• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam macam Gamelan Jawa yang Melegenda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Macam macam Gamelan Jawa yang Melegenda"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mengenal Macam-Macam Dan Sejarah Gamelan Jawa

Lengkap Dengan Fungsinya

Dekisugi September 14, 2016 macam-macamNo Comments

Macam-Macam dan Sejarah Gamelan Jawa – Sebagai salah satu negara yang kaya akan tradisi, Indonesia tentu tidak bisa kita pandang sebelah mata. Berbagai macam seni baik itu tari-tarian maupun jenis alat musik-pun ada banyak sekali jumlahnya. Nah, salah satu alat musik yang paling terkenal adalah Gamelan Jawa.

Ya, macam-macam Gamelan Jawa pun terdiri atas beberapa jenis, akan tetapi untuk bisa memainkan Gamelan Jawa setidaknya di butuhkan 13 sampai 15 orang sehingga bisa digunakan untuk mengiringi lagu atau Gending Jawa.

Macam-Macam Dan Sejarah Gamelan Jawa

Sebagai warga Indonesia yang baik tentu sudah seharusnya kita setidaknya mengetahui dan lebih baik lagi jika mau mempelajari kesenian maupun alat musik peninggalan jaman dahulu. Selain bisa melestarikan budaya juga bisa menjadi tameng agar kekayaan bangsa kita tidak di klaim oleh negara lainnya. Nah, bagi kalian yang sudah penasaran ingin mengetahui macam-macam dan sejarah gamelan jawa bisa menyimak informasi lengkap di bawah ini :

Mengenal Apa Itu Gamelan Jawa

Apabila kita berbicara mengenai Gamelan Jawa sebenarnya ini merupakan salah satu alat musik khas yang ada di tanah Jawa. Adapun macam-macam Gamelan Jawa pada umumnya meliputi Kenong, Gong, Gambang, Siter serta beberapa alat lainnya. Namun yang menjadi keistimewaan dari alat musik ini yaitu suara yang dihasilkan sangat lembut sehingga bisa menghadirkan ketenangan bagi siapa saja yang mendengarkannya.

Jadi suara yang dihasilkan tersebut pada jaman dahulu memang diselaraskan dengan kebiasaan dan prinsip orang Jawa yang terkenal sangat lembut. Tapi sebenarnya masih ada banyak sekali alat musik yang berasal dari Jawa namun mungkin untuk lebih jelasnya akan saya bahas pada artikel selanjutnya.

Asal Usul Nama Gamelan

Secara etimologi, Gamelan sendiri berasal dari istilah bahasa Jawa yang terdiri dari 2 kata yakni “Gamel” dan “An”. Jadi “Gamel/Nggamel” itu berarti memukul atau menabuh,

sedangkan “An” merupakan akhiran yang menjadikannya sebuah kata benda. Itulah mengapa seseorang yang sedang memainkan alat musik Gamelan biasanya juga disebut sedang nge-gamel.

Sejarah Gamelan Jawa

(2)

beberapa Gong kecil yang biasa disebut dengan kempul namun masih dalam jumlah yang terbatas.

Sejak saat itu perkembangan dari Gamelan Jawa sendiri mulai terus terlihat, hal ini terbukti dengan adanya penambahan instrumen-instrumen lain hingga seperti yang bisa kita lihat sekarang.

Dalam mitologi Jawa, awal-mulanya Gamelan Jawa itu diciptakan pada Era Saka oleh dewa yang menguasai tanah Jawa atau biasa disebut Sang Hyang Guru. Adapun tempat

singgasananya berada di Gunung Mahendra di Medangkamulan atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Gunung Lawu. Jadi sang dewa membuat sebuah Gong untuk

memanggil dewa lainnya, namun untuk menyampaikan pesan yang lebih khusus akhirnya ia menciptakan 2 Gong lain sehingga terbentuklah cikal bakal seperangkat alat Gamelan.

Namun sebenarnya tidak ada informasi resmi mengenai kapan Gamelan itu pertama kali di mainkan. Akan tetapi diperkirakan kemunculan dari Gamelan sendiri hampir bersamaan sejak adanya Kentongan, tepukan ke mulut, Rebab, gesekan pada tali hingga munculnya alat musik berbahankan logam.

Jika kita lihat dari bentuk gamelan, sepertinya memiliki beberapa kesamaan dengan alat musik di India. Hal ini dikarenakan pada abad VII – XV kebudayaan leluhur Jawa mendapatkan akulturasi budaya yang cukup kental dari bangsa India.

Gamelan sendiri juga termasuk salah satu jenis alat musik ensambel yang mana terdiri atas dua atau lebih alat musik yang dimainkan secara bersama-sama. Bahkan alat musik gamelan ini juga bisa kalian temui pada salah satu relief di Candi Borobudur sejak abad ke 8. Adapun beberapa alat musik tersebut meliputi Kendang, Kecapi, Suling Bambu, serta beberapa alat musik yang dipetik maupun di gesek.

Fungsi Gamelan Jawa

Adapun seperangkat gamelan atau Gamelan Ageng itu dimainkan untuk menyajikan sebuah gending-gending jawa maupun untuk mengiringi musik saat ada pementasan tari-tarian, ketoprak, wayang baik itu wayang orang maupun wayang golek.

Sementara itu penyajian Gamelan dalam karawitan bisa kita bedakan menjadi 2 macam alunan yaitu :

 Soran – Penyajian ini biasanya identik dengan tabuhan yang menghasilkan volume nada yang cenderung keras serta hampir semua perangkat

gamelan dimainkan kecuali Gambang, Suing, Siter, Rebab dan Gender. Jadi alunan musik ini dalam penyajiannya memang disajikan dalam tempo seseg, antal dan tanggung.

(3)

Namun apabila kita mempelajari lebih dalam lagi, sebenarnya untuk cara penyajian yang kedua ini masih dibagi lagi menjadi beberapa racikan di antaranya adalah nyampleng, gadon, genderan, siteran dan lain sebagainya.

Selain yang telah dijelaskan di atas, Gamelan Ageng atau seperangkat gamelan bisa juga difungsikan untuk sarana pengiring upacara adat, misalnya seperti :

Gamelan Sekati

Gamelan yang juga mempunyai nama Kanjeng Kyai Guntursari dan Kanjeng Kyai

Gunturmadu ini biasanya dimainkan dalam perayaan Sekaten atau lebih tepatnya saat tangga 5 – 12 bulan Mulud. Jadi pada tanggal tersebut Gamelan Sekati biasa disajikan untuk

peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan juga digunakan untuk menyambut para tamu agung, baik itu saat ada putra / putri sultan ataupun sakarsa dalem.

Adapun Gamelan Sekati sendiri terdiri atas :

 2 buah Gong Ageng  2 Sarong Peking  2 Saron Racik  1 Kempyang  1 Bedug

 1 Saron Demung  1 Bonang

Gamelan Munggang

Gamelan ini biasanya dimainkan untuk keperluan menyambut tamu agung, malemen,rampok macan, mantu, grebegan dan lain-lain. Selain itu bunyi yang dihasilkan dari Gamelan

Munggang ini mempunyai 3 buah nada dan terdiri atas 4 racikan instrumen yang meliputi :

 3 bonang besar  2 gong

 2 bende

 1 kenong japan

 1 kendang penuntung  1 kendang gending

Gamelan Corobalen

Jenis Gamelan yang ketiga ini biasa dimainkan dan disajikan saat ada tamu kehormatan yang datang.

Mengenal Macam-Macam Instrumen Gamelan Jawa Secara Lengkap

Bonang

(4)

kecil tadi diletakkan dan direntangkan pada sebuah tali yang terikat di sebuah bingkai kayu sebagai penyangga utama.

Seseorang yang memainkan Bonang nanti akan duduk di tengah alat musik dengan memegang 2 buah tabuh berbentuk tongkat dengan ukuran yang tidak terlalu panjang.

Menurut nada yang dihasilkan, ukuran dan fungsinya, alat musik Bonang bisa dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

 Bonang Barung

Untuk jenis Bonang yang pertama ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dengan cakupan oktaf menengah sampai dengan tinggi. Selain itu Bonang jenis ini juga biasa dimainkan sebagai instrumen pembuka karena nada yang dihasilkan bisa menjadi penuntun alat musik yang lainnya.

 Bonang Penerus

Bonang jenis ini memiliki ukuran paling kecil dengan jangkauan oktaf yang sangat tinggi. Bahkan untuk jenis tabuhan pipilan, Bonang ini dimainkan lebih cepat dua kali lipat daripada Bonang Barung. Namun dalam instrumen Gamelan, Bonang Penerus bukan difungsikan sebagai lagu penuntun karena kecepatan dan nada yang dihasilkan terlalu tinggi.

Celempung

Apabila Bonang tadi di mainkan dengan cara di pukul, untuk instrumen Celempung ini biasa dimainkan dengan cara dipetik. Sebenarnya ini masih memiliki kesamaan seperti halnya alat musik kecapi di Sunda. Ciri daripada celempung biasanya mempunyai 4 kaki dan berukuran hingga mencapai 90 cm dan disetel dengan nada di bawah alat musik siter satu oktaf.

Para pemain celempung biasanya akan menggunakan jari-jari mereka untuk memetik senar khususnya dengan ibu jari, sementara jari yang lainnya akan menahan getaran apabila sudah tidak di perlukan.

Siter

Alat musik Siter sebenarnya masih satu tipe dengan Celempung, akan tetapi bedanya terletak di ukuran serta jumlah senar yang digunakan. Jadi instrumen yang satu ini mempunyai ukuran panjang sekitar 30 cm serta terdapat 11 dan 13 senar yang direntangkan di antara kotak resonator. Kedua jenis senar itu nanti disetel berbeda, yang pertama untuk nada slendro dan kedua disetel nada pelog.

Para pemain Siter sekarang ini juga sudah semakin langka, bahkan dalam beberapa pertunjukan yang menyajikan Gamelan juga terkadang instrumen Siter tidak di mainkan. Adapun cara memainkannya sebenarnya masih sama dengan alat musik Celempung yaitu dengan menggunakan kedua ibu jari.

(5)

Gambang

Gamang merupakan salah satu instrumen dari Gamelan yang biasanya terdapat pada sebuah orkes Gambang Rancang dan Gambang Kromong. Jadi gambang ini mempunyai 18 buah bilah kayu yang di tata sejajar pada sebuah resonator berbentuk menyerupai perahu. Sementara di masing-masing ujung resonator biasanya dibuat meruncing menyerupai piramid.

Pada umumnya alat musik Gambang dibuat dengan jumlah bilah kayu sebanyak 17 hingga 21 dalam satu resonator. Adapun tangga nada yang dihasilkan tiap bilah kayu pun berbeda-beda, namun tangga nada tersebut mencakup nada mayor dan minor.

Untuk memainkan alat musik Gamelan biasanya menggunakan dua buah alat pemukul, yang satu dipegang oleh tangan kiri dan satunya lagi dipegang tangan kanan. Jadi bentuk penabuh dari Gambang ini bulat di bagian ujungnya dan dibalut dengan karet atau bisa juga kain, sementara batang penabuhnya berbentuk bulat panjang seperti halnya tongkat kecil.

Sedangkan untuk bilah kayu pada Gambang umumnya terbuat dari kayu besi atau kayu jati dengan ciri-ciri untuk nada tertinggi bentuk bilangnya panjang dan lebar sementara untuk nada rendah bentuknya pendek, tebal dan lebih sempit ukurannya.

Gender

Gender merupakan salah satu dari perangkat Gamelan yang terbuat dari logam dan biasa dimainkan dengan cara dipukul. Jadi gambaran bentuk dari alat musik Gender ini memiliki beberapa bilah-bilah metal yang disejajarkan pada sebuah tali dan di ikat ke sebuah resonator.

Adapun Gender sendiri terbagi menjadi dua macam jenisnya yaitu :

 Gender Barung

Gender jenis ini mempunyai ukuran yang cukup besar dan memiliki tingkat oktaf dari yang rendah sampai menengah. Selain alat musik Bonang, instrumen Gender Barung juga kerap dipadukan sebagai instrumen pembuka untuk mengiringi pola lagu yang tetap (Ajeg).

 Gender Penerus

Apabila Gender Barung berukuran besar, berbeda halnya dengan jenis Gender Penerus. Instrumen ini berukuran lebih kecil namun mempunyai cakupan oktaf mulai dari menengah sampai dengan tinggi. Walaupun untuk jenis Gender yang satu ini bukan merupakan

perangkat yang wajib dalam sebuah pementasan Gamelan namun kehadirannya tentu akan memperkaya rasa dari suara yang dihasilkan oleh seperangkat Gamelan Jawa.

Kempul

(6)

Dari segi fungsi, alat musik Kempul biasa digunakan dan dimainkan untuk memberikan aksen penting pada lagu-lagu Gendhing.

Kendang

Kendang atau yang juga disebut dengan Gendang ini merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara di pukul dan mempunyai fungsi untuk mengatur irama lagu. Jadi Kendang ini bisa dimainkan dengan menggunakan alat pemukul ataupun dengan tangan secara langsung. Bahkan hampir di seluruh wilayah tanah Jawa memiliki Kendang dengan kekhasannya sendiri-sendiri.

Jenis-jenis kendang

1. Kendang dengan ukuran kecil disebut ketipung

2. Kendang dengan ukuran sedang disebut kebar atau ciblon 3. Kendang Gede atau biasa disebut kendang kalih

Kendang yang memiliki kualitas dan nada yang bagus umumnya berbahankan kayu cempedak atau kayu nangka, sementara di bagian sisinya bisa menggunakan kulit kerbau ataupun kulit kambing. Namun kedua kulit tersebut bisa menghasilkan nada yang berbeda, misalnya untuk kulit kambing biasanya akan menghasilkan ketukan nada tinggi, sementara kulit kerbau ketukannya menghasilkan nada rendah. Jadi pemilihan bahan kulit yang dilakukan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan.

Kenong

Sebagai salah satu instrumen yang termasuk dalam macam-macam Gamelan. Kenong ini dapat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus. Jadi instrumen ini akan berperan sebagai pengisi harmoni atau akor dalam pertunjukan sebuah gamelan dan juga bisa digunakan untuk mengasan suatu irama dan menjadi penentu batas gatra.

Selain itu Kenong juga termasuk instrumen berpencu, hanya saja ukurannya sedikit lebih besar dari Bonang dan dalam satu setnya kenong ini terdiri sekitar 10 buah. Biasanya pemukul untuk memainkan alat ini terbuat dari kayu yang dililiti kain di bagian ujungnya.

Gong

Secara umum, apabila kita mendengar nama Gong maka kita akan langsung mengingat sebuah alat musik yang terbuat dari logam kuningan dengan bentuknya yang bundar besar. Fungsi daripada instrumen musik yang satu ini sebenarnya sebagai pembuka sekaligus penutup suatu kesenian.

(7)

namun nada yang dihasilkan dikhususkan untuk nada rendah saja. Gong sendiri masih bisa dibedakan menjadi 2 yaitu :

 Gong Sukuwan

Gong jenis ini berukuran sedang dan biasanya di gantung berjajar dalam satu set gong lainnya. Untuk nada yang dihasilkan memiliki struktur pendek. Adapun Gong ini dimainkan sebagai tanda akhiran sebuah Gendhing.

 Gong Ageng

Gong yang digunakan sebagai permulaan dalam sebuah gending ini memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan Gong Sukuwan.

Kethuk Kempyang

Jadi Kethuk Kempyang ini merupakan dua alat musik yang dari segi bentuk tidak berbeda jauh dari Kenong dan Bonang, hal ini dikarenakan sejarah Gamelan Jawa yang menyebar di pulau Jawa masih memiliki keterkaitan yang kuat, hanya saja untuk Kethuk bentuknya lebih kecil dari Kenong namun lebih tinggi sementara Kempyang lebih melebar dan besar. Namun keduanya sama-sama memiliki tonjolan bulat di tengahnya dan jika dipukul akan

menghasilkan pola yang menjalin-jalin.

Kedua instrumen ini penempatannya diletakkan di sebuah wadah bingkai kayu dan disangga oleh tali yang terikat dan dibentangkan secara kuat.

Rebab

Instrumen tradisional rebab ini termasuk dalam alat musik gesek serta memiliki 2 / 3 utas dawai berbahankan logam. Sedangkan untuk badannya terbuat dari kayu nangka dan

memiliki rongga dalam namun ditutup menggunakan kulit sapi yang telah dikeringkan untuk membuat suara gesekan yang dihasilkan menjadi keras.

Dalam seperangkat alat gamelan, rebab ini berguna untuk mengiringi seorang sinden saat bernyanyi sekaligus sebagai penuntun arah lagu yang dimainkan.

Saron

Saron atau yang juga biasa disebut dengan ricik ini adalah salah satu dari seperangkat alat Gamelan Jawa. Instrumen ini termasuk dalam keluarga balungan yang mana biasanya dalam sebuah set Gamelan kita bisa menjumpai 4 buah saron.

Kesemua Saron yang ada biasanya memiliki versi nada slendro dan pelog. Jadi bunyi yang dihasilkan 1 oktaf lebih tinggi jika dibandingkan dengan instrumen Demung, namun untuk bentuknya terlihat lebih kecil.

(8)

Instrumen Saron sendiri dibagi menjadi 3 varian, di antaranya adalah :

 Sarong Barung – Saron ini memiliki ciri khas ukurannya yang sedang dengan nada oktaf yang dihasilkan pun lebih tinggi. Biasanya untuk memainkan sebuah pertunjukan wayang umumnya memerlukan Saron Barung yang mana jumlah bilahnya ada sembilan.

 Saron Demung – Alat ini berukuran lebih besar dengan jangkauan oktaf nada di tengah. Rata-rata untuk mengiringi sebuah Gendingan Jawa

memerlukan satu hingga 2 buah Saron Demung sehingga hasil nada yang dihasilkan lebih bagus.

 Saron Peking – Instrumen yang juga disebut Saron Penerus ini nada oktafnya tinggi namun ukurannya sangat kecil. Saron jenis ini juga biasa digunakan sebagai alat musik pelengkap saat menampilkan lagu-lagu balungan.

Slenthem

Jenis alat musik ini terbuat dari bahan logam yang berbentuk pipih tipis dan di ikat menggunakan tali yang direntangkan pada sebuah tabung atau wadah khusus untuk menghasilkan sebuah nada rendah untuk mengikuti nada yang dihasilkan dari Saron, Balungan dan Ricik saat dipukul.

Seperti perangkat Gamelan lainnya, Slenthem ini juga mempunyai versi pelog dan slendro yang mana cakupan nada yang dihasilkan mulai dari nada C sampai dengan B.

Suling

Instrumen yang sudah cukup terkenal ini ternyata juga turut melengkapi seperangkat alat Gamelan dalam mengiringi sebuah lagu. Suling sendiri termasuk dalam alat musik tiup yang mana bentuknya seperti tabung kecil dengan beberapa lubang untuk menghasilkan nada.

Adapun suling ini biasa dimainkan secara bergantian dan umumnya suling ini memiliki peran untuk mempermanis iringan nada di awal maupun di tengah lagu. Dalam sebuah sajian pementasan gamelan, untuk bisa mendapatkan keunikan nada dan lagu biasanya tidak cukup hanya dengan satu atau dua Suling saja, melainkan beberapa suling biasa dimainkan secara langsung sekaligus.

Tonton Juga penampilan Gamelan Jawa

Itu tadi informasi mengenai sejarah dan macam-macam perangkat alat musik Gamelan yang kerap kali menghiasi suatu kesenian daerah dan tradisi khususnya di Pulau Jawa. Meskipun sebenarnya masih ada banyak sekali alat musik daerah yang ada di Jawa, namun sepertinya gamelan-lah yang menjadi alat musik ensamble dengan paduan dan kombinasi yang sangat lengkap.

Referensi

Dokumen terkait

Lebar jalan masuk yang masuk ke dalam kategori lebar terdapat pada permukiman yang memang sudah diatur untuk tingkat kenyamanannya (permukiman mewah) yaitu pada

Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.

Cahaya yang keras memberikan sebuah penekanan bahwa ayam potong merupakan salah satu bahan masakan yang mendominasi pada menu makanan Imah Babaturan.. Begitu juga

bahwa CMC 1% tidak memiliki efek terhadap ginjal tikus dan pemberian sisplatin dengan dosis 5mg/kgBB dapat memberikan efek nefrotoksik dengan adanya kerusakan

Dari grafik diketahui bahwa semakin tinggi perlakuan proporsi buah kurma:air (pengenceran sari buah kurma) dan semakin singkat perlakuan lama fermentasi, maka

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik

[r]

Cukup satu poros’shaft yang perlu di putar, sehingga sangat baik untuk me-align pasangan mesin dimana salah satunya sulit diputar ataupun mesin yang tidak memiliki thrust