Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS LITERASI SAINS
DAN KEMAMPUAN MELAKUKAN MINI RISET MAHASISWA
BIOLOGI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Rifqiyati
1103814
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Literasi Sains
dan Kemampuan Melakukan Mini
Riset Mahasisawa Biologi
Oleh Rifqiyati
S.Pd Universitas Tanjungpura Pontianak, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Biologi
© Rifqiyati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Rifqiyati, 2013
ii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS LITERASI SAINS
DAN KEMAMPUAN MELAKUKAN MINI RISET MAHASISWA BIOLOGI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis literasi sains dan kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Biologi UPI semester 4 yang mengontrak mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Analisis literasi sains dilakukan pada setiap indikator literasi sains melalui soal tes literasi sains. Data kemampuan melakukan mini riset dikumpulkan menggunakan rubrik yang memuat dimensi-dimensi literasi sains. Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan literasi sains mahasiswa masih kurang sekali (47,08%). Pada capaian indikator kompetensi ilmiah mahasiswa dalam mengidentifikasi permasalahan ilmiah adalah 45,57%, menjelaskan fenomena secara ilmiah adalah 47,59%, menggunakan bukti-bukti ilmiah adalah 43,89%. Sikap mahasiswa terhadap sains dalam mendukung inkuiri ilmiah masuk dalam kategori baik (77,08%), dan mahasiswa cukup tertarik terhadap sains (67,13%). Secara umum, kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset tergolong kategori baik (76,19%). Kemampuan pada tahap pelaksanaan dan pelaporan tergolong kategori sangat baik dengan persentase masing-masing 93,93% dan 83,33%. Kemampuan pada tahap perencanaan mini riset tergolong kategori kurang sekali (48,15%). Upaya peningkatan penguasaan literasi sains mahasiswa perlu dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran yang mengarah pada peningkatan literasi sains mahasiswa. Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat laporan hasil mini riset juga harus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih mendalam tentang mini riset.
iii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALYSIS OF SCIENTIFIC LITERACY
AND THE ABILITY TO CONDUCT A MINI RESEARCH BIOLOGY STUDENT
ABSTRACT
This study was aims to analyze of Biology student scientific literacy and their ability to do mini research. This study used method was descriptive. The study was conducted to Biology students of 4th semester taking Plant Physiology courses at UPI. Analysis of scientific literacy was done to each indicator of each aspect descriptively. The analysis of ability to mini research was done by employing a rubric which consists of scientific literacy dimensions. The result showed that students’ mastery level of scientific literacy was very low with percentage 47.08%. The attainment of students’ scientific competence in identifying scientific problem was 45.57%, in explaining phenomena scientifically was 47,59%, and in utilizing scientific evidences was 43,89%. The percentages
indicated that students’ scientific competence was very low. However, students’
attitude toward science in supporting scientific inquiry was good with percentage 77,08%. They were also interested in science with percentage 67.13%. In general, students' ability to conduct a mini research Biology classified categories with a percentage of 76.19%, especially at the stage of implementation and reporting of mini research. Ability at this stage of the implementation and reporting of classified categories is very good with the percentage of each 93.93% and 83.33%. The ability in mini research planning was category very low with percentage 50 %. Efforts to improve student mastery of scientific literacy seriously needs to be done to further optimize the use of learning approaches that lead to improved student science literacy . Students' ability to plan , execute, and report the results of a mini research , or other types of research should also be improved by providing training that is more in-depth about the mini research or other research.
iv
Rifqiyati, 2013
vi
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Literasi Sains ... 6
B. Inkuiri ... 15
C. Mini Riset ... 18
D. Kaitan antara Inkuiri, Mini Riset dan Literasi Sains ... 20
E. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 24
B. Metode Penelitian... 24
vii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian... 25
E. Prosedur Penelitian... 32
F. Analisis dan Pengolahan Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil Tes Penguasaan Literasi Sains ... 37
B. Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 52
C. Keterkaitan Penguasaan Literasi Sains dengan Kemampuan MelakukanMini Riset ... 70
D. Kendala yang Dihadapi dalam Melakukan Mini Riset ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
viii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Pencapaian Siswa Indonesia dalam Literasi Sains ... 1
2.1 Kompetensi Ilmiah PISA 2006 ... 9
2.2 Konten Pengetahuan Sains dalam PISA 2006 ... 11
2.3 Pengetahuan Tentang Sains dalam PISA 2006 ... 12
2.4 Konteks Sains dalam PISA 2006 ... 13
2.5 Aspek Sikap Sains dalam PISA ... 14
2.6 Tipe-tipe Inquiry Laboratory ... 17
2.7 Indikator Inkuiri yang Termasuk ke dalam Indikator Literasi Sains .... 19
3.1 Sebaran Soal Aspek Kognitif dan Afektif ... 26
3.2 Spesifikasi Soal Literasi Sains ... 27
3.3 Kisi-kisi Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 28
3.4 Kisi-kisi Angket ... 31
3.5 Kisi-kisi Wawancara ... 32
3.6 Kategori Persentase Penguasaan Literasi Sains Mahasiswa ... 34
3.7 Kategori Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 35
4.1 Hasil Tes Penguasaan Literasi Sains Seluruh Mahasiswa Biologi ... 37
4.2 Hasil Penguasaan Literasi Sains Seluruh Mahasiswa Biologi per Aspek Kompetensi ilmiah ... 41
ix
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4 Judul Mini Riset Setiap Kelompok ... 54
4.5 Persentase Kemampuan dalam Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pelaporan Mini Riset seluruh Kelompok ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Assessmen PISA 2006 dan 2012 ... 8
2.1 Hirarki Pembelajaran Inquiry serta Hirarki Pengalaman Intelektual
dan Sumber Pengontrolan pada Masing-masing Level ... 16
2.2 Kaitan Inkuiri, Mini Riset, dan Literasi Sains ... 20
4.1 Persentase Penguasaan Literasi Sains pada setiap Kelompok dan
Persentase Total ... 39
4.2 Penguasaan Literasi Sains Setiap Mahasiswa per Kelompok... 40
4.3 Perbandingan Capaian Persentase pada Tiga Aspek Kompetensi
Ilmiah ... 42
4.4 Penguasaan Aspek Identifikasi Permasalahan Ilmiah (IPI) setiap
Mahasiswa per Kelompok ... 43
4.5 Perbandingan Capaian Persentase Aspek Identifikasi Permasalahan
Ilmiah (IPI) pada setiap Kelompok... 44
4.6 Penguasaan Aspek Menjelaskan Fenomena Secara Ilmiah (MFI)
Setiap Mahasiswa per Kelompok ... 45
4.7 Perbandingan Capaian Persentase Aspek Menjelaskan Fenomena
x
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.8 Penguasaan Aspek Menggunakan Bukti-bukti Ilmiah (MBI) setiap
Mahasiswa pada setiap Kelompok... 47
4.9 Perbandingan Capaian Persentase Aspek Menggunakan Bukti-bukti
Ilmiah (MBI) pada setiap Kelompok ... 48
4.10 Perbandingan Persentase Tiga Aspek Kompetensi Ilmiah pada Setiap
Kelompok ... 50
4.11 Perbandingan Persentase Penguasaan Literasi Sains Mahasiswa
Biologi pada Konten Fisiologi Tumbuhan dengan Biologi secara
Global ... 51
4.12 Persentase Kemampuan dalam Melakukan Mini Riset ... 55
4.13 Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset Dilihat dari Dimensi
Literasi Sains secara Keseluruhan Kelompok ... 56
4.14 Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset Setiap Kelompok ... 57
4.15 Persentase Kemampuan Melakukan Perencanaan Mini Riset Dilihat
dari Aspek Kompetensi Sains ... 58
4.16 Skor Total Seluruh Kelompok pada Perencanaan Mini Riset ... 69
4.17 Skor Kemampuan Aspek Kompetensi Sains dalam Perencanaan
Kegiatan Mini Riset pada Setiap Kelompok ... 61
4.18 Persentase Kemampuan Melaksanaan Mini Riset
Dilihat dari Dimensi Literasi Sains... 62
4.19 Skor Total Seluruh Kelompok pada Pelaksanaan Mini Riset ... 63
4.20 Penggunaan Alat dan Bahan yang kurang Rapi ... 64
4.21 Skor Kemampuan Melaksanaan Mini Riset pada Setiap Kelompok
Dilihat dari Dimensi Literasi Sains... 65
4.22 Persentase Kemampuan dalam Pelaporan Mini Riset Dilihat dari
Dimensi Literasi Sains ... 66
4.23 Diagram Hasil Pengamatan Mini Riset Kelompok 2 ... 67
4.24 Skor Total Kemampuan Seluruh Kelompok pada Pelaporan Hasil
xi
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.25 Skor Kemampuan dalam Pelaporan Hasil Kegiatan Mini Riset
pada Setiap Kelompok ... 68
4.26 Perbandingan Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset pada Setiap Kelompok ... 69
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Instrumen Penelitian A.1. Soal Literasi Sains ... 78
A.2. Rubrik Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset ... 110
A.3 Angket... 114
A.4 Pedoman Wawancara... 119
B. Hasil Penelitian B.1 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains seluruh Mahasiswa ... 120
B.1a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Kelompok 1 ... 121
B.1b Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Kelompok 2 ... 122
B.1c Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Kelompok 3 ... 123
xii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.2a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Identifikasi
Permasalahan Ilmiah Kelompok 1 ... 124
B.2b Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Identifikasi
Permasalahan Ilmiah Kelompok 2 ... 125
B.2c Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Identifikasi
Permasalahan Ilmiah Kelompok 3 ... 125
B.3 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah ... 126
B.3a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah Kelompok 1 ... 126
B.3b Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah Kelompok 2 ... 127
B.3c Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Menjelaskan
Fenomena secara Ilmiah Kelompok 3 ... 127
B.4 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah ... 128
B.4a Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah Kelompok 1 ... 128
B.4 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah Kelompok 2 ... 129
B.4 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains Aspek Mengguankan
Bukti-bukti Ilmiah Kelompok 3 ... 129
B.5 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains pada Soal Konten Fisiologi
Tumbuhan ... 130
B.6 Tabulasi Skor Penguasaan Literasi Sains pada Soal Konten Biologi
secara Global ... 131
B.7a Tabulasi Skor Sikap Terhadap Sains (Dukungan terhadap Inkuiri
xiii
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.7b Tabulasi Skor Sikap Terhadap Sains (Ketertarikan terhadap Sains) .... 134
B.8 Hasil Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset setiap
Kelompok ... 135
B.9 Tabulasi Skor Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset... 144
B.10 Rekap Hasil Angket ... 146
C. Dokumentasi dan Riwayat Hidup
C.1 Dokumentasi ... 153
1
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Mutu pendidikan dalam standar global merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pendidikan di negara kita. Indonesia telah mengikuti beberapa studi internasional, misalnya Programme for International Student Assesment (PISA) sebagai upaya untuk melakukan benchmarking mutu pendidikan dalam standar global tersebut. Keikutsertaan ini dipandang penting untuk mengukur sejauh mana pencapaian pendidikan dasar dan menengah Indonesia selama ini dibandingkan dengan pencapaian negara-negara di seluruh dunia (Yusuf, 2010).
Salah satu aspek penilaian dalam PISA adalah literasi sains dan yang diukur adalah siswa usia 15 tahun. Literasi sains adalah ilmu pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep ilmiah berikut prosesnya yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan pengetahuan yang dimilikinya, serta turut terlibat dalam hal kenegaraan, budaya, dan pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya kemampuan spesifik yang dimilikinya (National Committe
on Science Education Standards and Asesssment and National Research Council,
1996). Penilaian literasi sains dalam PISA dirancang dalam kaitannya dengan proses sains yang berpusat pada kemampuan untuk memperoleh, menafsirkan dan bertindak berdasarkan bukti. Berikut hasil pencapaian siswa Indonesia dalam literasi sains:
Tabel 1.1. Pencapaian Siswa Indonesia Dalam Literasi Sains
Tahun Skor Indonsia
Skor Maksimal Internasional
2
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil literasi sains siswa Indonesia pada tabel 1.1 menunujukkan bahwa literasi sains siswa selalu mengalami penurunan dan skor yang dicapai tidak sesuai harapan. Berdasarkan tujuan PISA dalam mengukur literasi sains siswa, hasil ini berarti siswa Indonesia belum siap menghadapi tantangan masyarakat-pengetahuan (knowledge society). Yusuf (2010) menyatakan:
Penilaian yang dilakukan PISA berorientasi ke masa depan, yaitu menguji kemampuan anak muda untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata, tidak semata-mata mengukur kemampuan yang dicantumkan dalam kurikulum sekolah.
Semua warga negara harus melek sains, termasuk mahasiswa yang ada di perguruan tinggi. Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI Nomor 22 Tahun 1961 pasal 2 tentang tujuan didirikannya perguruan tinggi di antaranya adalah menyiapkan tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi dan yang cakap berdiri sendiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan. Selain itu, tujuan perguruan tinggi yang lain adalah melakukan penelitian dan usaha kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan kemasyarakatan. Tujuan ini sejalan dengan kebutuhan di era globalisasi sekarang dimana memerlukan sumber daya manusia yang mandiri, kreatif dan inovatif untuk memajukan negara di segala bidang agar tidak tertinggal dengan negara-negara maju dan berkembang lainnya. Sumber daya manusia seperti mahasiswa harus menguasai literasi sains secara luas serta mampu berpikir secara ilmiah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik pada konteks personal, sosial, maupun global.
Merujuk pada Silabus Singapura dalam Kerangka Kerja Kurikulum Sains (Science Curriculum Framework) yang berasal dari Kebijakan Kerangka Kerja untuk Kegiatan Belajar dan Mengajar Sains ( The Policy Framework for Teaching
and Learning of Science), kerangka kerja ini mendorong kemajuan pendidikan
3
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan teknologi dunia yang semakin meningkat (Curriculum Planning &
Development Division, 2008). Dalam silabus ini menunjukkan bahwa pendekatan
yang mereka gunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan inkuiri, sebagaimana dengan pembelajaran sains yang memang sudah seharusnya menggunakan pendekatan inkuiri. Sejalan dengan BSNP (2006) yang merumuskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Biologi sebagai salah satu program studi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah menggunakan pendekatan inkuiri dalam kegiatan perkuliahan, khususnya pada Fisiologi Tumbuhan. Hal ini terlihat dari silabus perkuliahan Fisiologi Tumbuhan yang salah satu bentuk tugas mahasiswanya adalah membuat mini riset secara berkelompok. Mini riset merupakan bentuk dari
free inquiry laboratory, dimana mahasiswa dibebaskan memilih tema mini riset
yang diinginkan dan sesuai dengan perkuliahan yang dijalani. Pada free inquiry
laboratory, dosen bertindak sebagai fasilitator, dan mahasiswanya sendiri yang
menentukan permasalahan serta pemecahan masalahnya. Sebagai bagian dari inkuiri, tahapan mini riset mengikuti tahapan dalam inkuiri yang dimulai dari perumusan masalah sampai menarik kesimpulan.
Dengan penelitian yang dilakukan akan diketahui tingkat penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi. Selain itu, pembelajaran dengan free inquiry
laboratory diharapkan dapat digunakan untuk melatih kemampuan mahasiswa
dalam melakukan mini riset yang memuat dimensi-dimensi literasi sains.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dilakukanlah penelitian yang berjudul
“Analisis literasi sains dan kemampuan melakukan mini riset mahasiswa Biologi”.
4
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah penguasaan literasi sains dan
kemampuan melakukan mini riset mahasiswa Biologi?”.
Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah, secara rinci permasalahan
penelitian dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi?
2. Bagaimana kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset?
3. Apa kendala mahasiswa Biologi dalam melakukan kegiatan mini riset?
C.Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini,
maka dibuat batasan masalah, sebagai berikut:
1. Penguasaan literasi sains dalam penelitian ini dibatasi hanya pada dimensi
kompetensi ilmiah yang terdiri dari aspek mengidentifikasi permasalahan
ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti-bukti
ilmiah. Dimensi konten yang terintegrasi dalam alat asesmen penelitian ini
dibatasi hanya pada konten Biologi saja, yaitu Biologi secara global dan khusus
Fisiologi Tumbuhan.
2. Kemampuan melakukan mini riset dalam penelitian ini adalah kemampuan
dalam membuat rancangan mini riset, melaksanakan, dan membuat laporan
hasil mini riset yang dilihat dari indikator-indikator kompetensi sains dan sikap
terhadap sains.
3. Mahasiswa Biologi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Biologi UPI
semester empat yang mengontrak mata kuliah Fisiologi Tumbuhan tahun
2012-2013.
4. Mini riset dalam penelitian ini adalah mini riset yang berkaitan dengan konsep
5
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penguasaan literasi
sains dan kemampuan melakukan mini riset mahasiswa Biologi.
E.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
1. Bagi Dosen
Capaian literasi sains dapat digunakan sebagai evaluasi keberhasilan belajar
sains bidang Biologi. Selain itu, informasi yang diperoleh dapat digunakan
dalam perkuliahan Biologi yang mengarah pada upaya peningkatan literasi
sains.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat djadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk
23
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di FPMIPA A Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
program studi Biologi UPI. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Biologi UPI semester empat, yang mengontrak mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
pada tahun ajaran 2012-2013. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 orang
yang diambil dengan teknik purposive sampling, dimana sampel ini merupakan
mahasiswa yang mengikuti tes penguasaan literasi sains dan dapat diobservasi
kegiatan mini risetnya dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan. Arikunto
(2006) mengatakan, bahwa purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas
adanya tujuan tertentu.
B.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah sebagaimana adanya
pada saat penelitian dilaksanakan. Perlakuan atau manipulasi variabel tidak
diperlukan, sebab gejala dan peristiwa telah ada dan peneliti tinggal
mendeskripsikannya (Ibrahim: 2010). Sukmadinata (2012) juga mengatakan
bahwa dalam penelitian deskriptif tidak diadakan manipulasi atau pengubahan
variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Dalam
penelitian ini, mahasiswa mengerjakan soal literasi sains dan mengumpulkannya
untuk ditabulasi dan dievaluasi. Setelah itu, mahasiswa membuat rancangan mini
riset kemudian melaksanakannya dan membuat laporan kegiatan mini risetnya.
Peneliti hanya mengumpulkan data yang terkumpul dari jawaban soal literasi
24
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah data terkumpul peneliti akan mendeskripsikannya menjadi sebuah
informasi (Sugiyono, 2010).
C. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, beberapa istilah yang
digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Penguasaan literasi sains adalah hasil tes literasi sains konten Biologi secara
global dan khusus Fisiologi Tumbuhan pada tiga kompetensi sains yaitu
identifikasi permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan
menggunakan bukti-bukti ilmiah. Selain itu, dilihat juga sikap mahasiswa
terhadap sains seperti dukungan dan ketertarikan terhadap sains.
2. Kemampuan melakukan mini riset adalah kemampuan yang diobservasi
menggunakan rubrik yang memuat indikator-indikator kompetensi sains dan
sikap terhadap sains dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pelaporan
mini riset. Kompetensi sains dalam rubrik observasi ini terdiri dari identifikasi
permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan
bukti-bukti ilmiah. Sikap terhadap sains terdiri dari ketertarikan terhadap sains
dan tanggung jawab terhadap sumber dan lingkungan alam.
3. Mini riset dalam penelitian ini adalah kegiatan penelitian kecil dengan tema
Fisiologi Tumbuhan yang dilakukan oleh mahasiswa Biologi secara
berkelompok. Mini riset dilakukan di luar jam kuliah dan dilakukan di dalam
laboratorium dengan rentang waktu selama 3 minggu. Kegiatan mini riset
diawali dengan pengajuan judul mini riset oleh masing-masing kelompok
dalam bentuk rancangan mini riset (proposal mini riset), pelaksanaan mini riset,
dan membuat laporan hasil kegiatan mini riset.
D.Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa instrumen yang terdiri dari soal literasi sains, rubrik observasi
25
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Soal literasi sains
Soal literasi sains yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal literasi
sains yang sudah dialihbahasakan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan
digunakan oleh Hadinugraha (2012). Soal literasi sains ini berjumlah 50 soal yang
dibedakan menjadi soal aspek kognitif dan afektif. Soal aspek kognitif menilai
kompetensi ilmiah dan soal afektif mengukur sikap. Soal literasi sains ini terdiri
dari empat bentuk, yaitu soal pilihan sederhana (simple multiple-choice) yang
memuat empat pilihan jawaban (a, b, c, dan d), pilihan kompleks (complex
multiple-choice) yang memuat beberapa pilihan respon ya/ tidak, uraian tertutup
(close constructed response) yang mengharuskan mahasiswa menuliskan jawaban
singkat berupa kata atau kalimat, dan uraian terbuka (open constructed response)
yang mengharuskan mahasiswa untuk membuat penjelasan dengan menggunakan
kata-kata sendiri. Meskipun bentuk pokok uji berbeda-beda, tetapi setiap butir
soal dalam penelitian ini dianggap setara. Cara pemberian skor ditunjukkan dalam
Framework PISA 2006 dan Take the Test: Sample Questions from OECD’s PISA
Assessement. Selain 45 soal dari PISA, peneliti menambahkan lima soal lagi
sehingga jumlah soal menjadi 50. Lima soal ini dibuat mirip dengan 45 soal dari
PISA dan bertujuan untuk mewakili tema mini riset yaitu Fisiologi Tumbuhan.
Berikut sebaran soal aspek kognitif dan afektif di dalam soal litersi sains.
Tabel 3.1. Sebaran Soal Aspek Kognitif dan Afektif
Aspek Indikator Jumlah Soal Total Soal
26
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soal literasi sains terdiri dari 19 tema soal yang dibuat dalam bentuk
unit-unit. Unit 1-16 merupakan unit soal yang ada dalam soal literasi sains PISA 2006,
sedangkan unit 17-19 merupakan unit soal yang dibuat oleh peneliti, agar setara
dengan tema mini riset yang dilakukan oleh mahasiswa. Soal literasi sains dapat
dilihat pada lampiran A.1. Secara khusus, soal literasi sains tersebut ditunjukkan
dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2. Spesifikasi Soal Literasi Sains
Unit No Soal Soal Kognitif Soal Afektif
a b c
6 Panen Modifikasi Genetik
6.1 √ - - -
12 Gigi Berlubang
12.1 - - √ -
14 Rokok Tembakau
14.1 - √ - -
14.2 - √ - -
27
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14.4 √ - - -
a : Identifikasi permasalan ilmiah b : Menjelaskan fenomena secara ilmiah c : Menggunakan bukti-bukti ilmiah Tanda (*) : Soal yang dibuat peneliti
2. Rubrik Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset.
Rubrik observasi digunakan untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam
melakukan mini riset. Rubrik observasi ini memuat indikator-indikator
kompetensi sains dan sikap terhadap sains. Ada tiga jenis rubrik observasi yang
dapat dilihat pada lampiran A.2, yaitu rubrik observasi untuk kegiatan
perencanaan mini riset, pelaksanaan, dan laporan mini riset. Rubrik observasi ini
sudah dijudgment oleh satu orang dosen ahli dan memberikan penilaian bahwa
rubrik observasi yang dibuat sudah baik dan dapat digunakan. Setiap aspek yang
teramati pada masing-masing kegiatan akan diberikan skor dengan skala 2-0. Jika
aspek yang diamati sesuai dengan rubrik observasi, maka akan diberi skor 2, jika
kurang sesuai diberi skor 1, dan jika tidak melakukan diberi skor 0. Kisi-kisi
rubrik observasi keamampuan melakukan mini riset dapat dilihat pada tabel 3.3
berikut.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Kemampuan Melakukan Mini Riset
28
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A Perenca
naan
Judul 1. Judul menggambarkan
informasi tentang fenomena ilmiah
√
Permasalah an
2. Rumusan masalah
memungkinkan untuk diselidiki secara ilmiah
√
Tujuan 3. Merumuskan tujuan
penelitian dengan jelas
4. Menetapkan variabel
bebas dan terikat serta
kontrol √
Hipotesis 5. Menyusun hipotesis
penelitian √
Cara kerja 6. Menyusun langkah kerja
yang logis dan jelas √
Perlakuan (pengulangan dan
pengacakan)
7. Membuat pengulangan
pada perlakuan penelitian √
Rencana pengumpulan dan analisis data
8. Menentukan cara
pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian
√
9. Menetapkan cara
menganaslis data yang
1. Menggunakan bahan
dengan rapi, tidak berceceran
√
2. Menggunakan bahan
sesuai kebutuhan √
3. Mengoperasikan alat
sesuai dengan prosedur √
4. Menggunakan alat dan
bahan yang disesuaikan dengan situasi tertentu
√
Prosedur kerja
5. Memfokuskan perhatian
pada penelitian/ tidak mengerjakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan prosedur kerja
√
6. Terlibat secara aktif
dalam kegiatan penelitian √
7. Mengamati hasil
penelitian dengan cermat √
29
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah dipakai
9. Menjaga lingkungan dari
bahan yang berbahaya √
10 Menjaga kebersihan
lingkungan dari sisa
bahan yang digunakan √
Perekaman data
11. Menggunakan teknologi
(camdig/ handycam) dalam perekaman data
√
2. Menggunakan sejumlah
sumber dalam membuat latar belakang
√
Dasar teori 3. Dasar teori memuat kata
kunci informasi ilmiah √
Hasil 4. Hasil pengamatan
menjawab permasalahan penelitian
√
5. Menggunakan sejumlah
sumber untuk
6. Menyajikan data secara
sistematis dan komunikatif
√
Kesimpulan 7. Membuat kesimpulan
yang sesuai dengan hasil pengamatan
a : Identifikasi permasalan ilmiah b : Menjelaskan fenomena secara ilmiah c : Menggunakan bukti-bukti ilmiah d : Ketertarikan terhadap sains
e : Tanggung jawab terhadap sumber dan lingkungan alam
30
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Handycam digunakan untuk merekam data berupa pelaksanaan mini riset
dan presentasi hasil mini riset. Hasil rekaman ini akan diobservasi menggunakan
lembar observasi pelaksanaan mini riset dan sebagai data tambahan untuk hasil
observasi laporan mini riset.
4. Lembar Angket dan Pedoman Wawancara.
Lembar angket dan pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh
informasi dari mahasiswa tentang soal literasi sains yang sudah dikerjakan dan
kegiatan mini riset yang sudah dilakukan serta kendala-kendala yang dihadapi.
Angket yang diberikan kepada mahasiswa dalam penelitian ini berupa angket
terbuka. Data hasil angket dan wawancara digunakan untuk melengkapi data
dalam penelitian ini. Kisi-kisi angket dan wawancara dapat dilihat pada tabel 3.4
dan 3.5. lampiran, sedangkan lembar angket dan lembar wawancara dapat dilihat
pada lampiraA.3 dan A.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket
NO. Variabel Kategori Aspek yang
a. Perencanaan Penentuan permasalahan
coba pendahuluan 7 b. Pelaksanaan Pemahaman
prosedural 8, 10 c. Pelaporan Proses
pengambilan kesimpulan
19
31
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Kendala Kendala yang
a. Konten Tujuan mealakukan
mini riset 5
(proses) Menyadari masalah yang mungkin diselidiki secara ilmiah
4
Pengambilan
kesimpulan 19
c. Konteks Penerapan mini riset dalam
Total Pertanyaan 19
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara
No Indikator Aspek yang Ditanyakan No
a. Pengalaman melaksanakan mini riset
b. Prosedur mini riset
c. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan mini riset d. Waktu pelaksanaan mini riset
1, 2, 3, 4, 5, dan 6
2. Tindak lanjut setelah melakukan mini riset
Tindak lanjut yang akan dilakukan
setelah melaksanakan mini riset 7
32
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kebiasaan belajar Kebiasaan belajar 9
5. Antara praktek dan teori
Lebih menyukai praktek atau teori
10
Total Pertanyaan
10
5. Catatan lapangan.
Kejadian-kejadian faktual penting yang terjadi selama penelitian akan
dicatat secara lengkap melalui catatan lapangan peneliti sebagai informasi
tambahan dalam penelitian ini.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap persiapan
a. Menentukan dan merumuskan masalah
b. Studi literatur dan kepustakaan mengenai masalah yang diteliti
c. Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing
d. Melaksanakan seminar proposal
e. Perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen
f. Menyusun instrumen penelitian
g. Melakukan judgement instrumen pada dosen ahli di jurusan pendidikan
Biologi
h. Melakukan uji coba soal literasi sains konten Fisiologi Tumbuhan
i. Menghitung validitas dan reliabilitas soal literasi sains konten Fisiologi
Tumbuhan
j. Memperbanyak soal literasi sains
2. Tahap pelaksanaan
33
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengumpulkan rancangan mini riset setiap kelompok
c. Melakukan observasi pelaksanaan mini riset setiap kelompok
d. Melakukan observasi presentasi hasil mini riset setiap kelompok
e. Meminta mahasiswa Biologi mengisi angket tentang kegiatan mini riset
f. Mengumpulkan laporan hasil mini riset
g. Melakukan wawancara pada mahasiswa tentang soal literasi sains dan
kegiatan mini riset
3. Tahap pengambilan kesimpulan
a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian
c. Menarik kesimpulan
d. Menyusun laporan
F. Analisis dan Pengolahan Data
Setelah penelitian selesai dilaksanakan, diperoleh data kuantitatif dan
kualitatif. Analisis dan pengolahan berpedoman pada data yang terkumpul dan
pertanyaan penelitian. Data kuantitatif berupa skor penguasaan literasi sains, skor
kemampuan melakukan mini riset, persentase angket. Data kualitatif berupa hasil
wawancara mengenai tanggapan mahasiswa Biologi tentang soal literasi sains dan
kegiatan mini riset. Data kuantitatif dan kualitatif akan dianalisis secara deskriptif
untuk mengetahui kecenderungan data atau temuan yang akan digunakan dalam
menarik kesimpulan.
1. Penguasaan literasi sains.
Setiap soal memiliki jawaban benar dan salah. Namun, beberapa
pertanyaan memungkinkan jawaban yang benar namun tidak lengkap. Karena itu,
skor diberikan sebagai skor benar penuh, skor setengah benar dan skor salah
34
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0. Pertanyaan yang memungkinkan jawaban setengah benar diberikan skor 1.
Jumlah skor maksimal adalah 2 x 50 = 100.
Jumlah skor yang didapat nantinya akan dipersentasekan dengan
menggunakan rumus Purwanto (2009):
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh mahasiswa
SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = Bilangan tetap
Setelah itu, dilakukan penafsiran persentase penguasaan literasi sains
mahasiswa Biologi berdasarkan hasil perhitungan di atas. Penafsiran ini dilakukan
berdasarkan kategori menurut Purwanto (2009) sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kategori Persentase Penguasaan Literasi Sains Mahasiswa
Persentase Predikat
86 – 100 % Sangat Baik
76 – 85 % Baik
60 – 75 % Cukup
55 – 59 % Kurang
≤ 54 % Kurang Sekali
2. Kemampuan Melakukan Mini Riset
Dianalisis melalui rubrik lembar observasi kemampuan melakukan mini
riset. Aspek yang diamati berjumlah 28 aspek yang dapat dilihat pada tabel 3.3.
Setiap aspek yang teramati pada masing-masing kegiatan akan diberikan skor
dengan skala 2-0. Jika aspek yang diamati sesuai dengan lembar observasi, maka
akan diberi skor 2, jika kurang sesuai diberi skor 1, dan jika tidak melakukan
35
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tugas mini riset dilakukan secara berkelompok. Skor maksimum kemampuan
melakukan mini riset untuk setiap kelompok adalah 2 x 28 aspek = 56, sedangkan
untuk seluruh kelompok adalah 56 x 3 kelompok = 168. Skor maksimum setiap
kelompok untuk tahap perencanaan adalah 2 x 9 aspek = 18, sedangkan untuk
seluruh kelompok adalah 18 x 3 kelompok = 54. Skor maksimum setiap kelompok
untuk tahap pelaksanaan adalah 2 x 11 aspek = 22, sedangkan untuk seluruh
kelompok adalah 22 x 3 kelompok = 66. Dan skor untuk setiap kelompok untuk
tahap pelaporan adalah 2 x 8 aspek = 16, sedangkan untuk seluruh kelompok
adalah 16 x 3 kelompok = 48. Jumlah skor (R) yang didapat nantinya akan
dipersentasekan dengan menggunakan rumus Purwanto (2009):
Keterangan:
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh setiap kelompok/ seluruh kelompok mini
riset
SM = Skor maksimum ideal dari setiap kegiatan mini riset
100 = Bilangan tetap
Setelah itu, dilakukan penafsiran persentase kemampuan melakukan mini
riset berdasarkan hasil perhitungan di atas. Penafsiran ini dilakukan berdasarkan
kategori menurut Purwanto (2009) sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kategori Persentase Kemampuan Melakukan Mini Riset
Persentase Predikat
86 – 100 % Sangat Baik
76 – 85 % Baik
60 – 75 % Cukup
55 – 59 % Kurang
≤ 54 % Kurang Sekali 3. Analisis Hasil Rekaman handycam
36
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil rekaman akan dianalisis dengan menggunakan lembar observasi
pelaksanaan mini riset dan dideskripsikan untuk penjelasan dalam pembahasan.
4. Analisis Angket
Angket dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan
interpretasinya berdasarkan persentase dari setiap jawaban mahasiswa. Jawaban
mahasiswa akan dikelompokkan dan dihitung persentase jawaban sesuai
pengelompokkan.
5. Analisis Data Wawancara
Data wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini diolah dengan cara
merekap dan menginterpretasi hasil wawancara secara menyeluruh sebagai
keterangan penjelas. Catatan lapangan diolah dengan cara merekap catatan
lapangan, mendeskripsikan hal-hal yang penting dalam catatan lapangan
disesuaikan dengan urutan kejadian yang ditemukan, dan menginterpretasi hasil
70
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi masih “kurang sekali” dengan
persentase capaian 47,08%. Penguasaan literasi sains mahasiswa Biologi pada
konten Fisiologi Tumbuhan masuk kategori “kurang”, dengan persentase 56,67%
tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan penguasaan literasi sains pada konten
Biologi secara global yang masuk kategori “kurang sekali”, dengan persentase
44,69%.
Persentase pencapaian setiap aspek kompetensi ilmiah berdasarkan soal
literasi sians adalah 45,57% untuk aspek identifikasi permasalahan ilmiah,
47,59% untuk aspek menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan 43,89% untuk
aspek menggunakan bukti-bukti ilmiah. Kategori persentase pencapaian aspek
kompetensi ilmiah tersebut semuanya masuk dalam kategori “kurang sekali”.
Dukungan mahasiswa Biologi terhadap inkuiri ilmiah tergolong kategori “baik”
dengan persentase 77,08% dan ketertarikan terhadap sains tergolong kategori
“cukup” dengan persentase 67,13%.
Secara umum, kemampuan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini
riset tergolong kategori “baik” dengan persentase 76,19%. Kemampuan dalam
tahap perencanaan mini riset tergolong kategori “kurang sekali” dengan
persentase 43,75%. Kemampuan pada pelaksanaan dan pelaporan mini riset
tergolong kategori sangat baik dengan persentase masing-masing 93,93% dan
83,33%.
Kendala yang dirasakan mahasiswa Biologi dalam melakukan mini riset
diantaranya adalah kurang optimalnya koordinasi antara mahasiswa dengan dosen,
71
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam waktu yang bersamaan, dan masalah pembekalan sebelum kegiatan mini
riset juga dirasakan kurang oleh para mahasiswa.
B.SARAN
Hasil penelitian ini akan menjadi data yang sangat berharga bagi
universitas dan para dosen. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan penguasaan literasi sains mahasiswa perlu dilakukan secara
serius dengan lebih mengoptimalkan penggunaan pendekatan-pendekatan
pembelajaran yang mengarah pada peningkatan literasi sains mahasiswa.
2. Kemampuan mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat
laporan hasil mini riset, atau jenis penelitian lainnya juga harus ditingkatkan
dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih mendalam tentang mini
riset atau penelitian lainnya.
3. Koordinasi antara mahasiswa dan dosen dalam penugasan mini riset harus
lebih dioptimalkan, agar mahasiswa lebih bersemangat dan tertarik
72
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Syahrizal. (2009). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.
Alan. (2011). Perbedaan Individu dan Implikasi dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://blog.umy.ac.id/ucihaklan/2011/11/09/perbedaan-individu-dan-implikasi-dalam-pembelajaran/. [17 Agustus 2013].
Amprasto, Bamabang, S., dan Tina, S. (2010). Pembelajaran Praktikum Ekologi Tumbuhan dengan Metode Riset Mini dengan Memanfaatkan Tutor
Sebaya. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196607161
991011-AMPRASTO/penelitian/jurnal_due-like.ektum_untuk_publikasi.pdf [29September 2013].
Anderson, L.W, dan Krathwohl, D.R. 2010. Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anggraeni, S. (2006). Model Perkuliahan Biologi Umum Berbasis Inkuiri Bagi
Calon Guru Biologi. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195801261 987032-SRI_ANGGRAENI/Kemampuan_Melakukan_Inkuiri_Bebas.pdf. [23 April 2013].
Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan KTSP Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah. [Online]. Tersedia:
http://bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.p df. [25 November 2012].
Balitbang. (2011). Survei Internasional PISA. [Online]. Tersedia: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa [13 Januari 2013].
Curriculum Planning & Development Division. (2008). Science Syllabus Primary. Singapore: Ministry of Education. [Online]. Tersedia:
http://www.moe.gov.sg/education/syllabuses/sciences/files/science-primary-2008.pdf [25 November 2012].
73
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tersedia: http://forumliterasi.blogspot.com/2008_11_01_archive.html. [27 Juni 2013].
Firman, H. (2007). Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional
Tahun 2006. Jakarta: Puspendiknas.
Hadinugraha, Syam. (2012). Literasi Sains Siswa SMA Berdasarkan Kerangka
PISA (The Programme for International Student Assessment) Pada Konten Pengetahuan Biologi). Skripsi UPI: Tidak diterbitkan.
Halbrook, J. dan Rannikmae, M. (2009). The Meaning of Scientific Literacy. Dalam International Journal of Environmental & Science Education [Online], Vol 4 (3), 14 halaman. Tersedia:
http://www.ut.ee/BG/miia_rannikmae/Publications/The_Meaning_of_Scie ntific_Literacy.pdf. [13 Januari 2013].
Hazen, R.M. (2002). Why Should You Be Scientifically Literate. [Online]. Tersedia: http://www.actionbioscience.org/newfrontiers/hazen.html. [27 Juni 2013].
Ibrahim dan Sudjana, N. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Joyce, B.,Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusnadi. (2012). Pengarahan Mini Riset. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091 994031-KUSNADI/KULIAH,_PENGARAHAN_MINI_RISET.pdf [28 Sepetember 2013].
Kusuma, R. C. D. (2012). Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga
dan Sikap pada Sains Terhadap Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya. [Online]. Tersedia:
http://alumni.unair.ac.id/detail.php?id=48243&faktas=Ilmu%20Sosial%20 Ilmu%20Politik. [1 Agustus 2013].
Mandal, R.R. (2009). Cooperative Learning Strategies to Enhance Writing Skill. [Online]. Tersedia: http://www.mjal.org/Journal/Coop.pdf. [1 Agustus 2013].
Mudalara, I.P. (2012). Pengaruh model Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap
74
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari Sikap Ilmiah. [Online]. Tersedia:
related:pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/download/443/235 tahapan pembelajaran free inkuiri [29 September 2013].
OECD. (2006). Science Competencies for Tomorrow’s World. Volume 1: Analysis.
[Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/44455820.pdf/ [13 Januari 2013].
OECD. (2007). PISA 2006 Science Competencies for Tomorrow’s World Volume
1: Analysis. [Online]. Tersedia:
http://www.nbbmuseum.be/doc/seminar2010/nl/bibliografie/opleiding/anal ysis.pdf. [27 Juni 2013].
OECD. (2009). PISA 2009 Assessement Framework: Key competencies in reading,
mathematics and science. [Online]. Tersedia:
http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/44455820.pdf/ [13 Januari 2013].
OECD. (2013). PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: matemathics,
reading, science, problemsolving, and financial literacy. [Online].
Tersedia: http://www.keepeek.com/Digital-Asset-
Management/oecd/education/pisa-2012-assessment-and-analytical-framework_9789264190511-en. [29 Juni 2013].
Purwanto, M.N. (2009). Prinsip- prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ramdhana, Panji. (2009). Pengaruh Penugasan Mini-Riset Terhadap Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA Kelas X Dalam Konsep Ekologi.
Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Rustaman, Nuryani. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Semiawan, Conny, dkk. (1986). Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: Gramedia.
Tjalla, Awaluddin. (2012). Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari
Hasil-hasil Studi Internasional. [Online]. Tersedia:
75
Rifqiyati, 2013
Analisis Literasi Sains Dan Kemampuan Melakukan Mini Riset Mahasiswa Biologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Toharudin, U., Hendrawati, S., dan Rustaman, A. (2011). Membangun Literasi
Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Pers.
Wenning, Carl. J. (2004). Level of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices
and inquiry processes. [Online]. Tersedia:
http://www.phy.ilstu.edu/pte/311content/inquiry/levels_of_inquiry.pdf. [25 November 2012].
Wenning, Carl. J. (2007). Assessing inquiry skills as a component of scientific
literacy. [Online].
Tersedia: http://www.phy.ilstu.edu/pte/publications/assessing_scinq.pdf. [25 November 2012].
Widowati, Ari. (2010). Pembelajaran Sains HOT dengan Menerapkan Inquiry
Laboratory. [Online]. Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319972/Pembelajaran%20Sains %20HOT%20dengan%20Menerapkan%20Inquiry%20Laboratory%20Sem nas%20MIPA%202010%20UNY.pdf. [30 Juni 2013].