Berpikir komputasi (Computational Thinking) adalah sebuah metoda pemecahan masalah dengan mengaplikasikan/melibatkan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis program. Berpikir komputasi tidak berarti
berpikir sepertikomputer, melainkan berpikir tentang komputasi di mana sesorang dituntut untuk (1) memformulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi dan (2) menyusun solusi komputasi yang baik (dalam bentuk algoritma) atau
menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai.
Google for Education merangkum teknik berpikir komputasi diantaranya:
Dekomposisi: Yaitu kemampuan untuk memecah tugas (masalah) kompleks menjadi tugas-tugas kecil yang lebih rinci. Misalnya memecah ‘kopi susu’
berdasarkan komponen penyusunnya: kopi, gula, susu dan air panas. Pengenalan pola: Yaitu kemampuan untuk mengenal kesamaan atau
perbedaan umum yang nantinya akan membantu dalam membuat prediksi. Misalnya mengenal pola penjualan saham.
Generalisasi pola dan abstraksi: Kemampuan menyaring informasi yang tidak dibutuhkan dan menarik generalisasi dari informasi yang dibutuhkan sehingga seseorang dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang serupa. Contohnya dalam menentukan posisi di bumi dapat digeneralisasi dengan menggunakan titik koordinat bujur dan lintang.
Perancangan algoritma: Adalah kemampuan untuk menyusun langkah-langkah penyelesaian masalah. Contohnya merancang langkah-langkah-langkah-langkah membuat kopi susu, dimulai dari mempersiapkan air panas, cangkir, sendok serta mencampur kopi, gula dan susu, mengaduk hingga menghidangkan.
Karakteristik berpikir komputasi adalah:
1. Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain.
2. Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.
3. Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi.
4. Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma.
5. Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah / cara dan sumber daya yang efisien dan efektif.
6. Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.
Selain diterapkan pada disiplin-disiplin ilmu yang disampaikan di atas, penerapan yang berpikir komputasi yang tidak kalah pentingnya adalah menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Bayangkan seseorang yang sebelum berangkat kerja mempersiapkan barang-barang yang akan digunakannya sepanjang hari pada tas-nya, hal tersebut adalah prefetching dan caching. Bayangkan juga apabila sesorang kehilangan pulpen-nya. Ia lalu mengusut kembali langkah-langkahnya ke belakang, hal tersebut adalah back tracking.