• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Hukum Tata Negara. dcox

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Hukum Tata Negara. dcox"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-undangan serta memiliki pemerintahan sendiri”. Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mengatur bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara, negara memberikan batasan-batasan dalam wujud aturan dan hukum. Dan setiap negara memiliki bentuk-bentuk tersendiri. Jika kita berbicara mengenai monarki, oligarki, demokrasi, dan Teokras, berarti kita tengah berbicara mengenai jenis-jenis kekuasaan. Jika kita berbicara mengenai federasi, kesatuan, dan konfederasi, berarti kita tengah berbicara mengenai bentuk-bentuk negara. Jika kita berbicara mengenai presidensil dan parlementer berarti kita tengah berbicara mengenai bentuk-bentuk pemerintahan.

Jika kita berbicara mengenai jenis kekuasaan, berarti kita tengah berbicara mengenai apakah kekuasaan itu dipegang oleh satu tangan (mono), beberapa tangan atau orang (few), ataukah banyak tangan atau orang (many). Definisi kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi pihak lain agar mereka menuruti keinginan atau maksud si pemberi pengaruh. Jika kita berbicara mengenai bentuk negara, berarti kita tengah membicarakan bagaimana sifat atau hubungan antara kekuasaan pusat saat berhadapan dengan daerah. Hubungan seperti ini disebut pula sebagai hubungan vertikal, artinya ‘pusat’ diasumsikan berada di atas ‘daerah’, dalam mana keberadaan pusat di ‘atas’ tersebut berbeda derajatnya baik di negara kesatuan, federasi, atau konfederasi. Akhirnya, jika kita berbicara mengenai bentuk pemerintahan, berarti kita tengah berbicara mengenai kekuasaan dalam arti horizontal, khususnya seputar hubungan antara legislatif dengan eksekutif. Legislatif dan eksekutif, dalam doktrin Trias Politika adalah setara, yang satu tidak lebih berkuasa atau lebih tinggi posisinya ketimbang yang lain. Dalam hubungan horizontal inilah kita akan menemui pembicaraan mengenai presidensil atau parlementer.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Demokrasi Secara Global dan Demokrasi di Indonesia? 2. Apa saja Bentuk-bentuk Negara pada masa Modern dan perbedaannya? 3. Apa Hakikat Demokrasi?

(2)

1. Sejarah Demokrasi Secara Global dan Demokrasi di Indonesia a. Sejarah lahirnya Demokrasi di Dunia Barat

Konsep demokasi lahir dari tradisi pemikiran Yunani tentang hubungan Negara dan hukum, yang dipraktekkan antara abad ke-6 SM sampai abad ke -4 M. Demokrasi yang dipraktikkan pada masa itu berbentuk Demokrasi langsung (direct democracy) yaitu hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara berdasarkan prosedur mayoritas. Yang unik dari demokrasi yunani ini adalah ternyata hanya kalangan tertentu (warga negara resmi) yang dapat menikmati dan menjalankan sistem demokrasi awal tersebut. Sementara masyarakat yang berstatus budak, pedagang asing, perempuan dan anak-anak tidak bisa menikmati demokrasi. Demokrasi kuno berakhir pada abad pertengahan. Pada masa ini masyarakat Yunani berubah menjadi masyarakat feodal dimana kehidupan keagamaan terpusat pada Paus dan pejabat agama dengan kehidupan politik ditandai oleh perebutan kekuasaan dikalangan para bangsawan.1

Demokrasi tumbuh kembali di Eropa menjelang akhir abad pertengahan, ditandai dengan lahirnya Magna Charta (Piagam Besar). Magna Charta adalah suatu piagam yang memuat perjanjian antara kaum bangsawan dan Raja John Inggris . Dalam Magna Charta ditegaskan bahwa raja mengakui dan menjamin beberapa hak dan hak khusus bawahannya, terdapat dua hal yang sangat mendasar dalam piagam ini: pertama, adanya pembatasan kekuasaan raja, kedua, hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja.

Selain itu yang memunculkan kembali demokrasi di Eropa adalah gerakan pencerahan (renaissance) dan reformasi. Renaissance adalah gerakan yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno. Menurut sejarahwan Philip K. Hitti, menyatakan bahwa gerakan pencerahan di Barat merupakan buah Eropa dengan dunia islam ketika sedang berada pada puncak kejayaan peradaban dan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan Islam pada masa itu, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Razi, Kindi, Umar Khayam, Al-Khawarizmi tidak saja berhasil mengembangkan pengetahuan Paris Kuno dan warisan Yunani Kuno, melainkan berhasil pula menjadikan temuan mereka sesuai dengan alam pikiran Yunani. Rasionalitas islam mempunyai sumbangsih tidak sedikit terhadap kemunculan kembali tradisi berdemokrasi di Yunani.

(3)

berdasar pada hukum alam dan kontrak sosial. Salah satu asas dalam prinsip hukum alam itu adalah pandangan bahwa dunia ini dikuasai oleh hukum yang timbul dari alam yang mengandung prinsip-prinsip keadilan yang universal, berlaku untuk semua waktu dan semua orang.

Lahirnya istilah kontrak sosial antara yang berkuasa dan yang dikuasai tidak lepas dari dua filsuf Eropa, John Locke dan Montesquieu masing-masing dari Inggris dan Perancis. Pemikiran keduanya telah berpengaruh pada ide dan gagasan pemerintah demokrasi. Menurut John Locke, hak-hak politik rakyat mencakup hak atas hidup, kebebasan dan hak memiliki. Sedangkan menurut Montesquieu hak-hak politik menggunakan prinsip trias politica, yaitu suatu sistem pemisahan kekuasaan menjadi tiga bentuk kekuasaan: Legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

b. Sejarah Demokrasi di Indonesia

Di Indonesia Sejarah demokradsi dibagi kedalam empat periode:2 1. Periode 1945-1959

Demokrasi masa ini dikenal dengan sebutan Demokrasi

Parlementer. Sistem ini berlaku sebulan sesudah kemerdekaan

diplokamirkan, namun model demokrasi ini dianggap kurang cocok untuk Indonesia. Ini memberi peluang sangat besar kepada partai-partai politik untuk mendominasi kehidupan sosial politik. Akibatnya pemerintahan yang berbasis pada koalisi politik pada masa ini jarang dapat bertahan lama. Persaingan tidak sehat antara fraksi-fraksi politik dan pemberontak daerah terhadap pemerintah pusat telah mengancam berjalannya demokrasi. Pada 15 juli 1959, Pesiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Presiden, yang menegaskan berlakunya kembali Undang-undang Dasar 1945. Dengan demikian masa demokrasi parlementer ini berakhir dan digantikan oleh Demokrasi Terpimpin yang memposisikan Presiden Soekarno menjadi pusat kekuasaan Negara.

2. Periode 1959-1965

(4)

Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyathasil pemilihan umum, padahal dalam penjelasan Undang-undang Dasar 1945 secara eksplisit ditentukan bahwa Presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat demikian.

Dalam kehidupan politik, peran Partai Komunis Indonesia (PKI) sangat menonjol. Berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli sebagai sumber hukum, didirikan banyak badan ekstra konstitusionil seperti Front Nasional yang digunakan oleh PKI sebagai wadah kegiatan politik. Strategi politik PKI untuk mendulang keuntungan dan kharisma kepemimpinan Presiden Soekarno dengan cara mendukung pembredelan partai politik saingannya adalah pers yang dinilai tidak sejalan dengan rel Revolusi yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Akhir dari sistem Demokrasi Terpimpin Soekarno yang berakibat pada perseteruan politik-ideologis antara PKI dan TNI adalah peristiwa berdarah yang dikenal dengan Gerakan 30 September 1965.

3. Periode 1965-1998

Periode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Orde Barunya. Orde Baru, adalah upaya untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap Undang-undang Dasar 1945 yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin, seiring dengan pergantian kepemimpinan Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno telah diganti oleh elit Orde Baru dengan Demokrasi Pancasila. Dalam Urusan hukum, ketetapan MPRS No. XIX/1966 telah menentukan peninmjauan kembali seluruh produk legislative di masa Demokrasi Terpimpin. Atas dasar itu Undang-undang No. 19/1964 telah diganti dengan suatu undang-undang baru No. 14/1970 yang menetapkan kembali azas kebebasan badan-badan pengadilan.

Demokrasi Pancasila secara garis besar menawarkan tiga komponen demokrasi.3 Pertama, demokrasi dalam bidang politik pada hakekatnya adalah menegakkan kembali azas-azas Negara hukum dan kepastian hukum. Kedua, demokrasi dalam bidang ekonomi adalah kehidupan yang layak bagi semua warga Negara. Ketiga, demokrasi dalam bidang hukum, pengakuan dan perlindungan HAM, peradilan yang bebas yang tidak memihak. Demokrasi Pancasila yang dikampanyekan oleh Orde Baru sebatas retorika politik. Penguasa Orde Baru bertindak jauh dari prinsip-prinsip demokrasi.

4. Periode 1998- sekarang

Periode ini disebut dengan periode paska Orde Baru. Ini berkaitan erat hubungannya dengan gerakan reformasi yang menuntut pelaksanaan

(5)

demokrasi dan HAM secara konsekwen. Penyelewengan Demokrasi Pancasila pada masa Presiden Soeharto berdampak pada sikap antipati sebagai masyarakat terhadap Pancasila, yang pada dasarnya sangat terbuka, inklusif dan penuh nuansa HAM, berdampak pada keengganan kalangan tokoh reformasi untuk menambahkan atribut tartentu pada kata demokrasi. Sementara Demokrasi yang diusung oleh gerakan Reformasi

adalah demokrasi dimana hak rakyat merupakan komponen inti dalam mekanisme dan pelaksanan pemerintahan yang demokratis.

2. Bentuk –bentuk Negara pada Masa Modern Sekarang dan Perbedaannya

a. Negara memiliki bentuk yang berbeda-beda. Secara umum dalam konsep dan teori modern Negara terbagi dalam dua bentuk, yaitu:4

1. Negara Kesatuan

Negara Kesatuan adalah suatu bentuk Negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Dalam pelaksanaannya, Negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan, yaitu:

a. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang langsung dipimpin oleh Pemerintah Pusat, sementara pemerintah daerah dibawahnya melaksanakan kebijakan pemerintah pusat. Model pemerintahan Orde Baru dibawah pemerintahan Presiden Soeharto menggunakan model ini.

b. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan pemerintah diwilayah sendiri. Sistem ini dikenal dengan otonomi daerah, Sistem pemerintahan Negara Malaysia dan pemerintahan paska Orde Baru di Indonesia menggunakan model ini.

2. Negara Serikat

Negara Serikat atau federasi merupakan bentuk Negara gabungan yang terdiri dari beberapa Negara bagian dari sebuah Negara Serikat. Negara-negara bagian tersebut merupakan Negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah menggabungkan diri Negara Serikat dengan sendirinya Negara tersebut melepaskan sebagian kekuasaannyadan menyerahkannya kepada Negara Serikat atau biasa disebut dengan istilah limitatif (satu demi satu) dimana hanya kekuasaan yang diberikan oleh Negara-negara bagian saja yang menjadi kekuasaan Negara Serikat.

Disamping dua bentuk ini, dari sisi pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok, yaitu:5

a. Monarki

(6)

Pemerintahan Monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu. Dalam jenis kekuasaan monarki, raja atau ratu biasanya bergantung pada dukungan yang diberikan oleh para penasihat dan birokrat. Jika kekuasaan lebih banyak ditentukan oleh orang-orang ini (penasihat dan birokrat) maka jenis kekuasaan tidak lagi berada pada satu orang (mono) melainkan beberapa (few).

Monarki memiliki dua jenis, yaitu: monarki absolut yaitu model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi ditangan satu orang raja atau ratu, Negara yang menggunakan sistem ini adalah Arab Saudi,Brunae, Swazilan, Bhutan. Monarki Konstitusional

adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya (raja atau ratu) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusional Negara. Negara yang menggunakan sistem ini adalah Thailand, Jepang, Inggris, Jordania dan lain-lain. Monarki Parlementer adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri, termasuk dalam kategori ini adalah Negara Inggris, Belanda, Malaysia, Swedia, Denmark, Norwegia, Belgia, Luxemburg, Jepang, Muangthai, dan Spanyol.

b. Oligarki

Oligarki adalah bentuk struktur kekuasaan dimana kekuasaan efektif berada ditangan sejumlah kecil orang. Orang-orang ini bisa dibedakan dengan royalty, kekayaan, ikatan keluarga, pendidikan, perusahaan atau control militer.

c. Demokrasi

Pemerintah model Demokrasi adalah pemerintah yang bersandarkan pada kedaulatan rakyat atau bersandar pada kedaulatan rakyat atau mendasarkan kekuasaannya pada pilihan dan kehendak rakyat melalui mekanisme pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aman dan adil. Berdasarkan Prinsip Ideologinya, Demokrasi dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Demokrasi Liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak individu suatu warga Negara, artinya individu memiliki dominasi dalam demokrasi ini. Pemerintah banyak ikut campur dalam kehidupan bermasyarakat. Demokrasi Liberal disebut juga demokrasi konstitusi yang kekuasaannya hanya dibatasi oleh konstitusi.

(7)

3. Demokrasi Pancasila, Demokrasi inilah yang dianut oleh Indonesia.6

d. Teokrasi

Teokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana kebijakan resmi diatur oleh bimbingan ilahi langsung atau pejabat yang dianggap sebagai ilahi dipandu atau berdasarkan doktrin agama tertentu atau kelompok agama. Negara yang menggunakan sistem ini adalah Iran. Perbedaan antara Negara kesatuan dan Negara serikat (federal) adalah

Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi menjadi dua yaitu: Monarki dan Republik. Untuk menentukan suatu Negara itu berbentuk Monarki dan Republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran yang dipakai. Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk Negara itu Monarki dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh orang banyak yang merupakan suatu majelis, maka bentuk negaranya adalah Republik. Dalam buku karya Duguit yang berjudul Traite de Droit Contitutionel jilid 2, diutarakan jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan maka bentuk negaranya disebut Monarki dan Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk negaranya disebut Republik

(8)

dan Kepala Negaranya adalah seorang Presiden. Sama halnya Monarki, Republik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Republik mutlak (absolute)

2) Republik konstitusi, Negara yang menggunakan adalah Amerika Serikat, dan Republik Indonesia.

3) Repulik parlementer, Negara yang menggunakan

adalah Jerman, Italia, dan India.

Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia mempunyai bentuk negara sebagai Republik. Hal ini didasarkan atas cara pemilihan presiden, bahkan bukan hanya oleh majelis melainkan langsung dipilih oleh Rakyat. Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.7

3. Hakikat Demokrasi

Sejak lengsernya Orde Baru tahun 1998, demokrasi menjadi kosa kata umum bagi siapa saja yang hendak menyatakan pendapat. Dari kalangan cendekiawan hingga pedagang asongan menggunakan demokrasi dengan tujuannya masing-masing. Berbeda dengan masa lalu, demokrasi kini sudah menjadi milik semua orang dengan pemahaman yang berbeda. Seperti halnya agama, demokrasi banyak digunakan dan diungkapkan dalam perbincangan sehari-hari tetapi juga disalah pahami. 8

Agama yang seharusnya menjadi penyebar kasih sayang dan sumber keadilan bagi semua manusia tanpa pandang bulu telah disalah artikan oleh sebagian kelompok denganm sikap dan tindakan anarkis dan sikap merasa pandangan dan perilaku beragamanya paling benar dan paling sempurna.

Ketidak mengertian akan makna demokrasi sebagai tatanan ketertiban, tata aturan, dan hukum masih banyak dipahami oleh sebagian masyarakat dengan kebebasan untuk bertindak anarkis dan main hakim sendiri. Dengan kata lain, demokrasi masih dimaknai dengan tindakan-tindakan yang jelas-jelas berlawanan dengan demokrasi. Secara garis besar demokrasi adalah sebuah sistem sosial politik modern yang paling baik dari sekian banyak sistem maupun ideology yang ada dewasa ini. Menurut Moh. Mahfud MD ada dua alasan dipilihnya demokrasi sebagai sisem bermasyarakat dan bernegara. Pertama, hampir semua Negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental. Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara essensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai organisasi tertingginya.

Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata dari Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein” atau 7Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1984).

(9)

“cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Gabungan dua kata demos-cratos memiliki arti suatu keadaan Negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. Sedangkan menurut beberapa ahli sebagai berikut:9

a. Joseph A. Schmeter mengatakan, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.

b. Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl menyatakan demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka diwilayah publik oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.

d. Hendry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemililhan-pemilihan berkala yang didasarkan atas pinsip persamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

Menurut pakar politik Indonesia, Affan Gaffar memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara normatif (demokrasi normatif) dan empirik (demokrasi empirik). Demokrasi normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah Negara. Sedangkan demokrasi empiric adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik praktis.

Diluar perbedaan pengertian demokrasi dikalangan para ahli demokrasi, terdapat titik temu pada beragam demkrasi tersebut yakni bahwa sebagian landasan hidup bermasyarakat dan bernegara demokrasi meletakkan rakyat sebagai komponen penting dalam proses dan praktik-praktik berdemokrasi. Rakyat memiliki hak dan kewajiaban untuk melibatkan dan untuk tidak melibatkan diri dalam semua urusan sosial dan politik.

(10)

yang demokratis. Demi terciptanya proses demokrasi setelah terbentuknya sebuah pemerintahan demokratis lewat mekanisme pemilu demokratis. Pemerintah berkewajiban untuk membuka saluran- saluran demokrasi. Selain itu demokrasi formal lewat DPR dan Partai Politik, untuk mendapat masukan dan kritik dari warga Negara dalam rangka terjadinya kontrol terhadap jalannya pemerintahan, pemerintah yang demokratis berkewajiban menyediakan dan menjaga saluran-saluran demokrasi non formal dalam bentuk penyediaan fasilitas-fasilitas umum atau panggung publik untuk berinteraksi sosial, seperti stasiun radio dan televisi, taman, lapangan, cafe, pengajian dll. Hal-hal lain yang menunjang kebebasan berekspresi dan berorganisasi adalah dukungan pemerintah terhadap kebebasan pers yang bertanggung jawab, pers bebas bertanggung jawab adalah sistem pers dengan iklim pemberitaan yang obyektif dan seimbang dan tersedianya jalur mekanisme hukum bagi siapa saja yang merasa dirugikan oleh suatu pemberitaan surat kabar atau media elektronik.10

KESIMPULAN

Konsep demokasi lahir dari tradisi pemikiran Yunani tentang hubungan Negara dan hukum, yang dipraktekkan antara abad ke-6 SM sampai abad ke -4 M. Demokrasi yang dipraktikkan pada masa itu berbentuk Demokrasi langsung (direct democracy) yaitu hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara berdasarkan prosedur mayoritas. Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi tiga periode, yaitu: Periode pertama (1945-1959), Demokrasi masa ini dikenal dengan sebutan Demokrasi

Parlementer. Periode kedua, (1959-1965),Periode ini dikenal dengan Demokrasi

Terpimpin. Periode ketiga, (1965-1998), Periode ini merupakan masa

pemerintahan Presiden Soeharto dengan Orde Barunya. Periode 1998- sekarang. Periode ini disebut dengan periode paska Orde Baru.

Bentuk Negara pada masa modern ini yaitu: Negara Kesatuan dan Negara Serikat, dalam pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

(11)

Monarki, Oligarki, Teokrasi dan Demokrasi. Sejak lengsernya Orde Baru tahun 1998, demokrasi menjadi kosa kata umum bagi siapa saja yang hendak menyatakan pendapat. Dari kalangan cendekiawan hingga pedagang asongan menggunakan demokrasi dengan tujuannya masing-masing. Berbeda dengan masa lalu, demokrasi kini sudah menjadi milik semua orang dengan pemahaman yang berbeda. Seperti halnya agama, demokrasi banyak digunakan dan diungkapkan dalam perbincangan sehari-hari tetapi juga disalah pahami

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Masykuri. Demokrasi di Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia terhadap Konsep Demokrasi. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993.

Abdulkarim, Aim. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Grafindo Media. 2008.

Budiarjo, Miriam. Demokrasi di Indonesia: Demokrasi di Indonesia: Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila. Jakarta: Gramedia, 1996.

Joeniarto. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara. Jakarta: PT Bina Aksara, 1984. Mahfud MD ,Moh. Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi. Yogyakarta: Gema Media: 1999. Syfi’ie, Inu Kencana. Ilmu Pemerintahan. Bandung: Mandar Maju, 1994.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat terentu yang ditetapkan oleh peraturan Negara yang bersangkutan diperkenankan mempunyai tempat tinggal

Tindakan hukum pemerintahan adalah tindakan –tindakan yang dilakukan oleh organ pemerintahan atau administrasi Negara yang dimaksudkan untuk menimbulkan

Setelah perkuliahan berlangsung diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan sejarah ketatanegaraan Indonesia berkaitan dengan sistem pemerintahan Indonesia, demokrasi

Pada awal abad ke 6-3 SM dilaksanakan demokrasi dengan sistem demokrasi dengan sistem demokrasi langsung yaitu suatu bentuk proses pemerintahan

Dalam Sistem Merit, tanggung jawab KASN pada jabatan melekat saat menjalankan wewenangnya sebagai pejabat pemerintahan melanggar keabsahan tindakan pemerintah berdasarkan

langsung yang mempunyai kewenangan dalam mengambil kebijakan politik dan perdana menteri yang memimpin kabinet pemerintahan yang bertanggung jawab kepada parlemen.  Perdana

Perkembangan dari pemahaman mengenai fungsi hukum dapat ditampilkan dengan adanya konsep negara hukum yaitu tanggung jawab pemerintah yang memiliki maksud yaitu kewajiban bagi seluruh

Sifat Wewenang Pemerintahan Peter Leyland dan Terry Woods dengan tegas menyatakan, bahwa kewenangan publik mempunyai dua ciri utama yakni: pertama, setiap keputusan yang dibuat oleh