• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Maritim di Laut Selayar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Potensi Maritim di Laut Selayar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

A. Pengantar

Kepulauan Selayar merupakan salah satu pulau di selatan Sulawesi. Secara geografis pulau selayar berada pada 120021,00’ – 120023,00’ LS dan 06011,50’ – 06012,50’ BT. Pulau

selayar ini salah satu kabupaten yang terpisah dari daratan Sulawesi Selatan. 1 Kabupaten

Selayar memiliki begitu banyak potensi-potensi maritim yang masih tersembunyi. Mulai dari berbagai jenis ekosistem, keindahan bawah laut, jumlah spesies dari berbagai makhluk hidup dapat pula ditemukan di bawah laut kawasan Kepulauan Selayar. Sektor bahari di kabupaten ini cukup menjanjikan bagi pengembangan potensi pesisir dan laut. Banyak terdapat pantai-pantai yang indah yang sangat cocok dijadikan tempat berwisata bahari, apalagi kabupaten selayar ini mempunyai kepulauan taka bonerate yang merupakan salah satu daerah yang memiliki terumbu karang terindah dan terluas, jadi memang tak perlu di ragukan lagi keindahan bawah lautnya.2

Perlu kita ketahui bahwa Kepulauan Selayar masuk dalam gugusan tiga karang dunia. Segitiga Terumbu Karang ini meliputi banyak wilayah dengan luas kurang lebih 6.500.000 km², dimana Selayar termasuk di dalam kawasan tersebut dan terdiri dari 600 spesies terumbu karang

yang merupakan 75% semua spesies Karang yang ada di Dunia. Perairan Segitiga Karang

1Abrellaqisthy. ‘Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut Kepulauan Taka Bonerate Kabupaten Selayar Secara Berkelanjutan dan Terpady’.

https://abrellaqisthy.wordpress.com/2012/07/12/pengelolaan-wilayah-pesisir-dan-laut-kepulauan-taka-bonerate-kabupaten-selayar-secara-berkelanjutan-dan-terpadu/. Diakses pada 21 November 2017, pukul 19.45 WITA.

2Ibid.

Nama : Andi Nur Azizah S NIM : L041 17 1307

Prodi/Fakultas : Sosial Ekonomi Perikanan/ Ilmu Kelautan dan Perikanan

Topik : Sumber Daya Laut

(2)

Dunia juga merupakan tempat tinggal 3.000 spesies ikan, termasuk ikan terbesar hiu paus, dan fosil hidup coelacanth.3

Dari beberapa artikel dan jurnal yang telah saya baca, Kepulauan Selayar memiliki begitu banyak sumber daya hayati yang dapat menguntungkan baik dari segi sektor pariwisata maupun sektor ekonomi. Dari sektor pariwisata, banyaknya spot-spot yang dapat menjadi objek wisata dapat kita temui di Selayar. Terutama spot untuk menyelam dan melihat keindahan terumbu karang dan spesies-spesies makhluk hidup di sekitarnya, karena Segitiga Terumbu Karang dijadikan oleh World Wildlife Fund sebagai salah satu dari prioritas utama konservasi kehidupan maritim yang diluncurkan pada tahun 2007.4 Kemudian untuk sektor

ekonomi, dengan pemanfaatan dari sektor pariwisata yang baik, maka sumbangsi untuk ekonomi daerah sudah dipastikan sangat menguntungkan. Mengingat saat ini, wisata bawah laut merupakan sektor pariwisata yang diminati baik oleh warga lokal maupun turis asing. Kemudian pemanfaatan sumber daya hayati dengan bijak dapat pula membantu perekonomian daerah Selayar. Sehingga jika pemerintah dengan bijak mengelolah Kepulauan Selayar dengan baik dan benar maka, Kepulauan Selayar jelas akan lebih dikenal di manca negara dan akan sangat menguntungkan bukan hanya pemerintah daerah dan provinsi saja, juga pemerntah pusat.

Kegiatan pengelolaan wilayah pesisir menghadapi berbagai ancaman baik dari aspek ekologi yaitu terjadinya penurunan kualitas lingkungan, seperti pencemaran, perusakan ekosistem dan penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) maupun dari aspek sosial yaitu rendahnya aksesibilitas dan kurangnya penerimaan masyarakat lokal.5 Belum

optimalnya sektor perikanan disebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia, terbatasnya sarana dan prasarana, kurangnya modal usaha yang dimiliki oleh para pengusaha di bidang perikanan. Di samping itu lemahnya penegakan hukum dan minimnya kerja sama antar daerah dan propinsi yang saling menguatkan mendorong terjadinya penurunan produksi dari waktu ke waktu jika penangkapan secara ilegal masih terus terjadi.

3Tripinto tour. ‘Segitiga Terumbu Karang’. https://www.tripinto.co.id/segitiga-terumbu-karang-dunia/. Diakses pada 21 November 2017, pukul 20.00 WITA.

4 https://id.wikipedia.org/wiki/Segitiga_Terumbu_Karang. Diakses pada 21 November 2017, pukul 20.30 WITA.

5 Manaf, Murshal. 2015. Analisis Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir Kecamatan Bontoharu Kabupaten

Kepulauan Salayar.

(3)

Adapun tujuan penulisan dari artikel ini, agar kita lebih mngetahui bagaimana sumber daya hayati yang ada di Kepulauan Selayar. Selain itu agar kita lebih memahami bagaimana kondisi ekosistem yang ada di Laut Selayar saat ini, agar kita lebih menjaga keseimbangan lingkungan, agar tidak terjadi dampak buruk yang terus menerus.

B.

Metode Penulisan

Penulisan artikel mengenai “Potensi Maritim di Laut Selayar” ini berdasarkan atas data sekunder atau data yang diambil dari beberapa referensi berupa jurnal, karya ilmiah, serta melalui internet dengan web-web yang terpercaya. Beberapa jurnal menjelaskan mengenai keanekaragaman hayati yang ada di Selayar serta masalah yang dihadapi saat ini, serta solusi terhadap permasalahan yang sedang terjadi. Kemudian ada pula web yang menceritakan secara mendetail mengenai Kawasan Takabonerata yang merupakan kawasan dengan terumbu karang yang indah dan masuk dalam gugusan segitiga terumbu karang dunia atau Coral Triangle dengan sumber terpercaya.

Selain itu data primer yang digunakan dalam artikel ini berasal dari pengalaman teman saya yang menceritakan pengalaman yang mereka miliki saat berada di Kepulauan Selayar. Pengalaman mereka beberapa saya bahas dalam artikel ini agar wawasan mengenai keadaan wilayah Laut dari Selayar dapat bertambah.

C. Pembahasan

Potensi sumber daya pesisir dan laut merupakan karunia yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat. Sumberdaya pesisir di Negara Indonesia memang sangatlah istimewa. Namun pada kenyataanya pengelolaan ini belum optimal dilakukan sehingga di perlukan pengelolaan melalui konsep suatu pendekatan yang melibatkan dua atau lebih ekosistem, sumber daya, dan kegiatan pemanfaatan (pembangunan) secara terpadu (intergrated) guna mencapai pembangunan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Sehingga yang utama harus diperhatikan adalah keseimbangan antara pembangunan dan aspek konservasi yang tetap harus dilakukan.

(4)

selatan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selayar memiliki luas kawasan sekitar 903,35 km yang terdiri dari 126 pulau dimana dua pertiga wilayahnya adalah perairan dengan panjang garis pantai tidak kurang dari 670 km.6

Selayar memiliki 126 pulau-pulau, dimana terdapat pulau-pulau kecil. Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai modal dasar pelaksanaan pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Kawasan ini menyediakan sumberdaya alam yang produktif seperti terumbu karang, padang lamun (seagrass), hutan mangrove, perikanan dan kawasan konservasi. Pulau-pulau kecil juga memberikan jasa lingkungan yang besar karena keindahan alam yang dimilikinya yang dapat menggerakkan industri pariwisata bahari. Pengembangan kawasan pulau-pulau kecil merupakan suatu proses yang akan membawa suatu perubahan pada ekosistemnya. Perubahan-perubahan tersebut akan membawa pengaruh pada lingkungan. Semakin tinggi intensitas pengelolaan dan pembangunan yang dilaksanakan berarti semakin tinggi tingkat pemanfaatan sumberdaya, maka semakin tinggi pula perubahan-perubahan lingkungan yang akan terjadi di kawasan pulau- pulau kecil. 7

Kemudian kawasan bawah laut di Selayar memiliki potensi yang begitu besar untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Yang pertama yaitu sektor pariwisata, dengan jumlah pulau kurang lebih 100 pulau yang tersebar, memungkinkan pemerintah untuk mengelolah dengan baik dan benar pulau-pulau tersebut untuk dijadikan objek wisata. Kemudian ekosistem bawah laut yang begitu indah tentu menarik perhatian masyarakat lokal maupun manca negara. Kepulauan Selayar masuk dalam gugusan tiga karang dunia. Segitiga Terumbu Karang ini meliputi banyak wilayah dengan luas kurang lebih 6.500.000 km², dimana Selayar termasuk di dalam kawasan tersebut dan terdiri dari 600 spesies terumbu karang yang merupakan 75% semua spesies Karang yang ada di Dunia. Perairan Segitiga Karang Dunia juga merupakan tempat tinggal 3.000 spesies ikan, termasuk ikan terbesar hiu paus, dan fosil hidup coelacanth.8 Dari data diatas, hal tersebut tentu menjadi kebanggan tersendiri untuk

negara Indonesia khususnya pemerintah Kabupaten Selayar. Yang menjadi prmasalahan saat

6 Ibid.

7 Ali, dkk. Analisis Pemanfaatan Ruang dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Studi Kasus

Pulau Pasi, Kabupaten Selayar).

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/632/Karya%20Ilmiah

%20%20Prof%20Syamsu%2Alam%20Ali.pdf;sequence=1. Diakses pada 21 November 2017, pukul 21.15 WITA.

(5)

ini adalah kurang dikenalnya Kepulauan Selayar di masyarakat luas. Dengan demikian, Selayar memiliki limpahan sumberdaya hayati laut, tinggal bagaimana cara kita mempromosikannya ke masyarakat luas agar berkunjung ke Kepulauan Selayar untuk menikmati ciptaan Tuhan yang begitu indah. Kemudian tetap menjaga kelestarian terumbu karang yang ada di kawasan Kepulauan Selayar agar ekosistem tetap terjaga dengan baik.

Kemudian untuk sektor pengolahan hasil sumber daya hayati, pemanfaatan hasil laut di Laut Selayar tentu akan sangat menguntungkan. Dengan berbagai jenis spesies ikan yang terdapat di kawasan Laut Selayar tentu akan membantu perekonomian daerah, juga mensejahterakan para masyarakarat pesisir yang hampir sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Namun yang menjadi permasalahan saat ini yaitu alat tangkap yang digunakan Nelayan di beberapa tempat di Selayar masih menggunakan alat tangkap tradisional. Seperti contohnya pada salah satu pulau yang ada di taka bonerate yaitu pulau rajuni kecil. Umumnya nelayan disana menggunakan alat tangkap hanya berupa pancing untuk menekuni mata pencahariannya tersebut. Namun penangkapan ikan yang di lakukan oleh nelayan taka bonerate hanya dilakukan disekitar terumbu karang Takabonerate karena terbatasnya sarana dan alat tangkap9 untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah sebaiknya

memberikan dana bantuan untuk seluruh masyarakat yang berprofesi sebagai Nelayan secara merata dan adil. Sehingga, dana bantuan tersebut dapat digunakan untuk membeli alat tangkap yang lebih baik lagi. Kemudian tetap memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati yang terdapat di wilayahnya khususnya menjaga kelestarian hewan-hewan laut dan terumbu karang yang menjadi rumah bagi hewan-hewan laut tersebut dan memberikan pemahaman tentang alat tangkap seperti apa yang aman digunakan sehingga menghindari terjadinya kerusakan ekosistem akibat penggunaan alat tangkap yag tidak sesuai.

Selanjutnya pada sektor ekonomi. Berjalannya sektor ekonomi dengan baik tentu berbanding lurus dengan kedua sektor diatas yaitu sektor pariwisata dan sektor pengolahan hasil perikanan. Untuk sektor pariwisata, jika pemerintah lebih pandai untuk mengelolah, memanfaatkan dan memelihara wilayah sekitar Kepulauan Selayar untuk dijadikan objek wisata tentu akan sangat menguntungkan bagi pendapatan daerah asalkan pemerintah dan masyarakat juga lebih pandai untuk mempromosikan daerahnya untuk masyarakat luas. Jika semua objek wisata telah terurus dengan baik maka tentu saja masyarakat dalam negeri maupun manca negara akan berbondong-bondong untuk datang berlibur di Selayar, yang

(6)

tentunya dapat menambah devisa negara dari warga asing dan pendapatan daerah. Jika sektor pariwisata dapat berjalan sesuai yang diharapkan maka akan mengurangi angka pengangguran, dengan cara memperdayakan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi menjaga kawasan tersebut, selain itu mereka juga dapat berdagang di sekitar tempat wisata selain dapat membantu perekonomian juga dapat lebih memperkenalkan Kepulauan Selayar kepada masyarakat luas dengan berjualan pernak-pernik maupun makanan khas wilayah tesebut.

Selanjutnya hubungan sektor perekonomian dengan sektor pengolahan hasil perikanan sangat berbanding lurus. Jika masyarakat dan pemerintah daerah dapat bekerja sama untuk memajukan daerahnya dengan hasil perikanan mereka yang begitu berlimpah, maka perekonomian juga dapat meningkat dengan baik. Pemerintah memfasilitasi masyarakat Nelayan dengan sarana dan prasarana untuk pengolahan hasil perikanan yang telah mereka tangkap di laut, seperti memberikan bantuan dana untuk membeli alat tangkap yang ramah lingkungan, membangun TPI (Tempat Pelelangan Ikan) serta bantuan berupa alat transportasi yang lebih layak yang dapa digunakan nelayan untuk menngkap hasil laut. Selanjutnya memberikan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar untuk mengolah hasil perikanan mereka, selain menjual mentah, mereka juga semestinya dapat mengolah hasil perikanan mereka agar dapat bernilai ekonomis yang tinggi dengan cara memberikan kursus atau membimbing mereka untuk menghasilkan suatu olahan yang dapat bernilai ekonomis lebih tinggi dibanding saat dijual mentah. Serta memberikan pinjaman modal kepada pengusaha-pengusaha di bidang perikanan dengan bunga yang rendah agar tidak memberatkan pengusaha-pengusaha kecil.

Namun, saat ini permasalahan yang sangat jelas terihat yaitu kegiatan pengelolaan wilayah pesisir menghadapi berbagai ancaman baik dari aspek ekologi yaitu terjadinya penurunan kualitas lingkungan, seperti pencemaran, perusakan ekosistem dan penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) maupun dari aspek sosial yaitu rendahnya aksesibilitas dan kurangnya penerimaan masyarakat lokal.

(7)

secara ekonomi dan tidak merugikan secara ekologi. 10 Sehingga potensi-potensi di Kawasan

Laut Selayar dapat terjaga dan terpelihara, dan tidak menimbulkan kerusakan ekosistem, baik itu potensi bawah laut maupun potensi perikanan mereka, serta potensi masyarakat sekitar.

D.

Penutup

Kepulauan Selayar masuk kedalam Coral Triangle atau gugusan segitiga terumbu karang dunia, sehingga banyak makhlk hidup yang terdapat disana terdiri dari 600 spesies terumbu karang yang merupakan 75% semua spesies Karang yang ada di Dunia. Perairan Segitiga Karang Dunia juga merupakan tempat tinggal 3.000 spesies ikan, termasuk ikan terbesar hiu paus, dan fosil hidup coelacanth.

Selain itu dengan pemanfaatan sumber daya hayati laut yang baik dan benar maka akan memberikan keuntungan yang besar bagi pendapatan daerah serta devisa negara, baik dari sektor pariwisata, sektor perekonomian maupun sektor pengolahan hasil perikanan. Selain keuntungan, potensi-potensi di laut juga dapat terjaga dan terpelihara sehingga keseimbangan ekosistem juga menjadi membaik terus menerus.

E.

Daftar Pustaka

Ali, dkk. 2011. Analisis Pemanfaatan Ruang dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Studi Kasus Pulau-Pulau Pasi, Kabupaten Selayar). Universitas Hasanuddin. Makasar.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/632/Karya%20Ilmiah %20%20Prof%20Syamsu%20Alam%20Ali.pdf;sequence=1

Manaf, Murshal. 2015. Analisis Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Salayar. Univeritas 45. Makassar.

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/planomadani/article/download/990/962

Sudirman. 2006. Potensi Sumberdaya Laut Perairan Indonesia Timur Dan Tingkat Pemanfaatannya Ke Depan Oleh Masyarakat Pantai Dan Nelayan Setempat. Universitas Hasanuddin. Makassar.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/880/MAKALAH %20KUPANG.pdf

https://abrellaqisthy.wordpress.com/2012/07/12/pengelolaan-wilayah-pesisir-dan-laut-kepulauan-taka-bonerate-kabupaten-selayar-secara-berkelanjutan-dan-terpadu/

https://www.tripinto.co.id/segitiga-terumbu-karang-dunia/

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Pembersihan lahan dengan cara bakar ( burning ) oleh masyarakat Desa Tapos dan Desa Barengkok dilakukan saat musim kemarau tiba, yaitu sekitar bulan

angka dari pelaku usaha masih sangat kecil, dapat dilihat realisasi sektor pariwisata. (hotel, restoran, dan hiburan) belum bisa memenuhi target yang diberikan,

Jika Farid Faizal Ali menekankan tentang peran masyarakat di sekitar Kali Code dalam pengelolaan sampah untuk tujuan pariwisata, Fransisika Septi Widiastuti pada pengelolaan sampah

masyarakat sekitar objek wisata dengan cara Memberi pembinaan-pembinaan untuk. menjaga dan melestarikan objek wisata yang

Dampak perkembangan sektor pariwisata terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat jika dilihat dari segi ekonomi memberikan pengaruh baik bagi masyarakat sabang, karena dengan

Kekakuan dalam arti sulit dilikuidasi atau dialih-fungsikan jika dikaitkan dengan aset yang dimiliki oleh masyarakat pesisir, nelayan dan pembudidaya rumput laut

Jika ini dapat berjalan dengan baik diharapkan semakin banyak pengunjung yang datang hingga pendapatan pemerintah dan masyarakat sekitar bisa meningkat juga dapat membuka lapangan

Jika dilihat dari kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan khususnya dalam sektor pariwisata, maka, pengelola pariwisata yang berbasis masyarakat mendapatkan