21 3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 01 pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. SD Negeri Blotongan 01 ini terletak di desa Blotongan, kecamatan Sidorejo, Salatiga. Dalam pembelajaran, KKM yang diberikan minim, karena di desa Blotongan sangat minim teknologi dan orang tua siswa mayoritas seorang petani dengan pendidikan lulusan SD. Namun, walau dengan sarana dan prasarana yang seadanya, sekolah ini mampu mengembangkan bakat dan talenta siswa siswinya melalui berbagai ekstrakulikuler yang banyak diminati siswa.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01 yang berjumlah 23 siswa, yang terdiri dari 7 siswa putri dan 16 siswa putra. Kebanyakan murid yang bersekolah disana adalah warga berekonomi menengan kebawah, keadaan sekolahnyapun sangat sederhana.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang diselidiki disini adalah teknik mencatat mind mapping dan hasil belajar siswa kelas 4 melalui model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning.
3.2.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah teknik mencatat mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning.
3.2.1.2 Variabel Terikat
3.2.2 Definisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning dan teknik mencatat mind mapping adalah pembelajaran IPA materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda melalui langkah-langkah menyimak materi sifat dan perubahan benda. Guru menampilkan demonstrasi berupa gambar air yang dimasak lama-lama habis, es yang di diamkan di luar lemari es akan mencair, embun di daun, dll, lalu guru menyampaikan masalah berupa pertanyaan “mengapa dapat terjadi peristiwa seperti demonstrasi?”, kemudian siswa mulai mencari tahu mengapa peristiwa itu dapat terjadi, siswa mencari informasi dari berbagai sumber seperti : majalah, artikel, buku pelajaran, dan lain-lain. Dari informasi yang telah siswa dapat, siswa mulai mengolah data yang telah mereka dapat. Selanjutnya siswa dengan bimbingan guru membuktikan, apakah informasi yang telah mereka dapatkan itu benar atau tidak, selanjutnya siswa dan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dipelajari.
Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan setelah siswa mengikuti pembelajaran melalu skor tes dan non tes.
3.3 Prosedur Penelitian
Gambar 1
Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart (Pardjono, 2007:2)
3.3.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan disiapkan seluruh kebutuhan untuk melaksanakan peningkatan hasil belajar IPA siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning dan teknik mencatat mind mapping. Persiapan yang dilakukan yakitu : 1) Dalam tahap perencanaan ini meliputi pengenalan pembelajaran dengan metode discovery serta menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Yang seluruhnya dituliskan dalam RPP, 2) Pembuatan dan penyediaan sarana yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran, 3) Memilih observer untuk mengamati pelaksanaan tindakan supaya mengetahui sejauh mana efek pembelajaran dalam meningkatkan pembelajaran yang dapat dilihat dari motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, 4) Melakukan refleksi atas kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran di kelas.
3.3.2 Pelaksanaan dan Observasi
Siklus 1 akan diadakan pada minggu ke 3 pada bulan November 2016 dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu”. Pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, digunakan untuk mencapai indikator: 1) Menyebutkan wujud benda, 2) Memberi contoh benda berdasar wujud benda, 3) Menyebutkan sifat benda cair, padat, dan gas. Pertemuan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit digunakan untuk mencapai indikator: 1) Menunjukkan bukti tentang sifat benda padat, cair dan gas, 2) Menggolongkan benda sesuai dengan sifatnya. Sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk mengerjakan soal evaluasi guna mendapatkan hasil atas pembelajaran yang telah dilakukan. Langkah-langkah dalam siklus ini terdiri dari: 1. Tahap Perencanaan
Perencanaan sangat penting dilakukan sebelum melakukan proses pembelajaran. Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu sebagai berikut :
- Identifikasi masalah dan perumusan masalah.
- Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran IPA materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda
- Menyiapkan alat peraga. - Konfirmasi dengan guru.
- Menyusun soal berdasarkan indikator/ tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan dilengkapi dengan kunci jawaban.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang sebelumnya telah dibuat. Dalam pelaksanaannya sudah ditentukan atau diskenario jalannya pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan urutan rencana yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pada setiap siklus dimulai dengan mengkondisikan siswa untuk siap belajar dengan apersepsi dan penjajagan kemampuan awal siswa sekaligus sebagai motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
demonstrasi memperlihatkan lampu yang dinyalakan, lalu dimatikan kembali. Dari demonstrasi tersebut guru bertanya, mengapa dapat terjadi peristiwa tersebut? Maka timbulah masalah yang harus dicari tahu oleh siswa.
Tahap selanjutnya, siswa diminta mengumpulkan data dari buku pelajaran dan mengolahnya sendiri, lalu membuat peta konsep/ peta pikiran sesuai materi yang telah disampaikan. Siswa diminta untuk menjelaskan alasan pemikiran pada peta pikiran yang sudah mereka buat di depan kelas. Dari hasil pekerjaan siswa tersebut, guru menanamkan konsep sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Setelah semua siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik mencatat mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning, siswa diberi lembar evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. 3. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Setiap tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan siswa akan diamati oleh observer yaitu guru kelas dengan menggunakan pedoman pengamatan dan lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai pada pemberian evaluasi. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi belajar siswa. Data ini dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi pada siklus berikutnya.
3. Tahap Refleksi
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Setiap penelitian pasti memiliki teknik yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Teknik Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu untuk mengukur hasil belajar siswa dalam masalah yang diberikan melalui butir soal. Tes berupa soal-soal yang dapat ditemukan dalam setiap pertemuan, tes berisi pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari.
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes ini adalah teknik pengumpulan data selain tes. Teknik ini dapat mengukur kemampuan siswa yang dapat terlihat selain menggunakan tes. Adapun teknik non tes adalah : observasi, dan lembar kerja siswa.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data 3.4.2.1 Soal Tes Tertulis
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Dipenelitian ini menggunakan tes berbentuk pilihan ganda. Adapun kisi-kisinya akan dipaparkan dalam tabel 3 berikut ini
Tabel 3
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA siklus 1
SK KD Indikator Nomor Soal
1. Menyebutkan wujud benda 1,2
digunakan sebagai perbandingan data hasil nilai dengan tes siklus 2. Adapun kisi-kisi soal tes siklus 2 berikut ini
Tabel 4
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPA Siklus 2
SK KD Indikator Soal Tes
6. Memahami
3.4.2.2 Lembar Observasi
Dengan menggunakan lembar observasi ini ditujukan untuk melihat penerapan pendekatan discovery learning dan teknik mencatat mind mapping dalam proses pembelajaran. Di halaman selanjutnya ini adalah tabel 5 kisi-kisi lembar observasi yang akan dilaksanakan oleh guru.
Tabel 5
Kisi-Kisi Keterlaksanaan Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Discovery Learning dan Tekhnik Mencatat Mind Mapping
NO. Aspek yang Diamati
I. Kegiatan Awal
1. Guru memberikan salam pembuka
2. Guru mempersiapkan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran 3. Guru menyampakan tujuan
4. Guru membagi siswa dalam kelompok II. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi
5. Guru melakukan demonstrasi dan bertanya jawab dengan siswa B. Elaborasi
6. Guru mengawasi siswa melengkapi mind mapping
7. Guru membantu siswa mencari informasi dalam buku dan artikel 8. Guru membagikan lembar kerja
9. Guru memperlihatkan media
10.Guru bertanya dengan siswa tentang macam wujud benda
11.Guru bertanya jawab dengan siswa tentang contoh-contoh benda berdasarkan wujudnya
15.Guru menjelaskan sifat benda 16.Guru melakukan demonstrasi
17.Guru bertanya kepada siswa tentang sifat benda cair, padat, dan gas C Konfirmasi
18.Guru membimbing ketua kelompok untuk mempresentasikan lembar kerja kelompoknya
19.Guru membimbing siswa mengkoreksi lembar kerja dan lembar mind mapping yang telah diisi sebelumnya
20.Guru membimbing siswa untuk membetulkan pekerjaannya yang salah 21.Guru membimbing siswa untuk menuliskan kesimpulan pembelajaran pada
buku masing-masing dengan menggunakan teknik mencatat mind mapping 22.Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum mereka pahami 23.Guru memberikan PR
III Kegiatan Akhir
Tidak hanya guru, namun untuk kegiatan siswa selama mengikui pembelajaran juga diamati. Tabel 6 berikut adalah kisi-kisi yang telah dirancang
Tabel 6
Kisi-kisi Observasi Aktifitas Siswa Dalam Mengikuti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Discovery Learning dan Tekhnik Mencatat Mind Mapping No. Aspek yang Diamati
I Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam guru 2. Siswa mempersiapkan alat tulis
3. Siswa memperhatikan guru menyampaikan tujuan 4. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
II Kegiatan Inti A Eksplorasi
5. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang demostrasi yang ditampilkan B Elaborasi
6. Siswa melegkapi mind mapping yang telah disiapkan oleh guru 7. Siswa mencari informasi tentang materi dari buku dan artikel 8. Siswa dibagikan lembar kerja
9. Siswa memperhatikan media yang ditunjukkan guru
10. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang macam wujud benda 11. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang contoh benda berdaarkan
wujudnya
12. Siswa memperhatikan gambar yang guru tampilkan
13. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat benda yang ada pada gambar
14. Siswa menjelaskan tentang sifat benda yang telah dilihat 15. Siswa menyimak penjelasan guru
16. Siswa memperhatikan demonstrasi guru
17. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat benda cair, padat, dan gas
C. Konfirmasi
18. Ketua kelompok mambacakan hasil diskusinya di depan kelas
19. Siswa dibimbing untuk mengkoreksi hasil lembar kerja dan lembar mind mapping yang sudah dikerjakan
20. Siswa membetulkan pekerjaan yang salah
21. Siswa menulis kesimpulan dengan menggunakan teknik mind mapping di buku masing-masing
22. Siswa bertanya tentang hal yang belum dipahami 23. Siswa menerima PR
III Kegiatan Akhir
3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum soal evaluasi dilaksanakan pada penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas guna mendapatkan soal yang dapat diandalkan dan keajekannya. Uji validitas untuk siklus 1 maupun siklus 2 dilaksanakan di SDN Blotongan 02 pada tanggal 3 November 2016, dikarenakan jumlah siswa di SD N Blotongan 01 tidak mencapai ketentuan yaitu minimal 30 siswa.
3.4.3.1 Uji Validitas
Berdasarkan soal evaluasi yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SDN Blotongan 02 maka hasilnya diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows, penentuan butir soal yang valid mengacu pada kriteria Menurut Azwar (1999) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria dibawa 0,20 sangat tidak disarankan. Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan pada soal siklus 1 dan dengan menggunakan kriteria tingkat validitas 0,25 diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 7 berikut ini
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Siklus 1
Indikator Butir Soal sifat benda padat, cair, dan gas
akan dihapuskan menyisakan 26 soal, namun hanya akan diambil 15 soal yang menduduki kriteria > 0,25 (yang paling tinggi).
Begitu juga dengan soal evaluasi siklus 2 yang telah diadakan di SDN Blotongan 02 pada tanggan 03 November 2016, data yang telah didapat diolah dengan mengunakan SPSS versi 16.0 for windows dan hasilnya akan dipaparkan dalam tabel 7 berikut ini
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Siklus 2
Indikator Butir Soal
Valid Tidak Valid
1. Menyebutkan macam perubahan wujud
benda
1,2,3,4,5,7 6
2. Menjelaskan proses terjadinya perubahan wujud benda
9,10,11,12,13 8
3. Menjelaskan perubahan wujud benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali lagi ke wujud semula
15,18,19 14,16,17
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda
20,21,22 23,24
5. Memberikan contoh perubahan wujud
benda
26,28,29,30 27
3.4.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berarti suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik (Riduwan, 2009:348). Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, mengidentifikasi butir-butir soal yang bermasalah dan harus direvisi atau harus dihilangkan.
3.5 Uji Tes Kesukaran Butir Soal
3.5 Indikator Kinerja
Indikator kinerja akan berhasil jika jumlah siswa yang mencapai KKM ≥ 70 atau tuntas sebanyak ≥ 75% dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 01.
3.6 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif dengan menggunakan presentase yaitu membandingkan hasil.