• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Para investor yang akan melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar investasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan (return). Memperoleh return (keuntungan) merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Para investor menggunakan berbagai cara untuk memperoleh return yang diharapkan, baik melalui analisis sendiri terhadap perilaku perdagangan saham, maupun dengan memanfaatkan sarana yang diberikan oleh para analis pasar modal, seperti broker, dealer, manajer investasi. Pola perilaku perdagangan saham di pasar modal dapat memberi kontribusi bagi pola perilaku harga saham di pasar modal tersebut. Pola perilaku harga saham akan menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut (Budi dan Nurhatmini, 2003). Bagi seorang investor, investasi dalam sekuritas yang dipilih tentu diharapkan memberikan tingkat pengembalian (return) yang sesuai dengan risiko yang harus ditanggung oleh para investor. Bagi para investor, tingkat return ini menjadi faktor utama karena return adalah hasil yang diperoleh dari suatu investasi (Jogiyanto, 2000).

(2)

demikian jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham juga meningkat. Semakin tinggi return atau keuntungan yang diperoleh, maka semakin baik posisi pemilik perusahaan (Husnan, 2005).

Perkembangan pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam berbagai sektor industri. Saham-saham yang terpilih dari berbagai sektor tersebut terdaftar dalam indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Indeks LQ45 berisi 45 saham yang disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Pebruari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Tujuan Indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.

(3)

Akan tetapi jika yang terjadi sebaliknya maka hutang tidak boleh ditambah. Beberapa hasil penelitian yang meneliti mengenai pengaruh DER terhadap return saham menunjukkan hasil yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian Arista dan Astohar (2012) dan Safitri, dkk (2015) menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan hasil penelitian Puspitasari (2012) menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap return saham.

Selain DER, terdapat juga variabel yang mempengaruhi return saham yaitu Earning per Share (EPS). EPS merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemilik perusahaan Kasmir (2010). Penelitian yang menggunakan variabel EPS sebagai variabel yang

mempengaruhi return saham menunjukkan hasil yang berbedabeda. Penelitian

yang dilakukan oleh Arista dan Astohar (2012) dan Nathaniel (2008) menunjukkan bahwa EPS memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2013)

menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham.

(4)

(2008) membuktikan bahwa PBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan Anis (2004) menemukan bahwa ada hubungan negatif antara return saham dengan PBV.

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah saldo laba dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham secara tunai (Horne dan Wachowicz, 2013). Konsep pemberian sinyal keuangan (financial signaling) menyatakan bahwa dividen memiliki pengaruh terhadap harga saham karena memberikan informasi atau sinyal mengenai profitabilitas perusahaan (Horne dan Wachowicz, 2013). Beberapa hasil penelitian yang meneliti mengenai pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap return saham antara lain penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati, dkk (2012) dan Carlo (2014). Kurniawati, dkk (2012) menemukan bahwa DPR mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Sedangkan Carlo (2014) menemukan bahwa DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

(5)

Data rata-rata return saham, EPS, DER, PBV dan DPR pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 periode 2012-2015 disajikan pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Data Rata-rata Return Saham, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) pada

Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di BEI Periode 2012-2015

Dari Tabel 1.1 di atas dapat terlihat pergerakan return saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 secara garis besar mengalami fluktuasi selama kurun waktu 2012-2015. Return saham tersebut mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2014 sebesar 0,19 dan diperoleh return saham terendah pada tahun 2015 sebesar -0,18. Ada masa nilai saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 naik dan ada kalanya nilai saham perusahaan tersebut turun dari periode sebelumnya. Fluktuasi tersebut menggambarkan kondisi pasar, yaitu ketika pasar sedang baik dan investor optimis bahwa investasi di pasar modal akan menguntungkan, maka akan diikuti oleh meningkatnya harga saham.

(6)

Fenomena lain juga terjadi pada Debt to Equity Ratio (DER). Selama periode penelitian, DER cenderung meningkat setiap tahunnya. Jika diamati lebih teliti lagi dalam kaitannya dengan pergerakan return saham, maka dapat disimpulkan bahwa dalam fluktuasinya, arah pergerakan keduanya ada yang berbanding terbalik. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2013 bahwa pada tahun tersebut, DER mengalami kenaikan yang diikuti dengan penurunan return saham. Pergerakan yang berbanding terbalik antara keduanya ini, sesuai dengan teori, dimana pada saat DER mengalami kenaikan maka return saham akan mengalami penurunan.

Untuk variabel Price to Book Value (PBV) mengalami pergerakan yang fluktuatif selama periode penelitian. Jika dibandingkan dengan pergerakan return saham, maka dapat dilihat bahwa pergerakan PBV searah dengan pergerakan return saham. Ketika PBV turun pada tahun 2013 dan 2015, return saham juga turun. Begitu juga sebaliknya, ketika PBV naik pada tahun 2014 return saham juga naik. Hal ini sesuai dengan teori, dimana ketika PBV mengalami kenaikan maka return saham juga akan naik atau sebaliknya.

Dilihat dari sisi Dividend Payout Ratio (DPR) dapat disimpulkan bahwa selama periode 2012-2015, DPR mengalami fluktuasi. Selama periode penelitian, dapat dilihat bahwa pergerakan DPR tidak searah dengan return saham. Hal ini tidak sesuai dengan teori, dimana pada saat DPR mengalami kenaikan maka seharusnya return saham juga akan mengalami kenaikan atau sebaliknya.

(7)

pengaruh terhadap perusahaan dalam memperoleh laba dan dibayarkan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham. Manajemen keuangan perusahaan akan menggunakan laba tersebut untuk mendanai aktifitas operasional perusahaan atau membagikan dividen berupa return saham kepada pemegang saham (Nugraha dan Mertha, 2016). Jadi, likuiditas dapat memoderasi hubungan antara DPR dengan return saham.

Debt to equity ratio (DER) merupakan penggunaan hutang yang relatif

tinggi dibandingkan jumlah modal (ekuitas) yang dimiliki perusahaan dalam melangsungkan aktifitas operasional untuk meningkatkan laba perusahaan. Dengan nilai DER yang tinggi memunculkan indikasi atau kekhawatiran dari pemegang saham karena semakin besar resiko manajemen perusahaan untuk tidak mampu mengendalikan jumlah hutang dan kewajibannya kepada kreditur, sehingga para pemegang saham sering mengesampingkan perusahaan yang memiliki nilai DER yang tinggi. Namun apabila manajemen perusahaan sangat disiplin untuk mengendalikan jumlah hutang dengan baik, atau menjaga nilai likuiditas dengan baik untuk pengembangan aktifitas perusahaan untuk meningkatkan laba maka itu akan menjadi sinyal positif bagi pemegang saham. Jadi, likuiditas dapat memoderasi hubungan antara DER dengan return saham.

(8)

Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia”. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham berdasarkan uraian di muka adalah Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah faktor-faktor (Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value dan Dividend Payout Ratio) berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015?

b. Apakah likuiditas mampu memoderasi hubungan antara faktor-faktor (Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value dan Dividend Payout Ratio) dengan return saham pada perusahaan yang terdaftar dalam

indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor (Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value dan Dividend Payout Ratio)

(9)

b. Untuk mengetahui dan menganalisis kemampuan likuiditas memoderasi hubungan antara faktor-faktor (Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value dan Dividend Payout Ratio) dengan return saham pada

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan empiris dan wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham.

b. Bagi Akademisi dan Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur di bidang manajemen keuangan khususnya manajemen investasi saham di pasar modal, dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

c. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham.

1.5. Originalitas Penelitian

(10)

Return Saham Perusahaan Manufaktur”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah:

a. Penelitian ini menggunakan variabel independen yang terdiri dari: Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan

Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan pada penelitian Nathaniel

menggunakan variabel independen yang terdiri dari: Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Price to

Book Value (PBV), dan pada penelitian Nugraha dan Mertha menggunakan variabel independen yang terdiri dari: Profitabilitas (ROA) dan Struktur Modal (DER).

b. Penelitian ini menggunakan likuiditas sebagai variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan pada penelitian Nathaniel tidak menggunakan variabel moderating.

c. Penelitian ini menggunakan periode penelitian tahun 2012-2015, sedangkan pada penelitian Nathaniel menggunakan periode penelitian tahun 2004-2006 dan penelitian Nugraha dan Mertha menggunakan periode penelitian tahun 2010-2013.

d. Penelitian ini menggunakan objek penelitian pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia, sedangkan pada penelitian Nathaniel menggunakan objek penelitian pada perusahaan Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia dan Nugraha dan Mertha menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam bentuk Modul Praktik. Bahan ajar Modul Praktik dikembangkan dalam rangka meningkatkan

menyerahkan kepada anggota rapat, apakah dipilih langsung oleh rakyat atau dipilih secara demokratis.[28]Pada akhirnya draft yang disepakati dan dibawa ke Rapat Paripurna ke-9,

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan pernyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Kepatuhan Klien Napza

Walaupun hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan rerata kemampuan pemecahan masalah matematis baik pada model pembelajaran yang digunakan dan tingkatan kemampuan

Pelaksanaan Program Rehabilitasi perawat berperan penting sebagai provider, educator, advocator, dan role model dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk

SUJAK IE Akidah Akhlak MI Swasta Hidayaturrahman Sumenep Ujian Tulis Ulang 1631 13052823520201 MATRAKIP Akidah Akhlak MTs.. AL-ISHLAH Sumenep Ujian

Dari metode tersebut, menunjukan bahwa usaha break event point untuk memberikan gambaran tentang batas penjualan yang dapat diusahakan agar Toko Obat Lia tersebut tidak

44 13052823520221 MARTOYODI Akidah Akhlak MI Swasta Nurul Ihsan Sumenep SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN KUOTA 2013.. RAYON 205 LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA