adalah program keahlian di bidang tata kecantikan, khususnya tata kecantikan rambut dan hal itu berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, sehingga diharapkan penulis memperoleh efektivitas dalam mengumpulkan data penelitian

2. Populasi

Setiap penelitian dibutuhkan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar data atau informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis data yang diperoleh dari sejumlah populasi dan sampel penelitian. S. Margono (2004:118) mengungkapkan

bahwa “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.”

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI tahun ajaran 2011/2012 Program Keahlian Tata Kecantikan SMKN 9 Bandung yang telah mengikuti pembelajaran pelurusan rambut (Smoothing) berjumlah 30 orang. 3. Sampel

(22)

42

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sebagaimana dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1990:139) bahwa

”penelitian deskriptif ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada tentang

situasi yang dialami suatu hubungan kegiatan pandangan sikap tentang suatu proses yang sedang berlangsung. Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya. Tidak mendengarkan perlakuan manifulasi atau perubahan variabel-variabel bebas,

tetapi menggambarkan kondisi apa adanya”. Adapun ciri-ciri metode deskriptif menurut Winarno Surakhmad (1990:140) adalah:

1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa karena itu metode ini disebut metode analitik

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada masa sekarang. Metode deskriptif dilakukan untuk menggunakan, menyusun, menjelaskan dan menganalisis data tentang Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing) Sebagai Kesiapan Menjadi Beauty Operator Pratama pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 9

Bandung.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk menghindari kesalah pahaman antara pembaca dan penulis. Definisi operasional yang perlu dijelaskan dalam judul penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing) a. Manfaat

Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2008:912) adalah “guna atau faedah

suatu hal”

b. Hasil Belajar

(23)

43

pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu”.

c. Pelurusan Rambut (Smoothing)

Pelurusan rambut (smoothing) adalah salah satu mata diklat pada bidang keahlian tata kecantikan rambut yang materinya mencakup tentang konsep pelurusan rambut, teknik diagnosis rambut, pengetahuan alat dan kosmetika untuk pelurusan rambut, teknik pelurusan rambut, faktor kegagalan dalam pelurusan rambut dan perawatan pasca pelurusan rambut.

Defenisi operasional dari manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) adalah perubahan tingkah laku dalam melakukan pelurusan rambut (smoothing) ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, daya reaksi, daya penerimaan, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu dalam penguasaan materi pembelajaran pelurusan rambut (smoothing) yang mencakup teori dan praktek.

2. Kesiapan menjadi beauty operator pratama a. Kesiapan

Kesiapan menurut Slameto (2003:113) adalah “keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam

tertentu terhadap suatu situasi”.

b. Beauty Operator Pratama

Beauty operator pratama adalah seorang tenaga kerja tingkat dasar yang bertugas untuk melayani dan melakukan perawatan dalam bidang kecantikan. Definisi dari kesiapan menjadi beauty operator pratama menurut Standar Kompetensi Kerja Nasional Indnesia (SKKNI) Tata Kecantikan Rambut pada jenjang SMK (2004:12) adalah :

(24)

44

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapat data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden mengenai manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama pada peserta didik SMK Negeri 9 Bandung. Instrumen selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran bersama dengan kisi-kisi instrumen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah angket atau kuesioner yaitu alat komunikasi yang tidak langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan

Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk memperoleh data manfaat hasil pelurusan rambut(smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama.

F. Analisis Data

Pengelolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengelolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Prosentase, yaitu prosentase dari jawaban angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengelolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam tabel-tabel, sehingga data diketahui frekuensinya.

(25)

45

Rumusan prosentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudjiono, (2003:43) bahwa rumus untuk menghitung persentase yaitu:

Keterangan : P : Angka Prosentase

f : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

n : Number of cases (jumlah frekuensi / banyaknya individu) 100 % : Bilangan tetap

d. Penafsiran Data

Rumusan tersebut di atas digunakan untuk mendapatkan angka persentase jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu, setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria :

100% : Seluruhnya 76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya

26%-49% : Kurang dari setengahnya 1%-25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab V ini penulis menguraikan kesimpulan dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama pada peserta didik SMK Negeri 9 Bandung.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Konsep Pelurusan Rambut (Smoothing) sebagai Kesiapan menjadi Beauty Operator Pratama

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama menunjukkan sebagian besar responden mengetahui pengetahuan manfaat pengertian pelurusan rambut (smoothing) yaitu suatu tindakan pelurusan rambut dengan hasil rambut lurus lebih lama dan sehat alami, menyatakan mengetahui manfaat tujuan pengetahuan pelurusan rambut (smoothing) untuk dapat tampil percaya diri kesiapan menjadi beauty operator pratama.

(27)

94

2. Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Teknik Diagnosis Rambut sebagai Kesiapan menjadi Beauty Operator Pratama

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari kemampuan penguasaan teknik diagnosis rambut menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya responden mengetahui ciri-ciri rambut berminyak yaitu rambut terlihat basah, kandungan minyak berlebih pada kulit kepala, lengket dan mudah kotor yang bermanfaat untuk penentuan kosmetik pelurusan rambut, responden mengetahui jenis rambut normal yaitu rambut yang mempunyai tekstur sangat baik, lembut dan halus yang bermanfaat untuk menentukan teknik pelurusan rambut yang akan dilakukan sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama.

Temuan penelitian ditinjau kemampuan penguasaan teknik diagnosis rambut menunjukkan bahwa responden lebih dari setengahnya sudah menguasai materi pelurusan rambut (smoothing) dengan baik. Responden mengetahui dan memahami manfaat teknik diagnosis rambut menunjukkan bahwa responden telah mengerahkan

daya pikir mereka untuk menyerap pengetahuan mengenai materi teknik diagnosis rambut, yang disampaikan oleh guru mata diklatnya untuk menjadi beauty operator pratama.

3. Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (Smoothing) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Peralatan dan Kosmetika Pelurusan Rambut sebagai Kesiapan menjadi Beauty Operator Pratama

(28)

95

Temuan penelitian ditinjau dari kemampuan penguasaan peralatan dan kosmetika menunjukkan bahwa responden lebih dari setengahnya sudah mengetahui manfaat kegunaan atau fungsi peralatan dan kosmetika pelurusan rambut (smoothing), sehingga responden dapat memanfaatkan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dengan baik sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama. Adanya media pembelajaran berupa fasilitas peralatan dan kosmetika pelurusan rambut (smoothing) yang memadai disekolah sehingga dapat menunjang kelancaran dalam proses belajar mengajar sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama.

4. Manfaat Hasil Belajar Pelurusan Rambut (smoothing) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Teknik Pelurusan Rambut (Smoothing) sebagai Kesiapan menjadi Beauty Operator Pratama.

Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pelurusan rambut (smoothing) ditinjau dari kemampuan penguasaan teknik pelurusan rambut (smoothing) menunjukkan lebih dari setengahnya dari responden mengetahui manfaat manfaat

teknik smoothing yaitu teknik pelurusan rambut yang awalnya dari keriting menjadi lurus dengan menggunakan obat pelurus sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama.

(29)

96

2. Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Rekomendasi yang

penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu:

1. Peserta Didik kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Temuan penelitian menunjukan lebih dari setengahnya peserta didik memahami dan menguasai materi teknik pelurusan rambut (smoothing) sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa hasil belajar pelurusan rambut bermanfaat untuk peserta didik sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama. Hasil yang telah dicapai hendaknya dapat diimplemantasikan dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dengan cara banyak berlatih pelurusan rambut (smoothing) sehingga peserta didik lebih siap bekerja menjadi beauty operator pratama.

2. Staf pengajar (guru)

Temunan penelitian ini menunjukan lebih dari setengahnya peserta didik memahami dan menguasai materi teknik pelurusan rambut (smoothing) sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran materi mata diklat pelurusan rambut (smoothing), untuk lebih

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Departemen Pendidikan Nasional UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

………., (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta :

Depdikbud.

………., (2008). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional

………., (2008). Silabus SMK Kelompok Pariwisata. Bandung: tidak

diterbitkan .

Githa V. (2012). Panduan Lengkap Aneka Keterampilan Dasar Salon Kecantikan. Bandung : PT. Gramedia

Hadisuwarno R. (2013). Gorgeus The Book Style 2013. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Jhonny. Andrean. (2004). Gaya Rambut Lurus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kusumadewi. (2003), Rambut Anda Maslah, Perawatan dan Penataan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Nasution, S. (1977). Metode Research. Bandung : Jemmars

Nazir .M. Ph.D (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hamalik. Oemar (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwadarminta, W.J.S (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Rostamailis, dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

(31)

98

…………, dkk. (2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3 untuk SMK. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Salon Pro 0 Helmi Michael Tim Artistik Makarizo. (2005). Keindahan Rambut Lurus. Jakarta: Salon Pro

………Tim Artistik Makarizo. (2004). Rambut Cantik. Jakarta: Salon Pro

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Soemanto, W, (1990). Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru Algesindo

Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru Algesindo

Sugiono. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sunarto, dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik . Jakarta: PT. Rineka Cipta

(32)

99

………..,(2011) Rambut. (Online). Tersedia : http://id.wikipedia.orgrmbt/net (20 Maret 2012)

………., (2012) Kulit dan Rambut. (Online).

Tersedia : http://tvvn.org/forum/showthread.php (20 Maret 2012)

………., (2012). Kondisi Rambut . (Online). Tersedia :

http://www.tempo.co.id/kliniknet/artikel (20 Maret 2012)

………., (2012). Bentuk Fisik Rambut. (Online). Tersedia :

http//:wordpres/id/jenisrambut/2008.id.com (12 April 2012)

………., (2012). Peralatan Rambut. (Online). Tersedia :

http//wordpres.20\05\2012.orgalat bahan/id.com (20 Mei 2012)

………, (2012). Lenan. (Online). Tersedia : http//wordpres.20\05\2012.orgalat bahan/id.com (20 Mei 2012)

……..., (2012). Kosmetika Rambut. (Online). Tersedia :

http://org.alat/kosmetik.28082012.lurus/rambut.id (28 Agusrus 2012)

………, (2009). Teknik Smoothing. (Online). Tersedia :

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan sanksi pidana denda terhadap terdakwa dalam putusan Pengadilan

PEKERJAAN BELANJA JASA KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN MUSEUM KABUPATEN KERINCI TAHUN ANGGARAN 2013.. SATUAN KERJA : DINAS PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

Hasil analisis pada data perangkat UN matematika 2003, dapat diperleh bahwa indeks perbedaan peluang tidak terlalu berbeda dihitung dengan Unsigned Probability

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) materi paling sulit dari tahun-ke tahun untuk bahasa Indonesia adalah menentukan gagasan utama dari suatu tajuk, (2) ada

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Barat akan melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan metode Pengadaan Langsung untuk paket pekerjaan

2. Almamater lercinta Fakultas Huknm Vniversitas Jember. Guru dan Dosen yang telah mcmberikan ilmu pengetahuan untuk menapak:i laku dunia yang kian menerjal. Kakakku Sri

berkomunikasi dengan baik. 3) Yang menjadi partisipan adalah Mahasiswa yang sedang berkuliah di UKSW dan berdomisili di salatiga. 4) Yang menjadi partisipan penelitian

Dari penjelasan mengenai definisi komunikasi tersebut terlihat bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator atau sumber kepada komunikan atau