• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS USAHATANI PEPAYA (Carica papaya L.) VARIETAS PENANG DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS USAHATANI PEPAYA (Carica papaya L.) VARIETAS PENANG DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS USAHATANI PEPAYA

(Carica papaya L.)

VARIETAS PENANG DI KECAMATAN KOTO TANGAH

KOTA PADANG

SKRIPSI

OLEH

REZA MARDHIYAH AMIR

1010221008

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ANALISIS USAHATANI PEPAYA

(Carica papaya L.)

VARIETAS PENANG DI KECAMATAN KOTO TANGAH

KOTA PADANG

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kultur teknis usahatani pepaya varietas Penang yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Koto Tangah serta menganalisis pendapatan dan keuntungan petani pepaya varietas Penang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Populasi petani dalam penelitian ini adalah petani yang menanam pepaya varietas Penang di Kecamatan Koto Tangah yang berumur 1 sampai 3 tahun. Dalam pengambilan responden, metode yang digunakan adalah sensus. Analisis data yang digunakan untuk tujuan pertama yaitu analisis deskriptif kualitatif sedangkan untuk tujuan kedua yaitu analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan budidaya atau kultur teknis yang dilakukan oleh petani responden di Kecamatan Koto Tangah belum sesuai dengan yang dianjurkan literatur yaitu pada kegiatan pengolahan tanah, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit . Produksi rata-rata yang dihasilkan petani responden masih dibawah produksi ideal yaitu 71.345,51 kg/ha. Pendapatan rata-rata yang diterima petani responden di Kecamatan Koto Tangah yaitu sebesar Rp 114.439.448,13/ ha. Keuntungan rata-rata yang diperoleh petani pepaya varietas Penang yaitu sebesar Rp 66.796.661,49/ ha. Untuk analisis R/C ratio pada kegiatan usahatani pepaya varietas Penang yaitu sebesar 1,68. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah dalam melakukan teknik budidaya sebaiknya petani berpedoman sesuai dengan yang dianjurkan literatur dan lebih memperhatikan lagi kegiatan usahataninya, sehingga produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu baik. Selain itu petani juga sebaiknya melakukan kegiatan pasca panen seperti penyortiran, dengan demikian pendapatan petani juga meningkat. Peran dari penyuluh pertanian juga sangat penting, agar petani lebih mengetahui cara budidaya pepaya yang baik.

(3)

FARMING SYSTEM ANALYSIS OF PENANG PAPAYA

VARIETY IN KOTO TANGAH DISTRICT, PADANG CITY

ABSTRACT

This research is aimed to analyze technical culture farming system of Penang Papaya, variety in Koto Tangah District and to analyze benefits and profits of Penang Papaya. The method used in this research is survey method. The population in this study include all the farmers who plant Penang Papaya variety (1 – 3 years old papaya) in Koto Tangah District. The respondents were determined by census method. Descriptive and qualitative analysis were applied for first objective, and quantitative analysis was applied for the second objective. The results show that cultivation or technical culture practiced by sampled farmers in the study area was not suitable with the recommended literature, particularly during tillage, fertilization and pest and disease eradication. The average production of the sampled farmers was still under the ideal production namely 71.345,51 kg / ha. Average incomes of the farmers was Rp 114,439,448.13 / ha. The average profits obtained by the farmers was Rp 66,796,661.49 / ha. The R / C ratio of Penang Papaya farming was 1.68. The study suggests that farmers should implement cultivation technic as recommended by literature and put more attention to farming activities, thus they can produce Penang Papaya variety with higher yields and improved product quality. In addition, the farmers should also perform post-harvest activities such as sorting to increase their incomes. The role of agricultural extension is also very important, so that farmers gain more knowledge of Penang Papaya variety technical culture.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian, sejak dulu merupakan sektor ekonomi yang utama di

negara-negara berkembang. Peranan atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan

ekonomi suatu negara menduduki posisi yang vital sekali. Hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu : sektor pertanian merupakan sumber persediaan bahan

makanan dan bahan mentah yang dibutuhkan oleh suatu negara; meningkatnya

pendapatan dari sebagian penduduk menyebabkan kebutuhan akan hasil pertanian

semakin meningkat; sektor pertanian mampu menyediakan faktor-faktor yang

dibutuhkan untuk ekspansi sektor-sektor lain terutama sekali sektor industri,

faktor ini biasanya berwujud modal, tenaga kerja, dan bahan mentah; sektor

pertanian dapat memberi sumbangan yang besar untuk pembangunan, dan sektor

pertanian merupakan sumber pekerjaan dan pendapatan dari sebagian penduduk

negara-negara berkembang yang hidup di pedesaan (Mardikanto, 2007: 3).

Di Sumatera Barat, sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam

meningkatkan pembangunan ekonomi, dimana kontribusinya terhadap PDRB

Sumatera Barat pada tahun 2012 sebesar 23,01% (Lampiran I) dan di antaranya

12,00% adalah kontribusi dari pertanian tanaman pangan dan hortikultura

(Lampiran 2) (BPS Sumatera Barat, 2013)

Pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan dapat

dirancang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian

nasional. Buah adalah salah satu unsur makanan yang dianjurkan dalam pola

makan empat sehat lima sempurna. Karena didalam buah terdapat kandungan gizi,

vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap

hari dibandingkan dengan suplemen kimia yang dijual di pasaran. (Dinas

Kesehatan Sumatera Barat, 2010).

Permintaan buah-buahan akan semakin meningkat sejalan dengan

meningkatnya pendapatan masyarakat, pengetahuan gizi dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya mengonsumsi buah-buahan untuk kesehatan.

(5)

manfaat yang baik untuk mencegah beberapa jenis penyakit. Hal inilah yang

mendorong masyarakat untuk hidup sehat dengan mengonsumsi buah-buahan

yang segar atau dalam bentuk olahan (Tim Penulis PS, 2009 : 6).

Produksi buah-buahan di Indonesia cukup tinggi dan menunjukkan

kecenderungan untuk meningkat, terutama untuk jenis buah yang sangat baik

pertumbuhannya di Indonesia dan merupakan buah unggulan Indonesia seperti

pepaya (Lampiran 3). Produksi pepaya paling tinggi di Sumatera Barat adalah

Padang Panjang, Pariaman dan Padang (Lampiran 4).

Pepaya merupakan komoditas buah tropika utama. Sering dinamakan sebagai

the health fruit of the angels, karena rasanya dikatakan sebagai rasa surga dan sangat bermanfaat untu kesehatan. Kini pepaya telah dipasarkan di seluruh kota

penting di berbagai belahan dunia. Indonesia termasuk dalam lima besar negara

produsen utama buah pepaya di dunia. Besarnya produksi tersebut terutama

karena lahan dan iklim tropika yang sangat cocok untuk pepaya tumbuh dan

berbuah secara optimal (Sobir, 2009: 1).

Pepaya Penang merupakan salah satu varietas unggulan dari jenis pepaya.

Pepaya jenis ini pada awalnya dikembangkan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja

Kota Pariaman melalui Proyek Padat Karya pada bulan Mei dan Juni 2010. Pada

awalnya pepaya ini dikembangkan untuk mengurangi tingkat pengangguran yang

ada setelah petani kehilangan lahan dan tanaman mereka akibat gempa tahun

2009. Pepaya jenis ini banyak diminati dari berbagai kalangan, dikarenakan

bentuknya yang kecil, warna dagingnya yang berwarna kuning tua dan sedikit

kemerahan, rasanya yang manis, serta hanya mempunyai sedikit biji

(Pariamankota.go.id, 2013).

Petani melalui perusahaan pertaniannya harus benar-benar memperhitungkan

pengeluaran dan permintaan. Ia harus menjual hasil panennya di pasar dengan

harga yang lebih tinggi dari biaya untuk memproduksinya. Selisih antara

pengeluaran dan penerimaan dinamakan pendapatan bersih usahatani. Pendapatan

bersih harus diusahakan naik terus agar dapat meningkatkan taraf hidup keluarga.

Dalam menyelenggarakan usahatani setiap petani berusaha agar hasil panennya

banyak, ia berharap agar hasil panen tersebut cukup untuk memberi makan

(6)

lagi bila panenan tersebut cukup besar, sehingga terdapat sisa untuk dijualnya ke

pasar dan hasil penjualannya dapat dipakai untuk membeli pakaian, alat-alat

rumah tangga atau alat-alat pertanian (Mubyarto, 1987: 68).

Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam

sekitarnya sebagai model sehingga memberikan manfaat sebaik-baiknya. Sebagai

ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara

petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan

faktor-faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut

memberikan pendapatan semaksimal mungkin (Suratiyah, 2008: 8).

Ilmu usahatani yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang

mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien. Dapat dikatakan

efektif apabila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang

dimiliki dengan sebaik-baiknya. Dapat dikatakan efisien apabila pemanfaatan

sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (ouput) yang melebihi masukan

(input) (Soekartawi, 1995: 1).

Dalam melakukan analisis usahatani ini, seseorang dapat melakukannya

menurut kepentingan untuk apa analisis usahatani yang dilakukannya. Dalam

banyak pengalaman, analisis usahatani yang dilakukan oleh petani atau produsen

memang dimaksudkan untuk tujuan mengetahui atau meneliti keunggulan

komparatif, kenaikan hasil yang semakin menurun, substitusi, pengeluaran biaya

usahatani, biaya yang diluangkan, pemilikan cabang usaha, dan baku-timbang

tujuan (Soekartawi, 1995: 2).

Penelitian tentang analisa usahatani pepaya penting untuk dilakukan karena

analisa usahatani dapat menggambarkan apakah usahatani yang dilakukan

memberi keuntungan atau tidak, dengan cara membandingkan biaya dan

penerimaan dalam suatu proses produksi. Menurut Soekartawi (1995: 2), tujuan

dari analisa usahatani ini adalah untuk memaksimumkan keuntungan atau

meminimumkan biaya serta mencari informasi tentang keragaan suatu usahatani

yang dilihat dari berbagai aspek. Kajian berbagai aspek ini sangat penting karena

(7)

berbeda satu sama lain, karena hal tersebut memang ada perbedaan dalam

karakteristik yang dipunyai pada usahatani yang bersangkutan.

B. Perumusan Masalah

Kecamatan Koto Tangah adalah salah satu kecamatan dari sebelas Kecamatan

yang ada di Kota Padang. Kecamatan ini merupakan kecamatan terluas dengan

luas 232.25 Km2. Luas dataran ini setara dengan 33,85% dari luas daratan wilayah

Kota Padang. Posisi astronominya yaitu terletak antara 0° 58’ Lintang Selatan dan 100° 21’ 11” Bujur Timur (BPS Sumbar 2013).

Kecamatan Koto Tangah merupakan salah satu kecamatan penghasil pepaya

di Kota Padang. Kecamatan ini merupakan penghasil pepaya terbesar dengan

produksi terbanyak pada tahun 2012 yaitu sebesar 72,50 ton (Lampiran 5).

Tanaman pepaya ini dapat ditanam pada lahan kering dan pemanenannya dapat

dilakukan satu kali dalam seminggu.

Berdasarkan hasil survey pendahuluan, saat ini umur pepaya yang diusahakan

petani berkisar antara 6 bulan-3 tahun. Pada awal pembudidayaan pepaya Penang

ini, petani mendapatkan bibitnya dari program padat karya yang diselenggarakan

oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pariaman. Tetapi setelah

membudidayakannya sendiri, petani telah bisa menghasilkan bibit sendiri.

Penelitian tentang usahatani pepaya ini sudah pernah dilakukan tetapi dengan

varietas yang berbeda. Penelitian ini dilakukan lagi dengan alasan meningkatnya

harga saprodi pertanian seperti pupuk, bibit dan pestisida yang digunakan petani.

Menurut petani responden, harga pupuk, bibit dan pestisida yang meningkat akan

membuat harga jual pepaya juga meningkat. Pada tahun sebelumnya, harga

pepaya berkisar antara Rp 1.800 – Rp 2.000/ kg untuk pemetikan langsung di

ladang dan sekarang harga pepaya sudah meningkat menjadi Rp 2.500. Sedangkan

untuk pembelian di toko dan supermarket antara 3.500-5000/ kg dan sekarang

meningkat menjadi Rp 4.000-Rp 7.000/kg.

Namun dalam pengembangan usahatani pepaya varietas Penang ini, terdapat

beberapa kendala yaitu pengetahuan budidaya petani yang masih rendah. Petani

melakukan budidaya pepaya Penang tidak sesuai dengan panduan rekomendasi

budidaya pepaya. Rendahnya pengetahuan petani terhadap budidaya

(8)

berpengaruh terhadap pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani. Selain

itu, petani juga dihadapkan dengan rendahnya harga jual pepaya. Harga jual

pepaya untuk pemetikan langsung di ladang adalah Rp 2.500/kg. Ini sangat

berbeda jauh dengan harga yang ditetapkan penjual dan supermarket yaitu

berkisar antara Rp. 4.000-Rp 7.000/ kg. Dengan rendahnya harga jual juga akan

mengakibatkan rendahnya pendapatan dan keuntungan yang diperoleh oleh

petani.

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa permasalahan yang dapat diteliti adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana teknik budidaya usahatani pepaya varietas Penang yang

dilakukan oleh petani di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang?

2. Seberapa besar usahatani pepaya memberikan pendapatan dan keuntungan

bagi petani di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Usahatani Pepaya (Carica papaya.

L.)Varietas Penang di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah :

1. Mendeskripsikan kultur teknis usahatani pepaya varietas Penang di

Kecamatan Koto Tangah.

2. Menganalisis besarnya pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani

dari usahatani pepaya varietas Penang di Kecamatan Koto Tangah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat diantaranya :

1. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta bahan

dalam penerapan ilmu khususnya mengenai usahatani pepaya.

2. Memberikan informasi kepada petani pepaya tentang bagaimana teknik

budidaya pepaya serta cara menghitung pendapatan dan keuntungan.

3. Sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan dalam

Referensi

Dokumen terkait

Pada prinsipnya nomor tsb mewakili spesifikasi motor tsb, sehingga tidak harus menulis semua spesifikasi secala lengkap, Nomor katalog sebuah pabrikan tidak sama dengan pabrikan

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi blended learning terhadap kreativitas mahasiswa calon guru. Pendekatan dalam penelitian ini

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kerjo Kabupaten Karanganyar adalah salah satu instansi pemerintah dan merupakan Sekolah Berstandar Nasional ( SSN ) yang dianjurkan oleh

Pada proses pengolahan air baku ini, digunakan beberapa bahan yang efektif dalam menyaring air kotor (sistem filtrasi), menurut Adywater (2015), bahan-bahan

lingkungan,misalnya; pembangunan yang berkelanjutan, proses daur ulang dan efisiensi penggunaan sumber daya. Sedangkan manfaat audit lingkungan hidup adalah: 20 1.

Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  menaganalisis  keuntungan  terbesar  sistem  pemasaran dari  bunga  potong 

Suplier.. BMS memesan barang yang telah dipesan nasabah kepada supplier. Bank menjual asset ke nasabah, harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika