• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGIKA MATEMATIKA (3) LOGIKA MATEMATIKA (3) LOGIKA MATEMATIKA (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LOGIKA MATEMATIKA (3) LOGIKA MATEMATIKA (3) LOGIKA MATEMATIKA (3)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LOGIKA MATEMATIKA

Materi SMA/SMK/MA

kelas X

“Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna,

melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian

otaknya yang kurang sempurna”

(2)

PRAKATA

Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan buku Matematika untuk SMA/MA dengan lancar dan baik.

Ucapan terima kasih Penyusun haturkan kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Program Komputer I, Dede Trie K., S.Si., M.Pd. yang telah membimbing, mengarahkan, dan mendukung pembuatan buku ini, atas kebaikannya semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda.

Buku ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Program Komputer I, kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa UNSWAGATI terutama penulis yang ingin mengetahui tentang “Logika Matematika”

Buku ini disajikan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan dapat aktif dalam pembelajaran dan memiliki ketrampilan dalam memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Selain itu, buku ini juga disajikan dengan bahasa yang lugas dan sederhana sehingga mudah dipahami. Dengan pola penyajian buku ini, diharapkan dapat membantu dan mempermudah pemahaman matematika siswa. Setelah memahami matematika secara komprehensif, siswa akan memiliki sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari–hari.

Akhirnya kami menyadari bahwa buku ini tidaklah sempurna. Segala kritik dan saran membangun untuk menyempurnakan buku ini sangat kami nantikan. Kepada semua pihak yang membantu terselesainya buku ini, kami ucapkan terima kasih. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak. Selamat belajar dan semoga sukses.

(3)

DAFTAR ISI

Prakata ... i

Daftar Isi... ii

Logika Matematika ... 1

(4)

Tujuan Pembelajarn :

1. Menentukan pernyataan dan bukan pernyataan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menentukan nilai kebenaran suatu kalimat yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menentukan nilai kebenaran suatu kalimat majemuk dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menentukan kalimat yang ekivalen dengan suatu kalimat yang diketahui.

5. Menentukan invers, konvers, dan kontraposisi dari suatu implikasi serta menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. 6. Menggunakan modus ponens, modus tolens, dan silogisme

(5)
(6)

A. Pernyataan , Kalimat Terbuka, dan Ingkaran Pernyataan.

1. Pernyataan

Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya.

Contoh a dan c adalah pernyataan yang bernilai benar, sedangkan b penyataan yang bernilai salah.

Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r dsb. Misalnya :

P : Semua bilangan prima adalah ganjil q : Jakarta ibukota Indonesia

Ada 2 dasar untuk menentukan nilai kebenaran suatun pernyataan yaitu : a. Dasar empiris : jka nilai kebenaran ditentukan dengan pengamatan

pada saat tertentu. Contoh :

 Rambut adik panjang  Besok pagi cuaca cerah

a. Semoga nanti engkau naik kelas b. Tolong tutupkan pintu itu c. Apakah ali sudah makan ?

Contoh kalimat yang bukan pernyataan : a. Hasil kali 5 dan 4 adalah 20

(7)

b. Dasar tidak empiris : jka nilai kebenaran ditentukan menurut kaidah atau hukum tertentu. Jadi nilai mutlak tidak terikat oleh waktu dan tempat.

Contoh :

 Jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800  Tugu muda terletak di kota Semarang 2. Kalimat terbuka

Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenaraanya. Ciri dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau variabel.

Contoh :

a. 2x + 3 = 9

b. 5 + n adalah bilangan prima

c. Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah 3. Ingkaran dari pernyataan

Ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang mengingkari pernyataan semula.

Ingkaran dari pernyataan p dinotasikan ~ p dibaca “ bukan p” atau “tidak

p”.

Tabel kebenarannya sebagai berikut :

(8)

B. Pernyataan Berkuantor

Pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas. Ada 2 macam kuantor, yaitu :

1. Kuantor Universal

Dalam pernytaan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua, setiap. Kuantor universal dilambangkan dengan

(dibaca untuk semua atau untuk setiap). Contoh :

 x  R, x2 > 0, dibaca untuk setiap x anggota bilangan Real maka berlaku x2 > 0.

 Semua ikan bernafas dengan insang. 2. Kuantor Eksistensial

Dalam pernyataan berkuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan ada, beberapa, sebagian, terdapat. Kuantor Eksistensial dinotasikan dengan  ( dibaca ada, beberapa, terdapat, sebagian).

Contoh :

  x  R, x2 + 3x – 10 < 0, dibaca ada x anggota bilangan real dimana x2 + 3x – 10 < 0

 Beberapa ikan bernafas dengan paru-paru Ingkaran dari pernyataan berkuantor

Ingkaran dari pernyataan universal adalah kuantor eksistensial dan sebaliknya ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah kuantor universal.

Contoh :

a. p : Semua ikan bernafas dengan insang ~ p : Ada ikan bernafas tidak dengan insang

(9)

b. q : Beberapa siswa SMA malas belajar ~ q : Semua siswa SMA tidak malas belajar C. Pernyataan Majemuk

Pernyataan majemuk adalah gabungan dari beberapa pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung.

Ada 4 macam pernyataan majemuk : 1. Konjungsi

Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”.

Konjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan "pq" yang dibaca p dan q.

Tabel kebenarannya :

Dari tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar.

2. Disjungsi

Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung atau. Disjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikanpqdan dibaca p atau q

P q "pq" B B B B S S S B S

S S S

p : 34 = 51 bernilai salah q : 2 + 5 = 7 bernilai benar

q

(10)

Tabel kebenarannya :

Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah.

3. Implikasi

Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika .... maka...”Implikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan p  q

yang dibaca “jika p maka q” atau “p jika hanya jika q” atau “p syarat perlu bagi q” atau “q syarat cukup bagi p”

Dari implikasi p  q, p disebut anteseden atau sebab atau hipotesa q disebut konsekuen atau kesimpulan atau konklusi.

(11)

Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya benar dan akibatnya salah.

Contoh :

P : 5 + 4 = 7 (pernyataan salah)

q : Indonesia di benua eropa (pernyatan salah)

p  q : Jika 5 + 4 = 7 maka Indonesia di benua eropa (pernyataan benar)

4. Biimplikasi

Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung

“...jika dan hanya jika...” dan dilambangkan .

Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p  q yang dibaca p jika dan hanya jika q atau jika p maka q dan jika q maka p.

Tabel kebenarannya :

Dari tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya bernilai sama.

Contoh :

p : 3 + 10 =14 (pernyataan salah) q : Persegi adalah segitiga (pernyataan salah)

p  q : 3 + 10 = 14 jika dan hanya jika persegi adalah segitiga (pernyataan salah)

P Q pq

B B B B S S S B S

(12)

D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi

Dari implikasi p  q dapat dibentuk implikasi baru :

Contoh :

E. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen

Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya, pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama. Lambang ekuivalen adalah  Contoh : Buktikan bahwa: p  q  (p  q)  (q  p)

Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut

(13)

F. Negasi dari Pernyataan Majemuk

Contoh :

1. Negasi dari 5 + 2 = 8 dan adik naik kelas adalah 5 + 2 8 atau adik tidak naik kelas.

2. Negasi dari jika adik belajar maka ia pandai adalah adik belajar dan ia tidak pandai.

G. Tautologi dan Kontradiksi

Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya.

Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya.

Contoh :

Buktikan dengan tabel kebenaran (p~q)  ~(pq)

Q ~q p ~q p q ~(pq) (p~q)~(p q)

B B S S B S B

B S B B S B B

S B S S B S B

S S B S B S B

1. ~ (p  q)  ~ p v ~ q 2. ~ (p v q)  ~ p  ~ q 3. ~ (p  q)  p  ~ q

(14)

H. Penarikan Kesimpulan

Argumen adalah serangkaian pernyataan yang mempunyai ungkapan penarikan kesimpulan. Suatu argumen terdiri dari 2 kelompok pernyataan yaitu kelompok premis dan kelompok konklusi.

Suatu argumen dikatakan sah atau valid jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran premis-premisnya mendapatkan konklusi yang benar pula. Ada 3 dasar penarikan kesimpulan yaitu :

1. Modus Ponens

Kerangka penarikan modus ponens sebagai berikut :

Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :

P q pq

B B B B S S S B B S S B

Pada tabel kebenaran tersebut, premis-premis yang bernilai benar diberi tanda, ternyata mendapatkan konklusi yang diberi tanda juga benar, sehingga penarikan kesimpulan dengan menggunakan modus ponens dikatakan sah atau valid.

Premis 1 : p q Premis 2 : p Konklusi : q

Premis 1 : Jika adik rajin belajar maka naik kelas Premis 2 : Jika adik naik kelas maka Ibu senang Premis 3 : Adik rajin belajar

(15)

2. Modus Tollens

Kerangka penarikan kesimpulan dengan dasar modus tollens sbb :

Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut P Q ~p ~q pq

B B S S B

B S S B S

S B B S B

S S B B B

Berdasarkan tabel tersebut, penarikan kesimpulan dengan metode modus tollens dikatakan sah.

3. Silogisme

Kerangka penarikan kesimpulan dengan metode silogisme sbb :

Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :

(16)

Pada tabel tersebut tampak bahwa penarikan kesimpulan dengan metode silogisme dikatakan sah atau valid.

Contoh :

Tentukan konklusi dari argumen-argumen berikut ini : 1. Premis 1 : Jika sakit maka ibu minum obat

Premis 2 : Ibu sakit

Konklusinya : Ibu minum obat

2. Premis 1 : Jika mesinnya rusak maka mobil itu tidak dapat bergerak Premis 2 : Mobil itu dapat bergerak

Konklusinya : Mesin mobil itu tidak rusak

3. Premis 1 : Jika BBM naik maka ongkos bis naik Premis 2 : Jika ongkos bis naik maka uang saku naik Konklusinya : Jika BBM naik maka uang saku naik

I. Aplikasi Logika Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

(17)

Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan E. Sumaryono (dari buku Dasar-dasar logika) :

1. Studi Logika mendidik kita berpikir jernih dan kritis

2. Logika memungkinkan kita melaksanakan disiplin intelektual yang diperlukan dalam menyimpulkan atau menarik kesimpulan.

3. Logika membantu kita menginterpretasikan fakta dan pendapat orang lain secara memadai.

4. Logika melatih kita tentang teknik-teknik menetapkan asumsi dan implikasi.

5. Logika membantu kita mendeteksi penalaran-penalaran yang keliru dan tidak jelas.

6. Logika memancing pemikiran-pemikiran ilmiah dan reflektif.

Logika Matematika erat kaitanya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contoh berikut :

(18)

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah

(19)

LATIHAN SOAL

1. Diketahui premis premis

(1) Jika hari hujan, maka ibu memakai payung (2) Ibu tidak memakai payung

Penarikan kesimpulan yang sah dari premis – premis tersebut adalah… A. Hari tidak hujan

B. Hari hujan

C. Ibu memakai payung

D. Hari hujan dan Ibu memakai payung E. Hari tidak hujan dan Ibu memakai payung 2. Diberikan premis sebagai berikut :

Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.

Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang. Ingkaran dari kesimpulan di atas adalah:

A. Harga BBM tidak naik.

B. Jika harga bahan pokok naik, maka ada orang tidak senang. C. Harga bahan pokok naik atau ada orang tidak senang. D. Jika semua orang tidak senang, maka harga BBM naik. E. Harga BBM naik dan ada orang

3. Diketahui premis-premis berikut:

Premis 1 : Jika hari ini hujan maka saya tidak pergi

Premis 2 : Jika saya tidak pergi maka saya nonton sepak bola

Kesimpulan yang sah dari penarikan kedua premis tersebut adalah ….

A. Jika hujan maka saya tidak jadi nonton sepak bola B. Jika hari ini hujan maka saya nonton sepak bola C. Hari hujan dan saya nonton sepak bola

D. Saya tidak nonton sepak bola atau hari tidak hujan

(20)

4. Negasi dari pernyataan “Jika ada ujian sekolah maka semua siswa belajar

dengan rajin.” adalah…

A. Ada ujian sekolah dan semua siswa tidak belajar dengan rajin B. Ada ujian sekolah dan beberapa siswa tidak belajar dengan rajin C. Ada ujian sekolah dan ada siswa yang belajar dengan rajin D. Tidak ada ujian sekolah dan semua siswa belajar dengan rajin

E. Tidak ada ujian sekolah dan beberapa siswa tidak belajar dengan rajin 5. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut:

a) Hari ini Jakarta banjir. b) Kambing bisa terbang. c) Didi anak bodoh

d) Siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada hari Rabu. 6. Tentukan negasi (ingkaran) dari pernyataan-pernyataan berikut:

a) p : Semua dokter memakai baju putih saat bekerja. b) p : Semua jenis burung bisa terbang.

c) p : Semua anak mengikuti ujian fisika hari ini.

7. Ingkaran dari pernyataan “Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap”

adalah....

A. Semua bilangan prima adalah bilangan genap. B. Semua bilangan prima bukan bilangan genap. C. Beberapa bilangan prima bukan bilangan genap. D. Beberpa bilangan genap bukan bilangan prima. E. Beberapa bilangan genap adalah bilangan prima.

(Soal UN Matematika Tahun 2008 P12)

8. Tentukan pernyataan majemuk hasil penggabungan pasangan-pasangan pernyataan berikut dengan menggunakan operasi konjungsi (DAN):

a) p : Hari ini Jakarta hujan q : Hari ini Jakarta banjir b) p : Iwan memakai topi

(21)

c) p : Mahesa anak jenius. q : Mahesa anak pemalas.

9. Diberikan dua pernyataan sebagai berikut: p : Hari ini Jakarta hujan lebat.

q : Hari ini aliran listrik putus. Nyatakan dengan kata-kata:

a) p ∧ q b) p ∧ ~q c) ~p ∧ q d) ~p ∧ ~q 10. Diberikan data:

Pernyataan p bernilai salah Pernyataan q bernilai benar

Tentukan nilai kebenaran dari konjungsi di bawah ini: a) p ∧ q

b) p ∧ ~q c) ~p ∧ q d) ~p ∧ ~q

11. Gabungkan pasangan pernyataan-pernyataan berikut dengan menggunakan operasi disjungsi (ATAU):

a) p : Ibu memasak ayam goreng q : Ibu membeli soto babat di pasar b) p : Pak Bambang mengajar matematika

q : Pak Bambang mengajar bahasa inggris

12. Diberikan nilai dari pernyataan p dan q sebagai berikut:

p q

B S

(22)

b) p ∨ ~q c) ~p ∨ q

13. Negasi dari pernyataan " Matematika tidak mengasyikkan atau membosankan" adalah...

A. Matematika mengasyikkan atau membosankan B. Matematika mengasyikkan atau tidak membosankan C. Matematika mengasyikkan dan tidak membosankan D. Matematika tidak mengasyikkan dan tidak membosankan E. Matematika tidak mengasyikkan dan membosankan

(Soal UN Matematika 2008)

14. Tentukan negasi dari pernyataan:

a) Bogor hujan lebat dan Jakarta tidak banjir.

b) Hari ini tidak mendung dan Budi membawa payung 15. Diberikan pernyataan:

p : Tahun ini kemarau panjang. q : Tahun ini hasil padi meningkat. Nyatakan dengan kata-kata:

a) p → q b) ~p → ~q c) p → ~q

16. Tentukan ingkaran dari pernyataan:

"Jika cuaca cerah maka maka Amir bermain sepakbola" 17. Perhatikan pernyataan berikut:

"Jika cuaca mendung maka Charli membawa payung"

Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan di atas!

18. Kontraposisi dari "Jika semua warga negara membayar pajak maka pembangunan berjalan lancar" adalah....

(23)

B. jika tidak semua warga negara membayar pajak maka pembangunan

E. jika pembangunan tidak berjalan lancar maka semua warga negara tidak membayar pajak

(Soal Ebtanas 1995)

19. Tentukan kesimpulan dari :

Premis 1 : Jika Budi rajin berolahraga maka badannya sehat. Premis 2 : Budi rajin berolahraga.

20. Tentukan kesimpulan dari :

Premis 1 : Jika hari cerah maka Budi bermain bola. Premis 2 : Budi tidak bermain bola.

21. Tentukan kesimpulan dari :

Premis 1 : Jika Budi rajin belajar maka ia disayang ayah. Premis 2 : Jika Budi disayang ayah maka ia disayang ibu. 22. Diketahui pernyataan :

1. Jika hari panas, maka Ani memakai topi.

2. Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung. 3. Ani tidak memakai payung.

Kesimpulan yang sah adalah... A. Hari panas.

B. Hari tidak panas. C. Ani memakai topi.

(24)

Daripada mengutuk kegelapan lebih

baik ambil sebatang lilin untuk

dinyalakan. daripada menyalahkan

keadaan lebih baik melakukan sesuatu

untuk memperbaiki keadaan.

(25)

PEMBAHASAN

r = semua orang tidak senang

premis 1 : p→q

(26)

4. Jawaban : B Pembahasan :

p = ada ujian sekolah

q = semua siswa belajar dengan rajin

~(p → q) = p ᴧ ~q

p ᴧ ~q = ada ujian di sekolah dan ada / terdapat / beberapa siswa tidak belajar dengan rajin

5. Pembahasan :

a) Tidak benar bahwa hari ini Jakarta banjir. b) Tidak benar bahwa kambing bisa terbang. c) Tidak benar bahwa Didi anak bodoh

d) Tidak benar bahwa siswa-siswi SMANSA memakai baju batik pada hari Rabu.

Atau boleh juga dengan format berikut: a) Hari ini Jakarta tidak banjir. b) Kambing tidak bisa terbang. c) Didi bukan anak bodoh

d) Siswa-siswi SMANSA tidak memakai baju batik pada hari Rabu. 6. Pembahasan :

Pernyataan yang memuat kata "Semua" atau "Setiap" negasinya memuat kata "Beberapa" atau "Ada" seperti berikut:

a) ~p : Ada dokter tidak memakai baju putih saat bekerja. b) ~p : Beberapa jenis burung tidak bisa terbang

c) ~p : Beberapa anak tidak mengikuti ujian fisika hari ini. 7. Jawaban B

Pembahasan :

(27)

8. Pembahasan :

a) p : Hari ini Jakarta hujan q : Hari ini Jakarta banjir

p ∧ q : Hari ini Jakarta hujan dan banjir b) p : Iwan memakai topi

q : Iwan memakai dasi

p ∧ q : Iwan memakai topi dan dasi c) p : Mahesa anak jenius.

q : Mahesa anak pemalas.

p ∧ q : Mahesa anak jenius tetapi pemalas

Kata "dan" bisa diganti dengan "tetapi", "walaupun", "meskipun" selaraskan dengan pernyataan.

9. Pembahasan :

a) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik putus b) Hari ini Jakarta hujan lebat dan aliran listrik tidak putus c) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik putus d) Hari ini Jakarta tidak hujan lebat dan aliran listrik tidak putus 10.Pembahasan :

Tabel Nilai kebenaran untuk konjungsi :

p q p q

B B B B S S S B S S S S

Terlihat bahwa konjungsi bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar. Kita terapkan pada soal salah satunya dengan cara tabel:

p q ~p ~q p q p ~q ~p q ~p ~q

(28)

Dari tabel di atas q : Ibu membeli soto babat di pasar

p ∨ q : Ibu memasak ayam goreng atau membeli soto babat di pasar. b) p : Pak Bambang mengajar matematika

q : Pak Bambang mengajar bahasa inggris

p ∨ q : Pak Bambang mengajar matematika atau bahasa inggris 12.Pembahasan :

Tabel lengkap dari disjungsi sebagai berikut:

. p q p q

Pasangan B S menghasilkan nilai B (lihat tabel kebenaran nomor 2) b) p ∨ ~q

p bernilai B, ~q bernilai B (kebalikan dari nilai q)

(29)

c) ~p ∨ q

~p bernilai S (kebalikan dari nilai p), q bernilai S

Pasangan S S menghasilkan nilai S (lihat tabel kebenaran nomor 4) 13.Pembahasan :

Untuk menentukan negasi dari suatu konjungsi atau disjungsi perhatikan dalil de Morgan berikut:

~(p ∧ q ) ≅ ~p ∨ ~q ~(p ∨ q) ≅ ~p ∧ ~ q

p : Matematika tidak mengasyikkan q : Matematika membosankan

Negasi untuk p dan q masing-masing adalah: ~p : Matematika mengasyikkan

~q : Matematika tidak membosankan

Gunakan dalil de Morgan untuk negasi disjungsi ~(p ∨ q) ≅ ~p ∧ ~ q

Sehingga

~p ∧ ~ q : Matematika mengasyikkan dan tidak membosankan 14.Pembahasan :

Ingkaran (negasi) dari konjungsi.

a) Bogor hujan lebat dan Jakarta tidak banjir. Ingat: ~(p ∧ q ) ≅ ~p ∨ ~q

Sehingga ingkarannya adalah:

Bogor tidak hujan lebat atau Jakarta banjir.

b) Hari ini tidak mendung dan Budi membawa payung Ingat: ~(p ∧ q ) ≅ ~p ∨ ~q

Sehingga ingkarannya adalah:

(30)

15.Pembahasan :

Implikasi, formatnya adalah "jika p maka q" sehingga:

a) p → q : Jika tahun ini kemarau panjang maka hasil padi meningkat b) ~p → ~q : Jika tahun ini tidak kemarau panjang maka hasil padi tidak

meningkat.

c) p → ~q : Jika tahun ini kemarau panjang maka hasil padi tidak meningkat.

16.Pembahasan :

Ingkaran dari sebuah implikasi p → q adalah p dan ~q

~(p → q) ≅ p ∧ ~ q

q : Charli membawa payung

Konversnya adalah q → p

yaitu "Jika Charli membawa payung maka cuaca mendung"

Inversnya adalah ~p → ~q

yaitu "Jika cuaca tidak mendung maka Charli tidak membawa payung" Kontraposisinya adalah ~q → ~p

yaitu "Jika Charli tidak membawa payung maka cuaca tidak mendung" 18.Pembahasan :

p : semua warga negara membayar pajak q : pembangunan berjalan lancar

Konversnya adalah ~q → ~p yaitu "Jika pembangunan tidak berjalan lancar

(31)

19.Pembahasan : Modus Ponens

p → q

p ∴ q

Jika Budi rajin berolahraga maka badannya sehat.

p q

Budi rajin berolahraga p

Kesimpulan adalah q : Badan Budi sehat 20.Pembahasan :

p : Hari cerah

q : Budi bermain bola

Penarikan kesimpulan dengan prinsip Modus Tollens

p → q

~q ∴ ~p

Sehingga kesimpulannya adalah " Hari tidak cerah " 21.Pembahasan :

Penarikan kesimpulan dengan prinsip silogisme

p → q

Premis (1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.

(32)

p : Hari panas

q : Ani memakai topi r : Ani memakai payung

Selesaikan terlebih dahulu premis (1) dan (2) kemudian digabungkan dengan premis (3)

Dari premis (1) dan (2)

Premis (1) Jika hari panas, maka Ani memakai topi.

Premis (2) Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung.

p → q

~q ∨ r

Ingat bentuk berikut:

~q ∨r ekivalen dengan q → r sehingga bentuk di atas menjadi :

p → q q → r

∴p → r (Silogisme)

Dari sini gabungkan dengan premis ketiga:

p→ r

~r

∴ ~p (Modus Tollens)

(33)

Petunjuk menggunakan Quiz Makker

1. Masukan CD

2. Buka folder Quis Logika Matematika, lalu pilih

3. Masukka Fassword : ganbatte78  pilih OK

4. Pilih Continue dan ikuti peraturan yang ada

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Tim Matematika SMA, 2004. Matematika 1 Untuk SMA Kelas X, Jakarta : PT. Galaxy Puspa Mega.

Sartono Wirodikromo, 2006. Matematika untuk SMA Kelas X, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gambar

Tabel kebenarannya :
Tabel kebenarannya :
Tabel Nilai kebenaran untuk konjungsi :

Referensi

Dokumen terkait

Kontraposisi dari pernyataan ” Jika penyakit AIDS berbahaya maka semua orang takut terhadap penyakit AIDS ”.. Jika ada orang yang tidak takut terhadap penyakit AIDS

mari amati panjang sisi sisi segi empat ada yang keempat sisinya sama panjang ada yang pasangan sisinya sama panjang ada yang keempat sisinya tidak sama panjang. keempat

Dari 16 mahasiswa ditanya mengenai ekstrakurikuler diperoleh: Mhs yg HANYA SUKA sepakbola ada 5, Mhs yg HANYA SUKA basket ada 4, dan ternyata ada 3 Mhs yg TIDAK SUKA keduanya?.

Hanya salah satu dari 2 kalimat penyusunnya yang boleh bernilai benar yaitu jika “Saya akan melihat pertandingan sepak bola di TV saja atau di lapangan saja tetapi tidak

a) Rambut tidak boleh di cat, harus dipotong pendek, tidak bermodel skin hairstyle, rapi, dan tidak melebihi leher, telinga, maupun alis. b) Memakai kemeja lengan panjang

Sebenarnya jika dilihat sekilas maka tidak ada masalah dalam hal ini, namun yang menjadi pembahasan selanjutnya adalah timbulnya stigma yang menyebutkan ketidakpatuhan

Jika anda tidak menggunakan penggulung rambut dengan betul atau jika anda menggunakannya pada tetapan suhu yang salah, anda boleh menyebabkan rambut anda menjadi terlampau panas

else yang terakhir sifatnya ’optional’, boleh ada boleh juga tidak... Operator Precedence