Tujuan Belajar
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian cairan dan
elektrolit,review sistem sirkulasi,distribusi cairan dan elektrolit, pergerakan cairan dan
elektrolit,volume cairan tubuh,gangguan keseimbangan elektrolit.
2. Menjelaskan konsep asam dan basa, pengertian asam dan basa,gangguan keseimbangan asam-basa.
Sistem yang berperan dalam
kebutuhan cairan dan elektrolit:
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh: Ginjal Kulit Paru
Pengaturan keseimbangan cairan dapat
melalui sistem endokrin, seperti sistem hormonal:
Anti Diuretik Hormon (ADH) Aldosteron
Prostaglandin Glukokortikoid
Cara Perpindahan Cairan
Tubuh
Difusi
Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam tubuh,proses difusi air,elektrolit dan zal lain terjadi melalui membran kapiler yang permeabel.
Osmosis
Proses perpindahan zat/larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Solut adalah zat pelarut, sedang solven adalah larutannya. Air
merupakan solven, garam adalah solut.
Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan
Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
Tekanan cairan
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotik juga menggunakan tekanan osmotik,yang merupakan
kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui membran.
Membran Semipermiabel
Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak
Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi
Manusia
Katagori persentase cairan tubuh berdasakan umur:
Bayi baru lahir 75% dari total bb. Pria dewasa 57% dari total bb.
Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan Berat Badan:
UMUR Jlh air dalam 24 jam Ml/kg berat badan
Pengaturan Volume Cairan Tubuh
Asupan Cairan Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada
orang dewasa adalah ± 2500 cc/hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau di tanbah dari makanan lain. Pengaturan mekanisme
Pengeluaran Cairan
Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam
mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ± 2300 cc. jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi
Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah:
Urine (± 1500 cc) Keringat (?)
JENIS CAIRAN
Cairan Nutrien
Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan
450 kalori setiap harinya. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori per liter.
Cairan nutrien terdiri atas:
1. Karbohidrat dan air, (dextrose/glukosa), levulose.
2. Asam amino, contoh: amigen, aminosol, travamin.
Blood Volume Expanders
Blood Volume Expanders merupakan bagian
dari jenis cairan yang berfungsi
meningkatkan volume pembuluh darah setelah kehilangan darah atau plasma.
Jenis Blood Volume Expanders antara lain:
MASALAH KEBUTUHAN
CAIRAN
Hipovolume atau Dehidrasi.
Ada tiga macam kekurangan volume cairan
eksternal:
1. Dehidrasi isotonik, terjadi jika tubuh
kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit secara seimbang.
2. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak air dari pada elektrolit.
3. Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh
Macam dehidrasi berdasarkan
derajatnya:
• Dehidrasi Berat, dengan ciri-ciri :
a. Pengeluaran/kehilangan cairan sebanyak 4-6 lt.
b. Serum natrium mencapai 259-166 mEq/lt.
c. Hipotensi.
d. Turgor kulit buruk.
e. Oliguria.
f. Nadi dan pernapasan meningkat.
• Dehidrasi Sedang, dengan ciri-ciri :
a. Kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10% BB.
b. Serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt.
c. Mata cekung.
• Dehidrasi Ringan, dengan ciri-ciri, kehilangan
Hipervolume atau Overhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbukan
akibat kelebihan cairan, yaitu hipervolume (peningkatan volume tekanan darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).
Beberapa jenis edema:
Pitting edema = edema perifer Nonpitting edema
Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.
Cairan tubuh mengandung
oksigen,nutrien,dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut
dengan ion.
Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah
dalam bentuk ion elektrolit, contohnya, NaCl. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menhhantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion
Contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, & fosfat. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium &
magnesium.
Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sbb: 1. Natrium : 135-145 mEq/lt
2. Kalium : 3,5-5,3 mEq/lt 3. Kalsium : 4-5 mEq/lt
Pengaturan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan Natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel.
Natrium mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ekskresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui
Pengaturan keseimbangan Kalium.
Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui 3 langkah:
1) Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan
ekstrasel yang menyebabkan Peningkatan produksi aldosteron.
2) Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang dikelurkan melalui ginjal.
Pengaturan Keseimbangan Kalsium.
Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang, menghantarkan impuls kontraksi otot, koagulasi darah, dan membantu beberapa
enzim pangkreas. Kalsium di ekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsorbsi tulang. Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan
Pengaturan keseimbangan klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu
dengan natrium, yaitu mempertahankan
keseimbangan tekanan osmotik dalam darah,
Hipokloremia kekurangan kadar klorida
dalam darah.
Hiperkloremia kelebihan klor dalam darah. Normalnya pada orang dewasa adalah 95-108
Pengaturan keseimbangan magnesium
Magnesium merupakan kation dalam tubuh,
merupakan yang terpenting kedua dalam cairan intrasel.
Keseimbangannya diatur oleh kelenjar
Pengaturan keseimbangan bikarbonat.
Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan
Jenis Cairan Elektrolit
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau
cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik dan hipertonik. Contoh Cairan elektrolit
adalah:
1. Cairan Ringer’s
2. Cairan Ringer’s Laktat
Masalah Kebutuhan
Elektrolit
Hiponatremia
disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan misalnya diare yang
berkepanjangan.
Ditandai dengan rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat, hipotensi, konvulsi, dan
Hipernatremia
Merupakan suatu keadaan dimana kadar
natrium dalam plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguri,turgor kulit
buruk dan permukaan kulit bengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik.
Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air yang
Hipokalemia
Tanda-tandanya: denyut nadi lemah, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot
Hiperkalemia
Sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium
yang berlebihan melalui intravena yang
ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan,
Keseimbangan Asam
Basa
Dalam aktivitasnya, sel tubuh memerlukan
Keseimbangan asam-basa. Keseimbangan asam-basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam keadaan normal, pH
cairan tubuh adalah 7,35-7,45.
Kadar pH yang rendah dan konsentrasi ion
H+ yang tinggi disebut asidosis.
Kadar pH yang tinggi dan konsentrasi ion H+
Jenis Asam Basa
Cairan basa (alkali) digunakan untuk mengereksi
asidosis. Keadaan asidosis dapat disebabkan oleh henti jantung dan koma diabetika. Contoh cairan alkali adalah natrium (sodium) laktat dan natrium bikarbonat.
Selain sistem pernapasan, ginjal juga berperan
Masalah Keseimbangan Asam-Basa
Asidosis Respiratorik
Merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh kegagalan sistem pernapasan dalam
membuang karbondioksida dari cairan tubuh sehingga terjadi kerusakan pada pernapasan. Penyebabnya adalah adanya penyakit
Asidosis Metabolik
Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadinya penumpukan asam yang
Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Metabolik
Merupakan suatu keadaan kehilangan ion
Keadaan Asam Basa
HCO3 pH Plasma pCO2
Plasma Gangguan Asam-Basa
Meningkat Menurun Meningkat Asidosis respiratorik Menurun Menurun Menurun Asidosis
metabolik Menurun Meningkat Menurun Alkalosis
respiratorik Meningkat Meningkat Meningkat Alkalosis
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
Usia
Temperatur Diet
Asuhan Keperawatan pada
Masalah Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit
A. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
2. Faktor yang berhubungan
3. Pengkajian Fisik
B. Diagnosis Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan: Pengeluaran urine secara berlebihan akibat
penyakit diabetes mellitus atau lainnya
Peningkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien luka bakar atau
meningkatnya kecepatan metabolisme Pengeluaran cairan secara berlebihan. Asupan cairan yang tidak adekuat.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:
Penurunan mekanisme regulator akibat
kelainan pada ginjal.
Penurunan curah jantung akibat penyakit
jantung
Gangguan aliran balik vena akibat penyakit
vaskuler perifer atau trombus.
Retensi natrium dan air akibat terapi
kortikosteroid.
C. Perencanaan Keperawatan Tujuan:
Mempertahankan volume cairan dalam keadaan seimbang.
Rencana Tindakan:
1. Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status keseimbangan cairan.
2. Pertahankan keseimbangan cairan: (bila kekurangan cairan, lakukan…? Bila. kelebihan cairan, lakukan…?)
3. Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi
D. Pelaksanaan (tindakan) Keperawatan
1. Pemberian cairan melalui infus (alat dan bahan, prosedur kerja, serta cara menghitung jumlah tetesan infus).
2. Tranfusi darah (alat dan bahan, prosedur kerja).
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan
ditunjukkan oleh adanya keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran, nilai elektrolit dalam batas normal, berat badan sesuai