• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupate

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupate"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan yang terletak di Jl. Ahmad Yani No. 126 Desa Nambuhan Kecamatan Purwodadi. Lokasi SD Negeri 3 Nambuhan satu kompleks dengan SD Negeri 2 Nambuhan. SD Negeri 3 Nambuhan merupakan salah satu SD imbas yang berada di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. SD Negeri 3 Nambuhan memiliki luas tanah 3.055 m2. Di SD Negeri 3 Nambuhan terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 3 WC untuk siswa, 2 WC untuk guru. Prestasi yang dicapai SD Negeri 3 Nambuhan antara lain pada tahun 2013 mendapat juara 2 lomba pesta siaga di tingkat Kecamatan Purwodadi.

(2)

Tabel 3

Pembagian Waktu Penelitian

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi objek penelitian. Dua variabel tersebut terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran GI berbantuan media video, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional ini bertujuan untuk menghindari perbedaan interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang dapat No. Kegiatan

Waktu

Jan Februari Maret April 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal

PTK 2. Siklus I

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3. Siklus II

(3)

menimbulkan kerancuan dalam mengartikan judul dan maksud dari penelitian. Sesuai dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan

Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015”, maka batasan pengertian dari judul tersebut meliputi:

Group Investigation adalah suatu model pembelajaran kooperatif dengan pengaturan kelas di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil yang heterogen menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif untuk menginvestigasi suatu topik. Dalam penelitian ini menggunakan 6 langkah Group Investigation yang dibantu dengan penggunaan media video, sehingga langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan meliputi: 1) mengidentifikasi topik melalui video yang ditayangkan dan mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok penelitian, 2) merencanakan investigasi dalam kelompok, 3) melaksanakan investigasi, 4) menyiapkan laporan akhir 5) mempresentasikan laporan akhir, dan 6) evaluasi.

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS pada aspek kognitif dengan Kompetensi Dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya yang diambil menggunakan tes tertulis berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian yang hendak dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif yang dalam pelaksanaannya terdapat kolaborasi atau kerjasama antara peneliti dengan guru kelas. PTK timbul dan dilaksanakan karena adanya kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan kesenjangan tersebut tidak ada. Rencana tindakan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang ditulis oleh Daryanto (2011:21) dengan 4 tahapan yaitu:

a. Planning (Perencanaan)

(4)

dengan menelaah indicator - indikator pelajaran, persiapan instrument penelitian, persiapan bahan ajar, serta persiapan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan silabus kelas 4 semester II tahun pelajaran 2014/2015.

b. Acting (pelaksanaan tindakan)

Pelaksanaan penelitian ini dengan melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu dengan melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan GI berbantuan media video. Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus yang pertama dilaksanakan dengan menerapkan GI berbantuan media video, dan siklus yang kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum baik pada siklus satu.

c. Observation (Pengamatan)

Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat saat pembelajaran dan setelah pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan rekaman atau foto yang dibantu oleh guru pangamat atau observer untuk mengamati tingkah laku dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS yang menerapkan GI berbantuan media video. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan GI berbantuan media video.

d. Reflecting (Refleksi)

(5)

Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian

Pada Gambar 1pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 4 tahap yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPS dan menjelaskan alasan bagaimana penerapan GI berbantuan media video untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogansemester II tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus dengan rincian sebagai berikut:

3.3.1 Pelaksanaan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada siklus I merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada kondisi awal atau pra siklus. Siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan

Sebelum perencanaan dilaksanakan, perlu dilakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Dalam observasi ditemukan bahwa interaksi yang terjadi

1. Pelaksanaan Tindakan 2. Observasi SIKLUS I

Analisis dan Refleksi

Perbaikan Rencana Tindakan

naan

1. Pelaksanaan Tindakan 2. Observasi SIKLUS II

Analisis dan Refleksi

Dst.

(6)

antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa masih belum optimal sehingga menjadikan siswa kurang fokus, kurang aktif dalam berpikir dan mudah bosan. Sedangkan dari hasil wawancara, didapati kesulitan yang terjadi dalam pembelajaran IPS yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap materi. Hal ini menyebabkan beberapa siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Dari masalah yang ada perencanaan pembelajaran yang dilakukan adalah:

a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa

b. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa saat pembelajaran IPS c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP yang meliputi:

merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI berbantuan media video, menyiapkan alat dan bahan serta media yang diperlukan, membuat lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan pembelajaran guru di kelas untuk melihat kondisi pembelajaran saat tindakan berlangsung, membuat lembar kerja evaluasi untuk melihat hasil belajar yang telah dilakukan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, peneliti menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti: media pembelajaran, video yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, RPP, dan buku-buku penunjang pembelajaran IPS.

3. Observasi

Observasi ini dilakukan selama pembelajaran IPS berlangsung. Tujuannya adalah sebagai upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan, dan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian yang meliputi observasi kegiatan guru dan siswa. Saat observasi berlangsung, ikut terlibat juga guru pengamat yang mengamati jalannya pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. 4. Refleksi

(7)

pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran pada siklus I berlangsung. Hasil dari refleksi ini dapat digunakan untuk menetukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan, dan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II tetap digunakan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dan untuk memantapkan model pembelajaran yang digunakan.

3.3.2 Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka disusunlah RPP untuk memperbaiki siklus I.

1. Perencanaan

Saat menyusun RPP hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI, menyiapkan alat dan bahan serta media yang diperlukan, membuat lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru di kelas untuk melihat kondisi pembelajaran saat tindakan berlangsung, dan membuat lembar evaluasi untuk mendapat data hasil belajar yang telah dilakukan. 2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, peneliti menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, seperti: media pembelajaran, video yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, RPP, dan buku-buku penunjang pembelajaran IPS.

3. Observasi

(8)

4. Refleksi

Kegiatan refleksi di tahap ini, dilakukan diskusi antara peneliti dengan guru mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil refleksi berguna sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data, dalam penelitian ini digunakan tiga teknik, yaitu dokumentasi, observasi, dan tes tertulis. Dokumentasi dalam penelitian ini dipilih untuk mengetahui jumlah siswa dan kondisi sekolah. Teknik observasi dipilih untuk mendapatkan data tentang tingkah laku dan kegiatan siswa serta guru saat proses pembelajaran dengan menerapkan GI berbantuan media video. Observasi ini berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Teknik yang terakhir yaitu tes tertulis. Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPS siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan GI berbantuan media video. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini diwujudkan dalam butir-butir soal tes formatif berbentuk pilihan ganda, lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran. Soal tes formatif berbentuk pilihan ganda dimaksudkan untuk mendapatkan data hasil belajar IPS siswa. Lembar observasi kegiatan siswa dan guru dimaksudkan untuk mengetahui dan mendapatkan data tentang tingkah laku dan kegiatan siswa serta guru saat proses pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.

3.4.2.1 Tes Hasil Belajar

(9)

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi, dan KD 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya. Perbedaan soal tes pada siklus I dan siklus II terletak pada indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Secara rinci kisi-kisi soal tes formatif siklus I disajikan pada Tabel 3 berikut:

Tabel 4

(10)

jumlah soal berbeda. Secara rinci kisi-kisi soal tes formatif siklus II disajikan pada Tabel 4 berikut:

Tabel 5

Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus II

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

(11)

3.4.2.2 Lembar Observasi

Dalam penelitian ini, tingkah laku dan kegiatan guru serta siswa saat pembelajaran berlangsung perlu diperhatikan. Untuk mengetahui dan mendapatkan data tersebut, maka digunakan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru. Secara rinci kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dan guru disajikan pada Tabel 5 berikut:

Tabel 6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dan Guru

Aspek Group Investigation

Indikator Siswa Indikator Guru

1. Mengidentifikasi

2. Memutarkan video

yang berhubungan

dengan materi 3. Mengajukan

pertanyaan

4. Mendorong siswa

untuk memilih topik permasalahan 5. Mengarahkan siswa

untuk bergabung

6. Membimbing siswa

untuk menyimak

permasalahan dalam topik

7. Membantu kesulitan

siswa dalam

melaporkan gagasan

3. Melaksanakan investigasi

6. Bersama anggota kelompoknya mengumpulkan informasi

(12)

7. Bertukar informasi

6. Evaluasi 12. Bekerja sama

dengan teman sekelompoknya dalam membuat karya

12. Mengevaluasi serta memberi apresiasi 13. Memberi tanggapan

terhadap hasil

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.4.3.1 Uji Validitas

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Uji validitas ini menggunakan uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap item atau pertanyaan dengan nilai total tes. Bila korelasinya rendah berarti pertanyaan ini tidak bergayut atau harus didrop. Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Teknik korelasi yang dipakai adalah

Corrected Item-Total Correlation dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0. Menurut Arikunto (2013:89) interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

(13)

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

Instrumen tes berupa butir soal pada siklus 1 dan 2 yang akan diberikan pada siswa kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan sebelumnya telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Nambuhan tanggal 28 Februari 2015 sampai selesai. Dari 36 siswa kelas 5 SD Negeri 1 Nambuhan didapatkan hasil yang berupa skor dari pekerjaan siswa, kemudian dilakukan perhitungan uji validitas instrument hasil dengan bantuan SPSS 16,0. Pada siklus 1 dengan 40 butir soal pilihan ganda, setelah dilakukan uji validitas diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 25 soal dan yang tidak valid sebanyak 15 soal. Karena telah mencukupi kebutuhan soal yang akan digunakan dalam siklus 1 yaitu 20 soal, maka 5 butir soal yang valid dan 15 butir soal yang tidak valid dibuang. Secara rinci hasil analisis validitas uji instrumen tes hasil belajar siklus I disajikan pada Tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7

Hasil Analisis Validitas Uji Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I

No. Indikator Nomor soal sebelum validitas

Butir soal valid

1. Merumuskan pengertian kegiatan ekonomi

1, 3 1, 3

2. Merumuskan jenis kebutuhan manusia

5, 7, 11, 14 5, 7, 11 3. Memberikan contoh

jenis kebutuhan manusia

2, 4, 20 4, 20

4. Merumuskan bentuk kegiatan ekonomi produksi

10, 17, 21 10, 17, 21

5. Memberikan contoh bentuk kegiatan ekonomi produksi

6, 9 6, 9

6. Merumuskan bentuk kegiatan ekonomi

(14)

konsumsi

7. Memberikan contoh bentuk kegiatan ekonomi konsumsi

15, 19 15, 19

8. Merumuskan bentuk kegiatan ekonomi distribusi

25, 36, 40 36, 40

9. Memberikan contoh bidang usaha ekonomi

23, 38, 27, 28, 32, 33, 34, 35, 37

38, 32, 33, 37

10. Menyebutkan hasil kegiatan ekonomi valid sebanyak 18 soal. Karena reliabilitas yang sangat tinggi, maka dilakukan penambahan uji coba pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 Nambuhan sebanyak 20 siswa. Jadi jumlah siswa saat uji coba instrumen ada 56 siswa. Hal ini menyebabkan hasil analisis validitas uji instrumen tes hasil belajar siklus II berubah. Soal yang valid sebanyak 23 soal dan yang tidak valid sebanyak 17 soal. Secara rinci hasil analisis validitas uji instrumen tes hasil belajar siklus II disajikan pada Tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8

Hasil Analisis Validitas Uji Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II

No. Indikator Nomor soal

2. Memberikan contoh

jenis Sumber Daya Alam biotik dan pemanfaatannya

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7, 8, 9, 10

3. Memberikan contoh

(15)

4. Membandingkan Sumber daya Manusia berdasarkan sifat dan produktivitasnya

19, 20, 21, 22 19, 22

5. Memberikan contoh

pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi

23, 24, 25, 26, 27,

28, 29

23, 24, 28

6. Menyebutkan kegiatan ekonomi yang

berkaitan dengan potensi lain di daerah

30, 31, 32, 33, 34,

35, 36

30, 31, 32, 33, 34

7. Memberikan contoh

pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi bidang jasa

37, 38, 39, 40 37, 38

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil yang konsisten. Antara reabilitas dan validitas memiliki hubungan yang erat, untuk memehuhi syarat reabilitas, suatu soal harus valid dulu. Apabila suatu soal memiliki validitas yang tinggi secara otomatis reabilitasnya juga tinggi. Namun, jika reabilitasnya tinggi belum tentu validitasnya tinggi. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2012:98) menyatakan batasan pengujian reabilitas sebagai berikut:

< 0,6 : reabilitas kurang baik 0,6 - 0,8 : reabilitas dapat diterima >0,8 : reabilitas baik

dalam kriteria reabilitas baik.

Hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi pada akhir siklus 1 dapat dilihat pada Tabel 9:

Tabel 9

Hasil Reabilitas Instrumen Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

(16)

Berdasarkan Tabel 8 uji reabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus I dapat diketahui bahwa reabilitasnya .888, sehingga termasuk dalam kriteria reabilitas baik.

Tabel 10

Hasil Reabilitas Instrumen Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.836 23

Berdasarkan Tabel 10 uji reabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa reabilitasnya .836, sehingga termasuk dalam kriteria reabilitas baik.

3.5 Indikator Kinerja

Indikator kinerja berdasarkan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar IPS setelah melakukan tindakan dengan penerapan GI berbantuan media video. SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan menetapkan nilai 65 sebagai KKM pada mata pelajaran IPS. Penerapan model pembelajaran GI berbantuan media video dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa apabila minimal 90% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65.

3.6 Teknik Analisis Data

Gambar

Tabel 3
Gambar 1. Skema Prosedur  Penelitian
Tabel 4 Kisi-kisi Soal Tes Formatif Siklus I
Tabel 5
+6

Referensi

Dokumen terkait

angka berpikir Anababe potret pembelajaran yang dapat terlihat pada siswa diantaranya; para siswa merasakan senang termotivasi untuk belajar karena pola berpikir menjadi

Aksi individu atau bersama-sama yang ditunjukkan oleh pemain atau sekelompok pemain untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan atau sekelompok pemain

Berdasarkan dalil ini, maka diperintahkan dengan kuat terhadap setiap orang yang berpuasa untuk mengerjakan segala kewajiban, demikian juga menjauhi hal-hal yang diharamkan baik

Berdasarkan penilaian terendah tanggapan responden pada item pernyataan KPM mengenai kepercayaan responden akan kebutuhan yang terpuaskan dan terpenuhi oleh Yamaha

Pembangkit listrik tenaga air dapat dikatakan bebas dari emisi gas rumah kaca, sedangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya menghasilkan seperenam dari emisi gas rumah

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mencegah timbulnya efek atau dampak dari pencemaran oleh gas metana, salah satunya yang dapat dengan mudah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi civitas akademik dan dapat memperkaya konsep atau teori

Pemanasan global yang memicu anomali iklim. Sederhananya, iklim menyim-pang dari biasanya. Penyimpangan iklim ini terus meningkat, baik seringnya, gawat-nya, maupun lamanya. Namun