• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Binangun 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. 3.1.1.3 Subjek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Binangun 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. 3.1.1.3 Subjek Penelitian"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

38 3.1 Desain Penelitian

Jenis penelian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan melaksanakan penelitian di kelas 5 SD Negeri Binangun 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping dalam mengajar IPA dengan pokok bahasan peristiwa alam. Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan melakukan observasi untuk menemukan masalah yang terjadi di kelas 5. Selanjutnya jika permasalahan sudah ditemukan, peneliti akan berdiskusi dengan guru kelas 5 untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning

berbantuan media Mind Mapping di kelas 5 dan merangcang langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan. Penelitian akan dilakukan sebanyak 2 siklus.

3.1.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1.1Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai selesai. Bulan Januari peneliti membuat proposal beserta instrumennya. Bulan selanjutnya pelaksanaan penelitian PTK di SD.

3.1.1.2Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Binangun 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah.

3.1.1.3Subjek Penelitian

(2)

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi (Arikunto, 2006:118).

1. Jenis Variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang dimaksud penulis variabel bebas adalah penerapan model Problem Based Learning berbantuan media

Mind Mapping (X). b. Variabel Terikat

(3)

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan menggunakan model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Targat dalam Aqib (2006: 30). Yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi dan observasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :

Gambar 3.1

Model Spiral Dari Kemmis dan Targgat

(4)

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA yang disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan yaitu model

Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Adapun perangkat untuk melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat tiga kali pertemuan @ 2 jam.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1

(5)

Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan pengamatan untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga akan terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.

c. Refleksi 1

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui keefektifan model Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Hasil refleksi ini juga berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II supaya terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan dari Observasi 2

(6)

pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media

Mind Mapping. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi pembelajaran sewaktu mengajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkat dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai. Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan pengamatan untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga akan terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.

c. Refleksi 2

Kegiatan refleksi 2 dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Jika hasil penelitian yang dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan dapat diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

(7)

(a) Planning (Perencanaan)

(b) Acting (Tindakan) dan Observasing (Pengamatan) (c) Reflecting ( Refleksi)

(a) Rencana Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran IPA berupa RPP.

2) Sebelum melaksanakan kegiatan guru membuat lembar observasi sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan yang bertujuan untuk meneliti seberapa jauh pengajar melakukan pembelajaran. 3) Selain membuat RPP dan lembar observasi, guru membuat alat

bantu pembelajaran berupa alat peraga. Alat peraga ini menggunakan media visual yaitu gambar.

4) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa menerima pelajaran.

5) Menyiapkan jurnal untuk refleksi diri. (b) Pelaksanaan

Pada tahab ini langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan Salam

b. Mengkondisikan siswa siap melaksanakan pembelajaran dengan berdoa

c. Guru mengabsen kehadiran siswa d. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar e. Apresepsi dan Motivasi

(8)

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

a) Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok

b) Guru membagikan lembar Mind Mapping kepada masing-masing siswa

c) Guru mengajak siswa untuk mengamati video

d) Siswa menggunakan mind mapping untuk mencatat informasi baru yang siswa dapatkan dari pembelajaran e) Guru memberikan masalah kepada siswa

f) Siswa bersama kelompok mencari informasi sebanyak-banyaknya.

b. Elaborasi

a) Guru membantu siswa untuk menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran agar relevan dengan pemecahan masalah.

b) Siswa bersama bersama kelompok melakukan eksperimen untuk mendapat informasi pemecahan masalah.

c) Guru menerangkan secara singkat tentang peristiwa alam berdasarkan diskusi yang kelompok lakukan.

d) Guru menerangkan tentang kegiatan belajar pada pertemuan selanjutnya yaitu menyususun laporan hasil pemecahan masalah.

e) Guru bertanya tentang materi apa yang belum dipahami siswa

f) Guru berdiskusi untuk meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan kepada siswa

c. Konfirmasi

(9)

3. Kegiatan Penutup

a. Guru melakukan Refleksi

b. Menutup pembelajaran dengan berdoa

2) Pertemuan kedua 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan Salam

b. Mengkondisikan siswa siap melaksanakan pembelajaran dengan berdoa

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar e. Apresepsi dan Motivasi

f. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

a) Siswa duduk bersama kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya

b) Guru membimbing siswa untuk membaca lembar Mind Mapping yang sudah dibagikan pada pertemuan sebelumnya secara bergantian antar kelompok.

c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari dipertemuan sebelumnya.

b. Elaborasi

a) Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok

b) Guru membimbing siswa dalam perencanaan penulisan laporan hasil kerja kelompok

c) Siswa menyusun laporan kerja kelompok

(10)

c. Konfirmasi

a) Guru berdiskusi dengan siswa tentang laporan yang di kerjakan oleh masing-masing kelompok

b) Guru dan siswa bertanya jawab tentang pembuatan laporan yang belum dipahami oleh siswa.

3. Kegiatan Penutup

a. Menyampaikan tindak lanjut tentang kegiatan pembelajaran di pertemuan berikutnya.

b. Guru melakukan Refleksi sebelum kegiatan pembelajaran berakhir.

c. Menutup pembelajaran dengan berdoa 3) Pertemuan ketiga

1. Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan Salam

b. Mengkondisikan siswa siap melaksanakan pembelajaran dengan berdoa

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar e. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

a) Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya

b) Guru mengecek kesiapan masing-masing kelompok tentang penyusunan laporan yang sudah dikerjakan pada pertemuan sebelumya

b. Elaborasi

a) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

(11)

c. Konfirmasi

a) Guru dan siswa melakukan refleksi tentang hasil kerja yang telah dilakukan.

b) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi apa yang belum dipahami oleh siswa,

c) Guru berdiskusi untuk meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan kepada siswa

d) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran

e) Siswa mengerjakan soal tes untuk menguji kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

3. Kegiatan Penutup

a. Guru melakukan Refleksi selama pembelajaran b. Menutup pembelajaran dengan berdoa

3.4 Jenis, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari skor tes, skor sikap, dan skor keterampilan dan data sekunder yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada semester II tahun pelajaran 2016/2017.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:

a. Data hasil belajar diambil meliputi penilaian proses pembelajaran dan tes formatif pada akhir siklus.

b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya tindakan dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru.

3.4.3 Instrumen Penelitian

(12)

1. Soal Tes

Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto 2011: 53). Tes merupakan alat penilaian yang dimana sebuah lembar evaluasi setelah pembelajaran dilaksanakan. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, kemudian di bandingkan antara hasil pra-siklus dengan hasil siklus untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa sebagai indikator peningkatan hasil belajar.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest Siklus I

Standar

(13)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Soal Posttest Siklus I

Standar

(14)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest Siklus II

Standar

(15)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Soal Posttest Siklus II

Standar

(16)

2. Lembar Observasi

Menurut Prof.Heru (2006) Pengamatan atau Observasi dalam konteks penelitian ilmiah adalah studi yang disengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam konteks kehidupan sehari-hari dan memperhatikan syarat-syarat penelitian ilmiah. Dengan demikian hasil pengamatan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Pertama

Kegiatan Guru No.

Item Jumlah

1. Memberikan soal pretest 1 1

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 1

3. Membimbing siswa untuk melakukan pengamatan

tentang peristiwa alam 3 1

4. Memberikan masalah kepada siswa tentang peristiwa

alam dan penyebab terjadinya peristiwa alam 4 1

5. Membimbing siswa untuk mencari informasi tentang peristiwa alam dan penyebab terjadinya peristiwa alam yang ada di Indonesia sebanyak-banyaknya.

5 1

6. Membantu siswa untuk menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran agar relevan dengan pemecahan masalah penyebab terjadinya peristiwa alam di Indonesia

6 1

7. Menerangkan tentang kegiatan belajar pada pertemuan selanjutnya yaitu menyususun laporan hasil pemecahan masalah

7 1

(17)

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Kedua

Kegiatan Guru No.

Item Jumlah

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 1

2. Guru membagikan lembar kerja siswa (laporan) 2 1 3. Guru membimbing siswa dalam perencanaan

penulisan laporan hasil kerja kelompok tentang penyebab peristiwa alam.

3 1

4. Membimbing siswa dalam menyusun laporan kerja

kelompok tentang peristiwa alam. 4 1

5. Guru membimbing siswa dalam penyajian laporan hasil kerja kelompok tentang penyebab peristiwa alam

5 1

Total 5

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Ketiga

Kegiatan Guru No.

Item Jumlah

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 1

2. Mengecek kesiapan masing-masing kelompok tentang

penyusunan laporan yang sudah dikerjakan 2 1

3. Membimbing siswa mempresentasikan laporan hasil

kerjanya 3 1

4. Membimbing siswa melakukan refleksi terhadap hasil

penyelidikannya 4 1

5. Membimbing siswa melakukan refleksi terhadap

proses pembelajaran yang telah dilakukan 5 1

6. Memberikan soal Posttest 6 1

(18)

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Pertama

Kegiatan Guru No.

Item Jumlah

1. Mengerjakan soal pretest 1 1

2. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran 2 1

3. Membentuk kelompok berjumlah 4 orang. 3 1

4. Melakukan pengamatan tentang peristiwa alam 4 1

5. Mendapatkan permasalahan tentang peristwa alam dan penyebab terjadinya peristiwa alam

5 1

6. Mencari informasi tentang peristiwa alam dan penyebab terjadinya peristiwa alam yang ada di Indonesia sebanyak-banyaknya.

6 1

7. Mendefinisikan dan mengorganisasikan pembelajaran agar relevan dengan pemecahan masalah penyebab terjadinya peristiwa alam di Indonesia

7 1

8. Memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan belajar pada pertemuan selanjutnya yaitu menyususun laporan hasil pemecahan masalah

8 1

(19)

Tabel 3.9

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Kedua

Kegiatan Guru No.

Item Jumlah

1. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran 1 1

2. Mengerjakan lembar kerja siswa (laporan)

2 1

3. Melakukan perencanaan penulisan laporan hasil kerja

kelompok tentang penyebab peristiwa alam. 3 1

4. Menyusun laporan kerja kelompok tentang peristiwa

alam. 4 1

5. Melakukan perencanaan penyajian laporan hasil kerja

kelompok tentang penyebab peristiwa alam 5 1

Total 5

Tabel 3.10

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Ketiga

Kegiatan Guru No.

Item Jumlah

1. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran 1 1

2. Melakukan presiapan oleh masing-masing kelompok

tentang penyusunan laporan yang sudah dikerjakan 2 1

3. Mempresentasikan laporan hasil kerjanya 3 1

4. Melakukan refleksi terhadap hasil penyelidikannya 4 1

5. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang

telah dilakukan 5 1

6. Mengerjakan soal Posttest

6 1

(20)

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada dasarnya instrumen penilaian itu ada dua macam yaitu instrumen tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur pengetahuan atau kemampuan, sedangkan non tes untuk mengukur sikap dan keterampilan. Dalam penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas hanya dilakukan untuk instrumen tes. Instrumen tes yang disusun peneliti akan diujicobakan terlebih dahulu di kelas atasnya yaitu kelas 5. Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid sehingga soal tersebut dapat dikerjakan oleh siswa kelas dengan hasil yang maksimal. Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakainya apabila sudah terbukti viliditas dan reliabilitasnya (Usman dan Akbar, 2009:287).

3.5.1 Uji Validitas

Menurut Usman dan Akbar (2009:287) validitas ialah mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menunjukan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum diberikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk mengetahui butir soal yang valid.

Pedoman untuk menentukan rentang indeks validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:344):

Tabel 3.11

Rentang Indeks Validitas

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,61 – 0,80 Tinggi

3. 0,41 – 0,60 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

(21)

Uji validitas dapat ketahui dengan melihat nilai Corrected Item-Total Correlation. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,41 maka instrumen tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan. Sedangkan jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,41 maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan.

Tabel 3.12 Uji Validitas Soal

Siklus 1 Item-Total Statistics

Butir Soal Corrected Item-Total

(22)

soal28 ,091 Tidak Valid

Total Correlation Keterangan

(23)

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Usman dan Akbar (2009:287) reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability atau dependability. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan di SD Negeri Binangun 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang dengan mengambil responden siswa kelas 5. Koefesien reliabilitas selalu berada dalam rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya. Sebagai ancar-ancar koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:346):

Tabel 3.14

Rentang Indeks Reliabilitas

Tabel 3.15

Uji Reliabilitas Soal Siklus 1 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,929 ,930 30

No. Indeks Interpretasi

(24)

Tabel 3.16

Uji Reliabilitas Soal Siklus 2 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

,949 ,947 30

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I dilakukan dengan SPSS versi 16.0. Koefisien reliabilitas dapat dilihat melalui besarnya nilai Cronbach’s Alpha yang disesuaiakan dengan klasifikasi koefisien yang sudah diungkapkan. Pada siklus I soal pilihan ganda nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,929 berarti memiliki tingkat interpretasi yang tinggi reliabel. Sementara pada siklus II soal pilihan ganda nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,949 berarti memiliki tingkat interpretasi yang tinggi.

3.5.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal merupakan tingkat derajat kesulitan butir soal, jika soal terlalu sulit atau mudah maka soal dikatakan tidak baik. Oleh karena itu soal yang baik adalah soat yang mempunyai tingkatan tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Rumus yang digunakan untuk menguji suatu tingkat kesukaran soal (Karunia Eka dan Mokhamad Ridwan, 2015: 224) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

IK = Tingkat Kesukaran Soal

B = Rata-rata skor jawaban siswa siswa pada butir soal

(25)

Dengan Kriteria tingkat kesukaran soal sebagai berikut : 0,00 – 0,41 adalah soal sukar

0,42 – 0,80 adalah soal sedang 0,81 – 1,00 adalah soal mudah

Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran soal yang ada diatas, maka tingkat kesukaran intrumen tes siklus I san siklus II telah diujikan dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut.

Tabel 3.17

Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Butir Soal Indeks Tingkat Kesukaran Soal

KriteriaTingkat Kesukaran Butir Soal

soal1 ,75 Sedang

soal2 ,65 Sedang

soal3 ,55 Sedang

soal4 ,70 Sedang

soal5 ,65 Sedang

soal6 ,70 Sedang

soal7 ,45 Sedang

soal8 ,70 Sedang

soal9 ,55 Sedang

soal10 ,65 Sedang

soal11 ,70 Sedang

soal12 ,70 Sedang

soal13 ,70 Sedang

soal14 ,75 Sedang

soal15 ,70 Sedang

soal16 ,55 Sedang

(26)

soal18 ,60 Sedang

soal19 ,70 Sedang

soal20 ,70 Sedang

soal21 ,70 Sedang

soal22 ,55 Sedang

soal23 ,70 Sedang

soal24 ,65 Sedang

soal25 ,70 Sedang

soal26 ,55 Sedang

soal27 ,70 Sedang

soal28 ,70 Sedang

soal29 ,60 Sedang

soal30 ,65 Sedang

Tabel 3.18

Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Butir Soal Indeks Tingkat Kesukaran Soal

KriteriaTingkat Kesukaran Butir Soal

soal1 ,75 Sedang

soal2 ,60 Sedang

soal3 ,55 Sedang

soal4 ,70 Sedang

soal5 ,60 Sedang

soal6 ,70 Sedang

soal7 ,65 Sedang

(27)

soal9 ,50 Sedang

soal10 ,65 Sedang

soal11 ,60 Sedang

soal12 ,70 Sedang

soal13 ,70 Sedang

soal14 ,75 Sedang

soal15 ,75 Sedang

soal16 ,55 Sedang

soal17 ,80 Sedang

soal18 ,60 Sedang

soal19 ,65 Sedang

soal20 ,65 Sedang

soal21 ,75 Sedang

soal22 ,60 Sedang

soal23 ,75 Sedang

soal24 ,85 Sedang

soal25 ,75 Sedang

soal26 ,50 Sedang

soal27 ,65 Sedang

soal28 ,80 Sedang

soal29 ,50 Sedang

soal30 ,65 Sedang

3.5.4 Indikator Kinerja

(28)

IPA meningkat apabila diatas 80% siswa memperoleh nilai diatas KKM. Standar KKM yang digunakan adalah 70.

Tabel 3.19

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

Nilai 70 Tuntas

Nilai 70 Tidak Tuntas

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa. Sedangkan data kualitatif digunakan untuk mengambarkan aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan hasil observasi aktivitas belajar melalui model pembelajaran

Problem BAsed Learning dengan berbantuan media Mind Mapping. Data hasil penelitian dianalisis deskriptif pada setiap siklusnya. Adapun data hasil belajar kognitif dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata setiap siklusnya.

3.7.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. “Langkah pertama dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar siswa (Arifin, 2009:221). Selanjutnya angka-angka hasil penilaian diubah menjadi nilai-nilai untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai hasil belajar siswa.

(29)

a. Penskoran soal bentuk pilihan ganda

Cara penskoran tes bentuk pilihan ganda menurut Zaenal Arifin (2009:229) ada tiga macam yaitu “penskoran tanpa koreksi, penskoran ada koreksi, dan penskoran dengan butir beda bobot”. Peneliti menggunakan teknik penskoran tanpa koreksi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (tergantung pada bobot butir soal). Skor peserta didik diperoleh dengan cara menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar dengan menggunakan rumus:

(Arifin, 2009:229) Keterangan:

B = jumlah jawaban benar N = jumlah soal

Skala = 0-100

b. Menghitung rata-rata hasil belajar menggunakan rumus:

(Sudjana, 2014) Keterangan:

X = rata-rata (mean). ∑X = jumlah seluruh skor. N = banyaknya subjek.

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran

Problem Based Learning dengan berbantuan media Mind Mapping dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut :

Skor =

𝐵

𝑁

X 100

(30)

Tabel 3.20

Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal

c. Menentukan batas minimal ketuntasan belajar

Dalam penelitian ini setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70.

3.7.2 Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengolahan data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus I dan II. Observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan untuk mengukur apakah guru dan siswa sudah baik dalam menerapkan pembelajaran IPA melalui model pembelajaran

Problem Based Learning dengan berbantuan media Mind Mapping. Lembar observasi aktivitas guru terdiri dari 18 pernyataan dan lembar aktivitas siswa terdiri dari 19 pernyataan.

(%) Kualifikasi

90% - 100% Sangat baik

80% - 89% Baik

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

Gambar

Gambar 3.1 Model Spiral Dari Kemmis dan Targgat
Kisi-kisi Instrumen Soal Tabel 3.1 Pretest Siklus I
Kisi-kisi Instrumen Soal Tabel 3.2 Posttest Siklus I
Kisi-kisi Instrumen Soal Tabel 3.3 Pretest Siklus II
+7

Referensi

Dokumen terkait

segala keterangan, dokumen, dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank BUMN yang bersangkutan. Kewajiban penyampaian keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan

3 Berdasarkan laporan pola penyebab kematian di Indonesia dari analisis data kematian 2010, didapatkan sebagai penyebab dasar kematian ( underlying cause ) tertinggi dari

Selain itu, Hymes (dalam Rahadi, 2001: 20) juga menjelaskan bahwa alih kode ekstern adalah alih kode yang terjadi antara bahasa asli dengan bahasa asing, seperti alih

dari skala 1: 50.000 menjadi skala perantara dan 1: 250.000 pada proses generalisasi tidak dapat dihindarkan serta berpengaruh pada kenampakan titik, garis dan

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Disiplin Kerja yang ditunjukkan oleh para pegawai yang bekerja di Dinas Pendapatan Kota Manado memberikan pengaruh yang penting terhadap

Demikian juga dengan harga, karena konsumen membeli suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut atau yang dalam hal

4.1.1 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor determinan yang berpengaruh terhadap kualitas hidup penyandang diabetes melitus di

masyarakat, yang didalamnya terjadi hubungan antara interaksi sosial dengan