• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah Teoritis Pendidikan di (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Masalah Teoritis Pendidikan di (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Masalah Teoritis Pendidikan

Permasalahan teoritis dalam pendidikan timbul akibat perbedaan ilmu-ilmu pendukung yang digunakan dan perbedaan konsep dalam ilmu-ilmu pendukung tersebut. Sebagian pemikir pendidikan hanya memasukkan filsafat, psikologi, dan sosiologi dalam menyusun konsep dan merancang pelaksanaan pendidikan. Sedangkan pemikir yang lain menggunakan acuan yang lain misalnya politik, ekonomi, IPTEKS, dsb. Ilmu pendukung diluar pendidikan digunakan dengan banyak pola berdasarkan berbagai sudut pandang yang ada dalm ilmu-ilmu tersebut. Tirtaraharja (2010:169) mengklasifikasikan masalah pendidikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) masalah operasional, masalah yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan, misalnya kesalahan pengajaran, pemilihan metode mengajar,dan penggunaan media.

2) masalah struktural, terkait dengan manajemen sistem pendidikan yang digunakan misalnya koordinasi dan kebijakan.

3) masalah fundamental, terkait dengan hal yang mendasar misalnya, masalah teoritis dan filosofis.

Masalah Praktis Pendidikan

Masalah praktis pendidikan timbul akibat adanya kondisi dan tuntutandari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan.

(2)

Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan social budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem, pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa. Jika tidak sinkron dengan

pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem social budaya sebagai suprasikstem tersebut dimana system

pendidikan menjadi bagiannya,menciptakankondisi yang sedemikian rupa. Sehingga permasalahan intern system pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan intern dalam system pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah diluar system pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat disekitarnya.

Pada dasarnya ada dua masalah pokok yanmg dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini yaitu:

– Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan. – Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat.

B. Jenis-jenis Masalah Pendidikan di Indonesia dan Penanggulangannya Pada bagian ini ada empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatamn nasionalyang perlu dipriorotaskan penanggulannya masalah yang dimaksud yaitu:

I. Masalah Pemerataan Pendidikan

(3)

pendidikan ini menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan.

Masalah pemerataan ini timbul apabila masih banyak warga negara khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat ditampung di dalam system atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia. Minat dan kemampuan anak, keperluan tenaga kerja dan keperluan pengembangan masyarakat, kebudayaan, ilmu dan teknolohi.

Penanggulangan masalah pemertaan pendidikan ini cara konvensional antara lain:

Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan. Utamanya untuk pendidikan dasar ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat keluarga yang kurang mampu agar mau menyekolahkan anaknya.

Cara inovatif antara lain:

– Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua dan guru) – SD kecil pada daerah terpencil

– SMP terbuka

II. Masalah mutu pendidikan

(4)

Jadi mutu pendidikan pada akhirnya dilihat pada keluarannya. Jika tujuan pendidikan nasional dijadikan criteria mislany hasil EBTA dan lain-lain tersebut dipandang sebagai gambaran tentang hasil pendidikan padahal hasil belajar yang bermutu karena mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang

bermutu.

Penanggulangan masalah mutu pendidikan dalam hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia dan manajemen.

– Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar

– Penyempurnaan kurikulum misalnay dengan memberi materi yang lebih esensial.

– Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar.

III. Masalah efisiensi Pendidikan

Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu system pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya efisiensinya berarti rendah.

Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting: – Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan

(5)

Seperti halnya perubahan kurikulum sering membawa akibat tidak dipakainya lagi paket siswa dan buku pegangan guru. Kurikulum merupakan tindakan antisipasi terhadap pemberian bekal bagi calon iuran agar sesuai dengan tuntutan zaman. IV. Masalah relevansi pendidikan

Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana system pendidikan dapat menghasilkan iuran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.

Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sector pembangunan yang beraneka ragam seperti sector produksi maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.

Penanggulangan relevansi pendidikan ini antara lain:

– Dapat nmenyediakan kesempatan pemerataan belajar artinya semua warga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan. – Dapat mencapai hasil yang bermutu artinya: perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. – Produknya yang bermutu tersebut relevan artinya hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan di Indonesia

(6)

Hubungan antara pendidikan dan iptek itu misalnya suatu teknologi baru yang digunakan dalam suatu proses produksi menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan persyaratan kerja, dan juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhan bahan-bahan baru. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan metodenya.

b) Perkembangan seni

Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia seutuhnya aktifitas kesenian mempunyai andil yang besar karena dapat mengisi pengembangan dominant efektif khususnya emosi yang posiutif dan konstruktif serta keterampilan disamping dominant kognitif yang sudah digarap melalui program/bidang studi yang lain.

2) Laju Pertumbuhan Penduduk

Masalah kependudkkan dan kependidikan diantaranya pertumbuhan penduduk dengan bertambahnya penduduk sarana dan prasarana pendidikan beserta komponen penunjang terselenggaranya pendidikan harus bertambah, serta penyebaran penduduk seperti digambarkan menimbulkan kesulitran dalam penyediaan sarana pendidikan.

3) Aspirasi Masyarakat

Aspirasi masyarakat dalam banyak hal yang meningkat,khususnya dalam aspirasi terhadap pendidikan, hidup yang sehat aspirasi terhadap pekerjaan kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan dan pendidikan

memberikan jaminan untuk memperoleh pekerjaanb yang layak dan menetap itu. 4) Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan

(7)

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas mengenai masalah-masalah pendidikan di Indonesua, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Misi Pendidikan ialah menyiapkan sumber daya manusia untuk

pembangunan, karena itu pendidikan selalu menghadapi masalah. Pada dasarnya ada dua masalah pokok pendidikan di Indonesia

– Bagaimana semua warga dapat menikmati kesempatan pendidikan

– Bagaimana pendidikan dapat membekali dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat.

2. Jenis-jenis Masalah Pendidikan di Indonesia – Masalah pemerataan pendidikan

– Masalah mutu pendidikan – Masalah efisiensi pendidikan – Masalah relevansi pendidikan

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia – Perkembangan Iptek dan Seni

– Perkembangan penduduk – Aspirasi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

• Tugas dan fungsi pokok kelembagaan Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang sudah dan belum optimal di laksanakan.. • Kegiatan

Salah satu contoh lembaga pendidikan yang manajemen mutu pendidikanya bagus adalah MI Ma’arif NU 1 Pageraji Cilongok, merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada lembaga UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam

Untuk mencapai tujuan suatu pendidikan sangat ditentukan oleh ketetapan sistem yang digunakan pada lembaga pendidikan itu sendiri, sebab mutu yang diperoleh oleh suatu

yang tetap dijaga dan dilestarikan di lembaga- lembaga pendidikan Islam baik madrasah, pesantren dan lembaga pendidikan lainnya diharapkan nilai-nilai pendidikan

Dengan adanya gerakan literasi sekolah diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia teutama mutu sumber daya manusianya (SDM). Untuk itu, lembaga sekolah

Berdasarkan tes hasil belajar bahwa hasil penelitian yang diperoleh pada sklus I masih belum mencapai yang diharapkan. Adapun kekurangan-kekurangan aktifitas belajar

Hasil studi berupa model penjaminan mutu internal dapat digunakan untuk meningkatkan capaian standar nasional pendidikan, terdiri dari penetapan standar mutu acuan, penetapan