• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA CALON GURU SEJARAH FKIP UNSYIAH TENTANG PEMANFAATAN SITUS BERSEJARAH KERKOF SEBAGAI SUMBER BELAJAR PERANG KOLONIAL BELANDA DI ACEH Sarina1 , Teuku Abdullah2 , Anwar Yoesoef3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA CALON GURU SEJARAH FKIP UNSYIAH TENTANG PEMANFAATAN SITUS BERSEJARAH KERKOF SEBAGAI SUMBER BELAJAR PERANG KOLONIAL BELANDA DI ACEH Sarina1 , Teuku Abdullah2 , Anwar Yoesoef3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA CALON GURU SEJARAH FKIP UNSYIAH TENTANG PEMANFAATAN SITUS BERSEJARAHKERKOFSEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERANG KOLONIAL BELANDA DI ACEH Sarina1, Teuku Abdullah2, Anwar Yoesoef3

Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Email:sarina108@ymail.com t.abdullahsakti@gmail.com

anwar@unsyiah.ac.id

ABSTRACT

Kerkhof is one of the historis sites located in Banda Aceh city. As early historic sites, Kerkhof has the potential to be used as a learning resource for the dutch Colonial Warn in Aceh of high school students as well as for student. This study aims to determine the “perception of preservice teacher history of FKIP UNSYIAH about the Utilization of historic Kerkhof site as a learning resource for dutch Colonial Warn in Aceh. In research appoarch used is qualitative with desciptivr method. The sample in this study amounted to 17 people taken with Random Sampling technique. Data colletion using questionnaire and data analysis is done by processing frequency distribution and historiography method. Based on the result of the research, student’s perception abot the use of Kekhof Site as a leraning reasource dutch Colonial Warn in Aceh, among other: 47% of the students stated agreed that Kekhof give a real picture of the history of the of dutch Colonial Warn in Aceh to clarify wahat is obtained at lectures in class; 53% of the students stated that Kerkhof Sites is historical that can be used as a learning resource for dutch Colonial Warn in Aceh directly so that learning becomes more meaningful; and 41% of the students yhe learning dutch Colonial Warn in Aceh by visiting to the site Kerkhof is contextual learning can enhance student’s understanding of the histori dutch Colonial Warn.

Keywords:Perception, Preservice Teacher History, Kerkhof, Learning Resouce.

ABSTRAK

Kerkhof merupakan situs sejarah yang terletak di Kota Banda Aceh. Sebagai situs bersejarah, Kerkhof memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar Perang Kolonial Belanda di Aceh bagi siswa sekolah menengah maupun bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “persepsi mahasiswa calon guru sejarah FKIP Unsyiah tentang pemanfaatan situs bersejarah Kerkhof sebagai sumber belajar perang kolonial Belanda di Aceh. Dalam penelitian pendekatan yang digunakan ialah kualitatif dengan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 orang yang diambil dengan teknikRandom Sampling.Pengumpulan data dengan menggunakan angket dan analisa data dilakukan dengan pengolahan distribusi frekuensi dan

1Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 2Dosen Pembimbing I.

(2)

metode historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi mahasiswa tentang pemanfaatan Situs Kerkhof sebagai sumber belajar perang kolonial Belanda di Aceh, antara lain : 47% mahasiswa menyatakan setuju bahwa Situs Kerkhof memberikan gambaran nyata sejarah perang kolonial Belanda di Aceh sehingga memperjelas apa yang diperoleh pada perkuliahan di kelas, 53% mahasiswa menyatakan bahwa SitusKerkhofmerupakan bukti sejarah dari perang kolonial Belanda di Aceh yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar perang kolonial Belanda di Aceh secara langsung sehingga pembelajaran materi tersebut lebih bermakna; serta 41% mahasiswa berpendapat bahwa pembelajaran Perang kolonial Belanda di Aceh dengan kunjungan langsung ke situsKerkhofmerupakan pembelajaran pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap sejarah perang kolonial Belanda.

Kata Kunci:Persepsi, Mahasiswa Calon Guru Sejarah,Kerkhof,Sumber Belajar.

PENDAHULUAN

Kerkhof yang merupakan saksi bisu sejarah perang kolonial Belanda di Aceh sangat penting untuk diperhatikan dan dilestarikan, bahkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menunjang pembelajaran baik untuk siswa atau pun mahasiswa, khususnya mahasiswa sejarah. Mahasiswa sejarah yang menjalankan studinya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Unsyiah sudah seharusnya mengetahui apa saja yang bisa dimanfaat dari situsKerkhofini. Oleh karena itu penelitian ini terfokus pada mahasiswa calon guru sejarah program studi pendidikan sejarah FKIP Unsyiah memandang atau mendefenisikan arti terhadap Situs Kerkhof, atau dengan kata lain disebut dengan persepsi.

Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini ialah pandangan mahasiswa program studi pendidikan sejarah FKIP Unsyiah terhadap pemanfaatan situs bersejarah yaituKerkhofdi Kota Banda Aceh sebagai sumber belajar. Nama Kerkhof berasal dari bahasa Belanda yang artinya halaman gereja/kuburan. Ada yang berpendapat bahwa nama tersebut berasal dari pangeran Pho-teu tjoet, menurut sejarah yang dihukum mati oleh ayahnya Sultan Iskandar Moeda karena perbuatan melakukan perbuatan yang melanggar hukum islam pada masa Kerajaan Aceh Darussalam (Geerts, 2007: 1).

Kerkhof sebagai bukti dan fakta keras yang menggambarkan semangat perang pejuang Aceh menentang kolonial Belanda sangatlah baik untuk dijadikan sebagai sumber belajar untuk materi sejarah Aceh di zaman kolonial. Hal ini dikarena di Kerkhof itu sendiri banyak terdapat makam-makam pimpinan dan tentara Marsose Belanda yang disebut namanya. Berdasarkan keterangan dan alasan-alasan di atas, maka penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan mengangkat tema “Persepsi Mahasiswa Calon Guru Sejarah FKIP Unsyiah tentang Pemanfaatan Situs Bersejarah Kerkhof Sebagai Sumber Belajar Perang Kolonial Belanda di Aceh”. Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah “untuk menganalisis persepsi mahasiswa calon guru sejarah tentang pemanfaatan situs bersejarah Kerkhof sebagai sumber belajar perang kolonial Belanda di Aceh”.

METODE PENELITIAN

(3)

Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Hadari Nawawi (2007:67), mengemukakan bahwa metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagai mana adanya.

Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala sebanyak 283 mahasiswa (Isnawati, 2016:21).

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian 17 orang. Pengambilan dilakukan dengan teknikRandom Samplingyaitu suatu teknik sampling yang dipilih secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa penelitian cenderung bersifat deskriptif atau bersifat umum. Setiap unsur populasi harus memilik kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di FKIP Unsyiah Banda Aceh atau lebih tepatnya pada mahasiswa calon guru Sejarah FKIP Unsyiah. Adapun waktu penelitian sudah dimulai pada awal Januari 2017 yaitu sejak penulis membuat proposal penelitian skripsi ini, hingga direncanakan sampai dengan selesai bulan Juli 2017, atau tepatnya pada semester genap tahun ajaran 2016-2017.

Teknik Pengumpulan Data

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah atau responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan

pertanyaan dalam pengisian daftar pertanyaan. Angket ini disebarkan kepada mahasiswa yang telah dijadikan sample yaitu terdiri dari 17 orang. Adapun isi angket ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan permasalahan yang diajukan yaitu persepsi mahasiswa Sejarah FKIP Unsyiah terhadap keberadaan situs sejarah berupa Kerkhofdi Kota Banda Aceh.

Teknik Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan metode statistik. Data yang telah diperoleh diolah dan ditabulasikan dalam bentuk tabel dengan menghitung frekuensi dan presentasi dengan menggunakan rumus statistik sederhana yang dikemukakan oleh (Sudijono, 2008:43) sebagai berikut:

P = 100%

Keterangan :

P : persentase F : Frekuensi

N : jumlah

100 : Bilangan tetap

Dengan demikian pengolahan data dilakukan dengan cara statistik sederhana dengan mencari frekuensi dan presentasi dari setiap jawaban yang diberikan responden. Dengan mencari persentase, selanjutnya dianalisis dan diambil kesimpulan dari jawaban responden.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Situs bersejarah Kerkhof dapat dijadikan bahan pembelajaran terkait materi perang kolonial Belanda di Aceh.

Tabel 4.1.1 Situs bersejarah Kerkhof dapat dijadikan bahan pembelajaran terkait materi perang kolonial Belanda di Aceh.

No Alternatif

1 Sangat setuju 9 53%

2 Setuju 7 41%

3 Kurang Setuju 1 6% 4 Tidak setuju 0 0%

Jumlah 17 100%

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah sebagai calon seorang guru tentu dituntut untuk mengetahui berbagai situs peninggalan sejarah terutama yang berkaitan dengan sejarah lokal. Keberadaan situs bersejarah berupa Kerkhof sudah pasti memiliki keterkaitan dengan salah satu materi yang membahas tentang sejarah Perang Kolonial Belanda di Aceh sejak 1873-1903.

Situs bersejarah Kerkhof memiliki relevansi untuk dijadikan sebagai sumber belajar materi perang kolonial Belanda di Aceh.

Tabel 4.1.2 Situs bersejarah Kerkhof memiliki relevansi untuk dijadikan sebagai sumber belajar materi perang kolonial Belanda di Aceh.

Sumber:Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Situs Kerkhof lebih cocok dijadikan sebagai sumber belajar berkaitan dengan materi tentang perang kolonial Belanda di Aceh karena Kerkhof merupakan tempat pemakaman serdadu Belanda yang gugur dalam perperangan melawan para pejuang Aceh dalam mempertahankan daerah dari para penjajah Belanda. Begitu cocoknya situs ini dijadikan sumber belajar, maka perlu bagi seorang calon guru sejarah mengetahui tingkat relevansinya.

Calon guru sejarah perlu

memperkenalkan dengan mengajak siswa melakukan kunjungan ke situs bersejarah Kerkhofdi Kota Banda Aceh

Tabel 4.1.3 Calon guru sejarah perlu memperkenalkan dengan mengajak siswa melakukan kunjungan ke situs bersejarah Kerkhofdi Kota Banda Aceh

No Alternatif

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

(5)

untuk mengingatnya, oleh karena itu perlu kiranya seorang pelajar (mahasiswa) sebagai calon guru yang nantinya memperkenalkan situsKerkhoftersebut kepada siswanya guna materi perang kolonial Belanda di Aceh dapat dipahami secara mendalam dan menyeluruh. Belajar sejarah dengan melihat langsung benda peninggalan aslinya akan lebih membangkitkan semangat nasionalisme. Sudah sewajarnya mahasiswa sebagai calon seorang guru sejarah sangat perlu memperkenalkan situs tersebut kepada siswa ketika nantinya sudah menjadi guru.

Situs bersejarahKerkhofsudah kriteria isi sebagai sumber belajar terkait Perang Kolonial Belanda di Aceh

Tabel 4.1.4 Situs bersejarah Kerkhof sudah kriteria isi sebagai sumber belajar terkait Perang Kolonial Belanda di Aceh

No Alternatif

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Pandangan mahasiswa calon guru sejarah FKIP Unsyiah ialah kriteria isi yang terdapat pada situs Kerkhof itu sendiri yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah perang kolonial Belanda di Aceh. Keberadaan situs Kerkhof sudah bisa menjawab rumus sejarah yang kita kenal 5 W + 1 H, maka sudah tentu situs ini sangat cocok dijadikan sumber belajar. Oleh karena itu pemahaman mahasiswa calon guru sejarah terkait isi situs Kerkhof sebagai sumber belajar rata-rata sudah sangat baik pengetahuannya.

Situs Kerkhof memiliki kendala jika dijadikan sebagai sumber belajar Perang Kolonial Belanda di Aceh

Tabel 4.1.5 Situs Kerkhof memiliki kendala jika dijadikan sebagai sumber belajar Perang Kolonial Belanda di Aceh.

No Alternatif

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Sebagai calon seorang guru sejarah yang memiliki tanggung jawab besar saat sudah menjadi pengajar, maka perlu memenuhi berbagai keahlian dalam mengatasi permasalahan terutama dalam memperkenalkan dan mengunjungi Situs bersejarah, apalagi jika situs itu jauh jaraknya dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Situs bersejarah Kerkhof berperan penting dalam perkembangan sejarah lokal maupun sejarah bangsa

Tabel 4.1.6 Situs bersejarah Kerkhof

berperan penting dalam

perkembangan sejarah lokal maupun sejarah bangsa. 1 Sangat setuju 10 58%

2 Setuju 6 35%

(6)

Sebagai sebuah situs besar,Kerkhoftentu menyimpan banyak kenangan sejarah yang tentunya bersifat lokal. Jika kita perhatikan betapa banyaknya jumlah pemakaman serdadu Belanda yang termasuk dalam kelompok Marsose mengambarkan betapa besarnya kobaran perang yang dilancarkan oleh masyarakat Aceh tempo dulu. Selain terdapat pemakaman serdadu Belanda, di Kerkhof juga ditemui beberapa pemakaman para tentara Nippon Jepang. Hal ini menandakan situsKerkhofbisa memberikan kontribusi untuk pengembangan sejarah lokal maupun sejarah bangsa baik masa periode penjajahan Belanda (1873-1942) hingga pendudukan Jepang (1942-1945). Besarnya kandungan sejarah ini tentu perlu diketahui terlebih dahulu oleh calon guru sejarah FKIP Unsyiah untuk bisa memanfaatkan situs tersebut sebagai sumber belajar terkait materi Perang Kolonial Belanda di Aceh.

Dengan memanfaatkan Situs bersejarah Kerkhof dapat membantu pembelajaran sejarah terkait materi Perang Kolonial Belanda di Aceh

Tabel 4.1.7 Dengan memanfaatkan Situs bersejarah Kerkhof dapat membantu pembelajaran sejarah terkait materi Perang Kolonial Belanda di Aceh

No Alternatif

1 Sangat setuju 12 70,6%

2 Setuju 5 29,4

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner(Angket), 2017.

Pembelajaran sejarah memerlukan fakta dan bukti yang jelas. Situs Kerkhof sebagai saksi bisu bagi perang belanda di Aceh sangat menunjang fakta untuk memahami tentang sejarah tersebut. Selain lokasinya keberadaannya yang strategis, situasi dan apa yang ada di situs Kerkhof itu masih bisa dilihat dan dibaca oleh pengunjungnya. Melihat fakta-fakta sejarah yang amat berguna untuk menunjang pengetahuan masyarakat dan pelajar untuk memahami materi perang kolonial Belanda di Aceh, maka seorang calon guru sejarah perlu mengetahui juga sehingga bisa direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran-nya nanti.

Situs bersejarah Kerkhof di Kota Banda Aceh perlu dilestarikan untuk kedepannya

Tabel 4.1.8 Persepsi mahasiswa calon guru sejarah terhadap pelestarian SitusKerkhof

No Alternatif

1 Sangat setuju 11 65%

2 Setuju 4 23%

3 Kurang Setuju 2 12%

4 Tidak setuju 0 0%

Jumlah 17 100%

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Sebagai satu-satunya situs sejarah terbesar yang mengambarkan semangat juang bangsa Aceh dalam mengusir penjajah, maka sudah seharusnya semua kalangan masyarakat baik dari unsur pemerintahan, mahasiswa dan bahkan masyarakat biasa harus tetap menjaga kelestarian situsKerkhof tersebut. Dan juga Situs Kerkhof ini merupakan warisan yang sangat berharga bagi masyarakat Aceh yang harus dijaga dan dilindungi.

(7)

dirinya. Jika situs bersejarah ini tidak dilestarikan, maka untuk 100 tahun yang akan datang kita tidak tahu bahwa perang antara belanda dengan rakyat Aceh pernah terjadi.

Keberadaan situs bersejarah Kerkhof sudah dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber belajar sejarah materi Perang Kolonial Belanda di Aceh.

Tabel 4.1.9 Keberadaan situs bersejarah Kerkhof sudah dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber belajar sejarah materi Perang Kolonial Belanda di Aceh.

No Alternatif

1 Sangat setuju 1 6%

2 Setuju 6 35%

3 Kurang Setuju 8 47% 4 Tidak setuju 2 12%

Jumlah 17 100%

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Melihat beberapa variabel di atas, baik isi, kandungan sejarah, nilai sejarah dan lain yang terdapat pada Situs Kerkhof, maka sudah tentu situs ini memiliki peranan penting bagi seorang mahasiswa calon guru sejarah dalam memberikan pemahaman tentang sejarah yang terdapat pada situs tersebut kepada masyarakat dan anak didiknya nanti, dikarenakan untuk masa sekarang ini masih ada masyakarat yang belum mengetahui keberadaan situsKerkhof dan sejarahnya. Walaupun lokasinya yang strategis karena berdekatan dengan museum tsunami Aceh.

Pentingnya materi sejarah yang berhubungan dengan Situs bersejarah Kerkhofdi Kota Banda Aceh.

Tabel 4.1.10 Pentingnya materi sejarah yang berhubungan dengan Situs bersejarahKerkhofdi Kota Banda Aceh

No Alternatif

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Jika variabel-variabel lebih mengutamakan kontribusi situs Kerkhof sebagai sumber belajar sejarah terkait perang kolonial Belanda di Aceh, maka pada bagian ini juga dapat dilihat tingkat persepsi mahasiswa calon guru sejarah FKIP Unsyiah terhadap pentingnya untuk memahami materi yang berhubungan langsung dengan Kerkhoftersebut. Hal ini dikarenakan bahwa apa yang terdapat pada situs Kerkhof tidak hanya sebagai gambaran sejarah perang, melainkan juga masa sebelumnya yaitu masa berjayanya pemerintahan Kesultanan Aceh Darussalam.

Saksi bisu yang terdapat pada situs Kerkhofterkait Kesultanan Aceh masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan adanya sebuah makam anak Iskandar Muda yang bernama Meurah Pupok yang dalam sejarah dicatat pernah dihukum rajam oleh ayahnya sebagai hukum atas pelanggaran yang dia buat, yaitu melanggar Syari’at Islam dengan mengadakan hubungan di luar nikah dengan seorang perempuan yang bukan mahramnya. Hal ini membuktikan betapa kuatnya kehidupan beragama ketika itu.

(8)

Situs Kerkhof memberikan gambaran nyata sejarah Perang Kolonial Belanda di Aceh

Tabel 4.1.11 Situs Kerkhof memberikan gambaran nyata sejarah Perang Kolonial Belanda di Aceh

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner(Angket), 2017.

Kerkhof bukanlah sebuah tempat yang hanya kita dengar dari cerita para terdahulu, melainkan sebuah situs Sejarah yang memberikan gambaran nyata tentang fakta atas apa yang kita dengar selama ini. Situs Kerkhof banyak kita jumpai nama-nama serdadu Belanda dari golongan pangkat tertinggi seperti gubernur general, mayor jenderal dan bahkan sampai tentara biasa (marsose). Begitu jelasnya fakta yang digambarkan oleh Kerkhof ini khususnya terkait Perang Kolonial Belanda di Aceh, sehingga dapat memperjelas apa yang dipelajari oleh guru dan siswanya.

Situs Kerkhof sebagai sumber belajar konstektual terkait Perang Kolonial Belanda di Aceh

Tabel 4.1.12 Situs Kerkhof sebagai sumber belajar konstektual terkait perang kolonial Belanda di Aceh.

No Alternatif

Sumber: Data Primer Hasil Kuesioner (Angket), 2017.

Pembelajaran konstektual merupakan pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan alam sekitar (Jumadi, 2003:1). Situs Kerkhof sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Perang Kolonial Belanda di Aceh sangat penting bagi setiap calon guru untuk membawa peserta didiknya mengunjungi situs Kerkhof tersebut. Keterangan di atas, memperlihatkan pada kita betapa pentingnya calon guru sejarah untuk meningkatkan partisipasinya serta membantu siswanya agar dapat berkunjung ke situs tersebut.

SIMPULAN

(9)

mahasiswa berpendapat bahwa pembelajaran Perang kolonial Belanda di Aceh dengan kunjungan langsung ke situs Kerkhof merupakan pembelajaran pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap sejarah perang kolonial Belanda.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Anshari, Muhammad Iqbal (2013). Hubungan antara persepsi Peserta Diklat Terhadap Penyelenggaraan Program Pendidikan dan Pelatihan Dasar Komputer dengan Motivasi Belajar. Bandung: UPI.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djufri, dkk (2016). Pedoman Penulisan Skripsi.Banda Aceh: Unsyiah.

Geert, G.A (2007). Buku Panduan Kuburan Militer Peutjut. Banda Aceh: Stiching Peutjut-Fond.

Fuady, Mirza (2011). Peremajaan Kawasan Makam Kerkhoff Sebagai Objek Bersejarah di Kota Banda Aceh. Jurnal: Tata Lokavolume 4 nomor 3. Semarang: UNDIP.

Isnawati (2016). Minat Mahasiswa Sejarah Terhadap Prodi Sejarah Fkip Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Skripsi. Banda Aceh: Unsyiah.

Irham, Muhammad, dan Wiyani, Novan Ardy (2013). Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Jumadi (2003). Pembelajaran Konstektual dan Implementasinya. Yogyakarta: UNY.

Lasita, Lagza (2012). Analisa Kesesuaian Harapan Dan Persepsi Pengguna (Mahasiswa Sejarah) Mengenai Kualitas Layanan Arsip Berdasarkan Lima (5) Dimensi Kualitas Jasa (Servqual) Di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmiah. Surabaya: Universitas Airlangga.

Maleong, Laxy (2006).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Martono, Nanang (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nawawi, Hadari (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Noviani, Upik (2015). Persepsi Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang Tentang Konservasi Sosial Tahun 2014. Skripsi. Semarang: USN.

Pieter, Herri Zan, dan Lubis, Namora Lumongga (2010). Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Prasetyo, Dadang Dwi (2013). “Persepsi Mahasiswa Pendidikan Sejarah Terhadap Program Studi Pendidikan Sejarah (Studi Kasus Di Universitas Negeri Semarang Angkatan 2010)”. Skripsi. Semarang: UNS.

Prastowo, Andi(2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.

(10)

Pemanfaatan Situs Sangiran Sebagai Sumber Belajar Evolusi”. Seminar Nasional Pendidikan Sains VI 2016. www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php /snps/article/view/9824.

Sjamsuddin, Helius (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Sunaryo (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran.

Sudijono, Anas (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wibowo, Agus Budi,dkk (2008). Pariwisata: Pengetahuan, Perilaku dan Sikap Masyarakat. Banda Aceh: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Wijayaningsih, Kartika Sari (2014).Psikologi Keperawatan. Jakarta: CV. Trana Info Media.

Gambar

Tabel 4.1.1 Situs bersejarahdapat dijadikan bahan pembelajaran terkait Kerkhofmateri perang kolonial Belanda di Aceh.
Tabel 4.1.5 Situskendala jika dijadikan sebagai sumber belajar Kerkhof memilikiPerang Kolonial Belanda di Aceh.
Tabel 4.1.9Kerkhofdengan baik sebagai sumber belajar sejarah

Referensi

Dokumen terkait

Arus bocor yaitu adanya arus yang terjadi bila isolasi penghantar tidak memenuhi standar, baik itu antar penghantar maupun ground.Batas maksimal di Arus bocor

Upaya yang telah dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengatasi konsentrasi belajar belum maksimal, salah satunya adalah memberikan pengarahan dan layanan informasi oleh

Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Suatu Teori Pendidikan.. Yogyakarta: Rake

Deviation Kelompok Akuntan Publik Mahasiswa Akuntansi Akuntan Publik Mahasiswa Akuntansi Akuntan Publik Mahasiswa Akuntansi Akuntan Publik Mahasiswa Akuntansi Akuntan Publik

Sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa peran tanaman sangat besar dalam proses penyisihan konsentrasi Fe dan Mn dibandingkan pada lahan basah buatan tanpa tanaman dikarenakan

Bank Kustodian akan menerbitkan dan mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

maka diluncurkan program layanan Gerobak Baca yang menyediakan buku bacaan dilengkapi dengan sarana melukis dan mewarnai yang akan berkeliling ke pusatpusat