• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERB"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Ayam yang Berbeda Terhadap Berat Badan Ayam Broiler” penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan tugas mata kuliah fisiologi hewan. Penelitian ini telah diupayakan agar dapat sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya penelitian ini sekiranya bermanfaat bagi setiap pembacanya. Penelitian ini peneliti disajikan sebagai bagian dari proses pembelajaran agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami betul tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran.

Selesainya penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ucapan terima kasih kepada : Dosen Pembimbing dan Teman teman berkat kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

Saya menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai. Dan merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga makalah yang penulis buat ini mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa

Cirebon, 26 April 2014

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Hipotesis Penelitian...3

D. Tujuan dan Hasil Penelitian...4 BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan... B. Prosedur Kerja...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... B. Pembahasan...

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... B. Saran...

(3)

PENGARUH PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP BERAT BADAN ANAK AYAM NEGRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun berdampak pada peningkatan konsumsi produk peternakan (daging, telur, susu). Meningkatnya kesejahteraan dan tingkat kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani juga turut meningkatkan angka perminataan produk peternakan. Daging banyak dimanfaatkan olehmasyarakat karena mempunyai rasayang enak dan kandungan zat gizi yangtinggi.Salah satu sumber daging yangpaling banyak dimanfaatkan olehmasyarakat Indonesia adalah ayam.Daging ayam yang sering dikonsumsi oleh masyarakat diperoleh dari pemotongan ayam broiler, petelur afkir, dan ayam kampung.

Ayam negri atau ayam broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani asal ternak dan merupakan komoditas unggulan.Industri ayam broiler berkembang pesat karena daging ayam menjadi sumber utama menu konsumen.Daging ayam broiler mudah didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional.Produksi daging ayam broiler lebih besar dilakukan oleh rumah potong ayam modern dan tradisional.Proses penanganan di RPA merupakan kunci yang menentukan kelayakan daging untuk dikonsumsi. Perusahaan rumah potong ayam (RPA) atau tempat pendistribusian umumnya sudah memiliki sarana penyimpanan yang memadai, namun tidak dapat dihindari adanyakontaminasi dan kerusakan selama prosesing dan distribusi.

(4)

dari cara penanganan, cara pemotongan karkas, ukuran dan mutu, persyaratan yang meliputi bahan asal, penyiapan karkas, penglolahan pascapanen, bahan pembantu, bahan tambahan, mutu produk akhir hingga pengemasan.Untuk itu perlu ada penerapan manajemen yang baik sejak masih di sektor hulu sampai ke sektor hilir. (Anonym, 2012)

B. Rumusan Masalah

Apa jenis pakan yang cocok untuk perkembangan dan pertumbuhan anak ayam broiler ?

C. Hipotesis Penelitian

Pemberian jenis pakan yang berbeda mempengaruhi berat badan anak ayam broiler.

D. Tujuan Hasil Penelitian

Mengamati pertambahan berat badan pada anak ayam broiler dengan pemberian jenis pakan yang berbeda.

E. Manfaat Hasil Penelitian

(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Ayam broiler adalah ayam jantan atau betina yang umumnya dipanen pada umur 5-6 minggu dengan tujuan sebagi penghasil daging (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Ayam broiler telah dikenal masyarakat dengan berbagai kelebihannya, antara lain hanya 5-6 minggu sudah siap dipanen. Ayam yang dipelihara adalah ayam broiler yakni ayam yang berwarna putih dan cepat tumbuh (Rasyaf, 2008). Ayam broiler memiliki kelebihan dan kelemahan, kelebihannya adalah dagingnya empuk, ukuran badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan cukup tinggi, sebagian besar dari pakan diubah menjadi daging dan pertambahan bobot badan sangat cepat sedangkan kelemahannya adalah memerlukan pemeliharaan secara intensif dan cermat, relatif lebih peka terhadap suatu infeksi penyakit dan sulit beradaptasi (Murtidjo, 1987). Pertumbuhan yang paling cepat terjadi sejak menetas sampai umur 4-6 minggu, kemudian mengalami penurunan dan terhenti sampai mencapai dewasa (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006).

Ayam broiler adalah salah satu klasifikasi sebagai ayam pedaging atau ayam yang arah kemampuan utamanya menghasilkan daging. Anatomi ayam hampir sama pada semua strain. Perbedaan secara anatomi biasanya hanya ukuran tubuh. Ayam broiler yang masih kecil yang baru dibeli sangat di identik dengan pengawasan dan ketelitian. Pada ayam broiler yang baru datang sangat membutuhkan perlakuan yang baik dan pemanasan.

(6)
(7)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dilakukan di rumah, pada tanggal 4 Maret 2014 sampai dengan tanggal 1 april 2014, kurang lebihnya selama 5 minggu.

B. Alat dan Bahan

1. 12 ekor anak ayam negri yang berumur 3 mingguan 2. Tiga buah kardus

3. Lampu pijar 5 watt

4. Tempat pakan dan tempat minum

5. Voor (pakan ayam yang dijual di pasaran) 6. Menir / beras

7. Jagung Giling 8. Timbangan duduk

C. Prosedur Kerja

1. Dibuat kandang sederhana yang terbuat dari kardus

2. Dibuat penyinaran dan pemanasan sesuai dengan kebutuhannya

3. Disediakan pula tempat makan dan minumnya di dalam kardus tersebut. 4. Dimasukkan anak ayam broiler ke dalam kardus tersebut, masing-masing

kardus berisi tiga anak ayam broiler. 5. Diberi label pada setiap kardus

6. Diberi perlakuan yang sama, pada setiap ayam broiler

7. Diberikan pakan setiap pagi dan sore hari setelah anak ayam ditimbang dan dicatat berat badannya.

(8)

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian, dimulai pada tanggal 4 maret 2014 sampai tanggal 1 April 2014 dengan perlakuan pada ayam merah yaitu ayam yang diberi pakan voor, ayam biru yang diberi pakan menir dan ayam yang berwarna orange diberi pakan jagung giling. Dibawah ini merupakan hasil pengamatan, pengaruh jenis pakan ayam yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan berat badan ayam broiler.

Umur Tanggal Ayam Merah (voor) Ayam Biru (menir) Ayam Orange (jagung giling)

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Minggu ke 2 4 maret 2014

37 37 37 37 37 37 37 37 37

Minggu ke 3 4 maret 2014

200 105 90 100 100 110 95 95 90

Minggu ke 4 23 maret 2014

320 180 200 220 210 210 190 180 180

Minggu ke 5 1 april 2014

470 370 370 325 305 315 290 285 250

Jumlah 1027 692 697 682 652 672 612 597 557

(9)

Ayam Merah (Voor) Gambar : grafik peningkatan berat badan

ayam broiler yang diberi pakan voor.

Gambar : grafik peningkatan berat badan ayam broiler yang diberi pakan menir.

(10)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan membuat tiga perlakuan. yaitu pada ayam merah yaitu ayam yang diberi pakan voor, ayam biru yang diberi pakan menir dan ayam yang berwarna orange diberi pakan jagung giling. Perlakuan dari ketiga ayam tersebut sama, dari mulai pemberian jumlah pakan disamaratakan hanya saja jenis pakan ayam yang berbeda, pemberian cahaya lampu sebesar 5 watt pada masing-masing tiap kandang, kemudia pemberian vitamin dan minuman. Setiap perlakuan dilakukan dengan memberi pakan dalam jumlah yang sama, yaitu masing-masing tiga sendok pada ayam broiler yang berumur 2 mingguan. Tiga sendok voor, tiga sendok menir dan tiga sendok jagung giling, pada pagi dan sore. Pada ayam broiler yang berumur 3 minggu jumlah pakan bertambah yaitu sebesar empat sendok, 4 sendok voor, 4 sendok menir dan 4 sendok jagung giling sampai ayam berumur 5 minggu pakan ayam broiler harus ditambahkan sebesar 1-3 sendok pakan ayam (voor, menir, jagung giling) pada setiap ayam broiler.

Ternyata hasil yang diperoleh didapat bahwa ayam broiler yang diberi pakan voor jauh lebih berat daripada anak ayam yang diberi pakan menir dan diberi jagung giling. Ayam broiler membutuhkan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Menurut Anonim (2008) anak ayam negri membutuhkan :

1. Protein, berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein berguna untuk meningkatkan jumlah otot serta daging, sehingga sangat dibutuhkan oleh anak ayam yang sedang tumbuh sampai berumur 6 bulan dan yang sedang dipersiapkan untuk diadu.

2. Lemak. Zat ini juga dibutuhkan ayam yang sedang tumbuh. 3. Karbohidrat

4. Vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral juga berguna sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Kedua unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk metabolisme dan pertumbuhan fisik ayam, seperti pertumbuhan tulang, mencegah kelumpuhan, dan menghindarkan kecacatan pada kaki.

(11)

Hampir 60% tubuh ayam terdiri atas air yang juga berguna dalam proses pencernaan, mengatur suhu badan, dan menyeimbangkan atau mengatur berbagai zat di dalam tubuh ayam.

Di dalam voor terdapat zat-zat yang dibutuhkan oleh ayam broiler untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Voor, apapun jenisnya, sebenarnya dibuat dari bahan dasar yang sama. Yaitu jagung, kacang tanah (bungkil), dedak, kacang hijau, tepung ikan dan tepung tulang, vitamin, dll. Hanya saja, komposisi tiap jenisnya berbeda tergantung untuk apa fungsinya. Beberapa jenis tertentu ditambahkan bahan yang lain untuk menunjang kebutuhan/fungsinya. Butirannya juga dibuat beragam. Voor yang halus diperuntukan untuk anak ayam yang masih kecil supaya tidak kesulitan makannya. Voor yang berbentuk lebih kasar ditunjukan untuk ayam yang sudah lebih besar (Hermono, 2009). Sehingga di dalam voor dapat ditemukan protein dan karbohidrat serta vitamin yang dibutuhkan oleh anak ayam broiler. Hal itu membuktikan bahwa ayam broiler yang diberi pakan voor berat badanya lebih besar dibandingkan dengan berat badan ayam yang diberi pakan menir dan jagung giling, karena pada voor sangat banyak sekali kandungan proein dan vitamin yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan ayam broiler.

Menir sama dengan beras biasa mengandung pati (sekitar 80-85%). Menir juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air (Anonim, 2010). Namun, karena struktur menir yang keras membuat anak ayam broiler yang berumur 2 mingguan sulit mencernanya. Jadi ayam broiler yang diberi jagung giling berat badannya lebih ringan daripada ayam yang diberi pakan menir. Hal ini disebabkan karena pada menir dan jagung giling memiliki kandungan pati hanya sekita 85 %, tanpa adanya kandungan zat-zat lain yang ditambhakan pada menir dan jagung.

(12)
(13)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Pakan yang cocok atau sesuai dengan ayam broiler adalah voor yang karena ayam broiler lebih berat daripada yang diberi pakan jagung giling dan menir.

2. Ayam broiler dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan pakan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, serta air.

3. Suhu, kebersihan kandang, kondisi kandang dan tempat makan dan minum mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak ayam negri.

C. Saran

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Cara Memelihara Ayam Negeri. Diakses tanggal 24 April 2014.

http://www.peternakan.com/Tip/Ayam/topik03.html.

Anonim. 2009. Cara Memelihara Anak Ayam Kampung. Diakses tanggal 28 April 2014 http://tumbuh.wordpress.com/2009/09/28/cara-memelihara anak-ayam-kampung/. Diakses pada tanggal 26 April 2014 Pukul 8.57 PM

Anonim. 2010. Beras. http://id.wikipedia.org/wiki/Beras 2010. Diakses pada tanggal 26 april 2014 pukul 8.58 PM

Hermono. 2009. Voor. http://www.merpati.org/forum-burung-merpati/16 beternak--breeding/636 tentang-voor.html. Diakses tanggal 28 April 2014

Kartasudjarna,R dan Edjeng S.2006. Manajemen Ternak Unggas Swadaya.Jakarta : Erlangga

Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Yogyakarta : Kanisius

Nanang. 2010. Memelihara Ayam Kampung. Diakses tanggal 28 April 2014.

http://central-unggas.blogspot.com/2010/04/memelihara-ayam

kampung.html.

(15)

Gambar

Gambar : grafik peningkatan berat badanayam broiler yang diberi pakan voor.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila pengaturan pola jahit utilitas (pantulan/mirror, pembesaran/elongasi, lebar & langkah jahitan dan keketatan benang) telah diubah-ubah, maka Anda dapat

Pengaruh Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional dan Konflik Peran Terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi sebagai..

[r]

Pada awalnya bekisting dibuat dengan cara yang sederhana dengan mengggunakan banyak perancah kayu yang biasa disebut bekisting tradisional atau konvensional.. Dengan

Kembang telang (Clitoria ternatea) sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk penyembuhan berbagai penyakit sehingga dijadikan salah satu tanaman obat

Tujuan metode bercerita (Nurbiana Dhieni, 2008: 6.8) adalah agar anak dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Analisis hasil observasi aktivitas siswa, diketahui bahwa quantum learning berbasis Teknologi Informasi yang diterapkan pada materi sistem gerak manusia dapat

[r]