• Tidak ada hasil yang ditemukan

bekerja sebagai agen anti bakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "bekerja sebagai agen anti bakteri "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BOTANI FARMASI

TANAMAN SIRIH

Oleh :

MARSELINUS KIA BUTO

2443011142

FAKULTAS FARMASI

(2)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya Tugas Makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tugas makalah ini saya membahas tentang “Tanaman Sirih” , yang meliputi taksonomi, morfologi, jenis tanaman sirih, kandungan dalam tanaman sirih, serta manfaat tanaman sirih dalam pengobatan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang tanaman yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan pemahaman yang baik tentang mata kuliah Botani Farmasi.

Dalam pembuatan makalah ini ada begitu banyak hal yang saya temukan dan saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Hanya ini yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila isi dari makalah ini masih kurang dari yang di harapkan. Saya sangat membutuhkan komentar dari siapa saja yang membacanya agar saya bisa lebih baik kedepannya.

Surabaya, 04 Juli 2013

(3)

Daftar Isi

II.2 Taksonomi Tanaman sirih………. 4

II.3 Morfologi Tanaman sirih………... 5

II.4 Keanekaragaman Tanaman sirih……… 5

II.5 Ekologi Dan Penyebaran Tanaman sirih……… 7

II.6 Budidaya Tanaman sirih………7

II.7 Persyaratan Simplisia Tanaman sirih……… 9

II.8 Identifikasi Tanaman sirih………. 11

II.9 Kandungan Tanaman sirih………. 12

(4)

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu Negara agraris yang subur. Banyak para wisatawan asing yang memuja-muji negara kita, karena Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan apa saja pun dapat ditanam jika dirawat dengan baik. Tumbuhan tersebut dapat memberikan manfaat pada berbagai bidang antara lain bidang pertanian, perkebunan, kehutanan bahan industri, bahan dasar obat-obatan dan sebagainya. Maka, kita tak perlu bersusah payah. Namun, sebagian masyarakat kita sering tidak menghargai atau tidak mempedulikannya. Sehingga tanaman-tanaman yang ada hanya dijadikan pajangan dan hiasan semata. Bahkan kadang tanaman-tanaman tersebut sering di anggap tidak penting. Perlu kita sadari bahwa, berbagai jenis tumbuhan memiliki fungsi, khasiat dan manfaatnya masing-masing.

Di Indonesia, banyak tumbuhan yang mempunyai manfaat dan khasiat. Tumbuhan-tumbuhan seperti itu biasanya dikenal dengan nama obat tradisional. Obat tradisional ini memang sudah dari dulu dan sampai sekarang, obat tradisional dari tumbuhan masih banyak digunakan oleh masyarakat. Hal ini perlu dilestarikan karena obat tradisional biasanya mudah dan juga harganya relatif lebih kecil atau murah dibanding dengan obat sintesis serta bahan-bahannya mudah didapat. Jadi, lebih memilih obat tradisional yang murah dan kita tahu itu berkhasiat atau obat mahal yang kita tidak tahu ada campuran apa didalamnya?

(5)

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Orang zaman dahulu memanfaatkan daun sirih ini sebagai tanaman yang wajib ada setiap harinya, karena untuk di jadikan kunyahan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Biasanya daun sirih di makan bersama gambir, kampur dan juga pinang. Dengan cara ini di percaya mampu membuat gigi menjadi lebih tahan lama, dan jarang berlubang. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.

Squamous cell carcinoma (SCC) merupakan bentuk kanker dari jenis karsinoma yang dimulai dari sel epitel skuamosa yaitu sel epitel gepeng yang menunjukkan diferensiasi sel skuamosa dan terletak di bawah permukaan kulit terluar. Biasanya terjadi pada organ-organ yang berbeda, termasuk kulit, bibir, mulut, kerongkongan, kandung kemih, prostat, paru-paru, vagina, dan serviks. SCC pertama kali dimulai sebagai keratosis aktinik (pertumbuhan pre-kanker) yang biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari. Kondisi ini sering muncul sebagai bercak merah, bersisik dan kemudian berkembang menjadi permukaan yang menyerupai kutil yang keras. Apabila tidak dirawat, beberapa dari kondisi ini dapat berkembang menjadi karsinoma sel gepeng. Karsinoma sel gepeng yang berat dapat merusak jaringan yang sehat di sekeliling tumor, menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain, dan seringkali berakibat fatal. Komplikasinya antara lain penyebaran lokal dari tumor atau penyebaran ke sisi yang lebih jauh tetapi keduanya relatif jarang dan perlahan.

(6)

Mungkin sebagian masyarakat sekarang menganggap bahwa obat tradisional dianggap kuno dan ketinggalan zaman (dalam bahasa gaulnya Jadul). Namun sesungguhnya obat-obat seperti inilah yang sangat berkhasiat bagi tubuh kita. Nah, agar kita lebih mengerti apa saja obat tradisional itu, saya memiliki sebuah tanaman tradisional seperti yang saya katakana diatas. Sirih, ya tanaman sirih. Mari kita simak bacaan berikut ini, agar kita lebih mengetahui apa itu “Tanaman Sirih”.

1.2 Tujuan

 Untuk Mengetahui Taksonomi Dari Tanaman Sirih  Untuk Mengetahui Morfologi Dari Tanaman Sirih  Untuk Mengetahui Macam-Macam Tanaman Sirih  Untuk Mengetahui Kandungan Dalam Tanaman Sirih

 Untuk Mengetahui Manfaat Dari Tanaman Sirih Bagi Kesehatan  Untuk Mengetahui Cara Membudidayakan Tanaman Sirih

1.3 Rumusan Masalah

 Bagaimana taksonomi dari tanaman sirih?  Bagaimana morfologi dari tanaman sirih?  Apa saja jenis dari tanaman sirih?

 Apa saja yang terkandung dalam tanaman sirih?  Apa saja manfaat dari tanaman sirih bagi kesehatan?  Bagaimana cara membudidayakan tanaman sirih?

BAB II

ISI

2.1 Nama Daerah Dari Tanaman Sirih

(7)

ifan, tafuo (simalur), afo, lahina, tawuo (nias), cabai (mentawai), ibun, serasa, seweh (lubu), sireh, sirih, suruh (Palembang, Minangkabau), jabai (Lampung).

Kalimantan : uwit (Dayak), buyu (Bulungan), uduh sifa (Kenya), sirih (Sampit), urusipa (Seputan).

Jawa : seureuh (Sunda), sedah, suruh (Jawa), sere (Madura). Bali : Base, sedah

Nusatenggara : nahi (Bima), kuta (Sumba),mota (Flores), orengi (Ende), taa (Sika), malu (Solor), mokeh (Alor)

Sulawesi : Ganjang ,gapura (Bugis), baulu (Bare), buya,dondili (Buol), bolu (Parigi), komba (Selayar), lalama, sangi (Talaud).

Maluku : Ani ani (Hok ), papek, raunge, rambika (Alfuru), nein (Bonfia), kakina (Waru), kamu (Piru, Sapalewa), amu (Rumakai, Elpaputi, Ambon, Ulias), garmo (Buru), bido (Bacan).

(8)

pelindung berbentuk lingkaran, bundar telue terbalik atau lonjong, panjang kira-kira 1 mm. Bulir jantan, panjang gagang 1.5 cm sampai 3 cm, benangsari sangat pendek. Bulir betina, panjang gagang 2.5 cm sampai 6 cm. Kepala putik 3 sampai 5. Buah buni, bulat, dengan ujung gundul. Bulir masak berambut kelabu, rapat, tebal 1 cm sampai 1.5 cm. Biji membentuk lingkaran.

2.4 Keanekaragaman Tanaman Sirih

Tanaman sirih di kenal ada beberapa macam yaitu :

 Daun sirih yang berwarna hijau tua dengan rasa pedas merangsang. Terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 Daun sirih yang berwarna kuning, terdapat di Sumatra dan Jawa Barat.

 Sirih Kaki Merpati, daunnya berwarna kuning dengan tulang daun berwarna merah.

 Sirih hitam yang ditanam khusus untuk obat.

Semua jenis tanaman sirih hampir memiliki ciri yang sama. Diantara jenis-jenis tanaman sirih di atas yang lebih di kenal oleh masyarakat luas adalah sirih hijau dan sirih merah. Pada bagian ini akan di jelaskan lebih detail tentang tanaman sirih merah.

(9)

2.4.2 Morfologi Tanaman Sirih Merah bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah cerah. Daunnya berlendir, berasa sangat pahit dan beraroma wangi khas sirih. Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh bakal akar.

2.4.3 Kandungan Tanaman Sirih Merah

Daun sirih merah memiliki kandungan kimia dengan khasiat tertentu yang disebut dengan metabolit sekunder yang menyimpan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, cyanogenic, glucoside, isoprenoid, nonprotein amino acid, eugenol. Sedangkan senyawa flavonoid dan polevenolad memiliki sifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi. Adapun manfaat lain dari kandungan senyawa pada daun sirih merah yaitu Eugenol yang merupakan turunan dari fenol senyawa minyak atsiri bersifat antifungal dengan menghambat pertumbuhan yeast (sel tunas) dari C. albicans dengan cara merubah struktur dan menghambat pertumbuhan dinding sel. Ini menyebabkan gangguan fungsi dinding sel dan peningkatan permeabilitas membran terhadap benda asing dan seterusnya menyebabkan kematian sel.

2.4.4 Kegunaan Tanaman Sirih Merah

(10)

 Antiseptic  Antiinflamasi

2.5 Ekologi Dan Penyebaran Tanaman Sirih

Sirih ditemukan di bagian timur pantai afrika, di sekita pilau Zanzibar, daerah sekitar sungai indus ke timur menlusuri sungai Yang Tse Kiang, kepulauan Bonin, kepulauan Fiji, dan kepulauan Indonesia.Sirih tersebar di Nusantara dengan skala yang tidak terlalu luas. Di Jawa tumbuh liar di hutan jati atau hutan hujan sampai ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Untuk memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan tanah yang kaya akan humus, subur, dan pengairan yang baik.

2.6 Budidaya Tanaman Sirih

Untuk memperbanyak tanaman selalu di gunakan stek sulur. Stek diambil dari sulur yang tumbuh dari bagian ujung atassepanjang 40 cm sampai 50 cm. Untuk pertumbuhannya, sirih memerlukan sandaran phon hidup seperti dadap, kapok randu, kelor, waru atau gamal. Stek atau stump dari pohon-pohon ini disiapkan penanamanya dalam musim hujan sebelum menanam sirih. Sandaran di tanam dengan jarak 1.5 m dengan panjang stek atau stump 3 m atau 4 m. Tiap selang dua baris dibuat selokan atau parit untuk mengalirkan air karena sirih tidak tahan terhadap tanah yang terlalu basah. Selokan ini digunakan juga untuk mengairi sirih di musim kemarau, karena dalam keadaan kering pembentukan daunnya akan berkurang atau berhenti sama sekali.

(11)

akan bertahan selama bertahun-tahun dengan tetap memberikan hasil yang cukup baik. Dari ketiak daun akan tumbuh cabang dan ranting yang menggantung dan bagian inilah yang akan dipanen. Bila tanaman telah berumur satu tahun maka panen dapat di mulai. Produksi tertinggi akan diperoleh apabila sirih telah mencapai ujung sandarannya.

Yang dipanen adalah daun yang berasal dari sulur yang menggantung sebanyak 3 atau 4 ruas. Panen dilakukan pada waktu pagi sekali ketika daunnya masih segar. Bila tanaman telah terkena cahaya matahari maka warnanya akan berubah menjadi kuning kehijauan dan bila dikunyah terasa lebih pedas. Bila sirih tumbuh di tempat yang teduh, daunnya berbentuk panjang, lemas, berwarna hijau segar, dan tidak begitu pedas. Di samping pengaruh cahaya matahari, jenis pupuk yang digunakan juga mempengaruhi rasa daun. Dianjurkan untuk menggunakan pupuk kotoran ayam karena sifatnya dingin dan daun yang dihasilkan berwarna kuning muda. Jika digunakan pupuk kotoran kuda, sapi atau kerbau, daunnya berwarna kuning tua. Sulur yang telah dipanen, diikat dan dikemas dalam keranjang. Cara lain ialah dengan melepas daun dari sulurnya, kemudian tiap 25 lembar diikat menjadi satu. Untuk dikirim ke tempat lain, daun di bungkus dengan daun pisangdan bila perlu di bungkus lagi dengan pelepah pisang (gedebok).

2.7 Persyaratan Simplisia Tanaman Sirih

(12)

Gambar Daun Sirih

Pemerian : bau aromatik khas; rasa pedas; khas

 Makroskopik : daun tunggal, warna coklat kehijauan sampai coklat. Helaian daun berbentuk bundar telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5 cm sampai 18.5 cm, lebar 3 cm sampai 12 cm, permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang daun agak tenggelam, permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol, permukaan atas berwarna lebih tua dari permukaan bawah. Tangkai daun bulat, warna coklat kehijauan, panjang 1.5 cm sampai 8 cm.

(13)

mempunyai kepala kelenjar bersel satu, bentuk bulat. Stomata tipe anomositik, panjang 25µm sampai 35µm, terdapat banyak pada epidermis bawah, pada epidermis atas tidak terdapat stomata. Hipodermis terdapat pada kedua permukaan daun hipodermis atas umumnya terdiri dari dua lapis sel, hipodermis bawah umumnya satu lapis. Sel hipodermis berbentuk persegi empat, besar, jernih, tersusun rapat. Pada hipodermis terdapat sel minyak yang berisi minyak atsiri berwarna kekuningan. Jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel, terletak di bawah hipodermis atas, mengandung banyak butir hijau daun, juga terdapat sel minyak seperti sel minyak pada hipodermis. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk sel tidak beraturan, tersusun agak mendatar, sel minyak seperti pada palisade. Berkas pembuluh tipe kolateral, di antara jaringan floem terdapat sel minyak. Di atas berkas pembuluh pada tulang daun utama umumnya terdapat saluran sizogen. Pada parenkim yang sederet dengan palisade terdapat banyak butir hijau daun, terdapat juga sel berisi hablur bentuk prisma yang tidak larut pada penambahan asam klorida pekat P.

 Serbuk : warna hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen permukaan daun bagian bawah, fragmen permukaan daun bagian atas, fragmen epidermis atas dan epidermis bawah, fragmen mesofil, dan fragmen pembuluh kayu.

2.8 Identifikasi

a) Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam sulfat P, terjadi warna coklat.

b) Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P, terjadi warna hijau.

(14)

d) Pada 2 mg serbuk daun tambahkan 5 tetes besi (III) klorida LP, terjadi warna coklat muda.

e) Mikrodestilasikan 25 mg serbuk daun pada suhu 240º selama 90 detik menggunakan tanur TAS, tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik pertama dari lempeng KLT silika GF 254 P. Timbang 300 mg serbuk daun, campur dengan 5 ml methanol P, dan panaskan di atas tangas air selama dua menit, dinginkan. Saring, cuci endapan dengan methanol P secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrat. Pada titik ke dua lempeng KLT ditutulkan 25 µl filtrat dan pada titik ketiga tutulkan 10 µl zat warna 1 LP. Eluasi dengan dikloroetina P dengan jarak rambat 15 cm, keringkan lempeng di udara selama 10 menit, eluasi dengan lempeng P dengan arah eluasi dan jarak rambat yang sama. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Semprot lempeng dengan anisaldehida-asam sulfat LP, panaskan pada suhu 110º selama 10 menit. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Pada kromatogram tampak bercak-bercak dengan warna dan hRx sebagai berikut :

No. hRx

(15)

2. 10-15 - - Coklat

- Kadar abu tidak lebih dari 14 %

 Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 7 %  Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 14 %  Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 4.5 %  Bahan organik asing tidak lebih dari 2 %

 Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

2.9 Kandungan Dari Tanaman Sirih

Kandungan kimia utama yang memberikan ciri khas daun sirih adalah minyak atsiri. Selain minyak atsiri, senyawa lain yang menentukan mutu daun sirih adalah vitamin, asam organik, asam amino, gula, tanin, lemak, pati dan karbohidrat. Komposisi minyak atsiri terdiri dari senyawa fenol, turunan fenol propenil (sampai 60%). Komponen utamanya eugenol (sampai 42,5 %), karvakrol, chavikol, kavibetol, alilpirokatekol, kavibetol asetat, alilpirokatekol asetat, sinoel, estragol, eugenol, metil eter, p-simen, karyofilen, kadinen, dan senyawa seskuiterpen. Di dalam 100 g daun sirih segar mengandung komposisi sebagai berikut : kadar air 85,4 g, protein 3,1 g, lemak 0,8 g, karbohidrat sebanyak 6,1 g, serat 2,3 g, bahan mineral 2,3 g, kalsium 230 mg, fosfor 40 mg, besi 7,0 mg, besi ion 3,5 g, karoten (dalam bentuk vitamin A) 9600 IU, tiamin 70 ug, riboflavin 30 ug, asam nikotionat 0,7 mg dan vitamin C 5 mg. Daun sirih mengandung senyawa tanin, gula, vitamin, dan minyak atsiri. Minyak atsiri daun sirih yang berwarna kuning kecokelatan mempunyai rasa getir, berbau wangi dan larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter, dan kloroform, serta tidak larut dalam air.

2.10 Kegunaan Tanaman Sirih

(16)

 Anti sariawan

 Menghilangkan bau mulut (obat kumur)

 Keputihan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah daun sirih memiliki banyak khasiat dalam pengobatan, diantaranya adalah anti sariawan, anti batuk, adstrigen, antiseptik, menghambat pertumbuhan bakteri, bronchitis, rematik, nyeri sendi, menghilangkan bau badan, menghilangkan bau mulut (obat kumur), keputihan, mimisan, sariawan, obat jerawat, sakit gigi, menghilangkan gatal-gatal, wasir, dan bisul.

3.2 Saran

(17)

LAMPIRAN

(18)

Gambar 2. DAUN SIRIH

(19)

Keterangan Gambar 3:

1. Kutikula 2. Epidermis Atas 3. Hipodermis 4. Sel Minyak 5. Palisade 6. Bunga Karang 7. Epidermis Bawah 8. Rambut Kalenjar 9. Rambut Penutup 10. Berkas Pembuluh

11. Parenkim Berisi Hablur Berbentuk Prisma 12. Saluran Sizogen

13. Kolenkim 14. Stomata

(20)
(21)

Gambar 6. DAUN SIRIH MERAH

(22)

Materia Medika Indonesia Jilid IV

Wijayakusuma, Hembing. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini.

Moeljanto, Rini Damayanti dan Mulyono. 2006. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Sundari,S., Koenseomarduah, Nusratini. Minyak Atsiri Daun sirih dalam Pasta Gigi : Stabilitas Fisis dan Daya Antibakteri. Tumbuhan Obat Indonesia. Vol. I. No.I ., 1992

Darwi s. Potensi Sirih (Piper betle L.) Sebagai Tanaman Obat. Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Vol. I. No.I., 1992

Sudewo, B., 2007, Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, PT Agromedia Pustaka, Jakarta.

Gambar

Gambar Daun Sirih
Gambar 1. TANAMAN SIRIH
Gambar 2. DAUN SIRIH
Gambar 4. BUAH SIRIH
+3

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa dan Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti adalah apakah pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan,

Salah satu upaya pengembangan pariwisata Kabupaten Cilacap yang dilakukan oleh bidang pengembangan objek wisata adalah program destinasi pengembangan sebagai kebijakan

Hasil dari penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa bentuk perjanjian kerjasama yang ditawarkan Perseroan Terbatas Pertamina yaitu Stasiun Pengisian

Sehingga menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah

Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pola pembelajaran dan karakter pendidikan gender profetik Pesantren Aswaja Pasuruan yang mereka

No 24 Tahun 1997 (2) UUPA sendiri merupakan hukum agraria nasional yang kehadirannya didasarkan pada hukum asli indonesia yang dikenal dengan sebutan hukum adat,