1
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM SEKOLAH
TERHADAP KINERJA GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
DI KECAMATAN PASAMAN
KABUPATEN PASAMAN BARAT
ARTIKEL
IMTER PEDRI
1210018212054
PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2 The Impact Of Leadership Style And School Climate On Teacher’s Performance: The Role
Of Achievement Motivation As An Intervening Variable
Imter Pedri1
Supervisor I: Dr. Zaitul, SE., MBA, Ak2 Supervisor II: Dr. Erni Febrina Harahap, SE., M.Si2
1
Postgraduate program Bung Hatta University
2
Postgraduate program Bung Hatta University
imter.pedri@yahoo.com
Performance is outcome of organizational behavior. the factors affecting the
performance has been investigated by many researchers. However, study of teacher’s
performance is still limited, especially among primary school teachers in West Pasaman
Regency. Therefore, This research aimsto investigate the role of Achievement Motivation as
an intervening variable on the relationship between leadership style and school climate in
State-Owned Primary School at Pasaman Distrik West Pasaman Regency. Population of
sampel in this research amounted 189 people, which is sampling method is proportional
random sampling using questionnaire with five scale. Analysis Data method is Goodness of
Fit Index, Confirmatory factor analysis, Construct-Reliability and path analysis using AMOS
21.0.
The results of instrument test found is valid and reliable. The the hypotheses test
show that there is a significant direct effect of leadership style and school climate
onteacher’s performance,. In addition, the leadership style and school climate also have a
significantly effect on achievement motivation. Further, the achievement motivationis
significantly associated with teacher’s performance.the last objective of this reserach is to
test whether achievement motivation has an interverning role that mediating relationship
between leadership styleand School Climate. The result show that achievement motivation is
successfuly as intervening variabel.. This study has a practical implication in the sense that
to increase the teacher’s performance by increase the achievement motivation, leadership
style and school climate.
Keywords: Leadership Style, School Climate, Achievement Motivation, Teacher’s
3
A.PENDAHULUAN
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya.
Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.
Gambaran mengenai kinerja para guru SD Negeri di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Baratdapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 1
Gambaran Kinerja GuruPada SD Negeri di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman BaratTahun 2012/2013
No Jenis Kegiatan % yang Sudah Terlaksana
1. 2. 3. 4. 5.
Menyusun rencana pembelajaran Melaksanakan proses pembelajaran Mengevaluasi hasil pembelajaran Menganalisa hasil evaluasi
Melaksanakan perbaikan dan pengayaan
55% 60% 65% 50% 48% Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa kegiatan para guru dalam menyusun rencana pembelajaran masih terlihat 55% yang terlaksana, melaksanakan proses pembelajaran sebesar 60%, sedangkan persentase terendah yang telah terlaksana oleh guru pada jenis kegiatan melaksanakan perbaikan dan
4 motivasi prestasi sebagai variabel
intervening dimana penelitian sebelumnya belum banyak yang meneliti peran ini.
Kerangka Konseptual
Berdasarkan kajian literatur yang telah disampaikan sebelumnya maka dapat
dikemukakan kerangka konseptual yang bertujuan untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim sekolah terhadap kinerja guru dengan motivasi berprestasi sebagai variabel intervening.
Gambar Kerangka Konseptual
Hipotesis
H1: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru
H2: Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja Guru
H3: Motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru. H4: Gaya Kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap Motivasi Berprestasi.
H5: Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Berprestasi. H6: Gaya Kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Guru melalui Motivasi berprestasi sebagai intervening.
H7: Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru melalui
Motivasi berprestasi sebagai intervening
B. METODE ANALISIS
1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat yaitu sebanyak 33 sekolah dasar negeri dan 514 orang guru. Dengan menggunakan rumus slovin dan persentase kesalahan pengambilan sampel 5% maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 224,945 orang dan dibulatkan menjadi 225 orang guru.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara proportional random sampling yang akan
menghasilkan sampel sesuai dengan maksud dari setiap populasi
2. Pengujian Instrumen
Gaya Kepemimpinan (X1)
Iklim Sekolah (X2)
Motivasi Berprestasi (Z)
5
a. Uji Validitas
Pendekatan Confirmatory Factor Analysis (CFA) melalui program Amos 21.
Untuk menentukan sebuah instrument bernilai valid, apabila memiliki nilai loading factor yang sudah memenuhi
convergent validity ≥ 0,5 (Ghazali, 2005).
a. Uji Reliabilitas
Terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu, Composite (construct) Reliability dan Variance Extracted, cut of
value dari Composite (construct) reliability adalah minimal 0,7 dan cut of
value dari Variance extracted adalah
minimal 0,5.
3. Analisis Deskriptif
Untuk mengetahui tingkat capaian responden (TCR) dan kriteria responden tersebut digunakan formulasi atau rumus yang dikembangkan oleh Arikunto (2002) sebagai berikut:
∑ fi x Wo
Rata-rata skor = N
Dimana: ∑fi = jumlah frekuensi ke i
Wo = bobot
N = jumlah responden
4. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model persamaan struktural
(Structural Equation Modeling atau disingkat SEM) yang dibantu dengan program aplikasi AMOS.Penggunaan model persamaan struktural/SEM dalam penelitian ini karena model penelitian yang diusulkan bersifat simultan, atau modelnya memiliki lebih dari satu variabel dependen yang dijelaskan oleh satu atau beberapa variabel dependen lain yang dapat juga berperan sebagai variabel independen pada hubungan yang berjenjang, yang disebut model kausal (Ferdinand, 2002).
a. Metode Path Diagram Penelitian
Evaluasi Goodness of Fit Index
SEM adalah kumpulan teknik-teknik statistik yang mengumpulkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Dimana dalam penelitian ini model SEM akan diselesaikan dengan menggunakan alat bantu program AMOS versi 21.0. Pengujian ini dilakukan dua bagian, pertama yaitu menguji apakah model yang dilakukan sudah tepat (model fisik) dan kedua menguji hipotesis yang diajukan.
C. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Uji Validitas
a. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
Guru
Tabel 2
Goodness-of-fit Indeces
Variabel Kinerja Guru setelah eliminasi
No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil
6 1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 98,571 Fit
2 Significant Probability ≤ 0,05 0,000 Fit
3 Minimum sample discrepancy function / Degree of Freedom (CMIN/DF)
< 5,00 4,929 Fit
4 Goodness of Fit Index (GFI) 0 - 1 0,780 Fit
5 Root mean square error of approximation (RMSEA)
≥ 0,08 0,186 Fit
Berdasarkan hasil analisis uji Goodness-of-fit Indices sebagaimana terlihat pada Tabel diatas menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit Indices sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit, artinya model yang dibangun dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan AMOS.
Ada lima butir pernyataan variabel kinerja guru memiliki nilai convergent
validity lebih kecil dari 0,5 yaitu kg24, kg17, kg16, kg13, dan kg5.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hanya 22 butir pernyataan yang mampu mendefenisikan variabel kinerja guru yang memiliki convergent validityyangbaik. Artinya hanya terdapat 22 butir pernyataan pada variabel kinerja guru yang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut.
b. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi
Berprestasi
Tabel 3
Goodness-of-fit Indeces
Variabel Motivasi Berprestasi setelah eliminasi
No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil
Analisis Ket
1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 178,808 Fit
2 Significant Probability ≤ 0,05 0,000 Fit
3 Minimum sample discrepancy function / Degree of Freedom (CMIN/DF)
< 5,00 2,322 Fit
4 Goodness of Fit Index (GFI) 0 – 1 0,813 Fit
5 Root mean square error of approximation (RMSEA)
≥ 0,08 0,108 Fit
Berdasarkan hasil analisis uji Goodness-of-fit Indices sebagaimana terlihat menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit Indices sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit. Terdapat
delapan butir pernyataan variabel Motivasi Berprestasi memiliki nilai convergent validity lebih kecil dari 0,5 yaitu mb28, mb27, mb17, mb9, mb7, mb6, mb4, mb1.
7 Berprestasi yang memiliki convergent
validityyangbaik. Artinya hanya terdapat 22 butir pernyataan pada variabel Motivasi
Berprestasi yang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut
c. Hasil Uji Validitas Variabel Gaya
Kepemimpinan
Tabel 4
Goodness-of-fit Indeces
Variabel Gaya Kepemimpinan setelah eliminasi
No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Analisis
Ket
1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 44,530 Fit
2 Significant Probability ≤ 0,05 0,000 Fit
3 Minimum sample discrepancy function / Degree of Freedom (CMIN/DF)
< 5,00 3,181 Fit
4 Goodness of Fit Index (GFI) 0 – 1 0,906 Fit
5 Root mean square error of approximation (RMSEA)
≥ 0,08 0,138 Fit
Berdasarkan hasil analisis uji Goodness-of-fit Indices sebagaimana terlihat menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit Indices sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit. Terdapat 3 butir pernyataan variabel Gaya Kepemimpinan memiliki nilai convergent validity lebih kecil dari 0,5 yaitu gk5, gk13, gk18
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hanya 21 butir pernyataan yang mampu mendefenisikan variabel Gaya Kepemimpinan yang memiliki convergent validityyangbaik. Artinya hanya terdapat 21 butir pernyataan pada variabel Gaya Kepemimpinan yang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut
d. Hasil Uji Validitas Variabel Iklim
Sekolah
Tabel 5
Goodness-of-fit Indeces
Variabel Iklim Sekolah setelah eliminasi
No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Analisis
Ket
1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 78,810 Fit
2 Significant Probability ≤ 0,05 0,000 Fit
3 Minimum sample discrepancy function / Degree of Freedom (CMIN/DF)
< 5,00 2,149 Fit
4 Goodness of Fit Index (GFI) 0 – 1 0,901 Fit
5 Root mean square error of approximation (RMSEA)
8 Berdasarkan hasil analisis uji
Goodness-of-fit Indices sebagaimana terlihat menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit Indices sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit. Terdapat 5butir pernyataan variabel Iklim Sekolahmemiliki nilai convergent validity lebih kecil dari 0,5 yaitu is3, is4, is5, is6,
is10. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hanya 16 butir pernyataan yang mampu mendefenisikan variabel Iklim Sekolah yang memiliki convergent validityyangbaik. Artinya hanya terdapat 16 butir pernyataan pada variabel Iklim Sekolahyang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut.
2. Hasil UjiReabilitas
Tabel 6
Hasil Perhitungan Reliabilitas
No Variabel Construct Reliability Variance Extracted Keterangan
1 Kinerja guru 0,951 0,805 Reliabel
2 Motivasi Berprestasi 0,953 0,815 Reliabel
3 Gaya Kepemimpinan 0,960 0,869 Reliabel
4 Iklim Sekolah 0,946 0,863 Reliabel
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas sebagaimana terlihat diketahui nilai Construct Reliability dari semua variabel lebih besar 0,7 dan nilai variance extracted dari semua variabel lebih besar dari 0,5. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian memiliki keandalan atau reliabel.
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Normalitas
Untuk mengetahui suatu model SEM memiliki penyebaran data yang normal, baik secara univariate maupun
multivariate dapat dilihat dengan output
amos yaitu Assessment of Normality. Berdasarkan hasil analisis data untuk pengujian normalitas diperoleh bahwa nilai Critical Ratio (CR) pada skewness data
yang disajikan pada kolom c.r skewtidak ada yang lebih besar dari 2,58 atau di luar rentang ± 2,58, dan secara multivariat pun menghasilkan nilai 2,257, sehingga dapat disimpulkan data yang digunakan mempunyai sebaran yang normal.
b. Pembahasan
Tabel 7
Hasil Pengujian Hipotesis
Estimate S.E. C.R. P Label
9 KG <--- IS 0,211 0,074 2,551 ***
KG <--- MB 1,137 0,101 2,991 ***
Penelitian ini menemukan adanya pengaruh signifikan positif antara Gaya Kepemimpinan dan iklim sekolah terhadap kinerja guru, motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru, Gaya Kepemimpinan dan iklim sekolah berpengaruh positif terhadap motivasi berprestasi. Hasil temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu (Carudin, 2011; Cok dkk, 2013;
Miswan, 2012; Rabiyah dkk, 2012; Wahyuddin, 2005; Putra dkk, 2004; Achmadi, 2012;Yuliejantiningsih, 2012;Soewarto, 2012; Brahmasari dan Suprayetno, 2004.
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa motivasi berprestasi berperan sebagai variabel intervening antara gaya kepemimpinan dan iklim sekolah terhadap kinerja guru seperti dapat dilihat pada Tabel 8.
Hubungan Langsung dan Tidak Langsung
Hubungan Variabel Total Pengaruh (Total Effects)
Pengaruh Langsung (Direct Effects)
Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effects)
Keputusan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Melalui
Motivasi Berprestasi 0.911 0.835 0.076
Hipotesis Diterima
Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Melalui
Motivasi Berprestasi 0.311 0.211 0.100
Hipotesis Diterima
Hal ini disebabkan karena gaya kepemimpinan kepala sekolah pada prinsipnya memotivasi guru untuk berbuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri guru yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru. Gaya kepemimpinan memotivasi guru untuk berprestasi dalam melakukan pekerjaan atau tugas lebih baik dari apa yang guru inginkan dan bahkan lebih tinggi dari apa yang sudah diperkirakan sebelumnya.Iklim Sekolah
juga mampu meningkatkan motivasi guru agar dapat berprestasi dengan lebih baik yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru
E.PENUTUP
Berdasarkan analisa data dan interpretasi yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
10 Pasaman Barat.Apabila kepala sekolah
dapat menerapkan model gaya kepemimpinan yang baik kepada guru dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan mencocokan tujuannya dengan nilai-nilai para guru.
2. Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SDN di Kecamatan Pasman Kabupaten Pasaman Barat.Semakin baik iklim sekolah yang dirasakan oleh guru maka akan semakin baik kinerja yang akan dihasilkan oleh guru, sebaliknya jika iklim sekolah yang ada tidak mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau menghalangi pelaksanaan pekerjaan maka semakin rendah juga kinerja yang akan dicapai oleh guru dalam bekerja.
3. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi guru SDN di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.Jika semakin baik gaya kepemimpinan maka akan semakin baik juga motivasi guru untuk berprestasi., sebaliknya jika kepala sekolah kurang baik dalam memberdayakan dan memotivasi guru maka akan semakin rendah juga keinginan guru untukberprestasi. 4. Iklim sekolah berpengaruh signifikan
terhadap motivasi berprestasi. Guru SDN di Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat. Jika semakin baik iklim sekolah yang dirasakan oleh guru maka akan semakin baik motivasi guru untuk berprestasi, sebaliknya jika iklim sekolah yang dirasakan pegawai tidak kondusif maka semakin rendah keinginan guru untuk berprestasi. 5. Motivasi Berprestasi berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja guru SDN di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Jika semakin tinggi motivasi untuk berprestasi yang dimiliki oleh guru dalam mengajar maka akan semakin tinggi kinerja yang akan dicapai oleh guru, sebaliknya jika motivasi untuk berprestasiyang dimiliki oleh guru semakin rendah maka semakin rendah juga kinerja yang akan dicapai oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya.
11 7. Iklim sekolah berpengaruh terhadap
kinerja guru dengan motivasi berprestasi sebagai variabel intervening di SDN di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Semakin baik iklim sekolahyang dirasakan oleh guru dalam mengajar maka akan semakin baik motivasi guru untuk berprestasi yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja yang dihasilkan oleh guru, sebaliknya jika iklim organisasi yang ada tidak mendukung pelaksanaan mengajar atau menghalangi pelaksanaan mengajar maka semakin rendah motivasi guru untuk berprestasi dan rendahnya kinerja yang akan dicapai oleh guru dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. 2012, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Berprestasi Dan Kompensasi Dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar, JMP, Volume 1 Nomor 3, Desember 2012
Anoraga Panji. 2001. Psikologi Kerja. Rineka Cipta. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bass dan Avolio, 1992, The Multifactor Ledership Quistionaire (MLQ). Palo Alto, CA : Consulting Psychologist.
Bastaman, Komir. 2010, Pengaruh Iklim dan Kepuasan Komunikasi serta Komitmen terhadap Kinerja Pegawai
Buhler, Patricia. 2004. Alpha Teach Yourself Management Skills (Terjemahan Haryanto Sugeng dkk). Jakarta: Prenada Media.
Burns.JM.1978,Leadership,New York:The Free Press
(StudiDeskriptifAnalitikPada Guru
SMK Negeri
Se-KabupatenIndramayu), EdisiKhusus No. 2, Agustus 2011
Dessler, Gary,2011, Manajemen Personalia Jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, Jakarta)
Dharma, Agus. 2003. Manajemen Prestasi Kerja. Yogyakarta: Rajawali
Engkoswara dan Komariah, 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alpabeta
Ferdinand, Augusty., 2005. Structural Equation ModelingDalam Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam., 2004, Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
12
Gomes, Faustino Cardoso
2003,Manajemen PersonaliaSumber Daya Manusia. Andi Offset, Yogyakarta
Handoko T. Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi II. Cetakan Keempat Belas. Penerbit BPFE.
Hasibuan Melayu, SP., 2007, Manajemen Sumber Manusia. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Hoy, Wayne K, and Miskel, Cecil, G. 2002. Educational Administrasi. Mc. Grow-Hill: New York.
Jaya, Indra. 2012, Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Mimbar Vol. XXVI, No. 2 (Desember 2010)
Kouzes and Posner, 2004. The Leadership
Challenge. Tantangan
Kepemimpinan. (Terjemahan Reviany Sjahrial). Edisi ke-Tiga. Jakarta: Erlangga.
Lumbanraja, Prihatin. 2009, Pengaruh Karakteristik Individu, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi (Studi pada Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara), Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 7 Nomor 2 mei 2009
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan, cetakan pertama. Bandung: Remaja Rosadakarya.
Mas’ud, Fuad 2004. Survai Diagnosis Organisasional : Konsep dan Aplikasi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Masaong, A,K, dan Tilomi, AA. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence. Sinergi Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual untuk Meraih Kesuksesan yang Gemilang. Bandung: Alpabeta.
Meyer, J. P., Natalie J. Allen, dan Catherine A. Smith, 1993.
“Commitment to organization and
occupation: Extensions and Test of
Three Component
Conceptualization”, Journal of Applied Psychology. Vol. 78, No. 4, 538-351
Miswan. 2012, Pengaruh Perilaku Kepemimpinan, Iklim Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen Pegawai Negeri Sipil Pada Universitas Swasta Di Kota
Bandung (Studi Pada
Jurusan/Program Studi dilingkungan universitas Swasta Se-kota Bandung), Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13 No. 2 Oktober 2012
Nawawi Hadari. 2001. Metodologi Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Peter, Senge. M, 1990. The Fith decipline the Art and Practice of learning Organization. New York
13 Administrasi Pendidikan, Volume 4
Tahun 2013
Riduwan 2009, Metode & Teknik menyusun proposal penelitian. Alfabeta, Bandung
Risambessy, Agusthina., Bambang Swasto, Armanu Thoyib, Endang Siti Astuti. 2011, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi, Burnout terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan, Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 9 Nomor 3, Mei 2011
Robbins, Stephen, P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia.
Sagala, Syaiful. 2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.
Schunk,DH, Pintrich, PR, and Meece, JL. 2012. Motivation in Education: Theory, Research, and Applilication, TerjemahanEllys Tjo. Jakarta: PT Indeks
Sedarmayanti. 2011,Membangun dan Mengembangkan Kepemimpinan serta Meningkatkan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan. Bandung : Refika Aditama
Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 1 Edisi Ke-4. Diterjemahkan oleh Kwan Men Yen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Siagian, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara
Sopiah, 2008 .Perilaku Organisasi. Yogyakarta. Andi Offset
Steers, Porter, L.W.1991. Motivation and Work Behavior.3rd edition, Mc Graw-Hill Inc, Singapore.
Sudjana. 1996 Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Tarsito: Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Cetakan ke-7, Penerbit Alfabeta, Bandung
Sunarto, Djumadi Purwoatmodjo. 2011, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Guru SMP Di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak
Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Timpe, A.D. 2004. Memimpin Manusia Seri Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Bahasa Indonesia). Jakarta Gramedia
Wahjosumidjo. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grapindo persada
Wardana, Ludi Wishnu. 2011, Pengaruh Kemampuan Kerja, Kesempatan Berkinerja, Motivasi Kerja, Iklim Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Manufaktur di Kab. Mojokerto
Yamin, Martinis. Maisah. 2010, Standarisasi Kinerja Guru, Gaung Persada Press, Jakarta
Yukl, 2002. Leadership in Organizational Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall. UpperSaddle River.
14 Kepuasan Kerja Guru Dengan