85 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO,
BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL,
NON PERFORMING LOAN, NET INTEREST MARGIN DAN
LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS
BANK
(Studi Pada Bank Persero di Indonesia Periode 2002
–
2013)
Rahmat 1, Muhammad Arfan2, Said Musnadi3
1) Magister Akunansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study examines the effect of CAR, ROA, NPL, NIM and LDR on profitability in state banks in Indonesia. Data obtained from financial statements issued by Bank Indonesia period 2002 - 2013. The population of this study were 48 data. Analysis of the results of research used multiple linear regression to test the hypothesis. Research results show least squares and hypothesis testing using the F-statistic to test the effect together and to test the partial regression coefficients.From the test results obtained variable F CAR, ROA, NPL, NIM and LDR jointly have significant impact on profitability. The test results indicate that partial CAR, positive effect on profitability and no significant, while the ROA, NPL, NIM, negative effect significant and while the LDR negative effect and no significant on profitability.
Keywords : CAR, BOPO, NPL, NIM, LDR, ROA, Profitabilitas
Abstrak: Penelitian ini menguji pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap profitabilitas pada bank persero di Indonesia. Data diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh bank Indonesia periode 2002 – 2013. Jumlah populasi penelitian ini adalah 48 data. Analisis hasil penelitian yang digunakan adalah regresi Linier berganda untuk menguji hipotesis. Hasil penilitian menunjukkan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan F-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama serta untuk menguji koefisien regresi secara parsial. Dari hasil uji F didapatkan variabel CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap profitabilitas. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan BOPO, NPL, NIM, berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Kata kunci : CAR, BOPO, NPL, NIM, LDR, ROA, Profitabilitas.
PENDAHULUAN
Dalam situasi dan kondisi bisnis perbankan yang sangat kompetitif dan dilatarbelakangi situasi perekonomian yang berkembang dinamis, maka pengelolaan yang efektif dan efesiensi kegiatan bank dalam menjalankan usahanya sehari-hari agar bank tersebut dapat
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 86 kemampuan operasional perusahaan
(Pahlevie,2009:2)
Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, baik itu perolehan laba dalam hubungannya dengan penjualan, aktiva, maupun modal sendiri (Sartono,2001:115). Profitabilitas perusahaan meningkat, nilai keusahaannya akan semakin tinggi.
CAR sebagai indikator permodalan yaitu rasio yang membandingkan antara modal dan aktiva tertimbang menurut resiko, yang mempunyai standar ukuran yang ditetapkan oleh bank Indonesia adalah diatas 8%. Semakin meningkatnya CAR mencerminkan bahwa permodalan bank Persero di Indonesia semakin kuat.
Menurut peraturan BI No.6/23/DPNP/2004 BOPO sebagai indokator efesiensi operasional suatu bank dalam menjalankan operasinya dalam menjalankan segala aktifitas untuk mendapatkan laba yang diharapkan. Rasio BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Efesiensi sumber daya suatu bank akan tercermin dengan persentase rasio BOPO yang rendah, yang merupakan perbandingan antara total biaya operasional dengan total pendapatan operasi.
NPL adalah perbandingan antara total kredit bermasalah dengan total kredit yang di berikan kepada debitur. Bank dikatakan mempunyai NPL yang tinggi jika banyaknya kredit yang
bermasalah lebih besar daripada jumlah kredit yang diberikan kepada debitur. Menurut
Peraturan Bank Indonesia
Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPL yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. Penurunan Laba akan mengakibatkan dividen yang dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertumbuhan tingkat return saham bank akan mengalami pergerakan variabel pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur dari selisih antar suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan (lending) atau dalam bentuk absolut adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman dimana dalam istilah perbankan disebut NIM (Mawardi, 2005). Dengan demikian besarnya NIM akan mempengaruhi laba rugi Bank yang pada akhirnya mempengaruhi profitabilitas bank tersebut.
LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio
87 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka profitabilitas bank tersebut juga meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank.
Pengujian ini bermaksud menguji Pengaruh
capital adequacy ratio, Biaya operasional
pendapatan operasional, Non performing loan, net interest margin dan Loan to deposit ratio terhadap profitabilitas bank. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perbankan persero yang sudah beroperasi selama periode 2002 sampai dengan 2013.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Profitabilitas
CAR (Capital Adequacy Ratio)
mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba, karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan. Upaya yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja bank (Profitabilitas) adalah dengan menambah jumlah dana melalui pinjaman atau setoran modal dari pemilik.
Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasi terhadap Profitabilitas
Rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasi) menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya, terutama kredit, dimana sampai saat ini pendapatan bank-bank di Indonesia masih didominasi oleh pendapatan bunga kredit. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1. Semakin tinggi biaya pendapatan maka bank menjadi tidak efisien sehingga Profitabilitas makin kecil.
Pengaruh Non Performing Loan terhadapat Profitabilitas
NPL (Non performing loan) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengukur risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur (Mabruroh, 2004). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. NPL merupakan salah satu pengukuran dari rasio risiko usaha bank yang menunjukkan besarnya risiko kredit bermasalah yang ada pada suatu bank. artinya besarnya risiko kredit bank mempengaruhi profitabilitas bank.
Pengaruh Net Interest Margin terhadap Profitabilitas
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 88 karena laba merupakan komponen pembentuk
return on asset, maka secara tidak langsung jika
pendapatan bunga bersih meningkat maka laba yang dihasilkan bank juga meningkat, sehingga akan meningkatkan Profitabilitas keuangan bank tersebut.
Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas
LDR (Loan to deposit ratio)
merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh bank (terutama dana masyarakat). Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin tidak riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka semakin tinggi dana yang disalurkan kedana pihak ketiga. Dengan penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka bank akan mendapatkan profitabilitas yang meningkat.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tujuan penlitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR secara bersama-sama dan secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank Persero di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR
terhadap profitabilitas. Unit analisis pada penelitian ini adalah perbankan Persero di Indonesia pada tahun 2002 sampai dengan 2013. Penelitian ini merupakan data dengan metode sensus, yaitu mengambil keseluruhan populasi dengan menetapkan beberapa pertimbangan dan kriteria tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi.
OPERASIONALISASI VARIABEL Return On Asset
Return on Asset (ROA) digunakan sebagai
proksi dari Profitabilitas Bank Persero. Return
on Asset merupakan salah satu rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA, maka semakin besar pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat perusahaan semakin besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
𝑅𝑂𝐴 =Laba sebelum PajakTotal asset x 100%
Current Adequaty Rasio (CAR)
89 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
𝐶𝐴𝑅 =Modal BankTotal ATMR x 100%
Beban Operasional terhadap biaya Operasi (BOPO)
Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
𝐵𝑂𝑃𝑂 =Total Pendapatan Operasional x 100%Total Beban Operasional
Non Performing Loan (NPL)
Rasio Kredit diproksikan dengan Non
Performing Loan (NPL), yang merupakan
perbandingan antara total kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan. Credit Risk adalah risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat (Masyud Ali, 2006). Karena
berbagai sebab, debitur mungkin saja menjadi tidak memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pembayaran bunga dll. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
𝑁𝑃𝐿 =Total Kredit BermasalahTotal Kredit x 100%
Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin digunakan sebagai
proksi dari Rasio Pasar. Net Interest Margin (NIM) merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktifnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
𝑁𝐼𝑀 =Rata − rata aktiva produktif x 100%Pendapatan Bunga Bersih
Loan to Deposit Rasio (LDR)
Rasio likuiditas diproksikan dengan
Loan to deposit ratio (LDR), yang merupakan
rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga (Giro, Tabungan,Sertifikat Deposito, dan Deposito). LDR ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi pembayaran kembali deposito yang telah jatuh tempo kepada deposannya serta dapat memenuhi permohonan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001):
𝐿𝐷𝑅 =Total dana pihak ketiga x 100%Total Kredit
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 90 Analisis data penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Regresi Linier berganda (multiple Regression model) yaitu bertujuan untuk menguji, baik secara parsial mupun secara simultan pengaruh Capital Adequacy
Ratio,biaya operasional pendapatan operasional,
Non performing loan, Net interest margin, dan
loan to deposit ratio terhadap Profitabilitas
pada Bank Persero yang diolah dengan Program Statictical Package for social science (SPSS). Model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5 + Σ
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Secara bersama-sama terhadap Profitabilitas.
Hasil penelitian ini CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap Profitabilitas, dari hasil analisis regresi menghasilkan R2 = 0,765, artinya secara bersama-sama faktor independen terhadap variabel independen dapat dijelaskan sebesar 76,5%, sedangkan 23,5% lainnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam variabel, ini menunjukkan bahwa Profitabilitas Bank Persero pada periode 2002 sampai dengan 2013 dipengaruhi oleh kelima variabel tersebut.
Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas CAR secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas, dengan arah berpengaruh yang
positif. Hubungan yang positif berarti bahwa setiap penambahan jumlah CAR akan menambah profitabilitas. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik, sehingga pendapatan laba bank semakin meningkat. Dengan kata lain CAR berhubungan positif dengan profitabilitas. Kecukupan modal bank mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar kecukupan modal bank maka semakin besar profitabilitas bank, karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya ke dalam aktivitas investasi yang menguntungkan.
Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas BOPO secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas. Nilai koefisiensi regresi BOPO yang negatif menunjukkan bahwa semakin kecil BOPO maka semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitasnya dalam meningkatkan profitabilitas, BOPO yang kecil menunjukkan bahwa biaya operasional bank lebih kecil dari pendapatan operasionalnya, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.
91 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
akan menurunkan tingkat profitabilitas bank yang tercermin melalui ROA.
Pengaruh NIM terhadap Profitabilitas NIM secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas, dengan arah berpengaruh yang negatif. Hubungan yang negatif berarti bahwa setiap penambahan nilai NIM akan berimplikasi pada semakin rendahnya Profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa NIM memiliki pengaruh Negatif terhadap Profitabilitas,
Pengaruh LDR terhadap Profitabilitas LDR secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas, dengan arah berpengaruh yang positif. Hubungan yang positif bermakna setiap penambahan LDR maka akan bertambahnya profitabilitas. Semakin tinggi kredit yang disalurkan dan akan semakin besar profitabilitas.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Variabel CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas pada bank di Indonesia, pengaruh yang diberikan sebesar 76,5%, Sementara selebihnya sebesar 23,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Secara Parsial Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas pada bank di Indonesia.
Biaya Operasional Pendapatan Operasi(BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia.
Non Performing Loan (NPL) pada penelitian ini
secara statistik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia. Net Interest Margin (NIM) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas pada bank persero di Indonesia.
Saran
Saran untuk Penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan dengan pengambilan sampel yang lebih besar tidak hanya perusahaan perbankan milik pemerintah, tetapi diperluas pada perbankan yang kepemilikannya oleh swasta. Dan dalam melihat tingkat kesehatan perbankan, hendaknya peneliti selanjutnya memasukkan variabel lain untuk rasionya seperti rasio Economic Value Added (EVA) yang berguna tolak ukur fundamental dari tingkat pengembalian modal (return of capital).
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Aryati, Titik dan Manao, Hekinus, 2000, Rasio Keuangan sebagai Preditor Bank Bermasalah di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi, Ruang A, Sesi Pertama: 27-44
Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 92
http://www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Per
bankan/
Bank Indonesia, Surat Edaran, Nomor 6/23/DPNP : tanggal 31 Mei 2004 Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia,
Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem Penilaian Tingkat kesehatan Bank Umum
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011, Standar
Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba
Empat.
Ismail, Drs,. MBA.,AK., 2010, Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam rupiah, Jakarta : Kencana.
Januarti, Indira, 2002, Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik BankLainnya untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia, Jurnal Bisnis Strategi, Vol.10 : Desember: 1-10.
Mabruroh, (2004), “Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kinerja Keuangan Perbankan,” Benefit, Vol.8, No.1, Juni 2004
Nainggolan, Marnov P.P. 2009. Analisis Pengaruh Rasio LDR, NIM dan BOPO
terhadap ROA. Tesis Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Nusantara, ahmad Buyung. 2008. Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, dan BOPO terhadap profitabilitas bank (Perbandingan Bank Umum go Publik dan Bank Umum Non Go Publik tahun 2005-2007. Tesis Universitas Diponegoro Semarang.
Pahlevie, Nu’man Hamzah. 2009. Analisis
Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO
dan EAQ terhadap perubahan Laba.
Tesis Universitas Diponegoro Semarang. Pandia, Frianto. 2012. Manajemen dana dan
kesehatan bank: Jakarta. Rineka Cipta
Perkasa, Ponttie P. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan terhadap Kinerja
Bank Umum di Indonesia. Tesis
Universitas Diponegoro Semarang. Peraturan Bank Indonesia No.5 / 8 / PBI / 2003,
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum: Jakarta. Bank Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia
Nomor 6/10/PBI/2004, Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum:
Sofyan, Sofriza, 2003, Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan di Indonesia,
Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol.2 :
No3:194-219
Sugianto, FX., Prasetiono, & Teddy Haryanto, 2002, Manfaat Indikatorindikator Keuangan dalam Pembentukan Model Prediksi Kondisi Kesehatan Bank, Jurnal
Bisnis Strategi, Vol.10 : Desember :
11-26.
93 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
Bank Indonesia, Jakarta : Bank Indonesia
Surat Edaran BI No. 13/ 23 /DPNP/2011) tgl 25 Oktober 2011, Perihal Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum kepada
Bank Indonesia, Jakarta : Bank Indonesia
Suyono, Agus, 2005, Analisis Rasio-rasio Bank yang Berpengaruh terhadap Return on
Asset (ROA), Tesis Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan).
Syafri, Sofyan, 2008, Analisis Kritis atas
laporan keuangan, Jakarta : PT Raja Grafrindo Persada.
Usman, Bahtiar, 2003, Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Bank-Bank di Indonesia, Media Riset & Manajemen, Vol.3:59-74. Werdaningtyas, Hesti, 2002, Faktor Yang
Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger Di Indonesia, Jurnal
Manajemen Indonesia, Vol.1, No.2: