• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IDI SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IDI SEKOLAH DASAR."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Hipotesis Tindakan... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitan ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 9

F. Modeel Penelitian... 11

BAB II PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS I SEKOLAH DASAR A. Mata Pelajaran IPS di SD ... 12

1. Pembelajaran IPS di SD... ... 13

2. Pembelajaran IPS di Kel;as I... .. 13

3. Materi Pokok ... 14

B. Pembelajaran Terpadu ... 15

1. Pengertian Pembelajaran Terpadu... 15

2. Latar Belakang Pembelajaran Terpadu………. 17

3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Terpadu ... 17

(2)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

5. Pemetapan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu ... 21

6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu ... 22

7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu ... 22

8. Keunggulan Pembelajaran terpadu ... 23

C. Penerapan Pembelajaran Terpadu ... 24

D. Rancangan Pembelajaran terpadu ... 25

E. Implementasi Hasil Penelitian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian ... 28

1. Metode Penelitian... 28

2. Model Penelitian ... 29

3. Alur Penelitian ... 29

B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 31

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 32

1. Teknik Pengumpulan data ... 32

2. Alat pengumpulan Data... 33

D. Teknik Pengolahan Data ... 35

1. Hasil Pengolahan data Observasi ... 35

2. Hasil Pengolahan Data Tes ... 36

3. Refleksi dari Hasil Pengolahan dan Observasi ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...39

1. Siklus I... 39

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 39

b. Akitivitas guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 45

c. Hasil Belajar ... 46

(3)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

2. Siklus II... 47

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 47

b. Akitivitas guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 51

c. Hasil Belajar ... 52

d. Refleksi ... 53

3. Siklus III... 54

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 54

b. Akitivitas guru dan Siswa dalam Pembelajaran ... 58

c. Hasil Belajar ... 59

d. Refleksi ... 60

B. Pembahasan... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64

B. Saran... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN

(4)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia,

sebab dapat menghasilkan generasi penerus yang berkualitas, yaitu sunber

daya manusia yang kreatif, inovatif dan berjiwa sosial tinggi.

Seperti yang tercantum dalam undang-undang no 20 tahun 2003,

tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewjudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

keserdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Keberhasilan pendidikan merupakan harapan bagi pemerintah,

masyarakat, dan orang tua pada umumnya. Keberhasilan pendidikan sangat

diharapkan mengingat dapat menghasilkan generasi yang akan meneruskan

pembangan dimasa yang akan datang.

Siswa diharapkan mempunyai kemampuan yang sesuai dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, sehingga siswa dapat mengembangkan bakat,

minat , serta melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya. Terlebih dalam

mata pelajaran IPS siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan

(5)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 IPS sebagai pelajaran yang menempatkan suatu fungsi atau panduan

dari sejumlah mata pelajaran sosial. IPS merupakan bagian dari kurikulum

sekolah yang berhubungan dengan manusia didalam masyarakat yang terdiri

atas berbagai subjek-subjek: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi,

antropologi, dan psikologi sosial (S.Nasution 1983).

Numan Somantri (2001) IPS sebagai pelajaran ilmu umum sosial yang

disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD juga tingkat menengah.

Menyederhanakan mengandung arti :

a. Menemukan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari

di Universitas menjadi pejaran yang sesuai dengan kematangan berfikir

para siswa sekolah dasar dan lanjutan.

b. Mempertautkan dan memadukan bahan berasal aneka cabag ilmu-ilmu

pelajaran yang mudah dicerna.

Pembelajaran IPS yang disusun berdasarkan atas Taksonomi tujuan

pendidikan, maka kita akan berbicara mengenai tujuan pendidikan yang

berorientasi pada perubahan tingkah laku para siswa, yaitu :

1) Pengetahuan dan pemahaman

2) Sikap hidup belajar

3) Nilai sosial dan siakap,serta

4) Keterampilan

Keterampilan sosial merupakan pengembangan dari keterampilan

akademis dan sikap serta nilai yang baik. Nilai dan sikap yang baik adalah

(6)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Jack Fraenkel mengatagorikan keterampilan sosial IPS sebagai

keteramapilan-keterampilan untuk : (1) membuat rencana dengan orang lain,

(2) partisipasi dalam usaha meneliti sesuatu, (3) partisipasi produktif dalam

diskusi kelompok (4) menjawab secara sopan pertanyaan orang lain, (5)

memimpin diskusi kelompok, (6) bertindak secara bertanggung jawab dan

warga negara yang cinta damai, (7) menolong orang lain.

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam

kurikulum sekolah dasar, pendidikan IPS memiliki tujuan yang jelas yaitu

meningkatkan sumber daya manusia yang seutuhnya yang memiliki

keterampilan sosial serta mampu mennghadapi tantangan yang dialami dalam

kehidupannya, serta mampu menghargai dan memecahkan masalah-masalah

dalam konflik sosial sebagai mahluk sosial dan mahluk Tuhan Yang Maha

Esa.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, siswa kelas I diharapkan dapat

menjelaskan lingkungan rumah sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan

rumah, karena pada umumnya siswa belum tahu apa arti lingkungan yang

sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah, gunanya lingkungan sehat

dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah dan pentingnya lingkungan

sehat serta prilaku dalam menjaga kebersihan rumah. Adanya materi tersebut

siswa akan mengetahui manfaat dan pentingnya lingkungan rumah yang sehat

dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah baik di lingkungan rumah

(7)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Dalam proses belajar mengajar guru harus memperhatikan

perkembangan siswa serta harus mampu memiliki dan menciptakan situasi

belajar mengajar yanng menyenangkan, mampu memilih dan melaksanakan

media pembelajaran yang sesuai agar tujuan yang diharapkan terlaksana

secara optimal sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.

Perkembangan sosial siswa sekolah dasar ditandai dengan adanya

perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga mulai membentuk

ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas sehingga

hubungan sosialnya menjadi bertambah luas. Pada usia ini anak mulai

memiliki kesanggupan menyesuaikan diri (egasentris) kepada sikap yang

kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (memeprhatikan kepentingan orang

lain)

Berdasar uraian di atas dan pengalaman mengajar di SD Negeri

Cibitung 2 Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, peneliti menarik

kesimpulan bahwa pembalajaran IPS dalam materi lingkungan rumah yang

sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah, saat ini belum bisa

memberikan pemahaman yang maksimal terhadap siswa, hal ini terlihat dari

kemampuan nilai hasil belajar siswa belum sesuai dengan KKM ( Kriteria

Ketuntasan Minimal ) yang telah ditentukan. 80 % siswa belum dapat

mencapai nilai KKM. Oleh sebab itu peneliti akan mengadakan Penelitian

Tindakan Kelas ( PTK ) dengan mengunakan metode pembelajaran teroadu

untuk meningkatkan kualitas belajar siswa terhadap pembelajaran IPS dengan

(8)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan

kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi

dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya. Sehubungan dengan

itu pendekatan pembelajaran terpadu membantu anak untuk belajar

menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dan apa yang baru mereka

pelajari.Pieget,1977 ( Novi Resmini : 2006 :4 ).

Pembelajaran terpadu memilki beberapa keunggulan diantaranya :

1. mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas sehingga guru dituntut

untuk memiliki wawasan, pemahaman dan kreatifitas tinggi karena adanya

tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok bahasan dengan

pokok bahasan lain dari berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memilki

kecermatan, kemampuan, analitik dan kemampuan katagorik agar dapat

memahami keterkaitan atau kesamaan material maupun metodologik suatu

pokok bahasan.

2. memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi

pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis, dan bermakna sesuai

dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan

siswa. Dalam kaitan ini, pembelajaran terpadu memberikan peluang

terjadinya pengembagan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tema

atau pokok bahasan yang disampaikan

3. mempermudah dan memotifasi siswa untuk mengenal, menerima,

(9)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok

bahasan atau bidang studi.

Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik dan cara

anak belajar, maka kegiatan pembelajaran bagi siswa kelas awal/ rendah

sekolah dasar sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran terpadu. Dengan

mempergunakan model pembelajaran terpadu, secara psikologik, siswa

digiring berffikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami

hubungan-hubungan konseptual yang disajikan guru, selanjutnya siswa akan

terbiasa berfikit terarah, teratur, utuh menyeluruh, sistematik, dan analitik.

Menghemat waktu, tenaga dan sarana, serta biaya pembelajaran disamping

menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena

proses pemanduan atau penyatuan sejumlah unsur tujuan, materi maupun

langkah pembalajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau keterkaitan.

Kaitan konseptual dengan mata pelajaran yang dipelajari akan

membentuk skema / bagan, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan

kebulatan pengetahuan. Selain itu penerapan pembelajaran terpadu di sekolah

dasar akan sangat membantu siswa yang masih berada pada perkembangan

melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan.

Mengingat kenyataan itu untuk mengurangi kesulitan siswa dalam

pembelajaran IPS khususnya materi lingkungan rumah yang sehat dan prilaku

dalam menjaga kebersihan rumah, peneliti akan mencoba melakukan model

(10)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 kesehatan sebagai gagasan pokok untuk menyampaikan materi lingkungn anak

rumah sehat dan prilaku menjaga kebersihan rumah.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti mencoba melakukan

penelitian ditempat penulis melaksanakan tugas sebagai guru dengan jumlah

siswa 53 orang. Fokus penelitian adalah pembelajaran terpadu untuk

menigkatkan Hasil Belajar Siswa dalam mata pelajaran IPS dengan tema

kesehatan di kelas I SD Negeri Cibitung 2 kecamatan Cibeber Kabupaten

Cianjur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan

permasalahan” Bagaimanakah penerapan pembelajaran terpadu untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada tema ” Kesehatan ” dengan

materi lingkungan rumah sehat dan prilaku dalam menjaga kebersihan runah

di lekas I Sekolah Dasar ”

Masalah tersebut dijabarkan lagi dalam rumusan yang lebih khusus,

sebagai berikut :

1. Bagaimana rencana pelaksanan pembelajaran denganb menggunakan

pembelajaran terpadu pada tema kesehatan dengan materi lingkungan

rumah sehat dan nprilaku dalam menjaga kebersihan rumah di kelas I SDN

(11)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 2. Bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPS pada tema

kesehatan dengan materi rumah sehat dan prilaku dalam menjaga

lingkungan rumah dengan menggunakan pembelajaran terpadu di kelas I

SDN Cibitung 2 ?

3. Bagaimanakan hasil pembelajaran IPS pada pada tema kesehatan dengan

materi rumah sehat dan prilaku dalam menjaga lingkungan rumah dengan

menggunakan pembelajaran terpadu di kelas I SDN Cibitung 2 ?

C. Hipoteis Tindakan

Dalam suatu penelitian diperlukan hipotesis tindakan yang akan digunakan

sebagai anggapan dasar agar penelitian tersebut memiliki landasan yang kuat

dengan pokok-pokok penelitian yang jelas serta aspek-aspek yang tegas.

Berdasarkan pernyataan di atas, ditetapkan hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Pembelajaran IPS yang berkualitas dapat mengembangkan pengetahuan,

pemahaman dan kemampuan analis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam

memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

2. Pembelajaran terpadu merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang

dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS karena

pembelajaran terpadu merupakan pendekatan untuk mengembangkan

kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi

dengan lingkungan dan pengalaman lingkungannya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

(12)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Melalui penelitian ini penulis telah merumuskan beberapa tujuan yang ingin

dicapai setelah pelaksanaan penelitian, tujuan tersebut meliputi:

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran pembelajaran terpadu dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran pada tema kesehatan di kelas I SDN

Cibitung 2 .

2. Mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran terpadu pada tema

kesehatan di kelas I SDN Cibitung 2

3. Mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran

terpadu pada tema kesehatan di kelas I SDN Cibitung 2 .

2. Manfaat Penelitian a) Manfaat bagi siswa :

 Membantu siswa untuk memahami konsep pembelajaran yang abstrak

menjadi konkrit.

 Meningatkan hasil belajar siswa dalam materi lingkungan rumah sehat

dan prilaku dalam menjaga kebersihan rumah

 Mengetahui media/ alat yang sesuai dengan pembelajaran IPS dengan

menggunakan pembelajaran terpadu pada tema kesehatan.

(13)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 10

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011  Meningkatgkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan

pelaksanaan pembalajaran dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

 mengembangkan kreatifitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar

 meningkatkan keterampilan guru dalam membuat alat/ media belajar

mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran dan minat siswa.

c) Manfaat bagi Sekolah :

 Membantu mengembangkan model pembelajaran yang bervariasi  Membantu menentukan alat/ media yangs sesuai dengan kebutuhan

E. Definisi Istilah

Sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diangkat menjadi objek

penelitian yaitu penerapan pembelajran terpadu untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran siswa kelas I sekolah dasar ( Penelitian Tindakan di kelas I SDN

Cibitung 2 kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Pada tema kesehatan).

Didalam permasalahan tersebut ada beberapa istilah yang penting untuk

dijelaskan yaitu :

1. Pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk mengembangkan

kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi

dengan lingkungan dan pengalamannya dalam kehidupannya.

2. Kualitas

Pengertian Kualitas atau mutu adalah Sebuah filsosofis dan metodologis

yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur

(14)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 11

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Edward Sallis (2006 : 33 ). Sudarwan Danim (2007 : 53 ) menjelaskan

kualitas atau mutu mengandung makna derajat keunggulan suatu poduk

atau hasil kerja, baik berupa barang dan jasa. Sedangkan dalam dunia

pendidikan barang dan jasa itu bermakna dapat dilihat dan tidak dapat

dilihat, tetapi dan dapat dirasakan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1991 :677 ) menyatakan Mutu adalah (ukuran ), baik buruk

suatu benda;taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb) kualitas.

Selanjutnya Lalu Sumayang ( 2003 : 322) menyatakan quality (mutu )

adalah tingkat dimana rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan

jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya, disamping itu quality adalah

tingkat di mana sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan rancangan

spesifikasinya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulan bahwa mutu (quality )

adalah sebuah filsosofis dan metodologis, tentang (ukuran ) dan tingkat

baik buruk suatu benda, yang membantu institusi untuk merencanakan

perubahan dan mengatur agenda rancangan spesifikasi sebuah produk

barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya agenda dalam

menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan

3. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicaraan

4. Kesehatan adalah keadaan sempurna baik mental, fisik maupun sosial dan

tidak hannya bebas dari penyakit dan cacat (WHO), kesehatan dapat

(15)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 12

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi

(undang-undang kesehatan No 23 tahun 1992).

F. Model Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode ”Class Room Actions Reaserch ”atau

metode penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan pendidikan serta

dilaksanakan dalam sebuh kelas. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk

memperbaiki pembelajaran di kelas yaitu sebagai upaya untuk mencari jawaban

atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan pelaksanaan tugas sehari-hari di

(16)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat, dalam

penelitian tindakan kelas guru harus melakukan introspeksi diri secara

reflektif mengenai pembelajaran dengan melakukan tindakan agar dapat

memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas.(Whardana,2007: )

Menurut Purwadi, 1999 (Sudikin,2010 : 10) Penelitian yang dilakukan

oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan

tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

(KBM) dalam arti luas.

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung

berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Guru sebagai pelaku

tindakan, tetap menjalankan tugasnya sehari-hari, namun melakukan

tindakan dalam upaya memperbaiki pembelajaran di kelas.

Pada penelitian tindakan ini, guru sebagai peneliti berupaya menyusun

cara-cara yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah yang diangkat

(17)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 29

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pokok dalam penelitian ini adalah rendahnya kualitas hasil belajar siswa

menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga

kebersihan rumah di kelas I sekolah dasar.

2. Model Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan rancangan penelitian

model spiral : Kemmis dan Mc Taggart (1998) yaitu model siklus yang

dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan (siklus spiral) yang

setiap siklus terdiri dari 4 tahap sebagai berikut :

[image:17.595.126.509.222.533.2]

Gambar 3.1. Kajian Berdaur 4 Tahap PTK (adaptasi dari Raka Joni, 2007 : 5)

Tahap-tahap proses di atas terus berulang sampai suatu permasalahan

dianggap teratasi, untuk kemudian biasanya diikuti oleh kemunculan

permasalahan lain yang juga harus diperlakukan serupa.

3. Alur Penelitian

Keempat fase dari suatu siklus dalam sebuah PTK oleh peneliti

dijabarkan dalam alur penelitian sebagai berikut :

MERENCANAKAN MELAKUKAN TINDAKAN

(18)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 30

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Identifikasi Masalah

[image:18.595.113.494.115.597.2]

Rumusan Masalah

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (adaptasi Kemmis dan Taggart)

Sesuai dengan hakekat yang dicerminkan oleh namanya yaitu action

research spiral, penelitian tindakan kelas dapat dimulai dari mana saja

dari keempat fase yang tergambarkan dalam spiral tersebut. Keempat fase Penyusunan Rencana Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Observasi Pelaksanaan Tindakan I

Penyusunan Rencana Tindakan II

Observasi Pelaksanaan Tindakan II

Penyusunan Rencana Tindakan III

Observasi Pelaksanaan Tindakan III Pelaksanaan Tindakan II

(19)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 tersebut adalah perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan

(observation), dan refleksi (reflection).

Dari uraian di atas, peneliti menyusun tahap-tahap penelitian yang

berpijak pada penyelesaian masalah pokok yaitu rendahnya kemampuan

siswa kelas I menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam

menjaga kebersihan rumah.

B. Subyek dan Lokasi Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas I tahun ajaran 2010 / 2011

berjumlah 53 orang yang terdiri dari 25 orang siswa putra dan 28 orang

siswa putri.

Lokasi penelitian di SDN Cibitung 2 yang beralamat di Kp. Lampegan,

Ds. Cibokor, Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Sekolah yang

berlokasi di daerah perkebunan teh dengan latar belakang masyarakatnya

bermata pencaharian sebagai buruh pabrik teh dan buruh tani menjadikan

tingkat penghasilan rata-rata masyarakat rendah. Sehingga perhatian kepada

lingkungan tempat tinggal relatif kurang.

Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pada alasan sebagai berikut :

a. Peneliti merupakan guru tetap di sekolah tersebut.

b. Kegiatan penelitian tidak mengganggu suasana belajar.

c. Kemampuan siswa menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku

dalam menjaga kebersihan rumah belum sesuai dengan kompetensi

(20)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 profesi maupun secara moral untuk meningkatkan mutu pembelajaran di

sekolah tersebut.

Penelitian dilaksanakan sejak bulan Maret sampai dengan bulan

Mei 2011. Adapun tahap penelitian dimulai dengan tahap persiapan

dilanjutkan dengan pelaksanaan, dan diakhiri dengan penyusunan

laporan hasil penelitian.

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menjawab

pertanyaan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Data-data tersebut

diperoleh melalui observasi, hasil tes belajar siswa, dan wawancara

dengan observer.

a. Observasi

Observasi (pengamatan) dilakukan oleh guru yang bersangkutan untuk

mengamati tingkah laku belajar siswa yang muncul ketika berlangsung

proses pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat dijadikan dasar

untuk pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan.

b.Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap observer, untuk memperoleh data

mengenai gambaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan

menerapkan pembelajaran terpadu. Dari hasil wawancara tersebut

(21)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 33

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau mempertahankan

pelaksanaan pembelajaran yang sudah sesuai.

c.Hasil tes

Tes dilakukan terhadap siswa untuk memperoleh data nilai rata-rata

yang diperoleh sudah sesuai tidaknya dengan KKM yang telah

ditentukan.

d.Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data hasil observasi,wawancara

dan hasil belajar siswa yang dapat digunakan untuk mengkaji

keberhasilan perencanaan tindakan dan pelaksanaann tindakan dari

tahap awal, selama proses sampai tahap akhir penelitian. Dokumentasi

meliputi : (1). perencanaan pembelajaran, (2). catatan hasil

observasi,(3). catatan hasil wawancara, (4). media pembelajaran, dan

(5). lembar kerja siswa.

2. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa alat

pengumpul data yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur

keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu .

Adapun alat pengumpul data yang digunakan adalah :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan persiapan pelaksanaan

pembelajaran yang dirancang oleh peneliti dengan menggunakan model

(22)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 34

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pengamatan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran

adalah berkaitan dengan kesesuaian indikator yang ditentukan dengan

hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah pelaksanaan tindakan.

Selain itu keterpaduan antara mata pelajaran juga menjadi aspek

pengamatan .

Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan terlampir.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data yang berhubungan dengan proses pelaksanaan tindakan. Adapun

aspek pengamatan berkaitan dengan aktivitas siswa, dan aktivitas guru

ketika berlangsungnya proses pembelajaran terpadu.

Contoh lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terlampir.

c. Lembar Wawancara

Lembar wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan oleh peneliti kepada observer berkaitan dengan aktivitas siswa

dan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu yang telah

dilaksanakan..

Contoh lembar wawancara yang digunakan terlampir.

d. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus

(23)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 35

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran.

D. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

1. Hasil Pengolahan Data Observasi

Sebelum pelaksanaan tindakan,dilakukan pengumpulan data untuk

mendapat gambaran umum kondisi awal sekolah dan kelas yang akan

dijadikan tempat penelitian tindakan kelas.

Data yang telah diperoleh direduksi kemudian diklasifikasi setelah

itu dibuat displaynya dan diinterpretasikan.

Data yang direduksi, klasifikasi, display dan interpretasi diperoleh

dari hasil penelaahan terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) khususnya mata pelajaran IPS di kelas I dengan melihat standar

kompetensi dan kompetensi dasar sebagai pijakan untuk mengetahui

permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Penelaahan ketercapaian

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan dengan

kenyataan nilai hasil belajar siswa. Penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah dibuat serta pelaksanaan pembelajaran yang telah

dilakukan.

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan ;

begitu tindakan pelaksanaan dilakukan, segera juga dilakukan observasi

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Dalam kegiatan

(24)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 36

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 berusaha untuk mengenali, kendala-kendala yang dihadapi serta peluang

yang ada berkaitan dengan penerapan pembelajaran terpadu.

Hasil observasi ini diharapkan dapat mengetahui sedini mungkin

gejala yang mengisyaratkan ketidakberhasilan atau kesalahan rancangan

disain pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran terpadu.

Sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan secepatnya untuk

melakukan perubahan rancangan tindakan.

2. Hasil Pengolahan Data Tes

Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah pelaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu sesuai dengan

yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti

dan rekan guru yang berlaku sebagai observer. Peneliti menyusun

rancangan tindakan selanjutnya dengan mempertimbangkan masukan

yang diberikan oleh observer.

Peran peneliti dalam pelaksanaan tindakan adalah membuat rencana

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu dan

melaksanakannya, yang kemudian dikomunikasikan dan didiskusikan

dengan observer , sehingga diperoleh kesepahaman antara peneliti

(praktisi) dengan observer.

Pelaksanaan tindakan direncanakan sebanyak 3 siklus. Adapun siklus

tersebut dapat bertambah atau berkurang bergantung pada hasil refleksi

serta ada tidaknya peningkatan kualitas hasil belajar siswa setelah dikenai

(25)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 37

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 3. Refleksi dari Hasil Pengolahan Data dan Observasi

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami,

memaknai proses, dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya

tindakan.

Pada tahap ini hasil dari observasi dikumpulkan dan dianalisa

sehingga dapat ditemukan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran serta

cara untuk memperbaikinya. Hasil refleksi ini digunakan sebagai landasan

untuk melakukan siklus berikutnya. Hal ini dilakukan di setiap siklus

sampai menemukan standar pembelajaran yang diharapkan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data kualitatif. Proses analisis data dimulai dengan

menelaah (menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan

menyimpulkan) seluruh data yang telah terkumpul dari berbagai

sumber.(hasil observasi, wawancara, hasil tes, foto).

Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah maka langkah selanjutnya

adalah mengadakan reduksi data. Langkah berikutnya adalah

menyusunnya dalam satuan-satuan, yang kemudian dikategorisasikan.

Dari uraian tersebut dapat dilihat seluruh hasil yang terkait dalam

pelaksanaan tindakan sebagai berikut :

a. Data pretes dan postes untuk melihat hasil belajar siswa.

b. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat tindakan

dilaksanakan

(26)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 38

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan

tindakan diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar

(27)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

64

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Penerapan pembelajaran terpadu untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS telah menunjukkan peningkatan dalam proses dan hasil

pembelajaran. Namun demikian pembelajaran terpadu memerlukan

perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang lebih cermat. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran terpadu sebaiknya berpusat pada siswa, lebih

menempatkan siswa sebagai subyek belajar sedangkan guru berperan

sebagai fasilitator. Memberikan pengalaman langsung dengan

menghadapkan pada hal-hal yang nyata sebagai dasar untuk memahami

hal-hal yang abstrak. Dengan pembelajaran terpadu memungkinkan siswa

memandang bahwa kehidupan itu utuh (the real world is integrated).

2. Dari pelaksanaan tindakan kelas pembelajaran terpadu, dapat diamati

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut : (1).

kegiatan belajar mengajar berjalan lebih baik dibanding dengan kondisi

awal kelas sebelum pelaksanan pembelajaran terpadu.;(2) kerja sama,

kemandirian dan percaya diri siswa dalam kegiatan kelompok telah

terlihat ada kemajuan dibandingkan dengan kondisi awal kelas sebelum

pelaksanaan tindakan pembelajaran terpadu;(3). profesionalisasi guru

(28)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

65

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

dalam melaksanakan tindakan pembelajaran terpadu ;(4). kemampuan

intelektual dalam hal keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu siswa

telah didorong dan difasilitasi untuk tumbuh dan berkembang;(5).

kemampuan sosial siswa dalam kerja sama, kepercayaan dan kemandirian

telah didorong dan difasilitasi untuk berkembang. ;(6). perhatian dan

partisipasi siswa dalam belajar telah menunjukan peningkatan dibanding

dengan kondisi awal kelas,;(7). komunikasi antar guru dengan siswa serta

komunikasi siswa dengan siswa telah terjalin dengan baik.

3. Peningkatan hasil pembelajaran terlihat pada diagram kualitas

pembelajaran IPS yang mengalami penigkatan. Siswa yang memperoleh

nilai di bawah nilai KKM berkurang sedangkan siswa yang memperoleh

nilai sama atau lebih dari KKM meningkat.

B. SARAN

Untuk meningkatkan kualitas dan keberhasilan pembelajaran IPS di SD

hendaknya :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran terpadu dengan tema kesehatan di kelas

sebaiknya guru menggunakan metode bervariasi sesuai dengan perkembangan

usia anak,karena siswa akan lebih senang dan memahami materi yang

diajarkan seperti melalui pengamatan gambar secara langsung maka akan

(29)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

66

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011

2. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada

materi lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan

rumah, peneliti menyarankan melalui penerapan pembelajaran terpadu.

3. Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan di suatu instansi pendidikan

sebaiknya menyarankan guru-guru untuk dapat menggunakan pembelajaran

(30)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 67

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 DAFTAR PUSTAKA

BNSP (2006) Peraturan Mendiknas no 22 dan 23 tahun 2006, Jakarta BNSP

Depertemen Pendidikan Nasional (2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta

Depertemen Pendidikan Nasional ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Model Silabus Tematik Kelas I

Direktoral Tenaga Kependidikan, Direktoral Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidika Kementrian Pendidikan Nasional, (2010), Materi Pelatihan Penguatan Pengawasan Sekolah Pembelajaran

Berbasis PAIKEM

BNSP (2006) Peraturan Mendiknas no 22 dan 23 tahun 2006, Jakarta BNSP

Depertemen Pendidikan Nasional (2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta

Depertemen Pendidikan Nasional ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Model Silabus Tematik Kelas I

Hermawan,R.(2007), Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar,Bandung, UPI Press.

Hanafiah,N. (2009), Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kuliah Kerja Nyata

Hadisubroto,T. (2004), Pembelajaran Terpadu,Universitas Terbuka

Khasanah,A. (2008) Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Dengan

Menggunakan Media Gambar Komputer (Compic) Pada Siswa Kelas III SDN Sirnagalih Kecamatan Bojong Picung Kabupaten Cianjur, tidak

diterbitkan.

Lisdiana,A.(2006) ”Dasar-dasar Pendidikan Kesehatan, Pusat Pengembangan

Penataran Guru

Permana, J. (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Bandung Diklat Profesi Guru

Purwanto,N.(1997),Psikologi Pendidikan,

Santoso, A.(2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Berkarakter

Pembelajaran Tematik, Jakarta, Balai Penerbit Cipta Jaya

(31)

Siti Maemunah, 2012

Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas I Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 68

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 Sarah (2010) Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Mata Pelajaran IPS Dengan Tema Permainan di Kelas III Sekolah Dasar, tidak diterbitkan

Sukirman,D.(2006), Perencanaan Pembelajaran, Bandung, UPI Press.

Slameto,(1995), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.

Gambar

Gambar 3.1. Kajian Berdaur 4 Tahap PTK  (adaptasi dari Raka Joni, 2007 : 5)
Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (adaptasi Kemmis dan Taggart)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun strategi pengembangan bisnis yang tepat bagi PT.Griya Nutrisi. Bandung dalam mengembangkan bisnisnya yaitu yang pertama

Paspor untuk Orang Asing ( Alien Passport ) dapat diberikan kepada orang asing yang memiliki izin tinggal tetap, akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dan

Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun per tanaman, jumlah anakan per sampel, diameter umbi basah per sampel, diameter umbi kering per sampel, bobot basah umbi

Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak

adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku

Peran hakim dalam proses peradilan tindak pidana pencurian dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak sesuai dengan hak dan wewenang hakim menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004

 Frekuensi pengereman dilihat dari data pada counter digital yang sudah terpasang pada sepeda motor..  Situasi jalan padat merayap terjadi pada sepanjang Jalan