• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh Yoggi Prayoga

0811705

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Yoggi Prayoga, 2013

PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA

SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG

Oleh

Yoggi Prayoga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Yoggi Prayoga 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK PETERNAKAN NEGERI LEMBANG

Oleh

YOGGI PRAYOGA 0811705

Pembimbing I,

Dra. Hj.Tati Abas, M.Si NIP. 195630201 198603 2 001

Pembimbing II,

Dra. As As Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

(4)

ABSTRAK

PENGARUH HASIL BELAJAR MPT POTONG TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA TERNAK DOMBA PADA SISWA SMK

PETERNAKAN NEGERI LEMBANG

Oleh: Yoggi Prayoga

0811705

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si dan Dra. As As Setiawati, M.Si

Permasalahan penelitian ini tentang pengaruh hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha ternak domba serta seberapa besar pengaruh variabel hasil belajar terhadap minat berwirausaha. Kajian teori sebagai referensi yang digunakan yaitu tentang hasil belajar, Manajeman Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik dengan statistik inferensial, teknik pengambilan sampel menggunakan

Simple Random Sampling, sebanyak 52 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil dan minat berwirausaha ternak domba berada pada kategori cukup. Pengaruh yang diberikan hasil belajar Manajemen Produksi Ternak potong kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba sebesar 1.74 %, sedangkan sisanya sebesar 98.26 % diduga dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil Penelitian mengandung implikasi bahwa sebagian besar siswa masih kurang memahami materi dan tujuan belajar MPT potong kecil. Rekomendasi ditujukan kepada siswa Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI agar dapat meningkatkan wawasan berkaitan dengan Manajemen Produksi Ternak potong kecil sehingga siswa dapat menumbuhkan minat berwirausaha ternak domba. Perlu adanya evaluasi bagi guru untuk mengambil tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

(5)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

ABSTRACT

EFFECT OF LEARNING OUTCOMES MPT POTONG TO INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP CATTLE SHEEP ON STUDENT IN SMK STATE

FARMS LEMBANG

By : Yoggi Prayoga

0811705

This thesis is guided by:

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si dan Dra. As As Setiawati, M.Si

The research problem of the influence of the learning outcomes of Livestock Production Management for interest in entrepreneurship small pieces of sheep in the State vocational students Ranch Lembang. This study aims to obtain data on learning outcomes Livestock Production Management interest in entrepreneurship and small pieces of sheep and how much influence the learning outcomes of the variable interest in entrepreneurship. Study of theory as a reference used is about learning outcomes, management of small pieces of Livestock Production and interest in entrepreneurship. The research method used is descriptive analytical method inferential statistics, sampling techniques using simple random sampling, a total of 52 respondents. Results showed that the learning outcomes of Livestock Production Management interest in entrepreneurship and small pieces of sheep in the category pretty. Given the influence of the learning outcomes of Livestock Production Management of the interest in entrepreneurship small pieces of sheep at 1.74%, while the remaining 98.26% thought to be influenced by other factors. Research implies that most of the students still do not understand the material and learning objectives MPT small pieces. Recommendations addressed to students Ruminant Agribusiness Program Class XI in order to improve the knowledge related to Livestock Production Management tiny pieces so that students can foster interest in entrepreneurship sheep. There needs to be an evaluation for teachers to take action in improving student learning outcomes.

(6)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan dan Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Kegiatan ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Belajar dan Hasil Belajar ... 8

1. Pengertian Belajar ... 8

2. Pengertian Hasil Belajar ... 9

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9

B. Tinjauan Umum Mata Pelajaran MPT Potong Kecil ... 13

1. Tujuan Mata Pelajaran MPT Potong Kecil ... 14

2. Materi Pelajaran MPT Potong Kecil ... 14

C. Tinjauan Teori Terhadap Minat Siswa ... 32

1. Karakteristik Minat ... 33

2. Macam-macam Minat ... 34

3. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ... 36

4. Indikator Minat ... 37

5. Pengukuran Minat ... 38

D. Tinjauan Teori dan Konsep Kewirausahaan ... 40

1. Definisi Kewirausahaan ... 40

2. Sifat Kewirausahaan ... 41

3. Minat Berwirausaha ... 42

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 42

(7)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 47

1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Subjek Peneliitan/Populasi ... 47

3. Sampel ... 47

B. Variabel dan Paradima Penelitian ... 49

1. Variabel Penelitian ... 49

2. Paradigma Penelitian ... 50

C. Metode Penelitian ... 50

D. Definisi Oprasional ... 51

1. Pengaruh ... 52

2. Hasil Belajar Manajemen Produksi Ternak Potong Kecil ... 52

3. Minat Berwirausaha Ternak ... 52

E. Instrumentasi Penelitian ... 53

1. Indikator Hasil Belajar ... 54

2. Indikator Minat Berwirausaha ... 55

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 56

G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 56

H. Teknik Pengolahan Data Penelitian ... 58

1. Pengujian Instrumen ... 58

2. Analisis Deskriptif ... 61

3. Analisis Data Statistik ... 63

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Pengelolaan dan Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68

1. Persiapan Uji Coba Instrumen Penelitian ... 68

2. Pengujian Instrumen Penelitian ... 68

B. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ... 71

1. Gambaran Hasil Belajar MPT Potong Kecil ... 71

2. Gambaran Minat Berwirausaha Ternak Domba ... 72

C. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 77

1. Uji Normalitas Distribusi Data ... 77

2. Uji Homogenitas ... 78

3. Uji Linieritas Regresi Sederhana ... 79

4. Uji Signifikasi Koefisien Kolerasi ... 81

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Implikasi ... 89

C. Rekomendasi ... 90

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia saat ini mengkonsumsi protein perhari hanya

5,72 gram/kapita, sedangkan menurut standar konsumsi gizi Nasional

seharusnya konsumsi protein per hari adalah 6,5 gram/kapita. Apabila

kebutuhan protein masyarakat Indonesia tidak ditingkatkan, tentu akan

menimbulkan dampak buruk pada generasi mendatang. Dampak tersebut

sangat erat kaitannya dengan kecerdasan dan pertumbuhan manusia yang

akan berkembang secara lambat. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut

adalah kurangnya SDM yang mendalami dan menjalankan usaha di bidang

peternakan.

Ternak adalah hewan yang dipelihara dan dikembangbiakkan untuk

tujuan produksi. Hewan ternak ini sudah menjadi salah satu penunjang

kehidupan manusia secara turun temurun. Ternak dikembangbiakkan untuk

memenuhi kebutuhan manusia akan nutrisi dan gizi yang berguna bagi

pertumbuhan serta kesehatan dan daya tahan tubuh. Tanpa asupan gizi

tambahan yang berasal dari daging, rasanya gizi yang diperlukan manusia

untuk bertahan hidup kurang sempurna. Padahal beternak merupakan salah

satu pilihan usaha yang dapat dikembangkan dengan baik oleh masyarakat.

Produk yang dihasilkan dari peternakan sangat beragam sekaligus banyak

membuka peluang kerja bagi masyarakat. Beternak juga merupakan salah

satu usaha yang dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak

pada khususnya. Dari hewan ternak sapi, kambing, dan domba, masyarakat

dapat memilih ternak mana yang paling cocok dan sesuai dengan kemampuan

serta lingkungan di daerahnya. Prospek bisnis ternak juga tidak kalah

menggiurkan. Pendapatan yang dihasilkan cukup menjanjikan dan mampu

memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Sehubungan dengan hal di atas, kurangnya konsumsi protein

(9)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

disebabkan oleh satu faktor. Akan tetapi, banyak variabel yang dapat

memungkinkan terjadinya hal tersebut. Salah satu penyebab yang paling

mendasar adalah minat masyarakat untuk berwirausaha hewan ternak sendiri,

seperti halnya ternak domba. Domba adalah komoditi ternak yang cukup

diminati masyarakat Indonesia yang diolah menjadi makanan berupa sate dan

olahan lain. Meskipun harga jual komoditi ini cukup fluktuatif di pasaran.

Akan tetapi, menjelang hari-hari raya di Indonesia seperti Idul Adha dapat

meningkatkan tingginya permintaan hewan ternak untuk dikurbankan,

sehingga bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para peternak.

Terbukanya peluang yang ada memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk berwirausaha di bidang peternakan khususnya usaha ternak

domba. Untuk memulai usaha tersebut tentu harus adanya minat dalam

menjalankannya.

SMK Peternakan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

bertanggung jawab untuk melahirkan sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan, keterampilan dan keahlian dalam membudidayakan/memelihara

hewan ternak seperti halnya ternak domba, sehingga lulusannya dapat

mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan SMK

itu sendiri bertujuan “meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat

mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan

kerja dan mengembangkan sikap profesional”.

Apapun jenis pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan tidak lain

muara dari lulusannya agar mereka memiliki kemampuan, keterampilan serta

ahli dalam bidang ilmu yang ditekuninya dan mampu mengaplikasikan dalam

dunia kerja, baik sebagai pekerja ataupun sebagai pengusaha/wirausahawan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peternakan Negeri Lembang

merupakan salah satu sekolah di Jawa Barat yang membuka jurusan

Peternakan dengan kompetensi keahlian:

1. Agribisnis Ternak Ruminansia

(10)

Visi dari sekolah tersebut yaitu membentuk generasi muda yang cerdas,

tangguh dan mandiri untuk turut serta berpartisipasi dalam pembangunan

Sektor Peternakan. Hal tersebut tergambar pula dalam misi yang dijunjung

oleh SMK Peternakan Negeri Lembang yaitu:

a) Menghasilkan calon peternak/pengusaha agribisnis dan tenaga teknisi

menengah peternakan dan kesehatan hewan yang profesional, berkarakter

dan berkinerja tinggi.

b) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan merencanakan,

mengelola dan mengembangkan agribisnis peternakan.

c) Meninggkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan kejuruan hewan dan

kesehatan hewan.

d) Meningkatkan kualitas ketenagaan dan fasilitas pendidikan kejuruan

peternakan dan kesehatan ternak.

e) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan

Misi SMK Peternakan Negeri Lembang sejalan dengan Instruksi

Presiden No. 4 Th 1995 tanggal 30 Juni tentang Gerakan Memasyarakatkan

dan Membudayakan Kewirausahaan, yaitu untuk mengembangkan

program-program kewirausahaan diberbagai lapisan masyarakat diseluruh Indonesia,

tidak terkecuali ditataran pendidikan menengah.

Menurut instruksi presiden tersebut, SMK Peternakan Negeri Lembang

mengimplementasikannya dengan mendidik dan mempersiapkan siswa yang

diberikan program praktik usaha untuk bidang-bidang peternakan yang

diminatinya. Salah satu usaha yang telah diberikan adalah dengan

memberikan siswa bekal melalui pembelajaran Manajemen Produksi Ternak

Potong Kecil (MPT). Isi dari mata pelajaran tersebut mengenai seluruh tata

cara/tatalaksana dalam pemeliharaan ternak domba dan kambing yang

dimulai dari hulu sampai hilir, yang artinya pembelajaran ini menerangkan

bagaimana memproduksi ternak domba sampai ke konsumen, baik dari segi

perencanaan, pengelolaan (menajemen) maaupun pemasaran.

Bersandar pada latar belakang di atas, seharusnya seorang siswa lulusan

(11)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

perilaku seorang wirausaha yaitu orang yang mampu mendirikan, mengelola,

mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan

menciptakan lapangan kerja bagi orang yang membutuhkan.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak

domba pada siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri

Lembang, serta menyusunnya dalam skripsi dengan judul: “Pengaruh Hasil

Belajar MPT Potong Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba pada

Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan proses penyederhanaan masalah yang

rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti atau

dicari alternatif pemecahannya. Menurut Riduwan (2005:21) dikatakan

bahwa:

“Identifikasi masalah pada umumnya menditeksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi masalah dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling terkait satu dengan lainnya”.

Dari pendapat di atas yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan, antara lain:

1. Belum tampaknya keinginan siswa dalam berwirausaha ternak domba.

2. Belum tampaknya ketertarikan siswa dalam berwirausaha ternak domba.

3. Belum tampak nyata kemampuan siswa dalam berwirausaha ternak

domba.

4. Belum menunjukan kemauan yang besar pada saat kegiatan belajar

manajemen ternak potong kecil (domba).

5. Belum menunjukan kemauan yang besar pada saat kegiatan praktikum

(12)

C. Rumusan dan Batasan Masalah

Tidak semua masalah yang teridentifikasi tersebut akan diteliti dalam

penelitian ini. Mengingat adanya keterbatasan yang ada pada penulis, maka

masalah yang dibahas harus dibatasi seperti yang dikemukakan Winarno

Surakhmad (1990 : 113) bahwa:

“Pembatasan masalah diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi para penyidik. Tetapi juga mendekatkan lebih dulu segala sesuatu yang diperlukan untuk mencurahkan tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain-lain yang timbul dari rencana”.

Perumusan masalah merupakan langkah dari suatu problematika dan

merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Suharsimi Arikunto, (2010

: 89). Rumusan masalah dalam penelitian ini dititik beratkan pada bagaimana

pengaruh hasil belajar pada minat siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

yang ditinjau dari ketertarikan, bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan

mereka untuk Berwirausaha Ternak Domba. Masalah yang dibahas pada

penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah:

1. Bagaimana gambaran hasil belajar MPT Potong Kecil pada siswa SMK

Peternakan Negeri Lembang?

2. Bagaimana gambaran minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK

Peternakan Negeri Lembang?

3. Apakah terdapat pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat

berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri

Lembang?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil

penelitian yang mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak

ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan

variabel-variabel penelitian. Riduwan (2005 : 25).

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

hasil belajar dan minat berwirausaha ternak domba pada siswa SMK

(13)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat

berwirausaha ternak domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat dalam

pelaksanaan kegiatan belajar siswa khususnya SMK Peternakan Negeri

Lembang yang menitikberatkan pada kegiatan belajar dan pembelajaran yang

ada di sekolah. Sehingga diketahui sejauh mana pengaruh hasil belajar MPT

Potong Kecil dalam menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha ternak

domba.

Manfaat tersebut meliputi:

1. Guru

Memberikan informasi yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan

minatnya sebagai dorongan dalam mempersiapkan suatu usaha yang akan

didirikannya.

2. Siswa

Memberikan informasi pada siswa mengenai pengaruh hasil belajar

terhadap minat berwirausaha ternak domba.

3. Sekolah

Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk

mengambil kebijakan sekolah.

F. Struktur Organisasi Penelitian

Sistematika penulisan yang dilakukan penulis meliputi :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Struktur Organisasi

(14)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang teori yang akan digunakan peneliti,

guna memperkuat hasil dari temuan penelitian.

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Membuat pembahasan analisis terhadap hasil yang

didapatkan selama penelitian dilihat dalam perspektif teori yang

digunakan atau yang sudah dibahas, serta upaya penulis

mengembangkan gagasan penyelesaian atau perbaikan terhadap

permasalahan-permasalahan.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan beberapa kesimpulan yang

diperoleh berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian, dan

beberapa saran yang dimaksudkan untuk memberi masukan dan

kritik yang membangun bagi Sekolah terlebih Lembaga Pendidikan

(15)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan

Peternakan Negeri Lembang yang beralamat di Jln. Tangkuban Parahu

KM 22 Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Subjek Penelitian/Populasi

Populasi adalah wilayah generisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiono

(2012 : 61).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program

keahlian Agribisnis Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang

tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari tiga kelas dengan jumlah 112

siswa. Untuk lebih jelasnya dapat disimak pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian

Jurusan Kelas Jumlah Siswa

Agribisnis Ruminansia

XI. A. R 37

XI. B. R 37

XI. C. R 38

Total Siswa Kelas XI Agribisnis Ruminansia 112

3. Sampel

Suharsimi Arikunto (1998 : 117) dikutip Riduwan (2011 : 10)

mengemukakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari suatu populasi yang mempunyai ciri-ciri

atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2012: 62) mengatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi”.

(16)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian

adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili dan menggambarkan

karakter populasi sebenarnya. Untuk penelitian ini teknik penarikan

sampel menggunakan Simple random sampling yaitu pengambilan sampel

dari anggota populasi dengan cara acak tanpa memperhatikan strata

(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal ini pengambilan

sampel dilakukan dengan cara mengundi siswa berdasarkan nomor urut

ganjil yang terdapat pada absensi tiap kelas, dari kelas XI R.A, XI R.B dan

XI R.C. Ukuran sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus

Taro Yahame dikutip oleh rakhman dalam Riduwan (2010 : 65) maka

didapat:

Dimana:

n = jumlah sampel N = Jumlah populasi d² = persisi yang ditetapkan

Sampel dalam penelitian ini adalah:

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 52 siswa dari

jumlah populasi yang ada dengan pertimbangan wilayah yang menjadi

tempat penelitian hanya satu wilayah yaitu SMK Peternakan Negeri

Peternakan Lembang kelas XI Ruminansia tersebar dalam tiga kelas.

Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel sebagai berikut:

(Riduwan. 2010 : 66)

Dimana:

(17)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Tabel 3.2. Sampel Penelitian Kelas XI Ruminansia

No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel

1.

Berdasarkan perhitungan tersebut, dari 112 siswa akan diambil sampel

sebanyak 52 siswa.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Sugiyono (2009 : 38), mengemukakan bahwa:

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dan aspek dari

orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Sejalan dengan identifikasi masalah dan perumusan masalah, veriabel

penelitian yang diterapkan oleh penelti yaitu:

a. Variabel bebas (X) : Hasil Belajar MPT Potong Kecil

b. Variabel Terikat (Y) : Minat Berwirausaha Ternak Domba

Gambar 3.1. Variabel Penelitian Variabel Bebas X

Hasil Belajar Pengaruh

(18)

2. Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 42), menyatakan bahwa:

“Paradigma penelitian diartikan sebagai pola fikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa paradigma

penelitian adalah suatu pola fikir dari penelitian yang dapat menjelaskan

rumusan masalah yang perlu di jawab. Setelah mendapatkan rumusan

masalah maka digunakan untuk membuat hipotesis penelitian sehingga

dapat diketahui teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Secara umum, paradigma penelitian digambarkan pada gambar

sebagai berikut:

Gambar 3.2. Paradigma Penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat penting diperlukan dalam pelaksanaan

penelitian, dimana metode ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk

mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang dibahas. Metode Keterangan :

(19)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

penelitian juga dapat dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk yang

mencapai tujuan penelitian.

Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh

hasil belajar MPT Potong terhadap minat berwirausaha ternak domba pada

siswa kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang. Bertitik

tolak dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, maka metode yang

cocok adalah deskriptif analitik dengan statistik inferensial digunakan untuk

menganalisis data sampel yang hasilnya dapat digunakan untuk populasi,

seperti pendapat yang diungkapkan oleh Sugiyono, (2009 : 147), bahwa:

“Statistik Inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.

Pendapat lain tentang statistik inferensial adalah menurut Arikunto

(2010), bahwa: “Statistik Inferensial berfungsi untuk menggeneralisasi hasil

penelitian yang dilakukan pada sampel, bagi populasi”. Statistik inferensial

disebut statistik probabilitas, kerena kesimpulan yang diberlakukan bersifat

peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan

diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan

kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik karena penelitian

ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk

umum dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar MPT Potong

Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba pada siswa kelas XI

Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang. Penelitian ini membahas

tentang hasil belajar dan minat siswa berkaitan dengan minat volunteer, minat

involunter, dan minat non volunteer.

D. Definisi Oprasional

1. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam

(20)

daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.

2. Hasil Belajar Manajemen Produksi Ternak Potong Kecil

Hasil belajar menurut Slameto 2003 : 2, bahwa: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hasil

belajar MPT Potong Kecil merupakan penguasaan dari kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor siswa sebagai minat berwirausaha ternak

domba.

Pengertian hasil belajar dalam penelitian ini yakni kemampuan yang

dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajar tentang MPT Potong Kecil.

3. Minat Berwirausaha Ternak

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya

Djaali (2008). Sedangkan minat menurut Surya, M (2003 : 99), terbagi

menjadi tiga jenis, yaitu Minat volunteer, Minat involunter, dan Minat non

volunteer.

Dengan demikian bahwa minat adalah keinginan atau kemauan yang

menetap dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada sesuatu hal

tertentu dan merasa senang berada dalam bidang tersebut. Minat

merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang

memberikan perhatiannya terhadap sesuatu. Bila seseorang berminat

terhadap sesuatu objek, maka akan dapat kelihatan dari cara seseorang

bertindak, memperhatikan dan melakukan kegiatan terhadap objek

(21)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Adapun pengertian usaha/berusaha menurut beberapa ahli dalam

http://carapedia.com/pengertian_definisi_usaha_info2644 .html, antara

lain:

a) Menurut Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, bahwa “usaha dalam kehidupan sehari-hari bisa diartikan sebagai upaya manusia untuk

melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu”.

b) Menurut Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, dan Kosim, bahwa “usaha adalah segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam

rangka mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Harmaizar Z,

Usaha atau dapat juga disebut suatu perusahaan adalah suatu bentuk

usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh

perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau

tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di

suatu daerah dalam suatu Negara.

Ternak adalah hewan yang sengaja dipelihara sebagai sumber pangan,

sumber bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha ternak adalah

keinginan atau ketertarikan siswa untuk berusaha/mengusahakan ternak

untuk mendapakan keuntungan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 102), menyatakan bahwa:

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena

ini disebut variabel penelitian”.

Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, instrumen penelitian

merupakan suatu alat yang dapat mengukur fenomena yang diteliti, dalam hal

ini adalah variabel penelitian yang penulis teliti. Dengan menggunakan

(22)

penelitian yang dilakukan. Instrument dalam penelitian ini berupa tes dan

angket/kuisioner.

Menurut Sanafiah Faisal (1981 : 1 dan 2) :

“Angket merupakan terjemahan dari istilah Inggris “questionnaire” yang

berfungsi sebagai pengumpulan data (suatu teknik yang amat lazim dipakai dalam penelitian-penelitian sosial)”. Sejalan dengan pendapat Sanifah Faisal, Suharsimi Arikunto (2010 : 194), menyatakan bahwa “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia

ketahui”.

Penulis memilih instrumen angket karena dianggap sesuai dengan

permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan. Dari angket

diharapkan diperoleh data utama yang berhubungan dengan masalah

penelitian yang ditujukan pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang kelas

XI Ruminansia. Untuk menjabarkan instrumen ke dalam bentuk

pernyataan-pernyataan, pertama peneliti menyusun kisi-kisi dan merumuskan indikator

yang menjadi ruang lingkup variabel hasil belajar siswa MPT Potong Kecil

dan minat berwirausaha ternak domba.

Penelaahan kisi-kisi dilakukan dengan cara menelaah berbagai literatur

yang relevan dengan variabel yang akan diukur. Selanjutnya setiap indikator

dijabarkan ke dalam bentuk butir pernyataan berupa tes dan angket tertutup.

Berdasarkan penjelasan di atas, indikator-indikator yang akan diteliti

berdasarkan variabel Hasil belajar dan berwirausaha antara lain:

1. Indikator Hasil Belajar

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan

siswa setelah mengikuti pelajaran MPT Potong Kecil. Untuk mengukur

kemampuan tersebut peneliti menggunakan tes sebagai instrumen

pengukuran variabel hasil belajar. Untuk lebih jelasnya akan di paparkan

(23)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Tabel 3.3. Kisi-kisi dan Indikator Tes Hasil Belajar

Variabel

1. Memilih bakalan ternak domba 1,2,3

2. Menjelaskan tipe-tipe pembesaran

dan penggemukan ternak domba 4,5,6

3. Menjelaskan system perkandangan

ternak domba 7,8,9

4. Mengkondisikan alat dan fasilitas

untuk pemeliharaan ternak domba 10,11,12

5. Memberikan makan dan minum

ternak domba 13,14,15

6. Memantau kesehatan ternak domba 16,17

7. Menerapkan pemberian antibiotik dan obat cacing pada ternak domba

18,19,20,21, 22 8. Melakukan recording ternak domba 23,24,25

2. Indikator Minat Berwirausaha

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Minat volunteer,

Minat involunter, dan Minat non volunteer yang diukur menggunakan

skala Likert. Dan instrumen dalam bentuk kuisioner/angket. Untuk lebih

jelasnya akan di paparkan pada tabel 3.4

Tabel 3.4. Kisi-kisi dan Indikator Angket Minat Berwirausaha

Variabel

Penelitian No. Indikator Sub-Indikator

No. Item

3. Minat non volunteer

(24)

F. Proses Pengembangan Instrument

Langkah pertama dalam proses pengembangan instrumen yang harus

dilakukan adalah dengan pengujian instrumen penelitian. Pengujian

instrumen penelitian bertujuan untuk menguji kesahihan (validitas) dan

reliabilitas instrumen agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat

dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pengujian instrumen sendiri menggunakan validitas dan reliabilitas. Dalam

penelitian ini, instrumen menggunakan dua pengujian untuk masing-masing

variabel. Untuk pengujian instrumen tes peneliti menggunakan pengujian

ekspert judgement yaitu dengan menguji kelayakan soal tes oleh tiga orang

ahli. Sedangkan untuk pengujian angket/kuisioner, peneliti menggunakan

teknik statistik berupa pengujian validitas dan reliabilitas instrumen

penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematika dan standar

untuk memperoleh data yang diperlakukan, adapun teknik pengumpulan data

yang akan peneliti gunakan adalah:

1. Test

Tes menurut Arikunto (2010 : 266), adalah:

“Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Tes dalam penelitian ini ditunjukan untuk memperoleh gambaran

tentang hasil belajar MPT Potong Kecil variabel X. Tes dalam penelitian

adalah pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 25 item

pertanyaan. Setiap item pertanyaan diberi skor 1 untuk jawaban yang tepat

(25)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

2. Angket

Menurut Sugiyono (2009 : 142), menyatakan bahwa:

“Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti bila variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan oleh responden. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup dan terbuka”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa angket adalah

daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara tertulis untuk

mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan dari sumber data atau

responden untuk mendapatkan jawaban/tanggapan. Peneliti memilih

instrumen angket karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang

sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan, yaitu minat berwirausaha

Ternak Domba pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang sebagai

variabel Y. Angket dalam penelitian ini terdiri dari 30 item pernyataan

dengan cara mengisi kolom dengan tanda check list pada masing-masing

item pernyataan. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket tertutup yang disusun menurut Likert.

Riduwan (2011 : 38), mengatakan bahwa:

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur, sehingga indikator tersebut dapat dijadikan titik tolak untuk membuat instrumen berupa pernyataan

dan pertanyaan”.

Kriteria skor angket seperti disebutkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.5. Kriteria Skor Angket pada skala Likert

(26)

H. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Menentukan karakteristik data yang dapat memenuhi persyaratan uji

hipotesis diperlukan data dan uji persyaratan data. Hipotesis dalam penelitian

ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar

MPT Potong Kecil sebagai variabel X terhadap Minat Berwirausaha Ternak

Domba sebagai variabel Y pada siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

kelas XI Ruminansia.

1. Pengujian Instrumen

Langkah-langkah pengujian instrumen penelitian sebagai berikut:

a) Uji Coba Instrumen Penelitian

Pengujian insrumen tes dilakukan dengan cara uji ekspert

judgement yaitu di uji oleh tiga orang ahli. Sedangkan Uji coba

instrumen angket yaitu dengan pengujian statistik kolerasional validitas

dan reliabilitas yang dilakukan pada 20 siswa kelas XI Ruminansia

yang tidak termasuk ke dalam sampel. Apabila terdapat soal yang tidak

valid maka dapat dihilangkan atau diganti. Pada penelitian ini, peneliti

akan menghilangkan soal yang tidak valid.

b) Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tepat atau tidaknya isi

angket yang disebarkan kepada responden. Dari pernyataan tersebut,

suatu indtrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen yang

digunakan cocok untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam

menguji tingkat validitas suatu angket terlebih dahulu dicari harga

kolerasi dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:

(Riduwan, 2011 : 227)

Keterangan:

r = koifisien kolerasi

∑X = jumlah skor tiap item

(27)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Hasil yang didapat daru rumus product moment selanjutnya

didistribusikan kedalam rumus Uji-t sebagai berikut:

(Riduwan, 2011 : 229)

Keterangan:

t = uji signifikasi kolerasi r = koefisien kolerasi

n = jumlah responden uji coba

Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga

distribusi ttabel dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung > ttabel

dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan, jika:

thitung > ttabel berarti valid

thitung < ttabel berarti tidak valid

c) Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas digunakan agar instrumen penelitian dapat dipercaya

(reliabel). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan nilai

angket, artinya bahwa instrumen penelitian akan reliabel jika diajukan

pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang tidak bersamaan

atau berbeda akan tetapi hasilnya akan sama. Rumus yang digunakan

dalam pengujian reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach, dengan langkah-langkah pengujian sebagai

berikut:

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item butir ( i)

(28)

Keterangan:

i = varians skor tiap item

∑Xi² = jumlah kuadrat skor tiap item yang diperoleh responden uji coba

(∑Xi)² = kuadrat jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba n = jumlah responden

2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

∑ i = 1 + 2 + 3…… n

(Riduwan, 2006 : 116)

Keterangan:

∑ i = jumlah varian semua item

1 + 2 + 3…… n = varian item ke 1,2,3…..n

3) Menghitung harga Varians total (St)

(Riduwan, 2006 : 116)

Keterangan:

t = varians total

∑X² = jumlah kuadrat skor total

(∑X)² = kuadrat jumlah skor total n = jumlah responden

4) Mencari reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus alpha

[ ] [ ]

(Riduwan, 2006 : 116)

Keterangan:

rii = reliabilitas instrumen

k = banyaknya item pertnyaan atau soal

∑S2i = jumlah varians setiap butir S2t = varians total

Hasil perhitungan koifisien seluruh item yang ditanyakan dengan rii

tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas sebagai pedoman

(29)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Tabel 3.6. Nilai Reliabilitas Suatu Penelitian

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,20 Sangat Rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Cukup/sedang

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat Tinggi

2. Analisis Deskriptif

Menurut Sudjana (2001 : 64) penelitian deskriptif adalah “penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau mengambarkan suatu gejala,

peristiwa yang terjadi sekarang”. Adapun ciri-ciri dari metode deskriptif analitik menurut Surakhmad (2000), sebagai berikut:

a) Merumusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang. Pada masalah-masalah yang aktual.

b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun. Dijelaskan lalu dianalisis,

oleh karena itu metode ini sering pula disebut analitik.

Data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap

jawaban pertanyaan yang diajukan, tes tentang Hasil Belajar MPT Potong

Kecil dan angket tentang Minat Berwirausaha Ternak Domba. Kriteria

menurut Arikunto (2002 : 221), pada tabel di bawah:

Tabel 3.7. Kriteria Skor Hasil Belajar MPT Potong Kecil

Rentang Skor Kategori 80% - 100%

60% - 80% 40% - 60% 20% - 40% 0% - 20%

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Rendah

(30)

Berdasarkan tabel 3.7 penulis menafsirkan kriteria untuk penelitian ini

yaitu:

Tabel 3.8. Rentang Kriteria Skor Hasil Belajar MPT Potong Kecil

Rentang Skor Kategori

70%≤ x ≤100% Tinggi

40%≤ x ≤69% Cukup

x ≤ 39% Rendah

Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban dengan

lima option positif dan lima option negatif pada berikut:

Tabel 3.9. Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Positif Variabel Y

Alternatif Jawaban Bobot SS (Sangat Setuju) 5

ST (Setuju) 4

BS (Biasa Saja) 3 KS (Kurang Setuju) 2 TS (Tidak Setuju) 1

Tabel 3.10. Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban Negatif Variabel Y

Alternatif Jawaban Bobot SS (Sangat Setuju) 1

ST (Setuju) 2

BS (Biasa Saja) 3 KS (Kurang Setuju) 4 TS (Tidak Setuju) 5

Jumlah skor ideal (kriteria) untuk seluruh item 5 x 27 = 135 (jika

semua menjawab SS), dan skor kurang 1 x 27 = 27 ( jika menjawab STS ).

Dengan persentase sebagai berikut:

Tabel 3.11. Kriteria Skor Minat Berwirausaha Ternak Domba

Rentang Skor

Kategori

101 - 135 Volunteer 72 - 100 Involunter

(31)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif analitik karena

penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil dan kesimpulan yang

berlaku untuk umum dengan mengetahui seberapa besar pengaruh hasil

belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha ternak domba

siswa kelas XI Ruminansia.

3. Analisis Data Statistik

Sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan data dan uji persyaratan

data untuk menentukan karakteristik data yang memenuhi persyaratan uji

hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel X yaitu Hasil Belajar MPT Potong Kecil

terhadap variabel Y yaitu Minat Berwirausaha Ternak Domba pada siswa

kelas XI Ruminansia di SMK Peternakan Negeri Lembang yang

menempuh mata pelajaran MPT Potong Kecil.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data statistik

adalah sebagai berikut:

a) Uji Normalitas Data Variabel X dan Y

Pengujian Normalitas data harus dilakukan terlebih dahulu sebelum

pengujian hipotesis. Pengujian normalitas data tersebut menggunakan

analisis Uji Chi Kuadrat, karena menurut Riduwan (2012 : 107),

menyatakan: “Chi Kuadrat (χ²) satu sampel adalah teknik statistik yang

digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua

atau lebih klas dimana berbentuk nominal dan sampelnya besar”. rumus

yang digunakan sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012 : 107)

Dimana:

χ² = Chi Kuadrat

(32)

b) Uji Homogenitas Variabel X dan Y

Uji Homogenitas merupakan pengujian untuk mengetahui varian

data seragam dan tidaknya. Rumus yang digunakan dalam pengujian

homogenitas adalah Uji F sebagai berikut:

F = S1²/S2²…..(1) Dimana:

S1² = Varians kelompok 1

S1² = Varians kelompok 2

Hipotesis Pengujian : Ho : S1² = S1² (Varians Data Homogen)

S1² ≠ S1² (Varians Data Tidak Homogen) Kriteria Pengujian :

Jika Fhitung ≥ Ftabel (0.05; dk1; dk2), maka Tolak Ho Jika Fhitung ≤ Ftabel (0.05; dk1; dk2), maka Terima Ho

c) Uji Linieritas Regresi Sederhana

1. Rumus Persamaan Regresi

̂ = a + bX Keterangan:

̂ = (baca Y topi), subjek variabel terikat yang diproyeksikan. X = variabel bebas yang mempunyai nilai untuk diprediksikan. a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai () variabel Y.

2. Ha dan Ho dalam bentuk kalimat

Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar terhadap minat berwirausaha.

Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar terhadap minat berwirausaha.

3. Ha dan Ho dalam bentuk statistik

Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0 4. Rumus untuk tabel penolong

(33)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

5. Rumus kuadrat regresi [JKReg (a)]

6. Rumus Kuadran Regresi [JKReg (b|a)]

( )

7. Rumus Kuadran Residu [JKRes]

JKRes = ∑Y²  JKReg(b|a)  JKReg(a)

8. Rumus Rata-rata jumlah kuadran regresi (a) [RJKReg(a)]

RJKReg(a) = JKReg(a)

9. Rumus Rata-rata jumlah kuadran regresi (b|a) [RJKReg(b|a)]

RJKReg(b|a) = JKReg(b|a)

10. Rumus Rata-rata jumlah kuadran residu (RJKRes)

11. Rumus uji signifikasi Fhitung

Keterangan:

Kaidah Pengujian Signifikasi:

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho (signifikan) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka tolak Ha (tidak signifikan) 12. Rumus uji signifikasi Ftabel

Taraf signifikasinya α = 0,01 atau α = 0,05

d) Uji Signifikasi Koefisien Kolerasi

1. Menentukan Kolerasi

Analisis kolerasi sederhana dilakukan untuk mengetahui

(34)

(Y), dengan menggunakan rumus koefisien Pearson Product

Moment, yaitu:

(Sugiyono, 2012 : 228)

Dimana:

rxy = koifisien kolerasi

χ² = nilai variabel x

γ² = nilai variabel y

Sebagai pedoman kriteria penafsiran makna koefisien kolerasi

yaitu dengan menggunakan teknik tolak ukur koefisien kolerasi (rxy)

pada tabel 3.12.

Tabel 3.12. Kriteria Penafsiran Data

(Riduwan, 2011 : 81)

2. Pengujian Hipotesis (Signifikasi)

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis

yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk

menguji hipotesis digunakan rumus uji t-student, adalah sebagai

berikut:

(Riduwan, 2011 : 82)

Keterangan:

t = thitung(distribusi tabel t pada α = 0,05 dan dk = n-2) r = koefisien kolerasi

n = jumlah sampel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,66 – 0,799 Kuat

(35)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Selanjutnya nilai t hasil perhitungan (thitung) dibandingkan

dengan nilai t tabel (ttabel) pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =

n-2. Setelah itu dapat dilakukan pengujian hipotesis penelitian

sebagai berikut:

 Bila thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak

 Bila thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima Dimana :

 Ha = Hipotesis kerja yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.

 Ho = Hipotesis kerja yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) dapat ditentukan yang berguna

untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji koefisien

determinasi ini digunakan rumus:

(Sugiyono, 2012)

Keterangan:

(36)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab V ini penulis akan mengungkapkan kesimpulan dari seluruh

kegiatan penelitian dan saran yang berkaitan dengan temuan penelitian.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong

Kecil Terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba pada Siswa SMK

Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas XI,

disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan

pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini berhubungan

dengan:

1. Hasil Belajar MPT Potong Kecil

Hasil belajar MPT Potong Kecil pada siswa kelas XI Program Studi

Agribisnis Ruminansia SMK Peternakan Negeri Lembang lebih dari

setengahnya memiliki hasil belajar dengan kriteria yang cukup. Sedangkan

sebagian kecil saja siswa yang memiliki hasil belajar pada keriteria tinggi.

2. Minat Berwirausaha Ternak Domba

Minat untuk membuka usaha ternak domba pada siswa SMK

Peternakan Negeri Lembang Program Studi Agribisnis Ruminansia Kelas

XI, berdasarkan hasil perhitungan 30,76 % siswa memiliki minat untuk

membuka usaha peternakan domba berdasarkan minat yang timbul dari

dalam diri siswa, sedangkan lebih dari setengahnya yaitu sebesar 65,38 %

memiliki minat berwirausaha ternak domba yang timbul dalam diri siswa

dengan adanya pengaruh dari luar. Sedangkan minat yang timbul dari

dalam diri siswa dengan adanya paksaan atau tuntutan dari luar diri siswa

hanya mendapatkan nilai persentase sebesar 3,84 %.

(37)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

3. Pengaruh Hasil Belajar MPT Potong Kecil Terhadap Minat

Berwirausaha Ternak Domba

Hasil perhitungan uji linieritas diperoleh nilai Fhitung < Ftabel, hal ini

menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara Hasil Belajar MPT Potong Kecil (variabel X) terhadap Minat

Berwirausaha Ternak Domba.

Hasil pengujian koefisien dari Pengaruh Hasil Belajar MPT potong

kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan nilai

1,74 % dan sisanya sebesar 98,26 %. Berdasarkan hasil tersebut diartikan

bahwa hasil belajar MPT potong kecil memberikan pengaruh terhadap

minat berwirausaha ternak domba, akan tetapi pengaruh yang ditimbulkan

sangatlah kecil. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini, baik faktor internal maupun eksternal.

Pernyataan di atas dibuktikan dengan mencoba perubahan pada taraf

signifikasi menjadi 75 % pada uji signifikasi kolerasi dengan hasil ttabel

(0,679) masih lebih besar dari harga thitung yaitu (-0,94) atau thitung -0,94 <

ttabel (1,67). maka Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti nonsignifikan.

Jadi, berapapun penurunan taraf signifikasi yang dilakukan tidak akan

berpengaruh positif dan signifikan pada hasil yang sudah di teliti dalam

penelitian ini.

B. Implikasi

Implikasi penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil

terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mengandung beberapa

implikasi sebagai berikut:

1. Hasil penelitian berkaitan dengan hasil belajar MPT Potong Kecil sesuai

dengan pemahaman siswa selama mengikuti proses belajar, dan mengacu

pada spektrum materi pelajaran dengan mendapatkan hasil yang berada

(38)

mengandung implikasi bahwa sebagian siswa masih perlu meningkatkan

hasil belajar MPT Potong Kecil.

2. Hasil penelitian yang berkaitan dengan minat berwirausaha ternak domba

pada siswa yang meliputi minat volunteer, involunter, dan non volunteer

berada pada kategori yang berbeda. Sebagian besar kriteria yang paling

tinggi berada pada minat involunter yaitu sebesar 65,38 %. Hasil penelitian

ini mengandung implikasi bahwa minat dalam diri siswa tumbuh setelah

ada stimulant dari luar diri individu.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh hasil belajar MPT Potong

Kecil terhadap Minat Berwirausaha Ternak Domba mendapatkan koefisien

determinasi sebesar 1,74 %. Hasil tersebut diduga instrumen angket yang

digunakan peneliti belum cukup baik untuk penelitian ini.

C. Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dan

implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan, pada kesempatan ini

penulis akan mengemukakan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada

pihak-pihak yang terkait, yaitu:

1. Sekolah

Sekolah perlu menambahkan materi kewirausahaan pada spektrum

dan silabus mata diklat MPT potong kecil agar minat berwirausaha ternak

domba pada siswa bisa tumbuh.

2. Guru Mata Diklat

Guru mata diklat perlu meningkatkan motivasi siswa untuk

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, dengan meningkatnya hasil

belajar tersebut diharapkan timbulnya minat siswa untuk berwirausaha

ternak domba.

3. Siswa

Siswa yang telah menempuh mata diklat MPT Potong Kecil

(39)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

domba secara mandiri. Siswa harus dapat memanfaatkan potensi dan

kemampuan yang dimiliki selama belajar di SMK Peternakan Negeri

Lembang dengan cara membaca buku, melatih keterampilan dengan selalu

mengikuti dan berinisiatif melakukan praktek kewirausahaan di sekolah.

4. Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas yaitu pada

pengaruh hasil belajar MPT Potong Kecil terhadap minat berwirausaha

ternak domba. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan hipotesis

yang diambil telah ditolak. Maka dari itu, perlu adanya penelitian lebih

lanjut yang penulis rekomendasikan yaitu peneliti sebaiknya membuat

instrumen angket yang tepat dan berkaitan lebih mendalam sesuai dengan

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Bloom Benyamin dalam Dimyati ; mujiyono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.

E. Garret. Hanry dalam Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Faisal. S. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Usana Offset Printing: Surabaya.

http://carapedia.com/pengertian_definisi_usaha_info2644 .html. Definisi Usaha. 27.10.2012.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 4 Tahun 1995 Tanggal: 30 Juni 1995.Gerakan

Nasional Mamasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Jakarta:

Warta Perundang-undangan No. 1449/TH.XVIII Juli 1995.

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam .

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. 17-01-2013.

Luthfi. M, 2012. Skripsi Minat Wirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin

UPI Angkatan 2010 dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Bandung:

Repository.upi.edu.

Rahadian. C-R, 2012. Skripsi Pengaruh Minat dan Motivasi Siswa dalam

Pemilihan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Bandung:

Repository.upi.edu.

Ram. Omat. 2011.Usaha Teknologi Produksi Ternak Kecil. Bandung: SMK Peternakan Negeri Lembang.

Riduwan, 2005. Belajar Mudah Peneliian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: CV. Alfabeta.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

(41)

Yoggi Prayoga, 2013

Pengaru Hasil Belajar RAPT Potong Terhadap Rainat Berwirausaha Ternak Domba Pada Siswa SMK Peternakan Negeri Lembang

Sudarmono. A.S, Sugeng B-Y. 2011. Beternak Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sudjana, 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar/R&D. Remaja Rosda Karya: Jakarta

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta: Bandung.

Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta: Bandung.

Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas. Pengertian Kewirausahaan. 11.07.2012.

Sutama, I-K, I.G. Putu dan M. 2010. Panduan Lengkap Kambing dan Domba. Jakarta: Penebar Swadaya.

Surachmad, Winarno. 1990. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Badan Penerbit Prapantha.

Gambar

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian
Tabel 3.2. Sampel Penelitian Kelas XI Ruminansia
Gambar 3.2.  Paradigma Penelitian
Tabel 3.4. Kisi-kisi dan Indikator Angket Minat Berwirausaha
+5

Referensi

Dokumen terkait

Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan

• ANGKA KODE INSTITUSI untuk Sekolah yang tercetak pada Surat Aktivasi Akun yang dibagikan Kemdikbud ke sekolah-sekolah melalui LPMP dan Dinas Pendidikan Kab/Kota di program

Dimunculkan form isian seperti gambar dibawah ini untuk pembukuan Penerimaan dana dan silakan lakukan pengisian kemudian klik tombol Simpan.. Untuk pembukuan Pengeluaran silakan

beberapa faktor risiko terhadap terjadinya kasus penyakit hepatitis C. - Bagi pihak rumah sakit: Diharapkan dapat menjadi bahan

Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran (IPKG 2) ... Format Observasi Aktivitas Siswa ... Format Observasi Tes Hasil Belajar Siswa ... Format Observasi Catatan Lapangan

Negatif Positif Infeksi HCV akut awal; HCV kronik pada pasien dengan status imunosupresi; pemeriksaan HCV RNA positif palsu. Negatif Negatif Tidak adanya infeksi HCV

Bagi pihak RSUP Haji Adam Malik agar meningkatkan pelayanan kesehatan supaya dapat diagnosa kanker paru pada stadium dini supaya dapat memberi terapi dengan segera dan

Berikut adalah sifat-sifat yang harus diperhatikan dalam memilih kriteria pada setiap persoalan pengambilan keputusan (Suryadi, 1998) :.. Lengkap, sehingga dapat mencakup