• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS : Studi Deskriptif di SMPN 26 Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS : Studi Deskriptif di SMPN 26 Kota Bandung."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF PESERTA DIDIK

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS (Studi Deskriptif di SMPN 26 Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan kewarganegaraan

Oleh : MIRA OKTAFIA

1000892

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF PESERTA DIDIK

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS (Studi Deskriptif di SMPN 26 Kota Bandung)

Oleh :

Mira Oktafia

1000892

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Mira Oktafia 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN MIRA OKTAFIA

1000892

IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN PKN UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF PESERTA DIDIK

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS (Studi Deskriptif di SMPN 26 Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Dadang Sundawa, M.Pd. NIP. 196005151988031002

Pembimbing II

Susan Fitriasari, S.Pd., M.Pd. NIP. 1982073020091222004

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari, Tanggal : Selasa, 08 April 2014

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekertaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed, NIP. 197211121999031001

3. Penguji : 3.1

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed, NIP. 19630820 198803 1 001

3.2

Dr.Muhammad Halimi, M.Pd NIP.195806051988031001 3.3

(5)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan penelitian ...4

D. Manfaat penelitian ...4

E. Metode penelitian...5

F. Stuktur Organisasi Skripsi ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A. Pengertian Lesson Study dalam pembelajaran PKn ...8

1. Pengertian Lesson Study ...8

2. Manfaat danTujuan Lesson Study ...11

3. Sejarah Lesson Study ...18

B. Pengertian Pembelajaran ...22

1. Pengertian Pembelajaran ...22

2. Tujuan pembelajaran ...23

3. Strategi pembelajaran ...24

4. Metode pembelajaran ...25

C. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan...25

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ...25

2. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ...26

3. Tujuan Pendidikan kewarganegaraan...26

4. Karakteristik pendidikan Kewarganegaraan ...27

5. Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan ...27

6. Ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan ...29

D. Pengertian Partisifasi ...30

(6)

2. Ciri-Ciri Peserta Didik yang aktif dalam pembelajaran ...31

3. Prinsip pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik ...32

4. Prinsip-prinsip mengaktifkan siswa dalam dimensi program pembelajaran ...34

E. Penelitian terdahulu ...36

BAB III METODE PENELITIAN ... A.Metode Penelitian ...37

B.Jenis dan Sumber data ...40

C.Instrumen penelitian...40

D.Teknik pengumpulan data ...40

1. Observasi ...41

2. Wawancara ...41

3. Studi Dokumentasi ... 41

4. Studi Literatur ...41

E. Analisis Data ...41

F. Subjek dan Lokasi Penelitian ...42

G.Tahap-tahap Penelitian...43

H.Prosedur penelitian...44

1. Tahap Pra Penelitian...44

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...45

1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ...45

2. Administrasi SMPN 26 Bandung ...47

a. Stuktur Organisasi Sekolah ...47

b. Keadaan Fasilitas Personal (guru, murid, karyawan) dan Kelengkapan Lingkungan Proses Pembelajaran ...48

c. Pelaksanaan kurikulum ...49

B.Deskripsi Hasil Penelitian ...51

1. Hasil wawancara ...51

a. Guru PKn ...51

b. Peserta Didik ...54

c. Ketua Pelaksana Lesson Study...59

2. Hasil Obseravsi ...61

a. Bagaimana merencanakan proses pembelajaran dengan menggunakan Lesson Study dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas di SMPN 26 Bandung...61

b. Proses pelaksanaan Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran ...62 c. Peran Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam

(7)

proses pembelajaran di kelas di SMPN 26 Bandung...67 d. Kendala apa saja yang dihadapi oleh guru dalam mengembang-

kan Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam

upaya meningkatkan partisipasi aktif siswa di SMPN 26 Bandung ...69

C.Analisis Hasil penelitian ...71 D.Pembahasan Hasil penelitian ...91

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... A.Kesimpulan ...102 B.Rekomendasi ...104

(8)

ABSTRAK

Mira Oktafia. 2014. Implementasi Lesson Study Pada Mata Pelajaran PKn Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas (Studi Deskriptif di SMPN 26 Kota Bandung)

Pembelajaran sekarang yang menjadi pusat dalam pembelajaran adalah peserta didik, peserta didik tidak hanya menjadi pendengar yang bersifat pasif namun peserta didik berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, peran guru dalam pembelajaran hanya sebagai fasilitator dan motivator. Namun pada kenyataannya kebanyakan pembelajaraan sekarang masih berpusat pada guru, peserta didik hanya menjadi pendengar yang bersifat pasif. Disini harus ada suatu yang bisa menciptakan proses pembelajaran yang aktif baik guru maupun peserta didik dengan adanya Lesson Study. Lesson Study merupakan pembinaan guru secara kolaboratif untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendekatan Lesson

Study pada mata pelajaran PKn untuk meningkatkan partisipasi aktif peserta didik

dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian dilaksanakan di SMPN 26 Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitiatif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi litelatur.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Perencanaan pelaksanaan Lesson

Study dimulai dari a) Mengadakan rapat pertama antara semua guru PKn dan

kepanitian Lesson Study berdiskusi siapa yang akan menjadi guru model, b) Mengadakan rapat kedua berdiskusi dengan mengkaji pelajaran yang akan dilakukan dari mulai materi yang akan disampaikan dan kelas mana yang akan digunakan, c) Membuat suatu rencana untuk membuat peserta didik belajar dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan d) Mengundang pakar Lesson Study. 2) Pelaksanaannya mencakup 3 tahap kegiatan, yaitu plan (perencanaan), do atau

oppen lesson (implementasi) dan refleksi. 3) Peran Lesson Study pada mata

pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas cukup berperan, karena pada dasarnya pembelajaran dengan mengimplementasikan Lesson Study, peserta didik diposisikan sebagai pusat dalam pembelajaran. Bentuk partisifasi aktif yang ditunjukan peserta didik dalam mengimplementasikan Lesson Study dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru model, peserta didik memberikan pendapat tentang materi pelajaran kebijakan publik dengan memberikan pendapatnya tentang masalah-masalah sosial dan kebijakan publik di kota Bandung dan berpartisifasi aktif dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa). 4) Kendala yang di rasakan guru dan peserta didik yaitu tidak nyaman dengan keberadaan Obsever di dalam kelas, dan kendala lain yang dihadapi guru model yaitu pada saat merancang RPP, Kendala yang biasa dihadapi seorang guru model biasanya adalah guru model harus siap untuk dilihat dan dikritik dalam pembelajaran.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan komunikasi antara guru dan peserta didik yang bersifat timbal balik dan bertujuan untuk mencapai kegiatan belajar mengajar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan peserta didik serta dengan lingkungannya, sehingga dalam pembelajaran ada dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan yaitu kegiatan mengajar dan belajar. Proses pembelajaran harus membuat peserta didik belajar aktif supaya terjadinya timbal balik antara guru dan peserta didik.

Dalam hal ini keaktifan peserta didik sangat penting dalam proses pembelajaran karena pembelajaraan bersifat timbal balik maka bukan hanya guru yang memberikan informasi kepada peserta didik namun peserta didik juga harus sebaliknya merespon informasi yang diberikan oleh guru sehingga terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik. Menurut Dimyati dan Mudjiono, (2006:51) bahwa:

Keaktifan peserta didik yaitu Sebagai “primus motor” dalam kegiatan

pembelajaran maupun kegitan belajar, peserta didik dituntun untuk aktif secara fisik, intelektual dan emosional, karena dalam proses pembelajaran mengharuskan peserta didik aktif secara fisik maupun fisikis.

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:46) dengan “learning by doing” -nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung, belajar harus dilakukan oleh peserta didik secara aktif, baik individual maupun kelompok dengan cara memecahkan masalah (problem solving). Gegne and Berliner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:45).

(10)

2

merangsang keaktifan peserta didik dengan menggunakan bermacam metode dan dalam pembelajaran.

Menurut Uno Hamzah dan Nurdin Mohamad (2011:75) kecenderungan pembelajaran hari ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Peserta didik kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran akibatnya tingkat pemahamaan peserta didik terhadap materi pelajaran rendah. Kurangnya keaktifan peserta didik ini menjadi suatu masalah, karena pembelajaran tanpa partisipasi aktif dari peserta didik membuat pembelajaran hanya akan menjadi tidak bermakna bagi peserta didik. Peserta didik hanya menerima saja apa yang diberikan oleh guru, peserta didik hanya bersifat pasif tidak mengajukan pertanyaan maupun memberikan gagasannya, sehingga proses pembelajaran akan membuat peserta didik bosan dan tidak terlalu bersemangat dalam pembelajaran.

Melihat realitasnya di lapangan saat ini proses pembelajaran di kelas sebagian besar peserta didik dalam pembelajaran di kelas kurang berpartisipasi aktif, peserta didik lebih bersifat pasif dengan hanya menerima apa yang disamapaikan oleh guru dan yang aktif dalam pembelajaran hanya guru saja. disini harus ada suatu yang bisa menciptakan proses pembelajaran yang aktif baik guru maupun peserta didik dengan adanya Lesson study.

Lesson Study merupakan suatu peningkatan kualitas pembelajaran yang

awal mulanya berasal dari Jepang, selain untuk peningkatan kualitas pembelajaran, Lesson Study juga dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru.

Menurut Hendayana Sumar dkk (2007:10) Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip kolegalitas dan

mutual learning untuk membangun komunitas belajar.

(11)

3

menyusun rencana pembelajaran beserta research lesson-nya, pelaksanaan KBM di kelas yang disertai observasi dan refleksi. Dengan Lesson Study para guru dapat leluasa meningkatkan kinerja dan keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Lesson Study dapat dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar pembelajaran yang mencakup tiga (3) tahap kegiatan yaitu; perencanaan (Planning), Implementasi (Action) pembelajaran, dan observasi serta refleksi (Reflaction). Lesson Study bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru-guru ke arah yang lebih baik dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pengajaran di dalam kelas.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dalam rangka mengetahui Implementasi Lesson Study Pada Mata Pelajaran PKn Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas. (Studi Deskriptif di SMPN 26 Bandung).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merencanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

Lesson Study dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik

dalam proses pembelajaran di kelas di SMPN 26 Bandung ?

2. Bagaimana proses pelaksanaan Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran ?

3. Bagaimana peran Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas di SMPN 26 Bandung ?

4. Kendala apa saja yang dihadapi oleh guru dalam mengembangkan Lesson

Study pada mata pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif

(12)

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan Implementasi Lesson Study Pada Mata Pelajaran PKn Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran di kelas. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Bagaimana merencanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

Lesson Study dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik

dalam proses pembelajaran di kelas di SMPN 26 Bandung.

2. Bagaimana proses pelaksanaan Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Bagaimana peran Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas di SMPN 26 Bandung.

4. Kendala apa saja yang dihadapi oleh guru dalam mengembangkan program

Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam upaya meningkatkan

partisipasi aktif peserta didik di SMPN 26 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di persekolahan, terutama dalam pelaksanaan

Lesson Study.

2. Secara Praktis

(13)

5

1) Manfaat bagi Peserta didik, diharapkan: Peserta didik menjadi lebih demokratis dan kritis dalam proses pembelajaran dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

2) Manfaat bagi Guru, diharapkan: Guru lebih terbuka terhadap saran dan kritikan dari Guru lain, dan Guru lebih transparan dalam rencana pembelajarannya pada guru lain, dapat juga dijadikan bahan rujukan dalam meningkatkan Partisipasi Aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.

3) Manfaat bagi peneliti, diharapkan: Dapat mencermati, menelaah, sekaligus ikut mengobservasi pelaksanaan Lesson study.

E. Metode Penelitian 1. Metode penelitian

Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, Penelitian kualitatif menurut (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009:22).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Melalui metode tersebut dipaparkan fakta empiris yang benar-benar nyata yang tengah berlangsung dilapangan disertai penganalisisan. Pernyataan diatas sama halnya dengan pendapat yang dikemukakan Suharsimi arikunto, 1998 bahwa:

Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

2. Instrumen Penelitian

(14)

6

yang membuka kunci, menelaah dan mengeksplorasi seluruh ruangan secara cermat, tertib dan leluasa. (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009:61) 3. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui

setting dari berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari setting, data

dapat dikumpulkan dengan menggunakan sumber primer dan sekunder, sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009:103). Teknik pengumpulan data menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi pengamatan terhadap suatu Objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. jika pengertian observasi menurut penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalan upaya mengumpulkan data penelitian. Observasi yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan

Lesson Study dalam pembelajaran PKn.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistic dan jelas dari informan.

c. Studi dokumentasi

(15)

7

d. Studi literatur

Studi literatur menurut Green (1995) dalam (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009:152). Literatur adalah bahan-bahan yang diterbitkan secara rutin atau berkala. Literatur yang memiliki criteria yang relevan dengan focus kajian, yang dimaksud relevance ialah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan akan informasi.

F. Stuktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang sistematika skripsi dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab satu hingga bab terakhir. Sistematiknya sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan dipaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan stuktur organisasi skripsi.

Bab II kajian pustaka dipaparkan tentang teori Lesson study, hakikat belajar dan pembelajaran, Pendidikan Kewarganegaraan, pengertian partisipasi, penelitian terdahulu.

Bab III dipaparkan mengenai dan metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data, tahap penelitian, serta tahap pengolahan.

Bab IV dipaparkan mengenai deskripsi lokasi penelitian, deskripsi data hasil penelitian, pengujian data dan pembahasan hasil penelitian.

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian mempunyai peranan penting dalam penelitian karena akan mengarahkan peneliti bagaimana langkah-langkah yang harus peneliti lakukan dalam melakukan penelitian. Sebuah penelitian harus bersifat rasional, empiris dan sistematis agar penelitian tersebut objektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan dari segi teori atau penemuan penelitian.

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2008:3) dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikemukakan (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009:22) adalah sebagai berikut:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori”.

Pendapat lain mengenai penelitian kualitatif Menurut (Herdiansyah Haris, 2010: 9)bahwa:

“Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peniliti dengan fenomena yang diteliti”.

(17)

38

Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut pandangan creswell, Denzin & Lincoln, serta pandangan Guba & Lincoln (dalam Herdiansyah Haris, 2010: 9).

1. Konteks dan setting, penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan konteks dan latar apa adanya atau alamiah (naturalistic), bukan melakukan eksperimen yang dikontrol secara ketat atau manipulasi variabel.

2. Bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dengan suatu fenomena

3. Keterlibatan secara mendalam serta hubungan erat antara peneliti dengan subjek yang diteliti

4. Teknik pengumpulan data yang khas kualitatif, tanpa adanya perlakuan (treatment) atau manipulasi variabel

5. Adanya penggalian nilai yang terkandung dari suatu perilaku 6. Perspektif dinamis, perspektif “perkembangan”

7. Orientasi pada kasus unik 8. Netralitas empatik

9. Fleksibilitas rancangan

10.Peneliti sebagai instrumen kunci

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Melalui metode tersebut dipaparkan fakta empiris yang benar-benar nyata yang tengah berlangsung dilapangan disertai penganalisisan dan dipaparkan dengan mendetail. Penelitian ini memaparkan bagaimana pelaksanaan Lesson Study pada mata pelajaran PKn dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Suharsimi Arikunto, 1998 bahwa:

Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

(18)

39

B. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari orang dan benda. Orang sebagai informan dalam penelitian yang akan memberikan informasi atau data-data yang dibutuhkan oleh peneliti untuk menganalisis data-data penelitian tentang Implementasi Lesson Study Pada Mata Pelajaran PKn Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di kelas. Benda adalah data yang didapat dari literatur yaitu buku untuk melengkapi penelitian, dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai Lesson Study.

Sumber data ini mempunyai peranan penting karena yang akan memberikan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang Implementasi Lesson Study Pada Mata Pelajaran PKn Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran di kelas, yang mana membutuhkan data-data yang akan membantu penelitian, data tersebut akan didapat dari orang yang melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan Lesson Study di kelas.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah yang melakukan penelitian itu sendiri yaitu peneliti. Peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan orang yang membuka kunci, menelaah dan mengeksplorasi seluruh ruangan secara cermat, tertib dan leluasa. (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2009:61)

D. Teknik pengumpulan data

(19)

40

a. Observasi

Observasi pengamatan terhadap suatu Objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. jika pengertian observasi menurut penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalan upaya mengumpulkan data penelitian. Observasi yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan Lesson Study dalam pembelajaran PKn di SMPN 26 Bandung.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistic dan jelas dari informan. Wawancara dilakukan dengan guru PKn yang menjadi guru model, wawancara dengan peserta didik yang sudah mengalami proses pembelajaran menggunakan Lesson Study dan wawancara kepada ketua pelaksana Lesson

Study.

c. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.studi dokumentasi data-data hasil dari pelaksanaan Lesson Study berupa RPP yang digunakan guru saaat mengajar, dan format observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lain dan foto-foto saat pelaksanaan

Lesson Study.

d. Studi literatur

(20)

41

dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan akan informasi.

E. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Hal tersebut sependapat dengan Nasution (1988) (dalam Sugiyono, 2008:336) mengemukakan:

Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded.

Miles and Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2008:337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenih. Aktivitas dalam analisis data yaitu:

1) Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasaan dan kedalaman wawasan yang tinggi karena peneliti harus merangkum data yang sudah terkumpul, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

2) Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3) Conclusing Drawing/Verificatiaon (Keseimpulan)

(21)

42

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

F. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian ini adalah di SMPN 26 Bandung yang berlokasi di jalan Sarimanah Blok 23, Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Penetapan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa open Lesson atau

Lesson Study dalam mata pelajaran PKn pernah dilakukan.

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subjek penelitian adalah sebagai berikut:

1. Guru Mata Pelajaran PKn di SMPN 26 Bandung. Hal ini didasarkan bahwa guru adalah sebagai pihak yang dapat memberikan informasi berkenaan dengan pelaksanaan Lesson Study dalam upaya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik.

2. Guru mata pelajaran lain di SMP 26 Bandung. Hal ini karena guru mata pelajaran lain sebagai observer yang tugasnya mengamati pelaksanaan

Lesson Study di kelas.

3. Siswa-Siswi kelas XI I di SMPN 26 Bandung. Hal ini didasarkan bahwa setiap proses pembelajaran melibatkan peserta didik.

4. Ketua pelaksana Lesson Study SMPN 26 Bandung. Hal ini didasarkan karena ketua pelaksana yang dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan Lesson Study di SMPN 26 Bandung.

G. Tahap-tahap penelitian

(22)

43

1. Mengangkat permasalahan

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian kualitatif biasanya merupakan permasalahan yang sifatnya unik, khas, memiliki daya tarik tertentu, spesifik, dan terkadang sangat bersifat individual (karena beberapa penelitian kualitatif yang dilaksanakan memang bukan untuk kepentingan generalisasi).

2. Memunculkan pertanyaan penelitian

Pertanyaan penelitian merupakan ciri khas dari penelitian kualitatif. Pertanyaan kualitatif merupakan “spirit” dari penelitian kualitatif yang fungsinya sama penting seperti hipotesis dalam penelitian kuantitatif

3. Mengumpulkan data yang relevan

Data merupakan seuatu yang penting dalam penelitian, baik kualitatif maupun kuantutatif. Data dalam penelitian kualitatif umumnya berupa kumpulan kata, kumpulan kalimat, kumpulan pertanyaan atau uraian yang mendalam.

4. Melakukan analisis data

Analisis data merupakan langkah berikutnya setelah data relevan diperoleh. Ada beberapa tehnik analisis data dalam penelitian kualitatif yang dapat diguanakan, bergantung pada model apa yang digunakan (grounded theory,

case study, phenomenology. Ethnografhy, atau biogrphy).

5. Menjawab pertanyaan penelitian

Tahapan terakhir adalah menjawab pertanyaan penelitian. Hasil analisis data yang dilakukan kemudian dikaitkan lagi dengan fenomena yang diangkat yang kemudian menjawab pertanyaan penelitian.

H. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian

(23)

44

2. Tahap pelaksanaan penelitian

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengelolaan data, serta pembahasan yang telah penulis paparkan di bab IV, maka penulis dapat menyimpulkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam mengimplementasikan Lesson Study pada mata pelajaran PKn guru model yaitu Ibu IK bersama dengan guru-guru lain, merencanakannya secara terstruktur dengan panitia Lesson Study. Dimulai dari (1) Mengadakan rapat pertama antara semua guru PKn dan kepanitian Lesson Study berdiskusi siapa yang akan menjadi guru model, (2) Mengadakan rapat kedua berdiskusi dengan mengkaji pelajaran yang akan dilakukan dari mulai materi yang akan disampaikan dan kelas mana yang akan digunakan, (3) Membuat suatu rencana untuk membuat peserta didik belajar dan berpartisifasi aktif dalam pembelajaran, dan (4) Mengundang pakar Lesson Study.

2. Proses pelaksanaan Lesson Study pada mata pelajaran PKn, dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar pembelajaran. Pelaksanaannya mencakup 3 tahap kegiatan, yaitu plan (perencanaan), do (implementasi) atau oppen lesson dan refleksi. Pada saat tahap do (implemenatsi) atau open lesson, kegiatan utamanya yaitu kegiatan pelaksanaan pembelajaran dan kegaiatan pengamatan (observasi), dalam pembelajaran selain ada guru model dan peserta didik ada juga observer (guru mata pelajaran lain) yang mengamati proses pembelajaran. Pada saat pelaksanaan Lesson Study Guru model yaitu Ibu IK mengkombinasikan beberapa model pembelajaran diantaranya Talking

Stick, Make A Match, tanya jawab dan ceramah bervariasi dalam proses

pembelajaran.

Media yang digunakan diantaranya power point dan LKS (Lembar Kerja Siswa). LKS yang dibuat oleh guru model ada dua, LKS pertama terbuat dari karton berbentuk kartu untuk mengimplemetasikan model pembelajaran Make

(25)

103

kebijakan buplik di kota Bandung. Dari dua LKS tersebut bertujuan untuk membuat peserta didik berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran.

Tahap refleksi yang dipimpin oleh moderator terlaksana dengan lancar. Para observer memberikan temuan-temuannya secara objektif selama proses pembelajaran berlangsung. Baik itu tentang bagaimana peserta didik belajar dan tingkah laku peserta didik dalam belajarnya maupun cara guru model membawakan pembelajaran.

3. Dalam meningkatkan partisifasi aktif peserta didik, Lesson Study cukup berperan, karena pada dasarnya pembelajaran dengan mengimplementasikan

Lesson Study, peserta didik diposisikan sebagai pusat dalam pembelajaran.

sehingga guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan partisifasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Dari pendapat guru model bahwa dalam pembelajaran harus adanya respon dan

feedback dari peserta didik sendiri, ini menunjukan bahwa guru model dalam

pembelajaran berpusat pada peserta didik dan membuat peserta didik berpartisifasi aktif dalam pembelajaran.

Guru model yaitu ibu IK, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, santai tapi juga serius, sehingga membuat peserta didik berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran, dengan adanya game-game dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Bentuk partisifasi aktif yang ditunjukan peserta didik dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru model, peserta didik memberikan pendapat tentang materi pelajaran kebijakan publik dengan memberikan pendapatnya tentang masalah-masalah sosial dan kebijakan publik di kota Bandung dan berpartisifasi aktif dalam mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) secara berkelompok.

(26)

104

Kendala yang di rasakan guru model yaitu pada saat merancang RPP. Guru model menyusun RPP sendiri, seharusnya dalam menyusunan RPP, dilakukan secara bersama-sama dengan guru PKn lainnya sesuai dengan tahap plan (perencanaan) dimana tahap ini guru-guru berkolaborasi dengan guru PKn lainnya menyusun rancangan pembelajaran. Kendala lain yang dirasakan oleh guru model adalah kehadiran guru-guru di dalam kelas dan mendapat kirtikan dari para observer mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan.

Kendala yang dirasakan oleh peserta didik adalah adanya kehadiran guru-guru di kelas yang mengamati proses pembelajaran, sehingga membuat peserta didik tidak nyaman dalam belajar dan malu untuk mengungkapkan pendapat atau bertanya mengenai materi pelajaran. Kendala lain yang dirasakan peserta didik adalah dalam kerja kelompok, dalam mengerjakan LKS tidak ada kekompakan, sehingga yang mengerjakan LKS tidak semua peserta didik berkerja.

B. REKOMENDASI

Adapun rekomendasi yang dapat penulis ajukkan, dilihat dari berbagai sudut pandang, antara lain:

1. Untuk sekolah SMPN 26 Bandung, harus mengadakan seminar tentang

Lesson Study dan mendatangkan pakar dalam Lesson Study di sekolah, agar

guru di SMPN 26 Bandung memahami bagaimana proses pelaksanaan

Lesson Studydan manfaat yang akan didapat dari pelaksanaan Lesson Study, sehingga guru-guru tidak menolak lagi, jika ditunjuk menjadi guru model. 2. Untuk guru-guru diharapkan dalam menyunun RPP dalam pelaksanaan

Lesson Study dilakukan secara bersama-sama agar terjalin hubungan

(27)

105

3. Untuk peserta didik diharapkan dalam setiap pembelajaran harus berperan aktif agar dalam pembelajaran terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik begitupun interaksi antara peserta didik dan peserta didik. Peserta didik dalam setiap pembelajaran harus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.

4. Untuk peneliti yang akan datang, pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan Lesson Study. Banyak sekali yang dapat dijadikan penelitian dari Lesson Study ini, karena Lesson Study berhubungan dengan peningkatan kualitas pendidikan, yang berkaitan dengan hubungan antara guru dan guru, hubungan antara peserta didik dan peserta didik.

5. Untuk Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, hasil penelitian ini bisa dijadikan rujukan untuk sarana meningkatkan mutu pendidikan, karena

Lesson Study berkaitan dengan pembinaan guru untuk meningkatkan proses

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Budimansyah Dasim, 2008. “Pembembelajaran pendidikan Kewarganegaraan multidimesional”. Bandung: PT GENESINDO

Dimyati. Mudjiono. (2006). “Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta: Rineka

Cipta.

fajar Arnie, 2009. “PORTOPOLIO”. Bandung PT REMAJA ROSDAKARYA

Ganjar dan Wilodati, 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan

tinggi”. Bandung: CV Yosindo Multi Asfek

Hendaya Sumar dkk. (2006). “Lesson Study”. Bandung: UPI Press

Herdiansyah Haris. (2010). “Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial”. Jakarta: Salemba Humanika

Nana syaodih sukmadinata,2010.” Metode penelitian pendidikan”, bandung PT REMAJA ROSDAKARYA

Satori Djam’an dan Komariah Aan. (2009). “Metode Penelitian Kualitatif.

Bandung: ALFABETA

Susilo Herwati dkk. (2009). “Lesson Study Bebasis Sekolah guru konservatif menuju guru inovatif”. Malang: Bayumedia Publishingg: ALFABETA

CV

(29)

Suyono dan Haryanto. (2011). “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ubaedillah dan Abdul Rozak. (2012). “Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani”. Jakarta: ICCE UIN.

Undang Gunawan, (2009). “Lesson Study model pengkajian pembelajaran kolaboratif”. Bandung: Sayagatama Press.

Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. (2011). “Belajar dengan Pendekatan PAILKEM”. Jakarta: PT Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya kelimpahan rata-rata pada stasiun I dikarenakan didaerah ini faktor tingkat kerapatan spesies lamun lebih tinggi selain itu juga tergantung dari beberapa faktor

PENGGUNAAN SENAM FANTASI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PESERTA DIDIK TUNANETRA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Peserta didik menyimak dan mengamati demonstrasi guru dalam menjelaskan jenis-jenis tanaman obat yang sesuai daerah

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau ³FLSWDDQ´ &LSWDDQ WHUVHEXW GDSDW mencakup puisi, drama,serta karya tulis lainnya,film, karya-karya

Pada kurva antara FHP dengan putaran mesin (RPM) menunjukkan bahwa nilai dari FHP memiliki nilai yang konstan pada nilai RPM berapapun. Analisa Kurva IHP terhadap putaran

Para pendidik di abad Ke-21 menghadapi pelbagai perubahan pesat dengan anjakan paradigma dalam pendidikan. Dalam menghadapi perubahan tersebut mereka perlu membuat

Para Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II, agar segera melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan sebaik-baiknya