• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kamus Data-ERD.pdf (576Kb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kamus Data-ERD.pdf (576Kb)"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Pendahuluan

Pendahuluan

• Kamus data adalah suatu daftar data

Kamus data adalah suatu daftar data

elemen yang terorganisir dengan

definisi yang tetap dan sesuai

definisi yang tetap dan sesuai

dengan sistem, sehingga user dan

li i t

i

ti

(4)

Pendahuluan

Pendahuluan

• Pada

ada

tahap

ta ap

analisis,

a a s s,

kamus

a us

data

data

merupakan alat komunikasi antara user

dan analis sistem tentang data yang

dan analis sistem tentang data yang

mengalir di dalam sistem, yaitu tentang

data yang masuk ke sistem dan tentang

data yang masuk ke sistem dan tentang

informasi yang dibutuhkan oleh user.

Sementara

itu

pada

tahap

Sementara

itu,

pada

tahap

perancangan

sistem

kamus

data

di

k

t k

i

t

digunakan

untuk

merancang

input,

(5)

Bentuk Kamus Data

Bentuk Kamus Data

• Suatu sistem dapat diuraikan ke dalam

Suatu sistem dapat diuraikan ke dalam

4 form kamus data yang menerangkan

isi database sistem dalam bentuk hirarki

isi database sistem dalam bentuk hirarki

seperti yang digambarkan sebagai

b ik t

berikut :

(6)

Data Flow Dictionary Entry

Data Flow Dictionary Entry

• Data flow dictionary entry ini

• Data flow dictionary entry ini

menerangkan setiap data flow pada

DFD D t fl

i i d

t b

DFD. Data flow ini dapat berupa :

a. Satu struktur yang terdiri dari satu

y

g

elemen data tunggal.

b S t

t kt

t di i d i

t

b. Satu struktur yang terdiri dari satu

paket elemen data.

p

(7)

Data Flow Dictionary Entry

Data Flow Dictionary Entry

B d

k

i

di t

k

• Berdasarkan uraian di atas, maka

hubungan antara alur data pada DFD

dan alur data pada elemen kamus

data adalah one to one relationship

data adalah one to one relationship

(relasi satu-satu). Jika DFD berisi 40

alur data maka kamus data harus

(8)

Data Flow Dictionary Entry

Data Flow Dictionary Entry

• Data flow dictionary entry berisi hanya

y y y

summary data atau data ringkasan, dan

(9)

Data Store Dictionary Entry

Data Store Dictionary Entry

• Data store dictionary enty

Data store dictionary enty

menerangkan setiap data store yang

unik dalam DFD Jika data store yang

unik dalam DFD. Jika data store yang

sama muncul lebih dari satu, maka

h

t b

t k t

l

k

hanya satu bentuk tunggal yang akan

digunakan.

(10)

Data Store Dictionary Entry

Data Store Dictionary Entry

(11)

Data Structure Dictionary Entry

Data Structure Dictionary Entry

• Data

structure

dictionary

entry

ini

dilengkapi dengan setiap struktur yang ada

g

p

g

p

y

g

pada bentuk data store dan data flow.

• Tujuan dari data structure dictionary entry

• Tujuan dari data structure dictionary entry

adalah untuk menghubungkan summary

description (deskripsi ringkasan) dari data

description (deskripsi ringkasan) dari data

flow dan data strore dictionary entry ke

d

k i

i

d t il

d i

d t

l

t

deskripsi

detail

dari

data

element

(12)

Data Structure Dictionary Entry

Data Structure Dictionary Entry

(13)

Data Element Dictionary Entry

Data Element Dictionary Entry

D t l

t di ti

t

• Data element dictionary entry

menyediakan dasar untuk skema

database. Bentuk ini menyediakan

data element dictionary (DED) dari

data element dictionary (DED) dari

kamus data yang berdasarkan

(14)

Data Element Dictionary Entry

Data Element Dictionary Entry

T j

d i d t

l

t di ti

• Tujuan dari data element dictionary

entry adalah untuk menstandarkan

deskripsi dari suatu elemen sehingga

elemen itu direferensikan dengan cara

elemen itu direferensikan dengan cara

yang sama setiap kali digunakan.

H l i i

t

ti

kh

jik

• Hal ini sangat penting, khususnya jika

suatu sistem dikembangkan dan

(15)

Data Element Dictionary Entry

Data Element Dictionary Entry

(16)

Pendefinisian Data Element

Pendefinisian Data Element

• Menguraikan arti dari alur data dan data store dalam • Menguraikan arti dari alur data dan data store dalam

DFD

• Menguraikan komposisi paket data pada alur data ke Menguraikan komposisi paket data pada alur data ke dalam alur yang lebih elementary (kecil) contoh :

alamat langganan yang terdiri dari nama jalan, kota dan kode pos.

• Menguraikan komposisi paket data dalam data store. • Menspesifikasikan nilai dan unit informasi dalam alur

data dan data store.

(17)

Notasi-Notasi Kamus Data

Notasi Notasi Kamus Data

Notasi Arti

Notasi Arti

= +

terdiri dari, terbentuk dari, sama dengan dan

pilih satu dari beberapa alternatif (pilihan) misal : [AIBICID]

** @

[AIBICID] komentar

identifier suatu data store

@ | alias

(18)

Contoh Kamus Data

Contoh Kamus Data

• Nama = Nama Depan + Natama Belakang

Nama

Nama_Depan

Natama_Belakang

• Current_Height = *Unit : 150 Cm*

• Nama Langganan = (Title) + Nama Depan +

• Nama_Langganan = (Title) + Nama_Depan +

(Nama_Tengah) + Nama_Belakang

• Customer Address = (Shipping Address) +

• Customer_Address = (Shipping_Address) +

(Billing_Address)

• Order = Customer Name + Shipping Address

• Order = Customer_Name + Shipping_Address

+ 1{item}10

(19)

Contoh Kamus Data

Contoh Kamus Data

• Penjualan = *Jumlah penjualan

• Penjualan = Jumlah penjualan

selama satu tahun*

• Pajak rate = *Satuan pajak yang

berlaku ditentukan oleh pemerintah

p

dalam %*

• Jumlah Pajak = *Jumlah pajak yang

• Jumlah Pajak = Jumlah pajak yang

harus dibayar hasil perkalian dari

l

*

sales*

(20)

ERD

(21)

Data modelling vs Process

g

Modelling

• Pemodelan

 

proses (Co. DFD)

 

menunjukkan simpanan data,

menunjukkan

 

simpanan

 

data,

 

bagaimana,

 

dimana,

 

dan

 

kapan

 

data

digunakan atau diubah dalam sebuah

digunakan

 

atau

 

diubah

 

dalam

 

sebuah

 

Sistem

 

Informasi

(22)

Tahapan Peranc. Database (1)

Miniworld

Tahapan Peranc. Database (1)

REQUIREMENTS

Functional Requirements Data Requirements

Phase 2 :

Conceptual Database Design

LOGICAL DESIGN

Conceptual Schema (In a high-level data model) High-level Transaction

Specification DBMS-independent

Phase 3 :

Choice of DBMS

Phase 4 : LOGICAL DESIGN

(DATA MODEL MAPPING)

APPLICATION PROGRAM

Logical (Conceptual) Schema (In the data model of a specific DBMS) DBMS-specific

Data Model Mapping (Logical design)

Phase 6 : TRANSACTION

IMPLEMENTATION Internal Schema

Application Programs

Phase 6 :

(23)

Tahapan Peranc. Database (2)

• Hasil dari tahap requirement dan analisa berupa data‐data 

Tahapan Peranc. Database (2)

p q p

kebutuhan user yang akan ditampung dan digambarkan pada

tahap rancangan skema konsepsual (Conceptual Design).

P d t h C t l D i b i i d t il d k i i d i ti ti

• Pada tahap Conceptual Design, berisi detail deskripsi dari tipe‐tipe

entity, relasi dan constraint (batasan). Hasil dari tahap ini berupa

rancangang skema konseptual Database (ERp (  Diagram)g ).

• Setelah ER Diagram yang dibuat dari rancangan skema konsepsual

database, perlu dilakukan proses mapping ke skema relasi agar 

d t b t b t d t dii l t ik d R l ti l

database tersebut dapat diimplementasikan dengan Relational 

DBMS (RDBMS). Tahap ini disebut Logical Design (Data Model  Mappingpp g).)  Hasil dari tahapan ini berupap p Skema Fisik Database.

• Tahap akhir adalah Physical Design, berupa pendefinisian struktur

internal storage, index, path serta organisasi file‐file dalam d t b

(24)

ER Data Model

ER Data Model

• Pemodelan sistem database dapat dilakukan melalui

• Pemodelan sistem database dapat dilakukan melalui

pendekatan perancangan secara konsepsual yaitu

Entity Relationship Diagram (ERD atau ER Diagram).

Entity Relationship Diagram (ERD atau ER Diagram).

• ER Diagram menggambarkan tipe objek mengenai data

itu di manajemen,j , serta relasi antara objek tersebut.j

• ER Model dibuat berdasarkan persepsi atau

pengamatan kondisi riil/nyata yang terdiri atas entitas

dan relasi antar entitas‐entitas tersebut.

• Sebuah database dapat dimodelkan sebagai:

– Kumpulan Entity/Entitas,

(25)

ER Data Model

ER Data Model

Entitas

Entitas

adalah sebuah obyek yang ada (exist)

adalah

 

sebuah

 

obyek

 

yang

 

ada

 

(exist)

 

dan

 

dapat

 

dibedakan

 

dengan

 

obyek

 

yang

 

lain.

• Entitas ada yang bersifat

konkrit

seperti:

• Entitas

 

ada

 

yang

 

bersifat

 

konkrit

,

 

seperti:

 

orang

 

(pegawai,

 

mahasiswa,

 

dosen,

 

dll),

 

buku,

 

perusahaan; dan ada yang bersifat

abstrak

perusahaan;

 

dan

 

ada

 

yang

 

bersifat

 

abstrak

,

 

seperti:

 

peristiwa/kejadian

 

(pendaftaran,

 

pemesanan penagihan) konsep (rekening

pemesanan,

 

penagihan),

 

konsep

 

(rekening,

 

kualifikasi),

 

mata

 

kuliah,

 

pekerjaan,

 

status

 

dan

 

sebagainya

(26)

ER Data Model

ER Data Model

• Setiap

 

entitas

memiliki

 

atribut

sebagai

 

keterangan

g

 

dari

 

entitas,

 

misal.

 

entitas

 

mahasiswa,

 

yang

 

memiliki

 

atribut:

 

NIM,

 

nama dan alamat

nama

 

dan

 

alamat.

• Setiap atribut pada entitas memiliki

kunci atribut

(

key atribut

) yang bersifat

kunci atribut

(

key

 

atribut

)

 

yang

 

bersifat

(27)

ER Data Model

ER Data Model

• Beberapa atribut juga dapat ditetapkan

• Beberapa atribut juga dapat ditetapkan

sebagai

calon kunci

(

candidate

 

key

).

Mi l

Misal.

 

Entitas

Mahasiswa

dengan atribut

NIM

sebagai key

 

atribut

Entitas

Dosen

dengan

NIP

sebagai key

 

atribut,

 

dan sebagainya.

• Beberapa entitas kemungkinan

p

g

tidak

memiliki

atribut kunci sendiri,

 

entitas demikian disebut

(28)
(29)

Entitas Lemah (Weak Entity)

Entitas Lemah (Weak Entity)

Entitas Lemah ((Weak Entity)y) adalah entitas yangy g keberadaannyay  

sangat bergantung dengan entitas lain.

‐ Tidak memiliki Key Attribute sendiri.

‐ Entitas tempat bergantung disebut Identifying  Owner/Owner.

‐ Entitas lemah tidak memiliki identifier‐nyay  sendiri.

‐ Atribut entitas lemah berperan sebagai Partial Identifier  (identifier yang berfungsi secara sebagian).

(30)

Jenis-Jenis Atribut (1)

Jenis Jenis Atribut (1)

SimpleS p e / to / Atomicc tt bute: Attribute: ada a at but ya g t da dapat d bagadalah atribut yang tidak dapat dibagi‐ bagi lagi menjadi atribut yang lebih mendasar.

Composite Attribute: atribut yang terdiri dari beberapa atribut  yang lebih mendasar

yang lebih mendasar.

Contoh:

‐ Atribut ALAMAT, terdiri atas atribut JALAN, KOTA,Atribut ALAMAT, terdiri atas atribut JALAN, KOTA, 

KODE_POS. 

‐ Atribut NAME, terdiri atas atribut FNAME,MNAME dan LNAME 

pada suatu entitas (EMPLOYEE)

pada suatu entitas (EMPLOYEE).

Single‐Valued Attribute: atribut yang hanya memiliki satu  harga/nilai

harga/nilai. 

Contoh:

‐ Atribut UMUR pada entitas PEGAWAI

(31)

Jenis-Jenis Atribut (2)

Multi‐Valued Attribute: adalah atribut yang memiliki isi lebih dari satu

Jenis Jenis Atribut (2)

Multi Valued Attribute: adalah atribut yang memiliki isi lebih dari satu  nilai. 

Contoh:

b d d b

– Atribut PENDIDIKAN TINGGI pada entitas PEGAWAI, dapat berisi  lebih dari satu nilai: SMP, SMU, Perguruan Tinggi (Sarjana), Doktor,  dll.

– Atribut HOBBY pada entitas MAHASISWA, dapat memiliki lebih dari  satu nilai: sepak bola, menyanyi, menari, tennis, dsb.

Atribut PRASYARAT pada entitas MATA KULIAH dapat memiliki – Atribut PRASYARAT pada entitas MATA_KULIAH, dapat  memiliki 

lebih dari satu nilai: Konsep Pemrograman & Algoritma  Struktur  Data untuk prasyarat mata kuliah Pemrograman Lanjut.

Null Values Attribute: adalah atribut dari entitas yang tidak memiliki  nilai.

h ib k

(32)

Jenis-Jenis Atribut (3)

Derived Attribute: adalah atribut yang nilainya dapat diisi atau 

Jenis Jenis Atribut (3)

diturunkan dari perhitungan atau algoritma tertentu. Contoh:

Atribut UMUR dapat dihitung dari atribut TGL LAHIR

‐ Atribut UMUR, dapat dihitung dari atribut TGL_LAHIR

‐ Atribut LAMA_KULIAH, dapat dihitung dari NIM yang merupakan   kombinasi antara digit tahun dan digit yang lain (2696100…).

‐ Atribut INDEX_PRESTASI, dapat dihitung dari NILAI yang diperoleh  MAHASISWA.

NRP Nama NO_MK Nama_MK

Mahasiswa

H bb

Mata Kuliah

P t

(33)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (1)

Relasi dan Rasio Kardinalitas ( )

Relasi adalah hubungang  antar entitas.

Relasi dapat memiliki atribut, dimana terjadi adanya transaksi 

yang menghasilkan suatu nilai tertentu.

Penjelasan: Penjelasan:

 Bentuk ER diatas antara Mahasiswa Mengambil

Mata_Kuliah, tentunya ada Nilai yang dihasilkan.

(34)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (2)

Relasi dan Rasio Kardinalitas ( )

Penjelasan:

 Jika atribut Nilai ditempatkan pada entitas Mahasiswa (dimana Nilai

merupakan salah satu atribut dari entitas Mahasiswa), maka semua mata  kuliah yang diambil oleh seorang mahasiswa menghasilkan nilai yang sama 

( )

(tidak realistis).

 Jika atribut Nilai ditempatkan pada entitas Mata_Kuliah (dimana Nilai

merupakan salah satu atribut dari entitas Mata_Kuliah), maka semua 

mahasiswa yang mengambil mata kuliah tertentu akan memiliki nilai yang sama  (tidak realistis).

(35)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (3)

D

j d R l i

Relasi dan Rasio Kardinalitas (3)

Derajad

 

Relasi

Derajad

 

Relasi

adalah

 

jumlah

 

entitas

 

yang

 

berpatisipasi

 

dalam

 

suatu

 

relasi.

• Derajad

j

 

Relasi

 

dapat

p

 

berupa:

p

Unary

 

Relationship

 

(Relasi

 

Berderajad

 

1)

Binary Relationship (Relasi Berderajad 2)

Binary

 

Relationship

 

(Relasi

 

Berderajad

 

2)

(36)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (4)

Unary Relationship (Relasi Berderajad 1)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (4)

Unary Relationship (Relasi Berderajad 1)

• adalah relasi dimana entitas yang terlibat hanya 1. • Sering disebut relasi rekursif (recursive relationship) • Sering disebut relasi rekursif (recursive relationship).

(37)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (5)

Binary Relationship (Relasi Berderajad 2)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (5)

Binary Relationship  (Relasi Berderajad 2)

• Atau relasi Biner adalah relasi yang melibatkan 2 entitas. Contoh:

(38)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (6)

Ternary Relationship (Relasi Berderajad 3)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (6)

Ternary Relationship  (Relasi Berderajad 3)

• adalah relasi tunggal yang menghubungkan 3 entitas yang 

(39)

Relasi dan Rasio Kardinalitas (7)

Rasio Kardinalitas

Relasi dan Rasio Kardinalitas (7)

• Dalam relasi binary antar 2 entitas, terdapat beberapa 

kemungkinan: PEGAWAI MANAGE DEPARTEMEN

(40)

Participation Constraint

D

d

i

Dependencies

• Menunjukkan apakah keberadaan suatu entitas bergantung

• Menunjukkan apakah keberadaan suatu entitas bergantung 

penuhtidak dengan entitas relasinya.

• Batasan (constraint) adalah jumlahBatasan (constraint) adalah jumlah minimumminimum relasi dimana tiaprelasi dimana tiap  entitas dapat ikut berpatisipasi.

• Ada 2 jenis Participation Constraintj p : 1. Partisipasi Total (      )

adalah bentuk partisipasip p  yyangg menunjukkanj  ketergantungang g   penuh suatu entitas (semua dan harus).

2. Partisipasi Parsial (      )

adalah bentuk partisipasi yang menujukkan ketergantuan tidak 

(41)

Participation Constraint

D

d

i

Dependencies

(42)

Mapping ke Skema Relasi (1)

Mapping ke Skema Relasi (1)

Untuk

 

melakukan

 

mapping

pp g

(

(

pemetaan

p

)

)

 

dari

 

skema

 

ER

 

Diagram

 

ke

 

skema

 

relasi

 

terdapat

 

langkah

langkah

 

yang

 

harus

 

diperhatikan.

       

Langkah

langkah mapping:

1.

Untuk

setiap entitas

p

skema relasi

R

yang

y

g

 

menyertakan

y

seluruh

Simple Atribute

dan

Simple Attribute

dari

Composite Attribute

yang

 

ada,

 

pilih

salah satu

atribut

kunci sebagai

Primary Key

kunci sebagai

Primary

 

Key.

2.

Untuk

 

setiap

 

Entitas

 

Lemah,

 

buatlah

 

skema

 

relasi

 

R

dengan mengikutsertakan seluruh Simple Attribute

dengan

 

mengikutsertakan

 

seluruh

 

Simple

 

Attribute.

 

Tambahkan

 

Primary

 

Key

 

dari

 

entitas

 

kuatnya (Owner

 

Entity

 

type)

 

yang

 

akan

 

digunakan

 

sebagai

 

Primary

 

Key

b

P

i l K

d i E i

L

h

(43)

Mapping ke Skema Relasi (2)

Mapping ke Skema Relasi (2)

3. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan Primary Key dari  sisi yang lebih ”ringan” ke sisi (entitas) yang lebih ”berat”.  Suatu sisi dianggap lebih ”berat” timbangannya apabila 

mempunyai partisipasi total. Tambahkan juga Simple 

Attribute yang terdapat pada relasi tersebut ke sisi yang  lebih ”berat”. 

Apabila kedua partisipasi adalah sama total, maka kedua

Apabila kedua partisipasi adalah sama total, maka kedua 

entitas tersebut boleh digabung menjadi satu skema relasi.

4. Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas 

lemah tentukan mana sisi yang lebih ”berat” Sisi dianggap

lemah, tentukan mana sisi yang lebih  berat . Sisi dianggap  lebih ”berat” timbangannya adalah sisi‐N (Many)

Tambahkan Primary Key dari sisi yang ”ringan” ke skema 

l i i i l bih ”b t” T b hk j l h i l

(44)

Mapping ke Skema Relasi (3)

5. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah skema relasi baru R dengan

Mapping ke Skema Relasi (3)

5. Untuk setiap relasi binary M:Nbuatlah skema relasi baru R dengan  atribut seluruh simple attribute yang terdapat pada relasi biner 

tersebut. Tambahkan primary key yang terdapat pada kedua sisi ke 

k l i R K d F i K did t d i k d i i

skema relasi R. Kedua Foreign Key yang didapat dari kedua sisi 

tersebut digabung menjadi satu membentuk Primary Key dari 

skema relasi R.

6. Untuk setiap Multivalued Attribute, buatlah skema relasi R yang 

menyertakan atribut dari multivalue tersebut. Tambahkan Primary 

K d i l i iliki lti l d t b t K d t ib t

Key dari relasi yang memiliki multivalued tersebut. Kedua atribut 

tersebut membentuk Primary Key dari skema relasi R.

7 Untuk setiap relasi n‐ary dengan n>2 buatlah skema relasi R yang

(45)

Mapping ke Skema Relasi (4)

Diagram Skema Konsepsual / ER Diagram untuk Database COMPANY

(46)

Mapping ke Skema Relasi (5)

EMPLOYEE

Mapping ke Skema Relasi (5)

FNAME MINIT LNAME SSN BDATE ADDRESS SEX SALARY SUPERSSN DNO

DEPARTMENT

DNAME DNUMBER MGRSSN MGRSTARTDATE

DEPARTMENT

DEPT_LOCATIONS

DLOCATION DNUMBER

PNAME PNUMBER LOCATION DNUM

(47)

Mapping Skema ER Diagram dengan

R f

i l I

i C

i

Referential Integrity Constraint

E l

Fname Minit Lname SSN Bdate Address Sex Salary SuperSSN DNO Employee

Dname DNumber MgrSSN MgrStartDate Departement

DNumber DLocation Dept_Locations

(48)

Contoh Implementasi Data Table

DEPARTMENT

Contoh Implementasi Data Table

DEPARTMENT

WORKS ON

(49)

Contoh Implementasi Data Table

DEPENDENT

Contoh Implementasi Data Table

EMPLOYEE

Gambar

Gambar 1. Hirarki dari Form Kamus Data

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data

Sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah sistem aplikasi kamus software yang dapat digunakan untuk mencari kata dengan struktur data trie dan struktur data

Pada tahap analisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu

Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir dari sistem, yaitu

Kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara sistem analisis dengan pemakai tentang data yang mengalir pada sistem tersebut, serta informasi yang dibutuhkan

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kamus data adalah sekumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak, kamus data juga mempunyai

Kamus data merupakan Katalog Fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan mendefinisikan data yang mengalir pada sistem

Pada tahap analisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu