Konsep, Fungsi, dan Peran Pesantren Tradisional Oleh. Herawati suryanegara
Keberadaan pesantren di Indonesia telah dikenal sejak dahulu kala. Menurut Dhohfer, 2011 : 41. Pesantren berasal dari kata dasar “santri” yang berawalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal para santri. Menurut Suwito.2008 : 313-314. Lembaga pesantren bisa dikatakan sebagai lembaga Islam tertua yang ada dalam sejarah Indonesia. Secara etimologi lembaga pondok pesantren merupakan suatu lembaga kuno yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan agama. Lembaga ini mempunyai peran besar dalam membantu proses keberlanjutan pendidikan nasional.
CC Berg dalam Dhofier. 2011: 41, berpendapat bahwa pesantren berasal dari bahasa India, yaitu shastri, berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu.
Umumnya seorang kyai memiliki atau mengasuh sebuah pesantren yang menunjuk pada sebuah tempat dimana sebuah komunitas belajar-mengajar tentang ilmu agama dilaksanakan. Keberadaan pesantren di Indonesia disinyalir sebagai tempat pendidikan, berada lebih awal daripada sekolah - sekolah sebagai tempat pendidikan yang bersifat formal pada umumnya. Di Pesantren inilah terjadi proses belajar –mengajar pengetahuan agama dan juga proses penanaman nilai-nilai penting bagi kehidupan yang bersifat religius. Pengetahuan tentang agama dan nilai-nilai religius tersebut kemudian menyebar kepada masyarakat luas melalui dakwah maupun pengamatan masyarakat secara langsung terhadap keseharian kehidupan di pesantren. Elemen-elemen dasar , pesantren menurut Dhofier,2011 : 79 .terdiri dari pondok, masjid, santri, pengajaran kitab klasik dan kyai.
Tujuan pendidikan pesantren menurut Dhofier,2011:45. Bukan untuk mengejar kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi, tetapi menanamkan kepada mereka bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban dan pengabdian kepada Tuhan.
budaya, politik, sosial, maupun teknologi. Pesantren adalah salah satu bentuk tradisi dalam bidang pendidikan agama yang masih bertahan hingga kini.
Salah satu ciri pesantren tradisional adalah system kepemimpinan biasanya bersifat sentralistik. Kyai memegang kekuasaan sentral yang utama. Semua kebijakan pendidikan di pesantren terpusat pada kyai Peranan kyai sangat dominan dan pada masyarakat tradisional, kepemimpinan kyai di pesantren merambah dalam kehidupan masyarakat. Kyai pun merangkap menjadi pemimpin masyarakat.karena kahlian, keilmuan juga kharismanya. Secara umum pesantren memiliki tiga fungsi pokok ,yaitu :
1) Transmisi ilmu pengetahuan Islam (transmission of Islam knowledge) 2) Pemeliharaan Tradisi Islam (maintenance of Islamic tradition)
3) Pembinaan calon-calon ulama (reproduction of Ulama).
Dengan demikian pesantren berfungsi selain sebagai pusat belajar ilmu pemelihara nilai-nilai religius dan pewaris nilai-nilai pendidikan Islam. Hal ini berlaku untuk tipe pesantren tradisional maupun modern. Pesantren sebagai salah satu tradisi agung (great tradition) di Indonesia kemunculannya sebagai usaha untuk mentransmisikan keilmuan Islam tradisional sebagaimana yang terdapat dalam kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama beberapa abad silam. Suwito.:2008 : 317. Membagi tiga bentuk pesantren , yaitu :
dengan system terjemahan. Pada umumnya pondok pesantren seperti ini menempatkan para santrinya dalam pondokan dan bahan pengajaran masih relative steril dari ilmu pengetahuan umum. Para ahli menyebut pondok pesantren ini dengan salaf murni.
2) Pondok pesantren yang mempertahankan system pendidikan dan pengajaran sebagaimana tersebut diatas akan tetapi lembaga pendidikan ini telah memasukan pendidikan umum ke pesantren; seperti SMP,SMA dan SMK. Atau dengan kata lain pada pondok pesantren ini terdapat dua model pendidikan yang berjalan menurut aturan sendiri, di mana kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah umum dan kyai sebagai pemimpin sekaligus pengasuh pondok pesantren.
3) Pondok pesantren di dalam system pendidikan dan pengajarannya mengintegrasikan system madrasah ke dalam pondok pesantren dengan segala jiwa, nilai , dan atribut-atribut lainnya.
klasikal, penjenjangan, penggunaan bangku, bahkan memasukan pengetahuan umum sebagai bagian dari kurikulumnya.
Dalam pola pendidikan pesantren tradisional, kyai menjadi figure sentral yang dianggap dapat memberikan berkah dengan karomahnya sehingga menjadi rujukan tunggal dalam pembelajaran dan penghormatan kepada kyai menjadi hal yang paling mendasar. Pesantren tradisional biasanya berada di pedesaan. menurut Dohfier 2011: 98-99 pondok pesantren (pesantren tradisional) pada umumnya adalah berupa tempat penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya. Tradisi pesantren menurut Dhofier, 2011 : 125. Mengembangkan system hubungan antara guru dan murid yang berlangsung seumur hidup baik bagi kyai maupun santri.
Daftar Pustaka
Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.
