• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perkembangan Peserta Didik FIX.d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Perkembangan Peserta Didik FIX.d"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA REMAJA MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Perkembangan Peserta Didik

yang Dibina oleh Bapak Prih Hardinto/ Januar Kustiandi

Oleh

Lili Prianti 120431426490

Nidhom Nailul Azka 120431413934

Nur Naili Mawaddah 120431413951

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perkembangan Kognitif Pada Masa Remaja. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis telah banyak dibantu oleh berbagai pihak, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prih Hardinto/Bapak Januar Kustiandi selaku dosen mata kuliah yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Segala upaya telah dilakukan untuk untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar karya tulis ini semakin sempurna.

Malang, September 2012

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...ii

Daftar isi...iii

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penulisan... 2

D. Manfaat Penulisan... 2

Bab II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Perkembangan Kognitif pada Masa Remaja………... 3 B. Tahap – tahap Perkembangan Kognitif pada Masa Remaja………. 6 C. Dampak atau Implikasi Perkembangan Kognitif pada Masa Remaja……. 10 Bab III PENUTUP A. Kesimpulan………. 12

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Masa remaja atau yang disebut adolescence berasal dari kata Latin (adolescere), kata bendanya, (adolescentia yang berarti remaja), yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. periode perkembangan transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 sampai 22 tahun. Periode ini bukan hanya ditandai dengan perubahan fisik dan fungsi organ seks yang meningkat tapi juga pencapaian kemandirian dan identitas yang menonjol. Pemikiran mereka menjadi semakin logis, abstrak, dan idealistis.

Selain itu pada masa ini para remaja mengalami perkembangan kognisi sosial yang unik, mereka juga mengalami krisis identitas. Tuntutan untuk menjadi manusia yang berpikir dewasa dimulai pada saat ini. Dengan perkembangan bentuk tubuh, kapasitas otak, menjadikan remaja memperoleh tugas perkembangan yang lebih dari masa kanak-kanak. Mereka akan mulai mempersiapkan karir, pernikahan, tak janggal bila pada masa ini remaja berusaha berteman sebanyak-banyaknya dan mencari pengalaman yang mendewasakannya. Prestasi pun mereka kejar demi mendapatkan kepuasan akan pengakuan khalayak disekitarnya.

(5)

2. Rumusan masalah

a. Apakah pengertian dari perkembangan kognitif pada masa remaja?

b. Bagaimanakah tahap – tahap perkembangan kognitif pada masa remaja?

c. Bagaimana dampak atau implikasi perkembangan kognitif terhadap remaja?

3. Tujuan Penulisan

a. Mengerti dan paham pengertian dari perkembangan kognitif pada masa remaja.

b. Mengerti tentang tahap – tahap perkembangan kognitif pada masa remaja.

c. Mengetahui dampak atau implikasi perkembangan kognitif terhadap remaja.

4. Manfaat Penulisan

a. Kita bisa mengerti dan paham pengertian dari perkembangan kognitif pada masa remaja.

b. Memberikan kita pemahaman tentang tahap – tahap perkembangan kognitif pada masa remaja.

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA a. Pengertian Perkembangan Kognitif Pada Remaja

Perkembangan kognitif kata lainnya adalah perkembangan kapasitas nalar otak atau intelegensi. Perkembangan intelegensi berlangsung sangat cepat sampai masa Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Pada masa remaja pengertiannya adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya (Mussen, Conger dan Kagan, 1969). Hal ini dikarenakan selama periode remaja ini proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Selain itu pada masa remaja juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Prontal lobe ini berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan (Carol & David R., 1995).

(7)

memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.

Beberapa contoh sikap yang menunjukkan seorang remaja mengalami perkembangan kognitif, antara lain :

 Mulai bisa berpikir logis tentang suatu gagasan yang abstrak

 Mulai bisa membuat rencana, strategi, membuat keputusan, memecahkan masalah serta

mulai memikirkan masa depan

 Muncul kemampuan nalar secara ilmiah dan belajar menguji hipotesis atau permasalahan

 Belajar berinstropeksi diri

 Wawasan berpikirnya semakin luas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, jati diri

atau identitas

Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tapi juga akan mengadaptas informasi tersebut dengan pemikirannya sendiri. Namun pada kenyataannya, di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia), masih banyak sekali remaja (bahkan orang dewasa juga lho) yang belum mampu berpikir dewasa. Sebagian masih memiliki pola pikir yang sangat sederhana. Hal ini terjadi karena sistem pendidikan di Indonesia banyak menggunakan metode belajar mengajar satu arah atau ceramah, sehingga daya kritis belajar seorang anak kurang terasah. Bisa juga pola asuh orang tua yang cenderung masih memperlakukan remaja seperti anak-anak sehingga mereka tidak punya keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usianya.

(8)

2. Remaja pertengahan, dengan rentang usia antara 14-18 tahun

Kemampuan berfikir terus meningkat, sudah mulai mampu menetapkan sebuah tujuan, tertarik pada hal-hal yang lebih rasional dan mulai berfikir tentang makna sebuah kehidupan

3. Remaja akhir, dengan rentang usia antara 19-24 tahun

Mereka sudah mulai memiliki kemampuan untuk memikirkan sebuah ide mulai dari awal sampai akhir, kemampuan untuk menunda kepuasan atau kegembiraan, mulai peduli pada masa depan dan berpikir rasional.

C. Implikasi Perkembangan Kognitif pada Masa Remaja

1. Dampak positif perkembangan kognitif pada usia remaja :

a. Dengan bertambah nya perkembangan kognitif pada usia remaja, maka remaja tersebut dapat berpikir secara rasional dalam mengambil suatu keputusan.

b. Remaja menjadi ingin lebih mengetahui tentang hal-hal yang sebelum nya belum mereka kenal

c. Berpikir kritis terhadap situasi yang ada

d. Memiliki rasa percaya diri dalam menyusun hipotesis-hipotesis pada suatu masalah

(9)

2. Dampak negative perkembangan kognitif pada usia remaja :

a. Karena mengalami perkembangan kognitif, remaja biasa nya sering melebih- lebihkan diri nya sendiri di hadapan orang lain ketika berbicara.

b. Menjadi kaku dalam berpikir dan bertingkah laku

c. Sering mengabaikan nilai dan norma yang mereka anggap bertentangan dengan pendapat mereka.

3. Cara menyikapi perkembangan kognitif pada masa remaja :

a. Tidak membatasi pengetahuan dan kecakapan untuk memanfaatkan apa yang ingin diketahui oleh remaja

(10)

Daftar Pustaka :

Sunarto, H. dkk.1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Pusat Perbukuan

Depdikbud & PT. Rineka Cipta.

Hurlock, B. Elizabeth.1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga cedera sendi dan olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan dengan risiko OA yang lebih tinggi.. Peran beban benturan yang berulang pada timbulnya

– Fase awal , dengan fungsi utama adalah remaja melakukan deconstruction pada ke-diri-an yang sudah terbentuk sejak masa kanak-kanak. – Fase Pertengahan yaitu remaja

Untuk melindungi industri perbankan nasional, pemerintah Indonesia seharusnya melakukan tekanan kepada negara yang lain, bahwa perbankan Indonesia juga dapat

Dalam melakukan penyimpanan kemasan limbah B3-nya, PT Pertamina (Persero) RU-IV Cilacap sudah menerapkannya di ketiga bagian gudang limbah B3. Akan tetapi peletakan kemasan

Berdasarkan data hasil interesterifikasi stearin sawit dengan minyak kemiri ditinjau dari komposisi asam lemak, titik leleh (TL) dan kandungan lemak padat (SFC) untuk pembuatan

Beberapa fenomena perilaku yang paling menonjol, yang membedakannya dari perilaku manusia purba yang mendiami Indonesia sejak jutaan tahun sebelumnya, adalah: (1) ekploitasi