• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aromaterapi Minyak Esensial Kayu Putih (Melaleuca leucadendron L) terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan pada Pria Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Aromaterapi Minyak Esensial Kayu Putih (Melaleuca leucadendron L) terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan pada Pria Dewasa."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron L) TERHADAP KETELITIAN DAN

KEWASPADAAN PADA PRIA DEWASA

Ameldo Alfa Matahelumual, 1310049.

Pembimbing I : Dedeh Supantini, dr., Sp.S., MPd.Ked Pembimbing II : Jeanny. E. L, dr ., M.Kes

Latar Belakang. Ketelitian dan kewaspadaan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap orang untuk dapat melakukan tugas pekerjaannya secara optimal. Aromaterapi yaitu terapi menggunakan aroma minyak esensial yang berasal dari tumbuhan, untuk meningkatkan kesehatan fisik dan psikologik. Minyak esensial kayu putih (Melaleuca leucadendron L) karena kandungan zat aktifnya dipercaya dapat memberikan efek relaksasi, memperlancar peredaran darah dan meningkatkan konsentrasi.

Tujuan Penelitian. Menilai dan mengukur efek minyak esensial kayu putih yang berpengaruh terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

Metode Penelitian. Penelitian bersifat kuasi eksperimental dengan desain pre-test dan post-pre-test. Subjek penelitian adalah 30 orang pria dewasa. Data yang diukur untuk ketelitian adalah jumlah skor pada Addition test dan untuk kewaspadaan adalah jumlah waktu (detik) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test.

Hasil Penelitian. Rerata jumlah benar pada addition test sesudah menghirup aromaterapi minyak esensial kayu putih yaitu 59,180 lebih banyak daripada sebelum menghirup aromaterapi minyak esensial kayu putih yaitu 46,240 dan bernilai sangat signifikan dengan p<0,01. Rerata waktu dari Johnson Pascal test sesudah menghirup aromaterapi minyak esensial kayu putih yaitu 110,07 detik lebih singkat daripada sebelum menghirup aromaterapi minyak esensial kayu putih yaitu 133,40 detik dan bernilai sangat signifikan dengan p<0,01.

Simpulan Penelitian. Aromaterapi minyak esensial kayu putih meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF CAJUPUT ESSENTIAL OILS AROMATHERAPY (Melaleuca leucadendron L) IN ACCURACY AND ALERTNESS ON ADULT

MALE

Ameldo Alfa Matahelumual, 1310049.

Tutor I : Dedeh Supantini, dr., Sp.S., MPd.Ked Tutor II : Jeanny. E. L, dr., M.Kes

Background. Accuracy and alertness are needed by everyone to be able to

perform duties optimally. Aromatherapy means using aroma therapeutic essential oils derived from plants, to improve physical and psychological health. Cajuput essential oil (Melaleuca leucadendron L) because the active substance believed to provide a relaxing effect, improving blood circulation and improve concentration.

Objective. Assess and measure the effect of the essential oils of eucalyptus that

affect accuracy and alertness.

Method. This is quasi-experimental study with pre-test and post-test. The

subjects were 30 adult male. The data measured for accuracy is the total score on the Addition test and for alertness is the amount of time (seconds) required to complete the Johnson pascal test.

Result. The average of correct answer in addition test after the inhalation of cajuput essential oil is 59.180 higher than before the inhalation of cajuput essential which is 46.240 and valued highly significant with p <0,01. The average time of Johnson Pascal test after the inhalation of cajuput essential oil is 110,07 seconds faster than before the inhalation of cajuput essential oil aromatherapy which is 133,40 seconds and valued highly significant with p<0,01.

Conclusion. Cajuput essential oils aromatherapy improve the precision and alertness in older men.

(3)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, karya tulis ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar , serta karya tulis ilmiah yang

berjudul “Pengaruh Aromaterapi Minyak Esensial Kayu putih (Melaleuca leucadendron L) Terhadap Ketelitian Dan Kewaspadaan Pada Pria Dewasa” dapat selesai dengan cepat dan tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini tak jarang dijumpai adanya halangan maupun kesulitan, namun dengan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dedeh Supantini, dr., Sp.S., MPd.Ked selaku pembimbing pertama dan Jeanny. E. L, dr ., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah memberikan perhatian, waktu, tenaga, pikiran, dukungan, dan bantuan moral dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

2. Cindra Paskaria, dr., M.KM yang telah memberikan bantuan konsultasi statistik dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

3. Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha : A.A. Khrisna. S.V, Monica Nidia, Cindy Nanda, Valentino Jantan Perkasa, Aulia Primavera, Angga Wirasaputra Rinti, Anthony Gunawan, Fanissa Salma Safira, Kevin Samuel, Rivina Rae, Carlos Ferdinandus, Antonius Sonbay, Yossie Guventri, Fransiska Yan Devina, Sheila Tamara Wisesa dan teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu atas perhatian, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini.

4. Kedua orang tua, oma serta adik saya untuk segenap doa, perhatian, dukungan moril maupun materil dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

(4)

vii

6. Teman-teman ANTIDOTE 2013 untuk segenap dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

7. Maria Theresia Dellaocta Widya Permata untuk segenap doa, perhatian. dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

8. Rekan seperjuangan Alfonsa Angwarmase dan Rika Evadewy Tan yang mendukung dan membantu penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2016

(5)

viii

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat akademik ... 3

1.4.2 Manfaat praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II ... 6

TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Definisi Ketelitian dan Kewaspadaan ... 6

(6)

ix

2.1.2 Kewaspadaan ... 6

2.2 Faktor-faktor yang berpengaruh kepada Ketelitian dan Kewaspadaan ... 7

2.3 Pemeriksaan Ketelitian dan Kewaspdaan ... 8

2.4Bagian sistem saraf yang berhubungan dengan ketelitian dan kewaspadaan 9 2.4.1 Anatomi Formasio Retikularis ... 9

2.4.2 Fisiologi Formasio Retikularis ... 13

2.5 Sistem Olfaktorius ... 13

2.5.1 Membran Mukosa Olfaktorius ... 13

2.5.2 Bulbus Olfaktorius ... 13

2.5.3 Korteks Olfaktorius ... 13

2.5.4 Proses Menghidu ... 14

2.6 Aromaterapi ... 16

2.6.1 Deskripsi ... 16

2.6.2 Sejarah ... 16

2.6.3 Cara Penggunaan Minyak Aromaterapi ... 17

2.6.4 Mekanisme Kerja Aromaterapi ... 18

2.7 Kayu Putih (Melaleuca Leucadendron L) ... 19

2.7.1 Deskripsi ... 19

2.7.2 Sejarah ... 20

2.7.3 Taksonomi ... 21

2.7.4 Kandungan ... 21

2.7.5 Kegunaan Minyak Kayu Putih ... 22

BAB III ... 23

BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 23

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Subjek Penelitian ... 24

3.4 Metode Penelitian ... 24

3.4.1 Desain Penelitian ... 24

(7)

x

3.4.3 Jumlah Subjek Penelitian ... 26

3.5 Prosedur Penelitian ... 27

3.5.1 Persiapan Penelitian ... 27

3.5.2 Prosedur Addition test ... 27

3.5.3 Prosedur Johnson Pascal Test ... 28

3.5.4 Cara melakukan penelitian ... 28

3.6 Metode Analisis Data ... 29

3.7 Aspek Etik ... 30

BAB IV ... 31

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Pembahasan ... 31

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 35

5.1 Simpulan ... 35

5.2 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

LAMPIRAN ... 38

(8)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(10)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

I. Hasil Uji Statistik ... 38

II. Aspek Etik Penelitian ... 40

III. Informed Consent Form ... 41

IV. Data Penelitian ... 42

V. Lembar Addition Test ... 43

VI. Lembar Johnson Pascal Test ... 45

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketelitian adalah kemampuan seseorang untuk berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi, perhatian, dan intelektual (Quirk,2001). Kewaspadaan adalah keadaan fokus secara sadar dan setengah sadar dan perhatian berkelanjutan terhadap sinyal sensoris pada modalitas yang ditentukan, misalnya pendengaran atau penglihatan, yang bertujuan memfilter stimulus eksternal dan internal yang mengganggu (McGraw & Hill, 2002).

Tingkat kewaspadaan sangat bergantung dengan tingkat konsentrasi seseorang. Semakin tinggi konsentrasi seseorang , semakin tinggi juga tingkat kewaspadaan seseorang. Pada dasarnya setiap orang memiliki sifat kewaspadaan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Kewaspadaan adalah sesuatu yang dapat kita asah dalam kehidupan sehari-hari, seperti sering melakukan latihan mempertajam keahlian otak untuk bekerja (Priguna, 2005)

(12)

2

Dalam penelitian sebelumnya yang menggunakan aromaterapi minyak jasmine (Jasmanium sambac) dan rosemary (Rosmarinus officilanus) dengan kandungan zat aktif 1,8-cineole, di dapatkan terjadi peningkatan fungsi sistim saraf pusat secara signifikan (Susanto, 2014; Tan, 2014)

Minyak esensial kayu putih (Melaleuca leucadendron L) memiliki kandungan zat aktif utama yaitu 1,8-cineole, karena itu di percaya dapat meningkatkan fungsi sistim saraf pusat sehingga ketelitian dan kewasapadaan akan meningkat (Koensoemardiyah, 2009). Sejauh mana pemberian aromaterapi minyak esensial kayu putih dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan masih belum diketahui, maka dari itu peneliti merasa perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh aromaterapi minyak esensial kayu putih terhadap ketelitian dan kewaspadaan pada pria dewasa.

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah aromaterapi minyak esensial kayu putih meningkatkan ketelitian pada pria dewasa

2. Apakah aromaterapi minyak esensial kayu putih meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud penelitian

(13)

3 1.3.2 Tujuan penelitian ini

1. Menilai dan mengukur efek aromaterapi dari minyak esensial kayu putih dalam meningkatkan ketelitian pria dewasa.

2. Menilai dan mengukur efek aromaterapi dari minyak esensial kayu putih dalam meningkatkan kewaspadaan pria dewasa.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat akademik

Menambah pengetahuan dalam bidang farmakologi tanaman obat khususnya yang mengandung minyak esensial terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

1.4.2 Manfaat praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa bahwa aromaterapi kayu putih dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan sehingga pada akhirnya bermanfaat untuk proses belajar.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(14)

4

Aromaterapi dapat dilakukan dengan berbagai macam minyak esensial, antara lain minyak kayu putih. Minyak kayu putih mempunyai komponen utama yang berperan terhadap aktivitas otak, yaitu 1,8-cineole. Zat aktif ini dihirup melalui hidung dan akan kontak dengan silia olfaktorius, kemudian berikatan dengan protein reseptor. Aktivasi dari protein reseptor akan mengaktivasi protein G yang kemudian akan mengaktivasi banyak molekul adenilat siklase yang membentuk adenosin monofosfat siklik (cAMP). cAMP menyebabkan terbukanya kanal ion natrium, sehingga terjadi depolarisasi yang dapat merangsang nervus olfaktorius (Koensoemardiyah, 2009).

Dari nervus olfaktorius, impuls diteruskan ke bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius. Impuls tersebut kemudian diteruskan menuju ke sistim limbik, yaitu hipokampus sebagai pusat memori dan hipotalamus (Koensoemardiyah, 2009). Perangsangan pada hipotalamus akan menimbulkan perangsangan pada sistim saraf otonom, yaitu sistim saraf simpatis. Bila sistim saraf simpatis terangsang, maka denyut nadi akan meningkat, kontraksi otot jantung juga meningkat, sehingga cardiac output meningkat yang salah satunya menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak pula (Price & Price, 1999).

Perangsangan terhadap sistem saraf pusat juga menyebabkan peningkatan produksi neurotransmitter dopamin yang kemudian menyebabkan pengaktifan pada sistem formasio retikularis disepanjang batang otak yang akan meningkatkan kewaspadaan daripada subjek penelitian, serta pengaktifan daripada area asosiasi prefrontal dan area asosiasi limbik yang akan meningkatkan konsentrasi yang di dalamnya juga terdapat komponen ketelitian daripada subjek penelitian (Guyton & Hall, 2012).

(15)

5

antioksidan flavonoid, yang karena kemampuan mereka untuk mengurangi pembentukan radikal bebas dan radikal bebas. Karena terjadi vasodilatsi pembuluh darah dan berkurangnya radikal bebas dalam aliran pembuluh darah mengakibatkan tubuh merasa hangat dan memperlancar aliran darah ke otak (Pietta, 2000).

Semua hal ini pada akhirnya akan meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(16)
(17)

35

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Aromaterapi minyak esensial kayu putih meningkatkan ketelitian pada pria dewasa.

 Aromaterapi minyak esensial kayu putih meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa.

5.2Saran

 Penggunaan aromaterapi minyak esensial kayu putih dapat disarankan untuk meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

 Untuk penelitian selanjutnya perlu dilanjutkan dengan membandingkan pengaruh berbagai konsentrasi aromaterapi minyak esensial kayu putih terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

 Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada subjek penelitian dengan gender yang berbeda dan usia yang berbeda.

(18)

PENGARUH AROMATERAPI MINYAK

ESENSIAL KAYU PUTIH (Melaleuca

leucadendron L) TERHADAP KETELITIAN DAN

KEWASPADAAN PADA PRIA DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

AMELDO ALFA MATAHELUMUAL

1310049

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(19)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, karya tulis ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar , serta karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Aromaterapi Minyak Esensial Kayu putih (Melaleuca leucadendron L) Terhadap Ketelitian Dan Kewaspadaan Pada Pria Dewasa” dapat selesai dengan cepat dan tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini tak jarang dijumpai adanya halangan maupun kesulitan, namun dengan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dedeh Supantini, dr., Sp.S., MPd.Ked selaku pembimbing pertama dan Jeanny. E. L, dr ., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah memberikan perhatian, waktu, tenaga, pikiran, dukungan, dan bantuan moral dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

2. Cindra Paskaria, dr., M.KM yang telah memberikan bantuan konsultasi statistik dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

(20)

4. Kedua orang tua, oma serta adik saya untuk segenap doa, perhatian, dukungan moril maupun materil dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Teman-teman TBM Galenus untuk segenap dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

6. Teman-teman ANTIDOTE 2013 untuk segenap dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

7. Maria Theresia Dellaocta Widya Permata untuk segenap doa, perhatian. dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

8. Rekan seperjuangan Alfonsa Angwarmase dan Rika Evadewy Tan yang mendukung dan membantu penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.

Akhir kata, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan tentunya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2016

(21)

36

DAFTAR PUSTAKA

Aini, S. H. (2002). Panduan Praktis Aromatherapy untuk Pemula. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 8-10.

Colton, T. (1985). Statistika Kedokteran. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 78-80

Dahlan, M. S. (2010). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dra. Hj. SW. Indrawati, M. P. (2010). Tes Psikologis (Tes Kraepelin). Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI.

Ganong, W. F. (2005). Review of Medical Physiology (22 ed.). San Francisco: McGraw-Hill Companies, Inc.

Gaware, V. M., Nagare, R., Dhamak, K. B., Khadse, A. N., Kotade, K. B., Kashid, V. A., & Laware, R. B. (2013). Aromatherapy: Art or Science. International Journal of Biomedical Research.

Guntur, S. (2006). Proses Penyulingan Minyak Atsiri Kayu Putih (Melaluca Cajuputi) Di Tinjau Dari Persiapan Bahan Baku, 2-6.

Guyton, A., & Hall, J. (2012). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed.). Jakarta: EGC.

Hongratanaworakit, T. (2010). Stimulating Effect of Aromatherapy Massage with Jasmine Oil. Natural Product Communications, 5, 157-162.

Jaelani. (2009). Aroma Terapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Koensoemardiyah. (2009). A-Z Aromaterapi untuk Kesehatan,Kebugaran, dan Kecantikan. Yogyakarta: Lily Publisher.

McGraw, & Hill. (2002). Concise Dictionary of Modern Medicine. The McGrraw-Hill Companies, Inc.

(22)

37 Pietta, P.-G. (2000). Flavonoids as Antioxidants.

Press, I. (2014). Budidaya dan Prospek Pengembangan Kayuputih (Melaleuca cajuputi). Bogor.

Price, S., & Price, L. (1999). Aromatherapy for Health (2 ed.). Churchill Livingstone. Priguna, S. (2005). Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologis. Jakarta: Dian Rakyat. Purwadi, R. (2006). Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat.

Quirk, R. (2001). Longman Dicitionary of Contemporary English. Edinburgh: Tearson Education Limited.

Ratnawati, H., Widowati, W., & Gunawan, E. (2010). Hubungan antara Kadar Karbon Monoksida (CO) Udara dan TIngkat Kewaspadaan Petugas Parkir di Tiga Jenis Tempat Parkir. Jurnal Kedokteran Maranatha.

Schnaubelt, K. (1999). Medical Aromatherapy: Healing With Essential Oils . Berkeley: Fort Ltd.

Sherwood, L. (2013). Human Physiology From Cells To System (5 ed.). Toronto: Cengage.

Snell, R. S. (2010). Clinical Neuroanatomy. Lippincott Williams & Wilkins. Susanto, A. (2014). Pengaruh Aromaterapi Minyak Jasmine (Jasmanium sambac)

Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Pada Laki-Laki Dewasa. Tan, L. (2014). Efek Aromaterapi Minyak Esensial Rosemary (Rosmarinus

officinalis) terahadap memori jangka pendek pada wanita dewasa.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dari hasil analisis frekuensi pembagian kerja dapat diartikan semakin cepat dilakukan pembagian kerja tentang pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian maka

belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai

Lisan adalah berkomunikasi.. dengan menggunakan alat yang menghasilkan suara berbahasa lisan diantaranya telepon. Komunikasi lisan langsung artinya komunikasi terjadi antara

Di masa ke depan, sebuah unit pelabuhan dituntut memberikan inovasi layanan yang terpadu dengan berbagai jasa vertikal maritime yang berbasiskan pada operasi pelayaran bernilai

• Analisis data tata air DAS untuk indikator-indiktor kuantitas, kontinuitas, dan kualitas hasil air sangat terkait dengan permasalahan-permasalahan : 1) banjir dan kekeringan

Perbaikan Tingkat Reproduski Ternak Ruminansia di Daerah Tropis Melalui Suplementasi Pakan Urea Multinutrient Molasses Block (UMMB). Makalah Kursus Singkat Penggunaan Teknologi

Struktualisme berpendapat bahwa sebuah karya sastra, fiksi, atau puisi adalah sebuah totalitas yang dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya

 Fermentasi yang lebih lama akan menghasilkan lendir yang tidak beracun yang tersusun dari bakteri asam laktat dan selulosa terlarut, yang disebut sebagai cuka biang....  Pada