• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN

OLD NAIL

ARIZAL KIKI SETYAWAN

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila

[email protected]

ABSTRAK

Old Nail merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Clothing. Salah satu permasalahan yang sedang dihadapi adalah tidak tercapainya target penjualan produk. Tingkat kepuasan pelanggan adalah sebesar 76.5 % menunjukan bahwa tingkat kepuasan konsumen masih rendah dibandingkan dengan harapan perusahaan yaitu sebesar 95 %. Terdapat 14 atribut mutu yang perlu ditingkatkan yaitu atribut mutu yang memiliki GAP minus (-) dan rasio kepuasan konsumen < 1, yaitu prosedur pemesanan yang cepat dan tepat, memberikan pelayanan dengan baik, memberikan potongan harga, kesediaan untuk membantu pelanggan, kesiapan untuk merespon permintaan pelanggan, perusahaan memiliki reputasi yang baik, pegawai memahami pelanggan sehingga dapat melayani dengan tepat, dalam meningkatkan kepuasan, pegawai selalu memperhatikan setiap keluhan dari pelanggan, pegawai senantiasa bertindak sopan kepada pelanggan, pegawai yang memperlakukan pelanggan dengan baik, pegawai memahami kebutuhan pelanggan, mampu berkomunikasi dan memberikan penjelasan yang baik, lokasi toko yang strategis, pegawai berpenampilan menarik dan professional.

Kata Kunci: Old Nail, GAP, kepuasan pelanggan.

ABSTRACT

Old Nail is one company engaged in Clothing. One of the problems being faced is not achieving the sales target product. The level of customer satisfaction is of 76.5% indicates that the level of customer satisfaction is still low compared with the company's

expectations in the amount of 95%. There are 14 quality attributes that need to be improved is the quality attributes which have GAP minus (-) and consumer satisfaction ratio <1, ie the ordering procedure fast and precise, providing good service, providing discounted, willingness to help customers, readiness to respond to requests customers, the company has a good reputation, employees understand the customer so as to serve the right, in increasing satisfaction, employee always pay attention to any complaints from customers, employees always act polite to customers, employees treat customers well, employees understand customer needs, able to communicate and provide a good description, strategic store locations, attractive and professional employees.

(2)

1.

PENDAHULUAN

Old Nail merupakan salah satu perusahaan garmen yang terletak di daerah depok. Old Nail memproduksi atau menghasilkan produk untuk kalangan anak muda ini juga menghasilkan produk kemeja dengan nama Old Nail. Dan dalam memasarkan produknya, Old Nail juga membuka toko dengan nama yang sama. Old Nail juga mencoba menarik pelanggan dengan berbagai usaha yang ada. Usaha memasarkan produk pun telah dilakukan dengan cara menyebar brosur, memperkenalkan produk melalui sosial media, dan dari mulut ke mulut. Namun hal tersebut masih kurang, karena dari strategi

pemasaran yang telah diterapkan masih belum bisa meningkatkan target penjualan yang telah ditentukan oleh perusahaan di tiap bulannya. Old Nail telah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk membuat kemeja yang baik untuk produk kemeja nya, namun hal tersebut belum dapat menjamin terpenuhinya kepuasan pelanggan yang memakai produk kemeja, hal ini dibuktikan oleh kuesioner yang telah disebar ke pelanggan Old Nail untuk mengetahui keluhan pelanggan, dari hasil yang didapat, keluhan pelanggan terhadap produk sebanyak 4 responden, keluhan pelanggan terhadap pelayanan sebanyak 16 responden.

2.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun tahapan-tahapan yang

dilakukan dalam penyusunan metodologi penelitian, dijelaskan dibawah ini :

Tujuan penulisan

Penyusunan kuesioner

Pemeriksaan kuesioner

Valid dan Reliabilitas

Studi literatur

Dibuang Latar Belakang

Tidak

Ya Penyebaran Kuesioner

Mulai

(3)

Gambar 1 Metodologi penelitian

3.

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Responden awal yang digunakan adalah pelanggan Old Nail sebanyak 10 responden untuk menguji kevalidan dan awal sebagai tolak ukur validitas dan reliabilitas dari kuesioner yang dibuat. , adapun data responden sebagai berikut :

Tabel 1. Data Responden

NO Data Responden Jumlah Total Responden

1 Jenis Kelamin Laki-Laki 8 10

Perempuan 3 10

2 Usia 20-30 10 10

3 Pekerjaan Mahasiswa 9 10

Bekerja 1 10

Sumber : Pengolahan Data

Setelah diketahui persentase demografi responden awal, selanjutnya dilakukan pengujian validitas yang bertujuan untuk mengetahui bahwa atribut-atribut pertanyaan yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden yang sebenarnya. Adapun tahapan dalam pengujian Validitas dengan SPSS dengan syarat r ≥ 0,632, jadi bila koefisien korelasi kurang dari 0,632 maka butir instrument tersebut dinyatakan Tidak Valid. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS tabel 4.5 didapat perhitungan Corrected Item-Total Correlation yang tidak Vaild pada pertanyaan No 4 dan15 maka data pada No 4 dan 15 dibuang. Berikutnya yaitu melakukan uji reliabilitas yang bertujuan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur berupa kuesioner tersebut dapat dipercaya dan

Pengumpulan data hasil kuesioner

Pengolahan Data Hasil Kuesioner Mengukur CSI

Analisis HOQ

Kesimpulan dan Saran

(4)

juga untuk mengukur tingkat konsistensi alat ukur. Berdasarkan output SPSS uji reliabilitas dengan mengunakan teknik alpa croncbach, diperoleh nilai r nya 0.676, sedangkan nilai r tabel (uji 2 sisi) untuk signifikasi 5% dengan n= 16, di dapat sebesar 0,632. Maka hal ini menunjukkan bahwa kuesioner tersebut dapat diandalkan.

Selanjutnya akan dihitung tingkat kepuasan pelanggan.

Tingkat kepuasan pelanggan =

= kepuasan konsumen belum memenuhi target perusahaan sebesar 95%, oleh sebab itu maka perlu untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan dengan cara memperbaiki atribut mutu yang masih rendah sesuai dengan kepentingan perusahaan.

Analisis GAP dan rasio kepusan pelanggan terhadap atribut mutu produk dan pelayanan. Dalam menganalisa GAP,terlebih dahulu butir–butir pertanyaan dalam kuesioner dihitung nilai nilai skor kepuasan dan nilai skor harapan. Sebagai contoh tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut mutu produk dan pelayanan adalah pada atribut 1.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan pelayanan.

Perhitungan total score kepuasan = (jumlah nilai × nilai scala (1)) + (jumlah nilai × nilai scala (2)) + (jumlah nilai × nilai scala (3)) + (jumlah nilai × nilai scala (4)) + (jumlah nilai × nilai scala (5)) + (jumlah nilai × nilai scala (6)) + (jumlah nilai × nilai scala (7))

Total skor kepuasan = (0x1)+(0x2)+(0x3)+(11x4)+(24x5)+(7×6)+(8×7)

= 262

Tingkat harapan pelanggan tehadap atribut mutu produk dan pelayanan.

Perhitungan total score harapan = (jumlah nilai × nilai scala (1)) + (jumlah nilai × nilai scala (2)) + (jumlah nilai × nilai scala (3)) + (jumlah nilai × nilai scala (4)) + (jumlah nilai × nilai scala (5)) + (jumlah nilai × nilai scala (6)) + (jumlah nilai × nilai scala (7))

Total skor kepentingan = (0x1)+(0x2)+(0x3)+(2x4)+(4x5)+(22×6)+(22×7)

(5)

Perhitungan nilai rata rata skor harapan

Perhitungan nilai GAP dan rasio kepentingan

Serqual skor = Skor persepsi – Skor harapan

= 5,24 – 6,28

= -1,04

Perhitungan nilai kepuasan konsumen

S = Q/E

= 5,24 / 6,28

= 0.8343

Tabel 2. Analisis GAP Dan Rasio Kepuasan Pelanggan

No Pertanyaan Rata-rata

1 Prosedur Pemesanan yang

cepat dan tepat 5,24 6,28 -1.04 0.8343

2 memberikan pelayanan dengan

baik 5,4 6,36 -0.96 0.8490

3 Memberikan Potongan Harga 5,48 6,18 -0.7 0.8867

Responsiveness(Responsif) 4 Kesediaan untuk membantu

pelanggan 5,06 6,36 -1.3 0.7955

5 Kesiapan untuk merespon

permintaan pelanggan 5,16 6,38 -1.22 0.8087

Assurance (Keyakinan) 6 Perusahaan memiliki reputasi

yang baik 5,58 6,36 -0.78 0.8773

7 Pegawai memahami pelanggan sehingga dapat melayani dengan

(6)

8 Dalam meningkatkan kepuasan, pegawai selalu memperhatikan

setiap keluhan dari pelanggan 5,26 6,36 -1.1 0.8270

9 Pegawai senantiasa bertindak

sopan kepada pelanggan 5,34 6,38 -1.04 0.8369

Tabel 2 (Lanjutan)

Emphaty (Empati) 10 Pegawai yang memperlakukan

pelanggan dengan baik 5,58 6,42 -0.84 0.8691

11 Pegawai memahami kebutuhan

pelanggan 5,06 6,4 -1.34 0.7906

12 Mampu berkomunikasi dan memberikan penjelasan yang

baik 5,58 6,38 -0.8 0.8746

Tangible (Berujud)

13 Lokasi toko yang strategis 5,4 6,36 -0.96 0.8490

14 Pegawai berpenampilan menarik

dan professional 5,28 6,32

-1.04 0.8354

Minimal 5.06 6.18 -1.34 0.7904

Rata-rata 5.3557 6.3514 -0.9957 0.8432

Maximal 5.58 6.42 -0.7 0.8867

Sumber : Pengohan Data

Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh hasil yang menunjukan atribut mutu yang ada memiliki GAPdengan nilai minus (-) dan rasio kepuasan konsumen < 1. Pada penelitian ini hanya 14 atribut mutu saja yang akan diteliti lebih lanjut, yaitu yang mempunyai nilai GAP dengan minus (-) terbesar dan rasio kepuasan terkecil.

4.

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang dilakuan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Tingkat kepuasan pelanggan adalah sebesar 76.5 % menunjukan bahwa tingkat kepuasn konsumen masih rendah dibandingkan dengan harapan perusahaan yaitu sebesar 95 % 2) Terdapat 14 atribut mutu yang perlu ditingkatkan yaitu atribut mutu yang memiliki GAP

minus (-) dan rasio kepuasan konsumen < 1 yaitu prosedur pemesanan yang cepat dan tepat, memberikan pelayanan dengan baik, memberikan potongan harga, kesediaan untuk membantu pelanggan, kesiapan untuk merespon permintaan pelanggan, perusahaan memiliki reputasi yang baik, pegawai memahami pelanggan sehingga dapat melayani dengan tepat, dalam meningkatkan kepuasan, pegawai selalu memperhatikan setiap keluhan dari pelanggan, pegawai senantiasa bertindak sopan kepada pelanggan, pegawai yang memperlakukan pelanggan dengan baik, pegawai memahami kebutuhan pelanggan, mampu berkomunikasi dan memberikan penjelasan yang baik, lokasi toko yang strategis, pegawai berpenampilan menarik dan professional.

DAFTAR PUSTAKA

Besterfield Dale H. dkk. Total Quality Management, Prentice Hall. New Jersey, 2003.

(7)

Harrington, H. James, Total Improvement Managemen, McGraw-Hill, New York,1967

Marimin, Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan, Grasindo, Bogor, 2004

Rangkuti Freddy, Measuring Custumer Statisfaction : Gaining Custumer Relationship Strategy, PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI, Jakarta 2002.

Riduwan, Metode dan teknik menyusun tesis, Alfabeta, Bandung, 2004

Saidani Basrah, Samsul Arifin (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta )

Jurnal : Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada Ranch Market (Diakses pada 16 april 2014; 13:15 WIB)

Supranto. J, Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta 2003

Tjiptono Fandy dan Gregorius Chandra, Service, Quality & Statisfaction, Andi, Yogyakarta, 2005.

Gambar

Gambar 1 Metodologi penelitian
Tabel 2. Analisis GAP Dan Rasio Kepuasan Pelanggan
Tabel 2 (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

10.7 Pemberian Penjelasan mengenai isi Dokumen Pengadaan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Panitia Pengadaan, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan,

Berdasarkan hasil data yang telah di- peroleh pada pratindakan, perlu dilaksanakan tindakan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa kelas IV SD Negeri Dadapsari

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 0.. TOTAL LABA

Oleh karena itu masalah pokok dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kualitas kehidupan kerja dan lingkungan kerja sekolah terhadap motivasi berprestasi

Pada pembuatan bakso daging ayam dengan penambahan tepung sukun (Artocarpus Cummonis) tidak lebih dari 50% dari berat daging karena akan mempengaruhi kualitas

Tumbuhlah rasa kagum dan rasa ingin tahu siapa dibalik fenomena yang sangat unik tersebut.Rasa kagum terhadap Jak Angel sebagai kelompok wanita yang sangat mencintai sepakbola,

39 studies Data dari 2 studi bahwa pada skizofrenia ada peningkatan IL-2 dibandingkan Kontrol yang sehat dan dengan terapi antipsikotik ada penurunan IL-2, ada hubungan antara

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tiga lokasi sungai tambahan dalam penelitian keanekaragaman ikan di pulau bangka ini diperoleh komposisi ikan yang