• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRffiUSI KINERJA MANAJEMEN PROGRAM STUDI TERHADAP HASDL PERINGKAT PENILAIAN BADAN AKREDITASINASIONAL : Studi di Beberapa Program Studi Pada PTS Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Tahun 2001.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRffiUSI KINERJA MANAJEMEN PROGRAM STUDI TERHADAP HASDL PERINGKAT PENILAIAN BADAN AKREDITASINASIONAL : Studi di Beberapa Program Studi Pada PTS Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Tahun 2001."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRffiUSI KINERJA MANAJEMEN PROGRAM STUDI

TERHADAP HASDL PERINGKAT PENILAIAN BADAN AKREDITASINASIONAL

[Studi di Beberapa Program Studi Pada PTS Kopertis Wilayah IV

Jawa Barat Tahun 2001]

TESIS

OLEH:

NANO SUKMANA

NIM.999779

PROGRAM PASCASARJANA

UNTVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PANITIA UJIAN TESIS UNTUK

TAHAP II

Pembimbing I,

(Prof. Dr. H. Bambang Suwarno,M.A)

NIP: 130345024

I'embimbing II,

(Prof. Dr.H. Abdul Azis Wahab, M.A) NIP:130321112

Ketua Prograi Pascasarjana U

(Prof.Dr.H.Tb./Abrn Sy^nsuddm>tekmun, M.A)

(3)

Dengan mi saya menyatakan bahwa tesis dengan judul "Konstribusi

Kinerja Manajemen Program Studi Terhadap Hasil Peringkat Penilaian Badan

Akreditasi Nasional (studi di beberapa program studi pada PTS Kopertis Wilayah

IV Jawa Barat Tahun 2001) beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya

sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika

keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Maret 2002

Yam

lb Sukmana

(4)

ABSTRAK

Tantangan yang dihadapi oleh para penyelenggara khususnya bagaimana

manajemen dilaksanakan. Selain itu telah kita ketahui bersama, pendidikan akan

berkualitas jika ditangani oleh SDM khususnya tenaga dosen berkualifikasi dan

mempunyai relevansi keilmuan yang memadai, serta didukung oleh fasilitas,

kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, serta potensi masukkan mahasiswa.

Bertolak dari uarain tersebut, diajukan permasalahannya sebagai berikut:

"Berapa hesar konstribusi kinerja manajemen program studi terhadap hasil

peringkat penilaian Badan Akreditasi Nasional "

Hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut.

Penama, ditinjau dari faktor-faktor pengembangan program studi,

bertumpu pada upaya perbaikan kinerja (0.377) didukung oleh kepemimpinan

yang kuat, solid dan dipercaya serta rentang waktu memimpin antara dua sampai

delapan tahun (0.237), serta usia program studi (0.208). Alasan dari temuan

ditinjau dari konsep pengembangan program studi adalah upaya perbaikan

berkelanjutan melalui evaluasi program.

Kedna, kedua puluh faktor yang dikemukakan faktor yang paling dominan

adalah jumlah dosen yang memadai (0.541) disusul pengembangan Iptek (0.266)

dan pengembangan diri di luar kampus (0.240). ketiga faktor dominan tersebut

nampaknya sangat rasional, jika satu program studi ditunjang oleh jumlah dosen

yang memadai, dan terus-menerus mengembangkan Iptek serta setiap individu

mempunyai kesadaran unuk mengembangkan diri maka program studi akan lebih

maju

Ketiga, kesepuluh faktor yang dominan adalah adanya kurikulum nasional (0.914)

dan diikuti peninjauan kurikulum lokal (0.357), dan pedoman akademik (0.188).

Kedua faktor yang disebutkan implementasi kurikulum sangat ditentukan oleh

adanya dokumentasi kurikulum nasional sebagai acuan, dan kurikulum lokal

sebagai bahan penambahan atau pendalaman.

Keempat, kesepuluh faktor yang dominan adalah adanya ruang program

studi yang representatif (0.540) dan diikuti media belajar (0.437), dan fasilitas

praktikum (0.213). Ketiga faktor yang disebutkan merupakan fasilitas strategis

tingkat pelayanan PBM.

Kelima, keduapuluh faktor yang dominan adalah pelayanan administrasi bagi

mahasiswa (0.296) dan diikuti pengembangan bidang kreativitas mahasiswa

(0.206). Kedua faktor yang disebutkan merupakan wujud pelayanan program studi

kepada kebutuhan mahasiswa sebagai konsumen.

(5)

LEMBAR PENGESAHAN i

LEMBAR PERNYATAAN ii

KATAPENGANTAR i"

PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMAKASIH v

ABSTRAK vi

DAFTARISI vii

DAFTARTABEL x

DAFTARGAMBAR xiii

DAFTAR DIAGRAM xiv

DAFTARGAFIK xv

BAB.I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan 1

1. ManajemenPerguruan Tinggi 1

2. Kondisi PTS di Kopertis Wilayah IV Jawa Barat.. 2

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 6

E. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian 6

1. KerangkaBerpikir Penelitian 6

2. Hipotesis Penelitian 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Perguruan Tinggi 27

1. Konsep Manajemen Pendidikan 27

2. Landasan Hukum Manajemen Perguruan Tinggi.. 29

3. Manajemen Perguruan Tinggi 32

4. Koordinasi Dalam Manajemen 45

B. Badan Akreditasi Nasional 48

1. Tugas dan Fungsi 48

2. Materi Penilaian 50

C. PelayananJasa Pendidikan 50

1. PengertianPelayanan 50

2. Dimensi Pelayanan 53

3.Jasa 54

4. Klasifikasi jasa 57

5. Jasa Sebagai Proses 57

6. Pengembangan Kualitas Jasa 58

(6)

D. Pengembangan dan Efektivitas Organisasi 1. Pengembangan Organisasi

2. Efektivitas Organisasi

E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendahuluan B. Metode Penelitian

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

2. Sampel Penelitian D. Teknik Pengumpul Data

E. Menyusun Alat pengumpul Data

F. Gambaran Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian

2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

3. Pengolahan Data

4. Rencana Pengujian Hipotesis

5. Teknik Penyajian Hasil Pengolahan Data 6. Hasil Uji Statistik

BAB IV. DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Pendahuluan

1. Gambaran Umum PTS Koperis Wilayah IV Jawa

Barat...

2. Karaktersitik Jurusan Yang Diteliti

B. Analisis Data Hasil Penelitian

1.Konstribusi Pengembangan Program ' Studi, Terhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN

2.Konstribusi Tenaga Dosen Terhadap Hasil

Peringkat Penilaian BAN .#

3.Konstribusi Implementasi Kurikulum Terhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN

4.Konstribusi Fasilitas Program Studi Terhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN

5.Konstribusi Kemahasiswaan Terhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN

(7)

3. Implemantasi Kurikulum 160

4. Fasilitas Program Studi 163

5. Kemahasiswaan 166

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan Umum 170

B. Simpulan Khusus dan Implikasi 174

C. Rekomendasi 178

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Oganizational Characteristic ofAcademic Organizational and

More Traditional Bureaucrat Hes 7

1.2 Perkembangan Konsep Fungsi Perguruan Tinggi 10

1.3 Perspektif Alternatif Tujuan Pendidikan Tinggi Clark Kerr 11

2.1 Dimensi Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi 32

2.2 Konsep Dasar Pengelolaan Perguruan Tinggi 50

2.3 Perbedaan Karakteristik Barang dan Jasa 56

2.4 Karakteristik Tindakan Jasa 57

2.5 Empat Pendekatan Pengukuran Efektivitas Organisasi 62

2.6 Elemen-Elemen Standar ISO 9000 63

2.7 Empat Prespektif Kinerja Organisasi Menurut BSC 64

3.1 Matrik Instrumen Penelitian 74

3.2 Kelompok Usia Program Studi 98

3.3 Hasil Uji Normalitas 98

3.4 Jumlah Dosen 98

3.5 Hasil Uji Normalitas 98

3.6 Kurikulum Nasional 99

3.7 Hasil Uji Normalitas 99

3.8 Fasilitas Program Studi 99

3.9 Hasil Uji Normalitas 99

3.10 Informasi Memasuki Program Studi 100

3.11 Hasil Uji Normalitas 100

3.12 Deskripsi Pengembangan Program Studi 101

3.13 Model Summary 101

3.14 Model Anava 101

3.15 Coefisient Correlations 101

3.16 Decriptif Statistic 102

3.17 Model Summary 103

3.18 Model Anava 103

3.19 Coefisient Correlations 103

3.20 Model Summary 104

3.21 Konstribusi Faktor Pengembangan Program Studi 105

3.22 Model Anava 105

3.23 Coefisient Correlations 105

3.24 Decriptif Statistic 106

3.25 Model Summary 106

3.26 Model Anava 106

3.27 Coefisient Correlations 106

3.28 Decriptif Statistic 107

3.29 Model Summary 107

(9)

3 30 Model Anava 108

3.31 Coefisient Correlations 108

4.1 PTS Yane Diiadikan Obiek Penelitian 115

4.2 Model Summary 116

43 Model Anava 117

44 Coefisient Correlations 117

4<i Decriptif Statistic 119

46 Model Summary 119

47 Model Anava 120

48 Coefisient Correlations 120

4.9 Kekuatan Hubungan Model Penelitian Faktor Pengembangan Program Studi Terhadap Hasil

Penilaian BAN

Variabel

Peringkat

120

4 10 Model Summary 122

411 Model Anava 122

4 1? Coefisient Correlations 123

4 13 Decriptif Statistic 127

4 14 Model Summary 127

415 Model Anava 127

416 Coefisient Correlations 128

4.17 Konstribusi Tiap Faktor Variabel Tenaga Dosen

Hasil Peringkat Penilaian BAN

Terhadap

128

4 18 Model Summary 130

4 19 Model Anava 130

4 20 Coefisient Correlations 131

4 21 Decriptif Statistic 133

4 2? Model Summary 133

4 73 Model Anava 134

4 74 Coefisient Correlations 134

4.25 Konstribusi Tiap Faktor Variabel Implementasi 1 Terhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN

kurikulum

135

4 76 Model Summary 137

4 77 Model Anava 137

4 7.8 Coefisient Correlations 138

4 79 Decriptif Statistic 140

4 30 Model Summary 140

4 31 Model Anava 141

4 32 Coefisient Correlations 141

4.33 Konstribusi Tiap Faktor Variabel Fasilitas StudiTerhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN

Program

141

4 34 Model Summary 143

4 35 Model Anava 144

4.36 Coefisient Correlations 145

(10)

Halaman

4.37 Decriptif Statistic 149

4.38 Model Summary 149

4.39 Model Anava 150

4.40 Coefisient Correlations 150

4.41 Konstribusi Tiap Faktor Variabel Fasilitas Program

StudiTerhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN 151

4.42 Tingkat Penilaian BAN 169

x n

(11)

Halaman

1.1 Model Hubungan Variabel Penelitian 19

1.2 Kerangka Berpikir Penelitian 25

2.1 Pola Manajemen,Administrasi dan Organisasi 29

2.2 Faktor-Faktor Penentu Efektivitas Kelompok Dalam

Organisasi ; 43

2.3 Dimensi Kualitas Pelayanan 53

2.4 Kerangka Kriteria Penghargaan Baldrige 57

4.1 Skema Konstribusi Faktor Pengembangan Program Studi

Terhadap Hasil Peringkat Penilaian BAN 121

4.2 Skema Konstribusi Faktor Tenaga Dosen Terhadap Hasil

Peringkat Penilaian BAN 129

4.3 Skema Konstribusi Implementasi Kurikulum Terhadap Hasil

Peringkat Penilaian BAN 136

4.4. Skema Konstribusi Fasilitas Program Studi Terhadap Hasil

Peringkat Penilaian BAN 442

4.5. Skema Konstribusi Kemahasiswaan Terhadap Hasil Peringkat

Penilaian BAN 152

(12)

DAFTAR DIAGRAM

4.1. Persentase Jumlah Mahasiswa PTS Pada Akhir Tahun 2001.... 112 4.2 Persentase Jumlah Lulusan Mahasiswa PTS Pada Akhir Tahun

2001 113

4.3. Persentase Tenaga Dosen Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pada Akhir Tahun 2001 113

4.4. Persentase Penilaian BAN Pada Akhir Tahun 2001 114

(13)

3.1. Normal PP Plot Regresi Standar 102

3.2 Normal PP Plot Regresi Standar 104

3.3 Normal PP Plot Regresi Standar 105

3.4 Normal PP Plot Regresi Standar 107

3.5 Normal PP Plot Regresi Standar 109

4.1 Jumlah PTS Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Pada Akhir Tahun

2001 110

4.2 Distribusi Level Pada PTS Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Pada

Akhir Tahun 2001 Ill

4.3 Status PTS Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Pada Akhir Tahun

2001 Ill

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Manajemen Perguruan Tinggi Swasta

Perguruan Tinggi Swasta dalam tatanan sistem pendidikan nasional di Indonesia mempunyai peranan strategis. Hal itu, selaras dengan tuntutan historis, filosofis, kebangsaan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi. Peranan dan fungsi Perguruan Tinggi Swasta saat ini, semakin kompleks dan penuh persaingan pada berbagai tingkat (lokal, regional dan internasional), selaras dengan harapan masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah sebagai pembina penyelenggaraan

Perguruan Tinggi Swasta, telah mengeluarkan berbagai perangkat peraturan guna

menjaga dan memelihara keberadaannya. Beberapa peraturan tersebut, antara lain

Keputusan Mendikbud No.020/U/1986; No.0198/U/1987; PP.30 Tahun 1990 dan SE. Dirjen Dikti N0.421/ DlKTI/Kep/996. Kemudian pedoman pendirian/ akreditasi

melalui SK.Dirjen Dikti No.l41/D/Q/1989; Keputusan Menteri No.0686/ U/1991;

Kepmen No.0343/U/1994 dan SK Dirjen Dikti No. 470/DAY1996 serta Keputusan Menteri No.0323/ U/1996 tanggal 31 Oktober 1996 tentang Kriteria Akreditasi Program Studi pada PTS untuk program sarjana.

Berdasarkan data mengenai pendidikan tinggi nasional menunjukkan kepada kita sampai tahun 1993/1994 peranan swasta (PTS), dalam meningkatkan kehidupan

(15)

Indonesia 66 anggotanya adalah mahasiswa PTS, dan ini terus meningkat selaras

dengan pertumbuhan PTS di berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Secara kuantitatif PTS mencapai sekitar 1500 buah yang dibina oleh sekitar 51 PTN

yang ada. Namun demikian jumlah tersebut dilihat dari berbagai hal seperti

manajemen, kualitas proses dan luaran sangatlah bervariasi. Mulai dari kontinum

yang paling menyamai PTN sampai ke yang perlu pembinaan terus-menerus.

Implikasi dari kondisi tersebut, adalah pada proses pendidikan dan luaran yang

bermuara kepada pemenuhan tuntutan masyarakat. Oleh sebab itu, yang menjadi

fokus dalam memerankan posisinya PTS harus memenuhi kriteria yang ditetapkan

sebagai standar atau patokan logis yang salah satu diantaranya melalui Penilaian

Akreditasi Nasional. Untuk mencapai standar tersebut, sangat tergantung pada

manajemen PTS itu sendiri.

2. Kondisi PTS di Kopertis Wilayah IV Jawa Barat

Secara umum PTS yang ada di lingkungan Kopertis Wilayah IV Jawa Barat

jumlahnya sangat banyak sekitar 225 terdiri dari 146 fakultas, 740 jurusan dan 890

program studi, yang tersebar di 26 Kabupaten di Jawa Barat, yang terkonsentrasi pada akademi, sekolah tinggi, institut dan universitas. Hasil penilaian tim akreditasi nasional, di lingkungan Kopertis IV terdapat, peringkat A 21, peringkat B 109,

(16)

Penilaian terbaik hanya diberikan kepada 2 PTS di Kota Bandung yang

termasuk kelompok 15 besar secara nasional. Dan dapat dibayangkan ternyata

sebagian besar masih di bawah harapan. Hal itumemberikan gambaran bahwa PTS di

Propinsi Jawa Barat diindikasikan mengalami berbagai hambatan. Hambatan secara

umum, berkenaan dengan sumber daya manusia, teknologi, manajemen, teknologi

dan sumber dana yang ada di lingkungan PTS.

Implikasi dari penilaian Badan Akreditasi Nasional bagi PTS, berkaitan

dengan kepercayaan masyarakat. Kepercayaan tersebut dapat berupa kepercayaan

masyarakat orang tua untuk menjadi pelanggan dalam menyekolahkan anak-anaknya,

dan masyarakat pengguna lulusan dalam merekrut lulusan PTS tersebut. Hal itu,

merupakan salah satu faktor yang menjadi modal dasar pengembangan pendidikan

tinggi swasta. Keadaan tersebut, merupakan tantangan yang dihadapi oleh para

penyelenggara khususnya bagaimana manajemen diselenggarakan sebaik-baiknya.

Padahal telah kita ketahui bersama, pendidikan akan berkualitas jikaditangani oleh

SDM khususnya tenaga dosen yang berkualifikasi dan mempunyai relevansi yang

memadai, serta didukung oleh fasilitas sehingga kepercayaan masyarakat meningkat.

Berpangkal darikeadaan tersebut, menarik perhatian penulis untukmelakukan

penelitian berkenaan dengan mekanisme pengembangan lembaga khususnya terkait

dengan manajemen dalam mengelola PTS dan konstribusinya terhadap status

(17)

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh

masyarakat baik yang bersifat Badan-Badan maupun Yayasan, sesungguhnya setiap

institusi penyelenggara mempunyai karakter pengelolaan yang sangat bervariasi.

Namun demikian dipandang dari sudutmanajemen sebagai proses

penyelenggaraan-nya mempupenyelenggaraan-nyai kecenderunganmenghadapi persoalapenyelenggaraan-nyang relatifsama. Oleh sebab

itu tentunya persoalan yang dihadapi tidak jauh berbeda. Salah satu issu strategis

masa kini adalah bagaimana PTS melaksanakan optimalisasi potensi dan strategi

pengembangannya. Baik dipandang dari perencanaan, maupun pelaksanaan yang

menuju pada hasil dan mampu bersaing secara lokal, regional dan internasional. Bertolak dari uarain tersebut, diajukan permasalahannya sebagai berikut:

"Berapa besar konstribusi manajemen program studi terhadap hasil peringkat

penilaian Badan Akreditasi Nasional "

Mengingat masalah tersebut sangat luas, maka selanjutnya dirinci menjadi pokok

masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar konstribusi pengembangan program studi, terhadap hasil peringkat

penilaian Badan Akreditasi Nasional ?

2. Berapa besar konstribusi tenaga dosen program studi, terhadap hasil peringkat

penilaian Badan Akreditasi Nasional ?

3. Berapa besar konstribusi implementasi kurikulum, terhadap hasil peringkat

penilaian Badan Akreditasi Nasional ?

4. Berapa besar konstribusi fasilitas program studi, terhadap hasil peringkat

(18)

5. Berapa besar konstribusi keadaan mahasiswa, terhadap hasil peringkat penilaian

Badan Akreditasi Nasional ?

Permasalahan yang diungkapkan sangat luas, oleh sebab itu untuk memperoleh hasil

penelitian aplikatif, rasional dan ilmiah, maka perlu dibatasi. Adapun batasan

masalahnya dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Manajemen pengembangan program studi merupakan aktivitas

di setiap

lingkungan fakultas, melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pada

periode tertentu dan pendekatan tertentusesuai otonomi PTS tersebut.

b. Hasil penilaian Badan Akreditasi Nasional, adalah perolehan skor penilaian

kelayakan program studi yang diselenggarakan PTS.

C. Tuj uan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini secara umum, adalah untuk memperoleh

informasi berkenaan dengan bagimana konstribusi manajemen pengembangan

program studi PTS, terhadap status akreditasi hasil perolehan penilaian Badan

Akreditasi Nasional di lingkungan Kopertis Wilayah IV.

Secara khusus penelitian ini adalah untuk menganalisis konstribusi:

1. Pengembangan program studi terhadap hasil peringkat penilaian Badan Akreditasi

Nasional

2. Tenaga dosen program studi terhadap hasil peringkat penilaian Badan Akreditasi

Nasional
(19)

Nasional

5. Keadaan mahasiswa terhadap hasil peringkat penilaian Badan Akreditasi Nasional

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dipandang dari dua aspek, yaitu teoreris dan praktis.

Teoretis diharapkan dari temuan penelitian ini dapat mengembangkan konsep

administrasi pendidikan khususnya dalam penyelenggara pendidikan tinggi swasta

(PTS). Adapun aspek praktis, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak

penyelenggara PTS dalam rangka pengembangan program studi di lingkungan

Kopertis Wilayah IV Jawa Barat.

E. Kerangka Berpikir

1. Kerangka Berpikir

Dipandang dari konsep sistem Perguruan Tinggi tidak dapat melepaskan diri

dari perkembangan yang terjadi pada lingkungan eksternal dan internal. Dengan

demikian karaktersitik perguruan tinggi sebagai organisasi akademik, mempunyai

sejumlah kekhasan dalam tujuan, layanan, teknologi, ssumber daya manusia, dan

manajemen.

Baldridge (ASHE, 1986:15) menggambarkan perbandingan perguruan tinggi

sebagai organisasi akademik dengan birokrasi tradisional sebagaimana ditinjukkan

(20)
[image:20.595.74.474.119.484.2]

T a b e l l . l

ORGANIZATIONAL CHARACTERISTIC OF ACADEMIC ORGANIZATIONAL

AND MORE TRADITIONAL BUREAUCRATIES

Academic Organizations (Colleges and Universities)

Traditional Breaucratcies

(Government agency,industry)

Goals Ambiguous,

contested,

inconsistent

Clearer goals, less disagreement

Client Service

Client serving Material, processing, segmented Technology Unclear, nonroutine

Holistic

Clearer, routinized, segmented Staffing Predominantly

profesional

Predominantly non profesional

Environ-Mental Relation

Very vulnerable Less vulnarable

Summary Image

"Organized anarchy" "Bureacracy"

Tabel tersebut menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi sebagai organisasi akademik memiliki karakteristik yang khas. Ia memiliki ambiquous goals yang

sering ditunjukkan secara kuat, dan melayani clients yang membutuhkan suara dalam

pengambilan keputusan. Ia memiliki problematic technology, teknologinya harus

bersifat menyeluruh dan adaptable untuk memenuhi. Kebutuhan secara individual.

Ia adalali professionalized organizations yang membutuhkan pekerja dalam jumlah besaruntuk mengontrol proses keputusan institusional yangberlebihan. Akhirnya, ia menjadi lebih berhadapan langsung dengan masyarakat. Satu hal yang menjadi summary image adalah sebagai organzed anarchy sebagaimana yang dikemukakan Cohen dan March (1974). Keduanya mengemukakan bahwa Perguruan Tinggi

sebagai "organizedanarchy system with little central coordination or control:

In a university anarchy each individual in the university is seen as making

(21)

what to support. Neither coordinations... or control(is) practized. Resources are allocated by whatever process emerges but without explicit reference to some superordinate goal. The"decisions " ofthe system are a consequence produced by the system but intended by no one and decisively controlled by no one (Cohen and

March,1974:33-34; dalam ASHE, 1985:15).

Implikasi dari bentuk organisasi demikian, adalah akan membentuk arah yang saling berbeda dari tiap individu tanpa adanya suatu koordinasi yang kuat. Keputusan diambil secara individu, sering diambil secara spontan dan tidak terencana dan mengarah pada dinamika yang ambiquous.

Hak tersebut, berbeda dengan organisasi yang tradisional memiliki karakteristik; (i) goal; clearer goals, less disagrement; (ii) client service;

material-processing; commercial; (Hi) technology:; cleare, routinized, segemented; (iv)

staffing; predominantly non professional; (5) summary image "Bureacracy".

Hasil studi yang dilakukan Judith D. Hackmant (1986:323) dalam penelitian yang berjudul "Power and Centrality in the allocation of resources in colleges and

universities" menunjukkan dukungan kepada... Colleges and universities in

interactions with organizations that operate as systems in interaction with

environment. Ditinjau dari karakteristik Perguruan Tinggi nampak bahwa peran dan

fungsi penyelenggaraan pendidikan tinggi, sangatlah kompleks dan unik jika dibandingkan dengan organisasi non kependidikan.

(22)

sedangkan pendidikan profesionalmenonjolkan " peningkatan kemampuanpenerapan

ilmu pengetahuan", yang diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut dan universitas. Demikian pula pada PP No.60 dan PP No.61 Tahun 1999, berkenaan dengan tugas

dan fungsi perguruan tinggi.

Dunia pendidikan tinggi di Indonesia menganut tiga fungsi yang dikenal Tri Darma Perguruan Tinggi. Konsep tiga fungsi sesungguhnya bertolak dari beberapa

pakar dan organisasi pendidikan dunia.

UNESCO mengenai pendidikan tinggi seperti dilaporkan Siedel (1990) merekomendasikan lima fungsi universitas, yaitu; (1) memberikan pendidikan dan pelatihan yang mengkombinasikan riset dan pelatihan; (2) pelatihan profesional; (3)

riset; (4) pembangunan termasuk pembangunan regional dan inter-nasional; (5) fungsi

sosial yaitu pengembangan intelektual dan sosial masyarakat. Demikian pula hasil

pertemuan universitas-universitas di Asia-Pasifik pada tahun 1990 di New England

University of Australia, merumuskan mengenai fungsi pen-didikan tinggi terdapat

sebagai "serve their societies through their work in teaching, research and wider

community service". Rumusan ini mirip dengan Tri Darma pendidikan kita.

Jose Ortega y Gasset seorang filsuf Spanyol, menurut penelitian Clark Kerr merumuskan empat misi universitas yaitu; (1) pendidikan profesional; (2) riset; (3) latihan kepemim-pinan; (4) Persiapan untuk kehidupan seseorang.

Di Amerika Serikat universitas lebih terbuka menurut Clark Kerr diarahkan

kepad tujuh fungsi yaitu; (1) pendidikan liberal; (2) pendidikan profesional; (3) riset;

(23)

memperoleh pendidikan tinggi; (7) pengembangan suatu bangsa terdidik. Sebagai

gambaran bagaimana perkembangan konsep perguruan tinggi di negara-negara lain

sebagai bahan perbandingan dengan apa yang dianut di Indonesia ditunjukkan pada

Tabell.2.

Tabel 1.2

Ortega y Amerika UNESCO OECD Karl UU.No2 UUNo2 PP No.30 1990

Gasset Serikat (1987) Jaspers Tahun

1961

Tahun 1989

Pendidikan

profesional

Pendidikan Pendidikan dan Pendidikan Mengajar Mengajar Mening Menvelengsarakan

liberal pelatihan pasea seko- Dan riset katkan pendidikan

ditunjang riser lah menc-ngah

akademik lingkungan

Riset

Riset Profcsionalismc

Profcsionalis-m e Riset Profcsio-nalisine Riset Mengem bangkan Ixtihan

kepeiuiiii-Riset Riset Kebutuhan Pendidikan Pengabdian

dan

menerap-Pengarxii-an kepada

Tenaga untuk. kepada kan Iptek Masyarakat

kerja manusia

seutuhnya

ma sya ra ka t Untuk

meningkat

PtTS la pa !f Pend.Remidial Menunjang Mengajar kan

untuk pembangunan

kesejahie-kehiduixui F'entiHbdian lokal, regional r a a n m a

da lain \jctdn dan interna- syarakat

masy^rakaT ma sya ra ka t siona)

fengembancan Mennnj^ng

dan pengem

bangan

Kesamaan ke intelektualtual ekonomi Budaya

i sempatan dan sosii! kompctitif nasional

1 lurmjKTok'.h masyarakat Pei igembai 1

i iinididikan gan

in-1Tinggi dustri

1

i Pengembangan Mobilisasi

i i | i j i i I i bangsa terthdik 1 Sosial Model untuk tujuan nasional Mcnyiap-kan ealon peininipm

ma sya m -kat

Fungsi-fungsi yang diuraikan tersebut, nampak mempunyai kesamaan dan titik berat

yang dominan adalah pengembangan di masa depan.

Perguruan tinggi dalam era globalisasi Clark Kerr mengintroduksi dua jenis

perspektif yaitu; (1) cenderung ke masa lalu dan (2) cenderung ke masa depan.

(24)

Tabel 1.3

Perspektif Alternatif Tujuan Pendidikan Tinggi Clark Kerr

Perspektif !

Filsafat

Waktu !

Kecenderungan

Masa lalu Masa depan

Monistik-Idealis 1. Konsentrasionisme 3. Transformasionis i

Pluralistik-Pragmatik 2. Preservasionisme 4. Ekspansionis i

Perspektif yang cenderung ke masa lalu terdapat bentuk konsentrasi dan preservasionisme. Kedua pendekatan tersebut sama-sama bersifat status quo sedangkan yang mempunyai kecenderungan ke masa depan dapat bersifat

transformasionis dan ekspansionis. Pendekatan transformasionis menunutut

perubahan visi pendidikan tinggi yang dapat mengakomodasikan

perubahan-perubahan masyarakat masa depan.

Dilihat dan uraian tersebut, menunjukkan bahwa perguruan tinggi baik negeri

maupun swasta mempunyai tanggung jawab dan posisi yang sama pada sistem

pendidikan nasional, berkenaan dengan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat. Hal itu ditegaskan bahwa negara kita menganut, pendidikan merupakan

tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah seperti yang dituangkan dalam

PP Nomor 39 Tahun 1992 mengenai peran serta masyarakat.

Tolok ukur keberhasilan suatu organisasi termasuk penyelenggara Pendidikan

Tinggi, dapat ditinjau dari berbagai aspek. Salah satunya adalah pendekatan

(25)

Efektivitas dan efisiensi merupakan indikator dari produktivitas. Efektivitas

mengacu kepada pencapaian target secara kuantitas dan kualitas suatu sasaran

program.

Makin besar persentase target suatu program yang tercapai makin tinggi tingkat

efektivitasnya.

Efektivitas berkaitan dengan kualitas, sedangkan efisiensi merupakan refleksi hubungan antara output dan input yang bersifat kuantitas. Efisiensi berkaitan dengan besarnya input untuk menghasilkan output dan besamya tingkat pemborosan. Efektivitas merupakan refleksi kemampuan untuk mem-pengaruhi terjadinya suatu produk. Keefektivitan menunjukkan besamya pengaruh terhadap suatu proses produksi. "Effectiveness^ quantity x quality, and if either is zero there is no

effectiveness". (Holzer and nagel, 1984). Jadi keefektivitan suatu usaha secara

implisit mengandung makna kuantitas dan kualitas.

(26)

proporsional sehingga menghasilkan sejumlah output menurut standar mutu yang

telah ditetapkan.

Produk pendidikan adalah jasa pendidikan. Lulusan tidak dapat sepenuhnya

merupakan produk pendidikan, karena terdapat faktor lingkungan yang juga

mempunyai peran dalam perkembangan mahasiswa menjadi lulusan. Karena itu,

dikatakan bahwa produk pendidikan adalah jasa pendidikan. Dengan pengertian ini,

perencanaan dan pelaksanaan pendidikan termasuk pengukuran hasil pendidikan,

dapat dilakukan dengan objektif(Dede Sutisna, 1999.7).

Lulusan dapat dipahami sebagai kustomer primer yang telah memahami dan

mangahayati sekolah secara utuh. Jasa sekolah dikelompokkan atas lima komponen

utama yakni;

Jasa kurikuler

Jasa administrasi

Jasa kebijakan

Jasa ekstrakurikuler

Jasa penelitian

Jasa kurikuler, merupakan pelayanan yang bersifat kurikuler seperti

penyusunan kurikulum dan silabus, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi, binibingan. Jasa administrasi, baik meliputi bersifat umum, akademis dan

kesiswaan. Jasa kebijakan umum, berbagai pelayanan yang bersifat kebijakan umum

terutama dilakanakan oleh pimpinan sekolah. Sedangkan jasa ekstrakurikuler

merupakan pelayanan dalam pengembangan kesiswaan di luar kegiatan kurikuler,

(27)

dan pengembang-an kemampuan untuk berkarier. Adapun jasa penelitian, merupakan

pelayanan dan pelaksanaan penelitian yang menghasilkan konsep yang dapat

dipergunakan oleh kostumer tersier.

Strategic planning merujuk pada adanya keterkaitan antara internal strengths

dengan external needs. Dalam hal ini, strategi mengandung unsur analisis kebutuhan,

proyeksi, peramalan, pertimbangan ekonomis dan finansial, serta analisis terhadap

rencana tindakan yang lebih rinci.

Kerangka kerja strategic management yang dikemukakan Rowe (1990) terdiri

atas empat komponen utama yaitu; slratgeic planning, organizational structure,

strategic control, dan resource requirements. Lebih lanjut dikatakan bahwa strategic management merupakan suatu proses dalam mengelola keempat gugus komponen tersebut. Keempat gugus komponen yang harus dikelola tersebut, aktivitas kuncinya terletak pada strategic planning, sebab pada fase ini dilakukan analisis terhadap tantangan dan peluang eksternal, serta kekuatan dan kelemahan internal organisasi.

Strategic management berfungsi untuk mengarahkan operasi internal organisasi

berupa alokasi sumber daya manusia, fisik dan keuangan, untuk mencapai interkasi

optimal dengan lingkungan ekstenialnya.

Pengertian strategi tersebut, jika dikaitkan dengan masalah bagaimana lembaga pendidikan tinggi dalam mengembangkan pendidikan. Secara konsep manajemen sangattepat, mengingat bagaimana seorang pengelola melakukan upaya-upaya dalam mengelola sumber daya yang terdapat di dalam lingkup pendidikan.

(28)

15

sehingga ada iklim yang kondusif dalam melayani semua pihak. Stake holders

internal berkenaan dengan terciptanya kerjasama internal antara badan pendiri,

pengurus dan pelaksana harian (rektorat), tenaga edukatif dan administratif, serta seluruh komponen civitas akademik. Adapun stake holders eksternal adalah seluruh yang berkepentingan di luar organisasi kampus.

Dede Sutisna (1998) dalam kesimpulan penelitian berkenaan dengan Mutu

Total PTS di Jawa Baratterdapat tujuh pokok-pokok pikiran yaitu:

Pertama, kriteria kemampuan dosen tetap PTS di Jawa Barat "tertinggal" 21 tahun

dan hanya sepertiganya saja yang berorientasi TQM. Pada umumnya masih inherent

berorientasi pada kompetisi yang bersifat generik essensial, yang dapat diidentifikasi.

Kedua, kemampuan dosen tetap dituntut jauh lebih tinggi dibanding dengan gaya

kepemimpinan, motivasi dan upaya tahapan mutu total.

Ketiga, gaya kepemimpinan yang dikehendaki para dosen PTS di Jawa Barat adalah

bertipe gaya pengajak serta dan gaya pendelgasian.

Keempat, generator motivasi tidak hanya bergantung pada human basic needs saja,

tetapi tantangan dan tanggung jawab dalam mencapai mutu total kenyataannya

mengkontaminasi atmosfir motivasi.

Kelima, kinerja dosen harus berpaling dariorientasi how to teach kepada how to learn

yang secara empirik merupakan fungsi dari kemampuan, gaya kepemimpinan,

(29)

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen, terkecuali perbedaan usia, jabatan akademik, jenis kelamin, kecocokan studi dengan aktivitas di luar kampus.

Ketujuh, tangga menuju Total Quality Management di Perguruan Tinggi nielalui

sembilan tahap yaitu, budaya malu tidak bennutu, misi mutu, kepemimpinan mutu, kebijakan mutu, pelatihan mutu, pemberdayaan mutu, sikap mutu, perilaku dan budaya mutu.

Pandangan dari pokok pikiran tersebut, memberikan inspirasi kepada penulis bahwa pengembangan PTS diperlukan seperangkat komitmen yang mengarah kepada tuntutan kualitas. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu identifikasi apakah pembinaan PTS yang dilaksanakan mempunyai dampak yang berarti kepada penampilan baik fisik maupun proses dan luaran yang ada.

Bertolak dari uraian tersebut memberikan gambaran bahwa penyelenggaraan pendidikan tinggi, diperlukan suatu organisasi yang dinamis dengan dukungan

infrastruktur yang kuat dan sumber-sumber daya yang mengalir.

Suatu organisasi sebagai sistem yang terbuka selalu berinteraksi dengan lingkungan. Konsekuensinya bagi organisasi pendidikan adalah menjaga keseimbangan antara kemampuan antisipasi dengan kompleksitas yang terjadi pada masyarakat, disamping itu perkembangan informasi internasional semakin memperpendek jaringan interaksi sosial, ekonomi, teknologi dan bahkan politik. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup atau melakukan

(30)

17

Robbins (1996:225) memandang hubungan antara lingkungan dengan struktur

berbagai organisasi menghadapi tingkat ketidakpastian yang berbeda. Para manajer

tidak menyukai ketidakpastian, mereka mencoba untuk menghilangkan atau paling

tidak meminimalkan dampaknya terhadap organisasi.

Perubahan organisasi pada hakikatnya merupakan suatu kesanggupan dalam

menyesuaikan diri dan antisipasi terhadap keadaan lingkungan agar kelangsungan

hidup organisasi dapat dipertahankan, terus tumbuh dan berkembang. Selanjutnya

dikemukakan bahwa, organisasi sebagai sistem sosioteknis harus bekerja efektif,

untuk tetap dapat bertahan hidup. Pandangan yang realistis mengenai perubahan perlu

adanya stabilitas dan menyesuaikan diri (adaptation) yang merupakan esensi untuk

kelangsungan hidup. Dinamika dan dorongan terhadap organisasi datang dari sumber

dalam supra-sistem lingkungan eksternal, di samping dari berbagai sistem dan sub

lingkungan internal (sasaran dan nilai, teknik, struktur, psikososial, dan manajerial).

Daft (1986:269) menyatakan bahwa perubahan organisasi, ada empat tipe

meliputi, perubahan administratif dan manajerial, perubahan produk/layanan,

pembahan kebutulian sumber daya manusia, dan perubahan teknologi. Perubahan

administratif dan manajerial, berkenaan dengan organisasi perusahaan, mencakup

struktur, tujuan, kebijakan, insentif sistem informasi, dan anggaran. Perubahan

produk atau layanan, berkenaan dengan hasil atau layanan sesuai dengan kebutuhan

pihak konsumen, atau pihak-pihak yang terkait. Perubahan kebutuhan sumber daya

manusia berkenaan dengan tuntutan sikap, kemampuan, keterampilan, pengharapan,

(31)

dari suatu organisasi.

Dengan demikian perguruan tinggi harus ditunjang oleh oleh :

(1) Tenaga dosen berkualitas (2) Fasilitas yang memadai (3) Dana yang cukup

(4) Infrastruktur yang kuat

(5) Kurikulum sesuai dengan perkembangan Iptek

(6) Potensi akademik mahasiswa

(7) Manajemen program studi

(8) Pelayanan akademik dan administratifyang memuaskan

Kedelapan faktor yang dikemukakan merupakan landasan membangun kepercayaan

masyarakat, terhadap eksistensi perguruan tinggi.

Tenaga dosen, merupakan faktor strategis dalam memberikan pelayanan

akademik. Tenaga dosen harus memenuhi persyaratan profesional, baik ditinjau dari

kualifikasi pendidikan, jenjang pendidikan, pengalaman jabatan akademik, maupun

relevansi keilmuannya. Sedangkan fasilitas, dana dan kurikulum sera mahasiswa

merupakan perangkat operasional dalam proses pelayanan untuk mencapai tujuan

pendidikan tinggi.

Produktivitas PTS sangat ditentukan oleh berbagai faktor, yang dilandasi oleh

(32)

19

masyarakat luas. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan tersebut, adalah

manajemen pengembangan yang secara sinerji dalam proses dalam mencapai tujuan. Dalam penelitian ini, dapat kiranya diajukan model hubungan variabel penelitian

sebagai berikut:

§#

F ' ^

•* i

[image:32.595.120.459.202.560.2]

•**> i

Gambar 1.1 Model Hubungan Variabel Penelitian

Pengembangan program studi (Xi) yang dimaksud secara konseptual merupakan proses manajemen dalam konteks Badan Akreditasi Nasional dibangun

oleh delapan faktor, yakni usia program studi, risalah berdirinya, kepemimpinan,

jumlah pertemuan, tujuan pertemuan, rencana pengembangan program dan upaya

(33)

Secara teoretis, pengembangan program studi merupakan salah satu faktor garapan manajemen PTS. Hal itu selaras dengan pendapat Engkoswara (1987:1) mengemukakan bahwa "administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secaraproduktif \ Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, "mengatur, manajemen, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina". Sumberdayanya terdiri dari; (1) sumber daya manusia (peserta didik,pendidik, dan pemakai jasa pendidikan), (2) sumber belajar atau kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan),dan (3) fasilitas (peralatan,barang,dan keuangan yang menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan). Tujuan pendidikan yang produktif berupa prestasi yang efektifdan suasana atau proses yang efisien. Selanjutnya keberhasilan pencapaian tujuan

pendidikan yang produktif dapat dilihat dari sudut administratif, psikologis,dan

ekonomis. Hakikat dari strategik adalali cara berpikir manusia yang sistematis.

Akhir-akhir ini cara berpikir tersebut, telali berkembang menjadi suatu landasan

konseptual manajemen.

Agustinus SW (1996:4) menjelaskan bahwa karakteristik masalah strategik manyangkut, orientasi ke masa depan; berhubungan dengan unit-unit kegiatan yang

kompleks; perhatian manajemen puncak; pengaruh jangka panjang; dan alokasi

sumber-sumber daya. Dengan demikian berpikir strategik, berkenaan dengan banyak

(34)

21

'*/

seperangkat kemampuan analisis yang tepat dan cermat untuk memperkecil tingkat

kesalahan yang timbul di masa depan.

Tenaga dosen program studi (X2) merupakan variabel yang strategis, mengingat sebagai tenaga kependidikan yang sesungguhnya sebagai pelaksana pencapaian tujuan pendidikan melalui transformasi kurikulum ideal. Pengelolan sumber daya manusia pendidikan, khususnya dosen merupakan unsur yang sangat penting, mengingat produktivitas pendidikan akan sangattergantung kepada seberapa besar konstribusi yang diberikan sumber daya manusia melalui fungsi dan perannya. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang maksimal, maka tenaga dosen harus

memenuhi perinsip:

a. Sesuai atau cocok (suitable) dan mempunyai sumbangan yang berarti untuk mengembangkan organisasiprogram studi dalam arah yang benar untuk mencapai

m isinya.

b. Layak (feasible/achieveable) artinya tujuan adalali sesuatu yang benar- benar dapat dicapai oleh organisasi program studi dengan sumber dayayang tersedia. c. Lentur (flexible) artinya tujuan dimungkinkan untuk dimodifikasi di masa depan

jika keadaan mendesak.

d. Memotivasi (motivating) artinya tujuan yang baik dapat memotivasi dosen untuk

mencapainya.

e. Dimengerti (understandable) artinya tujuan yang dinyatakan dalam bahasa yang

dimengerti pihak terkait dalam organisasi program studi.

f. Terkait(linkage) artinya tujuan harus konsisten dan mendukung misi organisasi. g. Dapat diukur (measurable) artinya tujuan secara jelas dan konkret menyatakan

apa yang akan dicapai dan kapan tujuan dapat dicapai, sehingga dapat

diterjemahkan ke dalam sasaran operasional.

Tujuan tanpa memperhatikan prinsip yang telah dijelaskan, maka tujuan tersebut

hanya merupakan sesuatu pernyataan yang sulit untuk dicapai oleh organisasi.

Adapun sasaran yang ingin dicapai mempunyai sifat lebih spesifik dari tujuan,

(35)

Randall S.Schuler (1987:6) mendiskripsikan fungsi pengelolaan sumber daya

manusia meliputi "planing for human resources needs; staffing the organizations

personnel needs; appraising and compensating employee behavior; improving and

mantaining effective working relationships". Perencanaan (planning) sumber daya

manusia merupakan langkah pertama yang diperlukan dalam program personalia

yang lebih efektif Fungsi dari perencanaan sumber daya manusia yang diperlukan

meliputi dua kegiatan pokok, yaitu (a) perencanaan dan peramalan sumber daya

manusia yang diperlukan organisasi baik jangka pendek maupun jangka penjang; (b)

analisis pekerjaan dalam menetapkan tugas, keterampilan, pengetahuan, kecakapan,

yang diperlukan organisasi. Kedua aktivitas ini sangat diperlukan bagi efektivitas

perfonnansi pegawai dan pengelolaan sumber daya manasia, misalnya membantu

menunjukkan keperluan organisai sekarang dan yang akan datang berkenaan dengan

jumlah dan ripe pegawai.

Selain itu juga membantu menetapkan bagaimana

memperoleh pegawai yang diperlukan.

Fungsi pengembangan sumber daya manusia di lingkungan organisasi

pendidikan dapat diidentifikasi berdasarkan dimensi yang dilandasi kerangka sistem.

William B.Castetter (1996:7) memberikan gambaran pengambilan keputusan

dalam pengembangan sumber daya manusia melalui dimensi yang memberikan

penekanan pada enam dimensi berkaitan dengan dimensi manusia, dimensi

(36)

Proses pengembangan sumber daya manusia pendidikan harus dilaksanakan

meliputi:

(1) Mengembangkan asumis-asumsi perencanaan sumber-sumber daya manusia;

(2) Memproyeksikan persyaratan struktur organisasi dan kebutuhan sumber daya

manusia;

(3) Mempersiapkan inventarisasi keadaan sumber daya manusia;

(4) Meramalkan perubahan-perubahan; (5) Mengimplementasikan perencanaan SDM;

(6) Mengadakan pengawasan perencanaan sumber daya manusia

Dengan melaksanakan keenam langkah tersebut, maka pengembangan sumber daya

manusia dapat mencapai tujuan yang diharapkan, pengembangan sumber daya

manusia merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuanteknis, teoretis atau

konseptual dan sikap personil sesuai dengan kebutuhan jabatan melalui pendidikan

dan latihan.

Implementasi kurikulum program studi (X 3), merupakan inti dari proses

pencapaian tujuan pendidikan pada tingkat program studi. Kurikulum ideal pada

tataran kurikulum nasional maupun lokal, sangat menentukan arah pencapaian

pengajaran yang dilaksanakan dosen. Dosen sangat bertanggung jawab kepada

pelayanan penyampaian kurikulum ideal secara aktual, melalui tahapan

pengembangan sampai transformasi rencana, pelaksanaan dan evaluasi. Oleh sebab itu, kurikulum aktual adalah dosen itu sendiri.

Program studi pada PTS merupakan penyelenggara pendidikan yang

mempersiapkan sumber daya manusia yang berkeahlian atau berkemampuan

(37)

aktivitas yang direncanakan untuk memandu ke arah pembelajaran. Inti dari

kurikulum mempunyai ruang lingkup berikut ini.

<P Filosofi

<F Tujuan utamadan kandungan bidang keahlian

<P Dampak yang direncanakan dari pembelajaran (nonna, nilai, skill, sosial dan

ekonomi)

<P Metode pembelajaran

& Metode penilaian dan evaluasi yang diterapkan

<? Sumber daya yang diperlukan

Dengan demikian kurikulum dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan

intelektualisme, profesionalisme dan keterampilan serta bersikap ilmiah. Kerangka

mengembangkan kurikulum dapat dilakukan berdasarkan kerangka kerja pencapaian

tujuan program studi.

Fasilitas program studi (X4), merupakan variabel yang dapat strategis dalam

manajemen PTS. Dalam pencapaian tujuan program studi, tidak dapat dilepaskan

dari fasilitas (sarana dan prasarana yang dilandasi infrastruktur) yang kuat. Variabel

fasilitas merupakan daya dukung kurikulum, daya tenaga dosen dan dikembangkan

melalui perencanaan, pengorganisasian, pengaturan pengadaan, dan pemeliharaan

sesuai dengan karakteristik fasilitas (jumlah, kualitas, kegunaan dan manfaat).

Kemahasiswaan (X5), merupakan kunsumen primer yang langsung dilayanai

oleh program studi pada PTS. Mahasiswa harus merasakan bahwa kebutuhan dalam

proses pembelajaran yang bersifat akademik maupun non akademik dapat dilayani.

Sehingga untuk memasuki program studi, mencari berbagai infromasi apakah

kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi di PTS tersebut ?.

Dengan demikian hubungan variabel antara pengembangan program studi

(Xi), Tenaga dosen (X2), Implementasi Kurikulum (X3), Fasilitas (X4) dan Kemahasiswaan (X5), dengan penilaian BAN (Y), dipandang sebagai gambaran

apakah setiap penyelenggara program studi di PTS dapat dijamin mutunya. Oleh

(38)

25

informasi kepada masyarakat mengenai kekuatan pada setiap program studi PTS di

lingkungan Kopertis Wilayah IV.

Bertolak dari uraian hubungan variabel tersebut dapat diskematiskan kerangka

berpikir penelitian sebagai berikut:

PERAN SERTA MASYARAKAT DIKTI

BADAN

PENYELENGGARA <*••>

KOPERTIS WILAYAH IV JABAR

^

- Visi-MUi %

Tujuan Strategi

1

fcr PROGRAM STUDI

Stake holders

Masyarakat

Industri

Pemerintahan

Kerjasama eksternal]

Kinerja

Manajemen program Studi Tenaga dosen, implementasi Kurikulum, fasilitas program

studi dan keadaan mahasiswa

Penilaian

BAN

[image:38.595.79.452.178.561.2]

Umpan Balik

Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Penelitian 2. Hipotesis

Bertolak dari latar belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan

penelitian serta kerangka penelitian, maka diajukan rumusan hipotesis penelitian

(39)

1. Pengembangan program studi di lingkungan PTS berkonstribusi terhadap hasil peringkat penilaian Badan Akreditasi Nasional

2. Tenaga dosen program studi di lingkiuigan PTS berkonstribusi terhadap hasil peringkat penilaian Badan Akreditasi Nasional

3. Implementasi kurikulum tingkat jurusan di lingkungan PTS berkonstribusi terhadap hasil peringkat penilaian Badan Akreditasi Nasional

4. Fasilitas program studi berkonstribusi terhadap hasil peringkat penilaian Badan

Akreditasi Nasional

(40)
(41)

PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendahuluan

Berdasarkan permasalahan, perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

dalam penelitian ini difokuskan kepada pembuktian hipotesis berkenaan dengan

konstribusi manajemen program studi terhadap hasil penilaian BAN yang

menggambarkan kualifikasi suau PTS.

Adapun variabel yang diteliti adalah,

manajemen prograsm studi (XI), tenaga dosen (X2), implementasi kurikulum (X3),

fasilitas program studi (X4) dan keadaan mahasiswa (X5), sebagai variabel

independen sedangkan variabel dependen adalah hasil peringkat penilaian BAN.

Oleh sebab itu, setiap variabel perlu diketahui teriebih dahulu tingkat validitas

data, normalitas data, dan koefisien korelasi serta daya prediksinya dari aspek pertama

ke aspek kedua (variabel bebas-terikat).

B. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang bertujuan

menjelaskan atau menguraikan gejala dan masalah dari objek yang diteliti,

berdasarkan pengaruh variabel-variabel.

Data yang diperoleh, selaras dengan operasionalisasi variabel, baik ditinjau

dari ukuran dan skala, maupun jenisnya. Maka data ini dapat dikelompokkan pada

jenis data deskrit kontinu. Oleh sebab itu setiap data yang diperoleh teriebih dahulu

(42)

71

diklasifikasikan dan diolah menjadi satu kelas data interval melalui suatu transformasi

statistika uji z.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah kelompok yang menarik perhatian peneliti, dimana kelompok

tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai objek untuk menggenaralisasikan hasil

penlitian populasi dapat didefmsikan juga sebagai himpunan yang terdiri dari orang,

hewan, rumbuh-tumbuhan dan benda-benda yang mempunyai kesamaan sifat (Yatim

Ryanto,l996:51; Hady Ryanto P.200L213).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para ketua program studi,

dan dosen serta mahasiswa pada lima program studi di 20 PTS yang ada di Kopertis

IV Jawa Barat. Mengingat populasi ini sangat besar, maka dalam penelitian mi

diambil secara sampling.

2. Sampel Penelitian

Teknik sampling dalam penelitian ini, menggunakan purpose sampling sesuai

dengan luas permasalahan serta keterbatasan yang terjadi, sehingga dalam

menentukan sampel didasarkan data yang diperlukan. Populasi dalam penelitian ini

penyelenggara PTS di Jawa Barat. Adapun keseluruhan dari populasi tersebut,

diklasifikasikan pada tiga sasaran yakni, pada PTS berkareditasi A, B, dan C.

Disebabkan tidak tersedia kerangka sampling lengkap, maka rancangan

(43)

rupa sehingga setiap unit penelitian atau setiap elemen dari populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Adapun perhitungan penentuan

besamya sampel, digunakan rumus sebagai berikut:

(Zn.g) ) + Z(1.yg)2x2.S2

n =

A2 n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

Z = Variabel random standar untuk tingkat kepercayaan tertentu

A " = Perbedaan skor

a = 0,05 dan f3 = 0,05 S = Banyak item

Dalam penelitian ini tingkat kepercayaan yang diambil 95 %, adapun tingkat a 0,05.

Kriteria penilaian kuantifikasi mengacu kepada ketetapan yang terdapat pada

dokumen BAN-PT adapun jurusan yang dipilih meliputi:

a) Program studi ilmu hukum,

b) Program studi akuntansi,

c) Program studi teknik mesin

d) Program studi pendidikan biologi

e) Program studi pendidikan matematika

D.Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan aktivitas, digunakan

(44)

73

1) Studi Kepustakaan dan Dokumentasi

Studi ini dimaksudkan untuk memperoleh berbagai informasi konsep teoretis

tentang manajemen perguruan tinggi, fungsi-fungsi dan tujuan serta sasarannya.

Demikian pula dipandang dari kebutuhan data faktual dilapangan melalui berbagai

dokumen, peraturan, laporan-laporan tertulis, yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti. 2) Observasi

Observasi dilingkungan program studi yang ada diPTS dilakukan dengan dua cara

yaitu, observasi langsung dan tidak langsung. Observasi langsung, artinya peneliti

secara langsung mengamati dan terlibat dalam suatu aktivitas sehari-hari di

lingkungan kerja, a8apun yang tidak langsung melalui beberapa pengamatan.

E. Menyusun Alat Pengumpul Data

Sebagai alat pengumpul data peneliti mencoba menyusun alat atau instrumen

yang disesuaikan dengan sistematik dan konstruks penilaian akreditasi jurusan di PT.

Instrumen disusun berdasarkan penyebaran konsep teori, empiris dan operasional

(Bambang Suwarno, 2000).

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang penyebaran konsep teori,

(45)

ANALISIS

III

1. Eksistensi pro

gram studi

JZL

la.Tahun berdirinya pro gram studi

1b.Pengelolan studi

program

P)

la. Jawaban responden tentang tahun dimulainya berdiri

pro-gram studi yang dibina PTS

lb. Jawaban pada wawancara

tentang, berapa lama atau periode

OPERASIONAL

(4)

1. Sudah berapa lamakah program studi yang dibina sampai saat ini?

No Kelompok Usia Ceklis (X)

1 5 -10 th

2 11 -15th

3 Tak terdokumentasi

4 16 -20 th

5 >21 th

2. Bagaimana risalah berdirinya prorgram studi di lingkungan

PTS yang anda pimpin

No Risalah Ceklist (X)

1 Bardiri setelah fakultas

terbentuk \

2 Berdiri bersama-sama dengan fakultas

1

3 Berdiri sebelum adanya fakultas

4 Berdiri bersama-sama dengan

universitas/insitut/sekolah 1

5 Berdiri bersama-sama dengan

fakultas dan universitas/

institut/ sekolah

3. Sebagai ketua program studi telah melaksanakan dan akan melaksanakan tugas selama :

<1H 1-4TH TAK

TI'RIXMCUMENASI

5-8 TH 9-12 Til

(46)

TEORI

III

MARK 3.1.PENJABARAN KONSEP TEORI, EMPIRIS, ANALISIS DAN OPERASIONAL

EMPIRIS

121

2b. Pertemuan tingkat program studi

2c. Pertemuan dengan

pihak terkait

ANALISIS

HI

b. Jawaban responden tentang

pertemuan pimpinan

jurusan dengan pihak

terkait.

Jawaban responden tentang

isi pertemuan dengan

pihak-pihak terkait.

OPERASIONAL

III

4. Apakah dalam melaksanakan pengelolaan program studi, anda dibantu staf

1

Dua orang Sekretaris, dan lebih dari tiga orang staf TU

2 Dua orang Sekretaris, dan tiga orang staf TU

3 Seorang Sekkretaris, dan lebih dari tiga orang staf TU

4. Seorang Sekretaris, dan kurang dari tiga orang staf TU

5 Seorang Sekretaris, tidak dibandu staf TU

Apakah dalam satu tahun terakhir ini anda melaksanakan pertemuan/rapat dinas tingkat program studi 9

1 IX 2 2X

3 TDK PERNAH

4 4X

5 4X

. Berapakali anda melaksanakan pertemuan dan apa yang dibahas dalam satu

tahun terakhir? Tujuan

Peremuan

n. Perencanaan terpadu h. Pengembangan program c. Pengembangan staf

d. Pembahasan kurikulum e. Pembahasan PBM

f. Binibingan mahasiswa

. Perencanaan KKN

h. Persiapan PMB i. Pengadaan samna

& prasarana

j. Pembenahan program studi

pengelolaan

k. Persiapan kegiatan khusus 1. lainnya Jumlah Pimp PT Pimp Fak/Jur

(47)

TEORI

HI

EMPIRIS

HI HI HI

7. Apakah pengembangan program studi telah direncanakan sesuai dengan strategi tertentu '!

Sasaran 5 tahun kedepan 10 tahun kedepan 15 tahun kedepam Organisasi

Kepemimpinan SDM (posen)

Fasilitas SDM Iklim akademis

Kerjasama

Kurikulum Pemasaran

8. Sudahkan ada upaya untuk meningkatkan kinerja ?, jika stidiili herilah tanda dalam label berikut

No Upava yang dilakukan Irekuensi 1 Mendatangkan dosen tamu

2 Mendayagunakan tenagaahli dari luar perguruan tinggi

• - • - -

-3 Meningkatkan kemampuan dosen melalui tugas belajar

4 Seminar

5 l/ikakarva

6 l^in-lain

(48)

MARK 3.1.PENJABARAN KONSEP TEORI, EMPIRIS, ANALISIS DAN OPERASIONAL

VARIABEL TENAGA DOSEN (X2)

TEORI

i l l 2. Tenaga Dosen

EMPIRIS

HI 2a. Jumlah dosen

2b.Rasio dosen dengan ma

hasiswa

2c. Latar belakang pendidikan dan kqjangkatan

2d. Latar belakang pendidikan dan jabatan akademik

ANALISIS

JR.

2a.Jawaban responden tentang, jumlah tenaga dosen dalam penyeleng garaan program studi

b. Jawaban responden tentang, jumlah dan rasio antara dosen dengan

mahasiswa.

c. Jawaban resjxmden tentang, kondisi dosen ditinjau diiri pendidikan dan kepangkatan

d. Jawaban responden entang. kondisi dosen ditinjau dari pendidikan dan jabatan akademik

OPERASIONAL

i£_

9. I'uliskan jumlah tenaga yang tcrlibat dalam penyelenggaraan prognim studi'.

Pcndidik.™

Tcritinggj

Jenis 1'cnapa Jumlah Desen Hhsji I'«»en LB Pasfikawiin Admimstnisi Toknisi SI) SLIP SI.TA DI DI1 Dill

'si' - - —

-. s : SIM S3 sp-: JUMLAH

10. Rasio dosen dengan mahasiswa mencapai

1 1 : 50

2 1 : 40

3 Tak dipcrhitungkan

4 1 : 20 - 30

5 1 : 10

Kondisi dosen yang ada ditinjau dari pendidikan dan rangkatnya ... Pen/Pang IHa-nth nic- md IVa - IVc IVd-Ive SI

S2 S3 JUMLAH

12. Kondisi dosen yang ada ditinjau daripendidikan danjabatan akademik .

Pen/Pang Asisten LekMad LekKep Gubes SI

S2 S3 JUMLAH

(49)

JUL

2e. Kondisi dan akthitas tenaga

dosen HL

2f.Jumlah SKS sebagai tugas utama mengajar. meneliti dan pengabdian pada

ma-svanikat

HL

e. Jawaban responden tentang, rele vansi antara keahlian dengan maa kuliah yang menjadi tanggung jawabnya

f. Jawaban responden tentang, akti\itas persiapan mengajar

Jawaban responden tentang tugas yang diberikan iunisan |Mdanya

13 Setiap dosen dalam membina mata kuliahnvaHL Relevansi dengan keahliannva X 1 Sebagian besar tidak

2 Setengahnya tidak

3 Tidak pemah dipersoalkan

4 Sebagian besar relevan

5 Seluruhnya relevan

14 Dosen sebelum melaksanakan mengajar telah membuat SAP.

SAP X

1 Sebagian besar tidak membuat

2 Setengahnya tidak

3 Tidak dipersoalkan

4 Sebagian besar membuat

5 Seluruhnya membuat

15.ApakahSAP dan Silabus didokumentasikan... Dokumen SAP-STLAHUS X

1 Sebagian besur tidak lerdokumen

2 Setengahnya tidak tcrdokumen

3 Tidak dipersoalkan 4 Sebagian besar terdokumen

5 Seluruhnya terdokumen

16.Dosen sebelum melaksanakan mengajar telah membuat perangkat sonl

Perangkat soal X

1 Sebagian besar tidak membuat

2 Setengahnya tidak

3 Tidak dipersoalkan

4 Sebagian besar membuat

5 Seluruhnya membuat

17. 13crapa SKS setiap dosen diberikan hchan lugas akademis

Staus Mengajar Meneliti Pengabdian Jumlah

Dosen Tetap Kop Dosen Tetap Yayasan

IXisen Luar Biusa

(50)

TEORI

i l l

MARIK 3.1.PENJABARAN KONSEP TEORI, EMPIRIS, ANALISIS DAN OPERASIONAL

EMPIRIS

HI

2g.Distribusi status dosen di tinjau dari latar belakang pendidikan dan bidang

ke-ahlian

2h.Pengalamim kerja dan pen

didikan tambahan

ANALISIS

i3]__

h. Jawaban responden tentang status, latar belakang pendidikan dan

kcahlian

i.Jawaban responden tentang peng alaman kerja|>enga!anian kerja

j.Jawaban responden tentang peng

alaman pendidikan non formal

OPERASIONAL

X41

Bidang kcahlian Jabatan SI S2/SPI S3/SP2

DB AS LM LK GB LB AS I..M LK GB

19.Dari pedoman yang disebut di bauah ini, nianakah yang telah dimiliki oleh program studi, dan

upaya-upaya apa yang dilakukan agar pedoman itu dilaksanakan ', Jems Ada Upava IVrbaikan

Pedoman Pengarahan l.okakaryii Pertemuan

Berkala Lapor ke Pimpinan Lainnva SAP Silahus Per Soal Penilaian Mhs PBM Usui Penelitian Pemh Mhs Lam-lain

20.Apakah bapak termasuk kelompok dosen yang mana, dalam melaksanakan mengajar mahasiswa

nada tahun pcrtama')

Dosen X Semester I Semester TJ

Yunior Senior

21.Apakah bapak/ibu sebelum menjadi dosen pemah liekerja di bidang lain, jika ya jelaskan sesuai

dengan tabel berikut:

No Teinpat bekerja Instansi Jabatan I^una (th)

22.Apakah bapak/ibu pemah mengikuti pendidikan non fomial (kursus, penataran, magang), jika

vajelaskansesuaijlengantabel berikut_:

No Tempat bekerja Instansi Jabatan I-ama {.th")

1 2

3

(51)

1. Jawaban responden tentang

wa-wasan sosial budava

m.Jawaban responden tentang \va-wasan lingkungan

n. Jawaban responden tentang

\va-wasan kewirausahaan

o.Jawaban responden tentang wa-wasan ilmu |iengetahuan

No Nama Kegiatan Tempat./.tingkat

3

Waktu Perolehan

pcnghargaan

24. Apakah bapak/ibu pada tahun lalu mengikuti kegiatan di luar kampus bidang sosial budava. jika

ya berilah ceklis pada tabel berikut:

No Nama kegiatan

3

Tempat./.tingkat Waktu Perolehan

pcnghargaan

25. Apakah bapak/ibu pada tahun lalu mengikuti kegiatan di luar kampus bidang lingkungan. jik;

ya berilah ceklis pada tabel berikut ;

No Nama Kegiatan Tempat./.tingkat Waktu Perolehan

pcnghargaan

26. Apakah hap;tk/ibu pada tahun lalu mengikuti kegiatan di luar kampus bidang kewinmsahaan

jika ya berilah ceklis pada tabel berikut

No Nama Kegiatan Tempat./.tingkat Waktu Perolehan

pcnghargaan

27. Apakah bapak/ibu pada tahun lain mengikuti kegiatan di luar kampus bidang penulisan karyu ilmiah Penelitian, jika ya lierilah ceklis pada tabel berikut:

No T

Judul Tempat./.tingkat Waktu Perolehan

pcnghargaan

2S. Apakah bapak/ibu pada tahun lalu mengikuti kegiatan di luar kampus bidang penulisan ka ilmiah buku/diktal jika ya berilah ceklis pada tabel berikut :

No Nama Kegiatan Tempat./.tingkat Waktu Perolehan

pcnghargaan

(52)

MARIK 3.1.PENJABARAN KONSEP TEORI, EMPIRIS, ANALISIS DAN OPERASIONAL

29. Apakah bapak/ibu pada tahun lalu mengikuti kegiatan di luar kampus bidang kenasama untuk

memajukanjurusan, jika ya herilah ceklis pada tabel berikut:

No Nama Kegiatan Tempat./.tingkat

Lokaknasional. inemasional

Waktu Perolehan

pcnghargaan

1 2 3

30. Apakah bapak/ibu pula tahun lalu memperoleh pcnghargaan, jika ya berilah ceklis pada tabel

berikut:

No Nama Kegiatan Tempat./.tingkat Uikal.nasional,

inemasional

Waktu Perolehan

pcnghargaan

1 2 3

31. Berdasarkan sistem SKS setiap dosen mempunyai perscnliisc tugas schugai berikut;

Tugas Jabatan Akademik

Asisten I^ektor I.ektor Kepala Guru Besar Kuliah mandiri

Responsi/asisensi

Mengawas praktikum

Memandu diskusi

Memeriksa laponin

Mengawas ujian

(53)

3.Kurikulum 3a. Kurikulum nasional

3b. Penyebaran kelompok mata

kuliah

3c. Kurikulum lokal

a. Jawiiban responden tentang |xinggunaan

kurikulum nasional

b. Jawaban responden tenang penyebaran kelompok mata kuliah

c. Jawaban responden tentang peninjauan

kurikulum lokal.

i4L

32. Apakah apakah kurikulum yang digunakan sudah tcrdokument;

No Matakuhdh

linbot SKS I'emhuan

NIK

Peniinsgimg

J;i\* ah

Kurikulum Lokal" Kuliah Prkatikum Jml

1 ? . . _ . _ . - -4 s 6 7 8 9 10

33. Bagaimana penyebaran kurikulum di jurusanyang anda pimpin '

Kelompok MK Kurikulum Jumlah

Nasional Lokal

MKU MKDK MKK Jumlah

34. Berapatahun sekalipeninjauan kurikulum lokalprogram studi dilakuka

NO 1 TH 4 TH 8TH 10 III

YA

TDK

35. Kurikulum lokal tidak pemah dilakukan peninjauan, karena :

X ALASAN

Tidak perlu diadukan peninjauan Tidak memahami caranya Tidak memahami manf'aatnya

Tidakada yang dopa melakukannva

(54)

MARIK 3.1.PENJABARAN KONSEP TEORI, EMPIRIS, ANALISIS DAN OPERASIONAL VARIABEL IMPLEMENTASI KURIKULUM (X3)

TEORI EMPIRIS

i l l JR

3d. Tujuan kurikulum lokal

3e. Cam pelaksanaan PBM

31'. Pcndokumentasian

ANALISIS

JR.

d. Jawaban responden tentang tujuan adanva

kurikulum lokal

3e. Jawaban responden tentang pendekatan

PBM

31'. Jawaban responden tentang. pedoman

akademik

OPERASIONAL

i*L

36. A|ia tujuan diadakannyakurikulum lokolpada jurusan anda

No Alasan Isi

Mendukung mata kurikulum nasional Meningkatkan kemampuan manajerial

Meningkatkan )xnriampiBn_berwiras\vasta

Mcnombah uawasan nasionul/intemasional Meningkatkan kemampuan daya saing

Meningkatkan kcpcdulian terhadap lingkungan dan masyarakat

Meningkatkan pemahaman masalahpembangunan dacrah

Mengaitkan dengan daya serap kebutuhan pasaran kerja

Dan Iain-Iain

37. Sebutkan cam yang digunakan dalam PBM, dan tuliskan frekuensi tiap semestemya No Cara yang digunakan ^ rekuensi tiap semester

Tatap muka di ru.ing kuliah Diskusi terjadual di bimbing dosen 1'enugasan kepada mahasiswa (di luar kelas) Penyajian lisan (seminar, lokakaryadan diskusi)

Pemanfaatanmedia elketronik(TV, Kom-puter dll)

Kuliah lapangan

3S. Adakah pedoman akademik secara terdokumentasi dijunisan berkaitan dengan .

Mate Kuliah Semesteran

Melanjutkan Skripsi/tugas akhir

Kelulusan

39. Berapa jam rata-rata lama diskusi terjadual yang dilakukan dosen tetap (biasa) dengan

mahasiswa di luar jam kuliah ?

Jam Minggu Dosen

(55)

4. Fasilias program

studi

4a. Fasilias ruang kuliah 4a. Jawaban responden tentang dimensi j 40. Apakah menurut pandangan bapak/ibu ruang kuliah ditinjau dari dimensi berikut iniIR

ruang kuliah Kondisi Ukuran

Kenvamanan Keindahan

41.

Sangat kurang memadai Kurang memadai Tidak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

Apakah menurut pandangan bapak/ibu ruang praktikum ditiniau daridimensi berikut ini 9

Kondisi Ukuran Kenvamanan Keindahan

Sangat kurang memadai Kurang memadai I idak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

nnu ruing Keria dosen ultinjau dan dimensi lienkut mi 7

Kondisi Ukuran Kenvamanan Keindahan

Sangat kurang memadai Kurang memadai

Tidakdipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

43. Apakah menurut pandangan bapak/ibu ruang jurusan ditiniau dari dimensi berikut ini

Kondisi Ukuran Kenvamanan Keindahan

Sangat kurang memadai Kurang memadai Tidak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

44.

Kondisi Ukuran Kenvamanan Keindahan

Sangat kurang memadai Kurang memadai

Tidakdipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

(56)

MARIK 3.1.PENJABARAN KONSEP TEORI, EMPIRIS, ANALISIS DAN OPERASIONAL VARIABEL FASILITAS PROGRAM STUDI (X4)

45. Apakah menurut pandangan bapok/ihu ruang seminar/diskusi ditinjau dari dimensibenkut

Kondisi tJkuran

Simgat^kiirang memadai Kurang memadai

Tidak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

Kenvamanan Keindahan

46. Apakah menurut pandangan bapak/ibu nlat belajar (papan tulis, OHP, Int'ocus) ditinjau dari dimensi

berikut ini ?

Kondisi Ukuran Jumlah Teknologi

Sangat kurang memadai Kurang memadai Tidak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

47. Apakah menurut pandangan bapak/ibu media belajar (peralatan praktikum) ditinjau dari dimensi

berikut ini ?

48.

49.

Kondisi Ukuran Jumlah Teknologi

Sangat kurang memadai Kurang memadai

1idak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

Apakahmenurut pandangan bapak/ibubahan ajar kuliah ditinjau dari dimensi berikut ini ?

Kondisi Ukuran Jumlah Rasio

Sangat kurang memadai Kurang memadai Tidak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

Apakah menurut pandangan bapak/ibu komputer/intemet ditinjau dari dimensi berikut ini ?

Kondisi Ukuran Jmnlah Rasio

Sangatkurang memadai Kurang memadai

.

-

-Tidak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

(57)

50. Apakah menunit pandangan bapak/ibu inf'rastmktur (jalan kampus, listrik. air dan telqxin) ditinjau

dari dimensi berikut ini'.'

Kondisi Ukuran Jumlah Rasio

Sangat kurang memadai Kurang memadai Tidak dipersoalkan

Memadai

Sangat memadai

Gambar

ORGANIZATIONALTabell.l CHARACTERISTIC OF ACADEMIC ORGANIZATIONAL
Gambar 1.1 Model Hubungan Variabel Penelitian
Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Penelitian
Tabel 3.2 Xu Kelompok Usia ProgramStudi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, dari kota Kabupaten Yahukimo, yakni: pasangan calon nomor urut 1 adalah pasangan Abock Busup, MA dengan Yulianus Heluka,

melampirkan ijazah, surat sumpah (SMF, DIII far,asi, S1 farmasi, apoteker pendamping), surat lolos butuh (bagi lulusan luar provinsi Jawa Barat), Surat Tanda

 Sidodadi Kec. Kisaran  Barat Kab Asahan Berkenaan dengan hal di atas maka dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara Tahun Anggaran ,

Sehubungan dengan Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tanjungbalai, dengan ini diumumkan Pemenang untuk

Pokja Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Mamuju Utara akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai

Nilai tersebut menunjukkan nilai di bawah alfa yang ditetapkan yaitu α = 0,05 yang berarti model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan Fit

Bentuk pola hamburan disebabkan oleh karakteristik dari difuser masing-masing, difuser MLS dengan desain lebar 0,04 m memiliki pola hamburan yang merata pada frekuensi 4250

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode pelapisan TiO 2 pada kaca ITO sebagai elektroda kerja dengan membandingkan hasil pengukuran arus dan tegangan pada