TEKNIK PROTEKSI DIFERENSIAL PADA
TRANSFORMATOR DAYA TIGA FASA DENGAN
MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET
SKRIPSI
Di
ajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Elektro
pada
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
Oleh CANDRA REZA
0801378
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
TEKNIK PROTEKSI DIFERENSIAL PADA
TRANSFORMATOR DAYA TIGA FASA DENGAN
MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET
Oleh Candra Reza
© Candra Reza 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Abstrak
Penelitian ini membahas teknik proteksi diferensial pada transformator daya tiga fasa dengan menggunakan transformasi wavelet. Transformasi wavelet digunakan untuk memperoleh karakteristik arus gangguan pada transformator daya. Dengan mengetahui karakteristik arus gangguan antara sinyal gangguan di sisi primer dan di sisi sekunder transformator daya, teknik ini mampu membedakan jenis gangguan dalam (internal fault) dan gangguan luar (eksternal fault) serta arus magnetizing inrush. Teknik proteksi ini menggunakan arus dari setiap fasa sebagai besaran listrik yang dianalisis. Teknik ini diujicobakan dan dievaluasi dengan menggunakan Matlab/SIMULINK untuk berbagai jenis gangguan meliputi gangguan tiga fasa, dua fasa, dan satu fasa ke tanah. Evaluasi juga dilakukan untuk memperhitungkan pengaruh saturasi trafo arus (CT), pengaruh hubungan belitan transformator, dan pengaruh tahanan gangguan dan tahanan tanah. Hasil simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa hubungan belitan, tahanan gangguan, dan tahanan tanah tidak berpengaruh terhadap selektivitas, respon kecepatan relai, dan nilai batas ambang (threshold) atau setting relai.
Kata kunci : “Proteksi Transformator, Relai Proteksi, Transformasi Wavelet.”
Abstract
This research is about differential protection of three-phase power transformers using wavelet transform. Wavelet transform is used to obtain the characteristics of the fault current in power transformer. Knowing the characteristics of flow interference between signal interference on the primary side and secondary side of the power transformer, the technique is able to distinguish the type of internal fault and external external fault)and the magnetizing inrush currents. This protection technique using currents of each phase as the amount of electricity being analyzed. This technique is tested and evaluated using MATLAB / SIMULINK for various types of disorders include disorders three phase, two-phase and single phase to ground. Evaluation was also done to account for the influence of saturation current transformer (CT), the influence of transformer winding relationship, and the influence of prisoners and detainees soil disturbance. Simulation results have shown that the relationship entanglement, interference resistance, and soil resistance no effect on selectivity, the response speed of the relay, and the threshold value (threshold) or setting relays.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Batasan Masalah ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Metode Penelitian ... 7
G. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik ... 9
B. Sistem Proteksi Tenaga Listrik ... 11
C. Proteksi Pada Transformator Daya ... 14
D. Proteksi Diferensial Pada Transformator Daya ... 16
E. Metode-metode Proteksi Diferensial Pada Transformator Daya dan Permasalahannya ... 19
viii
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Prinsip Kerja Metode yang Diajukan ... 27
D. Pemodelan Sistem Tenaga Listrik ... 28
E. Pemodelan Sistem dengan Saturasi Trafo Arus ... 29
F. Algoritma Metode yang Diajukan ... 30
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGGUNAAN TRANSFORMASI WAVELET UNTUK PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA A. Pemodelan Sistem dalam Simulasi ... 32
B. Implementasi dan Analisis dalam Rangkaian Simulasi ... 35
C. Gangguan Hubung Singkat dengan Perubahan Resistansi Gangguan ... 35
1. Gangguan Dalam... 35
1.a. Gangguan Tiga Fasa ke Tanah (L-L-L-G) ... 36
1.b. Gangguan Fasa ke Fasa (L-L) ... 39
1.c. Gangguan Satu Fasa ke Tanah (L-G) ... 43
1.d. Gangguan Tiga Fasa ke Tanah dengan Saturasi Trafo Arus ... 46
2. Gangguan Luar ... 49
2.a. Gangguan Tiga Fasa ke Tanah (L-L-L-G) ... 50
2.b. Gangguan Fasa ke Fasa (L-L) ... 53
2.c. Gangguan Satu Fasa ke Tanah (L-G) ... 56
2.d. Gangguan Tiga Fasa ke Tanah dengan Saturasi Trafo Arus ... 59
D. Gangguan Hubung Singkat dengan Perubahan Belitan Pada Transformator Daya ... 62
1. Gangguan Dalam ... 63
1.a. Gangguan Tiga Fasa ke Tanah (L-L-L-G) ... 63
1.b. Gangguan Fasa ke Fasa (L-L) ... 65
1.c. Gangguan Satu Fasa ke Tanah (L-G) ... 66
2. Gangguan Luar ... 70
2.a. Gangguan Tiga Fasa ke Tanah (L-L-L-G) ... 70
2.b. Gangguan Fasa ke Fasa (L-L) ... 72
2.c. Gangguan Satu Fasa ke Tanah (L-G) ... 73
2.d. Gangguan Tiga Fasa ke Tanah dengan Saturasi Trafo Arus ... 75
E. Pengaruh dari Tap Changer Transformer Daya ... 78
F. Magnetizing Inrush Current ... 78
G. Penggolongan Gangguan Pada Transformator Daya dan Kecepatan Respon Relai ... 79
H. Analisis Rangkaian Logika dari Metoda yang Diajukan ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
LAMPIRAN ... 86
x
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Besar Arus Primer dan Sekunder Saat Simulasi Hubung Singkat Dengan
Perubahan Resistansi ... 77
Tabel 2. Besar Arus Primer dan Sekunder Saat Simulasi Hubung Singkat Dengan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Proteksi Diferensial ... 18
Gambar 2.2. Skema Proteksi Diferensial 3 Fasa ... 18
Gambar 3.1. Skema low-pass dan high-pass dari TWD ... 24
Gambar 3.2. Skema Transformasi Wavelet Paket ... 25
Gambar 3.3. Diagram Satu Garis Transformator Daya dengan Proteksi Diferensial ... 27
Gambar 3.4. Pemodelan Simulasi Saturasi Trafo Arus ... 30
Gambar 3.5. Flowchart Metode yang Diajukan ... 31
Gambar 4.1. Model Simulasi Proteksi Tanpa Saturasi Trafo Arus ... 34
Gambar 4.2. Model Simulasi Proteksi dengan Saturasi Trafo Arus ... 34
Gambar 4.3. (a) Hasil Uji Coba Gangguan Dalam 3 Fasa ke Tanah untuk Rf = 0.01 ohm . 36
Gambar 4.6. (a) Hasil Uji Coba Pengaruh Saturasi Trafo Arus Terhadap Gangguan Dalam 3 Fasa ke Tanah untuk Rf = 0.01 ohm ... 47
(b) Hasil Uji Coba Pengaruh Saturasi Trafo Arus Terhadap Gangguan Dalam 3 Fasa ke Tanah untuk Rf = 5 ohm ... 47
xii
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(d) Hasil Uji Coba Pengaruh Saturasi Trafo Arus Terhadap Gangguan
Dalam 3 Fasa ke Tanah untuk Rf = 50 ohm ... 48
Gambar 4.10. (a) Hasil Uji Coba Pengaruh Saturasi Trafo Arus Terhadap Gangguan
Dalam 3 Fasa ke Tanah untuk Rf = 0.01 ohm ... 60
(b) Hasil Uji Coba Pengaruh Saturasi Trafo Arus Terhadap Gangguan
Dalam 3 Fasa ke Tanah untuk Rf = 5 ohm ... 60
(c) Hasil Uji Coba Pengaruh Saturasi Trafo Arus Terhadap Gangguan
Dalam 3 Fasa ke Tanah untuk Rf = 20 ohm ... 61
(d) Hasil Uji Coba Pengaruh Saturasi Trafo Arus Terhadap Gangguan
Dalam 3 Fasa ke Tanahuntuk Rf = 50 ohm ... 61
Gambar 4.11. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Dalam 3
Fasa ke Tanah ... 64
Gambar 4.12. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Dalam
Fasa ke Fasa ... 65
Gambar 4.13. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Dalam
Satu Fasa ke Tanah ... 67
Gambar 4.14. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Dalam 3
Gambar 4.15. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Luar 3
Fasa ke Tanah ... 71
Gambar 4.16. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Luar
Fasa ke Fasa ... 72
Gambar 4.17. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Luar
Fasa ke Tanah ... 74
Gambar 4.18. Hasil Uji Coba Pengaruh Hubungan Belitan untuk Gangguan Luar 3
Fasa ke Tanah dengan Saturasi Trafo Arus ... 75
1 Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peralatan proteksi merupakan komponen penting dalam sistem tenaga
listrik yang berguna untuk mendeteksi dan mengisolasi adanya gangguan. Skema
proteksi yang tepat haruslah dipilih sedemikian sehingga menghasilkan keamanan
operasi peralatan sistem tenaga dan menjaga keandalan pada sistem secara
keseluruhan (Attapol, 2006).
Transformator daya adalah salah satu peralatan yang penting dan mahal
dalam sistem tenaga listrik, maka diperlukan proteksi dengan teknik yang tepat
dan pemeliharaan yang berkelajutan. Proteksi pada transformator daya umumnya
menggunakan berbagai macam relai, diantaranya: relai arus lebih, relai tekanan,
relai Bucholz, dan relai diferensial yang bergantung dari tujuan penggunaan relai
tersebut. Proteksi diferensial transformator daya menggunakan arus diferensial
sebagai besaran listrik yang diukur. Arus diferensial didapat dengan cara
membandingkan antara arus primer dengan arus sekunder. Proteksi diferensial ini
bertujuan untuk mendeteksi gangguan dalam (internal) pada transformator daya.
Pada saat transformator beroperasi normal dan atau terjadinya gangguan luar
(eksternal), arus diferensial yang dihasilkan relatif kecil, sehingga pada kondisi
ada salah satu fenomena yang dapat menyebabkan terjadinya operasi yang tidak
diinginkan pada proteksi diferensial, yaitu fenomena arus magnetizing inrush.
Arus magnetizing inrush bukan merupakan arus gangguan (Adel, 2011),
tetapi keadaan transien pada saat transformator disuplay listrik (energized) dari
kondisi mati. Pengaruh dari arus magnetizing inrush biasanya memiliki amplitudo
yang cukup besar yang menyebabkan proteksi diferensial konvensional cenderung
untuk memberikan sinyal trip. Untuk menghindari kesalahan operasi yang tidak
diinginkan pada proteksi diferensial, maka dibutuhkan kemampuan relai untuk
membedakan antara arus gangguan dalam, arus magnetizing inrush, dan arus
gangguan luar yang terjadi pada suatu transformator daya.
Metode yang digunakan untuk menganalisa harmonik suatu sinyal yaitu
menggunakan transformasi Fourier (TF). Keluaran dari Transformasi Fourier (TF)
adalah sinusoidal pada berbagai frekuensi yang berbeda. Pada beberapa tahun
terakhir ini telah diketahui bahwa TF ternyata tidak tepat untuk menganalisa
gangguan pada sistem tenaga yang metode proteksinya berbasiskan pada kondisi
transien sinyal. Hal ini dikarenakan pada kondisi transien terkandung informasi
yang berada pada domain frekuensi dan domain waktu. TF hanya memberikan
informasi pada domain frekuensi (Attapol, 2006).
Perkembangan teknologi pemrosesan sinyal dan peralatan sistem cerdas
yang cukup pesat, membuat pengembangan sistem proteksi yang handal, cepat,
dan selektif sebagai sarana untuk menganalisa gangguan pada transformator daya.
3 Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adanya penggunaan Fuzzy Logic, Transformasi Wavelet (TW) (Sukanta, 2008 ;
Attapol, 2006), dan Artificial Neutral Network (ANN) (Sudha, 2007).
Transformasi wavelet sudah banyak digunakan pada berbagai aplikasi,
termasuk juga pada aplikasi sistem tenaga. Aplikasi wavelet pada sistem tenaga
sangat banyak diaplikasikan pada analisa dan deteksi transien elektromagnetik,
pengukuran kualitas daya, kompresi data (Effrina, 2002) dan deteksi gangguan
(Sendilkumar, 2010). Wavelet juga telah digunakan pada proteksi diferensial
(differential protection) trafo daya untuk mendeteksi sinyal gangguan pada arus
sekaligus mengetahui harmonik dari sinyal tersebut lalu diolah menggunakan
transformasi wavelet packet (TWP) sebagai proteksi berarah (directional
protection) pada transformator daya (Adel). Teknik yang digunakan
menggunakan dua buah besaran listrik, yaitu sinyal arus gangguan dan sinyal
tegangan sebelum gangguan sebagai sinyal arah.
Transformasi wavelet dalam beberapa tahun terakhir ini banyak digunakan
untuk mengetahui sinyal transien yang bertujuan untuk mengetahui informasi
yang berada pada domain frekuensi dan domain waktu (Mario, 2010).
Transformasi ini bertujuan untuk menganalisis fenomena sinyal transien pada
transformator daya untuk membedakan arus inrush dan arus normal dari arus
gangguan. Pada skripsi ini penulis akan mengaplikasikan transformasi wavelet
untuk keperluan proteksi diferensial pada transformator daya tiga fasa. Dengan
memakai filter tingkat ketiga dari transformasi wavelet paket untuk mengukur
tingkat akurasi dari perbedaan arus inrush dan arus normal dari semua jenis arus
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk
mencoba mengaplikasikan proteksi diferensial pada transformator daya tiga fasa
dengan menggunakan transformasi wavelet untuk mengetahui perbedaan arus
yang masuk dari semua jenis gangguan. Penulis pada skripsi ini penulis memberi
judul: Teknik Proteksi Diferensial pada Transformator Daya Tiga Fasa dengan
Menggunakan Transformasi Wavelet.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya maka rumusan
masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mensimulasikan transformasi wavelet untuk proteksi
diferensial transformator daya tiga fasa.
2. Bagaimana pengaruh saturasi trafo arus (CT) terhadap sensitivitas dan
respon kecepatan relai serta batas ambang (threshold) atau seting relai
untuk berbagai macam gangguan pada sistem proteksi diferensial trafo
daya tiga fasa berbasis transformasi wavelet.
3. Bagaimana pengaruh hubungan belitan trafo terhadap sensitivitas dan
respon kecepatan relai serta batas ambang (threshold) atau seting relai
untuk berbagai macam ganggguan pada sistem proteksi diferensial trafo
daya tiga fasa berbasis transformasi wavelet.
4. Bagaimana pengaruh tahanan gangguan dan tahanan tanah terhadap
5 Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
seting relai pada sistem proteksi diferensial trafo daya tiga fasa berbasis
transformasi wavelet.
5. Bagaimana pengaruh perubahan tap changer trafo terhadap seting dan
kinerja relai pada sistem proteksi diferensial trafo daya tiga fasa berbasis
transformasi wavelet.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Mensimulasikan transformasi wavelet untuk proteksi diferensial
transformator daya tiga fasa.
2. Mengetahui pengaruh saturasi trafo arus (CT) terhadap sensitivitas dan
respon kecepatan relai serta batas ambang (threshold) atau seting relai
untuk berbagai macam gangguan pada sistem proteksi diferensial trafo
daya tiga fasa berbasis transformasi wavelet.
3. Mengetahui pengaruh hubungan belitan trafo terhadap sensitivitas dan
respon kecepatan relai serta batas ambang (threshold) atau seting relai
untuk berbagai macam ganggguan pada sistem proteksi diferensial trafo
daya tiga fasa berbasis transformasi wavelet.
4. Mengetahui pengaruh tahanan gangguan dan tahanan tanah terhadap
sensitivitas dan respon kecepatan relai serta batas ambang (threshold) atau
seting relai pada sistem proteksi diferensial trafo daya tiga fasa berbasis
5. Mengetahui pengaruh perubahan tap changer trafo terhadap seting dan
kinerja relai pada sistem proteksi diferensial trafo daya tiga fasa berbasis
transformasi wavelet.
D. Batasan Masalah
Untuk memudahkan penyusunan skripsi agar isinya tidak melebar dan
lebih terarah, maka penulis membuat batasan masalah untuk penulisan skripsi ini.
Batasan masalah secara umum adalah :
1. Sistim tiga fasa diasumsikan seimbang.
2. Transformator yang diproteksi adalah transformator 3 fasa dengan
hubungan Y - ∆ dan ∆ - Y.
3. Kondisi transformator daya yang dianalisis meliputi pada saat:
i. Gangguan dalam (internal fault) terjadi pada sisi sekunder (F1)
transformator daya dan gangguan luar (external fault) di dekat CT
(F2) untuk berbagai gangguan hubung singkat berikut:
- Gangguan hubung singkat tiga fasa (L-L-L-G)
- Gangguan hubung singkat dua fasa (L-L)
- Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah (L-G)
ii. Kondisi arus magnetizing inrush.
4. Pemodelan trafo arus (CT) yang digunakan adalah trafo bersaturasi.
5. Harga tahanan gangguan bervariasi sebesar RF = {0.01, 5, 20, 50} ohm dan
7 Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6. Pemodelan didasarkan pada kondisi dimana gangguan yang sering terjadi
pada kondisi real maka dibuat suatu analisis dan simulasi gangguan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam bidang
proteksi sistem tenaga listrik. Berikut beberapa manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan teknik proteksi diferensial trafo daya yang memiliki
selektifitas yang baik, yang mampu membedakan kondisi gangguan dalam
dan gangguan luar, serta menjaga trafo tetap bekerja pada saat adanya arus
inrush.
2. Menghasilkan teknik proteksi diferensial yang memiliki respon relai
dengan kecepatan tinggi.
3. Menghasilkan teknik proteksi diferensial yang mampu tetap bekerja
(robust) terhadap adanya variasi perubahan tahanan gangguan dan/atau
tahanan tanah serta tidak dipengaruhi oleh saturasi trafo arus (CT).
4. Menghasilkan teknik proteksi diferensial yang mampu tetap bekerja
(robust) terhadap adanya variasi perubahan tap changer trafo.
F. Metode Penelitian
1. Metode Observation (observasi), dengan melakukan pengamatan terhadap
jurnal-jurnal yang telah ada dan mengembangkannya pada metode yang
akan diajukan.
2. Metode Discussion (diskusi), dengan melakukan diskusi yang mendalam
dengan pembimbing Skripsi seputar metode yang diajukan.
3. Studi Literature (studi pustaka), di dapat dari jurnal-jurnal dan buku yang
berkaitan dengan metode yang diajukan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II TIJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik
dan sistem proteksi tenaga listrik, sistem proteksi pada transformator daya, dan
metode-metode yang telah dikembangkan untuk proteksi diferensial pada
transformator daya.
Bab III TRANSFORMASI WAVELET
Menjelaskan metode penggunaan tranformasi wavelet untuk analisis
gangguan pada transformator daya beserta implementasinya dalam penelitian
9 Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelaskan pemodelan, implementasi, analisis sistem jaringan, simulasi
seluruh gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi pada jaringan
transformator daya, dan pada saat terjadinya saturasi trafo arus. Serta rangkaian
logika dari metode yang diajukan.
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan kesimpulan dari hasil studi yang sekaligus penutup dari
BAB III
PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA
MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET
A. Dasar Teori Transformasi Wavelet
Kata Wavelet dikemukakan oleh Morlet dan Grossmann pada awal tahun
1980, dalam bahasa Prancis ondelette, yang berarti gelombang kecil. Dan setelah
itu dalam bahasa Inggris kata onde diganti menjadi wave sehingga menjadi
Wavelet. Transformasi wavelet merupakan suatu transformasi linear yang hampir
mirip dengan transformasi Fourier, dengan satu perbedaan penting: transformasi
wavelet membolehkan penempatan waktu dalam komponen-komponen frekuensi
yang berbeda dari sinyal yang diberikan.
Untuk menganalisa sinyal yang frekuensinya bervariasi pada satuan
waktu, diperlukan suatu transformasi yang dapat memberikan resolusi frekuensi
dan waktu disaat yang bersamaan, biasa disebut analisis multi resolusi (AMR).
AMR dirancang untuk memberikan resolusi waktu yang baik dan resolusi
frekuensi yang kurang baik pada frekuensi tinggi suatu sinyal, serta resolusi
frekuensi yang baik dan resolusi waktu yang kurang baik pada frekuensi rendah
suatu sinyal. Transformasi wavelet memiliki beberapa keistimewaan unik yang
membuatnya sangat cocok untuk aplikasi khusus ini. Tidak seperti fungsi-fungsi
dasar yang digunakan dalam analisa Fourier, wavelet tidak hanya dibatasi pada
23
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
secara tiba-tiba, seperti gangguan transien. Aturan dari multi resolusi ini sangat
berguna untuk menganalisa gangguan transien yang mengandung
komponen-komponen frekuensi tinggi yang dilokalisir pada sinyal-sinyal frekuensi daya.
Analisis wavelet adalah sebuah teknik penjendelaan variabel (variable
windowing technique) dan mengijinkan penggunaan interval waktu yang panjang
dimana kita menginginkan informasi frekuensi rendah yang lebih tepat, dan
daerah/wilayah yang lebih pendek dimana kita menginginkan
komponen-komponen frekuensi yang lebih tinggi.
Secara garis besar transformasi wavelet terbagi dua yaitu : transformasi
wavelet kontinyu dan transformasi wavelet diskrit.
1. Transformasi Wavelet Kontinyu
Cara kerja transformasi wavelet kontinyu (TWK) adalah dengan
menghitung konvolusi sebuah sinyal dengan sebuah jendela modulasi pada setiap
waktu dengan setiap skala yang diinginkan. Jendela modulasi yang mempunyai
skala fleksibel inilah yang biasa disebut induk wavelet atau fungsi dasar wavelet.
2. Transformasi Wavelet Diskrit
Dibandingkan dengan TWK, transformasi wavelet diskrit (TWD)
dianggap relatif lebih mudah pengimplementasiannya. Prinsip dasar dari TWD
adalah bagaimana cara mendapatkan representasi waktu dan skala dari sebuah
sinyal menggunakan teknik pemfilteran digital dan operasi sub-sampling.
Untuk bentuk TWD, persamaan yang diberikan adalah:
Dimana ψ(k) dan f(k) adalah fungsi wavelet (wavelet induk) dan sinyal
asli/original, a0
m
dan ka0
m
masing-masing adalah konstanta skala dan translasi dan
k,m adalah variabel integer.
Gambar 3.1 Skema low-pass dan high-pass dari TWD
Wavelet dibentuk menggunakan filter FIR low-pass dan high-pass.
Keluaran dari filter low-pass dan high-pass ini dapat dinyatakan secara matematis
oleh :
yHP[k] = Σ u[m] . g[2k −m]………(3.2)
yLP[k] = Σ u[m] . h[2k −m]……….…(3.3)
Invers TWD kemudian digunakan untuk membangun kembali sinyal ke
sinyal asli dengan tidak kehilangan informasi. Keluaran dari filter low-pass dan
high-pass dalam tahap rekonstruksi sinyal dapat dinyatakan oleh :
25
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Transformasi Wavelet Paket
Transformasi wavelet paket (TWP) adalah pengembangan dari struktur
pohon algoritma TWD menjadi struktur pohon biner penuh (full binary tree).
Keuntungan menganalisis sinyal dengan menggunakan wavelet adalah
memungkinkan untuk mempelajari sinyal dengan lebih rinci dari skala
karakteristik. Lebih dari itu, TWP memungkinkan untuk membuat multiresolusi
analisis sinyal, karena dilakukan oleh output sinyal dari kedua transformasi
wavelet yang halus dengan sinyal yang rapat dan simetris dari hubungan skala
fungsi untuk menghindari bias pada lokasi sinyal minimum dan maksimum dari
sinyal.
Gambar 3.2 Skema Transformasi Wavelet Paket
Dari skema diatas dengan menguraikan sinyal (a0) pada frekuensi rendah
dan tinggi, frekuensi rendah dari tingkat pertama adalah pendekatan (a1) dari
sinyal dan frekuensi tinggi adalah (d1) dari sinyal masukan. Dimana bagian 1 dan
2 mengacu pada tingkat 1 dan tingkat 2 dari dekomposisi wavelet masing. Setiap
bagian dalam tingkat pertama juga terurai dengan cara yang sama menjadi dua
dengan menggunakan filter yang sama yang digunakan dalam tingkat pertama
dekomposisi. Fungsi-fungsi dasar yang dihasilkan dari satu fungsi dasar yang
disebut mother wavelet. Tingkat pertama dan kedua sub-band yang diperoleh
menggunakan dua filter (rendah dan tinggi). Filter ini dapat dinyatakan secara
matematis sebagai operasi konvolusi melingkar. Tingkat pertama dua sub-band
dapat dinyatakan sebagai : (Adel, 2012).
[ ] ∑
Daubechies (db4) masing-masing. Dengan cara yang sama, tingkat kedua empat
sub-band dapat dinyatakan sebagai :
27
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jumlah koefisien k untuk fungsi mother wavelet mencapai nilai minimum,
dianggap sebagai salah satu yang optimal. Filter wavelet dapat dioptimalkan
menggunakan kriteria mother wavelet juga. Perlu diketahui bahwa filter wavelet
yang optimal untuk sinyal, belum tentu yang terbaik untuk jenis dari sinyal lain
(Adel, 2011).
C. Prinsip Kerja Metode yang Diajukan
Pemodelan dengan menggunakan Ms.Visio’07 dibawah ini akan
menunjukan sistem yang akan digunakan pada percobaan. Dapat dilihat gangguan
yang terjadi apakah gangguan internal, eksternal, atau magnetizing inrush.
Gangguan akan dapat diketahui ketika melakukan percobaan yang akan dibahas
pada bab selanjutnya.
D. Pemodelan Sistem Tenaga Listrik
Software Matlab Simulink digunakan untuk menghasilkan data gangguan
hubung singkat pada jaringan sistem tenaga listrik di daerah sekitar transformator
daya. Transformator yang digunakan memiliki spesifikasi 13.8/150 kV hubungan
Y/Δ serta frekuensi 50 Hertz. Titik netral dari hubungan Y diketanahkan.
Parameter sumber pada sisi tegangan rendah transformator adalah 0.5 GVA dan
pada sisi tegangan tinggi setelah saluran transmisi adalah 1.5 GVA. Panjang
saluran transmisi adalah 50 Kilometer.
Sumber 1.5 GVA pada sisi tegangan tinggi setelah saluran transmisi
merupakan interpretasi dari sistem jaringan tenaga listrik. Interpretasi sumber 1.5
GVA cukup untuk mewakili kondisi riil di lapangan untuk menganalisis
gangguan. Titik terjadinya gangguan adalah pada titik F1 dan F2. Titik F1 terletak
didalam daerah pengukuran trafo arus yaitu gangguan dalam. Titik F2 terletak
sejauh 25 Kilometer dari transformator daya dan diluar daerah pengukuran trafo
arus, merupakan gangguan luar Maka jumlah dari kedua jarak F1 Dan F2
merupakan panjang total saluran yaitu 50 Kilometer. Parameter-parameter
instalasi untuk model sistem jaringan transmisi adalah sebagai berikut :
1. Parameter sumber :
Generator G1 : 0.5 GVA, 13.8kV, X/R = 5
Generator G2 : 1.5 GVA, 150 kV,X/R = 5
2. Parameter transformator daya :
29
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kumparan sekunder : R = 0.002 pu, X = 0.08 pu
Impedansi Magnetisasi : Rm = 500 pu, Lm = 500 pu
3. Parameter saluran transmisi :
R1 = 0.001273 Ω/km ; R0 = 0.3864 Ω/km
L1 = 0.00293 H/km ; L0 = 0.00413 H/km
C1 = 0.012 μF/km ; C0 = 0.007 μF/km
4. Resistansi tanah dan resistansi gangguan :
Resistansi gangguan (Rf) = { 0.01 ; 5 ; 20 ;50 ohm }
Resistansi tanah (Rg) = 5 ohm
Simulasi gangguan akan menghasilkan data untuk mengetahui arus yang
terdeteksi dari sistem. Setiap trafo arus pada sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan
rendah dari transformator tidak memiliki hubungan rangkaian langsung dengan
trafo arus lainnya, yang mana ini bersifat independen. Oleh karena itu
transfomator arus tidak dihubungkan dengan hubungan Δ/Y.
E. Pemodelan Sistem dengan Saturasi Trafo Arus
Saturasi yang terjadi didalam trafo arus menunjukkan bentuk gelombang
yang sebanding dengan sisi arus primer sampai dengan inti trafo arus tersebut
mengalami saturasi. Pada saat inti dari trafo arus mengalami saturasi, maka akan
mempengaruhi bentuk gelombang sisi sekunder dari trafo arus sehingga dapat
mempengaruhi besaran arus yang terdeteksi pada kumparan relai. Agar dapat
parameter-parameter saturasi pada komponen trafo arus. Komponen trafo arus
pada simulasi ditunjukkan pada gambar dibawah 3.4.
Gambar 3.4 Pemodelan Simulasi Saturasi Trafo Arus
F. Algoritma Metode yang Diajukan
Algoritma dari metode proteksi ini secara umum dapat dituliskan sebagai
berikut :
1. Langkah pertama, data yang diperoleh berupa sinyal arus dari
transformator daya dari terminal arus trafo arus.
2. Langkah kedua, mengolah data sinyal arus dari sisi tegangan tinggi dan
sisi tegangan rendah menjadi sinyal kompleks dengan transformasi
Wavelet Paket.
3. Langkah ketiga, membandingkan sinyal output pada kedua sisi dengan
menggunakan perbandingan arus biasa.
31
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Algoritma tersebut dirancang pada program Matlab Simulink dimana data
input berupa arus dari saluran tenaga listrik akan diolah. Output yang dihasilkan
akan ditampilkan berupa sinyal-sinyal yang akan menentukan besarnya arus yang
keluar pada trafo arus tegangan rendah dan trafo arus tegangan tinggi, yang
kemudian kita akan membandingkannya. Flowchart dari algoritma metode yang
diajukan dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Flowchart Metode yang Diajukan
Kalkulasi Sinyal
Output ≥ 0 Yes
No
Transfomasi Wavelet Start
Gangguan Internal
Trip Relay
Stop
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil simulasi dan analisis, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Teknik proteksi dengan menggunakan transformasi Wavelet dapat
digunakan untuk simulasi proteksi diferensial pada transformator daya tiga
fasa.
2. Saturasi trafo arus (CT) tidak berpengaruh terhadap selektivitas, respon
kecepatan relai, dan nilai batas ambang (threshold) atau setting relai.
3. Hubungan belitan trafo tidak berpengaruh terhadap selektivitas dan respon
kecepatan relai, tetapi berpengaruh terhadap nilai batas ambang
(threshold) atau setting relai.
4. Perubahan tahanan gangguan (Rf) dan tahanan tanah (Rg) tidak
berpengaruh terhadap selektivitas, respon relai, dan nilai batas ambang
(threshold) atau setting relai.
5. Perubahan tap changer trafo tidak berpengaruh terhadap nilai batas
ambang (threshold) atau setting relai.
5.2. Saran
Dari hasil simulasi yang telah dilakukan mungkin masih ada
metode-metode lain yang lebih baik yang dapat digunakan, maka dari itu penulis berharap
82
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aktaibi Adel and M. Azizur Rahman. Digital Differential Protection of Power
Transformer Using Matlab. Memorial University of Newfoundland,
Canada.
Aktaibi Adel and M. A. Rahman. Wavelet Packet Transform Algorithm Based
Differential Protection of 3 phase Power Transformers. St. John’s, NL,
Canada, A1B 3X5.
Anderson P.M. (1999). Power System Protection .Canada : IEEE Press.
Blackburn J.Lewis and Thomas J.Domin. (2006). Protective Relaying Principles
and Applications Third Edition. USA : CRC Press.
Das Sukanta, Gautam Bandyopadhyay and Prasid Syam. (2008, December).
Current Transformer Saturation Detection By Wavelet Transform and
Compensation By Newton’s Forward Interpolation. Fifteenth National
Power Systems Conference (NPSC), IIT Bombay.
Jamali M., M. Mirzaie, and S. Asghar Gholamian. (2011). Calculation and
Analysis of Transformer Inrush Current Based on Parameters of
Transformer and Operating Conditions. Electronics and Electrical
Engineering. – Kaunas: Technologija, No. 3(109). P. 17–20.
Mario. O.Oliveira, A. S. Bretas, and G.D. Ferreira. (2010). Differential Protection
Of Three-Phase Transformer Based On Transient Signal Analysis. CIDEL
Monsef H. and S. Lotfifard. (2008 , April). A New Wavelet-Based Approach for
Internal Fault Current Identification in Power Transformers. Scientia
Iranica, Vol. 15, No. 2, pp 160-169.
Ngaopitakkul Attapol and Anantawat Kunakorn. (2006, June). Internal Fault
Classification in Transformer Winding using Combination of Discrete
Wavelet Transforms and Back-Propagation Neural Networks. Internal
Journal of Control, Automation, and System, vol. 4, no. 3, pp. 365-371.
Obed A. Adel, Majed A. Alwan and Waad N. Taboor. (2011, August). A
WaveletPacket Transform-Based Technique for the Discrimination of
Inrush Currents from Faults in Three-Phase Transformer. Journal of
Basrah Researches (Sciences) Volume 37. Number 4 A / 15.
Subramanian Sendilkumar, B. L. Mathur, and Joseph Henry. (2010, May).
Wavelet Packet Transform and Support Vector Machine Based
Discrimination of Power Transformer Inrush Current from Internal Fault
Currents. Modern Applied Science Vol. 4, No. 5.
Subramanian Sendilkumar, B. L. Mathur, and Joseph Henry. (2010). Differential
Protection for Power Transformer Using Wavelet Transform and PNN.
International Journal of Electrical and Electronics Engineering 4:7.
Sudha .S and A. Ebenezer Jeyakumar. (2007). Wavelet and ANN Based Relaying
for Power Transformer Protection. Journal of Computer Science 3 (6):
84
Candra Reza, 2013
Teknik Potensi Diferensial Pada Transformator Daya Tiga Fasa Dengan Menggunakan Transformasi Wavelet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Yanti Hamid Effrina and Zen-Ichiro Kawasaki. (2002, Apr). Wavelet-Based Data
Compression for Power Disturbances using Minimium Description Length