• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR RISIKO PENYEBAB TERJADINYA STUNTING PADA BALITA UMUR 1259 BULAN DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KEC. LUBUK BEGALUNG TAHUN 2015 | Maywita | JURHESTI (Jurnal Riset Hesti Medan) 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR RISIKO PENYEBAB TERJADINYA STUNTING PADA BALITA UMUR 1259 BULAN DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KEC. LUBUK BEGALUNG TAHUN 2015 | Maywita | JURHESTI (Jurnal Riset Hesti Medan) 1 SM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Distribusi Faktor Risiko Stunting pada Balita Usia 12-59 bulan di kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung Padang tahun 2015
Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat antara Variable Independen dengan Varaibel Dependen untuk Seleksi Permodelan Multivariat

Referensi

Dokumen terkait

Pusat otomotif adalah Suatu pusat bangunan yang menyediakan fasilitas – fasilitas yang berhubungan dengan dunia otomotif khususnya kendaraan roda empat (mobil), dari

Dari hasil analisa frekuensi alel dinyatakan bahwa terdapat keragaman yang tinggi pada gen hormon pertumbuhan pada itik Sikumbang Janti yang direstriksi dengan enzim

Bila insaniah manusia sudah dibaiki, termasuk insaniah para saintis dan teknolog, sehingga mereka menjadi insan yang bertaqwa, maka Allah telah berjanji dalam Al Qur’an bahwa Allah

“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 Bulan Di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017.” Doctoral dissertation Poltekkes

Kualitas produk merupakan norma (norms) antara dua pihak yaitu bagi pihak penjual dan pembeli (Biong, 1993; Dwyer, 1987), sehingga kemampuan untuk memberikan produk

pembangunan yang berkaitan dengan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan realisasi dari aspirasi masyarakat tetapi pada kenyataanya dalam mengawasi Alokasi Dana

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada Balita umur 12-59

Kejadian stunting berdasarkan kelompok umur Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur balita 12-59 bulan lebih berisiko