• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh corporate governance terhadap aktivitas tax avoidance pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015. Mekanisme corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga memperoleh 12 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5% maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap tax avoidance dengan signifikansi 0,984. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap tax avoidance dengan signifikansi 0,076. Komite audit berpengaruh positif terhadap tax avoidance sebesar 0,3%. Kualitas audit berpengaruh positif terhadap tax avoidance sebesar 0,1%. Sedangkan secara simultan kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance sebesar 0%.

(2)

viii ABSTRACT

This study aims to to see how the influence of corporate governance on the activities of tax avoidance to companies sub food and beverages sectors listed on the indonesia stock exchange ( BEI ) years 2012-2015.Mechanism corporate governance used is the ownership of institutional, the board of commissioners independent, audit committee and quality of audit.The sample was calculated with the methods purposive sampling so that have 12 companies.The kind of data that used is taken from secondary data obtained from www.idx.co.id.The method of analysis that used is regression analysis multiple.

Based on the results of the analysis of multiple regression with a significance 5 % the research can be concluded that the ownership of institutional has not been affecting the tax avoidance with significance 0,984.The board of commissioners independent has not been affecting the tax avoidance with significance 0,076. Audit committee influential positive on tax avoidance of 0,3 % .The quality of the influential positive on tax avoidance of 0,1 % .While simultaneously institutional ownership , the board of commissioners independent , audit committee and quality of an audit significant against tax avoidance of 0 % .

(3)
(4)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian... 51

4.2.1 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap Tax Avoidance 65

(5)

xi

DAFTAR GAMBAR

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 32

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan... 40

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 41

Tabel 4.1 Descriptive Statistics... 52

Tabel 4.2 Uji Normalitas... 54

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas... 55

Tabel 4.4 Uji Autokolerasi... 59

Tabel 4.5 Regresi Linear Berganda... 60

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi... 62

Tabel 4.7 Uji Statistik T... 63

(7)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perusahaan Sampel ... 76

Lampiran B Komisaris Independen Perusahaan Sampel... 77

Lampiran C Kepemilikan Institusional Perusahaan Sampel 78

Lampiran D Komite Audit Perusahaan Sampel... 79

Lampiran E Kualitas Audit Perusahaan Sampel... 80

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang No.28 Tahun 2007 Pasal 1 Tentang Ketentuan Umum dan

Perpajakan, pajak merupakan suatu kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh setiap orang maupun badan yang sifatnya memaksa namun tetap berdasarkan

pada Undang-Undang, dan tidak mendapat imbalan secara langsung serta

digunakan untuk kebutuhan negara juga kemakmuran rakyatnya. Menurut

peneliti, setiap Wajib Pajak pribadi maupun Wajib Pajak badan diwajibkan untuk

ikut berpartisipasi agar tingkat pertumbuhan ekonomi dan pelaksanaan

pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik demi kesejahteraan negara..

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang

menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang

menentukan arah kinerja perusahaan (Haruman, 2008). Isu mengenai corporate

governance mulai mengemuka, khususnya di Indonesia pada tahun 1998 ketika

Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan (Annisa dan Kurniasih, 2012).

Banyak pihak yang mengatakan lamanya proses perbaikan di Indonesia

disebabkan oleh sangat lemahnya corporate governance yang diterapkan dalam

perusahaan di Indonesia(Annisa dan Kurniasih, 2012). Sejak saat itu, baik

pemerintah maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan

dalam praktek corporate governance (Annisa dan Kurniasih, 2012).

Sebuah perusahaan merupakan Wajib Pajak sehingga kenyataannya bahwa

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

perusahaan dalam memenuhi kewajiban pajaknya, tetapi di sisi lain perencanaan

pajak tergantung pada dinamika corporate governance dalam suatu perusahaan

(Friese, et al, 2006). Good corporate governance (GCG) menurut Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem

ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik

terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha disuatu

negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim

usaha yang kondusif (Sulistyanto dan Lidyah, 2002).

Good corporate governance secara definitif merupakan sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value

added) untuk semua stockholder (Desai dan Dharmapala, 2007). Secara singkat,

ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate

governance ini, yaitu fairness, transparancy, accountability, dan responsibility.

Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip good corporate

governance secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan

keuangan (Sulistyanto dan Wibisono, 2003).

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dalam

Fadhilah (2014) mekanisme GCG meliputi kepemilikan institusional, proporsi

dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit. Kepemilikan

institusional adalah jumlah persentase hak suara yang dimiliki oleh institusi.

Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha

pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional, selain itu dalam

mengelola perusahaan yang baik akan terlihat apabila perusahaan mampu

(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

kepentingan pemilik perusahaan (pemegang saham), salah satunya dengan

keberadaan komite audit (Framudyo Jati, 2011). Menurut penelitian terdahulu

menyatakan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan

kepemilikan institusional terhadap tax avoidance (Annisa dan Kurniasih, 2012).

Dewan komisaris bertanggung jawab dan bertugas untuk menjadi

pengawas atas kebijakan pengurusan dan diberi wewenang untuk membentuk

komite audit yang diperlukan untuk mendukung tugas Dewan Komisaris

(Sukrisno Agoes, 2006). Peraturan tentang dewan komisaris yang dikeluarkan

oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Effendi (2009), jumlah komisaris

independen haruslah secara proporsional sebanding dengan jumlah saham yang

dimiliki oleh pihak yang bukan merupakan pemegang saham pengendali, dengan

ketentuan bahwa jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30% (tiga

puluh persen) dari seluruh jumlah anggota komisaris. Menurut penelitian

terdahulu menyatakan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh

signifikan komposisi dewan komisaris independen terhadap tax avoidance

(Annisa dan Kurniasih, 2012).

Komite audit diharapkan mampu mengawasi laporan keuangan,

mengawasi audit eksternal dan mengawasi sistem pengendalian internal, karena

tanggung jawab dari komite audit adalah untuk mengawasi internal control dan

laporan keuangan perusahaan (Framudyo Jati, 2011). Pada umumnya, komite ini

berfungsi sebagai pengawas proses pembuatan laporan keuangan dan pengawasan

internal, karena BEI mengharuskan semua emitmen untuk untuk membentuk dan

memiliki komite audit yang diketuai oleh komisaris independen. Sesuai dengan

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

atas tiga orang (Pohan, 2008). Menurut penelitian terdahulu menyatakan bahwa

secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap tax

avoidance (Fadhilah, 2014).

Salah satu elemen penting dalam corporate governance adalah

transparansi. Transparansi mensyaratkan adanya pengungkapan yang akurat

tentang laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

Transparansi terhadap pemegang saham dapat dicapai dengan melaporkan hal-hal

terkait perpajakan pada pasar modal dan pertemuan para pemegang saham

(Fadhilah, 2014). Oleh sebab itu kualitas audit harus berupa transparansi dan

menurut penelitian terdahulu menyatakan bahwa secara statistik terbukti terdapat

pengaruh signifikan kualitas audit terhadap tax avoidance (Annisa dan Kurniasih,

2012).

Friese, et al (2006) menjelaskan bahwa betapa pentingnya untuk

menganalisis interaksi antara corporate governance dengan sistem pajak. Secara

spesifik yang ingin diketahui antara lain pengaruh corporate governance terhadap

strategi perpajakan yang dilakukan oleh perusahaan. Aktivitas tax avoidance yang

dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan dalam upaya semata-mata untuk

meminimalisasi kewajiban pajak perusahaan (Khurana dan Moser, 2009 dalam

Annisa dan Kurniasih, 2012). Tax avoidance merupakan suatu stategi pajak yang

agresif yang dilakukan oleh perusahaan dalam meminimalkan beban pajak,

sehingga kegiatan ini memunculkan resiko bagi perusahaan antara lain denda dan

buruknya reputasi perusahaan dimata publik ( Annisa dan Kurniasih, 2012).

Berkembangnya praktik penghindaran pajak atau tax avoidance ini

(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

perekonomian suatu negara akan memberi peluang bagi perusahaan untuk

mengembangkan usahanya. Perusahaan akan semakin mudah untuk

mengembangkan usahanya hingga ke luar negeri di tengah persaingan dunia usaha

yang semakin ketat, pengusaha akan berusaha untuk mendapat keuntungan

sebesar mungkin dan berupaya untuk melakukan efisiensi pajak. Dalam

melakukan praktik penghindaran pajak, perusahaan dipengaruhi oleh corporate

governance (Annisa dan Kurniasih, 2012).

Penelitian terhadap hubungan langsung antara corporate governance

dengan tax avoidance masih jarang dijumpai di Indonesia karena keterbatasan

data mengenai pajak badan usaha yang dibayar perusahaan yang dilaporkan pada

laporan keuangan khususnya laporan arus kas belum mencerminkan keadaan yang

sebenarnya, karena laporan arus kas untuk pembayaran pajak bercampur dengan

pajak-pajak yang lain yang menjadi kewajiban perusahaan seperti Pajak

Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan Bangunan, denda dan sangsi pajak (Pohan,

2008).

Berdasarkan fungsi awal yang telah peneliti lakukan adalah untuk

menunjukan seberapa pentingnya perusahaan menerapkan corporate governance

setelah adanya krisis ekonomi di Indonesia. Termasuk 12 perusahaan yang diteliti

dimana perusahaan tersebut secara keseluruhan telah menerapkan corporate

governance dan dapat berpengaruh terhadap aktivitas tax avoidance. Namun

hanya komite audit dan kualitas audit yang memiliki pengaruh terhadap tax

avoidance. Penelitian lain terkait pengaruh strategi perpajakan terhadap corporate

governance menjelaskan bahwa apabila suatu perusahaan memiliki suatu

(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

berbanding lurus dengan kepatuhan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

perpajakannya (Sartori, 2010 dalam Fadhilah, 2014). Dalam penelitian ini

diharapkan perusahaan dapat memenuhi kewajiban perpajakannya, didalam

penelitian ini penulis ingin meneliti pengaruh corporate governance terhadap tax

avoidance.

1.2Perumusahan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap tax avoidance ?

2. Apakah presentase komisaris independen berpengaruh terhadap tax

avoidance?

3. Apakah jumlah komite audit berpengaruh terhadap tax avoidance?

4. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap tax avoidance?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap tax

avoidance.

2. Untuk mengetahui apakah presentase komisaris independen berpengaruh

terhadap tax avoidance.

3. Untuk mengetahui apakah jumlah komite audit berpengaruh terhadap tax

(14)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

4. Untuk mengetahui apakah kualitas audit berpengaruh terhadap tax avoidance.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kontribusi

sebagai berikut:

a. Bagi Akademisi

Dapat menjadi tambahan referensi dan bahan pengembangan penelitian

selanjutnya terkait pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance di

perusahaan manufaktur di Indonesia.

b. Bagi Perusahaan

Bagi manajemen perusahaan di Indonesia dapat menjadi masukan dan

dorongan bahwa betapa pentingnya pengaruh corporate governance terhadap

kegiatan tax avoidance dalam kegiatan operasional perusahaan.

c. Bagi Investor

Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menilai bagaimana kecenderungan

tax avoidance dilihat dari sisi corporate governance dari suatu perusahaan,

seperti kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit dan

(15)

70

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN

PENELITIAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Good Corporate Governance terhadap

Tax Avoidance. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 12 perusahaan yang

bergerak dibidang makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2015.Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang dilakukan

dalam penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak

terdapat pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap tax avoidance

perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun

2012-2015, dengan demikian berarti H1 ditolak.

2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak

terdapat pengaruh signifikan komposisi dewan komisaris independen terhadap

tax avoidance perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di

BEI tahun 2012-2015, dengan demikian berarti H2 ditolak.

3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat

pengaruh signifikan komite audit sebesar 0.3% terhadap tax avoidance

perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun

2012-2015, dengan demikian berarti H3 diterima.

4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat

(16)

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN dan SARAN 71

Universitas Kristen Maranatha perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun

2012-2015, dengan demikian berarti H4 diterima.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasanyang perlu diperhatikan oleh

peneliti berikutnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut ini:

1. Pada penelitian ini pengujian hanya dilakukan dengan menguji pengaruh

tiap-tiap komponen corporate governance secara terpisah (partial) terhadap tax

avoidance sehingga tidak dapat menangkap pengaruh komponen corporate

governance secara utuh.

2. Pengukuran tax avoidance masih bersifat taksiran dan pendekatan, bukan

angka yang sebenarnya karena alasan untuk mendapatkan data pajak yang

dibayar sebenarnya adalah sulit dan pengukuran tersebut dikalangan ahli

masih diperdebatkan serta oleh para peneliti masih dicari kemungkinan

alternatif untuk ukuran tax avoidance.

5.3 Saran

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, sehingga berdasarkan

penelitian ini dapat ditarik beberapa saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat

dijadikan sebagai masukan. Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka saran yang

dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian hanya menggunakan sampel 12 perusahaan di sektor makanan

dan minuman dari tahun 2012-2015. Dan saran bagi peneliti selanjutnya

(17)

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN dan SARAN 72

Universitas Kristen Maranatha sampel yang digunakan, misalnya menelitian perusahaan manufaktur

lainnya dan bisa menambah periode waktunya, mungkin hal ini dapat

mempengaruhi hasil penelitian.

2. Varibel dalam penelitian ini juga hanya good corporate governance yang

meliputi komisaris independen, kepemilikan institusional, komite audit,

kualitas audit, dan tax avoidance. Peneliti selanjutnta sebaiknya

mempertimbangkan menggunakan variabel lain yang mempengaruhi tax

avoidance di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk

memberikan suatu aturan yang jelas dan tegas antara penghindaran pajak

yang diperbolehkan dengan penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan.

Sehingga setiap perusahaan tidak dapat melakukan penghindaran pajak

(18)

i

PENGARUH

CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP

TAX AVOIDANCE

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 ( S-1)

Oleh

DEBBY RINELDY

1351006

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(19)

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE TO

TAX AVOIDANCE

THESIS

In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of

Bachelor of Science in Accounting

By

DEBBY RINELDY

1351006

BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

(20)

ii

PENGARUH

CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP

TAX AVOIDANCE

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang Sarjana Strata 1 ( S-1)

Oleh Debby Rineldy

1351006

Bandung, Januari 2017 Menyetujui,

Erna, S.E.,M.Si. Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. MathiusTandiontong, S.E., M.M., Ak., CA Elyzabet. I. Marpaung, S.E, M.Si, Ak

(21)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir in dengan judul “Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance”. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta waktu. Namun penulis telah berusaha dan bekerja keras agar tugas akhir ini memiliki manfaat bagi penulis sendiri, investor, serta bagi pembaca lainnya. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan petunjuk dan bantuan yang tidak ternilai besarnya baik moril maupun materil, terutama kepada :

1. TuhanYesus Kristus atas anugerah-Nya yang selalu membuka jalan serta menuntun penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

2. Papi dan Mami yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian, dan bantuan materi sehingga penulis dapat menempuh studi dan menulis tugas akhir ini hingga selesai.

3. Christian D dan Meylin R yang selalu memberikan dukungan dan perhatian sehingga penulis dapat menempuh studi dan menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Ibu Erna, S.E., M.Si.sebagai dosen pembimbing saya yang baik, selalu sabar

dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan saran dan masukan untuk penyusunan tugas akhir ini.

5. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

6. Ibu Dr. Dra. Ratna Widyastuti, M.T sebagai Wakil Dekan I Universitas Kristen Maranatha Bandung.

7. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

8. Ibu Debbianita, S.E.,M.,Ak sebagai Sekretaris Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung

9. Terima kasih kepada Bapak Drs. Soddin Mangunsong., M.Si., Ak sebagai dosen wali saya.

(22)

vi

11.Staf Perpustakaan Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan fasilitas untuk meminjam buku-buku yang diperlukan untuk kuliah dan tugas akhir ini.

12.Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

13.Untuk seluruh teman baik penulis yaitu Anggrena.F., Fenny, Sylvia.C., Centyadika., Kelvin.C., Bobby.C., Oktavia.V., Esther.N., Sharelyn.N., Novita., Syane., Ci Yessa., Ci Shiely., Antoni.S., Jesslyn.G., Caroline.G., Rocky., Wulan.E., Angeline.L., Martha.K., Priscilla., Bellinda., Kristanti., Revita.H., Levianna.S., Melyana.R., Melani.S., Stephanie.L., dan seluruh teman-teman S1 Akuntansi angkatan 2013 hingga 2015 yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam segala hal, juga menjadi teman main, ngobrol, dan memberikan hiburan, foto-foto, dan kebersamaan lainnya.

14.Terima kasih untuk teman-teman bimbingan, Nadia.C., Sarah.A., Fernanda., dan Aziza., atas semangat dan bantuan lainnya dalam menulis tugas akhir ini. 15.Kepada pihak-pihak lain yang turut membantu selama masa perkuliahan dan

penyusunan skripsi, saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuannya baik secara moril maupun materil.

Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuannya yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membacanya serta dapat memberikan wawasan yang baru. Tuhan Memberkati.

Bandung, Januari 2017

(23)

73

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S, dan Ardana, I.C. (2011). Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Annisa, N.A, dan Kurniasih, L (2012). Pengaruh Corporate Governance terhadap

Tax Avoidance. Jurnal akuntansi &auditing, Vol 18, No 2.

Angruningrum, S, dan Made, G.W. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi Kap dan Komite Audit pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Udayana 5.2 (2013)

Anthony, R.N. dan Govindarajan, V. (2005). Management Control System. Salemba Empat. Jakarta.

Desai, M. A. dan D. Dharmapala. (2007). Corporate Tax Avoidance and Firm Value. Journal ofFinancial Economics

Effendi, M. A. (2009). The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan Impelementasi. Jakarta: Salemba Empat.

Eisenhardt, K. M. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review. Academy of management Review. Vol. 14 (1).

Fadhilah, R (2014). Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2009-2011). Tesis Magister Akuntansi. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Framudyo Jati (2009). Pengaruh Struktur Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufkatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Mahasiswa Universitas Gunadarma.

Friese, A., S. Link, dan S. Mayer. (2006). Taxation and Corporate Governance. Working Paper.

Ghozali, Imam (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman ,Edisi Pertama. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

(24)

DAFTAR PUSTAKA 74

Universitas Kristen Maranatha

Jensen, M.C. and Meckling, W.H (1976). Theory of the Firm: Manajerial Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial and Economics. Vol. 3 (4).

Jogiyanto (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance). 2006.

Lanis, R & G, Richardson. (2007). Determinants of variability in corporate effective tax rates and tax reform: Evidence from Australia, Journal of Accounting and Public Policy, Vol 26.

Manik, W. (2012). Good Corporate Governance (GCG). Internet, 5 November 2012 diakses dari http://manikwida.blogspot.co.id/2012/11/good-corporate-governance-gcg_7704.html pada tanggal 8 November 2016.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Indonesia. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Mayangsari, Sekar. (2003).Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Pohan, H. T. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin’s q,

Perata Laba terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Publik. http://hotmanpohan. blogspot.com

Resmi, S. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus. Salemba Empat. Jakarta.

Suandy, E. (2008). Perencanaan Pajak, Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, H. Sri, dan Rika Lidyah, (2002), Good Governance: Antara Idealisme dan Kenyataan,MODUS, Vol.14 (1), Februari.

Sulistyanto, H. Sri, dan Haris Wibisono. (2003). Good Corporate Governance: BerhasilkahDiterapkan Di Indonesia? Jurnal Widya Warta, No.2 Tahun XXVI/Juli 2003.

Sutedi, A. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Pertama, Jakarta : Sinar Grafika.

(25)

DAFTAR PUSTAKA 75

Universitas Kristen Maranatha

Winata, F. (2014). Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Tax & Accounting Review, Vol 4, No 1.

Gambar

Gambar 4.1  Scatterplot...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pada perencanaan struktur pondasi, pihak perencana hanya menggunakan SF ( safety factor ) = 5 guna menanggulangi bahaya potensi likuifaksi yang ada. Tidak terdapat

Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar.. Pemahaman

Berkas hasil penyidikan itu yang dilimpahkan penuntut umum kepada hakim di muka persidangan pengadilan, oleh karena itu apabila penyidik berpendapat, pemeriksaan

Banyak sekolah yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian,

biasa di buat adalah menu kue basah, kue kering, tart, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan warga belajar. Program ini mendapatkan dana dari APBD tetapi

Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan (Suherman, 2001: 131). Validitas isi dilakukan dengan

Pada hari ini Kamis tanggal Delapan bulan Juni Tahun Dua Ribu Tujuh Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten

Slameto, Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm.. untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat