Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Oleh Yoggi Prayoga
0811705
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Yoggi Prayoga, 2013
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA
SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
Oleh
Yoggi Prayoga
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Yoggi Prayoga 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
Oleh
YOGGI PRAYOGA 0811705
Pembimbing I,
Dra. Hj.Tati Abas, M.Si NIP. 195630201 198603 2 001
Pembimbing II,
Dra. As As Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
ABSTRAK
PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK
PETERNAKAN NEGERI LEMBANG
Oleh: Yoggi Prayoga
0811705
Skripsi ini dibimbing oleh:
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si dan Dra. As As Setiawati, M.Si
Permasalahan penelitian ini tentang pengaruh hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha ternak domba serta seberapa besar pengaruh variabel hasil belajar terhadap minat berwirausaha. Kajian teori sebagai referensi yang digunakan yaitu tentang hasil belajar, Manajeman Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik dengan statistik inferensial, teknik pengambilan sampel menggunakan
Simple Random Sampling, sebanyak 52 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha ternak domba berada pada kategori cukup. Pengaruh yang diberikan hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba sebesar 1.74 %, sedangkan sisanya sebesar 98.26 % diduga dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil Penelitian mengandung implikasi bahwa sebagian besar siswa masih kurang memahami materi dan tujuan belajar MPT potong kecil. Rekomendasi ditujukan kepada siswa Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI agar dapat meningkatkan wawasan berkaitan dengan Manajemen Produksi Ternak potong kecil sehingga siswa dapat menumbuhkan minat berwirausaha ternak domba. Perlu adanya evaluasi bagi guru untuk mengambil tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
ABSTRACT
EFFECT OF LEARNING OUTCOMES MPT POTONG TO INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP CATTLE SHEEP ON STUDENT IN SMK STATE
FARMS LEMBANG
By : Yoggi Prayoga
0811705
This thesis is guided by:
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si dan Dra. As As Setiawati, M.Si
The research problem of the influence of the learning outcomes of Livestock Production Management for interest in entrepreneurship small pieces of sheep in the State vocational students Ranch Lembang. This study aims to obtain data on learning outcomes Livestock Production Management interest in entrepreneurship and small pieces of sheep and how much influence the learning outcomes of the variable interest in entrepreneurship. Study of theory as a reference used is about learning outcomes, management of small pieces of Livestock Production and interest in entrepreneurship. The research method used is descriptive analytical method inferential statistics, sampling techniques using simple random sampling, a total of 52 respondents. Results showed that the learning outcomes of Livestock Production Management interest in entrepreneurship and small pieces of sheep in the category pretty. Given the influence of the learning outcomes of Livestock Production Management of the interest in entrepreneurship small pieces of sheep at 1.74%, while the remaining 98.26% thought to be influenced by other factors. Research implies that most of the students still do not understand the material and learning objectives MPT small pieces. Recommendations addressed to students Ruminant Agribusiness Program Class XI in order to improve the knowledge related to Livestock Production Management tiny pieces so that students can foster interest in entrepreneurship sheep. There needs to be an evaluation for teachers to take action in improving student learning outcomes.
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan dan Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Kegiatan ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Belajar dan Hasil Belajar ... 8
1. Pengertian Belajar ... 8
2. Pengertian Hasil Belajar ... 9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9
B. Tinjauan Umum Mata Pelajaran MPT Potong Kecil ... 13
1. Tujuan Mata Pelajaran MPT Potong Kecil ... 14
2. Materi Pelajaran MPT Potong Kecil ... 14
C. Tinjauan Teori Terhadap Minat Siswa ... 32
1. Karakteristik Minat ... 33
2. Macam-macam Minat ... 34
3. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ... 36
4. Indikator Minat ... 37
5. Pengukuran Minat ... 38
D. Tinjauan Teori dan Konsep Kewirausahaan ... 40
1. Definisi Kewirausahaan ... 40
2. Sifat Kewirausahaan ... 41
3. Minat Berwirausaha ... 42
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 42
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 47
1. Lokasi Penelitian ... 47
2. Subjek Peneliitan/Populasi ... 47
3. Sampel ... 47
B. Variabel dan Paradima Penelitian ... 49
1. Variabel Penelitian ... 49
2. Paradigma Penelitian ... 50
C. Metode Penelitian ... 50
D. Definisi Oprasional ... 51
1. Pengaruh ... 52
2. Hasil Belajar Manajemen Produksi Ternak Potong Kecil ... 52
3. Minat Berwirausaha Ternak ... 52
E. Instrumentasi Penelitian ... 53
1. Indikator Hasil Belajar ... 54
2. Indikator Minat Berwirausaha ... 55
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 56
G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 56
H. Teknik Pengolahan Data Penelitian ... 58
1. Pengujian Instrumen ... 58
2. Analisis Deskriptif ... 61
3. Analisis Data Statistik ... 63
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Pengelolaan dan Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68
1. Persiapan Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68
2. Pengujian Instrumen Penelitian ... 68
B. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ... 71
1. Gambaran Hasil Belajar MPT Potong Kecil ... 71
2. Gambaran Minat Berwirausaha Ternak Domba ... 72
C. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 77
1. Uji Normalitas Distribusi Data ... 77
2. Uji Homogenitas ... 78
3. Uji Linieritas Regresi Sederhana ... 79
4. Uji Signifikasi Koefisien Kolerasi ... 81
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Implikasi ... 89
C. Rekomendasi ... 90
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia saat ini mengkonsumsi protein perhari hanya
5,72 gram/kapita, sedangkan menurut standar konsumsi gizi Nasional
seharusnya konsumsi protein per hari adalah 6,5 gram/kapita. Apabila
kebutuhan protein masyarakat Indonesia tidak ditingkatkan, tentu akan
menimbulkan dampak buruk pada generasi mendatang. Dampak tersebut
sangat erat kaitannya dengan kecerdasan dan pertumbuhan manusia yang
akan berkembang secara lambat. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut
adalah kurangnya SDM yang mendalami dan menjalankan usaha di bidang
peternakan.
Ternak adalah hewan yang dipelihara dan dikembangbiakkan untuk
tujuan produksi. Hewan ternak ini sudah menjadi salah satu penunjang
kehidupan manusia secara turun temurun. Ternak dikembangbiakkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan nutrisi dan gizi yang berguna bagi
pertumbuhan serta kesehatan dan daya tahan tubuh. Tanpa asupan gizi
tambahan yang berasal dari daging, rasanya gizi yang diperlukan manusia
untuk bertahan hidup kurang sempurna. Padahal beternak merupakan salah
satu pilihan usaha yang dapat dikembangkan dengan baik oleh masyarakat.
Produk yang dihasilkan dari peternakan sangat beragam sekaligus banyak
membuka peluang kerja bagi masyarakat. Beternak juga merupakan salah
satu usaha yang dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak
pada khususnya. Dari hewan ternak sapi, kambing, dan domba, masyarakat
dapat memilih ternak mana yang paling cocok dan sesuai dengan kemampuan
serta lingkungan di daerahnya. Prospek bisnis ternak juga tidak kalah
menggiurkan. Pendapatan yang dihasilkan cukup menjanjikan dan mampu
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Sehubungan dengan hal di atas, kurangnya konsumsi protein
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
disebabkan oleh satu faktor. Akan tetapi, banyak variabel yang dapat
memungkinkan terjadinya hal tersebut. Salah satu penyebab yang paling
mendasar adalah minat masyarakat untuk berwirausaha hewan ternak sendiri,
seperti halnya ternak domba. Domba adalah komoditi ternak yang cukup
diminati masyarakat Indonesia yang diolah menjadi makanan berupa sate dan
olahan lain. Meskipun harga jual komoditi ini cukup fluktuatif di pasaran.
Akan tetapi, menjelang hari-hari raya di Indonesia seperti Idul Adha dapat
meningkatkan tingginya permintaan hewan ternak untuk dikurbankan,
sehingga bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para peternak.
Terbukanya peluang yang ada memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk berwirausaha di bidang peternakan khususnya usaha ternak
domba. Untuk memulai usaha tersebut tentu harus adanya minat dalam
menjalankannya.
SMK Peternakan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
bertanggung jawab untuk melahirkan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan, keterampilan dan keahlian dalam membudidayakan/memelihara
hewan ternak seperti halnya ternak domba, sehingga lulusannya dapat
mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan SMK
itu sendiri bertujuan “meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan
kerja dan mengembangkan sikap profesional”.
Apapun jenis pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan tidak lain
muara dari lulusannya agar mereka memiliki kemampuan, keterampilan serta
ahli dalam bidang ilmu yang ditekuninya dan mampu mengaplikasikan dalam
dunia kerja, baik sebagai pekerja ataupun sebagai pengusaha/wirausahawan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peternakan Negeri Lembang
merupakan salah satu sekolah di Jawa Barat yang membuka jurusan
Peternakan dengan kompetensi keahlian:
1. Agribisnis Ternak Ruminansia
Visi dari sekolah tersebut yaitu membentuk generasi muda yang cerdas,
tangguh dan mandiri untuk turut serta berpartisipasi dalam pembangunan
Sektor Peternakan. Hal tersebut tergambar pula dalam misi yang dijunjung
oleh SMK Peternakan Negeri Lembang yaitu:
a) Menghasilkan calon peternak/pengusaha agribisnis dan tenaga teknisi
menengah peternakan dan kesehatan hewan yang profesional, berkarakter
dan berkinerja tinggi.
b) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan merencanakan,
mengelola dan mengembangkan agribisnis peternakan.
c) Meninggkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan kejuruan hewan dan
kesehatan hewan.
d) Meningkatkan kualitas ketenagaan dan fasilitas pendidikan kejuruan
peternakan dan kesehatan ternak.
e) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
Misi SMK Peternakan Negeri Lembang sejalan dengan Instruksi
Presiden No. 4 Th 1995 tanggal 30 Juni tentang Gerakan Memasyarakatkan
dan Membudayakan Kewirausahaan, yaitu untuk mengembangkan
program-program kewirausahaan diberbagai lapisan masyarakat diseluruh Indonesia,
tidak terkecuali ditataran pendidikan menengah.
Menurut instruksi presiden tersebut, SMK Peternakan Negeri Lembang
mengimplementasikannya dengan mendidik dan mempersiapkan siswa yang
diberikan program praktik usaha untuk bidang-bidang peternakan yang
diminatinya. Salah satu usaha yang telah diberikan adalah dengan
memberikan siswa bekal melalui pembelajaran Manajemen Produksi Ternak
Potong Kecil (MPT). Isi dari mata pelajaran tersebut mengenai seluruh tata
cara/tatalaksana dalam pemeliharaan ternak domba dan kambing yang
dimulai dari hulu sampai hilir, yang artinya pembelajaran ini menerangkan
bagaimana memproduksi ternak domba sampai ke konsumen, baik dari segi
perencanaan, pengelolaan (menajemen) maaupun pemasaran.
Bersandar pada latar belakang di atas, seharusnya seorang siswa lulusan
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
perilaku seorang wirausaha yaitu orang yang mampu mendirikan, mengelola,
mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan
menciptakan lapangan kerja bagi orang yang membutuhkan.
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak
domba pada siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri
Lembang, serta menyusunnya dalam skripsi dengan judul: “Pengaruh Hasil
Belajar MPT Potong Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba pada
Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang”
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan proses penyederhanaan masalah yang
rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti atau
dicari alternatif pemecahannya. Menurut Riduwan (2005:21) dikatakan
bahwa:
“Identifikasi masalah pada umumnya menditeksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi masalah dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling terkait satu dengan lainnya”.
Dari pendapat di atas yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan, antara lain:
1. Belum tampaknya keinginan siswa dalam berwirausaha ternak domba.
2. Belum tampaknya ketertarikan siswa dalam berwirausaha ternak domba.
3. Belum tampak nyata kemampuan siswa dalam berwirausaha ternak
domba.
4. Belum menunjukan kemauan yang besar pada saat kegiatan belajar
manajemen ternak potong kecil (domba).
5. Belum menunjukan kemauan yang besar pada saat kegiatan praktikum
C. Rumusan dan Batasan Masalah
Tidak semua masalah yang teridentifikasi tersebut akan diteliti dalam
penelitian ini. Mengingat adanya keterbatasan yang ada pada penulis, maka
masalah yang dibahas harus dibatasi seperti yang dikemukakan Winarno
Surakhmad (1990 : 113) bahwa:
“Pembatasan masalah diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi para penyidik. Tetapi juga mendekatkan lebih dulu segala sesuatu yang diperlukan untuk mencurahkan tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain-lain yang timbul dari rencana”.
Perumusan masalah merupakan langkah dari suatu problematika dan
merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Suharsimi Arikunto, (2010
: 89). Rumusan masalah dalam penelitian ini dititik beratkan pada bagaimana
pengaruh hasil belajar pada minat siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
yang ditinjau dari ketertarikan, bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan
mereka untuk Berwirausaha Ternak Domba. Masalah yang dibahas pada
penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah:
1. Bagaimana gambaran hasil belajar MPT Potong Kecil pada siswa SMK
Peternakan Negeri Lembang?
2. Bagaimana gambaran minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK
Peternakan Negeri Lembang?
3. Apakah terdapat pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat
berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri
Lembang?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil
penelitian yang mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak
ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan
variabel-variabel penelitian. Riduwan (2005 : 25).
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
hasil belajar dan minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat
berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat dalam
pelaksanaan kegiatan belajar siswa khususnya SMK Peternakan Negeri
Lembang yang menitikberatkan pada kegiatan belajar dan pembelajaran yang
ada di sekolah. Sehingga diketahui sejauh mana pengaruh hasil belajar MPT
Potong Kecil dalam menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha ternak
domba.
Manfaat tersebut meliputi:
1. Guru
Memberikan informasi yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan
minatnya sebagai dorongan dalam mempersiapkan suatu usaha yang akan
didirikannya.
2. Siswa
Memberikan informasi pada siswa mengenai pengaruh hasil belajar
terhadap minat berwirausaha ternak domba.
3. Sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk
mengambil kebijakan sekolah.
F. Struktur Organisasi Penelitian
Sistematika penulisan yang dilakukan penulis meliputi :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Struktur Organisasi
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang teori yang akan digunakan peneliti,
guna memperkuat hasil dari temuan penelitian.
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Membuat pembahasan analisis terhadap hasil yang
didapatkan selama penelitian dilihat dalam perspektif teori yang
digunakan atau yang sudah dibahas, serta upaya penulis
mengembangkan gagasan penyelesaian atau perbaikan terhadap
permasalahan-permasalahan.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengemukakan beberapa kesimpulan yang
diperoleh berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian, dan
beberapa saran yang dimaksudkan untuk memberi masukan dan
kritik yang membangun bagi Sekolah terlebih Lembaga Pendidikan
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan
Peternakan Negeri Lembang yang beralamat di Jln. Tangkuban Parahu
KM 22 Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2. Subjek Penelitian/Populasi
Populasi adalah wilayah generisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono
(2012 : 61).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program
keahlian Agribisnis Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang
tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari tiga kelas dengan jumlah 112
siswa. Untuk lebih jelasnya dapat disimak pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian
Jurusan Kelas Jumlah Siswa
Agribisnis Ruminansia
XI. A. R 37
XI. B. R 37
XI. C. R 38
Total Siswa Kelas XI Agribisnis Ruminansia 112
3. Sampel
Suharsimi Arikunto (1998 : 117) dikutip Riduwan (2011 : 10)
mengemukakan bahwa:
“Sampel adalah bagian dari suatu populasi yang mempunyai ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2012: 62) mengatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian
adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili dan menggambarkan
karakter populasi sebenarnya. Untuk penelitian ini teknik penarikan
sampel menggunakan Simple random sampling yaitu pengambilan sampel
dari anggota populasi dengan cara acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal ini pengambilan
sampel dilakukan dengan cara mengundi siswa berdasarkan nomor urut
ganjil yang terdapat pada absensi tiap kelas, dari kelas XI R.A, XI R.B dan
XI R.C. Ukuran sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus
Taro Yahame dikutip oleh rakhman dalam Riduwan (2010 : 65) maka
didapat:
Dimana:
n = jumlah sampel N = Jumlah populasi d² = persisi yang ditetapkan
Sampel dalam penelitian ini adalah:
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 52 siswa dari
jumlah populasi yang ada dengan pertimbangan wilayah yang menjadi
tempat penelitian hanya satu wilayah yaitu SMK Peternakan Negeri
Peternakan Lembang kelas XI Ruminansia tersebar dalam tiga kelas.
Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel sebagai berikut:
(Riduwan. 2010 : 66)
Dimana:
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Tabel 3.2. Sampel Penelitian Kelas XI Ruminansia
No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel
1.
Berdasarkan perhitungan tersebut, dari 112 siswa akan diambil sampel
sebanyak 52 siswa.
B. Variabel dan Paradigma Penelitian
1. Variabel Penelitian
Sugiyono (2009 : 38), mengemukakan bahwa:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dan aspek dari
orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Sejalan dengan identifikasi masalah dan perumusan masalah, veriabel
penelitian yang diterapkan oleh penelti yaitu:
a. Variabel bebas (X) : Hasil Belajar MPT Potong Kecil
b. Variabel Terikat (Y) : Minat Berwirausaha Ternak Domba
Gambar 3.1. Variabel Penelitian Variabel Bebas X
Hasil Belajar Pengaruh
2. Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2009 : 42), menyatakan bahwa:
“Paradigma penelitian diartikan sebagai pola fikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan”.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa paradigma
penelitian adalah suatu pola fikir dari penelitian yang dapat menjelaskan
rumusan masalah yang perlu di jawab. Setelah mendapatkan rumusan
masalah maka digunakan untuk membuat hipotesis penelitian sehingga
dapat diketahui teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Secara umum, paradigma penelitian digambarkan pada gambar
sebagai berikut:
Gambar 3.2. Paradigma Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode penelitian sangat penting diperlukan dalam pelaksanaan
penelitian, dimana metode ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk
mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang dibahas. Metode Keterangan :
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
penelitian juga dapat dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk yang
mencapai tujuan penelitian.
Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh
hasil belajar MPT Potong terhadap minat berwirausaha ternak domba pada
siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang. Bertitik
tolak dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, maka metode yang
cocok adalah deskriptif analitik dengan statistik inferensial digunakan untuk
menganalisis data sampel yang hasilnya dapat digunakan untuk populasi,
seperti pendapat yang diungkapkan oleh Sugiyono, (2009 : 147), bahwa:
“Statistik Inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.
Pendapat lain tentang statistik inferensial adalah menurut Arikunto
(2010), bahwa: “Statistik Inferensial berfungsi untuk menggeneralisasi hasil
penelitian yang dilakukan pada sampel, bagi populasi”. Statistik inferensial
disebut statistik probabilitas, kerena kesimpulan yang diberlakukan bersifat
peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan
diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan
kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik karena penelitian
ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk
umum dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong
Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa kelas XI
Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang. Penelitian ini membahas
tentang hasil belajar dan minat siswa berkaitan dengan minat volunteer, minat
involunter, dan minat non volunteer.
D. Definisi Oprasional
1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.
2. Hasil Belajar Manajemen Produksi Ternak Potong Kecil
Hasil belajar menurut Slameto 2003 : 2, bahwa: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hasil
belajar MPT Potong Kecil merupakan penguasaan dari kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor siswa sebagai minat berwirausaha ternak
domba.
Pengertian hasil belajar dalam penelitian ini yakni kemampuan yang
dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajar tentang MPT Potong Kecil.
3. Minat Berwirausaha Ternak
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya
Djaali (2008). Sedangkan minat menurut Surya, M (2003 : 99), terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu Minat volunteer, Minat involunter, dan Minat non
volunteer.
Dengan demikian bahwa minat adalah keinginan atau kemauan yang
menetap dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada sesuatu hal
tertentu dan merasa senang berada dalam bidang tersebut. Minat
merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang
memberikan perhatiannya terhadap sesuatu. Bila seseorang berminat
terhadap sesuatu objek, maka akan dapat kelihatan dari cara seseorang
bertindak, memperhatikan dan melakukan kegiatan terhadap objek
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Adapun pengertian usaha/berusaha menurut beberapa ahli dalam
http://carapedia.com/pengertian_definisi_usaha_info2644 .html, antara
lain:
a) Menurut Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, bahwa “usaha dalam kehidupan sehari-hari bisa diartikan sebagai upaya manusia untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu”.
b) Menurut Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, dan Kosim, bahwa “usaha adalah segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam
rangka mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Harmaizar Z,
Usaha atau dapat juga disebut suatu perusahaan adalah suatu bentuk
usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan
tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh
perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau
tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di
suatu daerah dalam suatu Negara.
Ternak adalah hewan yang sengaja dipelihara sebagai sumber pangan,
sumber bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha ternak adalah
keinginan atau ketertarikan siswa untuk berusaha/mengusahakan ternak
untuk mendapakan keuntungan.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009 : 102), menyatakan bahwa:
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian”.
Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, instrumen penelitian
merupakan suatu alat yang dapat mengukur fenomena yang diteliti, dalam hal
ini adalah variabel penelitian yang penulis teliti. Dengan menggunakan
penelitian yang dilakukan. Instrument dalam penelitian ini berupa tes dan
angket/kuisioner.
Menurut Sanafiah Faisal (1981 : 1 dan 2) :
“Angket merupakan terjemahan dari istilah Inggris “questionnaire” yang
berfungsi sebagai pengumpulan data (suatu teknik yang amat lazim dipakai dalam penelitian-penelitian sosial)”. Sejalan dengan pendapat Sanifah Faisal, Suharsimi Arikunto (2010 : 194), menyatakan bahwa “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui”.
Penulis memilih instrumen angket karena dianggap sesuai dengan
permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan. Dari angket
diharapkan diperoleh data utama yang berhubungan dengan masalah
penelitian yang ditujukan pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang kelas
XI Ruminansia. Untuk menjabarkan instrumen ke dalam bentuk
pernyataan-pernyataan, pertama peneliti menyusun kisi-kisi dan merumuskan indikator
yang menjadi ruang lingkup variabel hasil belajar siswa MPT Potong Kecil
dan minat berwirausaha ternak domba.
Penelaahan kisi-kisi dilakukan dengan cara menelaah berbagai literatur
yang relevan dengan variabel yang akan diukur. Selanjutnya setiap indikator
dijabarkan ke dalam bentuk butir pernyataan berupa tes dan angket tertutup.
Berdasarkan penjelasan di atas, indikator-indikator yang akan diteliti
berdasarkan variabel Hasil belajar dan berwirausaha antara lain:
1. Indikator Hasil Belajar
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan
siswa setelah mengikuti pelajaran MPT Potong Kecil. Untuk mengukur
kemampuan tersebut peneliti menggunakan tes sebagai instrumen
pengukuran variabel hasil belajar. Untuk lebih jelasnya akan di paparkan
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Tabel 3.3. Kisi-kisi dan Indikator Tes Hasil Belajar
Variabel
1. Memilih bakalan ternak domba 1,2,3
2. Menjelaskan tipe-tipe pembesaran
dan penggemukan ternak domba 4,5,6
3. Menjelaskan system perkandangan
ternak domba 7,8,9
4. Mengkondisikan alat dan fasilitas
untuk pemeliharaan ternak domba 10,11,12
5. Memberikan makan dan minum
ternak domba 13,14,15
6. Memantau kesehatan ternak domba 16,17
7. Menerapkan pemberian antibiotik dan obat cacing pada ternak domba
18,19,20,21, 22 8. Melakukan recording ternak domba 23,24,25
2. Indikator Minat Berwirausaha
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Minat volunteer,
Minat involunter, dan Minat non volunteer yang diukur menggunakan
skala Likert. Dan instrumen dalam bentuk kuisioner/angket. Untuk lebih
jelasnya akan di paparkan pada tabel 3.4
Tabel 3.4. Kisi-kisi dan Indikator Angket Minat Berwirausaha
Variabel
Penelitian No. Indikator Sub-Indikator
No. Item
3. Minat non volunteer
F. Proses Pengembangan Instrument
Langkah pertama dalam proses pengembangan instrumen yang harus
dilakukan adalah dengan pengujian instrumen penelitian. Pengujian
instrumen penelitian bertujuan untuk menguji kesahihan (validitas) dan
reliabilitas instrumen agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat
dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pengujian instrumen sendiri menggunakan validitas dan reliabilitas. Dalam
penelitian ini, instrumen menggunakan dua pengujian untuk masing-masing
variabel. Untuk pengujian instrumen tes peneliti menggunakan pengujian
ekspert judgement yaitu dengan menguji kelayakan soal tes oleh tiga orang
ahli. Sedangkan untuk pengujian angket/kuisioner, peneliti menggunakan
teknik statistik berupa pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematika dan standar
untuk memperoleh data yang diperlakukan, adapun teknik pengumpulan data
yang akan peneliti gunakan adalah:
1. Test
Tes menurut Arikunto (2010 : 266), adalah:
“Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok”.
Tes dalam penelitian ini ditunjukan untuk memperoleh gambaran
tentang hasil belajar MPT Potong Kecil variabel X. Tes dalam penelitian
adalah pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 25 item
pertanyaan. Setiap item pertanyaan diberi skor 1 untuk jawaban yang tepat
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
2. Angket
Menurut Sugiyono (2009 : 142), menyatakan bahwa:
“Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti bila variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan oleh responden. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup dan terbuka”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa angket adalah
daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara tertulis untuk
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan dari sumber data atau
responden untuk mendapatkan jawaban/tanggapan. Peneliti memilih
instrumen angket karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang
sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan, yaitu minat berwirausaha
Ternak Domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang sebagai
variabel Y. Angket dalam penelitian ini terdiri dari 30 item pernyataan
dengan cara mengisi kolom dengan tanda check list pada masing-masing
item pernyataan. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup yang disusun menurut Likert.
Riduwan (2011 : 38), mengatakan bahwa:
“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur, sehingga indikator tersebut dapat dijadikan titik tolak untuk membuat instrumen berupa pernyataan
dan pertanyaan”.
Kriteria skor angket seperti disebutkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.5. Kriteria Skor Angket pada skala Likert
H. Teknik Pengolahan Data Penelitian
Menentukan karakteristik data yang dapat memenuhi persyaratan uji
hipotesis diperlukan data dan uji persyaratan data. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar
MPT Potong Kecil sebagai variabel X terhadap Minat Berwirausaha Ternak
Domba sebagai variabel Y pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
kelas XI Ruminansia.
1. Pengujian Instrumen
Langkah-langkah pengujian instrumen penelitian sebagai berikut:
a) Uji Coba Instrumen Penelitian
Pengujian insrumen tes dilakukan dengan cara uji ekspert
judgement yaitu di uji oleh tiga orang ahli. Sedangkan Uji coba
instrumen angket yaitu dengan pengujian statistik kolerasional validitas
dan reliabilitas yang dilakukan pada 20 siswa kelas XI Ruminansia
yang tidak termasuk ke dalam sampel. Apabila terdapat soal yang tidak
valid maka dapat dihilangkan atau diganti. Pada penelitian ini, peneliti
akan menghilangkan soal yang tidak valid.
b) Uji Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tepat atau tidaknya isi
angket yang disebarkan kepada responden. Dari pernyataan tersebut,
suatu indtrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen yang
digunakan cocok untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam
menguji tingkat validitas suatu angket terlebih dahulu dicari harga
kolerasi dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
√
(Riduwan, 2011 : 227)
Keterangan:
r = koifisien kolerasi
∑X = jumlah skor tiap item
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Hasil yang didapat daru rumus product moment selanjutnya
didistribusikan kedalam rumus Uji-t sebagai berikut:
√
√
(Riduwan, 2011 : 229)
Keterangan:
t = uji signifikasi kolerasi r = koefisien kolerasi
n = jumlah responden uji coba
Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga
distribusi ttabel dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung > ttabel
dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk = n-2)
Kaidah keputusan, jika:
thitung > ttabel berarti valid
thitung < ttabel berarti tidak valid
c) Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas digunakan agar instrumen penelitian dapat dipercaya
(reliabel). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan nilai
angket, artinya bahwa instrumen penelitian akan reliabel jika diajukan
pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang tidak bersamaan
atau berbeda akan tetapi hasilnya akan sama. Rumus yang digunakan
dalam pengujian reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach, dengan langkah-langkah pengujian sebagai
berikut:
1) Menghitung varians skor tiap-tiap item butir ( i)
Keterangan:
i = varians skor tiap item
∑Xi² = jumlah kuadrat skor tiap item yang diperoleh responden uji coba
(∑Xi)² = kuadrat jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba n = jumlah responden
2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
∑ i = 1 + 2 + 3…… n
(Riduwan, 2006 : 116)
Keterangan:
∑ i = jumlah varian semua item
1 + 2 + 3…… n = varian item ke 1,2,3…..n
3) Menghitung harga Varians total (St)
(Riduwan, 2006 : 116)
Keterangan:
t = varians total
∑X² = jumlah kuadrat skor total
(∑X)² = kuadrat jumlah skor total n = jumlah responden
4) Mencari reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus alpha
[ ] [ ]
(Riduwan, 2006 : 116)
Keterangan:
rii = reliabilitas instrumen
k = banyaknya item pertnyaan atau soal
∑S2i = jumlah varians setiap butir S2t = varians total
Hasil perhitungan koifisien seluruh item yang ditanyakan dengan rii
tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas sebagai pedoman
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Tabel 3.6. Nilai Reliabilitas Suatu Penelitian
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,20 Sangat Rendah
0,20-0,40 Rendah
0,40-0,60 Cukup/sedang
0,60-0,80 Tinggi
0,80-1,00 Sangat Tinggi
2. Analisis Deskriptif
Menurut Sudjana (2001 : 64) penelitian deskriptif adalah “penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau mengambarkan suatu gejala,
peristiwa yang terjadi sekarang”. Adapun ciri-ciri dari metode deskriptif analitik menurut Surakhmad (2000), sebagai berikut:
a) Merumusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang. Pada masalah-masalah yang aktual.
b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun. Dijelaskan lalu dianalisis,
oleh karena itu metode ini sering pula disebut analitik.
Data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap
jawaban pertanyaan yang diajukan, tes tentang Hasil Belajar MPT Potong
Kecil dan angket tentang Minat Berwirausaha Ternak Domba. Kriteria
menurut Arikunto (2002 : 221), pada tabel di bawah:
Tabel 3.7. Kriteria Skor Hasil Belajar MPT Potong Kecil
Rentang Skor Kategori 80% - 100%
60% - 80% 40% - 60% 20% - 40% 0% - 20%
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Berdasarkan tabel 3.7 penulis menafsirkan kriteria untuk penelitian ini
yaitu:
Tabel 3.8. Rentang Kriteria Skor Hasil Belajar MPT Potong Kecil
Rentang Skor Kategori
70%≤ x ≤100% Tinggi
40%≤ x ≤69% Cukup
x ≤ 39% Rendah
Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban dengan
lima option positif dan lima option negatif pada berikut:
Tabel 3.9. Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Positif Variabel Y
Alternatif Jawaban Bobot SS (Sangat Setuju) 5
ST (Setuju) 4
BS (Biasa Saja) 3 KS (Kurang Setuju) 2 TS (Tidak Setuju) 1
Tabel 3.10. Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Negatif Variabel Y
Alternatif Jawaban Bobot SS (Sangat Setuju) 1
ST (Setuju) 2
BS (Biasa Saja) 3 KS (Kurang Setuju) 4 TS (Tidak Setuju) 5
Jumlah skor ideal (kriteria) untuk seluruh item 5 x 27 = 135 (jika
semua menjawab SS), dan skor kurang 1 x 27 = 27 ( jika menjawab STS ).
Dengan persentase sebagai berikut:
Tabel 3.11. Kriteria Skor Minat Berwirausaha Ternak Domba
Rentang Skor
Kategori
101 - 135 Volunteer 72 - 100 Involunter
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik karena
penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang
berlaku untuk umum dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil
belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba
siswa kelas XI Ruminansia.
3. Analisis Data Statistik
Sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan data dan uji persyaratan
data untuk menentukan karakteristik data yang memenuhi persyaratan uji
hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel X yaitu Hasil Belajar MPT Potong Kecil
terhadap variabel Y yaitu Minat Berwirausaha Ternak Domba pada siswa
kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang yang
menempuh mata pelajaran MPT Potong Kecil.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data statistik
adalah sebagai berikut:
a) Uji Normalitas Data Variabel X dan Y
Pengujian Normalitas data harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
pengujian hipotesis. Pengujian normalitas data tersebut menggunakan
analisis Uji Chi Kuadrat, karena menurut Riduwan (2012 : 107),
menyatakan: “Chi Kuadrat (χ²) satu sampel adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua
atau lebih klas dimana berbentuk nominal dan sampelnya besar”. rumus
yang digunakan sebagai berikut:
∑
(Sugiyono, 2012 : 107)
Dimana:
χ² = Chi Kuadrat
b) Uji Homogenitas Variabel X dan Y
Uji Homogenitas merupakan pengujian untuk mengetahui varian
data seragam dan tidaknya. Rumus yang digunakan dalam pengujian
homogenitas adalah Uji F sebagai berikut:
F = S1²/S2²…..(1) Dimana:
S1² = Varians kelompok 1
S1² = Varians kelompok 2
Hipotesis Pengujian : Ho : S1² = S1² (Varians Data Homogen)
S1² ≠ S1² (Varians Data Tidak Homogen) Kriteria Pengujian :
Jika Fhitung ≥ Ftabel (0.05; dk1; dk2), maka Tolak Ho Jika Fhitung ≤ Ftabel (0.05; dk1; dk2), maka Terima Ho
c) Uji Linieritas Regresi Sederhana
1. Rumus Persamaan Regresi
̂ = a + bX Keterangan:
̂ = (baca Y topi), subjek variabel terikat yang diproyeksikan. X = variabel bebas yang mempunyai nilai untuk diprediksikan. a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai () variabel Y.
2. Ha dan Ho dalam bentuk kalimat
Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar terhadap minat berwirausaha.
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar terhadap minat berwirausaha.
3. Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0 4. Rumus untuk tabel penolong
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
5. Rumus kuadrat regresi [JKReg (a)]
6. Rumus Kuadran Regresi [JKReg (b|a)]
( )
7. Rumus Kuadran Residu [JKRes]
JKRes = ∑Y² JKReg(b|a) JKReg(a)
8. Rumus Rata-rata jumlah kuadran regresi (a) [RJKReg(a)]
RJKReg(a) = JKReg(a)
9. Rumus Rata-rata jumlah kuadran regresi (b|a) [RJKReg(b|a)]
RJKReg(b|a) = JKReg(b|a)
10. Rumus Rata-rata jumlah kuadran residu (RJKRes)
11. Rumus uji signifikasi Fhitung
Keterangan:
Kaidah Pengujian Signifikasi:
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho (signifikan) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka tolak Ha (tidak signifikan) 12. Rumus uji signifikasi Ftabel
Taraf signifikasinya α = 0,01 atau α = 0,05
d) Uji Signifikasi Koefisien Kolerasi
1. Menentukan Kolerasi
Analisis kolerasi sederhana dilakukan untuk mengetahui
(Y), dengan menggunakan rumus koefisien Pearson Product
Moment, yaitu:
√
(Sugiyono, 2012 : 228)
Dimana:
rxy = koifisien kolerasi
χ² = nilai variabel x
γ² = nilai variabel y
Sebagai pedoman kriteria penafsiran makna koefisien kolerasi
yaitu dengan menggunakan teknik tolak ukur koefisien kolerasi (rxy)
pada tabel 3.12.
Tabel 3.12. Kriteria Penafsiran Data
(Riduwan, 2011 : 81)
2. Pengujian Hipotesis (Signifikasi)
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk
menguji hipotesis digunakan rumus uji t-student, adalah sebagai
berikut:
√
√
(Riduwan, 2011 : 82)
Keterangan:
t = thitung(distribusi tabel t pada α = 0,05 dan dk = n-2) r = koefisien kolerasi
n = jumlah sampel
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,66 – 0,799 Kuat
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Selanjutnya nilai t hasil perhitungan (thitung) dibandingkan
dengan nilai t tabel (ttabel) pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =
n-2. Setelah itu dapat dilakukan pengujian hipotesis penelitian
sebagai berikut:
Bila thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
Bila thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima Dimana :
Ha = Hipotesis kerja yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
Ho = Hipotesis kerja yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) dapat ditentukan yang berguna
untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh kontribusi variabel
independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji koefisien
determinasi ini digunakan rumus:
(Sugiyono, 2012)
Keterangan:
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pada bab V ini penulis akan mengungkapkan kesimpulan dari seluruh
kegiatan penelitian dan saran yang berkaitan dengan temuan penelitian.
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong
Kecil Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba pada Siswa SMK
Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI,
disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan
pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini berhubungan
dengan:
1. Hasil Belajar MPT Potong Kecil
Hasil belajar MPT Potong Kecil pada siswa kelas XI Program Studi
Agribisnis Ruminansia SMK Peternakan Negeri Lembang lebih dari
setengahnya memiliki hasil belajar dengan kriteria yang cukup. Sedangkan
sebagian kecil saja siswa yang memiliki hasil belajar pada keriteria tinggi.
2. Minat Berwirausaha Ternak Domba
Minat untuk membuka usaha ternak domba pada siswa SMK
Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas
XI, berdasarkan hasil perhitungan 30,76 % siswa memiliki minat untuk
membuka usaha peternakan domba berdasarkan minat yang timbul dari
dalam diri siswa, sedangkan lebih dari setengahnya yaitu sebesar 65,38 %
memiliki minat berwirausaha ternak domba yang timbul dalam diri siswa
dengan adanya pengaruh dari luar. Sedangkan minat yang timbul dari
dalam diri siswa dengan adanya paksaan atau tuntutan dari luar diri siswa
hanya mendapatkan nilai persentase sebesar 3,84 %.
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
3. Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Kecil Terhadap Minat
Berwirausaha Ternak Domba
Hasil perhitungan uji linieritas diperoleh nilai Fhitung < Ftabel, hal ini
menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara Hasil Belajar MPT Potong Kecil (variabel X) terhadap Minat
Berwirausaha Ternak Domba.
Hasil pengujian koefisien dari Pengaruh Hasil Belajar MPT potong
kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan nilai
1,74 % dan sisanya sebesar 98,26 %. Berdasarkan hasil tersebut diartikan
bahwa hasil belajar MPT potong kecil memberikan pengaruh terhadap
minat berwirausaha ternak domba, akan tetapi pengaruh yang ditimbulkan
sangatlah kecil. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini, baik faktor internal maupun eksternal.
Pernyataan di atas dibuktikan dengan mencoba perubahan pada taraf
signifikasi menjadi 75 % pada uji signifikasi kolerasi dengan hasil ttabel
(0,679) masih lebih besar dari harga thitung yaitu (-0,94) atau thitung -0,94 <
ttabel (1,67). maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti nonsignifikan.
Jadi, berapapun penurunan taraf signifikasi yang dilakukan tidak akan
berpengaruh positif dan signifikan pada hasil yang sudah di teliti dalam
penelitian ini.
B. Implikasi
Implikasi penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil
terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mengandung beberapa
implikasi sebagai berikut:
1. Hasil penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil sesuai
dengan pemahaman siswa selama mengikuti proses belajar, dan mengacu
pada spektrum materi pelajaran dengan mendapatkan hasil yang berada
mengandung implikasi bahwa sebagian siswa masih perlu meningkatkan
hasil belajar MPT Potong Kecil.
2. Hasil penelitian yang berkaitan dengan minat berwirausaha ternak domba
pada siswa yang meliputi minat volunteer, involunter, dan non volunteer
berada pada kategori yang berbeda. Sebagian besar kriteria yang paling
tinggi berada pada minat involunter yaitu sebesar 65,38 %. Hasil penelitian
ini mengandung implikasi bahwa minat dalam diri siswa tumbuh setelah
ada stimulant dari luar diri individu.
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh hasil belajar MPT Potong
Kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan koefisien
determinasi sebesar 1,74 %. Hasil tersebut diduga instrumen angket yang
digunakan peneliti belum cukup baik untuk penelitian ini.
C. Rekomendasi
Rekomendasi hasil penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan
implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan, pada kesempatan ini
penulis akan mengemukakan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada
pihak-pihak yang terkait, yaitu:
1. Sekolah
Sekolah perlu menambahkan materi kewirausahaan pada spektrum
dan silabus mata diklat MPT potong kecil agar minat berwirausaha ternak
domba pada siswa bisa tumbuh.
2. Guru Mata Diklat
Guru mata diklat perlu meningkatkan motivasi siswa untuk
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, dengan meningkatnya hasil
belajar tersebut diharapkan timbulnya minat siswa untuk berwirausaha
ternak domba.
3. Siswa
Siswa yang telah menempuh mata diklat MPT Potong Kecil
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
domba secara mandiri. Siswa harus dapat memanfaatkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki selama belajar di SMK Peternakan Negeri
Lembang dengan cara membaca buku, melatih keterampilan dengan selalu
mengikuti dan berinisiatif melakukan praktek kewirausahaan di sekolah.
4. Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas yaitu pada
pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha
ternak domba. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan hipotesis
yang diambil telah ditolak. Maka dari itu, perlu adanya penelitian lebih
lanjut yang penulis rekomendasikan yaitu peneliti sebaiknya membuat
instrumen angket yang tepat dan berkaitan lebih mendalam sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Bloom Benyamin dalam Dimyati ; mujiyono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.
E. Garret. Hanry dalam Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Faisal. S. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Usana Offset Printing: Surabaya.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_usaha_info2644 .html. Definisi Usaha. 27.10.2012.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 4 Tahun 1995 Tanggal: 30 Juni 1995.Gerakan
Nasional Mamasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Jakarta:
Warta Perundang-undangan No. 1449/TH.XVIII Juli 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam .
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. 17-01-2013.
Luthfi. M, 2012. Skripsi Minat Wirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
UPI Angkatan 2010 dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung:
Repository.upi.edu.
Rahadian. C-R, 2012. Skripsi Pengaruh Minat dan Motivasi Siswa dalam
Pemilihan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Bandung:
Repository.upi.edu.
Ram. Omat. 2011.Usaha Teknologi Produksi Ternak Kecil. Bandung: SMK Peternakan Negeri Lembang.
Riduwan, 2005. Belajar Mudah Peneliian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan, 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: CV. Alfabeta.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Yoggi Prayoga, 2013
Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang
Sudarmono. A.S, Sugeng B-Y. 2011. Beternak Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sudjana, 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar/R&D. Remaja Rosda Karya: Jakarta
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta: Bandung.
Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas. Pengertian Kewirausahaan. 11.07.2012.
Sutama, I-K, I.G. Putu dan M. 2010. Panduan Lengkap Kambing dan Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.
Surachmad, Winarno. 1990. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Badan Penerbit Prapantha.